Anda di halaman 1dari 92

KEPEMIMPINAN

DAN ANTI
KORUPSI
Bapelkes Prov.Sumsel
Widyaiswara Ahli Madya

Doctor Epidemiology
community

Trainer, Lecturer

Hp. 08127826086

nuginurdin@gmail.com
Nugi Nurdin(Ugie)
DESKRIPSI SINGKAT

Materi pelatihan ini membahas tentang


konsep Kepemimpinan, Kepemimpinan
dalam pembuatan keputusan,
kepemimpinan dalam pengelolaan
konflik (Manajemen Konflik),
Membangun Kapasitas Kepemimpinan
Holistik, Membangun kapasitas
kepemimpinan anti korupsi.
Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan, peserta mampu melakukan
kepemimpinan di
puskesmas.

Indikator Hasil Belajar


Setelah mempelajari materi ini peserta mampu:
1. Menjelaskan Konsep kepemimpinan
Transformasional
2. Menjelaskan Kepemimpinan dalam pembuatan
keputusan
3. Membangun Kapasitas Kepemimpinan
Holistik Transformational
4. Membangun Kapasitas Kepemimpinan Anti
Korupsi
MATERI POKOK &
SUB MATERI POKOK
1. Konsep Kepemimpinan Transformasional
A.Pengertian Kepemimpinan
Transformational
B.Pentingnya Kepemimpinan 3. Kepemimpinan dalam Pengelolaan
Transformasional Konflik (Manajemen Konflik)
C.Prinsip- prinsip Kepemimpinan A.Pencegahan konflik
Transformasional B.Mengelola konflik
D.Ciri Kepemimpinan Tranformasional C.Resolusi konflik
E.Implikasi Kepemimpinan Transformasional
2. Kepemimpinan dalam Pembuatan Keputusan
A. Pengertian Pengambilan Keputusan
B. Tujuan Pengambilan Keputusan
C. Unsur dan Dasar Pengambilan Keputusan
D. Dasar Pengambilan Keputusan
Apa yang dimaksud
dengan Kepemimpinan ?

Mengapa kepemimpinan
penting & mengapa kita
mementingkan pemimpin?
MATERI POKOK 1
KONSEP KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

1) Pengertian Kepemimpinan Transformational


2) Pentingnya Kepemimpinan Transformasional
3) Prinsip- prinsip Kepemimpinan Transformasional
4) Ciri Kepemimpinan Tranformasional
5) Implikasi Kepemimpinan Transformasional
1. Pengertian Kepemimpinan
Young (dalam Karton
o, 2003)

Tead; Terry; Hoyt (dalam bentuk dominasi yang


Kartono, 2003 didasari atas kemampuan
pribadi yang sanggup
Seni mempengaruhi orang lain
agar mau bekerjasama yang mendorong atau mengajak
didasarkan pada kemampuan orang lain untuk berbuat
orang tersebut untuk sesuatu yang berdasarkan
membimbing orang lain dalam penerimaan oleh
mencapai tujuan-tujuan yang kelompoknya, dan memiliki
diinginkan kelompok.
keahlian khusus yang tepat
bagi situasi yang khusus.
Pendapat Ahli lain :
Kepemimpinan adalah suatu perilaku yang dilakukan dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi
aktivitas para anggota kelompok sehingga dapat mencapai tujuan bersama yang dirancang dan
memberikan manfaat individu dan organisasi. (Sarros dan Butchatsky, 1996).

Kepemimpinan merupakan penggunaan kekuatan untuk mempengaruhi pikiran dan tindakan orang lain sebagai
sebuah cara untuk mencapai kinerja yang tinggi.
(Anderson,1988).

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengontrol kelompok untuk mencapai sasaran (Robbins,2006).

KEPEMIMPINAN adalah seni mempengaruhi orang lain atau kelompok


lain untuk mencapai tujuan yang telah
di tetapkan, sehingga mencapai perubahan kinerja yang diharapkan.
Transformasional berasal dari kata to
transform, yang artinya
mentransformasikan atau mengubah
sesuatu menjadi bentuk lain yang
berbeda.
Pemimpin dapat menerapkan kaidah
kepemimpinan transformasional jika
mampu mengubah kekuatan sumber daya,
baik manusia, sarana prasarana, maupun
situasi untuk mencapai tujuan reformasi
birokrasi.
Pemimpin transformasional adalah

APA …???
pemimpin yang visioner. mendasarkan
dirinya pada cita-cita.
Pemimpin transformasional mengubah orang
ITU dan organisasi, dengan cara menstimulus para
bawahannya untuk bekerja menghasilkan
kinerja yang tinggi..
2) Kepemimpinan Transformasional sangat penting

Kepemimpinan Transformasional dapat :


