Anda di halaman 1dari 13

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Manajemen

Yang diampu oleh Zaedun Na’im, M.Pd.I

Disusun oleh :

Iqlimah Maghfiroh (2017.77.20.053)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’HAD ALY AL-HIKAM MALANG

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

November 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

A. Pengertian Kepemimpinan ........................................................................... 3

B. Peran Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan ................................ 4

C. Peran Kepemimpinan dalam Mengendalikan Konflik ................................. 6

D. Peran Kepemimpinan dalam Membangun Tim ........................................... 7

E. Peran Kepemimpinan dalam Membangun Networking ............................... 8

BAB III ................................................................................................................. 11

PENUTUP ............................................................................................................. 11

Kesimpulan ........................................................................................................ 11

Daftar Rujukan .................................................................................................. 11

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi

Memimpin suatu organisasi bukanlah suatu hal yang mudah. Pemimpin


merupakan aspek utama dalam organisasi. Seorang pemimpin memiliki
tangung jawab yang besar serta berperan penting dalam memimpin suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tanggung jawab seorang pemimpin seperti mengarahkan anggotanya


agar dapat mengelola suatu organisasi yang dipimpinnya. Selain itu,
pemimpin juga bertanggung jawab dalam mengoordinasikan apa saja
tanggung jawab anggotanya. Serta pemimpin juga bertanggungjawab dalam
mengayomi serta memotivasi anggotanya agar nyaman serta semangat dalam
bekerja.

Seorang pemimpin berperan penting dalam suatu organisasi, diantaranya


berperan dalam mengambil keputusan, mengendalikan konflik, membangun
tim serta membangun networking. Dalam pembahasan makalah ini, akan
dijelaskan masing-masing peran tersebut.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian Kepemimpinan?
2. Bagaimana peran Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan?
3. Bagaimana peran Kepemimpinan dalam Mengendalikan Konflik?
4. Bagaimana peran Kepemimpinan dalam Membangun Tim?
5. Bagaimana peran Kepemimpinan dalam Membangun Networking?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dalam pembahasan
ini yaitu:
1. Mendeskripsikan pengertian Kepemimpinan.
2. Mendeskripsikan peran Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan.
3. Mendeskripsiskan peran Kepemimpinan dalam Mengendalikan Konflik.
4. Mendeskripsikan peran Kepemimpinan dalam Membangun Tim.
5. Mendeskripsikan peran Kepemimpinan dalam Membangun Networking.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,


atau seni mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi
perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.1 Kepemimpinan dapat
terjadi dimana saja, asalkan seseorang mempunyai serta menunjukkan
kemampuannya dalam mempengaruhi orang lain. Terdapat banyak ahli yang
memberikan penjelasan tentang kepemimpinan, di antaranya:2

1. Stephen P. Robbins (2006)


Mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran.
2. Suprayogo (1999)
Mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
aktivitas individu atau kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
dalam situasi yang telah ditetapkan.
3. Bafadhal (2003)
Menjelaskan bahwa kepemimpinan sebagai keseluruhan proses
mempengaruhi, mendorong, mengajak, dan menggerakkan serta
menuntun orang lain dalam proses kerja agar berpikir, bersikap, dan
bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli tersebut, maka dapat


dismpulkan bahwa kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi serta
menggerakkan individu atau kelompok dalam menccapai tujuan yang telah
ditetapkan.

1
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi; Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: 2011, PT Raja
Grafindo), hlm 262.
2
Andang, Manajemen dan Kepemimpian Kepala Sekolah, (Yogyakarta: 2014, Ar-Ruzz Media),
hlm 38.

3
B. Peran Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan

Salah satu tugas penting seorang pemimpin yaitu untuk menentukan yang
terbaik baik organisasi dan para anggotanya dalam mengambil kuputusan.
Seorang pemimpin harus dapat menumbuhkan partisipasi dalam proses
pengambilan keputusan. Seperti yang disampaikan Prof. Dr. Sondang P.
Siagian yaitu:3

“Seorang pemimpin yang baik adalah orang yang tidak


melaksanakan sendiri tindakan-tindakan yang bersifat operasional,
tetapi mengambil keputusan, menentukan kebijaksanaan dengan
menggunakan orang lain untuk melaksanakan keputusan yang telah
diambil sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan.”

