Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS


“ USAHA MIE AYAM-YAMIE “

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas UTS :


Nama : Hera Anggreni
Nim : 195120194
Kelas : Ekonomi Syariah 5 Semester VI
Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pembimbing
Moh. Reza Kuntara, S.M., M.M

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) DATOKARAMA PALU
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Alhamdulillah Penulis panjatkan puji syukur dengan berkat rahmat Allah SWT, yang
telah memudahkan Penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Shalawat dan
salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah terakhir yang diutus
dengan membawa syari’ah yang mudah, penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam
kehidupan dunia dan akhirat.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada agar makalah
ini dapat tersusun sesuai harapan. Sesuai dengan fitrahnya, manusia diciptakan Allah sebagai
makhluk yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan, maka dalam makalah yang Penulis
susun ini belum mencapai tahap kesempurnaan.
Terakhir, Penulis mengucapkan Jazakumullah akhsanal jaza, kepada pihak-pihak yang
turut membantu dalam proses penyelesaian laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini dapat
memberikan manfaat untuk kita semua dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kritik dan saran
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Ponggerang, 13 Mei 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
A. LATAR BELAKANG .............................................................................................. 1
B. ASPEK HUKUM ...................................................................................................... 1
C. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN .................................................................... 2
1. Bentuk Pasar ......................................................................................................... 2
2. Mengukur Dan Meramal Permintaan ............................................................................. 2
3. Segementasi, Targeting Dan Positioning ................................................... 3
4. Analisis Swot .................................................................................................................................................4
5. Bauran Pemasaran ............................................................................................. 5

D. ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI .......................................................................7


1. Perencanaan .....................................................................................................................................................7
2. Pengorganisasian ................................................................................................................ 7
3. Pelaksanaan ............................................................................................... 7
4. Pengawasan ............................................................................................ 7

E. ASPEK OPERASI/PRODUKSI ................................................................ 8


1. Pemilihan Dan Perencanaan Produk .......................................................... 8
2. Pemilihan Teknologi .......................................................................................................................................8
3. Perencanaan Jumlah Produksi ................................................................................. 8
4. Perencanaan Tata Ruang (Opsional) ......................................................................................................................................................................8
5. Pengawasan Kualitas (Opsional) ............................................................................. 8

F. ASPEK SDM ........................................................................................................................................................8


1. Perencanaan SDM ................................................................................................ 8
2. Konpensasi ........................................................................................ 9
3. Keselamatan Kerja (Opsional) ................................................................ 9

G. ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN LINGKUNGAN ........................................... 9


1. Dampak Ekonomi .....................................................................................................................................................9
2. Dampak Sosial ....................................................................................................................... 9
3. Dampak Lingkungan ........................................................................................ 9

H. ASPEK KEUANGAN ................................................................................................... 10


1. Perencanaan Keuangan ............................................................................... 10

iii
I. PENUTUP ................................................................................................................. 11
1. Kesimpulan ........................................................................................................... 11
2. Saran ....................................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 13

iv
A. LATAR BELAKANG

Seiring bertambahnya jumlah penduduk, maka bertambah pula kebutuhan manusian akan
pangan, sandang dan papan. Melihat keadaan ini membuka peluang bagi produsen untuk
membuka sebuah usaha baru dalam produk makan. Salah satu usaha yang dapat diminati oleh
semua kelangan adalah mendirikan usaha rumah makan. Rumah makan disebut sebagai usaha
yang diminati oleh semua kalangan, karena baik pekerja, ibu rumah tangga, mahasiswa maupun
pelajar dapat merasakan usaha rumah makan tersebut.
Selain itu juga banyaknya bahan baku yang melimpah dan mudah diperoleh
memunculkan sebuah ide untuk membuka usaha “ Mie Ayam-Yamie “. Usaha mie ayam
merupakan bisnis yang cukup menjanjikan, terutama untuk usaha mie grobak, kios dan home
industri. Indikasinya terlihat dari tumbuhnya usaha ini setiap tahunnya, dimana kita melihat
semakin banyak orang yang berwirausaha dibidang ini.
Kita juga bisa melihat semakin banyaknya variasi dari usaha mie ayam ini. Kita biasa
mengenal mie ayam solo, mie ayam jawa, mie ayam petir, mie ayam pelangi, dll. Ini
menunjukkan gairah usaha mie ayam sangat menjanjikan. Menurut beberapa pengusaha mie
ayam, peluang usaha ini masih terbuka lebar mengingat banyaknya penggemar mie ayam.
Walaupun banyak saingan usaha ini masih cukup menggiurkan salah satu kuncinya adalah
membuat resep mie ayam yang berbeda dari yang lain. Selain itu pengaruh lokasi atau tempat
juga menentukan. Dengan pengelolaan yang baik usaha ini akan berjalan dengan sukses.

