Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KEWIRAUSAHAAN

JUDUL :
SAP 1. Wawancara Pelaku Usaha Kue Balok Lumer
SAP 2. Praktik Jual Beli Langsung pada Bazar Kewirausahaan

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktikum Kewirausahaan

Disusun Oleh :
Kelompok VIIIA

Widya Ratriningrum 23020218120030


Ittiba Khurotun Aeni 23020218120032
Darto 23020218120038
Yulia Anjani Maula 23020218140042

PROGRAM STUDI S-1 AGROEKOTEKNOLOGI


DEPARTEMEN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN

Kelompok/Kelas : VIIIA (DELAPAN)A/AGROEKOTEKNOLOGI A

Program Studi : S1-AGROEKOTEKNOLOGI

Departemen : PERTANIAN

Fakultas : PETERNAKAN DAN PERTANIAN

Tanggal Pengesahan : MEI 2019

Mengetahui,

Lucia Desy Sukmayanti


Asisten Pembimbing NIM. 23020317130062
Praktikum Kewirausahaan

Menyetujui,

Koordinator Umum
Praktikum Kewirausahaan

Dr. Ir. Mukson, M.S.


NIP. 1960082211987031002

RINGKASAN

KELOMPOK VIII. AGROEKOTEKNOLOGI A. 2019. Laporan Resmi


Praktikum Kewirausahaan. (Asisten Pembimbing : Lucia Desy Sukmayanti )

ii
Tujuan praktikum kewirausahaan acara wawancara adalah untuk
mengetahui kegiatan kewirausahaan mulai dari cara menentukan bisnis,
penciptaan inovasi dan kreatifitas dalam usaha, mencari peluang, dan organisasi
dalam usaha Kue Balok Lumer. Tujuan praktikum kewirausahaan acara bazar
adalah untuk melatih soft skill praktik berwirausaha, belajar berwirausaha dari
pembeli secara langsung. Manfaat praktikum kewirausahaan acara wawancara
adalah dapat mengetahui tentang kewirausahaan yang dapat dimanfaatkan untuk
mencari peluang bisnis serta melakukan usaha dengan baik dan benar. Manfaat
praktikum kewirausahaan acara bazar adalah dapat melatih soft skill praktik
berwirausaha, mendapatkan ilmu berwirausaha dari pembeli secara langsung.
Praktikum acara wawancara pelaku dilaksanakan pada hari Rabu, 24 April
2019 pukul 19.30-20.30 WIB di Kue Balok Lumer, Jl. Banjarsari, Tembalang,
Semarang. Praktikum acara jual beli langsung dilaksanakan pada hari sabtu, 04
Mei 2019 pukul 09.00-12.00 WIB, di Fakultas Peternakan dan Pertanian,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Metode yang digunakan pada praktikum wawancara pelaku usaha adalah
wawancara kepada pemilik usaha, wawancara dilakukan di kedai kue balok, hasil
wawancara dicatat didalam kertas, foto bersama sebagai dokumentasi dengan
menggunakan smartphone. Metode yang digunakan pada praktikum jual beli
langsung pada bazar kewirausahaan adalah produk dan hiasan dekor disiapkan
sebelumnya, stand dihias dengan dekor, produk ditata diatas meja.
Berdasarkan praktikum wawancara yang dilakukan simpulan yang diperoleh
kami mewawancarai usaha kue balok yang bergerak dibidang kuliner,
menggunakan inovasi memasak diatas arang. Karakteristik kewirausaahan yang
dapat dipelajari yaitu penerapan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Produk
bazar memilih 2 jenis yaitu lumpia goyang lidah berisi olahan bihun dan es jeruk
seger buger. Kemasan yang digunakan untuk es jeruk berupa cup gelas sedangkan
lumpia megggunakan stereofom. Strategi promosi yang digunakan menawarkan
kepada konsumen sacara langsung. Penjualan produk menghasilkan keuntungan.

Kata kunci : bazaar, keuntungan, kewirausahaan, produk

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

curahan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan

Kewirausahaan ini dengan baik dan lancar.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada Dr. Ir. Mukson, M.S. selaku

Dosen Pengampu Mata kuliah Kewirausahaan. Praktikum Kewirausahaan dan

Lucia Desy Sukmayanti selaku Asisten Pembimbing Praktikum Kewirausahaan,

serta kepada semua pihak yang telah membimbing dan membantu penyusun

selama praktikum berlangsung hingga akhir penyusunan laporan.

Penulis menyadari laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna.

Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi

kesempurnaan laporan praktikum ini. Akhir kata, penulis berharap semoga

laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Semarang, 12 Mei 2019

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
RINGKASAN.............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ viii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Tujuan.......................................................................................... 2
1.3. Manfaat........................................................................................ 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 3
2.1.
Kewirausahaan.......................................................................... 3
2.2.
Jenis Usaha................................................................................ 3
2.3.
Karakteristik Wirausahawan..................................................... 4
2.4.
Kendala Usaha.......................................................................... 5
2.5.
Marketing mix........................................................................... 5
2.5.2 Product........................................................................ 6
2.5.3 Price............................................................................. 7
2.5.4 Place............................................................................ 7
2.5.5 Promotion…………………………………………… 7
2.6. Modal ....................................................................................... 8
2.7. Pendapatan................................................................................ 8
BAB III. METODOLOGI ......................................................................... 10
3.1. Wawancara Pelaku Usaha ........................................................ 10
3.2. Bazar Kewirausahaan................................................................ 10

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 11


4.1. Wawancara Pelaku Usaha......................................................... 11
4.1.1. Gambaran Umum Usaha............................................... 11
4.1.2. Karakteristik Wirausahawan......................................... 12
4.1.3. Produk........................................................................... 13
4.1.4. Harga............................................................................. 14
4.1.5. Tempat........................................................................... 14

v
4.1.6. Promosi.......................................................................... 15
4.1.7. Keuntungan................................................................... 16
4.1.8. Pengalaman Berwirausaha............................................ 16
4.1.9. Inovasi yang Dibutuhkan.............................................. 17
4.2. Praktik Jual Beli Langsung pada Bazar Kewirausahaan.......... 18
4.2.1. Produk........................................................................... 18
4.2.2. Harga Produk................................................................. 19
4.2.3. Promosi.......................................................................... 20
4.2.4. Modal............................................................................ 21
4.2.5. Keuntungan................................................................... 21
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN........................................................ 23
5.1. Simpulan................................................................................... 23
5.2. Saran.......................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 24
LAMPIRAN................................................................................................. 26

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman
1. Kuesioner Pelaku Usaha .......................................................... 26
2. Kuesioner Konsumen................................................................ 30
3. Rincian Bahan Baku.................................................................. 33
4. Rincian Alat dan Bahan............................................................ 34
5. Perhitungan Profitabilitas......................................................... 35
6. Doukemntasi............................................................................. 36

vii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif

yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju

sukses. Upaya yang dilakukan dalam memaksimalkan sumber daya yaitu dengan

adanya rancangan, ide, inovatif, kreatifitas, proses, pengendalian, serta tujuan.