Pengambilan keputusan merupakan proses memilih pilihan dari berbagai


alternative. Secara garis besar, keputusan digolongkan menjadi dua bagian
yaitu keputusan rutin dan keputusan tidak rutin.4 Keputusan rutin merupakan
keputusan yang bersifat rutin dan berulang-ulang. Sedangkan tidak rutin
adalah keputusan yang diambil pada saat-saat tertentu dan tidak bersifat rutin.

Dalam pengambilan keputusan, terdapat beberapa prosedur atau langkah-


langkah diantaranya yaitu:5

1. Identifikasi Masalah
Mempelajari atau mengenali masalah sangat apa saja yang dihadapi
harus ditangkap oleh organisasi dalam meningkatkan perannya di masa
depan. Oleh karena itu, faktor yang menyebabkan munculnya masalah
harus diidentifikasi sedemikian rupa dengan melakukan analisis.

2. Pembuatan Alternatif-alternatif
Sangat penting membuat sejumlah alternatif yang diperkirakan akan
dapat menjadi jawaban dalam pemecahan masalah. Alternatif tersebut

3
Wahyu Bhudianto Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan, Jurnal Transformasi No. 27
Tahun 2015 Volume 1, hlm 18.
4
Wahyu Bhudianto Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan…, hlm 19.
5
Syafaruddin dan Anzizah, Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan, (Jakarta: 2004, PT
Grasindo Anggota Ikapi), hlm 55-56.

4
diharapkan menguntungkan dalam memecahkan masalah serta
menyangkut masa depan organisasi agar lebih baik.
3. Evaluasi Alternatif
Mengevaluasi alternatif yaitu menilai keuntungan dan kerugian atau
kekuatan dan kelemahan dari masing-masing alternatif dalam
memecahkan masalah.
4. Memilih dan Mengimplementasikan Alternatif
Setelah mengevaluasi aternatif, dilakukan tindakan memilih alternatif
terbaik dari sejumlah alternatif yang diajukan dalam mendukung
keberhasilan pemecahan masalah. Pemilihan alternatif sekalikus
menetapkan untuk dilaksanakan sebagai keputusan yang diambil oleh
organisasi.
5. Evaluasi pilihan
Keputusan yang telah dilaksanakan haruslah dievaluasi apakah telah
mencapai tujuan atau belum. Jika belum, tindakan harus diperbaiki dan
melihat kembali alternatif-aternatif yang diajukan atau menambah
kembali alternatif untuk keputusan yang akan diambil.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan,


diantaranya sebagai berikut:
1. Keadaan Internal organisasi
2. Keadaan eksternal organisasi
3. Tersedianya informasi yang diperlukan
4. Kepribadian dan kecakapan pengambilan keputusan

Kesalahan-kesalahan dalam pengambilan keputusan, yaitu:


1. Terburu-buru menentukan pilihan
2. Tidak lengkap dalam mendefinisikan tujuan keputusan
3. Tidak efektif dalam memanfaatkan informasi
4. Tidak mempertimbangkan konsekuensi keputusan
5. Tidak menyadari adanya pilihan lain
6. Tidak melibatkan pihak lain secara efektif

5
C. Peran Kepemimpinan dalam Mengendalikan Konflik

Salah satu peran pemimpin dalam organisasi adalah mampu


mengendalikan konflik, baik konflik kecil maupun konflik besar.
Sebagaimana pendapat Sobri, bahwa:

Konflik tidak bisa dihindari, sebab konflik ada dimana-mana, dimana


ada innteraksi disitu ada konflik. Oleh karena itu, yang diperlukan adalah
bagaimana mengelola konflik secara professional. Secara praktis setiap
pemimpin dalam menghadapi konflik organisasi harus dapat memahami
terlebih dahulu konflik yang terjadi, melalui sumber-sumber konflik
sebelum menentukan cara untuk mengatasinya.
Dengan demikian maka untuk dapat mengendalikan konflik, pemimpin
perlu mengetahui tanda-tanda awal terjadinya konflik, yaitu dengan melihat
peningkatan intensitas ketidak sepakatan diantara anggota-anggota dalam
suatu organisasi. Sementara itu, konflik dalam diri individu dapat dilihat
melalui keluh kesah, gerakan-gerakan, kegelisahan, perilaku gagap, melamun,
dan ucapan-ucapan yang ketus.

