Anda di halaman 1dari 12

FAKTOR PENENTU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MAKALAH

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kepemimpinan

Oleh

Siska Amelia Putri Yuanita


NIM. 08010320021

Siti Mir’atul Mughniyyah


NIM. 08010320022

Dosen Pengampu
Prof. Dr. H. Nur Syam, M. Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat serta salam kami tujukan kepada
junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.

Penyusunan makalah berjudul “Faktor Penentu Keberhasilan Dalam


Pengambilan Keputusan” dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Kepemimpinan. Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Prof. Dr. H. Nur Syam, M. Si selaku dosen pembimbing mata
kuliah Kepemimpinan yang telah memberikan tugas ini.

Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai faktor penentu keberhasilan dalam
kepemimpinan. Kami juga menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 24 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. Pengambilan Keputusan Melalui Penetapan Sasaran...................................6
B. Faktor Dalam Pengambilan Keputusan.........................................................7
BAB III...........................................................................................................................10
KESIMPULAN...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah organisasi merupakan wadah bagi beroperasinya manajemen.
Manajemen menjadi salah satu subsistim dari sistim organisasi. Manajemen
menjadi teknik atau alat yang bisa menggerakkan organisasi menuju
tercapainya tujuan yang diinginkan. Tugas manajer, pengambilan keputusan
ialah salah satu peran manajer. Seorang pemimpin dituntut untuk berani
mengambil keputusan, baik atas dasar pertimbangan individu dengan
kewenangannya menjadi pemimpin, maupun dengan keputusan dari hasil
musyawarah dengan memperhatikan pemikiran, perasaan atau masukan dari
anggota organisasi.
Pada konteks ini bisa dikatakan bahwa tidak terdapat satupun fungsi
manajemen yang bisa dilaksanakan tanpa melalui proses pembuatan keputusan
karena keputusan ialah pangkal tolak dari semua aktivitas yang dilakukan oleh
manajemen organisasi. Mengetahui pentingnya proses pengambilan keputusan,
maka penting untuk mengetahui hal-hal apa saja yang mendukung proses
pengambilan keputusan tersebut. Terdapat dua hal yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan itu yaitu gaya kepemimpinan dan kepribadian.1
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui faktor penentu keberhasilan
dalam kepemimpinan. Makalah dimulai dengan menyajikan latar belakang
masalah yang dilanjutkan dengan menuliskan rumusan masalah kemudian
pembahasan materi. Terakhir akan disajikan kesimpulan yang membahas
ringkasan dari pembahasan materi. Berdasarkan uraian latar belakang yang
disajikan diatas maka penulis akan mengangkat judul “Faktor Penentu
Keberhasilan Dalam Pengambilan Keputusan”.

1
Alfonso Lande, Anjas Ferliandre, and Meita Anggraini, “Gaya Kepemimpinana, Kepribadian Dan
Strategi,” Jurnal Ilmu Hukum Humaniora Dan Politik 2, no. 1 (2022): 15–20.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengambilan keputusan melalui penetapan sasaran?
2. Apa saja faktor dalam pengambilan keputusan?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui penjelasan mengenai pengambilan keputusan melalui
penetapan sasaran.
2. Mengetahui faktor keberhasilan dalam pengambilan keputusan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengambilan Keputusan Melalui Penetapan Sasaran


Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai keputusan yang diambil
melalui penetapan sasaran. Setiap orang selalu dihadapkan pada berbagai
pilihan untuk mengambil sebuah keputusan. Terutama seorang pemimpin yang
harus mengetahui tahapan dalam pengambilan keputusan yang tepat dan sesuai
dengan sasaran atau target yang telah ditetapkan. Sasaran yang telah ditetapkan
oleh pemimpin diawal akan membantunya untuk tetap fokus dalam
pengambilan keputusan. Penetapan sasaran artinya melakukan keputusan yang
bersifat fokus atau menempatkan target sasaran terhadap pengambilan
keputusan. Penetapan sasaran sangat disesuaikan dengan apa yang akan
ditujukan ketika pengambilan keputusan. Seorang pemimpin dalam penetapan
sasaran hendaknya melibatkan semua yang terkait perlu dilibatkan dalam
menghadapi situasi dan kondisi serta menentukan beberapa alternatif pilihan
keputusan, yang nantinya dikerucutkan menjadi keputusan final. Pengambilan
keputusan yang baik dan bertanggung jawab membutuhkan karakter personal
yang pintar, berani, tegas dan komunikatif.2
Perusahaan perlu menetapkan tujuan dan sasaran dalam setiap bidang,
seperti dalam bidang produksi, pemasaran dan keuangan. Tujuan dan sasaran
ini diperlukan untuk mengukur keefektifan organisasi. Jika tujuan dan sasaran
ini ditetapkan dengan jelas, pimpinan dapat mengukur apakah hasil yang
dicapainya sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.3 Jika tujuan dan
sasaran ditetapkan secara memadai, maka ia akan menentukan hasil yang harus
dicapai dan ukuran yang digunakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran
tersebut.4