1) Meningkatkan kinerja organisasi.
Apa 2) Mampu memotivasi dan meningkatkan kinerja
alas
ann pengikutnya
ya ?
3) Mempengaruhi idealisme, motivasi dan rangsangan
intelektual.
4) Menghasilkan organisasi berkinerja tinggi.
5) Meningkatkan kepuasan pelanggan
6) Meningkatkan pemasaran untuk jangka panjang
7) Membangkitkan komtimen yang lebih tinggi para
anggotanya terhadap keseharian organisasi;
8) Meningkatkan kepuasan pekerja
9) Meningkatkan kesejahteraan pekerja
10) Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan
kondusif
3) Prinsip - prinsip Kepemimpinan
Transformasional
1. Simplipikasi
2. Motivasi
3. Fasilitasi
4. Inovasi
5. Mobilitas
6. Open Mind
7. Memiliki tekad yang kuat
Fasilitator membagi peserta ke dalam 3
kelompok, untuk mendiskusikan :
 Ciri dan karakteristik Kepemimpinan
Transformasional,
 Implikasi KepemimpinanTransformasional
di Puskesmas
 Waktu diskusi 15 menit.
 Paparan setiap kelompok 5 menit
 Fasilitator bersama peserta menyimpulkan
materi yang sudah dibahas.
4) Ciri Kepemimpinan Tranformasional

1. Karisma
2. Stimulasi intelektual
3. Perhatian yang diindividualisasi
(Bass & Avolio, 2009)
5) Implikasi Kepemimpinan Transformasional

a. Idealized influence (or charismatic influence)


b. Inspirational motivation
c. Intellectual stimulation
karakter seorang pemimpin transformasional yang mampu mendorong bawahannya untuk menyelesaikan
permasalahan dengan cermat dan rasional

d. Individualized consideration
Karakter seorang pemimpin yang mampu memahami perbedaan individual para bawahannya.
MATERI POKOK 2
KEPEMIMPINAN DALAM PEMBUATAN
KEPUTUSAN
A. Pengertian Pengambilan
Keputusan
B. Tujuan Pengambilan
Keputusan
C. Unsur/komponen
Pengambilan Keputusan
D. Dasar Pengambilan Keputusan
A. Pengertian Pengambilan Keputusan Menurut Para
Ahli :
 Raph C.Davis mengatakan bahwa keputusan adalah hasil pemecahan
masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan
jawaban pasti terhadap suatu pertanyaan.

 George R,Terry mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah


pemilihan alternatif perilaku tertentu dari dua atau lebih alternatif
yang ada
 James F Stoner mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah
suatu proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara
pemecahan masalah
B. Tujuan Pengambilan C. Unsur-unsur / komponen-komponen
Keputusan dari pengambilan keputusan

1. Tujuan yang bersifat tunggal. 1. Tujuan dari pengambilan keputusan


2. Tujuan yang bersifat ganda 2. Identifikasi alternatif-alternatif keputusan
untuk memecahkan masalah.
3. Perhitungan mengenai faktor-faktor yang
tidak dapat diketahui sebelumnya /diluar
jangkauan manusia.
4. Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau
mengukur hasil dari suatu
5. Pengambilan keputusan.
PEMBUATAN KEPUTUSAN
PEMBUATAN  BERDASARKAN
KEPUTUSAN INTUISI

 RASIONAL
 BERDASARKAN
FAKTA
 BERDASARKAN
PENGALAMAN
D. Dasar Pengambilan Keputusan

1.Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi


Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena
sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.
2. Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah-masalah yang dihadapi
merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu
dikaitkan dengan istilah data dan informasi.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingati
ngat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap
orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan
wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan
demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
1. Peserta dibagi dalam 3 kelompok, setiap kelompok menetapkan

AN ketua dan sekretaris /presenter.

AS
2. Masing-masing anggota kelompok ditugaskan untuk

U G lompok mengidentifikasi masalah yang terjadi di Puskesmasnya masing

P EN ke
usi
masing.

disk 3. Kelompok menetapkan satu Puskesmas untuk di jadikan bahan


study kasus kelompok.
4. Kelompok mengelola kasus yang sudah ditetapkan;
a. Mengidentifikasi masalah dan penyebab masalah
b. Mengidentifikasi potensi sumber daya yang dimiliki oleh
Puskesmas
c. Mengidentifikasi potensi dan sumberdaya yang dimiliki oleh
masyarakat, tokoh, dan stakeholder pemerintah/ swasta yang
ada di wilayah kerja Puskesmas
d. Menetapkan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah
dengan memberdayakan seluruh potensi yang ada.
5. Masing-masing kelompok menyajikan hasil pembahasan kasusnya
selama 10 menit
6. Kelompok lain boleh menanggapi, dan memberikan masukan kepada
kelompok yang melakukan presentasi.
7. Fasilitator membahas dan memberi penegasan tentang materi
kepemimpinan dan pengambilan keputusan terkait kasus yang
terjadi di Puskesmas.
MATERI POKOK 3
KEPEMIMPINAN DALAM PENGELOLAAN KONFLIK
(MANAJEMEN KONFLIK)

1. Pencegahan
konflik
2. Mengelola konflik
3. Resolusi konflik
1.Pencegahan konflik
Apa itu
Apa itu Komflik ?
Manajemen Komflik ?
Kesalahpahaman, Langkah-langkah yang diambil para pelaku atau
ketidakcocokan pihak ketiga dalam rangka mengarahkan
pengertian atau perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin
emosi, antar individu atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir
ataupun antar berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau
tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal
kelompok yang positif, kreatif, bermufakat, atau agresif.
mengarah atau (Ross,1993)
mengakibatkan
Cara mengidentifikasi dan mengendalikan konflik
timbulnya untuk menghasilkan output dan mengurangi efek
pertentangan atau negative bagi para pihak yang terlibat dalam
permusuhan. konflik.
Pencegahan Konflik