Sedangkan konflik antar individu maupun kelompok ditandai dengan


semakin menurunnya sifat saling percaya, saling terbuka, serta kerjasama
kelompok diantara kedua belah pihak. Akibat adanya konflik yang terjadi di
suatu organisasi berakibat pada renggangnya hubungan antar individu di
organisasi tersebut. Jika menemukan tanda-tanda tersebut, maka seorang
pemimpin harus sigap mencari jalan keluar agar konflik yang ada tidak
membesar. Sebab akibat adanya konflik akan menghambat perkembangan
organisasi.

Tidak mudah bagi pemimpin dalam mengendalikan konflik yang terjadi di


suatu organisasi yang dipimpinnya. Adapun indikator-indikator konflik
adalah tekanan kerja, banyaknya tuntutan tugas, kurangnya kebersamaan
keluarga karena sibuk dengan pekerjaan, dan tanggung jawab terhadap
pekerjaan. Peran pemimpin sangat penting dalam pengendalian konflik,
dimana peran tersebut meliputi:

1. Peran sebagai entrepreneur

6
2. Peran sebagai penghalau gangguan
3. Peran sebagai sumber
4. Peran sebagai negisiator

D. Peran Kepemimpinan dalam Membangun Tim

Dalam upaya membangun tim kerja adalah kesamaan visi, misi dan
tujuan yang ingin dicapai dengan terus melakukan brainstorming agar
kesepakatan bersama dapat tercapai. Salah satu aspek yang dibangun adalah
pembagian tugas yang jelas sehingga masing-masing anggota mengerti
kewajibannya. Selanjutnya akan menumbuh kembangkan rasa tanggungjawab
dan komitmen dalam diri anggota tim. Di dalam sebuah tim tetap dibutuhkan
seorang pemimpin yang menjadi motivator dan membangun suasana kerja
yang kondusif dari seorang pemimpin yang dapat berpikir jernih dan
bertanggung jawab.

Terdapat banyak aspek utama yang dibawa oleh individu ke dalam


sebuah tim, yaitu:
1. Kopetensi, keahlian anggota tim pada suatu bidang tertentu yang dapat
memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan tim, kemampuan belajar
tim.
2. Kesungguhan, kesungguhan yang dapat diberikan anggota tim dalam
pelaksanaan tugas yang diberikan.
3. Kerjasama, kemampuan kerjasama setiap individu sebagai anggota tim.
4. Kolaborasi, kemampuan berkolaborasi di dalam tim dan diantara tim.
5. Komunikasi, tingkat kemampuan komunikasi setiap anggota tim.
6. Kepercayaan, tingkat kepercayaan terhadap sesama anggota tim.
7. Motivasi, motivasi yang dimiliki setiap anggota tim.

Tantangan utama yang berhubungan dengan aspek kepemimpinan tim


adalah membangun budaya yang kondusif serta menciptakan atmosfir yang
mendukung kerja tim. Tim kerja merupakan kompetensi penting untuk
menuju kesuksesan. Tantangan ini mirip dengan tantangan membangun kultur
yang tepat memotivasi orang.

7
Strategi yang dianjurkan untuk pemimpin tim adalah mempromosikan
pandangan yang mengakui bahwa bekerjasama secara efektif merupakan
standart perilaku yang diharapkan. Membangun kultur atau norma teamwork
akan sulit ketika ada kultur individualism yang kuat di dalam sebuah
organisasi. Pemimpin tim yang percaya kepada teamwork biasanya memiliki
posisi yang lebih baik untuk membangun kultur teamwork. Tim dengan
kinerja tinggi pada umumnya heterogen. Artinya, tim yang mencapai tingkat
kinerja yang tinggi tidak terdiri dari orang-orang yang benar-benar sama.
Melainkan, tim ini terdiri dari para anggota yang mempunyai kecakapan-
kecakapan yang saling melengkapi. Mereka memerlukan kecakapan
pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dan pembuatan keputusan.