Peluang usaha sangat banyak tergantung dengan bidang apa yang diminati dan

ditekuni. Mendirikan suatu usaha harus mempertimbangkan resiko-resiko yang

mungkin akan muncul. Seseorang wirausaha harus pandai dalam mengolah dan

mengatur uang untuk memperbesar usaha yang telah di geluti.

1.2. Tujuan

Tujuan praktikum kewirausahaan acara wawancara adalah untuk

mengetahui kegiatan kewirausahaan mulai dari cara menentukan bisnis,

penciptaan inovasi dan kreatifitas dalam usaha, mencari peluang, dan organisasi

dalam usaha Kue Balok Lumer. Tujuan praktik jual beli langsung pada bazar

kewirausahaan adalah untuk melatih soft skill praktik berwirausaha, belajar

berwirausaha dari pembeli secara langsung.


2

1.3. Manfaat

Manfaat praktikum kewirausahaan acara wawancara pelaku usaha adalah

dapat mengetahui tentang kewirausahaan yang dapat dimanfaatkan untuk mencari

peluang bisnis serta melakukan usaha dengan baik dan benar. Manfaat praktikum

jual beli langsung pada bazaar kewirausahaan adalah dapat melatih soft skill

praktik berwirausaha, mendapatkan ilmu berwirausaha dari pembeli secara

langsung.
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri

dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau

dengan cara pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang

menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan-tantangan persaingan

yang ada dalam menjalankan wirausaha. Kewirausahaan adalah sikap mental

yang memiliki kreativitas, inovatif, dan aktif untuk membuat sesuatu yang baru

dan menarik dan dapat bermanfaat untuk semua orang (Hadiyati, 2011). Inovasi

penting untuk kewirausahaan karena hal baru yang dapat memenuhi kebutuhan

konsumen yang semakin hari masalahnya bertambah semakin kompleks. Inovasi

merupakan suatu ide terbaru atau hal hal baru yang dapat digunakan untuk

memecahkan suatu masalah (Hasan, 2015).

2.2. Jenis Usaha

Usaha adalah kegiatan manusia yang mengahsilkan penghasilan baik serupa

uang, barang maupun jasa dan dikelompokkan menjadi usaha mikro, usaha

menengah, dan usaha makro. Usaha dikelompokkan menjadi usaha mikro,

menengah dan makro (Elsandra dan Yulianto, 2013). Bidang usaha memiliki

beberapa jenis yaitu usaha makanan, pakaian dan perhiasan, terkait tempat tinggal,
4

dan pendidikan dan lain lain. Jenis bidang usaha antara lain usaha makanan

berupa makanan pokok dan makanan ringan, usaha pakaian berupa baju dan

celana, usaha terkait tempat tinggal berupa alat rumah tangga, usaha pendidikan

berupa buku dan alat tulis (Rosyadi, 2013).

2.3. Karakteristik Wirausahawan

Karakteristik wirausaha untuk menuju sukses harus memiliki sifat jujur

karena kejujuran adalah amanah yang diberikan dari karyawan atau konsumen

untuk memimpin suatu usaha, disiplin yaitu sifat dasar dalam menggerakan

motivasi dan semangat usaha, komitmen untuk memegang teguh prinsip usaha

dan mandiri untuk memutuskan segala sesuatu yang terjadi oleh diri sendiri.

Karakteristik wirausaha adalah selalu jujur dalam melakukan tindakan dan sikap,

disiplin untuk tepat waktu dan tidak malas dalam bekerja, mandiri dalam

mengambil keputusan dan berpegang teguh pada prinsip (Rakib, 2010).

Wirausaha harus memiliki kreatifitas yang berarti menciptakan sesuatu berbeda

dan inovatif seperti trobosan baru dan meninggalkan cara lama, dan memiliki

keterampilan personal yaitu mau, mampu mencari dan menangkap setiap peluang

yang dapat menguntungkan usaha. Wirausahawan mampu menghasilkan ide-ide

baru atau menggabungkan unsur-unsur baru untuk memberikan sesuatu yang

menarik dan mampu menemukan jalan keluar dalam masalah dan pandai

membaca peluang untuk usahanya (Kusmintarti, 2016).


5

2.4. Kendala Usaha

Kendala yang dihadapi dalam berwirausaha adalah sumber daya manusia

yang kurang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam dalam

pengembangan usahanya, permaalahan modal ketika usaha sedang

berjalan,Kendala dalam berwirausaha di antaranya sumber daya manusia yang

kurang terampil dan kreatif dalam usahan, memiliki permasalahan dalam

permodalan, kurangnya sarana dan prasarana, serta kurangnya akses pemasaran

produk (Anggraeni et al., 2013). Kendala lain yang dihadapi dalam berwirausaha

adalah keterbatasan keberlanjutan usaha karena kesalahan pada perencanaan dan

analisis usaha, modal produksi karena keuntungan tidak mampu menutupi

kerugian, muncul rasa malas, kurang semangat dan kurang percaya diri, kualitas

produk mengalai penurunan karena sulit mencari bahan baku dan mahalnya bahan

baku, pemasaran tidak sesuai target sehingga banyak produk yang tidak laku.

Kendala dalam berwirausaha yaitu meliputi keterbatasan keberlanjutan usaha,

modal produksi, keahlian kerja, kualitas produk, jaminan pasar produk dan

kemitraan yang minim (Santoso, 2014).

2.5. Marketing Mix

Marketing mix adalah strategi pemasaran dengan mengabungkan elemen

elemen yang berada pada marketing mix secara terpadu untuk mencapai

kesuksesan berbisnis dengan menghasilkan tanggapan yang diinginkan oleh

pasar. Dalam pembauran pemasaran, maketing mix memiliki konsep yaitu aspek

produk yang meliputi barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan
6

keinginan. Aspek harga yang di bayarkan oleh konsumen untuk suatu produk,

aspek tempat adalah lokasi berkembangnya suatu produk, aspek promosi yang

bertujuan untuk memasarkan produk. Marketing mix dalam bauran pemasaran

memiliki konsep produk, place, price, dan promotion (Martini, 2015). Marketing

mix atau yang disebut bauran pemasaran sangat penting diperhatikan pada saat

awal pembentukan suatu usaha (Rachmawati, 2011).