1.PENYEDIA (Memberikan kebutuhan dasar)


2.PENGAJAR (Memberikan ketrampilan)
3.PENJEMBATAN (Menciptakan hubungan)
Pencegahan Terjadinya Konflik
1. Disiplin
Pemimpin Puskesmas harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan
yang ada dalam organisasi.
2.Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan
Pimpinan Puskesmas mendukung staf Puskesmas untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan
tahapan hidupnya.
3.Komunikasi
Menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu
cara hidup.
4.Mendengarkan secara aktif
Pimpinan menjadi pendengar yang baik, sehingga dapat memahami, merumuskan kembali
permasalahan yang terjadi pada pegawainya, dan dapat mengatasi permasalahan/konflik yang terjadi
dengan baik.
5 Gaya Menghadapi Komflik
1. Kolaborasi 2. Kompromi 3. Akomodasi
 Deskripsi: Mencari persetujuan  Deskripsi: Memperhatikan  Deskripsi: Menerima
yang saling menguntungkan hubungan dengan pihak lain pandangan dari pihak lain dan
dalam pemecahan masalah sekaligus tujuan pribadi. Bersedia membiarkan pandangan
dengan prinsip ”Dua kepala mengorbankan beberapa tujuan tersebut menang. Perbedaan
lebih baik dari satu” sambil tetap meyakinkan pihak lain bukan masalah besar. Lebih
 Perspektif Konflik: Konflik untuk meyerahkan. menekankan hubungan antar
adalah hal yang alami, untuk itu  Perspektif Konflik: Konflik manusia, berupaya meredakan
perbedaan harus diterima dan adalah perbedaan yang saling konflik.
keunikan setiap orang harus menguntungkan yang bisa  Perspektif konflik: Konflik
dihargai. dipecahkan dengan cara kerja adalah musibah.Kepentingan
 Kelebihan Kedua pihak sama dan kompromi. bisa dikorbankan, masalah
mendapatkan apa yang mereka  Kelebihan: Hubungan terpelihara bisa diacuhkan dan hubungan
inginkan dan perasaan negative dan konflik berhasil diselesaikan. harus dipentingkan demi
bisa dikurangi.  Kekurangan: Menciptakan hasil menjaga perdamaian.
 Kekurangan: Perlu waktu dan akhir yang kurang ideal (keduanya)  Kelebihan: Hubungan dengan
proses yang lama bisa sama sama kalah, atau pihak lain akan terjaga
 Target : Kedua belah pihak menang-kalah)  Kekurangan: tidak produktif:
menang (win-win solution)  Target: Kooperatif hasilnya bisa  Target: menciptakan situasi
menang-kalah atau kalah-kalah. menang-kalah untuk pihak lain.
Lanjut an
5 Gaya Menghadapi Komflik
4. Penghindaran 5. Kompetisi
o Deskripsi: Menunda atau menghindari  Deskripsi: Mengontrol hasil akhir, tidak menerima
respon, menarik diri, mengalihkan perbedaan pendapat,memaksakan pandangan dan
perhatian, lebih suka bersembunyi dan berorientasi pada tujuan, sementara hubungan
mengabaikan konflik daripada ditempatkan pada prioritas rendah. Orang-orang ini
menyelesaikannya, tidak kooperatif, terkadang tidak segan menggunakan perilaku agresif
cenderung mengalah dan” menampilkan untuk memecahkan masalah,tidak kooperatif,
tingkah lain pasif. Prinsipnya adalah “Saya cenderung mengancam dan mengintimidasi, serta
lebih suka tidak menghadapinya sangat membutuhkan kemenangan sehingga harus
sekarang” mengalahkan pihak lain.
o Perspektif Konflik: Tidak ada harapan  Perspektif Konflik: konflik adalah peristiwa yang
dalam konflik. Menghindari adalah sangat jelas, isu pokoknya adalah mengenai siapa yang
langkah terbaik. benar. Tekanan dan penindasan merupakan tindakan
o Kelebihan: Hubungan dengan pihak lain yang penting.
akan terjaga.  Kelebihan: Jika keputusan orang ini benar, maka
o Kekurangan : Konflik tidak terselesaikan konflik bisa berakhir dengan keputusan yang benar.
dan justru bisa semakin memburuk  Kekurangan: Menyulut kemarahan dari pihak lain.
o Target: Menciptakan situasi kalah-kalah  Target : Menciptakan situasi menang-kalah.
Bagaimana
Mengelola
Konflik ? Win Win Solution

Lose Win Solution Win Lose Solution

Langkah awal yang harus dilakukan


sebelum menyelesaikan konflik yaitu:
Win Lose-Lose Win
1. Usahakan memperoleh semua fakta Lose Lose Solution Solution
mengenai hal yang dikeluhkan ,
2. Usahakan memperoleh info dari
kedua belah pihak,
3. Selesaikan permasalahan secepat
mungkin.
PETA PENYELESAIAN
MASALAH SECARA
KOPERATIF
► Pihak-pihak yang berkonflik bekerja sama untuk menyelesaikan masalah.
► Tawar-menawar berdasarkan kepentingan.
► Resolusi konflik dengan cara mengintegrasikan berbagai kepentingan.
► Penilaian karakter dengan saling menghargai dan masuk akal.
► Persoalan segera diidentifikasi sebelum meluas
► Hasil penyelesaian memuaskan semua pihak.
► Mendorong untuk saling percaya dan mempunyai hubungan yang positif
PILIHAN DALAM MENGELOLA
KONFLIK

► Flight (menghindar): membiarkan konflik tumbuh dan berkembang.


