Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH STUDY KELAYAKAN BISNIS

“ PENGAMBILAN KEPUTUSAN ”

Di Susun Oleh Kelompok 6 :

 Hera Anggreni NIM: 195120194


 Sri Devita Sari NIM: 195120198
 Amanda Giska NIM: 195120178
 Moh Rizky NIM: 195120177
 Arman Mustamin NIM: 195120162
 Moh Arya Subhan NIM: 195120192

Dosen Pembimbing
Nora Ariani, S.E., M.M

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) DATOKARAMA PALU
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Alhamdulillah Penulis panjatkan puji syukur dengan berkat rahmat Allah


SWT, yang telah memudahkan Penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, Rasulullah terakhir yang diutus dengan membawa syari’ah yang mudah,
penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Study Kelayakan
Bisnis. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan
yang ada agar makalah ini dapat tersusun sesuai harapan. Sesuai dengan fitrahnya,
manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan dan
kekhilafan, maka dalam makalah yang Penulis susun ini belum mencapai tahap
kesempurnaan.
Terakhir, Penulis mengucapkan Jazakumullah akhsanal jaza, kepada
pihak-pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu, 23 Mei 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisis Dan Proses Pengambilan Keputusan .......................................... 2


B. Kualitas Keputusan Dan Tahap – Tahap Pengambilan Keputusan ............ 4
C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ................ 7
D. Risiko Keputusan ........................................................................................ 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keputusan, sebagai suatu pilihan tindakan antara berbagai aksi atau
tindakan yang memenuhi satu atau lebih tujuan, merupakan suatu hal yang sangat
menentukan bagi beberapa pihak yang terkait oleh dampak suatu keputusan. Oleh
karena itu, pengambilan keputusan menjadi fungsi yang utama bagi seorang
pemimpin, baik di sebuah perusahaan ataupun lembaga publik. Kemampuan
pembuat keputusan dalam memutuskan sebuah keputusan sangat terkait dengan
kualitas dari keputusan itu sendiri, dimana sebuah keputusan yang baik akan
diterima oleh semua pihak yang terkait dengan keputusan dan output dari
keputusan akan mengacu pada tujuan dibuatnya keputusan tersebut.
Pengambilan keputusan tentunya juga didasarkan pada tujuan dari
keputusan itu dibuat. Tujuan dari keputusan akan mengacu pada pencapaian target
yang ditetapkan oleh perusahaan, misalnya target penjualan, targetpengurangan
biaya, tujuan merger atau akuisisi terhadap perusahaan lain, dan sebagainya.
Cara melakukan pengambilan keputusan merupakan suatu ilmu tertentu
yang menyangkut ilmu manajemen dengan metode kuantitatif optimalisasi untuk
menghasilkan suatu keputusan sebagai output seorangpemimpin atau manajer
dalam mencapai tujuan tertentu. Kaidah-kaidah atau metode ilmiah menjadi dasar
dari teori pengambilan keputusan untuk menjaga objektivitas dari keputusan yang
diambil, walaupun beberapa cara, seperti pengalaman seseorang, dapat digunakan
sepanjang menyangkut aspek rasionalitas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan proses pengambilan keputusan ?
2. Bagaimana kualitas keputusan dan tahap tahap pengambilan keputusan?
3. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan?
4. Bagaimana risiko keputusan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa definisi dan proses pengambilan keputusan.
2. Untuk mengetahui bagaimana kualitas keputusan dan tahap tahap
pengambilan keputusan.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan
4. Untuk mengetahui bagaimana risiko keputusan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Dan Proses Pengambilan Keputusan

