Anda di halaman 1dari 27

STUDI KELAYAKAN BISNIS

“PROPOSAL USAHA MIE LIDI ANEKA RASA”

Dosen Pengampu : Ni Luh Nurkariani, S.E., M.M

OLEH :

KETUT TEGAR GUNAEDI

(22021054/22011076)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN – D3 AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA

School Of Economics With Spiritual Insight

SINGARAJA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia, kami dapat menyelesaikan makalah Mata Kuliah Perpajakan, Meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Kami berterima kasih pada semua penulis yang tulisannya menjadi
bahan acuan kami untuk menyelesaikan tugas di dalam makalah ini.

Makalah proposal ini dibuat tidak untuk di perjual belikan, tetapi diharapkan mampu
menambah pengetahuan tentang ilmu Studi Kelayakan Bisnis di lingkungan kampus STIE
Satya Dharma Singaraja. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ilmu studi kelayakan bisnis.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata- kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 3

B. Gambaran Umum Potensi Usaha ............................................................................ 4

Tabel 1.1 Kandungan Gizi Mie .............................................................................. 4

BAB II ASPEK PASAR

Pengertian Pasar .................................................................................................................. 5

1. Permintaan ....................................................................................................... 5
2. Perkembangan permintaan Sekarang ................................................................ 5
3. Prospek permintaan di Masa Mendatang .......................................................... 5

A. Penawaran ............................................................................................................... 6

1. Prospek penawaran di masa Mendatang ........................................................... 6

B. Bentuk Pasar ........................................................................................................... 7

BAB III ASPEK PEMASARAN

A. Segmentasi, Targeting, dan Positioning.................................................................. 8

B. Analisis Kelayakan Bisnis ...................................................................................... 8

C. Strategi Bauran Pemasaran ..................................................................................... 10

1. Strategi Produk ................................................................................................. 10

2. Strategi Harga ................................................................................................... 11

3. Strategi Lokasi & Distribusi ............................................................................. 11

4. Strategi Promosi ................................................................................................ 12

BAB IV ASPEK TEKNIS & TEKNOLOGI

A. Rencana Pengembangan ....................................................................................... 13


1. Evaluasi lokasi ................................................................................................ 13

2. Sarana & Prasarana ......................................................................................... 13

-1-
3. Tenaga Ahli & Tenaga Biasa .......................................................................... 13

4. Bahan Baku Utama ......................................................................................... 13

5. Bangunan & Tata Letak Bangunan ................................................................. 14

B. Rencana Pengoperasian Usaha .............................................................................. 14


1. Proses Operasi Usaha ...................................................................................... 14

2. Kebutuhan Bahan Operasi ............................................................................... 14

3. Kegiatan Perawatan Mesin .............................................................................. 14

BAB V ASPEK MANAJEMEN

A. Bentuk Organisasi ................................................................................................... 15


1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Manajemen.................................................... 15

BAB VI ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

A. Tenaga Kerja dan spesifikasi .................................................................................. 17

BAB VII ASPEK FINANSIAL

A. Kebutuhan Dana Investasi ........................................................................................... 19

B. Rencana Pembelanjaan Sumber Dana ......................................................................... 19

C. Rencana Kebutuhan Dana ............................................................................................ 19

D. Proyeksi Keuangan ...................................................................................................... 20

1. Proyeksi Penjualan ................................................................................................. 20

2. Gaji Karyawan ....................................................................................................... 20

3. Proyeksi Laba/Rugi ................................................................................................ 21

4. Cash Flow .............................................................................................................. 21

BAB VIII ASPEK EKONOMI, SOSIAL & POLITIK

A. Dampak Dalam Aspek Ekonomi ................................................................................ 22

B. Dampak Dalam Aspek Sosial ..................................................................................... 23

1. Gambaran Produk .................................................................................................. 24

BAB VIIII PENUTUP ...................................................................................................... 25

-2-
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mie merupakan salah satu jenis makanan yang terbuat dari campuran tepung terigu, air,
dan bahan-bahan lainnya seperti telur dan garam. Mie telah menjadi bagian dari budaya
kuliner di banyak negara, terutama di Asia seperti Indonesia, Jepang, China, dan Korea.
Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup masyarakat, permintaan
akan mie pun semakin meningkat. Hal ini membuat bisnis mie menjadi salah satu bisnis
yang menjanjikan di Indonesia. Selain itu, mie juga memiliki banyak varian rasa dan
bentuk, seperti mie instan, mie ayam, mie pangsit, mie goreng, dan lain sebagainya,
sehingga dapat menarik minat konsumen yang berbeda-beda. Selain itu, mie juga mudah
diolah dan dapat dijual dengan harga yang terjangkau, sehingga banyak orang yang
tertarik untuk memulai usaha mie sebagai usaha sampingan atau bahkan usaha utama.
Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis mie telah berkembang dengan pesat, terutama
bisnis mie instan yang merajai pasar di Indonesia. Dengan pertumbuhan populasi dan
gaya hidup yang semakin sibuk, permintaan akan mie dan makanan instan lainnya
diprediksi akan terus meningkat. Oleh karena itu, bisnis mie diharapkan dapat terus
berkembang dan menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan di masa depan. Namun,
seperti halnya dengan bisnis lainnya, keberhasilan bisnis mie juga bergantung pada
faktor-faktor seperti kualitas produk, pemasaran, manajemen keuangan, dan lain
sebagainya.
Mie Lidi adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung kanji atau tepung ubi kayu yang
dipipihkan dan diiris tipis-tipis seperti lidi. Mie lidi ini biasanya digoreng dan dijual
dalam kemasan kecil yang cocok dijadikan camilan. Usaha mie lidi aneka rasa muncul
karena adanya permintaan pasar yang terus meningkat terhadap makanan ringan yang
praktis dan mudah disantap. Selain itu, mie lidi juga memiliki berbagai varian rasa seperti
pedas, asin, manis, keju, dan lain sebagainya, sehingga dapat menarik minat konsumen
yang berbeda-beda. Mie lidi aneka rasa juga relatif mudah dibuat dengan modal yang
tidak terlalu besar, sehingga banyak orang yang tertarik untuk memulai usaha ini sebagai
usaha sampingan atau usaha utama. Selain itu, mie lidi juga dapat dijual secara online
melalui berbagai platform e-commerce, sehingga memungkinkan usaha ini untuk
menjangkau pasar yang lebih luas.