► Fight (Lawan): menangani konflik dalam situasi konfrontasi.
► Unite (Bersatu) : Ada saatnya kita ingin menangani konflik tidak hanya
untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga untuk meningkatkan hubungan
kita dengan
Faktor sukses kolaborasi (Yaffe 2000)
1. Common ground (pandangan yang sama)
2. Kesempatan baru berinterkasi
3. Pelembagaan bersama dalam interaksi yang intens
4. Mengatasi masalah dengan cara-cara baru dan
berbeda
6. Peka terhadap tanggung jawab dan komitmen
(them=us)
7. Kemitraan inti = individu per individu bukan
lembaga
8. Energik, penuh pengabdian , proaktif, berani,
inovatif
9. Mendapatkan dan menghargai bantuan pihak lain
i vi du
n Ind ne r

Gaya Konflik
g a
as Kuesi o
u
Pen jawab
Me n
Kesimpulan:

 Konflik konstruktif bisa diwujudkan ketika pihak-pihak yang berkonflik


saling menguatkan hubungan di antara mereka, ketika keadilan dan
kesepahaman meningkat, ketika akar permasalahan konflik ditemukan.
 Merupakan cara terbaik untuk menjalin kerjasama dlm jangka panjang
dan saling hormat menghormati
 Resolusi konflik berarti, “pendekatan yang bertujuan untuk
menggunakan kekuatan konflik guna mendapatkan hasil konstruktif,
bukan destruktif.”
E. Kepemimpinan Dalam Kolaborasi

Pengertian koordinasi sebagai salah satu fungsi manajemen,


yang berarti mengikat, mempersatukan dan menyelaraskan
semua aktivitas dan usaha.

Masalah pencapaian koordinasi yang efektif :


1. Perbedaan dalam orientasi tujuan tertentu
2. Perbedaan dalam orientasi waktu
3. Perbedaan dalam orientasi pribadi
4. Perbedaan formalitas struktur
Tujuan Koordinasi

1. Menghindari penyimpangan tugas dari sasaran


2. Mengarahkan dan menyatukan semua tindakan dan
pemikiran kearah sasaran organisasi
3. Menghindari kekosongan dan tumpeng tindih pekerjaan
4. Menjuruskan keterampilan spesialis ke arah sasaran
organisasi
5. Mengintegrasikan tindakan ke arah
Mengapa diperlukan Kolaborasi?

1. Membangun pemahaman melalui sharing gagasan, informasi,


antara berbagai pihak, memberikan mekanisme penyelesaian
suatu ketidakpastian
2. Membangun mekanisme pengambilan keputusan yang efektif
melalui proses yang fokus pada masalah bersama, dan
membangun dukungan
3. Menghasilkan alat kerja yang efektif melalui koordinasi lintas
batas,manajemen bersama, dan mobilisasi perluasan gagasan
4. Mengembangkan kapasitas bersama multi pihak untuk
menghadapi tantangan dimasa depan
Pendekatan untuk Pencapaian Tujuan
Organisasi yang Efektif

1. Melakukan bimbingan secara benar dan teratur


2. Mengadakan supervise guna menghilangkan
perbedaan pendapat
3. Mengurangi ketergantungan thd hal-hal yg bersifat
otoritas
4. Melakukan koordinasi yang efektif melalui hubungan
interpersonal dan saling percaya
Cara-cara Melakukan Koordinasi

1. Memberikan keterangan langsung


2. Meyakinkan tujuan bersama
3. Mendorong anggota bertukar fikiran, mengemukakan ide
dan saran perbaikan
4. Mendorong anggota organisasi utk berpartisipasi dalam
tingkat perumusan dan penciptaan sasaran
5. Membina uman relation antara sesame karyawan
MATERI POKOK 4
MEMBANGUN KAPASITAS KEPEMIMPINAN
HOLISTIK TRANSFORMATIF

1. Kepemimpinan Holistik
2. Implementasi peningkatan kapasitas
kepemimpinan
KEPEMIMPINAN HOLISTIK

►Kepemimpinan holistik adalah salah satu strategi kepemimpinan


yang antisipatif dalam menghadapi masalah yang kompleks secara
terintegrasi (holistik) dan inovatif di era persaingan.
►Memiliki Strategi yang inovatif dan kompetitif;
►Mengukur kesenjangan enam elemen;
Enam elemen
Kepemimpinan Holistik
KEPEMIMPINAN
1
PELANGGAN
KEPEMIMPINAN 4
STRATEGIS
KEP. BERBUDAYA 2
&BERNILAI
KEPEMIMPINAN
5
ORGANISASI
KEPEMIMPINAN
3
TIM
KEPEMIMPINAN
6
PERSONAL
Lima Kemampuan Yang Harus Dikuasai
Seorang Pemimpin Holistik