2
Herson Anwar, “Proses Pengambilan Keputusan Untuk Mengembangkan Mutu Madrasah,”
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 1 (2014): 37–56,
https://doi.org/10.21580/nw.2014.8.1.569.
3
Eliana Sari, Seri Manajemen Organisasi: Buku 2 Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi:
Mengoptimalkan Peran Komunikasi Dalam Perubahan Organisasi, ed. Dr. Abdul Haris, 2nd ed.
(Jakarta: Jayabaya University Press, 2007).

6
Ada beberapa hal mengenai informasi yang sering digunakan oleh para
pengambil keputusan dalam menentukan dan memilih tindakan pemecahan
masalah. Informasi tersebut bisa dijadikan dasar untuk mengambil keputusan.
Informasi yang benar akan memberikan gambaran sempurna tentang masalah
dan cara pemecahan masalah yang paling efektif dan efisien, sehingga hasil
keputusan nantinya akan sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini menjadi
penting dan bahkan bisa membawa keputusan yang dipilih akan tepat sasaran
atau tidak.5
Sasaran utama yaitu diharapkan segala permasalahan yang telah
diidentifikasi dirumuskan dan diberikan batasan masalah.6 Penetapan sasaran
ini digunakan ketika mengidentifikasi masalah, memilih alternatif yang baik,
mengevaluasi keputusan yang telah dipilih, melaksanakan keputusan, dan
evaluasi semua tindakan yang telah dilakukan.7 Tujuan perusahaan dirinci lebih
lanjut ke dalam sasaran (goal) dan dibebankan pencapaiannya kepada manajer
tertentu dalam proses penyusunan anggaran. Sasaran adalah target tertentu
yang diarahkan untuk mencapai tujuan.8
Gibson menyampaikan ada tujuh tahap dalam proses pengambilan
keputusan yang diantaranya adalah menetapkan tujuan dan sasaran khusus dan
mengukur hasilnya, mengidentifikasi persoalan, mengembangkan alternatif,
menentukan alternatif, memilih satu alternatif, menerapkan keputusan, serta
mengendalikan dan mengevaluasi.9 Proses tersebut mengacu pada organisasi
yang membutuhkan tujuan dan sasaran dalam setiap bidang di mana hasil

4
Puji Hardati, “Forum Ilmu Sosial,” Forum Ilmu Sosial 40, no. 2 (2013): 178–88,
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/FIS JURNAL.
5
Wawan Hermawan, “Pengertian Dan Ruang Lingkup Pengambilan Keputusan,” Modul 2 (2015):
12–121.
6
Jumiran, "Model Pengambilan Keputusan Penentuan Harga Produk Furniture (Studi Kasus Pada
PT. Trifoli Kayakarya),” Jurnal Ipsikom 2, no. 1 (2013): 28–53, www.insanpembangunan.ac.id.
7
M Kusasi, “Pengaruh Manajemen Diri Dan Kematangan Emosi Terhadap Pengambilan
Keputusan,” Psikostudia: Jurnal Psikologi 2, no. 1 (2013),
https://core.ac.uk/download/pdf/268076029.pdf.
8
Akhmad Riduwan, “Peranan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan
Dan Perumusan Kebijakan,” Ekuitas (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan) 2, no. 2 (2016): 61,
https://doi.org/10.24034/j25485024.y1998.v2.i2.1860.
9
Heri Rohayuningsih, Eko Handoyo, and Info Artikel, “Berfikir Kreatif Dalam Pengambilan
Keputusan” 42, no. 1 (2015): 106–13.

7
keputusannya mempengaruhi efektivitas organisasi. Hal ini sesuai dengan
pendapat Nebath dan Aminu bahwa executing a set of achievable goals will
automatically depend on a foundation of taking effective decision towards
actualization of the set goals.10 Jika penetapan dilakukan secara maksimal,
maka akan menentukan hasil yang harus dicapai dan ukuran yang digunakan
untuk mewujudkan tujuan dan sasaran tersebut. Penetapan tujuan yang jelas,
realistis, dan yang dapat dicapai sangat penting bagi kesuksesan dan
pencapaian setiap individu maupun organisasi.