2.5.1. Product

Produk adalah suatu benda yang nyata, dapat dilihat, diraba dan dirasakan

yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan

masyarakat. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan dipasar yang dapat

memenuhi keinginan masyarakat (Sumiati, 2016). Atribut produk meliputi

merek, kemasan, jaminan (garansi), dan pelayanan. Atribut produk berperan

sebagai identitas, alat promosi (pemberi daya tarik dan informasi), cerminan

inovasi, alat membina citra (jaminan kualitas) dan alat mengendalikan pasar.

macam atribut produk yakni, kualitas produk, fitur produk, gaya dan desain

produk (Anis et al., 2013).

2.5.2. Price

Harga adalah nilai uang yng harus dibayarkan oleh pelanggn atau konsumen

kepada penjual atas barang yang dibeli oleh pelanggan atau konsumen. Sejumlah

uang yang ditagihkan kepada pelanggan atau konsumen berupa jumlah nilai untuk

setiap produk (Sumiati, 2016). Penentuan harga jual suatu produk atau jasa
7

merupakan salah satu keputusan penting manajemen karena harga yang ditetapkan

harus dapat menutup semua biaya dan mendapatkan laba yang diharapkan oleh

perusahaan. Penentuan harga jual suatu produk sudah ditetapkan oleh pemerintah

untuk mencegah terjadinya usaha usaha kearah monopoli (Amanah, 2010).

2.5.3. Place

Tempat merupakan pusat kegiatan suatu usaha yang membuat produk

tersedia bagi pelanggan, tempat bukan hanya lokasi tetapi juga saluran pemasaran,

kumpulan dan pengatur lokasi dan persediaan serta transportasi. Tempat adalah

pusat kegiatan usaha untuk membuat produk, lokasi usaha target atau sasaran

yang di tujukan kepada para pelanggan (Nugroho dan Japarianto, 2013). Saluran

distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan yang

digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke

konsumen (Sukotjo dan Sumanto, 2010).

2.5.4. Promotion

Promosi adalah mengiklankan suatu produk untuk menghasilkan penjualan

dan menciptakan loyalitas suatu produk. Promosi adalah mengiklankan sesuatu

dan bermanfaat untuk memasarkan produk (Tasruddin, 2015). Jenis jenis promosi

yaitu dengan menggunakan media secara fisik yaitu pameran danbazar, promosi

menggunakan media tradisional seperti koran dan tabloid, promosi dengan

menggukana media digital seperti media sosial, ponsel, promosi juga dapat

dengan menggunakan media publistis dan hubungan masyarakat dan dengan


8

promosi produk secara langsung. Promosi dapat menggukan periklanan, dan

publikasi dan pemasaran langsung (Nugroho dan Japarianto, 2013).

2.6. Modal

Modal merupakan pinjaman dalam waktu tertentu yang perusahaan miliki,

umumnya yang disebut modal adalah uang tunai, kredit, membuat dan menjual

sesuatu, dan barang barang penting yang dimiliki. Modal adalah suatu investasi

jangka pendek suatu perusahaan seperti kas, surat surat berharga, piutang dan

persediaan (Sugiarti 2016). Modal kerja digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu

modal kerja permanen seperti modal kerja primer, modal kerja normal dan modal

kerja varialeb yaitu modal kerjaa musiman, siklis, dan darurat. Jenis modal yaitu

modal kerja permanen dan modal kerja variabel (Widjaja et al., 2014).

2.7. Pendapatan

Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan kegiatan perusahaan

atau usaha dalam jangka waktu satu periode. Pendapatan adalah hasil yang diraih

oleh suatu usaha (Lamina, 2013). Pendapatan digolongkan menjadi tiga secara

garis tiga, yaitu gaji dan upah yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan

pekerjaan, pendapatan dari usaha sendiri yaitu nilai yang diperoleh dari hasil

produksi dikurangi dengan beban beban yang harus dibayarkan, pendapatan dari

usaha lain atau disebut pendapatan sampingan. Jenis jenis pendapatan yaitu

pendapatan gaji seseorang, pendapatan yang diperoleh dari usaha sendiri dan

pendapatan yang diperoleh dari usaha lain (Ham et al., 2018).


9
10

BAB III

METODOLOGI

Praktikum acara wawancara pelaku dilaksanakan pada hari Rabu, 24 April

2019 pukul 19.30-20.30 WIB di Kue Balok Lumer, Jl. Banjarsari, Tembalang,

Semarang. Praktikum acara jual beli langsung dilaksanakan pada hari sabtu, 04

Mei 2019 pukul 09.00-12.00 WIB, di Fakultas Peternakan dan Pertanian,

Universitas Diponegoro, Semarang.

3.1. Wawancara Pemilik

Metode yang digunakan adalah wawancara kepada pemilik usaha,

wawancara dilakukan di kedai kue balok, hasil wawancara dicatat didalam kertas,

foto bersama sebagai dokumentasi dengan menggunakan smartphone.

3.2. Praktik Jual Beli Langsung pada Bazar Kewirausahaan

Metode yang digunakan adalah penjualan langsung. Produk dan hiasan

dekor disiapkan, stand dihias dengan dekor, produk ditata diatas meja.

Keuntungan kemudian dihitung dari rumus sebagai berikut :

π = TR – TC ……………………………………….. (Haloho et al.,2013)

Keterangan :

π = Pendapatan (Rupiah)

TR = Penerimaan (Rupiah)

TC = Total biaya produksi (Rupiah)


11

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Wawancara Pemilik

4.1.1. Gambaran Umum Usaha

Berdasarkan hasil praktikum wawancara tokoh usaha didapatkan bahwa

usaha Kue Balok dikelola oleh Riza Efendi Saragih berumur 38 tahun mempunyai

latar belakang pendidikan lulusan sarjana ekonomi di USU. Kue balok berdiri

pada bulan Oktober tahun 2018 beralamat di Jl. Banjarsari dan Jl. Tirto Agung

dan termasuk usaha mikro yang bergerak dibidang kuliner. Hal ini sesuai dengan

pendapat Elsandra dan Yulianto (2013) yang menyatakan bahwa usaha adalah

kegiatan manusia yang menghasilkan penghasilan baik serupa uang, barang

maupun jasa dan dikelompokkan menjadi usaha mikro, usaha menengah, dan

usaha makro. Usaha dikelompokkan menjadi usaha mikro, menengah dan makro.

Usaha kue balok berawal dari saudara Riza yang mempunyai bisnis di daerah

Tembalang. Modal usaha kue balok berasal dari tabungan pribadi pemilik yang

sebelumnya dikampung halaman telah mempunyai bisnis toko baju dan sepatu

dan merupakan usaha sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Hadiyati (2011)

yang menyatakan bahwa kewirausahaan adalah pengambilan risiko untuk

menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk

menciptakan usaha baru atau dengan cara pendekatan yang inovatif sehingga
12

usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi

tantangan-tantangan persaingan yang ada dalam menjalankan wirausaha.

