PUSKESMAS
DR.T.RABITTA CHERYSSE,MPH
Nama: dr.T.Rabitta Cherysse,MPH
Tempat & Tanggal Lahir: Medan, 17-
09-1953
Alamat: Jalan Kesehatan V no 27
Foto Penulis selaku Tim Peningkatan Kinerja Organisasi Melalui
Pembelajaran Organisasi (PKOPO) BBPK Jakarta, bersama anggota
Puskesmas Kayu Tangi , Banjarmasin, 2010.
Bintaro, Jakarta Selatan
Hp: 081289346617
TUJUAN PEMBELAJARAN
UMUM
SIAPA YANG
Apa
DISEBUT DENGAN
PEMIMPIN
PEMAHAMAN KEPEMIMPINAN
• Curah Pendapat!
Kepemimpinan Transformasional
Agen perubahan yang memberikan
semangat dan mengajak pegawai untuk
berubah mengikuti satu set nilai dan
perilaku organisasi.
KEPEMIMPINAN TIM
1. Usahakan
Mengg.konfli memperoleh
semua fakta mengenai
keluhan itu,
k sebagai
s.dy alamiah Uraikan Bangun
Angkat Temukan
masalah kepentingan pilihan- kesepakatan Kesepakatan
2.Atasi
Usahakan memperoleh dari kedua belah
masalah,
pilihan pihak,
yang baik
hargai Respek pada orang
orang
3. Selesaikan problema itu secepat mungkin. Relasi
Imajinasikan yang baik
Emosi Komunikasi
kesuksesan
Persepsi
PETA PENYELESAIAN MASALAH SECARA KOPERATIF:
• Pihak-pihak yang berkonflik bekerja sama untuk menyelesaikan masalah.
• Tawar-menawar berdasarkan kepentingan.
• Resolusi konflik dengan cara mengintegrasikan berbagai kepentingan.
• Penilaian karakter dengan saling menghargai dan masuk akal.
• Persoalan segera diidentifikasi sebelum meluas
• Hasil penyelesaian memuaskan semua pihak.
• Mendorong untuk saling percaya dan mempunyai hubungan yang positif
KOORDINASI
PENGERTIAN
Koordinasi
PENGERTIAN KOORDINASI
Koordinasi adalah salah satu fungsi manajemen yang tidak bisa
terpisah dari fungsi manajemen lainnya;
Koordinasi berarti mengikat, mempersatukan, dan menyelaraskan
semua aktivitas dan usaha.
Sifat mengikat dari fungsi koordinasi membuat fungsi lainnya tidak
dapat berjalan tanpa koordinasi.
KOORDINASI….. PERAN PEMIMPIN DALAM
KOORDINASI
• Pemimpin efektif mampu :
• menunjukkan jalan yang benar dan menginspirasi bawahan dalam mencapai
tujuan bersama;
• mengadakan supervisi personal untuk menghilangkan perbedaan pendapat;
• mengurangi ketergantungan pada hal-hal yang bersifat otoritas seperti ,
kewenangan, aturan, dan prosedur;
• melakukan koordinasi yang efektif dengan melakukan hubungan
interpersonal,untuk menciptakan iklim yang saling percaya dan kerjasama;
PENGERTIAN KOLABORASI
KASUS :
Kepemimpinan PuskesmasTanah Tinggi
Metode:
1.Problem solving waktu: 20menit
2.Simulasi : 5 menit /kelompok
3.Refleksi: 10 menit
Total waktu: 55 menit
UNSUR-UNSUR / KOMPONEN-KOMPONEN DARI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YAITU:
6. Mengkhianati kepercayaan
- Ingkar akan sumpah dan janji pejabat / PNS
SUMPAH JANJI PNS
Pasal 26 UU No. 8/1974
4.Pemerasan
PNS yang atau penyel. negara menyalahkan wewenang :
- memaksa sesorang memberi sesuatu, tarif di >>
- memotong hak orang, pembayaran dikurangi bendahara
- mengerjakan sesuatu kepdnya yang menguntungkan dirinya
( bimbingan belajar anaknya atau barter lainnya )
BENTUK KORUPSI
5.Perbuatan curang
Melakukan perbuatan curang ( tdk sesuai pesanan dalam kontrak )
pada waktu : - menjual dengan mark up,
- terlambat mengerjakan pekerjaan,
- menyerahkan pekerjaan spek rendah
sehingga membahayakan atau merugikan negara.
7. Gratifikasi
Penerimaan atau pemberian suap karena jabatan / kewenangannya.