▪ Mengolah informasi (Sensing),


▪ Menciptakan strategi perubahan (Creating),
▪ Melaksanakan strategi perubahan (Implementing),
▪ Membangun hubungan dan koordinasi
(Communicating),
▪ Mengadvokasi (Advocating).
► Menetapkan kebutuhan Kepemimpinan
Puskesmas di masa yang akan datang,
Implementasi
► Mengukur kesenjangan kapasitas
Kapasitas Kepemimpinan secara holistik
Kepemimpinan menggunakan instrument kepemimpinan
holistik,
Holistik: ► Bertindak membangun Kapasitas,
► Menargetkan pengembangan diri sesuai
kesenjangan kapasitas kemampuan dan
visi pemimpin;
Ciri pemimpin transformasional
(Jimmy Oentoro)

1) Memimpin dengan "vision & passion".


2) Memimpin dengan perbuatan.
3) Memimpin dengan inovasi.
4) Menekankan "human nature".
5) Memiliki empati.
6) Membangun secara institusional dan sistematik.
7) Memberi dampak pada "grass root level".
Ada empat peran yang prioritas
harus dilakukan pemimpin:
Pertama, pemimpin tim sebagai penghubung,
Kedua, pemimpin sebagai penyelesai masalah,

Ketiga, pemimpin adalah manajer konflik,


Keempat, pemimpin tim adalah pembina
MATERI POKOK 5
MEMBANGUN KAPASITAS KEPEMIMPINAN
DAN ANTI KORUPSI
LATAR
BELAKANG
“ Kejujuran
Tidak bisa diajarkan, tapi bisa
dihidupkan, karena itu sudah diinstal
oleh Allah SWT, hati yang bersih.
Bagaimana cara menghidupkannya ?
Bergaullah kamu dengan orang bijak Korupsi = kanker ganas yang akut
sehingga kejujuran akan tumbuh”. menggerogoti perekonomian negara
- Artidjo Alkostar- secara perlahan, namun pasti
PENGERTIAN KORUPSI
Kata korupsi berasal dari bahasa latin
“ corruptio “ atau “ corrumpere “

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),


“ penyelewengan atau penggelapan uang negara
atau perusahaan, dan sebagainya untuk keperluan
pribadi ”
PENGERTIAN KORUPSI
Dengan demikian

1. Arti kata korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat


dan merusak,
2. Berdasarkan kenyataan, korupsi :
- menyangkut sesuatu yang bersifat amoral,
sifat dan keadaan yang busuk,
- menyangkut jabatan instansi atau aparatur
pemerintah
- penyelewengan kekuasaan dalam jabatan,
karena pemberian,
U PS I
TIA N KOR
PEN GER
. 2 0 / 2 0 01 e n c a kup
U U N o
o r u p s im
1 / 1 9 9 9 jo g e r t ia nk
U N o .3 h w a p en
U k a n ba
e n y a t a n la in yg
m : g / b a da
er bu a t an
d ir i o r a n
p a s a l 2).
p
p e r k a ya n eg a ra (
m , m em om i a n u ka n
hu k u e re ko n / ked u d
a w a n a n / p a t an
Mel k e ua ng n k r n jab g d a p at
e r u g ikan e n a n ga u d u k a ny )
m a n k e w n / k e d as a l 3
h gu n ak k e u an ga e g a r a (p
la n
Menya at merugikan rekonomian
a n g d ap ng an / pe
y n k eua
ik a
merug
6 CIRI-CIRI KORUPSII
1. Dilakukan lebih dari 1 orang
2. Merahasiakan motif, ada keuntungan yg ingin diraih
- menjanjikan keuntungan, honor malam minggu pada proyek
- komitmen lisan dalam tatap muka atau komunikasi elektronik

3. Berhubungan dengan kekuasaan/kewenangan tertentu


- jabatan struktural, - staf, - pimpro / kuasa pengguna anggaran

4. Berlindung di balik pembenaran hukum;


- tidak mengacu pd spesifik aturan ( denda tidak ditulis dlm kontrak )

5. Melanggar kaidah kejujuran dan norma hukum


- pejabat meminta bayaran dari harga OE, harga kontrak di mark up

6. Mengkhianati kepercayaan
- Ingkar akan sumpah dan janji pejabat / PNS
SUMPAH JANJI PNS
Pasal 26 UU No. 8/1974

Demi Allah, saya bersumpah/berjanji :