4.1.2. Karakteristik Wirausahawan

Berdasarkan hasil praktikum wawancara diperoleh hasil bahwa pemilik

kue balok mempunyai ide yang kreatif dan inovatif dalam megembangkan usaha,

dilihat dari pemilihan produk, karena kue balok merupakan usaha 1 di daerah

tembalang. Harga yang sesuai dengan kantong mahasiswa tentunya memiliki

daya tarik tersendiri. Adanya variasi rasa menambah produk semakin inovatif

tidak monoton. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusmintarti (2016) yang

menyatakan bahwa wirausaha harus memiliki kreatifitas yang berarti menciptakan

sesuatu yang berbeda dan inovatif yang berarti trobosan baru dan meninggalkan

cara lama, dan memiliki keterampilan personal yaitu mau, mampu mencari dan

menangkap setiap peluang yang dapat menguntungkan usaha. Wirausahawan

harus mampu menghasilkan ide-ide baru atau menggabungkan unsur-unsur yang

baru untuk memberikan sesuatu yang menarik dan mampu menemukan jalan

keluar dalam masalah dan membaca peluang. Pengusaha juga menanamkan sikap

jujur kepada karyawannya dan ramah serta mengutamakan konsumennya. Hal ini

sesuai dengan pendapat Rakib (2010) yang menyatakan bahwa karakteristik

wirausaha untuk menuju sukses harus memiliki sifat jujur karena kejujuran adalah

amanah yang diberikan dari karyawan atau konsumen untuk memimpin suatu

usaha, disiplin yaitu sifat dasar dalam menggerakan motivasi dan semangat usaha,

komitmen untuk memegang teguh prinsip usaha dan mandiri untuk memutuskan
13

segala sesuatu yang terjadi oleh diri sendiri. Karakteristik wirausaha adalah selalu

jujur dalam melakukan tindakan dan sikap, disiplin untuk tepat waktu dan tidak

malas dalam bekerja, mandiri dalam mengambil keputusan dan berpegang teguh

pada prinsip.

4.1.3. Produk

Produk berupa kue balok dengan variasi rasa coklat, strawberry, dan green

tea. Rasa coklat merupakan rasa yang paling diminati oleh konsumen. Kue balok

merupakan produk di bidang kuliner untuk memuaskan hati konsumen. Hal ini

sesuai dengan pendapat Sumiati (2016) yang menyatakan bahwa produk adalah

suatu benda yang nyata, dapat dilihat, diraba dan dirasakan yang ditawarkan ke

pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan masyarakat. Kue balok sendiri

mempunyai atribut produk berupa stiker dikemasan kardusnya. Hal ini sesuai

dengan pendapat Anis et al., (2013) yang menyatakan bahwa atribut produk

meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), dan pelayanan. Atribut produk

berperan sebagai identitas, alat promosi (pemberi daya tarik dan informasi),

cerminan inovasi, alat membina citra (jaminan kualitas) dan alat

mengendalikan pasar. macam atribut produk yakni, kualitas produk, fitur

produk, gaya dan desain produk


14

4.1.4. Harga

Harga kue balok bervariasi tergantung isinya. Ada 2 jenis yaitu small isi 4

dengan harga Rp. 12.000,- dan regular isi 6 dengan harga Rp. 18.000,-. Hal ini

sesuai dengan pendapat Sumiati (2016) yang menyatakan bahwa harga adalah

nilai uang yng harus dibayarkan oleh pelanggn atau konsumen kepada penjual atas

barang yang dibeli oleh pelanggan atau konsumen. Sejumlah uang yang

ditagihkan kepada pelanggan atau konsumen berupa jumlah nilai. Penentuan

harga kue balok telah berdasarkan biaya beban dan keuntungan yang diharapkan

pelaku usaha. Hal ini sesuai dengan pendapat (Amanah, 2010) yang menyatakan

bahwa penentuan harga jual suatu produk atau jasa merupakan salah satu

keputusan penting manajemen karena harga yang ditetapkan harus dapat menutup

semua biaya dan mendapatkan laba yang diharapkan oleh perusahaan.

4.1.5. Tempat

Kue balok memiliki cabang yang berada di Jl. Banjarsari dan di Jl.Tirto

Agung yang cukup padat karena merupakan kawasan mahasiswa. Hal ini sesuai

dengan pendapat Nugroho dan Japarianto (2013) yang menyatakan bahwa tempat

merupakan pusat kegiatan kegiatan suatu usaha yang membuat produk tersedia

bagii pelanggan, tempat bukan hanya lokasi tapi juga saluran pemasaran,

kumpulan dan pengatur lokasi dan persediaan serta transportasi. Tempat adalah

pusat kegiatan untuk membuat produk, lokasi usaha target atau sasaran yang di

tuju pelanggan. Letak usaha kue balok terbilang cukup strategis karena

merupakan kawasan ramai sehingga mempermudah saluran distribusi dari


15

produsen ke konsumen. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukotjo dan Sumanto

(2010) yang menyatakan bahwa saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga

yang melakukan segala kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan

status pemiliknya dari produsen ke konsumen.

4.1.6. Promosi

Kue balok menggunakan promosi buy 1 get 1 pada saat pembukaan.

Promosi ini bertujuan untuk mengiklankan produk kue balok agar mengait hati

konsumen. Hal ini sesuai dengan pendapat Tasruddin (2015) yang menyatakan

bahwa promosi adalah mengiklankan suatu produk untuk menghasilkan penjualan

dan menciptakan loyalitas suatu produk. Promosi adalah mengiklankan sesuatu

dan bermanfaat untuk memasarkan suatu produk yang akan dijual. Promosi kue

balok dilakukan melalui brosur dan pengiklanan di media sosial. Hal ini sesuai

dengan pendapat Nugroho dan Japarianto (2013) yang menyatakan bahwa jenis

jenis promosi yaitu dengan menggunakan media secara fisik yaitu pameran

danbazar, promosi menggunakan media tradisional seperti koran dan tabloid,

promosi dengan menggukana media digital seperti media sosial, ponsel, promosi

juga dapat dengan menggunakan media publistis dan hubungan masyarakat dan

dengan promosi produk secara langsung. Promosi dapat menggukan periklanan,

dan publikasi dan pemasaran langsung.


