Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perawat masa kini dituntut untuk dapat menguasai dan mengaplikasikan
metode pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach) didalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Maka perawat harus
mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengkaji, merumuskan diagnosis
keperawatan, memformulasikan rencana tindakan keperawatan dan membuat
evaluasi. Pengkajian yang sistemtasi dalam keperawatan emapat tahap
kegiatan, yang meliputi: pengumpulan dara, analisis data, sistematika data dan
pennentuan masalah..
Pengkajian dalam keperawatan digunakan untuk mendapatkan data
komprehensif yang berisikan status kesehatan klien dilakukan bersamaan
dengan wawancara dan pengkajian fisik keperawatan. Dalam makalah ini
kami akan membahas mengenai pengkajian pada sistem endokrin dan sistem
imunologi yang bertujuan agar perawat bisa menentukan bagaimana cara
melakukan pengkajian terkait dengan sistem endokrin dan sistem imunologi
serta bisa menentukan rencana tindakan yang tepat bagi klien.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa Pengertian pengkajian sistem endokrin?
1.2.2 Apa tujuan pengkajian sistem endokrin?
1.2.3 Bagaimana prosedur pengkajian sistem endokrin?
1.2.4 Apa pengertian pengkajian sistem imun?
1.2.5 Apa tujuan pengkajian sistem imun
1.2.6 Bagaimana prosedur pengkajian sistem imun?

1
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk memperoleh deskripsi tentang:
1.3.1 Pengertian tentang pengkajian sistem endokrin dan sistem imunologi
1.3.2 Fungsi dari pengkajian sistem endokrin dan sistem imunologi
1.3.3 Standar operasional prosedur pengkajian sistem endokrin dan sistem
imunologi.

1.4 Manfaat
1.4.1 Agar mahasiswa mengetahui tentang pengkajian sistem endokrin dan
sistem imunologi
1.4.2 Agar mahasiswa mengetahui Fungsi dari pengkajian sistem endokrin dan
sistem imunologi
1.4.3 Agar mahasiswa mengetahui Standar operasional prosedur pengkajian
sistem endokrin dan sistem imunologi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN SISTEM ENDOKRIN


1. Pengertian
Pengkajian keperawatan sistem endokrin adalah kumpulan data
yang berisikan status kesehatan klien baik melalui wawancara dan
pemeriksaan baik secara lokal atau (head to toe) guna memperoleh
informasi/data dari keadaan pasien secara komprehensif untuk
menegakkan suatu diagnosa keperawatan yang dispesifikasikan pada
sistem tubuh yang berkaitan dengan sistem endokrin.

2. Tujuan
1) Untuk mencari masalah keperawatan berkaitan dengan sistem
endokrin
2) Untuk menegakkan atau merumuskan diagnose keperawatan
berkaitan dengan sistem endokrin
3) Untuk membantu proses rencana keperawatan dan pengobatan
berkaitan dengan penyakit yang berhubungan dengan sistem
endokrin

3. Standar Operasional Prosedur


1) Persiapan Alat
a. Sphygmomanometer
b. Stetoskop
c. Timbangan

2) Persiapan Pasien
a. Informed consent
b. Atur Posisi klien bisa dengan posisi duduk ataupun berbaring
dalam tempat yang terang.

3
c. Jaga Privasi Klien

3) Prosedur
1. Data Demografi
Usia dan jenis kelamin merupakan data dasar yang penting.
Beberapa gangguan endokrin baru jelas dirasakan pada usia
tertentu meskipun mungkin proses patologis sudah berlangsung
sejak lama
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji kemungkinan adanya anggota keluarga yang
mengalami gangguan seperti diabetes mellitus, kelainan pada
kelenjar tiroud dll.
3. Riwayat Kesehatan Klien
Mengkaji kondisi yang dialami oleh klien di luar gangguan
yang dirasakan sekarang.
4. Pemeriksaan Fisik:
a. Berat Badan :
 Meningkat : di ketemukan pada cushing syndroma, dan
hipotiroid
 Menurun : di ketemukan pada hipertiroid, Diabetes
melitus yang tidak terkontrol
b. Tanda-tanda vital :
 Tekanan Darah :
o Meningkat : pada pheochromocytoma, cushing
syndroma & hipertiroid
o Menurun : pada hipotiroid
 Nadi :
o Meningkat : pada tumor tiroid, hipertiroid
o Menurun : hipotiroid
 Suhu : suhu tubuh subnormal pada hipopituitari dan
hipopituitari