1. Definisi pengambilan keputusan


Pengambilan keputusan adalah upaya seseorang mengambil pilihan yang
dianggap tepat, efektif dan efisien. Saat mengambil keputusan, ada beberapa
pertimbangan sasaran diantaranya adalah memecahkan masalah.
Keputusan yang diambil melalui cara pengambilan keputusan yang baik
tentunya akan menghasilkan keputusan yang bermutu. Semakin mahir seseorang
dalam menentukan keputusan yang bermutu, semakin meningkat kualitas dari
suatu keputusan. Mutu keputusan yang semakin meningkat akan semakin
meyakinkan orang lain tentang keputusan yang diambil dan bisa meningkatkan
profesionalisme dari seorang pemimpin, manajer atau administrator.
Profesionalisme dari pengambil keputusan juga akan semakin meningkat seiring
dengan mutu keputusan yang semakin baik, karena fungsi. Berikut beberapa
pendapat para ahli tentang pengambilan keputusan.
 Schermerhorn
Pengambilan keputusan menurut Schermerhorn adalah kebijakan
seseorang yang menghadapi permasalahan dan berusaha mengambil peluang
dari masalah tersebut. Agar tidak berlanjut berdampak pada hasil yang kurang
baik. Baik tidaknya keputusan bergantung pada kualitas keputusan, persepsi,
pengetahuan dan pengalaman orang tersebut.
 Negulascua dan Doval
Dalam dunia kerja, tidak dapat dipungkiri jika tidak semua orang
memiliki pengetahuan, persepsi dan data mendukung untuk membantu
pengambilan masala. Nah, berdasarkan hasil penelitian mereka, ternyata para
manajer besar yang tidak memiliki informasi dan data yang cukup, mereka
tetap membuat keputusan berdasarkan alternatif terbaik berdasarkan pada
penilaian risiko dan hasil yang efektif.
 Heidari dan Ebrahimi
Menurut Heidari dan Ebrahimi pengambilan keputusan seseorang
memiliki hubungan antara kemampuan berfikir kritis dan keterampilan
seseorang dalam membuat keputusan.

2
 Virlics
Berbeda dengan pendapat Virlics yang mengartikan bahwa
pengambilan keputusan seseorang dipengaruhi oleh suasana hati. Misalnya
orang yang sedang dalam mood baik, akan lebih baik saat membuat keputusan
daripada orang yang sedang mood jelek.
Sebagai tambahan, pada dasarnya pengambilan keputusan tidak hanya
digunakan untuk pengambilan keputusan atas kepentingan pribadi. Tetapi juga
dibutuhkan oleh pihak organisasi maupun perusahaan. Dimana setiap
pengambilan keputusan yang hendak diambil dibutuhkan banyak pertimbangan,
dasar, tujuan, alasan dan penyebabnya.

2. Proses pengambilan keputusan


Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan suatu alternatif untuk
memastikan keberlangsungan perusahaan. Dalam proses tersebut, perusahaan
harus mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi
pengambilan keputusan. Faktor internal contohnya sumber daya yang diperlukan
oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan dengan baik, sementara faktor
eksternal meliputi situasi dan kondisi lingkungan di luar perusahaan yang akan
berdampak pada pengambilan keputusan.
Bagaimana caranya mengambil keputusan secara logis dan sistematis
dengan mempertimbangkan kedua faktor tersebut? Berikut adalah tahapannya:
 Menetapkan keputusan: Sebelum memulai, Anda harus memastikan bahwa
keputusan yang diambil realistis, dapat diukur, dan dilaksanakan sesuai
waktu yang ditetapkan.
 Mengumpulkan informasi: Anda harus mulai mengumpulkan informasi
dengan melakukan penelitian primer dan sekunder. Contohnya, Anda bisa
menyebar kuesioner, melalukan wawancara, atau mengumpulkan data-data
eksternal yang berhubungan dengan industri Anda untuk mendukung
pengambilan keputusan.
 Menimbang semua faktor: Luangkan waktu untuk menimbang semua
faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengambilan keputusan
berdasarkan informasi yang dikumpulkan di tahap sebelumnya. Untuk
membantu Anda dalam menjabarkan informasi terkait pengambilan
keputusan, Anda dapat menerapkan alat-alat khusus dalam situasi tertentu:
 Cost-BenefitAnalysis: melibatkan analisis biaya yang dikeluarkan
dan manfaat yang diperoleh terkait pengambilan keputusan.
Analisis ini akan membantu mengarahkan perusahaan untuk