Dengan pertumbuhan industri makanan ringan yang terus meningkat dan permintaan
pasar yang terus berkembang, usaha mie lidi aneka rasa diharapkan dapat terus
berkembang dan menjadi salah satu usaha yang menjanjikan di masa depan. Namun,
seperti halnya dengan usaha lainnya, keberhasilan usaha mie lidi aneka rasa juga
bergantung pada faktor-faktor seperti kualitas produk, pemasaran, manajemen keuangan,
dan lain sebagainya.

-3-
B. Gambaran Umum Potensi Usaha
Usaha pembuatan Mie Lidi Rasa-Rasa ini merupakan suatu inovasi yang dapat dijadikan
sebagai peluang usaha baru, sebab bahan baku dari Mie Lidi Rasa-Rasa tersebut mudah
ditemui di berbagai daerah karena jamur Jamur merupakan salah satu sumber makanan
manusia dan hewan yang kaya protein, dan Harga dari Jamur dan juga tepung pun mudah
dijangkau oleh semua kalangan, sehingga memungkinkan bagi mereka yang ingin
memulai usaha produksi Mie Lidi Rasa-Rasa ini. Berikut komposisi beberapa kandungan
gizi dari Jamur Tiram sebagai berikut:
Tabel 1.1 Kandungan Gizi Mie

-4-
BAB II

ASPEK PASAR

Pengertian Pasar

Pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan
transaksi jual beli barang atau jasa. Dalam konteks ekonomi, pasar adalah mekanisme yang
mempertemukan penawaran dan permintaan barang atau jasa sehingga tercipta harga yang
seimbang. Dalam studi kelayakan bisnis dan investasi, Aspek pasar secara garis besar
membahas tentang seberapa besar permintaan, penawaran serta harga dari suatu produk.
Adapun metode yang digunakan selama beberapa tahun kedepan dalam melakukan
permintaan dan penawaran ialah metode proyeksi yang bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana ataupun seberapa besar tingkat penyerapan pasar.

A. Permintaan
Permintaan adalah keinginan yang didukung oleh daya beli dan akses untuk membeli.
Artinya permintaan akan terjadi apabila didukung oleh kemampuan yang dimiliki
seorang konsumen untuk membeli. Akses untuk memperoleh produk yang kami
tawarkan juga sangat menentukan besarnya permintaan, oleh karena itu masalah
lokasi yang mudah dijangkau sangat kami perhatikan untuk menjaga besarnya
permintaan.

1. Perkembangan Permintaan Sekarang


Apabila dicermati, permintaan terhadap makanan yang sehat namun juga cocok
dengan selera masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan sehat sebagai penunjang
kebutuhan gizi dan vitamin bagi tubuh. Dalam hal kuliner, umumnya konsumen
selalu ingin mencoba hal yang baru, makanan yang sehat saja tidak cukup untuk
membuat konsumen kembali membeli produk kami, yang harus diperhatikan ialah
rasa yang enak dan sesuai dengan selera mayarakat kota Denpasar. Mie Lidi Rasa-
Rasa yang kami produksi banyak digemari oleh masyarakat kota Denpasar, selain
sebagai camilan di sela-sela makanan berat, produk kami juga banyak dibeli
konsumen sebagai oleh-oleh. Hal tersebut membawa keuntungan tersendiri bagi
usaha kami, sebab dengan begitu tidak hanya masyarakat kota Denpasar saja yang
mengenal produk kami, tapi produk kami juga akan dikenal oleh masyarakat luar
kota Denpasar. Dengan begitu permintaan terhadap produk kami juga dapat
meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang mengenal dan
menggemari produk kami.
2. Prospek Permintaan di Masa Mendatang
Banyak pelaku usaha memperdiksi bahwa bidang kuliner akan digemari
masyarakat dalam jangka waktu yang cukup panjang, selama masih tercipta
inovasi-inovasi dalam kuliner maka hal yang disebut dengan wisata kuliner masih
terus diburu oleh konsumen. Oleh karena itu kami optimis bahwa dengan
menciptakan inovasi produk secara terus-menerus, maka permintaan terhadap Mie