16

4.1.7. Keuntungan

Keuntungan yang diperoleh dari kue balok sekitar Rp. 650.000,-/hari

dilihat dari pengechekan di line box. Target penjualan yaitu mahasiswa. Usaha

kue balok menargetkan pendapatan yang dicapai diatas Rp.500.000,- dan menjadi

pendapatan satu periode karena diputar kembali menjadi modal pada hari

berikutnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Lamina (2013) yang menyatakan

bahwa pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan kegiatan perusahaan

atau usaha dalam jangka waktu satu periode. Pendapatan adalah hasil yang diraih

oleh wirausahawan dalam suatu usaha. Pendapatan perhari digunakan untuk

modal usaha hari berikutnya dengan persentase 80% modal dan sisanya 40%

masuk sebagai keuntungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Ham et al. (2018)

yang menyatakan bahwa pendapatan digolongkan menjadi tiga secara garis tiga,

yaitu gaji dan upah yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan pekerjaan,

pendapatan dari usaha sendiri yaitu nilai yang diperoleh dari hasil produksi

dikurangi dengan beban beban yang harus dibayarkan, pendapatan dari usaha lain

atau disebut pendapatan sampingn. Jenis jenis pendapatan yaitu pendapatan gaji

seseorang, pendapatan yang diperoleh dari usaha sendiri dan pendapatan yang

diperoleh dari usaha lain.

4.1.8. Pengalaman Berwirausaha

Pemilik usaha kue balok sendiri telah memiliki pengalaman berwirausaha

dari beberapa segi, dari segi teori dapat dilihat melalui latar belakang

pendidikannya yaitu Sarjana Ekonomi alumni dari Universitas Sumatera Utara,


17

dan dari segi praktik pemilik sebelumnya telah berwirausaha di daerah

kelahirannya di Sumatera yaitu mempunyai toko baju dan sepatu sehingga dapat

terbilang inovatif menciptakan usaha berbeda dengan usaha sebelumnya. Hal ini

sesuai dengan pendapat Kusmintarti (2016) yang menyatakan bahwa wirausaha

harus memiliki kreatifitas yang berarti menciptakan sesuatu yang berbeda dan

inovatif yang berarti trobosan baru dan meninggalkan cara lama, dan memiliki

keterampilan personal yaitu mau, mampu mencari dan menangkap setiap peluang

yng dapat menguntungkan usaha. Wirausahawan harus mampu menghasilkan ide

ide baru atau menggabungkan unsur unsur yang baru untuk memberikan sesuatu

yang menarik dan mampu menemukan jalan keluar dalam masalah dan peluang.

Pemilik usaha cukup berinovasi dalam mendirikan usaha kue balok yang belum

pernah ada di daerah Tembalang. Hal ini sesuai dengan pendapat Hasan (2015)

yang menyatakan bahwa inovasi penting untuk kewirausahaan karena hal baru

yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin hari masalahnya

bertambah semakin kompleks. Inovasi merupakan suatu ide atau hal hal baru yang

dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah.

4.1.9. Inovasi yang Dibutuhkan

Berdasarkan praktikum wawancara didapatkan hasil inovasi yang

dibutuhkan oleh pemilik usaha untuk usaha kue balok yaitu promo harga yang

belum ada, serta potongan puasa yang diberikan mengingat usaha kue balok ini

masih tergolong usaha baru, serta penambahan variasi rasa agar menambah daya

tarik konsumen. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusmintarti (2016) yang
18

menyatakan bahwa Wirausaha harus memiliki kreatifitas yang berarti

menciptakan sesuatu yang berbeda dan inovatif yang berarti trobosan baru dan

meninggalkan cara lama, dan memiliki keterampilan personal yaitu mau, mampu

mencari dan menangkap setiap peluang yng dapat menguntungkan usaha. Segi

promosi inovasi serta strategi sendiri yang perlu dikembangkan yaitu dengan cara

membuat akun di media sosial usaha sendiri selain untuk mempromosikan produk

juga dapat menghemat biaya pengeluaran untuk promote di akun lain. Hal ini

sesuai dengan pendapat Martini (2015) yang menyatakan bahwa marketing mix

adalah strategi pemasaran dengan mengabungkan elemen elemen yang berada

pada marketing mix secara terpadu untuk mencapai kesuksesan berbisnis dengan

menghasilkan tanggapan yang diinginkan oleh pasar. Pembauran pemasaran,

maketing mix memiliki konsep yaitu aspek produk yang meliputi barang atau jasa

yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan. Aspek harga yang di bayarkan

oleh konsumen untuk suatu produk, aspek tempat adalah lokasi berkembangnya

suatu produk, aspek promosi yang bertujuan untuk memasarkan produk.

Marketing mix dalam bauran pemasaran memiliki konsep produk, place, price,

dan promotion.

4.2. Praktik Jual Beli Langsung pada Bazar Kewirausahaan

4.2.1. Produk

Produk yang ditawarkan dalam bazar berupa Lumpia Goyang Lidah isi

bihun dan Es Jeruk Seger Buger. Pemilihan produk didasarkan pada kebutuhan

konsumen. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumiati (2016) yang menyatakan
19

bahwa produk adalah suatu benda yang nyata, dapat dilihat, diraba dan dirasakan

yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan

masyarakat. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan dipasar yang dapat

memenuhi keinginan masyarakat. Kemasan nya menggunakan jenis offset

corugatted box berwarna putih glossy mengkilap yang tahan terhadap panas.

Kemasan diatasnya terdapat stiker sebagai atribut produk yang memberi identitas

serta menambah daya tarik. Hal ini sesuai dengan pendapat Anis et al. (2013)

yang menyatakan bahwa atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan

(garansi), pelayanan dan sebagainya. Atribut produk berperan sebagai identitas,

alat promosi (pemberi daya tarik dan informasi), cerminan inovasi, alat

membina citra (jaminan kualitas) dan alat mengendalikan pasar. macam

atribut produk yakni, kualitas produk, fitur produk, gaya dan desain produk.

4.2.2. Harga Produk

Harga yang harus dibayar konsumen untuk membeli produk Lumpia

Goyang Lidah yaitu Rp. 10.000,- dan untuk produk Es Jeruk Seger Buger Rp.

5.000,-. Hal ini sesuai dengan Sumiati (2016) yang menyatakan bahwa harga

adalah nilai uang yng harus dibayarkan oleh pelanggan atau konsumen kepada

penjual atas barang yang dibeli oleh pelanggan atau konsumen. Sejumlah uang

yang ditagihkan kepada pelanggan atau konsumen berupa jumlah nilai. Harga

produk ditetapkan dari satu keputusan manajemen bersama ditinjau dari biaya

pengeluaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Amanah (2010) yang menyatakan

bahwa Penentuan harga jual suatu produk atau jasa merupakan salah satu
20

keputusan penting manajemen karena harga yang ditetapkan harus dapat menutup

semua biaya dan mendapatkan laba yang diharapkan oleh perusahaan. Penentuan

harga jual suatu produk sudah ditetapkan oleh pemerintah untuk mencegah

terjadinya usaha usaha kearah monopoli.