PENYEBAB KORUPSI
n s e ba b :
P , men gutaraka
BP K h t er go da
si o r u p a n / m ud a
p ela k u k l e ma h i m
d i v i d u a m a k , k e r a s
1. In n k arak t er t
t i da kk e r j a
- s if a t d a , ma l a s ,
m e w a h
a y a h i dup
- g m e n d e sak
k e b u t u han
- i s a si
a s i O r g an l a d a ni
2. S i t u a km e n e d a i
n a n t i d m e m a
- pim pi n t ab i l i t as t i d ak
e m ak u v i du
- sist e k e lil in g i n d i
ya rak a t s b u r uk
3. M a s y a n g
O r g a n isasi
4. Sistem
PENYEBAB KORUPSI
an s e b a b:
e n g u t a rak
BPKP, m g individu
t s e k e l i l in d u li n
a s y a r a k a t i da k pe pe r h at i a
3.M g a n s e k itar a k m e njadi
d
- lingkun kekayaan PNS ti
a s a l – u s ul
-
y a n g b u ruk
O rg a n is a s i i g a n )
4.S i s t e m m inis tr as t anda t a n
o l a a d g s u n g
- tata kel ting ada SPJ, lan ek
a n g p e n a d a p r o y
(y k u p , t a pi
i t i d a kc u i ne r ja )
- g a j an k
a d a t u njang
( belum
BUDAYA ANTI KORUPSI
Nilai-nilai Anti korupsi :
1. Jujur
( lurus hati, tidak berbohong, dapat dipercaya )
2. Peduli
( meng-indahkan, mem-perhatikan, meng-hiraukan )
3. Mandiri
( tidak tergantung kepada orang lain )
4. Disiplin
( tepat waktu )
5. Tanggung jawab
( mau dituntut, mau menanggung risiko )
BUDAYA ANTI KORUPSI
Nilai-nilai Anti korupsi :
6. Kerja keras
( niat baik, daya tahan, serius, tabah, ulet )
7. Sederhana
( Biasa saja )
8. Berani
( mau menanggung risiko )
9. Adil
( membagi sama berat, tapi tergantung pengaturan &
kesepatan)
PRINSIP – 2 BUDAYA ANTI KORUPSI
1.Akuntabilitas
( Setiap perbuatan / tindakan aparatur wajib dipertangung-
jawabkan secara tertulis )
2.Tranparansi
( informasi harus terbuka / perencanaan, pelaksanaan, monitor )
3.Kewajaran
( apa adanya / tidak direkayasa )
4.Kebijakan
( aturan dibuat berdasarkan pandangan yang luas
dari berbagai aspek )
5.Kontrol Kebijakan
( Pengawasan terhadap kebijakan untuk antisipasi )
UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI
( UU 31 / 1999 ) pasal-3
Pasal – 5,
Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana di
Maksud KUHP pasal 209 “
- Barang siapa memberi hadiah atau perjanjian kepada seorang pegawai negeri,
dengan maksud hendak membujuk dia, supaya dalam pekerjaannya ia berbuat atau
mengalpakan sesuatu apa, yang bertentangan dengan kewajibannya.
- Barang siapa memberi hadiah kepada seorang pegawai negeri oleh sebab atau
berhubungan dengan pegawai negeri itu sudah membuat atau mengalpakan sesuatu
apa dalam menjalankan pekerjaannya yang bertentangan dengan kewajibannya.
(1)Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)
tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana
denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00
(dua ratus lima puluh juta rupiah)
UU No.31 / 1999 jo UU No. 20 / 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2. Perbaikan sistem
3. Perbaikan manusianya
X
STRATEGI PEMB KORUPSI
1.Adanya regulasi
Kemenkes No: 232 Menkes/SK/VI/2013, tentang strategi komunikasi
Pemberantasan Budaya Anti Korupsi Kementrian Kesehatan Tahun 2013
a. Penyusunan dan sosialisasi buku panduan penggunaan
fasilitas kantor
b. Penyusunan dan sosialisasi buku panduan memahami
gratifikasi
c. Workshop/pertemuan peningkatan pemahaman tentang
antikorupsi dengan topik tentang gaya hidup PNS,
kesederhanaan, perencanaan keuangan keluarga sesuai
dengan kemampuan lokus
d. Penyebarluasan nilai-nilai anti korupsi (disiplin dan
tanggung jawab) berkaitan dengan kebutuhan pribadi
dan persepsi gratifikasi
e. Penyebarluasan informasi tentang peran penting dan
manfaat whistle blower dan justice collaborator
STRATEGI PEMB KORUPSI
2. Perbaikan sistem
a. Memperbaiki peraturan perundangan yang berlaku, untuk
mengantisipasi perkembangan korupsi dan menutup celah
hukum atau pasal-pasal karet yang sering digunakan
koruptor melepas diri dari jerat hukum.
b. Memperbaiki cara kerja pemerintahan (birokrasi) menjadi
simpel dan efisien.
c. Memisahan secara tegas kepemilikan negara dan
kepemilikan pribadi, memberikan aturan yang jelas
tentang penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan
umum dan penggunaanya untuk kepentingan pribadi.
d. Menegakkan etika profesi dan tata tertib lembaga dengan
pemberian sanksi secara tegas.
e. Penerapan prinsip-prinsip Good Governance
( UU No.28, Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, dan bebas KKN, )
STRATEGI PEMB KORUPSI
3. Perbaikan manusianya
a. Memperbaiki moral manusia sebagai umat beriman.
b. Memperbaiki moral sebagai suatu bangsa.
c. Meningkatkan kesadaran hukum, dengan sosialisasi dan
pekerjaan anti korupsi.
d. Mengentaskan kemiskinan.
Meningkatkan kesejahteraan.
e. Memilih pemimpin yang bersih, jujur dan anti korupsi,
pemimpin yang memiliki kepedulian dan cepat tanggap,
pemimpin yang bisa menjadi teladan.
GRATIFIKASI