3
memilih keputusan yang memberikan manfaat maksimal dan
meminimalkan biaya.
 T-Chart: analisis komparatif untuk menimbang semua kelebihan
dan kekurangan eksternal terkait pengambilan keputusan.
 SWOT Analysis: analisis yang mempertimbangkan kelebihan dan
kelemahan perusahaan, serta peluang dan ancaman yang akan
dihadapi saat pengambilan keputusan.
 Melaksanakan pengambilan keputusan: Anda harus memilih keputusan
yang terbaik setelah menimbang faktor internal dan eksternal. Keputusan
yang diambil harus sesuai dengan tujuan perusahaan dan membantu
menyelesaikan beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan Selanjutnya,
ambil tindakan atas keputusan tersebut dan pastikan Anda juga
mempersiapkan back-up plan jika suatu masalah terjadi.
 Evaluasi setiap keputusan: Tinjau semua keputusan untuk memeriksa
apakah tujuan sudah tercapai. Pertimbangkan juga terkait hal-hal yang bisa
ditingkatkan untuk pengambilan keputusan di masa depan dengan
mengumpulkan masukan dari anggota lainnya di perusahaan Anda.

B. Kualitas Keputusan Dan Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan

1. Kualitas keputusan
Kualitas dari sebuah keputusan bisa dijabarkan dalam arti luas, yaitu
keputusan tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien serta tepat dalam
legitimasinya. Kekurangan dari penjabaran keputusan akan mengakibatkan
kualitas dari keputusan akan berkurang, sehingga mengurangi pencapaian tujuan
dari pembuatan keputusan. Para pengambil keputusan banyak melakukan
pengambilan keputusan yang berkualitas rendah. Hal ini terjadi tanpa disadari
oleh pengambil keputusan itu sendiri. Kegagalan sebagai akibat dari pengambilan
keputusan yang tidak tepat atau berkualitas rendah bisa memberikan dampak
terhadap semua orang yang terlibat pada keputusan yang dibuat. Hal ini akan terus
berulang bila pengambil keputusan tidak mengetahui kesalahan yang dibuatnya,
apalagi bila rekan seprofesi dan bawahan tidak mau atau tidak berani
menunjukkan kesalahan yang dibuat pada waktu mengambil keputusan yang tidak
tepat.
Kualitas keputusan yang baik pada dasarnya bisa dibuat bila pengambil
keputusan mengetahui bagaimana cara atau metode untuk dapat meningkatkan
kualitas suatu keputusan. Ketidaktahuan ini disebabkan oleh banyak faktor, salah
satunya adalah mereka tidak pernah mendapatkan pelatihan atau pengajaran

4
tentang bagaimana cara mengambil keputusankeputusan yang baik, tidak pernah
bekerja sama dengan para pengambil keputusan lain yang berpengalaman dalam
metode-metode pengambilan keputusan, dan kesibukan kerja yang tidak
memungkinkan kegiatan belajar sendiri untuk meningkatkan keterampilannya.

