Penatalaksanaan Medis
1. Terapi stroke hemoragik
a. Saran operasi diikuti dengan pemeriksaan
b. Masukkan klien ke unti perwatan saraf untuk dirwat di bagian bedah saraf
c. Neurologis
Pengawasan tekanan darah dan konsentrasinya
Kontrol adnaya edema yang dapat menyebabkan kematian jaringan otak
2. Terapi stroke non hemoragik
a. Terapi Darurat Satu-satunya
b. Terapi Pemulihan Durasi pemulihan dan rehabilitasi
Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian c. Riwayat Kesehatan Keluarga, adakah keluarga
pasien yang menderita penyakit stroke
1. Identitas pasien, meliputi nama, umur, jenis kelamin, sebelumnya seperti penyakit keturunan yang
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, diperoleh dari beberapa mekanisme yaitu faktor
tanggal dan jam MRS, nomer register, diagnosa medis genetik, faktor kepekaan genetik, faktor
2. Riwayat kesehatan lingkungan, dan gaya hidup
a. Keluhan utama, keluhan pernyataan yang d. Riwayat psikosoial-spiritual, masalah-masalah
mengenai masalah atau penyakit yang psikologis yang dialami pasien yang
mendorong penderita melakukan pemeriksaan berhubungan dengan keluarga maupun
diri. masyarakat
b. Riwayat Penyakit Sekarang, Keluhan yang 3. Pola Fungsi Kesehatan
dirasakan pada pasien stroke saat ini seperti a. Pola nutrisi cairan/metabolisme, Nafsu makan
anggota badan yang lemas sampai-sampai tidak menurun, mual muntah pada fase akut,
dapat digerakan sama sekali, penampilan tidak kehilangan sensasi (rasa kecap, cabai, garam,
rapi dan bicara pelo sampai tidak bisa bicara cuka) pada lidah, tenggorokan, pipi, disfagia
sama sekali ditandai dengan kien kesulitan dalam menelan
c. Riwayat penyakit dahulu, apakah sebelumnya b. Pola eliminasi, Pada eliminasi alvi biasanya
pasien pernah menderita stroke, adanya riwayat terjadi konstipasi akibat penurunan peristaltik
berupa hipertensi, riwayat penyakit jantung usus. Sedangkan pada eliminasi urine terjadi
sebelumnya infeksi perkemihan, retensi urine, batu ginjal
c. Pola tidur dan istirahat, meliputi pola tidur, kebiasaan sebelum tidur dan masalah dalam tidur seperti terdapat nyeri,
sering terbangun karena mimpi buruk, sulit tidur, tidak merasa segar setelah bangun.
d. Pola aktivitas dan personal hygiene, Dalam beraktivitas klien mengalami kesulitan melakukan gerakan karena pada
pasien hemiplegia akan mengalami kelumpuhan pada salah satu anggota gerak
e. Pola seksualitas/ reproduksi, Pengkajian ini dilakukan untuk mengetahui siklus haid, usia menarche, haid terakhir,
masalah dalam menstruasi, penggunaan kontrasepsi sebelumnya, pemeriksaan payudara mandiri dan masalah
seksual klien yang berhubungan dengan penyakit
3. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran, Tanda-Tanda Vital, Rambut, Wajah, Mata, Hidung, Mulut dan gigi, Telinga, Leher, Thorak, Abdomen,
Ekstremitas
B. Diagnosa
1. Gangguan perfusi jaringan selebral b.d gangguan aliran darah sekunder akibat
peningkatan tekanan intra cranial
2. Gangguan komunikasi verbal b.d kehilangan kontrol otot facial atau oral
3. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuscular
C. SLKI, SIKI
No SDKI SLKI SIKI
Gangguan perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
1. selebral b.d gangguan 3X24 jam diharapkan perfusi jaringan otak O : Monitor TTV
aliran darah sekunder dapat tercapai secara optimal dengan KH :
T:
peningkatan tekanan intra - Gelisa menurun (5)
- Berikan klien bed rest total
cranial - Nyeri kepala menurun (5)
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung
- GCS membaik (5)
E:
- TTV membaik (5)
- Berikan penjelasan pada keluarga tentang sebab-sebab peningkatan TIK dan akibatnya
K:
- Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat
E:
- Anjurkan berbicara perlahan
- Ajarkan px dan keluarga proses kognitif, anatomis dan fisiologis yang berhubungan
dengan kemampuan berbicara
K:
- Rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis
3. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama O:
b.d kerusakan 3X24 jam diharapkan mobilisasi px - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainya
neuromuscular mengalami peningkatan atau perbaikan - Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
dengan KH : - Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
- Pergerakan ekstremitas meningkat (5) T:
- Kekuatan otot meningkat (5) - Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis : tongkat, kruck)
- Rentang gerak ROM meningkat (5) - Fasilitasi melakukan mobilitas fisik, jika perlu
- Kelemahan fisik menurun (5) - Lakukan keluarga untuk membantu px dalam meningkatkan ambulasi
E:
- Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
- Anjurkan melakukan ambulasi dini
- Anjurkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis : berjalan dari tempat tidur
ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
D. Implementasi
1. - Px tidak gelisah
- GCS E: 4, M: 6, V: 5
- TTV normal