-5-
Lidi Rasa-Rasa tidak akan surut. Bahkan inovasi yang tepat dan disukai oleh
masyarakat mampu mempertahankan dan menarik banyak pelanggan yang loyal.
Selain trend mengenai wisata kuliner, semakin lama masyarakat akan semakin
memperhatikan gaya hidup sehat. Hal tersebut akan membuka peluang kami
semakin lebar lagi, sebab seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang
sadar akan gaya hidup sehat, maka semakin banyak masyarakat yang
mengonsumsi makanan sehat.
Namun hal yang harus diperhatikan ialah munculnya para pesaing di bidang
kuliner dengan jenis produk yang sama. Dalam menghadapi para pesaing di masa
mendatang, maka mulai dari sekarang kami terus melakukan riset terhadap inovasi
produk yang disukai konsumen, hal tersebut kami lakukan semata-mata untuk
menjaga tingkat permintaan agar nantinya tidak menurun.
B. Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai
tingkat harga pada suatu waktu waktu tertentu. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi penawaran dari produk kami, antara lain harga barang tersebut yaitu
Mie Lidi Rasa-Rasa, harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti
atau barang pelengkap dari produk kami), teknologi, harga input (biaya produksi),
tujuan perusahaan, dan faktor khusus (misalnya kemudahan akses)
1. Perkembangan Penawaran Sekarang
Perkembangan penawaran unit usaha kami saat ini bisa dikatakan normal dengan
target margin laba yang efektif. Hal tersebut disebabkan karena harga jual dari
produk kami yang termasuk kategori cukup terjangkau, sehingga dengan bidikan
segmen pasar yang sudah ada, kami optimis laba margin dapat tercapai dengan
jumlah penawaran yang kami produksi. Selain hal tersebut, harga dari bahan baku
yaitu Mie Lidi Rasa-Rasa juga saat ini masih terbilang normal, sehingga jumlah
penawaran dari produk kami dapat tetap stabil. Untuk membuat usaha Mie Lidi
Rasa-Rasa kami menjadi lebih baik, maka secara berkala kami akan meningkatkan
jumlah penawaran, tentu saja hal ini tidak dapat dilakukan secara instan sebab
kami juga harus memperhatikan kondisi pasar terlebih dahulu.
2. Prospek Penawaran di Masa Mendatang
Mengingat besarnya peluang bagi kami untuk mengembangkan unit usaha kami di
bidang kuliner, maka yang akan kami lakukan pada masa mendatang ialah
menawarkan produk yang lebih bervariasi. Dengan adanya variasi produk maka
kami dapat meningkatkan jumlah penawaran yang pada gilirannya dapat
meningkatkan besarnya margin laba yang akan kami peroleh. Varian produk yang
nantinya akan kami hasilkan tidak hanya terbatas dari rasa namun juga dari segi
manfaat. Cara penawaran tersebut juga akan semakin variatif dan lebih kompetitif
karena akan ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan
kemudahan bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas
bertukar informasi agar produk kami semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Prediksi kami pada masa mendatang, akan semakin banyak orang-orang yang
bersosialisasi di dunia maya dan jejaring social juga akan semakin berkembang,
atas dasar tersebut kami akan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk

-6-
meningkatkan penawaran. Selain dari segi teknologi, kami juga memiliki prospek
untuk memperluas jaringan usaha kami. Sehingga tidak hanya terbatas di kota
Denpasar saja, tapi juga di berbagai kota lain yang membawa potensi bagi usaha
kami untuk berkembang.
C. Bentuk Pasar
Penentuan lokasi merupakan hal yang tidak kalah penting dalam kegiatan pemasaran.
Lokasi usaha merupakan suatu hal yang sangat penting dan sangat memrnjang bagi
berkembang atau tidaknya suatu usaha nantinya. Dalam menenhrkan lokasi usaha,
berikut ini adalah beberapa hal yang kami pertimbangkan:
1. Lokasi usaha strategis, berdekatan dengan keramaian dan merupakan pusat usaha
kuliner di malam hari
2. Lokasi dekat dengan sekolah dan kos-kosan karyawan
3. Kawasan rekreasi, pelumahan, perkantoran, dan kampus

Untuk itu, kami telah memilih lokasi tempat usaha kami adalah di daerah Renon,
Denpasar, Bali.

-7-
BAB III

ASPEK PEMASARAN

A. Segmentasi, Targeting, dan Positioning


Pada masa sekarang ini, tingkat persaingan semakin ketat begitu juga dalam bidang
kuliner. Para pelaku usaha yang menginginkan usahanya dapat bertahan dan berkembang
maka harus pandai memutar otak untuk memasarkannya. Maka dari itu, peran pemasaran
dalam suatu usaha begitu penting, sebab pemasaran akan menentukan kelanjutan usaha
suatu perusahaan. Salah satu kegiatan yang tidak boleh ditinggalkan dalam pemasaran
adalah melakukan segmentasi pasar, targeting, dan positioning yang akan diuraikan di
bawah ini:
1) Segmentasi
Segemtasi pasar berarti membagai pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang
berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula.
Segmentasi pasar dari perusahaan kami adalah masyarakat kota maupun kabupaten
golongan menengah ke atas.
2) Targeting
Targeting adalah melakukan evaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih
satu atau lebih segmen pasar untuk dilayani. Pasar sasaran atau target dari perusahaan
kami mencakup segala usia, baik Lansia, Dewasa, Remaja, atau Anak-anak yang
menggemari makanan sehat dan inovatif.
3) Positioning
Penentuan posisi pasar dilakukan setelah menentukan segmen mana yang akan
dimasuki, maka harus pula menentukan posisi mana yang ingin ditempati dalam
segmen tersebut. Posisi pasar dari perusahaan kami adalah menciptakan image di
benak konsumen sebagai perusahaan yang memproduksi inovasi makanan yang
menyehatkan dan juga lezat. Makanan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan gizi
dan vitamin konsumen segala usia dengan harga yang kompetitif.
B. Analisis Kelayakan Pemasaran
Dalam melakukan analisis Permintaan, kami menggunakan model matrik pembobotan
berskala 1 – 5.
Keterangan:
Sangat lemah :1
Lemah :2