Bahwa saya, untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, akan setia dan
taat sepenuhnya kpd Pancasila, Undang-2 Dasar 1945, Negara dan
Pemerintah.
Bahwa saya, akan mentaati segala peraturan perundang- 2 yang
berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya
dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara,
Pemerintah, dan Martabat Pegawai Negeri, serta akan senantiasa
mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendiri,
seseorang atau golongan.
Bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau
menurut perintah harus saya rahasiakan.
Bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan
bersemangat untuk kepentingan Negara
BENTUK KORUPSI
1.Merugikan keuangan dan perekonomian negara
Melawan hukum, memperkaya diri, orang lain atau korporasi,
dgn tujuan menguntungkan diri sendiri/ orang lain / koorporasi
Melawan hukum : menyalahgunakan wewenang, kesempatan
dan sarana yang ada
koorporasi = kumpulan orang dan atau kekayaan yg terorganisir
baik merupakan badan hukum / pake akte notaris
atau bukan badan hukum.
2.Suap menyuap
- Memberi atau menjanjikan sesuatu kpd PNS atau penyel. negara
dgn maksud supaya berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu.
- Memberi sesuatu kepada PNS atau penyel. Negara, karena
berhub dengan kewajiban/tugas
( berharap dapat proyek, datang dihari-2 besar )
BENTUK KORUPSI
3.Penggelapan / pemalsuan dokumen dalam jabatan
Karena jabatan, menggelapkan / membantu orang lain menggelap
kan / menyulap / memanipulasi / memalsu surat/administrasi
shg uang / surat berharga lenyap / barang tidak dapat dipakai

4.Pemerasan
PNS yang atau penyel. negara menyalahkan wewenang :
- memaksa sesorang memberi sesuatu, tarif di >>
- memotong hak orang, pembayaran dikurangi bendahara
- mengerjakan sesuatu kepdnya yang menguntungkan dirinya
( bimbingan belajar anaknya atau barter lainnya )
BENTUK KORUPSI
5.Perbuatan curang
Melakukan perbuatan curang ( tdk sesuai pesanan dalam kontrak )
pada waktu : - menjual dengan mark up,
- terlambat mengerjakan pekerjaan,
- menyerahkan pekerjaan spek rendah
sehingga membahayakan atau merugikan negara.

6.Benturan kepentingan dalam pengadaan


PNS atau penyelenggara negara turut jadi pemborong, pengadaan,
persewaan, konsultan. ( ada Pernyataan Kepemilikan )

7. Gratifikasi
Penerimaan atau pemberian suap karena jabatan / kewenangannya.
PENYEBAB KORUPSI

seb ab :
g u t ar ak an
P KP, men da
B ud a h t e rgo
k u k o r u psi i m a n / m
d i v i d u p el a m a k , l e m ah e r a s
1. In a rak t e r t a kk e r j a k
a t d a n k l a s , t i da
- si f m e w a h , ma
a y a h i dup
- g m e n d e sa k
k e b u t u han
- i s a si
a s i O rg a n l a d a ni
2. S i t u a km e n e d a i
n a n t i d m e m a
- pimpi n tab i l i t a s t i d ak
e m a k u v i du
- s i st e k e l il in g i n d i
ya ra k a t s b u r uk
. M a s y a n g
3
O rg a n i sa si
4. Sistem
PENYEBAB KORUPSI

a n s e b a b:
e n g u t a ra k
BPKP, m ling individu
a t s e k e l i u li n
a s y a r a k t i d a k p e d p e r h at i a
3. M g a n s e k i t ar a k m e n j a di
d
- lingkun kekayaan PNS ti
a s a l – usul uk
- a n g b u r
rg a n i s a si y )
S i s t e m O t r a s i t a n g a n
4. o l a a d m i ni s g s u ng t a nda
- tata kel ting ada SPJ, lan ek
a n g p e n a d a p r o y
(y k u p , t a pi
i t i d ak c u i n e r ja )
- g a j a n k
a d a t u njang
( be l u m
Eksekusi Hukum Mati bagi Koruptor di China
POKOK
BAHASAN II

2 Budaya Anti Korupsi

1. Arti Budaya Anti Korupsi


2. Nilai-2 Anti Budaya AntiKorupsi
3. Prinsip Budaya Korupsi
NILAI-NILAI ANTI-KORUPSI

1 2 3 4
KEJUJURAN KEPEDULIAN KEMANDIRIAN KEDISIPLINAN

9 5
NILAI-NILAI TANGGUNG
KEADILAN ANTI JAWAB
KORUPSI
6
8 7
KERJA KERAS
KEBERANIAN KESEDERHANAAN

JUPE MANDI TANGKER SEBEDIL


BUDAYA ANTI KORUPSI

Nilai-nilai Anti korupsi :


1. Jujur
( lurus hati, tidak berbohong, dapat dipercaya )
2. Peduli
( meng-indahkan, mem-perhatikan, meng-hiraukan )
3. Mandiri
( tidak tergantung kepada orang lain )
4. Disiplin
( tepat waktu )
5. Tanggung jawab
( mau dituntut, mau menanggung risiko )
BUDAYA ANTI KORUPSI

Nilai-nilai Anti korupsi :

6. Kerja keras
( niat baik, daya tahan, serius, tabah, ulet )
7. Sederhana
( Biasa saja )
8. Berani
( mau menanggung risiko )
9. Adil
( membagi sama berat, tapi tergantung pengaturan &
kesepatan)
PRINSIP – 2 BUDAYA ANTI KORUPSI
1. Akuntabilitas
( Setiap perbuatan / tindakan aparatur wajib dipertangung-
jawabkan secara tertulis )
2. Tranparansi
( informasi harus terbuka / perencanaan, pelaksanaan, monitor )
3. Kewajaran
( apa adanya / tidak direkayasa )
4. Kebijakan
( aturan dibuat berdasarkan pandangan yang luas
dari berbagai aspek )
5. Kontrol Kebijakan
( Pengawasan terhadap kebijakan untuk antisipasi )
POKOK
BAHASAN III