B. ASPEK HUKUM

Analisis aspek hukum merupakan aspek yang cukup menentukan dan menjamin akan
kelangsungan suatu kegiatan usaha. Oleh karena itu aspek hukum ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah suatu usaha diyakini layak dari sisi legalitasnya. Usaha mie ayam-yamie ini
termasuk dalam jenis usaha mikro kecil dan menengah. Usaha ini juga termasuk dalam bentuk
usaha perseorangan yang seluruh modalnya ditanggung oleh pemilik usaha. Dalam hal ini
pemilik usaha juga merupakan pimpinan structural dalam usaha mie ayam-yamie.
Jadi usaha mie ayam-yamie ini belum memiliki legalitas dari sisi hukum, dikarenakan
belum memiliki ijin usaha yang dibutuhkan untuk usaha mikro, kecil dan menengah. Hal ini
dikarenakan pemilik belum merasa harus mengurus perijinan usaha. Berdasarkan hal tersebut
maka usaha ini memiliki resiko pada aspek hukum karena belum memiliki surat izin usaha.

1
C. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Aspek pasar dan pemasaran, aspek yang berkaitan dengan adanya peluang pasar
untuk produk yang ditawarkan oleh usaha yang didirikan. Target konsumen untuk usaha
rumah makan mie ayam-yamie ini adalah seluruh kalangan masyarakat dari menengah
kebawah sampai menengah ke atas.
Harga yang di tawarkan disesuaikan dengan kualitas produk dan harga bahan baku
yang pilihan yang berkualitas khususnya daging ayam segar pilihan. Strategi pemasaran yang
digunakan dalaam usaha ini adalah dengan memasang iklan berbagai media jejaring social
maupun memasarkan di pasar-pasar tradisional.

1. Bentuk Pasar

Langkah-langkah untuk menentukan ada atau tidak adanya peluang pasar adalah :
 Mengamati kebutuhan apa yang paling banyak di perlukan oleh masyarakat sekitarnya.
 Kapan saja konsumen membutuh kan produk, apakah setiap saat atau sering
dibutuhkan, kadang-kadang dibutuhkan atau jarang dibutuhkan.
 Perhatikan karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan
maupun pendidikan. Karakteristik ini sangat penting untuk menentukan jenis barang
apa yang paling cocok dengan kebutuhan konsumen.
 Bagaimana daya beli (kemampuan bayar) konsumen, apakah termasuk konsumen yang
mempunyai pendapatan tinggi atau rendah.
 Perhatikan apakah di pasar ada pesaing atau tidak. Apabila ada pesaing, peluang pasar
apa yang belum digarap oleh pesaing. Bagi usaha baru dan kecil lebih baik menggarap
niche market.

Jadi menurut saya bentuk pasar dalam usaha ini adalah pasar tradisonal. Dimana pasar
tradisional merupakan pasar di mana kegiatan penjual dan pembelinya dilakukan secara
langsung dalam bentuk eceran dalam waktu sementara atau tetap dengan tingkat pelayanan
terbatas.

2. Mengukur Dan Meramal Permintaan

Usaha mie ayam-yamie ini juga menerima pesanan produk dari pelanggan yang
mengadakan satu acara ataupun untuk konsumsi pribadi, dengan harga dan ketentuan lain
yang disepakati.
2
Selain itu mereka juga menggunakan beberapa konsep bauran promosi, manfaatnya
dengan mengoptimalkan proses promosi maka akan lebi mudah juga dalam memasarkan
produk usaha ini, mereka akan coba semua teori tentang bauran promosi, dan kemudian akan
di seleksi cara yang mana yang lebih efektif dan efisien. Adapun jenis bauran promosi tersebut
antara lain :
 Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi
konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio,
majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang
dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
 Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk
melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini
diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan
calon konsumenn yaitu. Yang termasukdalam personal selling adalah: door to door
selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
 Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk
menjajakan produk yang dipasar karlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan
mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu,
maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
 Publsitas (Pubilicity): Merupakancara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan
untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka
menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, halini berbeda dengan
promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang
bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk
opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk
"mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan "

3. Segmentasi, Tergeting, Dan Positioning

Persaingan dalam bidang usaha khususnya usaha rumah makan mie ayam saat ini
semakin berkembang dengan varian atau ciri khas masing-masing, sehingga untuk tetap
mempertahankan usaha maka para pelaku usaha harus berfikir kerasa dan kreatif untuk
memasarkan usahanya. Maka dari itu, peran pemasaran dalam suatu usaha begitu penting,
sebab pemasaran akan menentukan kelanjutan usaha suatu perusahaan. Salah satu

3
kegiaatan yang tidak boleh ditinggalkan dalam pemasaran adalah melakukan
segmentasi pasar, targeting dan positioning yang akan di uraikan di bawah ini.
a. Segmentasi
Segmentasi pasar adalah sebuah strategi yang dilakukan oleh perusahaan
untuk membagi kelompok konsumen ke beberapa kategori seperti kebutuhan,
karakteristik maupun perilaku yang berbeda di dalam suatu pasar tertentu.
Segmentasi pasar dari mie ayam-yamie adalah segmentasi perilaku yaitu
mendasarkan segmen pasar dengan mengelompokkan orang berdasarkan cara
mereka menggunakan produk, loyalitas akan produk atau manfaat yang mereka cari.
b. Targeting
Tahapan kedua adalah menentukan segmen mana yang akan menjadi target
pemasaran. Untuk melakukan langkah ini mereka harus mampu berpikir secara
realisti dan harus mengevaluasi potensi dan daya tarik dari segi komersial pada
masing-masing segmen yang telah dikelompokkan tadi. Pasar sasaran atau target dari
mie ayam-yamie mencakup segala usia, baik lansia, dewasa, remaja, atau anak-
anak yang menyukai mie ayam maupun yang belum menggemarinya.
c. Positioning
Tahapan positioning dapat diartikan menentukan bagaimana produk atau
usaha direpresentasikan dalam benak pelanggan potensial. Tujuannya tentu agar
produk atau usaha mereka dilihat lebih unggul dari kompetitor. Itu sebabnya pada
langkah terakhir dalam model STP marketing ini mereka harus mengetahui
bagaimana caranya agar dapat memposisikan usaha mereka untuk target segmen
pasar yang paling menarik dan memiliki potensi keuntungan yang lebih besar tadi.
Jadi posisi pasar dari mie ayam-yaie adalah menciptakan image di benak
konsumen sebagai usaha rumahan yang memberikan kualitas produk yang terbaik
serta mampu memberikan kepuasan kepada konsumen dan selera yang sesuai dengan
keinginan konsumen dengan harga yang kompetitif.

4. Analisis SWOT

a. Strengts (kekuatan)
 Bahan baku pembuatan mie ayam-yamie mudah di dapatkan dan dari rempah-
rempah alami.

4
 Memiliki nama yang unik. Dengan nama mie ayami-yamie yang sudah
banyak di kenal banyak orang dan sudah familiar.
 Kualitas dan rasa yang unik sehingga banyak di suka orang.
 Pemilik yang sudah terlatih karena sudah lama dan berpengalaman
membuat mie ayam.
b. Weaknes (kelemahan)

 Mie ayam yang tidak bisah bertahan lama.


 Membutuhkan modal yang besar.
 Naik turunnya bahan baku yang dapat mempengaruhi harga penjualan.
 Banyak saingan dalam bidang yang sama.
c. Opportunities (peluang)
 Lokasi penjualan yang strategis, dekat dari pasar, sekolah dan berada di jalan
trans.
 Adanya pelajayanan penjualan melalui online dan siap antar.
 Tumbuhnya tingkat perekonomian masyarakat sehingga mempengaruhi gaya
hidup.
 Mie ayam di sukai banyak orang sehingga tumbuhnya daya beli masyarakat.
d. Threaths (ancaman)

 Kenaikan harga BBM, elpiji, bahan baku mie ayam serta bahan variannya.
 Banyak bermunculaan pengusaha baru yang sejenis

5. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran atau yang sering disebut marketing mix merupakan serangkaian
tindakan, atau taktik, yang digunakan perusahaan untuk mempromosikan brand atau
produknya di pasaran. Biasanya bauran pemasaran terdiri dari 4P yaitu
price (harga), product (produk), promotion (promosi), dan place (tempat). Namun, saat ini,
bauran pemasaran memasukkan beberapa elemen P lainnya seperti process
(proses), people (orang), dan physical evidence (bukti fisik).