-8-
Sedang :3
Kuat :4
Sangat kuat :5

Table 4.1 Model Matriks Pembobotan Berskala

Interval = Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval

Jumlah kelas = = 0,8

1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak

1,81 – 2,60 = Tidak layak

-9-
2,61 – 3,40 = Sedang

3,41 – 4,20 = Layak

4,21 – 5,00 = Sangat layak

Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan rumus:

Kelayakan usaha = = 78 : 20 = 3,9

Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,9 maka usaha Mie Lidi Rasa-Rasa dari sisi
pemasaran dikatakan dikatakan layak karena masuk pada range 3,41 – 4,20.

C. Strategi Bauran Pemasaran

Karena luasnya kegiatan pemasaran, maka dalam melaksanakan kegiatan pemasaran


produk, kami akan menekankan pada strategi bauran pemasaran (marketing mix) melalui,
strategi produk, strategi harga, strategi lokasi, serta strategi promosi.

1) Strategi Produk
Produk utama yang kami tawarkan di pasaran ialah Mie Lidi Rasa-Rasa, mengapa
jamur menjadi produk utama kami, sebab selama ini belum ada jamur tiram dengan
bahan baku makanan yang jarang dijadikan cemilan. Oleh sebab itu kami
mengutamakan Mie Lidi Rasa-Rasa sebagai cemilan jaman sekarang yang praktis.
Merek dari produk kami ialah Mie Lidi Rasa-Rasa mengapa kami memilih kata Mie
Lidi Rasa-Rasa sebagai merek, karena kata tersebut mudah diingat dan memiliki
kesan yang menggambarkan produk kami. Merek yang mudah diingat sangat penting
dalam hal pemasaran, sebab dengan begitu akan menimbulkan brand awareness di
benak masyarakat. Selain merek yang mudah diingat, kami juga menciptakan
kemasan yang menarik, karena pada umumnya konsumen membeli produk untuk
dibawa pulang, maka kami menciptakan tas kemasan yang dapat dipakai lagi. Ketika
konsumen menggunakan tas tersebut, akan terjadi proses pemasaran secara tidak
langsung. Oleh karena itu kami menciptakan tas kemasan yang menarik dari segi
desain dan warna. Dalam strategi produk, kami juga menyertakan label dari BPOM
RI dan label halal dari MUI. Hal tersebut penting kami lakukan sebab dapat
menumbuhkan rasa percaya dari konsumen. Dengan adanya label dari BPOM RI
maka konsumen akan percaya bahwa produk kami telah teruji aman dan memenuhi

- 10 -
standar kualitas pangan, yang pada gilirannya konsumen tidak akan ragu-ragu lagi
untuk mengonsumsi Mie Lidi Rasa-Rasa
2) Strategi Harga
Harga adalah salah satu aspek yang paling penting dalam marketing mix. Penentuan
harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah
satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Kami sangat berhati-hati
dalam menentukan harga, agar harga tersebut tetap dapat dijangkau dan juga agar
margin laba yang kami targetkan tetap tercapai.
Harga untuk satu buah Mie Lidi Rasa-Rasa dengan varian rasa seperti Pedas Manis
dan Balado ialah Rp. 15.000. Harga untuk satu pcs kripik dengan varian rasa lain
seperti Keju Pedas ialah Rp 20.000. Sedangkan untuk pembelian satu box Kripik
Kentang berisi 2 pcs dengan varian rasa berbeda/costume sesuai dengan permintaan
konsumen diberi harganya ialah Rp 50.000. Kami memberikan harga yang berbeda
pula untuk pembelian satu box Mie Lidi Rasa-Rasa berisi 2 varian rasa
berbeda/costume kami bandrol dengan harga Rp. 65.000. Dan jika pengambilan
beberapa box lebih mendapatkan potongan harga.
Harga yang kami tetapkan di atas sudah termasuk diskon, sebab semakin banyak
jumlah yang dibeli oleh konsumen maka harga per satu kemasan menjadi semakin
murah. Hal tersebut bermanfaat untuk menarik keinginan konsumen membeli lebih
banyak Mie Lidi Rasa-Rasa. Selain itu, pada hari-hari tertentu kami juga
memberikan persentase diskon tertentu.