B. Faktor Dalam Pengambilan Keputusan


1. Posisi kedudukan
Jabatan atau kedudukan bisa mempengaruhi proses pengambilan
keputusan. Maksud jika seorang pemimpin dengan kedudukannya yang
tinggi tentu telah berpengalaman dalam mengambil suatau keputusan,
namun jika bawahan yang mengambil keputusan belum memiliki
pengalaman yang cukup. Namun, tidak menutup kemungkinan keputusan
yang berasal dari bawahan lebih baik dari pemimpinnya. Posisi atau
kedudukan seseorang dapat dilihat, apakah ia sebagai pembuat keputusan
(decision maker), penentu keputusan (decision taker), ataukah staff
(staffer) dalam pengambilan keputusan.11

2. Masalah
Masalah atau problem adalah yang menjadi penghalang untuk
tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan dari yang diharapkan,
direncanakan, dikehendaki atau harus diselesaikan. Masalah dibagi
menjadi dua jenis yaitu masalah yang terstruktur dan masalah tidak

10
Nebath Tanglang and Aminu Kazeem Ibrahim, “Decision-Making Skills and Academic
Performance of Distance Education Learners: Implications for Students Counsellors,”
International Journal of Information and Education Technology 6, no. 1 (2016): 44–49,
https://doi.org/10.7763/ijiet.2016.v6.656.
11
Sumaryanto, “Upaya Pengambilan Keputusan Yang Tepat,” Disampaikan Dalam Acara LKMM
FIK UNY, 2011, 1–11.

8
terstruktur.12 Sebenarnya, masalah tidak selalu dapat dikenal dengan
segera, ada yang memerlukan analisis, ada pula yang bahkan memerlukan
riset tersendiri.13 Masalah dapat muncul dari hal yang diharapkan maupun
yang tidak diharapkan. Oleh karena itu, saat pengambilan keputusan perlu
ada inisiatif untuk mencegah terjadinya masalah. Masalah dapat menjadi
penghalang untuk mencapai tujuan.
3. Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor dalam keadaan yang berkaitan
satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memencarkan pengaruh
terhadap kita beserta yang hendak kita perbuat. Situasi ini ada yang
bersifat tetap dan ada juga yang berubah-ubah. Situasi dapat mendukung
keberhasilan pengambilan keputusan dan juga dapat mengacaukan
pengambilan keputusan. Situasi dapat dibangun dengan keinginan. Namun,
sewaktu-waktu dapat berubah dengan sendirinya.
4. Pengaruh dari kelompok lain
Kelompok lain juga dapat berpengaruh dapat terhapat suatu
keputusan dikarenakan kelompok lain atau organisasi mempunyai
keputusan yang dapat dipertimbangkan oleh pemimpin organisasi lain
dalam menyikapi masalah dan pengaruh kelompok lain ini juga
menjatuhkan organisasi serta mementingkan kelompok tersebut. Gaya
manajer dalam mengambil suatu keputusan juga sangat berpengaruh dalam
mengambil suatu keputusan karena gaya manajer akan banyak
dilatarbelakangi oleh latar belakang pengetahuan, perilaku, pengalaman
dan sejenisnya. Para pemimpin biasanya memiliki gaya dalam mengambil
suatau keputusannya yaitu dengan cara menghindari masalah,
mengabaikan informasi yang menunjuk sebuah masalah. Gaya pemimpin
juga sangat mempengaruhi dalam pengambilan suatu keputusan karena

12
Eunice S. Han and Annie goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, “Sistem Akuntansi
Penggajian Karyawan Pada Kantor Kementerian Agama Deli Serdang,” Journal of Chemical
Information and Modeling 53, no. 9 (2019): 1689–99.
13
Ibid.