a. Product ( produk )
Produk yang ditawarkan oleh usaha ini adalah mie ayam.
b. Price ( harga )

5
Harga jual yang ditetapkan dari mie ayam-yamie ini tidak berbeda jauh
dengan pasar untuk mendapatkan perhatian dari konsumen dengan cita rasa yang
enak dan harga yang terjangkau, yaitu dengan harga Rp 15.000 per porsi untuk mie
ayam + bakso dan Rp. 10.000 per porsi untuk mie ayam biasa.

c. Place ( tempat )
Lokasi yang ditempati mie ayam-yamie ini sangatlah strategis, mudah
dijangkau oleh konsumen karena lokasinya berada di pinggir jalan trans dan dekat
dari tempat-tempat umum sesperti pasar dan sekolah. Dengan desain yang cukup
cantik, menarik dan bersih sehingga nyaman dan bisa dijadikan sebagai tempat
berkumpul.
d. Promotion ( promosi )
Promosi dalam usaha mie ayam-yamie ini yaitu menggunakan sarana
media social, brosur dan banner yang ada di tempel di depan rumah makan.
e. Physical Evidence ( bukti fisik )
Keunggulan dari produk mie ayam-yamie ini yaitu cita rasa yang sedikit
berbeda, harga yang terjangkau dengan porsi yang mengenyangkan, serta lokasi
usaha yang cukup strategis sehingga mudah di jangkau oleh konsumen.
f. People ( orang )
Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat diperhatikan dalam
usaha mie ayam-yamie ini, sehingga hubungan dengan konsumen dapat selalu terjaga
seperti pelayanan dan cita rasa agar konsumen akan terus datang kembali untuk
membeli agar usaha yang dijalankan dapat terus berjalan dalam jangka waktu pendek
dan panjang.
g. Proces ( proses )
Dalam menjalankan usaha mie ayam-yamie ini sangat mengutamakan kualitas
produksinya dan juga memperhatikan dalam pelayanan terhadap konsumen agar
konssumen puas, percaya daan setia terhadap produk mie ayam (loyalitas
konsumen).

6
D. ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan proses menentukan arah yang akan ditempuh dan


kegiatan- kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi
perencanaan dalam usaha mie ayam-yamie ini sudah di susun di awal pembangunan
usaha ini seperti menetapkan tujuannya, menetapkan strategi pemasaran ke konsumen,
mencantumkan langkah utama untuk dilakukan, jadwal waktu untuk penyelesaian, pihak-
pihak siapa saja yang bekerja beserta tugasnya, analisis biaya/manfaat dan uraian
mengenai sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan usaha mie-ayam tersebut
dll.
2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah proses mengelompokan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-


pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah agar tugas, wewenang dan tanggung jawab
serta hubungan kerja menjadi lebih jelas. Jadi dalam rumah makan mie ayam-yamie ini
terdiri dari 4 pekerja/karyawan dengan tugas yang telah ditentukan masing-masing.

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupaka suatu proses untuk menjalankan kiegiatan/pekerjaan dalam


organisasi. Jadi dalam rumah makan mie ayam-yamie ini telah melaksanakan suatu rencana
dan klasifikasi tugas yang telah dibuat dari awal. Pelaksanaan penjualan mie ayam-yamie ini
berjalan sebagaimana rumah makan lainnya dengan memperikan pelayanan yang terbaik
kepada konsumen sehingga peminatnya lebih bertambah.

4. Pengawasan

Pengawasan merupakan proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas


apakah telah sesuai dengan rencana. Dalam rumah makan mie ayam-yamie ini berusaha
untuk memberikan cita rasa yang bisah menarik konsumen dan berbeda dengan usaha mie
ayam lainnya sesuai dengan perencanaan yang telah disusun diawal pembangunan usaha mie
ayam-yamie ini. Dalam pengawasan ini pemilik usaha mie ayam-yamie ini selalu melakukan
pengawasan untuk mengawasi jalannya usaha sehingga ada proses penyimpangan, bisa
langsung terselesaikan.