2. Tahap-tahap pengambilan keputusan

 Tahap Pertama, Memahami dan Merumuskan Suatu Permasalahan


Dalam pengambilan keputusan, hal pertama yang harus Kamu lakukan
adalah paham dan dapat merumuskan masalah yang sedang dihadapi. Di sini
Kamu harus bisa mengidentifikasi masalah sesuai dengan penyebab dasarnya.
Tujuannya adalah agar pengambilan keputusan yang dilakukan benar-
benar tepat sasaran. Untuk mengidentifikasi masalah ini bisa dilakukan dengan
beberapa macam cara. Mulai dengan menguji hubungan sebab akibat hingga
mencari jenis penyimpangan yang terjadi. Dengan demikian, masalah yang
dihadapi jauh lebih siap dan lebih mengena.
 Tahap Kedua, Mengumpulkan Informasi yang Relevan
Jika Kamu sudah berhasil dan melewati tahap pertama, maka Kamu akan
masuk ke tahap kedua yakni harus mengumpulkan informasi yang relevan
sebanyak-banyaknya.
Tujuan dari mengumpulkan informasi dan juga data adalah untuk
memperkuat permasalahan tersebut. Jika informasi yang didapat emang benar
adanya dan bukan hanya gosip belaka, maka dalam hal ini memang harus
dilakukan pengambilan keputusan yang tepat. Namun, jika informasi dan data
yang didapatkan tidak relevan, maka dalam hal ini tidak bisa masuk ke tahapan
selanjutnya.
 Tahap Ketiga, Mengembangkan Alternatif yang Bisa Digunakan
Pada tahapan ini, Kamu akan memiliki beberapa alternatif pengambilan
keputusan yang bisa dipilih. Adanya banyak alternatif pilihan pengambilan
keputusan tentunya akan sangat membantu dan membuat kita lebih berfikir
panjang mengenai keputusan yang akan diambil.
Dalam hal ini, beberapa alternatif keputusan yang tersedia harus
dipertimbangkan dan dipilih yang paling baik. Meskipun alternatif pilihan tersebut
bukalah keputusan yang sempurna dan ideal. Dengan begitu, Kamu bisa
mendapatkan keputusan yang memang benar-benar tepat.

5
 Tahap Keempat, Mengevaluasi Setiap Alternatif yang Dipilih
Dalam tahapan ini Kamu harus melanjutkan tahapan ketiga. Di sini setiap
alternatif yang sudah ada harus dievaluasi kembali.
Tujuan dari pengevaluasian alternatif pilihan ini digunakan untuk
mengetahui serta menilai apakah alternatif yang dipilih ini memang efektif
digunakan atau tidak. Dari beberapa alternatif yang ada, tentunya setiap alternatif
keputusan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Karena hal itulah tahapan evaluasi alternatif ini adalah tahapan yang paling
penting
 Tahap Lima, Memilih Alternatif yang Terbaik
Setelah Kamu berhasil mengevaluasi setiap alternatif yang ada, maka di
sini yang harus Kamu lakukan adalah memilih alternatif yang paling baik.
Sebelum itu, seharusnya Kamu sudah tahu dan memiliki gambaran
dampak negatif dan positif yang ditawarkan oleh setiap alternatif yang ada. Nah,
nantinya alternatif terbaik yang sudah dipilih ini harus didasarkan pada jumlah
informasi dan data yang nyaris sempurna. Tujuannya adalah agar kebijakan
pengambilan keputusan yang dilakukan benar-benar tepat.
 Tahap Enam, Mengimplementasikan Keputusan yang Diambil
Dalam tahap lima Kamu sudah berhasil mengambil keputusan, maka di
tahap ke enam ini Kamu harus mengimplementasikan keputusan tersebut.
Dalam proses mengimplementasikan keputusan, maka Kamu harus
membuat rencana yang nantinya digunakan untuk mengatasi berbagai macam
masalah yang mungkin saja bisa terjadi pada saat proses penerapan keputusan.
Dalam hal ini, Kamu juga harus memperhatikan risiko apa saja yang mungkin
terjadi serta konsekuensinya apa.
Tidak hanya itu, Kamu juga harus menetapkan prosedur laporan kemajuan
periodik dengan cara mempersiapkan tindakan yang korektif yang ada pada
masalah yang baru saja muncul dalam proses pengambilan keputusan. Tidak
hanya itu, Kamu juga harus merancang peringatan diri jika terjadi berbagai
kemungkinan yang tidak diinginkan dalam penerapan keputusan tersebut.
 Tahap Ketujuh, Evaluasi Hasil Keputusan
Ini adalah tahap terakhir dari pengambilan keputusan. Tahap ini
menentukan apakah keputusan yang sudah diambil ini memang benar-benar
efektif atau tidak. Setiap keputusan yang sudah diterapkan harus selalu dimonitor.