4
c. Kulit dan kuku
 Hiperpigmentasi (addison deseases hiperpigmentasi
ditemukan pada kulit telapak tanan, kuku, gusi, buku-
buku jari, lutut, siku, membran mukosa). Pucat dan
sianosis (pada penyakit Addison).
 Hipopigmentasi terlihat pada klien diabetes mellitus,
hipertiroidisme, hipotiroidisme.
 Pigmentasi abu-abu kecoklatan di leher dan ketiak di
ketemukan pada pasien dengan cushing syndrom dan
polykistik ovarium.
 Kulit kering, kasar,keras dan besisik dapat di
ketemukan pada hipotiroidisme atau hipoparatiroid.
 Kulit kasar, lembab & pembesaran kelanjar keringat
biasanya di ketemukan pada akromegali
 Kulit hangat, lembab, tipis dapat di ketemukan pada
hipertiroid
 Striae keunguan & ekimosis dapat di ketemukan pada
cushing syndrome
 Kulit kasar (kasar dan kering pada penderita
hipotiroidisme)
 Kulit kering bersisik, lapisan lemak subkutan tipis,
rambut-rambut kaki menipis, lesi pada ekstremitas
bawah (mengindikasikan DM).
 Pigmentasi pada kuku (penyakit addison desease).
 Kuku kering, tebal dan rapuh (hipotyroidisme)
d. Rambut :
 Rambut kering, kasar, rapuh biasanya di ketemukan
hipotiroid

5
 Rambut tipis & lembut biasanya di ketemukan pada
hipertiroid
 Pertumbuhan rambut berlebihan di wajah,
dada,abdomen & pubis di jumpai kelebihan androgen
 Kerontokan rambut atau rambut tipis di aksila, pubis
dan alis umumnya di ketemukan pada hipopituitari,
hipotiroid dan hipogonad
e. Muka
(inspeksi bentuk dan kesimetrisan wajah) : Moon face, kulit
wajah berminyak dan tumbuh jerawat, hirsutisme (tumbuhnya
bulu wajah yang berlebihan) diketemukan pada Cushing
Sindrom
f. Mata
 Eksoptalmus (ketidakmampuan kelopak mata menutup
bola mata dengan sempurna) pada pasien hipertiroid
 Pandangan kabur (retinopati pada pasien DM)
g. Leher
 Inspeksi adanya pembesaran kelenjar tiroid : pada
pasien grave
 Buffalo hump (punuk kerbau )pada Cushing Sindrom
h. Pemeriksaan dada
Pemeriksaan :
o Inspeksi pada pergerakan dada dan payudara
o Palpasi pengembangan dada dan fremitus taktil
o Perkusi untuk mengetahui batas paru dan jantung serta
unuk mengetahui adanya kelainan berupa masa padat
atau cairan.
o Auskultasi : bunyi nafas dan suara jantung untuk
mengetahui adanya suara tambahan ( whezing, ronchi,
crecles).

6
i. Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan :
o Inspeksi bentuk abdomen, warna kulit
o Auskultasi pada 4 kuadran abdomen untuk mengetahui
peristaltik usus (Hiperperistaltik usus pada
hyperthyroid)
o Perkusi abdomen untuk mengetahui adanya
meteorismus, ascites, massa abdomen
o Palpasi abdomen untuk mengatahui adanya
hepatomegali, splenomegali, nyeri tekan.
j. Pemeriksaan inguinal, genetalia, anus
Pemeriksaan :
o Kaji bentuk, keutuhan, dan kesimetrisan genetalia,
inguinal & anus (atropi testis pada laki-laki dewasa
dengan hipopituitar)
k. Pemeriksaan ekstremitas
 Pemeriksaan :
Kaji bentuk dan kesimetrisan ekstremitas, Kaji
kekuatan otot
 Temuan :
o Kelemahan tonus otot, trunkel obesitas (badan
besar ekstremitas kecil),nyeri sendi terutama
saat digerakkan
o Pembesaran tangan dan kaki/ tulang panjang
pada gigantisme dan akromegali

7
B. PENGKAJIAN PADA SISTEM IMUNOLOGI
1. Pengertian
Pengkajian keperawatan sistem Imunologi adalah kumpulan data
yang berisikan status kesehatan klien baik melalui wawancara dan
pemeriksaan baik secara lokal atau (head to toe) guna memperoleh
informasi/data dari keadaan pasien secara komprehensif untuk
menegakkan suatu diagnosa keperawatan yang dispesifikasikan pada
sistem tubuh yang berkaitan dengan sistem Imunologi.