3) Strategi Lokasi dan Distribusi

Penentuan lokasi merupakan hal yang tidak kalah penting dalam kegiatan pemasaran.
Untuk itu, kami telah memilih lokasi tempat usaha kami adalah di daerah Renon,
Denpasar, Bali. Selain itu kedai kami juga dekat dengan perkantoran dan zona sekolah,
setiap orang yang mengunjungi wisata tersebut, secara tidak langsung terdapat
kesempatan dimana orang-orang tersebut melihat keberadaan kedai kami. Tidak jauh
dari seberang kedai terdapat minimarket yang ramai oleh pengunjung, hal tersebut
juga merupakan keuntungan tersendiri bagi kami. Di daerah sekitar kedai terdapat
beberapa kios makanan yang juga ramai pembeli. Selain itu kedai kami juga dekat
dengan kawasan perumahan penduduk, Semakin banyak jumlah kawasan penduduk di
dekat kedai, maka akan semakin banyak jumlah masyarakat yang melewati kedai
kami. Kawasan yang strategis juga harus ditunjang dengan kemudahan akses menuju
kawasan kedai kami. Apabila kawasan lokasi kedai kami sudah strategis, maka yang
terpenting ialah lay out atau desain dari kedai agar mampu menarik perhatian
kosumen. Suasana ruangan kedai cukup luas dan lega, selain itu kami memberikan

- 11 -
warna yang nyaman dan pencahayaan yang cukup terang. Tata letak kursi dan meja
serta fasilitas lainnya kami tata sedimikian rupa agar dapat membuat kosumen yang
datang merasa nyaman dan betah. Meskipun kami tidak ingin membuat kosumen
menunggu dalam mendapatkan bakpao pesanannya, namun kami juga menyiapkan
ruang tunggu yang nyaman bagi para kosumen. Hal yang tidak kalah penting dalam
lay out ialah ventilasi, sebab ventilasi yang baik akan membuat sirkulasi udara juga
baik sehingga udara di dalam kedai pun segar. Kami sangat memperhatikan desain
secara detail dalam kedai, untuk itu kami juga memberikan hiasan di dalam kedai.
Hiasan tersebut berupa lukisan, tanaman, dll.

4) Strategi Promosi

Tujuan dari promosi ialah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan
dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Terdapat empat macam sarana
promosi yang kami gunakan dalam mempromosikan Jamur, empat sarana promosi
tersebut ialah, periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi.
Dalam periklanan kami memanfaatkan pemasangan spanduk di lokasi-lokasi
strategis serta penyebaran brosur di gerai-gerai yang telah melakukan kerja sama
dengan kami. Kami juga memasang iklan di beberapa media cetak seperti Koran
Radar Bali dan lain-lain. Kami juga menginformasikan produk kami melalui radio
lokal di Singaraja. Selain itu kami juga melakukan promosi melalui dunia maya
terutama di jejaring social yang sedang booming jaman sekarang ini. Kami
melakukan promosi melalui Facebook, Twitter, Blogspot, dan juga Website pribadi
perusahaan kami. Promosi penjualan kami lakukan dengan pemberian harga khusus
atau diskon seperti yang telah kami jelaskan pada bagian sebelumnya. Kami
memberikan diskon dengan persentase tertentu pada waktu-waktu terentu, misalnya
saat HUT perusahaan, diskon Hari Kartini, diskon Hari Lebaran, diskon Natal,
diskon Galungan & Kuningan dll. Melalui kemasan yang menarik juga dapat
dijadikan promosi penjualan seperti yang telah kami lakukan. Promosi yang ketiga
ialah publisitas, kami melakukan hal tersebut dengan menjadi sponsor pada suatu
acara tertentu. Misalnya acara hiburan, perlombaan, atau acara yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Daerah sekitar.

- 12 -
BAB IV

ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

A. Rencana Pengembangan

Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penentuan kelayakan teknis
atau operasi perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis/operasi. Hal-hal
yang kami perhatikan dalam aspek ini ialah masalah lokasi, sarana dan prasarana yang
digunakan, tenaga ahli dan tenaga biasa yang dipekerjakan, bahan baku utama produk, serta
bangunan dan tata letak bangunan.

1) Evaluasi Lokasi
lokasi tempat usaha kami adalah di daerah Renon, Denpasar, Bali. Lokasi ini dapat
dibilang dekat dengan pasar sebab terletak di kawasan perumahan penduduk dan unit
usaha lain. Karena dekat dengan kawasan perumahan penduduk, maka kami juga
dekat dengan tenaga kerja. Selain itu transportasi di kawasan ini juga terbilang
memadai.
2) Sarana dan Prasarana
Sarana yang kami gunakan dalam kegiatan usaha ini ialah Mesin Pengadukan Jamur
dengan varian rasanya, Mesin Pencetakan Adonan, Mesin Perebusan, Mesin
Pemotong, Blender, Kompor Gas, Etalase, Meja Saji, Mesin Kasir, Meja Makan,
Kursi, AC, Sofa Tunggu, Lahan Parkir, Toilet, Kendaraan, dll. Sedangkan untuk
prasarana, kami menggunakan gedung seluas 1500m2 untuk kantor, dapur pembuatan
jamur crispy kriuk.
3) Tenaga Ahli dan Tenaga Biasa
Tenaga ahli yang kami pekerjakan untuk menunjang kelancaran usaha kami adalah
tenaga ahli Pemasaran, Keuangan, SDM dan Produksi serta seorang ahli boga yang
termasuk dalam Staf Produksi. Sedangkan untuk tenaga biasa yang kami gunakan
adalah Supervisor Pelayanan, Karyawan Staf, Pramusaji, dan Kasir
4) Bahan Baku Utama
Bahan baku utama yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan usaha ini antara lain:
Tepung Terigu, Bumbu balado, Keju, Bubuk dan bubuik Cabai. Tentunya dalam
memilih bahan baku tersebut, kami memiliki standar kualitas tersendiri untuk
menghasilkan Mie Lidi Rasa-Rasa yang layak untuk dipasarkan dan dijual.