7
E. ASPEK OPERASI/PRODUKSI

1. Pemilihan Dan Perencanaan Produksi


Dalam usaha rumah makan ini memilih untuk memproduksi mie ayam dengan
menggunakan daging ayam yang berkualitas, mie yang dibuat langsung tanpa bahan
pengawet, menggunakan bahan-bahan dan rempah-rempah alami.
2. Pemilihian Teknologi
Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses
dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih juga perlu ditentukan secara jelas.
Adapun dalam aspek teknologinya, mieayam-yamie hendaknya memanfaatkan kemajuan
teknologi yang ada, mulai dari pengadaan alat dan bahan, proses produksi mie ayam,
pengemasan, dan distribusinya. Di era global ini, mie ayam-yamie memaksimalkan
keberadaan media sosial untuk promosi. Pemilihan mesin dan peralatan tentu dengan
pertimbangan efektivitas dan efisiensi, seperti alat penggiling mie, blender, kulkas, hingga
freezer, kompor. Dengan peralatan ini, setidaknya mie ayam-yamie dapat terjamin kualitasnya
sehingga memberikan kenyamanan untuk para konsumen.

3. Perencanaan Jumlah Produksi


Perencanaan jumlah produksi pun juga dilakukan di rumah makan mie ayam-yamie ini
dengan rinci agar tidak terjadi kelebihan stock yang mengakibatkan mie ayam basih atau
bahan-bahan dan rempahnya rusak/jelek.
4. Perencanaan Tata Ruang
Tata ruang di rumah makan mie ayam-yamie ini sangatlah sistematis dengan desain
moderen dan rapih, sehingga banyak masyaaraakat yang tertarik untuk berkunjung.
5. Pengawasan Kualitas
Dalam pemilihan bahan, alat dan proses pembuatannya sangat baik, bersih dan
berkualitas sehingga menghasilkan mie ayam dengan rasa yang khas dan berbeda dengan
mie ayam lainnya.

F. ASPEK SDM
1. Perencanaan SDM
Perencanaan SDM merupakan proses perencanaan sistematis untuk memaksimalkan
sumber daya manusia sebagai asset utama dalam usaha mie ayam-yamie ini. Tujuan dari
perencanaan SDM ini adalah untuk memastikan kesesuaian antara tenaga kerja dan
pekerjaan, Agar pengaturan sumber daya manusia dapat terarah, maka pemilik usaha mie
8
ayam-yamie ini bereperan penting untuk mengatur dan memilah tugas serta tanggung jawab
masing-masing dari karyawannya.

2. Kompensasi
Di rumah makan mie ayam-yamie, para karyawan diberikan kompensasi kepada
karyawan yang kinerjanya baik. Karyawan tersebut memperoleh gaji tambahan/bonus
apabila omset mie ayam-yamie naik di atas target dan mndapatkan THR ketika menjelang
hari raya idhul fitri.
3. Keselamaatan Kerja
Tidak hanya perusahaan besar atau sector dengan potensi bahaya tinggi seperti
konstruksi dan pertambangan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) juga diterapkan oleh
rumah makan mie ayam-yamie ini. Keselamatan karyawan sangatlah penting, misalnya ada
salah satu karyawan yang sedang sakit, maka di perizinkan untuk tidak masuk kerja dan akan
diberikan bantuan dalam bentuk apapun itu.

G. ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN LINGKUNGAN

1. Aspek Ekonomi
Dilihat dari aspek ekonomi, dengan adanya usaha mie ayam-yamie ini dapat
meningkatkan jumlah pendapatan baik bagi pemilik usaha maupun masyarakat sekitar dalam
hal ini para pekerja serta bagi pemerintah daerah.
2. Aspek Sosial
Dilihat dari aspek social, dengan adanya usaha mie ayam-yamie ini akan membuka
peluang kesempatan kerja dan dapat menyerap beberapa tenaga kerja dari masyarakat
sekitar, sehingga secara tidak langsung usaha ini mengurangi jumlah pengangguran di daerah
tersebut, walaupun karyawan di rumah makan mie ayam-yamie hanya berjumlah 4 orang.
2. Aspek Lingkungan
Pada beberapa usaha tertentu aspek lingkungan merupakaan aspek yang paling
penting untuk dianalisis, biasanya pada usaha-usaha yang menghasilkan limbah yang cukup
tinggi dan berbahaya bagi lingkungan. Pada usaha bakso ikan mas bro ini limbah yang
dihasilkan merupakan limbah dari sisa proses produksi dan limbah dari proses
penjualan. Usaha ini tidak menghasilkan limbah berbahaya seperti bahan kimia dan lain-lain.
Limbah yang dihasilkan dari pembersih dan pengelolahan bahan di buang melalui saluran
pembuangan yang tersedia. Sedangkan limbah yang berupa sampah dari proses produksi akan

9
dikumpul ditempat sampah yang selanjutnya akan dibuang ke tempat pembuangan sampah
umum setiap hari.