9
dapat dilihat sendiri bahwasannya gaya yang ia miliki masing-masing
beragam dalam mengambil suatu keputusan.14

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seorang pemimpin yang harus mengetahui tahapan dalam pengambilan
keputusan yang tepat dan sesuai dengan sasaran atau target yang telah
ditetapkan. Pengambilan keputusan yang baik dan bertanggung jawab
membutuhkan karakter personal yang pintar, berani, tegas dan komunikatif.
Perusahaan perlu menetapkan tujuan dan sasaran dalam setiap bidang, seperti
dalam bidang produksi, pemasaran dan keuangan. Jika tujuan sasaran ini
ditetapkan dengan jelas, pimpinan dapat mengukur apakah hasil yang
dicapainya sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Jika tujuan dan sasaran ditetapkan secara memadai, maka ia akan
menentukan hasil yang harus dicapai dan ukuran yang digunakan untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran tersebut. Ada beberapa hal mengenai
informasi yang sering digunakan oleh para pengambil keputusan dalam
menentukan dan memilih tindakan pemecahan masalah. Penetapan tujuan
yang jelas, realistis, dan yang dicapai sangat penting bagi kesuksesan dan
pencapaian setiap individu maupun organisasi.
Faktor dalam pengambilan keputusan yaitu posisi kedudukan jabatan
atau kedudukan bisa mempengaruhi proses pengambilan keputusan.Situasi
dapat mendukung keberhasilan pengambilan keputusan dan juga dapat
mengacaukan pengambilan keputusan. Namun, sewaktu-waktu dapat berubah
dengan sendirinya. Pengaruh dari kelompok lain juga dapat berpengaruh
terhadap suatu keputusan dikarenakan kelompok lain atau organisasi
mempunyai keputusan yang dapat dipertimbangkan oleh pemimpin organisasi

9
14
Ibid

10
lain dalam menyikapi masalah dan pengaruh kelompok lain ini juga
menjatuhkan organisasi serta mementingkan kelompok tersebut.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran pada makalah ini adalah
pada penulis selanjutnya dapat mengkaji tentang kepribadian dan strategi
seorang pemimpin dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Herson. “Proses Pengambilan Keputusan Untuk Mengembangkan Mutu
Madrasah.” Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 1 (2014): 37–56.
https://doi.org/10.21580/nw.2014.8.1.569.
Han, Eunice S., and Annie goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee. “Sistem
Akuntansi Penggajian Karyawan Pada Kantor Kementerian Agama Deli
Serdang.” Journal of Chemical Information and Modeling 53, no. 9 (2019):
1689–99.
Hardati, Puji. “Forum Ilmu Sosial.” Forum Ilmu Sosial 40, no. 2 (2013): 178–88.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/FIS JURNAL.
Hermawan, Wawan. “Pengertian Dan Ruang Lingkup Pengambilan Keputusan.”
Modul 2 (2015): 12–121.
Jumiran. “MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA
PRODUK FURNITURE (Studi Kasus Pada PT. Trifoli Kayakarya).” Jurnal
IPSIKOM 2, no. 1 (2013): 28–53. www.insanpembangunan.ac.id.
Kusasi, M. “Pengaruh Manajemen Diri Dan Kematangan Emosi Terhadap
Pengambilan Keputusan.” Psikostudia: Jurnal Psikologi 2, no. 1 (2013).
https://core.ac.uk/download/pdf/268076029.pdf.
Lande, Alfonso, Anjas Ferliandre, and Meita Anggraini. “Gaya Kepemimpinana,
Kepribadian Dan Strategi.” Jurnal Ilmu Hukum Humaniora Dan Politik 2,

11
no. 1 (2022): 15–20.
Riduwan, Akhmad. “Peranan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam
Pengambilan Keputusan Dan Perumusan Kebijakan.” EKUITAS (Jurnal
Ekonomi Dan Keuangan) 2, no. 2 (2016): 61.
https://doi.org/10.24034/j25485024.y1998.v2.i2.1860.
Rohayuningsih, Heri, Eko Handoyo, and Info Artikel. “Berfikir Kreatif Dalam
Pengambilan Keputusan” 42, no. 1 (2015): 106–13.
Sari, Eliana. Seri Manajemen Organisasi: Buku 2 Pengambilan Keputusan Dalam
Organisasi: Mengoptimalkan Peran Komunikasi Dalam Perubahan
Organisasi. Edited by Dr. Abdul Haris. 2nd ed. Jakarta: Jayabaya University
Press, 2007.
Sumaryanto. “Upaya Pengambilan Keputusan Yang Tepat.” Disampaikan Dalam
Acara LKMM FIK UNY, 2011, 1–11.
Tanglang, Nebath, and Aminu Kazeem Ibrahim. “Decision-Making Skills and
Academic Performance of Distance Education Learners: Implications for
Students Counsellors.” International Journal of Information and Education
Technology 6, no. 1 (2016): 44–49. https://doi.org/10.7763/ijiet.2016.v6.656.

12

Anda mungkin juga menyukai