- 13 -
5) Bangunan dan Tata Letak Bangunan
Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, Mie Lidi Rasa-Rasa didirikan di
atas tanah seluah 1500 m2 dimana luas tanah untuk bangunan kedai 250 m2, dapur
pembuatan kripik kentang 500 m2 dan 750 m2 untuk tempat parkir. Kami
menggunakan konsep open kitchen dimana pelanggan dapat melihat proses
pembuatan Mie Lidi Rasa-Rasa, oleh karena itu kami menggabungkan dapur dengan
kedai di lantai 1. Untuk luas bangunan kantor atau perusahaan adalah 600 m2 di lantai
2. Tata letak bangunan antara lain bangunan utama sebagai kedai, ruang tunggu,
dapur, toilet, dan tempat parkir.
B. Rencana Pengoperasian Usaha
Rencana pengoperasian usaha Mie Lidi Rasa-Rasa kami meliputi tiga hal, yaitu proses
operasi usaha, kebutuhan bahan operasi, dan kegiatan perawatan mesin. Ketiga hal
tersebut akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
1. Proses Operasi Usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana produksi, penjualan, rencana
persediaan produk, penjadwalan tenaga kerja dan penggajian, pengawasan kualitas,
dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
2. Kebutuhan Bahan Operasi
Kebutuhan bahan operasi Kedai Mie Lidi Rasa-Rasa dikelola oleh masing masing
departemen dan nantinya dikoordinasikan dengan pimpinan mengenai kebutuhan
bahan operasi yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.
3. Kegiatan Perawatan Mesin
Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin yang kami
pekerjakan pada waktu tertentu, bukan merupakan pegawai tetap. Jenis perawatan
yang kami laksanakan sesuai dengan mesin-mesin yang kami gunakan. Kegiatan
perawatan mesin ini perlu kami lakukan untuk menjaga produktivitas masing-
masing mesin sampai dengan umur ekonomisnya. Apabila mesin dirawat dengan
baik maka dapat menekan biaya beban akumulasi depresiasi mesin dan peralatan.

- 14 -
BAB V

ASPEK MANAJEMEN

A. Bentuk Organisasi
Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan kami sendiri memiliki
tujuan yaitu memenuhi kebutuhan konsumen terhadap makanan sehat dan inovatif yang
dapat bersaing secara unggul di bidang kuliner. Tujuan kami dapat terlaksana dan tercapai
karena adanya wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan tersebut yang kami sebut
dengan organisasi. Organisasi merupakan suatu proses kerja sama antara dua orang atau
lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi dalam perusahaan kami merupakan organisasi formal, dimana segala kegiatan
yang dilakukan terkoordinasi dan strukturnya tersusun secara tegas. Struktur organisasi
kami menggambarkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian.
Bentuk dari struktur organisasi kami adalah organisasi lini. Berikut merupakan gambar
dari struktur organisasi lini perusahaan kami.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Keterangan Gambar

Pimpinan : Ketut Tegar Gunaedi


Manajer Pemasaran : Komang Panca
Manajer Keuangan : Nia Rahmawati
Manajer SDM : Bagus Anom
Manajer Produksi : Ketut Toni Darmawan

Gambar bagan di atas menunjukkan bahwa hubungan antara pimpinan, manajer, dan
karyawan bersifat langsung melalui suatu garis wewenang. Pimpinan dapat memberikan
perintah langsung kepada para manajer. Kemudian para manajer dapat memberikan perintah

- 15 -
langsung kepada masing-masing karyawan. Sedangkan hubungan antara masing-masing
manajer dapat saling bekerja sama, begitu juga dengan hubungan antara masing-masing
karyawan. Pucuk pimpinan bertanggung jawab atas segala bidang yang ada dalam perusahaan,
dan setiap manajer bertanggung jawab atas bidangnya masing-masing tanpa mengabaikan
bidang yang lain.

- 16 -
BAB VI

ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam menjalankan kegiatan usaha, kami memperkerjakan kurang lebih 19 tenaga kerja
dengan rincian dan spesifikasi sebagai berikut:

1) 1 orang Pimpinan
Bertanggung jawab atas segala kegiatan usaha demi tercapainya tujuan perusahaan.
Memiliki wewenang puncak dan memiliki kewajiban menjadi decision maker atau
pengambil keputusan. Pimpinan perusahaan kami adalah pemilik perusahaan yang
bersangkutan.
2) 1 orang Manajer Pemasaran
Bertanggung jawab atas segala kegiatan pemasaran agar supaya produk dari unit
usaha ini dapat dikenal oleh masyarakat luas dan mendorong mereka untuk
mengonsumsi produk kami.
3) 1 orang Manajer Keuangan
Bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan,
membuat laporan keuangan setiap 6 bulan sekali, dan menganalisis hasil laporan yang
ada agar supaya kondisi keuangan perusahaan tetap stabil dan baik.
4) 1 orang Manajer SDM
Bertanggung jawab atas segala kegiatan ketenagakerjaan, mulai dari analisis jabatan,
perekrutan, pemberian kompensasi, pengembangan karier, sampai dengan Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK).
5) 1 orang Manajer Produksi
Bertanggung jawab atas segala kegiatan produksi perusahaan, mulai dari ketersediaan
bahan baku, pengolahan bahan baku, sampai dengan mengatur persediaan secara
efektif dan efisien
6) 1 orang Supervisor Pelayanan
Bertanggung jawab atas segala kegiatan pelayanan pada pelanggan. Supervisor
ditugaskan untuk tetap stand by di Kedai Mie Lidi Rasa-Rasa untuk mengawasi dan
memimpin para Pramusaji yang bertugas.
7) 3 orang Staf Pemasaran
Bertanggung jawab untuk membantu dan menerima perintah dari Manajer Pemasaran
dalam melaksanan kegiatan pemasaran perusahaan.