H. ASPEK KEUANGAN
1. Perencanaan keuangaan
a. Investasi Awal
Untuk membuka bisnis rumah makan seperti mie ayam-yamie ini memerlukan
modal yang lumayan besar karena untuk jumlah alat dan bahan yang diperlukan cukup
banyak. Namun lokasi rumah makan mie-ayam ini terletak di halaman rmah pemilik
mie ayam ini jadi tidak menyewa rumah makan lagi. Namun jika perhitungan dan cara
berbisnis dapat dikelola dengan baik maka untung yang didapat bisa berkali-kali lipat.
b. Modal kerja
Modal kerja yaitu pengalaman pribadi dari pemilik mie ayam-yamie dan
kemauan belajar para pekerja dalam pembuatan mie ayam tersebut..
c. Pendapatan dan biaya-biaya

 Biaya Investasi
 Gerobak : Rp 3.000.000,00
 Peralatan masak : Rp 2.000.000,00
 Peralatan makan : Rp 1.000.000,00
 Perlengkapan lain-lain : Rp 1. 500.000,00
 Total investasi : Rp 7.500.000,00
 Pemasukan
 Penjualan mie ayam : 25 porsi x Rp 15.000,00 x 30 hari = Rp
11.250.000,00
 Penjualan minuman : 25 x Rp. 5.000,00 x 30 hari = Rp. 3.750.000,00
 Total Pemasukan : Rp. 11.250.000,00 + Rp. 3.750.000,00 = Rp.
15.000.000,00

d. Harga Pokok Produksi


 Pengeluaran BiayaTetap
 Gaji penjual mieayam : Rp. 1.000.000,00
 Penyusutan gerobak : (1/60 x Rp 3.000.000,00) = Rp. 50.000,00
 Penyusutan peralatan masak : (1/36 x Rp 1.500.000,00) = Rp. 42.000,00
10
 Penyusutan peralatan makan : (1/24 x Rp 1.000.000,00) = Rp. 42.000,00
 Penyusutan perlengkapan lain-lain : (1/12 x Rp 500.000,00) Rp. 42.000,00
 Total biayatetap : Rp 1.176.000,00

 Pengeluaran BiayaVariabel
 Ayam : 1 ekor x Rp. 50.000 x 30 hari = Rp. 1.500.000,00
 Sawi dan bumbu : Rp. 50.000,00 x 30 hari = Rp. 1.500.000,00
 Kecap : Rp. 15.000,00 x 10 kali = Rp. 150.000,00
 Saos : Rp. 15.000,00 x 10 kali = Rp. 150.000,00
 Gas : Rp 25.000,00 x 10 kali) = Rp. 250.000,00
 Total biaya variabel : Rp. 3.550. 000,00
Total biaya operasional : Rp. 1.176.000,00 + Rp. 3.550.000,00 =
Rp.4.726.000,00

I. PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam usaha rumah makan “,MIE
AYAM-YAMIE “ yang lokasinya berada di desa Sioyong, Kec Dampelas, Kab Donggala
dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan, melihat dari banyaknya aspek-
aspek yang memenuhi syarat yang telah dilakukan termasuk aspek pasar dan strategi bauran
pemasaran, dimana bauran pemasaran menunjukkan usaha mie ayam-yamie layak untuk
dijalankan, begitu pula dengan aspek-aspek yang lain menunjukkan usaha ini layak untuk
dilakukan. Sedangkan dalam aspek hukum, usaha ini terdapat resiko karena belum memiliki
surat izin usaha.

2. Saran

Dari kesimpulan yang ada maka disarankan agar usaha “ MIE AYAM-YAMIE “ harus
memperluas jangkauan pasarnya yang sebelumnya hanya ada di satu desa agar kiranya dapat
berjualan menggunakan gerobak keliling dari desa ke desa lainnya, dan di sarankan agar “
MIE AYAM-YAMIE ” harus meningkatkan strategi promosinya dengan melakukan
promosi-promosi yang menarik dan melakukan penyesuaian harga agar mendapatkan hasil

11
yang lebih baik. Usaha ini harus segera mengurus surat izin usaha untuk mengurangi resiko
dalam usahanya. Uasaha ini juga harus memiliki struktur manajerial dalam pembagian
tanggung jawab yang baik dan selalu menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan atau
konsumennya.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://google.com
wawancara pemilik usaha “ Mie Ayam-Yamie”

13

Anda mungkin juga menyukai