Para anggota harus mampu mengenali masalah dan peluang, kemudian


memilih solusi. Kecakapan hubungan antar pribadi diperlukan untuk
berkomunikasi, memecahkan konflik dan berinteraksi secara efektif dengan
para anggota tim. Ketika tim berkembang pemimpin harus memastikan
bahwa para anggota mempunyai lebih dari kasing-masing kecakapan ini.
Keanggotaan tim dengan kecakapan yang saling melengkapi penting dalam
mencapai kreativitas.

Terdapat beberapa hal yang merupakan cara efektif dalam membangun


tim kerja, diantaranya :
1. Memiliki tujuan yang sama
2. Terdapat kerjasama
3. Komunikasi yang baik
4. Memiliki komitmen dalam membangun

E. Peran Kepemimpinan dalam Membangun Networking

Menurut Awais Ahmad Tipu & Arain, networking adalah suatu kegiatan
yang berorientasi pada pemilik usaha kecil dan menengah (UKM) dalam
membangun dan mengelola hubungan pribadi dengan individu tertentu dalam

8
lingkungan mereka.6 Dengan adanya networking, dapat dimanfaatkan sebagai
salah satu pertimbangan strategi untuk memulai dan mengembangkan usaha.7
Secara umum, networking merupakan suatu kegiatan dalam membangun dan
mengelola relasi atau jaringan antar individu maupun organisasi sebagai
strategi untuk memulai serta mengembangkan suatu organisasi.

Mengingat bahwa networking dapat mengembangkan organisasi dalam


berlangsungnya suatu kegiatan, maka seorang pemimpin berperan dalam
membangun networking tersebut. Membangun networking atau jaringan
dapat bermanfaat membuka kesempatan bertemu dengan rekan atau partner
yang dapat membantu berlangsungnya suatu organisasi serta mengembangkan
jaringan dengan orang-orang yang berpotensi lainnya.

Dalam artikel yang diterbitkan Harvard Bussines Review, membangun


jaringan bisa dimulai dari menganalisis jaringan, orang-orang yang ada di
sekitar atau orangorang didalam sebuah tim maupun organisasi. Menganalisis
jaringan tersebut yaitu dengan mengamati serta mencermatinya mengenai
dampak yang timbul dalam berinteraksi atau apa yang didapat dari
perbincangan dengannya.

Berikut beberapa cara atau tips yang dapat dilakukan oleh pemimpin
dalam membangun networking atau jaringan, yaitu:

1. Memperbanyak kenalan, dengan mengikuti seminar atau workhop untuk


mendapat peluang bertemu dengan banyak orang.
2. Melakukan Duplikasi, yaitu meniru langkah dan strategi orang-orang
sukses dan Berjaya dengan benar dan bertahap untuk memperoleh
jaringan.

6
Awais Ahmad Tipu & Manzoor Arain F., Managing success factors in entrepreneurial ventures:
a behavioural approach, International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research, 17(5),
2011, hlm 538.
7
Ashila Dwiyanisa, Dukungan Bandung Creative City Forum terhadap Rintisan Usaha Baru
Generasi Muda Kota Bandung (Studi Kasus pada Komunitas NGADUide sebagai Partner
Eksternal BCCF, Jurnal Ekonomi, Bisnis, & Entrepreneurship Vol 11, No. 2, 2017, hlm 118.

9
3. Tukar Kartu Nama, merupakan kegiatan simple tetapi dapat memberikan
dampak yang sangat besar sebagai sumber informasi yang akan
memudahkan dalam berhubungan.
4. Memberi Dukungan kepada Rekan Bisnis, dengan saling membantu
maka secara otomatis akan memperoleh kedekatan.
5. Memiliki Aktivitas Sharing, apabila menguasai suatu bidang tertentu
adakalanya membagikan kepada orang lain.
6. Menggunakan Sosial Media, merupakan hal yang paling berpengaruh dan
cepat menyebar dalam kegiatan apapun, seperti membuat poster untuk
mempromosikan suatu organisasi.
7. Mengikuti Perkumpulan, seperti bergabung dalam suatu komunitas
tertentu.

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Daftar Rujukan

11

Anda mungkin juga menyukai