- 17 -
8) 1 orang Staf Keuangan
Bertanggung jawab untuk membantu dan menerima perintah dari Manajer Keuangan
dalam melaksanan kegiatan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.
9) 1 orang Staf SDM
Bertanggung jawab untuk membantu dan menerima perintah dari Manajer SDM
dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dalam
perusahaan.
10) 4 orang Staf Produksi
Bertanggung jawab untuk membantu dan menerima perintah dari Manajer Produksi
dalam melaksanakan kegiatan produksi perusahaan.
11) 3 orang Pramusaji
Bertanggung jawab untuk melayani setiap konsumen yang datang di Mie Lidi Rasa-
Rasa dan menerima perintah dari Supervisor Pelayanan.
12) 1 orang Kasir
Bertanggung jawab untuk melayani setiap transaksi pembayaran yang
dilakukan oleh konsumen di Mie Lidi Rasa-Rasa.

- 18 -
BAB VII

ASPEK FINANSIAL

A. Kebutuhan Dana Investasi


1) Biaya pra operasi
Biaya pra operasi mencapai Rp 583.800.000 yang digunakan untuk proses
pembelian tanah dan mendirikan bangunan.
2) Modal kerja
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai Rp
650.000.000
3) Total kebutuhan dana Investasi sebesar Rp 1.569.300.000

B. Rencana Pembelanjaan Sumber Dana


Modal sendiri didapat dari gabungan modal pemilik Rp 1.569.300.000

C. Rencana Kebutuhan Dana


Aktiva Tetap
1. Tanah 1500 m2 Rp 230.000.000
2. Bangunan 750 m2 Rp 400.000.000
3. Mesin Pengaduk 3 unit Rp 25.000.000
4. Mesin Pencetak 1 unit Rp 12.000.000
5. Mesin Perebus 3 unit Rp 42.000.000
6. Blender 3 unit Rp 1.800.000
7. Kompor Gas 4 unit Rp 2.000.000
8. Etalase 4 unit Rp 22.000.000
9. Meja Saji 2 unit Rp 9.000.000
10. Mesin Kasir Rp 2.000.000
11. Meja 20 unit Rp 4.000.000
12. Kursi 25 unit Rp 3.000.000
13. Perlengkapan Kantor Rp 15.000.000
14. Komputer 4 set Rp 23.000.000
Jumlah Aktiva Tetap Rp 583.800.000

- 19 -
Aktiva Lancar
1. Kas Rp 150.000.000
2. Bahan Baku Rp 300.000.000
3. Bahan Pelengkap Rp 200.000.000
Jumlah Aktiva Lancar Rp 650.000.000
Total Aktiva Rp 1.569.300.000

D. Proyeksi Keuangan
a) Proyeksi Penjualan
1. Penjualan per hari Rp 3.000.000
2. Penjualan per bulan Rp 300.000.000
3. Penjualan per tahun Rp 3.600.000.000

b) Proyeksi biaya per tahun


1. Pengadaan Mie Instan Rp 450.000.000
2. Gaji karyawan
1 Pimpinan Rp 100.600.000
4 Manajer Rp 60.400.000
Supervisor Pelayanan Rp 14.400.000
7 Staf Karyawan Rp 90.500.000
2 Pramusaji + 1 Kasir Rp 30.600.000
Jumlah gaji karyawan Rp 296.800.000
3. Biaya listrik Rp 12.000.000
4. Biaya Pemasaran Rp 125.000.000
5. Pajak Rp 246.000.000
6. Biaya Telp. Rp 4.000.000
7. Dep Bangunan Gedung Rp 10.000.000
8. Dep Mesin Pengaduk Rp 5.000.000
9. Dep Mesin Pencetak Rp 4.800.000
10. Dep Mesin Pengukus Rp 5.200.000
11. Dep Mesin Pemotong Buah Rp 800.000
12. Dep Etalase Penghangat Rp 2.400.000
13. Dep Meja Saji Rp 1.500.000
14. Dep Mesin Kasir Rp 250.000
- 20 -
15. Dep Meja Kursi Rp 750.000
16. Dep Peralatan Kantor Rp 500.00
17. Dep Komputer Rp 2.000.000
Jumlah Biaya Rp 1.167.000.000

c) Proyeksi rugi / laba


Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari hasil penjualan
dengan pengeluaran biaya.
Laba/Rugi = Hasil Penjualan – Jumlah Biaya
= Rp 3.600.000.000 – Rp 1.167.000.000
= Rp 2.433.000.000
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan Mie Lidi Rasa-
Rasa adalah sebesar Rp 2.433.000.000,-

d) Cash Flow
Keterangan: Dalam Jutaan Rupiah
Initial Cash Flow = Investasi + Modal Kerja