4.2.3. Promosi

Promosi yang dilakukan pada praktik jual beli langsung pada bazar

kewirausahaan yaitu adanya paket beli Lumpia Goyang Lidah dengan Es Seger

Buger hanya dengan harga Rp. 10.000,- dapat mendapatkan keduanya. Hal ini

sesuai dengan pendapat Tasruddin (2015) yang menyatakan bahwa promosi

adalah mengiklankan suatu produk untuk menghasilkan penjualan dan

menciptakan loyalitas suatu produk. Promosi Lumpia Goyang Lidah dan Es Seger

Buger yaitu dengan mendatangi konsumen secara langsung untuk menawarkan

produk. Hal ini sesuai dengan pendapat Nugroho dan Japarianto (2013) yang

menyatakan bahwa jenis jenis promosi yaitu dengan menggunakan media secara

fisik yaitu pameran danbazar, promosi menggunakan media tradisional seperti

koran dan tabloid, promosi dengan menggukana media digital seperti media

sosial, ponsel, promosi juga dapat dengan menggunakan media publistis dan

hubungan masyarakat dan dengan promosi produk secara langsung. Promosi dapat

menggukan periklanan, dan publikasi dan pemasaran langsung.


21

4.2.4. Modal

Modal usaha yang digunakan Rp. 100.000,- berasal dari iuran anggota

bazar bukan dari pinjaman lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiarti (2016)

yang menyatakan bahwa modal merupakan pinjaman dalam waktu tertentu yang

perusahaan miliki, umumnya yang disebut modal adalah uang tunai, kredit,

membuat dan menjual sesuatu, dan barang barang penting yang dimiliki. Modal

merupakan suatu investasi jangka pendek usaha harus tetap berjalan agar usaha

tersebut dapat berlanjut. Lumpia Goyang Lidah dan Es Jeruk Seger Buger

ditargetkan untuk mendapatkan keuntungan agar dapat mengembalikan modal

awal usaha. Hal ini sesuai dengan pendapat Widjaja et al. (2014) yang

menyatakan bahwa modal adalah investasi jangka pendek perusahaan seperti kas,

surat surat berharga, piutang dan persediaan. Modal kerja digolongkan menjadi

beberapa jenis yaitu modal kerja permanen seperti modal kerja primer, modal

kerja normal dan modal kerja varialeb yaitu modal kerja musiman, siklis, dan

darurat. Jenis modal yaitu modal kerja permanen dan modal kerja variabel

4.2.5. Keuntungan

Pendapatan yang diperoleh Rp. 252.700,- dengan modal Rp.100.000,-

Produk Lumpia Goyang Lidah dan Es Jeruk Seger Buger terjual habis jadi

keuntungan yang didapat dalam pendapatan satu periode yaitu

Rp. 152.700,-. Hal ini sesuai dengan pendapat Lamina (2013) yang menyatakan

bahwa pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan kegiatan perusahaan

atau usaha dalam jangka waktu satu periode. Promosi dilakukan dengan
22

mendekati konsumen secara langsung untuk menawarkan produk, keuntungan

yang diperoleh sudah dilakukan pengurangan beban-beban yang telah

menggunakan modal pribadi para pemilik usaha sebelumnya. Hal ini sesuai

dengan pendapat Ham et al. (2018) yang menyatakan bahwa pendapatan

digolongkan menjadi tiga secara garis tiga, yaitu gaji dan upah yang diperoleh

setelah orang tersebut melakukan pekerjaan, pendapatan dari usaha sendiri yaitu

nilai yang diperoleh dari hasil produksi dikurangi dengan beban beban yang harus

dibayarkan, pendapatan dari usaha lain atau disebut pendapatan sampingn. Jenis

jenis pendapatan yaitu pendapatan gaji seseorang, pendapatan yang diperoleh dari

usaha sendiri dan pendapatan yang diperoleh dari usaha lain.


23

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan praktikum wawancara yang dilakukan simpulan yang diperoleh

kami mewawancarai usaha kue balok yang bergerak dibidang kuliner,

menggunakan inovasi memasak diatas arang. karakteristik kewirausaahan yang

dapat dipelajari yaitu penerapan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Produk

yang dijual di bazar yaitu lumpia goyang lidah berisi olahan bihun dan es jeruk

seger buger. Kemasan yang digunakan untuk es jeruk berupa cup gelas sedangkan

lumpia megggunakan stereofom. Strategi promosi yang digunakan menawarkan

kepada konsumen sacara langsung. Penjualan produk menghasilkan keuntungan.

5.2. Saran

Berdasarkan praktikum wawancara yang dilakukan saran yang dapat

diberikan yatu dalam berusaha tentukanlah analisis SWOT, fikirkan dengan

matang dan seksama. Berani mengambil resiko akan selalu dibutuhkan dalam

berusaha dan berorientasi pada masa depan terhadap hasil yang ingin dicapai.
24

DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, F. N., I. Hardjanto dan A. Hayat. 2013. Pengembangan usaha mikro,
kecil, menengah (UMKM) melalui fasilitas pihak ekternal dan potensi
internal (studi kasus pada kelompok usaha “Emping Jagung” di Kelurahan
Pandanwangi Kecamatan Blimbing, Kota Malang). J. Administrasi Publik
(JAP). 1 (6) : 1286-1295.
Anis H. B., S. L. H. V. J. Lapian, dan P.A. Mekel. 2013. Atribut produk dan
bauran promosi pengaruhnya terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Yamaha mio. J. Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi. 2 (1) :
254-263.
Elsandra, Y dan A. A. Yulianto. 2013. Strategi pemasaran untuk meningkatkan
usaha kecil mnengah berbasis insdustri keatif melalui ICT. J. Kajian
Manajemen Bisnis. 2 (1) : 31-42.
Hadiyati, E. 2011. Kretivitas dan invasi berpengaruh terhadap kewirausahaan
usaha kecil. J. Manajemen dan Kewirausahaan. 13 (1) : 8-16.
Haloho, R. D., S. I. Santoso, S. Marzuki. 2013. Analisis profitabilitas pada usaha
peternakan sapi perah di kabupaten Semarang. J. Pengembangan
Humaniora. 13 (1) : 65 – 75.
Ham, F. C., H. Karamoy, S. Alexnder. 2018. Analisis pengakuan pendapatan dan
beban pada PT. Bank Pengkreditan Rakyat Prima Dana Manado. J. Riset
Akutansi Going Concern. 13 (2) : 628-638.
Hasan, M. 2015. Inovasi dan Modernisasi pendidikan pondok pesantren. J. Sosial
dan Budaya Keislaman, 23 (2) : 295 – 305.
Kusmintarti, A. 2016. Karaktristik wirausaha memediasi pengaruh pendidikan
kewirausahaan terhadap sikap kewirausahaan. J. Irons. 1 (1) : 138-146.
Lamina, K. A. 2013. Faktor faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan
nelayan Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan. J. Riset
Ekonomi, Bisnis, Manajemen, dan Akuntansi. 1 (4) : 1748-1759.
Martini T. 2015. Analasisi pengaruh harga, kualitas produk dan desain terhadap
keputusan pembelian kendaraan bermotor merk Honda jenis skutermatic. J.
Penelitian. 9 (1): 113-132.
Nugroho R. dan E. Japarianto. 2013. Pengaruh people, physical evidence, product,
promotion, price dan place terhadap tingkat kunjungan di kafe coffee cozies
di Surabaya. J, Manajemen Pemasaran Petra. 1 (2): 1-9.
Rachmawati R. 2011. Peranan bauran pemasaran (Marketing mix) terhadap
peningkatan penjualan (sebuah kajian terhadap bisnis restaurant). J.
Kompetensi Teknik. 2 (2) : 143-150.
25