6
Kamu harus selalu melakukan evaluasi untuk mengetahui penerapan
keputusan tersebut berjalan dengan lancar atau tidak. Selain itu, Kamu juga harus
bisa mengetahui apakah proses penerapan tersebut sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dengan demikian maka pengambilan keputusan telah selesai.
Memang cukup panjang proses pengambilan keputusan yang harus
dilakukan. Tujuannya sendiri tidak lain untuk mendapatkan keputusan yang
terbaik.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan.

1. Yang berasal dari luar atau ekternal

 Kedudukan
Jabatan atau kedudukan seseorang dapat dilihat berdasarkanpangkaatnya
apakah sebagai pimpinan atau bawahan, sehingga dapat ditentukan pantas atau
tidaknya mengambil suatu keputusan. Karea jika pimpinan yang mengambil tentu
ia telah berpengalaman dalam mengambil suatu keputusan jika sebaliknya seperti
bawahan tentu mereka belum berpengalaman dan belum lihai dalam mengambil
suatu keputusan sehingga jabatan atau kedudukan ini sangat berperan penting
dalam mengambil suatu keputuan.
 Masalah
Adalah hal yang menjadi penghalang untuk tercapainya tujuan yang
merupakan penyimpanga dari hal hal yang diharapkan atau direncanaka.
 Situasi
Adalah keseluruhan faktor dalam keadaan yang berkaitan satu sama lain
dan secara bersama sama memencarkan pengaruh terhadap kita dan apa yang akan
hendak kita perbuat.
 Pengaruh dari kelompok lain
Kelompok lain juga dapat berpengaruh terhadap suatu keputusan
dikarenakan kelompok lain atau organisasi mempunyai keputusan yang dapat
dipertimbangkan oleh pemimpin organisasi lain dalam menyikapi masalah dan
pengaruh kelompok lain ini juga dapat menjatuhkan organisasi serta
mementingkan kelompok tersebut.

7
2. Faktor Internal yang mempengaruhi pengambilan keputusan meliputi:
 Kepribadian
Tingkah laku atau karakter seseorang dalam pengambilan suatu keputusan juga
sangat mempengaruhi dimana sifat manusia ini beragam ada yang tergesa gesa
dan dan juga yang berhati hati dalam menetapka suatu pilihan sehingga
kepribadian ini juga sangat berpengaruh terhadap pemgambilan suatu keputusan.
Dan juga dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kebijaksanaan dan ketegassan
seseorang dalam mengambil suatu keputusan.
 Faktor pengalaman
Semakin banyak nya seseorang tersebut mengambil keputusan maka ia akan
berani dalam mengambil keputusan dan hal ini juga berkaitan denga keahlian
yang dimiliki oleh pemimpin atau skill yang ia miliki karena pengalaman yang
pernah dialaminya

D. Risiko Keputusan
Apakah Anda mengetahui secara umum terkait manajemen risiko dalam
pengambilan keputusan? Sebenarnya, definisi tersebut adalah ilmu yang
menggabungkan antara konsep risiko dan keputusan, untuk dilihat dan dikelola
agar mampu memberikan hasil sesuai dengan berbagai pengambil keputusan.
Hal tersebut dapat diwujudkan bagi para pengguna ilmu manajemen risiko
keputusan, dengan cara memahami secara komprehensif dan realistis sesuai
dengan kondisi yang ditemui di lapangan. Kita harus mengakui bahwa dalam
setiap keputusan yang dibuat selalu saja menyimpan risiko yang mungkin bisa
timbul. Dalam pengambilan keputusan yang berisiko akan menghasilkan suatu
keputusan yang mengandung lebih dari satu kemungkinan berdasarkan beberapa
alternatif dan beberapa peluang yang sama besarnya.
Anda dapat mengatasinya baik yang bersifat profit maupun nonprofit
dengan menerapkan manajemen risiko. Dalam manajemen risiko ini, kita akan
membahas bagaimana mengelola risiko bisa memberikan keuntungan serta
memperkecil risiko. Sehingga, kita membutuhkan kapasitas keilmuan yang cukup
untuk mengelola risiko yang sudah ada dan akan timbul di kemudian hari, sebagai
berikut:

8
Manfaat Manajemen Risiko:
1. Perusahaan memiliki ukuran yang kuat sebagai pijakan dalam mengambil
setiap keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati (
prudent ) dan selalu menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagai
keputusan.
2. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-
pengaruh yang mungkin timbul baik dalam jangka pendek dan jangka
panjang.
3. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu
menghindari risiko dan menghindari pengaruh terjadinya kerugian
khususnya kerugian finansial.
4. Perusahaan memperoleh keuntungan dengan kerugian yang minimal.
5. Dengan adanya konsep manajemen risiko ( riskmanagementconcept ) yang
dirancang detil maka artinya perusahaan telah membangun arah dan
mekanisme secara berkelanjutan (berkelanjutan).

Selain itu kita juga bisa mendapatkan manfaat bagaimana cara


pengambilan keputusan, sebagai berikut;
1. Pengambilan Keputusan pada Kondisi Pasti:
Perlu Anda ketahui, kondisi seperti ini pasti muncul pada saat pengambil
keputusan mengetahui pasti. Dalam kondisi pasti, informasi yang diperoleh pasti
akurat, akurat, dan dapat dipercaya. Kita mengetahui hubungan sebab-akibat dan
bisa menebak apa yang bisa terjadi di masa depan.
Lalu, kondisi seperti ini biasanya ada pada kasus keputusan yang sifatnya
rutin dan berulang. Alat bantu Linear Programming adalah alat yang baik
digunakan untuk menghasilkan solusi optimal dalam permasalahan dalam kondisi
pasti.
2. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Risiko:
Bila seorang manajer tidak memiliki informasi sempurna atau memiliki
informasi yang tersimpan, kemungkinan masih munculnya risiko. Dalam keadaan
berisiko, pengambil keputusan memiliki informasi yang tidak lengkap tentang
alternatif yang tersedia namun memiliki gagasan bagus tentang probabilitas hasil
untuk setiap alternatif.
Dalam membuat keputusan berdasarkan risiko, manajer harus menentukan
probabilitas pada setiap alternatif berdasarkan informasi yang ada atau
berdasarkan pengalamannya. Pendekatan populer yang digunakan pada kondisi ini