2. Tujuan
1) Untuk mencari masalah keperawatan berkaitan dengan sistem
imunologi
2) Untuk menegakkan atau merumuskan diagnose keperawatan berkaitan
dengan sistem imunologi
3) Untuk membantu proses rencana keperawatan dan pengobatan
berkaitan dengan penyakit yang berhubungan dengan sistem imunologi

3. Standar Operasional Prosedur


a. Persiapan Alat :
1) Hanscoon bersih 1 pasang
2) Pen light 1 buah
3) Stethoscope 1 buah
4) Tensimeter 1 buah
5) Thermometer 1 buah

b. Persiapan Pasien
1) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
2) Atur posisi klien
3) Jaga privasi klien

8
c. Pelaksanaan
1) Identitas pasien: meliputi nama, umur, jenis kelamin dll.
2) Kaji riwayat penyakit sekarang: apakah pasien
mengalami bengkak, kemerahan, kelelahan, demam,
diaforeis. berat badan turun dll.
3) Kaji riwayat keluarga pasien: apakah anggota keluarga
ada yang mempunai penyakit kanker, gangguan imun
dan alergi.
4) Pemriksaan fisik
a. Berat Badan :
Menurun : di ketemukan pada HIV-AIDS
b. Tanda-tanda vital :
 Tekanan Darah :
o Meningkat : pada lupus dan alergi
 Nadi :
o Meningkat : pada HIV-AIDS, lupus
 Suhu : suhu tubuh subnormal pada HIV-AIDS,
lupus, alergi.
c. Kulit dan kuku
 Seluruh bagian tubuh merah (pada alergi)
 Lesi akut ruam berbentuk kupu-kupu dari pangkal
hidung serta pipi, sensitivitas matahari (pada
lupus)
d. Mata
 Konjungtiva anemis (pada lupus)
 Kelopak mata bengkak, pandangan mata kabur
(pada alergi)
 Sarcoma Kaposi pada konjungtiva berefek
kebutaan (pada HIV-AIDS)

9
l. Pemeriksaan dada
Pemeriksaan :
o Inspeksi pada pergerakan dada
o Palpasi pengembangan dada dan fremitus taktil
o Perkusi untuk mengetahui batas paru dan jantung serta
unuk mengetahui adanya kelainan berupa masa padat
atau cairan.
o Auskultasi : bunyi nafas dan suara jantung untuk
mengetahui adanya suara tambahan ( whezing, ronchi,
crecles).
m. Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan :
o Inspeksi bentuk abdomen, warna kulit
o Auskultasi pada 4 kuadran abdomen
o Perkusi abdomen untuk mengetahui adanya
meteorismus, ascites, massa abdomen
o Palpasi abdomen untuk mengatahui adanya
hepatomegali, splenomegali, nyeri tekan.
n. Pemeriksaan inguinal, genetalia, anus
Pemeriksaan :
o Kaji bentuk, keutuhan, dan kesimetrisan genetalia,
inguinal & anus
o. Pemeriksaan ekstremitas
o Kaji bentuk dan kesimetrisan ekstremitas, Kaji
kekuatan otot.
o Nyeri, bengkak dan merah pada kedua lutut (pada
lupus)

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Pengkajian sistem imunologi dan sistem imunologi adalah
kumpulan data yang berisikan status kesehatan klien baik
melalui wawancara dan pemeriksaan fisik baik secara lokal
atau (head to toe) guna memperoleh informasi/data dari
keadaan pasien secara komprehensif untuk menegakkan
suatu diagnosa keperawatan yang dispesifikasikan pada
sistem tubuh yang berkaitan dengan sistem endokrin dan
sistem imunolgi.
3.1.2 Tujuan pemeriksaan fisik sistem endokrin dan imunologi
adalah:1) Untuk mencari masalah keperawatan berkaitan
dengan sistem endokrin dan imunologi, 2)Untuk
menegakkan atau merumuskan diagnosa keperawatan
berkaitan dengan sistem endokrin dan imunologi, 3) Untuk
membantu proses rencana keperawatan dan pengobatan
berkaitan dengan penyakit yang berhubungan dengan sistem
endokrin dan imun imunologi
3.1.3 Standar operasional prosedur mulai dari pengkajian sampai
pemeriksaan fisik.

3.2 Saran
3.2.1 Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian , tujuan
dan standar operasional prosedur pengkajian pada sistem
endokrin dan sistem imunologi dengan baik
3.2.2 Mahasiswa mmapu mempraktekkan pengkajian pada sistem
endokrin dan sistem imunologi dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Bickley. Lynn S. 2009. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik & Riwayat


Kesehatan BATES, Ed-8. Jakarta:EGC
2. Wesly, P.D. 2010. Pemeriksaan Fisik dan Anamnesis Klnis. Jakrata: EGC

12

Anda mungkin juga menyukai