= Rp 583.800.000 + Rp 650.000.000

= Rp 1.233.800.000

- 21 -
BAB VIII

ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK

A. Dampak dalam Aspek Ekonomi


Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah akan memberikan
peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Sedangkan bagi pemerintah dampak positif
yang diperoleh adalah dari aspek ekonomi memberikan pemasukan berupa pendapatan
baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah setempat. Secara garis besar
dampak dari aspek ekonomi yang ditimbulkan dari unit usaha kami adalah sebagai berikut.
a) Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui:
1 Tersedianya jumlah dan ragam produk makanan di masyarakat, sehingga
masyarakat memiliki banyak pilihan untuk produk makanan yang
diinginkan terutama makanan sehat. Banyaknya ragam produk pada
akhirnya akan meningkatkan persaingan, sehingga para produsen berusaha
untuk meningkatkan mutu produk, harga yang kompetitif, dll, sehingga hal
ini juga akan berpengaruh terhadap harga jual di pasaran.
2 Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekaligus mengurangi
pengangguran. Dalam unit usaha ini, kami memberikan kesempatan kerja
pada 22 orang.
b) Menggali, mengatur, dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui:
1. Penggunaan lahan yang efisien dan efektif. Lahan seluas 1500 m2 yang
kami gunakan untuk menjalankan kegiatan usaha ini membuat lahan
tersebut berfungsi secara efisien dan efektif.
2. Peningkatan nilai tambah sumber daya alam. Bahan baku utama dari
kegiatan usaha kami ialah Kentang dan Apel, maka secara tidak langsung
kami telah meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam tersebut.
3. Meningkatkan perekonomian Pemerintah lokal melalui:
 Menambah peluang dan kesempatan kerja serta berusaha bagi
masyarakat Kota Tangerang. Dengan terciptanya kesempatan kerja
maka akan mengurangi pengangguran yang ada, apabila semakin
berkurang di Kota Tangerang maka secara tidak langsung kondisi
tersebut meningkatkan perkonomian dari Kota Tangerang itu sendiri.
 Pemerataan pendistribusian pendapatan. Dengan memberi kesempatan
kerja pada mereka yang menganggur, maka unit usaha kami telah
- 22 -
membantu meratakan dsitribusi pendapatan. Selain itu kerja sama yang
kami jalin dengan beberapa petani Kentang dan Apel serta buah-
buahan yang lain juga dapat meningkatkan pendapatan mereka yang
kemudian juga berdampak pada pemerataan pendistribusian
pendapatan.
 Peningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Setiap usaha pasti akan
memberikan kontribusi kepada daerah lokasi dari usaha tersebut.
Begitu juga unit usaha kami yang memberikan kontribusi pada PAD
Kota Tangerang.
 Memperoleh pendapatan berupa pajak dari usaha yang dikelola
perusahaan, baik dari pendapatan penjualan maupun pajak lainnya.
Sebagai pelaku usaha yang taat terhadap pajak, maka kami juga
berkewajiban untuk membayar sejumlah pajak tertentu atas kegiatan
usaha yang kami lakukan.
B. Dampak dalam Aspek Sosial
Dampak positif dari aspek social bagi masyarakat secara umum adalah tersedianya sarana
dan prasarana yang dibutuhkan, seperti pembangunan jalan, jembatan, listrik, dan sarana
lainnya. Kemudian bagi pemerintah dampak positif dari aspek social yaitu adanya
perubahan demografi suatu wilayah, perubahan budaya, dan kesehatan masyarakat.
Sedangkan dampak social dengan adanya unit usaha dari PT. Maradona Sejahtera ialah
sebagai berikut.
- Adanya perubahan demografi melalui:
Perubahan komposisi tenaga kerja baik tingkat partisipasi angkatan kerja maupun
tingkat pengangguran. Dengan adanya unit usaha ini, maka kami dapat meningkatkan
partisipasi angkatan kerja dan juga menurunkan tingkat pengangguran yang ada di
Kota Tangerang.
- Perubahan budaya melalui terjadinya:
Perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan atau kegiatan.
Masyarakat terbiasa bersikap antipasti terhadap rencana usaha baru, mereka
beranggapan bahwa usaha baru hanya akan menambah kepadatan atau kemacetan di
kawasan usaha tersebut. Sehingga yang menjadi persepsi masyarakat ialah usaha baru
akan menambah polusi udara, polusi tanah, polusi suara, dll. Namun lambat laun

- 23 -
masyarakat merubah persepsinya tersebut sebab sebenarnya dengan adanya usaha
baru dapat meningkatkan perekonomian daerah setempat.
- Perubahan kesehatan masyarakat melalui terjadinya:
Perubahan status gizi masyarakat. Unit usaha kami memproduksi makanan sehat
berupa Bakpao Kentang yang banyak mengandung gizi dan vitamin. Hal tersebut
dapat merubah status gizi masyarakat apabila makanan yang dikonsumsi merupakan
makanan sehat seperti produk olahan kami.
Gambar 1.8 Mie Lidi Rasa-Rasa

- 24 -
BAB IX

PENUTUP

Kesimpulan

Secara umum, kesimpulan yang dapat diambil dari usaha mie lidi rasa rasa adalah bahwa
usaha tersebut merupakan bisnis makanan yang menyediakan mie lidi dengan berbagai
macam rasa. Keberhasilan usaha tersebut tergantung pada berbagai faktor seperti kualitas
produk, pemasaran, lokasi usaha, dan kepuasan pelanggan. Selain itu, usaha mie lidi rasa rasa
juga harus mempertimbangkan aspek keamanan pangan dan kelayakan usaha secara hukum.
Jika dijalankan dengan baik, usaha mie lidi rasa rasa memiliki potensi untuk menjadi bisnis
yang sukses dan menguntungkan.

- 25 -

Anda mungkin juga menyukai