9
antara lain: ExpectedMonetaryValue (EMV) dan ExpectedOpportunityLoss
(EOL).
3. Pengambilan Keputusan pada Kondisi Tidak Pasti:
Keputusan ini paling penting dibuat di lingkungan yang kompleks dalam
keadaan tidak pasti. Kondisi ketidakpastian muncul pada saat kita tidak bisa
memprediksi masa dan kondisi dimana serba flutuatif. Pembuat keputusan tidak
mengetahui semua alternatif yang ada, risiko yang terkait dengan masing-masing,
dan konsekuensi dari setiap alternatif atau probabilitasnya.
Dalam situasi ini, seorang manajer tidak memiliki informasi tentang
alternatif dan informasi pun yang tersedia, meskipun ia memiliki, namun tidak
berguna dalam menghadapi ketidakpastian informasi tersebut. Sehingga para
manajer perlu membuat asumsi tertentu mengenai situasi tersebut untuk
memberikan kerangka kerja yang masuk akal.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memutuskan untuk perluasannya
di negara asing tidak tahu banyak tentang budaya, undang-undang, lingkungan
ekonomi, dan politik negara tersebut. Situasi politik bisa jadi sangat bergejolak
sehingga bahkan para ahli pun tidak bisa memprediksi kemungkinan perubahan
pemerintahan. Pendekatan populer yang digunakan pada kondisi ini antara lain:
Maximax, Maximin, Minimax, MinimaxRegret, Laplace, dan Hurwick.
4. Dekat Mutakhir Pengambilan Keputusan pada Kondisi Tidak Pasti:
Kali ini, terdapat beberapa teknik modern untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan pada kondisi tidak pasti. Cara terpopuler antara lain:
analisis risiko, pohon keputusan, dan teori preferensi.
 Analisis Risiko:
Manajer yang mengikuti pendekatan ini menganalisis ukuran dan sifat
risiko yang terlibat dalam memilih tindakan tertentu. Misalnya, saat
peluncuran produk baru, seorang manajer harus menganalisis secara hati-hati
masing-masing variabel berikut biaya peluncuran produk, biaya produksinya,
investasi modal yang dibutuhkan, harga, ukuran pasar potensial dan persentase
pasar.
Analisis risiko melibatkan penilaian kuantitatif dan kualitatif,
manajemen risiko dan komunikasi risiko dan pemahaman manajer yang lebih
baik mengenai dan manfaat yang terkait dengan tindakan yang diusulkan.
Keputusan tersebut merupakan trade-off antara risiko dan manfaat yang
terkait dengan tindakan tertentu dalam kondisi ketidakpastian.

10
 Pohon Keputusan:
Teknik pohon keputusan dianggap sebagai salah satu cara terbaik
untuk menganalisis sebuah keputusan. Dekat pohon keputusan memuat grafis
dari alternatif tindakan dan kemungkinan hasil dan risiko terkait dengan setiap
tindakan. Dengan menggunakan diagram “pohon” yang menggambarkan titik-
titik keputusan, setiap kejadian dan probabilitas dalam tindakan, teknik
pengambilan keputusan ini memungkinkan pengambilan keputusan melacak
jalur atau tindakan yang optimal.
 Teori Preferensi atau Utilitas:
Ini adalah pendekatan lain dalam pengambilan keputusan dalam
kondisi ketidakpastian. Pendekatan ini didasarkan pada anggapan bahwa sikap
individu terhadap risiko bervariasi. Beberapa individu mengambil keputusan
untuk mengambil risiko yang lebih kecil, sementara yang lain mengambil
risiko lebih besar. Melihat penjabaran di atas, semoga Anda yang membaca
dapat memahami dengan mudah terkait manfaat manajemen risiko serta cara
pengambilan keputusannya.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah upaya seseorang mengambil pilihan yang
dianggap tepat, efektif dan efisien. Saat mengambil keputusan, ada beberapa
pertimbangan sasaran diantaranya adalah memecahkan masalah. Pengambilan
keputusan merupakan proses pemilihan suatu alternatif untuk memastikan
keberlangsungan perusahaan. Dalam proses tersebut, perusahaan harus
mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pengambilan
keputusan.

B. Saran
Kami tahu bahwa banyak sekali kekurangan dan kelemahan kami dalam
mempersiapkan makalah ini, baik dari segi tutur kata maupun kalimat dalam
pembahasan yang kami buat ini, jadi kami mengharapkan saran dan masukan dari
kawan-kawan dan terlebih-lebih kepada bapak dosen pembibing mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis agar makalah ini bisa sempurna dan berguna untuk diteladani
pada pembuatan makalah selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengambilan-keputusan/
https://goodminds.id/proses-pengambilan-keputusan/
https://surabaya.proxsisgroup.com/manfaat-manajemen-risiko-dalam-
pengambilan-keputusan/
Amirullah Haris Budiyana.2004.Pengantar Manajemen.Yogyakarta:Graha Ilmu
Rusdiana.2016.Pengembangan Organisasi Lembaga Pendidikan.Bandung:
Pustaka Setia.

13

Anda mungkin juga menyukai