Rakib, M. 2010. Pengruh model komunikasi wirausaha, pembelajar wirausaha,


dan sikap kewirausahaan terhadap kinerja usaha kecil. J. Ilmu Pendidikan.
17 (2) : 121-129.
Rosyadi, I. 2013. Starategi pengembangan usaha mikro milik mahasiswa. Benefit
J. Manajemen dan Bisnis, 17 (2) : 111 – 122.
Santoso, I. 2014. Masalah dn tantangan pengembangan kewirausahaan pada
kalangan mahasiswa di Inonesia. J. Inovasi dan Kewirausahaan. 3 (3) : 203-
207.
Setiadi, P., D. P. E. Saerang dan T. Runtu. 2014. Perhitungan harga produk
produksi dalam penentuan harga jual pada CV. Minahasa Mantap Perkasa.
J. Berkala Ilmiah Efisiensi. 14 (2) : 70-81.
Sugiarti, S. 2016. Pengelolaan modal kerja dalam kegiatan berbisnis. J. Analisis
Ekonomi Utama. 10 (2) : 69-80.
Sukotjo H. dan R. A. Sumanto. 2010. Analisis marketing mix -7p (produk, price,
promotion, place, participant, process, dan physical evidence) terhadap
keputusan pembelian produk klinik kecantikan Teta di Surabaya. J. Mitra
Ekonomi dan Manajemen Bisnis, 1 (2): 216-228.
Sumiati, U. H. 2016. Pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Wardah di Kota Bakalan Madura. J. ekonomi
dan Bisnis. 1 (1) : 31-48.
Tasruddin, R. 2015. Strategi promosi periklanan yang efektif. J. Al-Khitbah. 2 (1),
107-116.
Widjaja, B., Darminto, Z. A. Zahro. 2014. Analisisi efektivitas pengolaan modal
kerja dalam hubungan dengan profitbilitas perusahaan. J. Administrasi
Bisnis. 15 (1) : 1-8.

LAMPIRAN
26

Lampiran 1. Kuesioner Pelaku Usaha

I. Identitas Responden
Nama : Riza Efendi Saragih
Umur : 38 tahun
Pendidikan : S1 Ekonomi
Alamat :Perumahan Grand regency
tembalang
Pekerjaan : Wirausaha
Jumlah Anggota Keluarga :3
Lama Bekerja : 15 tahun

II. Identitas Perusahaan


Nama usaha : Kue Balok
Alamat usaha : Jl. Banjarsari
Tahun berdiri : 2018
Nama pendiri : Riza Efendi Saragih
Nama direktur : Riza Efendi Saragih

III. Kondisi Perusahaan


1. Bagaimana kepemilikan usaha ini? Milik sendiri dan
menggunakan modal pribadi
2. Apa alasan pengambilan nama? Karena bentuk kuenya yang
berbentuk balok
3. Bagaimanas sejarah berdirinya usaha? Berawal dari adik yang
telah lebih dulu berbisnis di tembalang kemudian mecoba
usaha dengan inovasi baru yang belum pernah ada
sebelumnya.
4. Apa alasan atau yang melatarbelakangi berdirinya usaha ?
karena keluarga dan kesenangan. Usaha ini berawal dari adik
27

yang telah dulu berbisnis di tembalang. Kue balok juga belum


pernah ada ditembalang cukup menjadi inovasi.
5. Apa visi misi perusahaan? mendorong usaha lebih maju dan
penghasilan lebih banyak serta merekrut karyawan dari
masyarakat sekitar
6. Bagaimana struktur organisasi usaha? tidak ada struktur
organisasi, usaha dikontrol sendiri, setiap cabang terdapat 1
karyawan
7. Di mana alamat kue balok? Jl. Banjarsari dan Jl. Tirto Agung
8. Dari mana asal modal usaha? Modal berasal dari tabungan
pribadi
9. Berapa omzet pendapatan perusahaan? Rp 650.000,-/hari
10. Berapa jumlah karyawan yang dimiliki? 3 karyawan
11. Berapa jumlah biaya produksi yang digunakan? 40% dari
pendapatan pada hari sebelumnya
12. Sistem operasi yang dilakukan diperusahaan? Pagi
mengantarkan adonan, pada jam 16.00 dan 21.00 melakukan
pengecheckan kemudian pada jam 22.00 menyerahkan rekap
pendapatan
13. Adakah kerjasama yang dilakukan dalam usaha ini?
Dengan toko bahan-bahan kue
14. Apakah ada cabang usaha? Ada
15. Jika ada cabang usaha, dimana lokasi cabang usahanya?
Jl. Tirto Agung
16. Berapa biaya produksi? 40% dari pendapatan pada hari
sebelumnya