3 Upaya Pencegahan Dan


Pemberantasan Korupsi

1. Pembentukan lembaga anti korupsi


2. Pemberdayaan masyarakat
3. Pencegahan korupsi disektor pubik
4. Penegakan Regulasi
5. Perbaikan sistem
6. Perbaikan manusia
UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI

1. Pembentukan Lembaga Anti Korupsi

2. Pencegahan sosial dan pemberdayaan Masyarakat

3. Pencegahan korupsi di sektor publik.

4. Penegakan regulasi

5. Perbaikan sistem

6. Perbaikan manusia
UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI

1. Pembentukan lembaga anti korupsi


a. Ombudsman.
( - komplain apa yang dilakukan oleh pemerintah
penegakan etika pelayanan publik
- memberikan edukasi pada pemerintah
- mengembangkan standart perilaku code of conduct
b. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
( merupakan lembaga independen anti-korupsi )
d. Badan pemeriksa keuangan ( BPK )
d. Badan Pengawasan keuangan & Pembangunan /BPKP
c. Inspektorat jenderal di Departemen.

2. Pencegahan sosial dan pemberdayaan Masyarakat


UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI

2. Pencegahan sosial dan pemberdayaan Masyarakat


- Media cetak
( sangat rame )
- Media elektronik
( luar biasa hebohnya / Ind Lawyer Club)
3. Pencegahan korupsi di sektor publik.
- Mewajibkan pejabat publik untuk melaporkan dan
mengumumkan jumlah kekayaan yang dimiliki baik
sebelum maupun sesudah menjabat.
- Melakukan lelang atau penawaran secara terbuka.
- Menerima pengaduan melalui fac, telpon kedua faktor
UPAYA PEMB KORUPSI
Bahwa cara untuk memberantas korupsi yang paling
ampuh adalah dengan memberikan hukuman yang seberat-
beratnya kepada pelaku korupsi.
- Di Negara Cina dihukum mati
- Di Indonesia, kurungan dan denda
( UU No.31 / 1999 jo UU No. 20 / 2001 tentang
Pemberantasan Tindakl Pidana Korupsi )
UU No.31 / 1999 jo UU No. 20 / 2001 tentang
Pemberantasan Tindakl Pidana Korupsi

( UU 31 / 1999 ) pasal-3

Setiap orang yang dengan tujuan


menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara,
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit
Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak
Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
UU No.31 / 1999 jo UU No. 20 / 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Pasal – 5,
Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana di
Maksud KUHP pasal 209 “
- Barang siapa memberi hadiah atau perjanjian kepada seorang pegawai negeri,
dengan maksud hendak membujuk dia, supaya dalam pekerjaannya ia berbuat
atau mengalpakan sesuatu apa, yang bertentangan dengan kewajibannya.
- Barang siapa memberi hadiah kepada seorang pegawai negeri oleh sebab atau
berhubungan dengan pegawai negeri itu sudah membuat atau mengalpakan
sesuatu apa dalam menjalankan pekerjaannya yang bertentangan dengan
kewajibannya.
(1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)
tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana
denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00
(dua ratus lima puluh juta rupiah)
UU No.31 / 1999 jo UU No. 20 / 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara yang


menerima pemberian atau janji sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) huruf a atau huruf b, dipidana dengan
pidana yang sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
UU No.31 / 1999 jo UU No. 20 / 2001 tentang
Pemberantasan Tindakl Pidana Korupsi

Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga)


tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana
denda paling sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima
puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 750.000.000,00
(tujuh ratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang:
a. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
kepadanya untuk diadili; atau
b. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang yang
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan ditentukan
menjadi advokat untuk menghadiri sidang pengadilan dengan
maksud untuk mempengaruhi nasihat atau pendapat yang akan
diberikan berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada
pengadilan untuk diadili.
STRATEGI PEMB KORUPSI
1. Adanya regulasi

2. Perbaikan sistem

3. Perbaikan manusianya
X STRATEGI PEMB KORUPSI
1. Adanya regulasi
Kemenkes No: 232 Menkes/SK/VI/2013, tentang strategi komunikasi
Pemberantasan Budaya Anti Korupsi Kementrian Kesehatan Tahun
2013
a. Penyusunan dan sosialisasi buku panduan penggunaan
fasilitas kantor
b. Penyusunan dan sosialisasi buku panduan memahami
gratifikasi
c. Workshop/pertemuan peningkatan pemahaman tentang
antikorupsi dengan topik tentang gaya hidup PNS,
kesederhanaan, perencanaan keuangan keluarga sesuai
dengan kemampuan lokus
d. Penyebarluasan nilai-nilai anti korupsi (disiplin dan
tanggung jawab) berkaitan dengan kebutuhan pribadi
dan persepsi gratifikasi
e. Penyebarluasan informasi tentang peran penting dan
manfaat whistle blower dan justice collaborator
STRATEGI PEMB KORUPSI
2. Perbaikan sistem
a. Memperbaiki peraturan perundangan yang berlaku, untuk
mengantisipasi perkembangan korupsi dan menutup celah
hukum atau pasal-pasal karet yang sering digunakan
koruptor melepas diri dari jerat hukum.
b. Memperbaiki cara kerja pemerintahan (birokrasi) menjadi
simpel dan efisien.
c. Memisahan secara tegas kepemilikan negara dan
kepemilikan pribadi, memberikan aturan yang jelas
tentang penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan
umum dan penggunaanya untuk kepentingan pribadi.
d. Menegakkan etika profesi dan tata tertib lembaga dengan
pemberian sanksi secara tegas.
e. Penerapan prinsip-prinsip Good Governance
( UU No.28, Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, dan bebas KKN, )
STRATEGI PEMB KORUPSI

3. Perbaikan manusianya
a. Memperbaiki moral manusia sebagai umat beriman.
b. Memperbaiki moral sebagai suatu bangsa.
c. Meningkatkan kesadaran hukum, dengan sosialisasi dan
pekerjaan anti korupsi.
d. Mengentaskan kemiskinan.
Meningkatkan kesejahteraan.
e. Memilih pemimpin yang bersih, jujur dan anti korupsi,
pemimpin yang memiliki kepedulian dan cepat tanggap,
pemimpin yang bisa menjadi teladan.
GRATIFIKASI

Berasal dari Bahasa Belanda, “Gratificatie”


atau
Bahasa Inggrisnya “Gratification“
yang diartikan hadiah uang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia ,1998


“ Gratification “
Hadiah uang kpd pegawai di luar gaji .
Gratifikasi
Gratifikasi Positif:
TULUS
tanpa pamrih sebagai
“tanda kasih” tanpa
mengharapkan balasan
apapun.
Gratifikasi Negatif

Dilakukan dengan
PAMRIH karena
adanya interaksi
kepentingan
GRATIFIKASI KORUPSI
Adalah Praktek Korupsi dalam Bentuk Suap
Karena suap itu - merugikan negara /kualitas barang rendah
- Persekongkolan antara PNS dg Rekanan
- Penyalahgunaan kekuasaan / tugas

Korupsi adalah ( UU No 20 Th 2001,


tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Karena
- Melanggar hukum /Penyalahgunaan wewenang
- Dilakukan pejabat dengan orang lain / rekanan
- Merugikan negara / perekonomian negara
KAPAN GRATIFIKASI DIKATAKAN SBG TINDAKAN
KORUPSI ?
• UU No.20 th 2001 Pasal 12 B ayat 1
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila
berhubungan dengan dan berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya

 Pasal 12 C ayat (1)


Bahwa Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku jika penerima
melaporkan gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kerja terhitung sejak tanggal gratifkasi tersebut diterima.
SUAP / MENYUAP
1. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada PNS
atau Pejabat dengan maksud
- supaya berbuat sesuatu
( iming-iming kepada PNS, proyek ,nanti saya kasih 5 %, akibatnya speks dikurangi )

- tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya;


( diajukan adendum, harusnya ditolak / tidak berbuat untu menolak / ingat reviu )

2. Memberi sesuatu kepada PNS atau Pejabat


karena berhubungan dengan kewajiban, dilakukan atau
tidak dilakukan dalam jabatannya;
( - Pekerjaan telah terlambat, tolong jangan didenda, nanti kami ada pengertian
- Membiarkan speks yang memang tidak sesuai )

3. Memberi hadiah atau janji kepada PNS atau Pejabat


dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang mele-
kat pada jabatan
( menerima kunci motor pada resepsi pernikahan anak PNS, pada hal harus dilaporkan )
GRATIFIKASI
Menurut UU No.31 Tahun 1999 jo. UU No. 20
Tahun 2001 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, Penj Ps 12 b ayat (1),
Gratifikasi adalah :
- pemberian uang,
- barang,
- rabat (discount),
- komisi,
- pinjaman tanpa bunga,
- tiket perjalanan, fasilitas penginapan,
- perjalanan wisata, DLL
PENUGASAN KASUS

Modul MP …Halaman 108 - 113


Simulasi Kepemimpinan Transformasional
Dan Penerapan Nilai Anti Korupsi Di
Puskesmas (90 Menit)

1. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok


2. Fasilitator memberikan kasus kepada semua kelompok
3. Setiap kelompok berdiskusi selama 45 menit untuk membahas kasus
yang diberikan fasilitator.
4. Setiap kelompok menampilkan hasil diskusinya berupa simulasi selama
7 menit/ kelompok
5. Fasilitator menyimpulkan kasus yang dibahas oleh setiap kelompok di
akhir pembelajaran selama 10 menit.
PERBEDAAN ANTARA MANAJER DAN
PEMIMPIN
MANAJER PEMIMPIN

MENGADMINISTRASIKAN BERINOVASI

MEMPERTAHANKAN MENGEMBANGKAN

MENGONTROL MENGINSPIRASI

BERPANDANGAN SINGKAT BERPANDANGAN JAUH KEDEPAN

MENANYAKAN BAGAIMANA DAN BERTANYA APA DAN MENGAPA


KAPAN
MENGINISIASI MENCARI PENYEBAB MASALAH

MENERIMA STATUS QUO MENENTANG STATUS QUO

MELAKUKAN DG CARA YG MELAKUKAN YANG TEPAT

Anda mungkin juga menyukai