IV. Strategi Pemasaran


1. Apakah lokasi produksi sama dengan lokasi pemasaran?
Lokasi produk dan lokasi pemasaran berbeda
28

2. Dimanakah lokasi produksi dan lokasi pemasaran? lokasi


produksi dirumah sedangkan lokasi pemasaran di toko pada
Jl, Banjarsari dan Jl. Tirto Agung.
3. Apakah lokasi tersebut sudah terbilang strategis? Strategis
karena merupakan lalu lintas ramai dan utama
4. Jika strategis apa keunggulan dalam memilih lokasi tersebut?
Ramai dekat dengan Universitas Diponegoro, Polines, dan
Poltekes.
2. Mengapa menggunakan sistem produksi dan pemasaran
seperti itu? Karena toko sempit tidak memungkinkan untuk
menjadikan satu proses produksi dan proses pemasarannya
5. Siapa target pasar yang ingin dicapai? Mahasiswa dan
masyarakat umum
3. Berapa target pasar yang ingin dicapai? penjualan Rp
500.000,-/hari untuk balik modal
6. Berapa banyak pengunjung dalam setiap harinya?
pengunjung ± 49 pembeli dalam setiap hari.
4. Model sistem pelayanan yang diberikan? Ramah tamah dan
mengutamakan kenyaman konsumen.
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi harga produk? Bahan
bakunya yaitu menggunakan coklat yang paling bagus dan
wadah kardus yang bentuk line box tahan terhadap panas.
6. Bagaimana proses promosi yang dilakukan? Membuat promo
di awal usah ayiatu buy 1 get 1, brosur dan melalui
pengiklanan di media social seperti kalau di intsgram di
kuliner semarang.
7. Apakah ada potongan harga atau promo pada perayaan hari
tertentu atau pada jumlah pengunjung yang banyak? Untuk
sementara waktu belum mungkin nanti waktu ramadhan ada.
29

8. Rencana apa yang akan dilakukan dalam mengembangkan


produk? Mengembangkan cabang yang dipunya namun untuk
saat ini masih terkendala di modal.
9. Apa inovasi produk agar diminati oleh konsumen?
Mengunakan banyak variasi rasa seperti coklat, green tea,
dan strawberry dan lumer dibagian tengahnya
10. Apakah produk tersebut sudah memiliki label sendiri? Buat
sendiri sudah ada dalam bentuk stiker ditempel dalam wadah
kemasan
11. Apa saja varian rasa dari produk tersebut? Ada banyak
variasi rasa seperti coklat, green tea, dan strawberry
12. Apa kualitas unggulan dalam produk? Cara membuatnya
dilakukan diatas arang dibawah kompor.
13. Apakah ada perbedaan dalam kemasan, misal seperti
ukuran atau bentuk? Ada 2 jenis yaitu small isi 4 harga Rp.
12.000,- dan regular isi 8 Rp. 16.000,-
14. Apakah produk sudah tersertifikasi ? belum tersertifikasi
15. Apakah produk dapat memberikan garansi? Tidak
memberikan garansi
16. Berapa harga setiap produk? small isi 4 harga Rp. 12.000,-
dan regular isi 8 Rp. 16.000,-
17. Apa saja bahan baku produk? Coklat, tepung, gula, telur.
7. Dari mana asal bahan baku produk? Bahan baku dibeli dari
toko bahan-bahan kue yang terletak di semarang bawah
18. Bagaimana kemasan dari produk? Menggunakan kardus
bentuk line box yang tahan terhadap panas
19. Bagaimana sistem distribusi produk? Pendistribusian
adonan kue ± 7 kg dalam setiap cabang tergantung
pendapatan hari sebelumnya

V. Motivasi Kewirausahaan
30

1. Bagaimana kiat-kiat pengalaman dan kiat-kiat anda dalam


berwirausaha? Selalu berusaha tidak menyerah berani
mencoba hal baru.
2. Apa pengalaman anda dalam berwirausaha? Mempunyai toko
baju dan sepatu di kampong halaman
3. Bagaimana karateristik kepemimpinan anda dalam
berwirausaha? Menerapkan sikap ramah, tamah dan jujur
pada karyawan.
4. Kendala apa saja yang Anda hadapi selama berbisnis? Karena
kebanyakan konsumen usaha ini mahasiswa kendala yang
dihadapi yaitu pada saat libur kuliah panjang maka penjualan
akan turun drastis.
5. Bagaimana cara Anda/solusi Anda untuk mengatasi kendala-
kendala dalam berbisnis? Menambah inovasi, untuk hari libur
sampai saat ini belum ada solusinya.
6. Motif apa yang mendorong untuk mengembangkan produk
(kesenangan, keluarga, dan profit) dan berikan alasannya?
Motif keluarga dan kesenangan. Usaha ini berawal dari adik
yang telah dulu berbisnis di tembalang. Kue balok juga belum
pernah ada ditembalang cukup menjadi inovasi.
7. Bagaimana cara Anda memotivasi karyawan? Mengasih
pengarahan, ada training karyawan , sikap yang diutamakan
yaitu jujur, bersih dan disiplin.
8. Bagaimana kesan pesan terhadap mahasiswa pewawancara?
Semoga mahasiswa dapat berwirausaha dengan baik dan
sukses dalam pekerjaanya.
31

Lampiran 2. Kuesioner Wawancara Konsumen

I. Identitas Konsumen
A. Konsumen 1
Nama : Nita
Umur : 20th
Pendidikan : SMA
Alamat : Tirto Agung
Pekerjaan : Mahasiswa

B. Konsumen 2
Nama : Sinta
Umur : 20th
Pendidikan : SMA
Alamat : Banjarsari
Pekerjaan : Mahasiswa

II. Bauran Pemasaran


A. Product
1. Produk apa yg paling disukai? Kue balok rasa coklat
2. Apa pertimbangan dalam memilih produk? Rasanya favorit dan yang
terlaris
3. Bagaimana inovasi yang diberikan dalam pembuatan produk? Cukup
menarik karena dibuat diatas arang
4. Bagaimana rasa yang diberikan dalam pembuatan produk? Enak tingkat
kemanisan pas tidak bikin enek
5. Apa saja varian yang ada dalam produk? Rasa coklat, strawberry, green
tea
6. Bagaimana kemasan produk yang dipasarkan? Flexible dan praktis
7. Bagaimana kualitas produk menurut anda? Untuk harga segitu cukup
sesuai
B. Price
32

1. Apakah harga sudah sesuai dengan kualitas? Kualitas sudah cukup


sesuai harga
2. Apakah harga yang diberikan terjangkau? Dikalangan mahasiswa cukup
terjangkau tidak terlalu mahal
3. Menurut anda apakah harga produk sesuai dengan kantong mahasiswa
atau orang umum? Sudah sesuai dengan kantong mahasiswa dan
masyarakat umum

C. Place
1. Menurut Anda, apakah tempatnya nyaman? Tempatnya belum terdapat
meja kursi untuk makan disana karena hanya tersedia kursi untuk tempat
tunggu, mungkin bisa jadi inovasi untuk kedepannya.
2. Bagaimana suasananya? Ramai karena terletak dipingir jalan yang ramai
lalu lintas
3. Apakah tempat mudah untuk diakses? Cukup mudah karena terletak di
kawasan yang ramai lalu lintas. Apalagi yang teletak di Jl, Banjarsari
merupakan akses alternatif untuk ke semarang bawah
4. Bagaimana pelayanan yang diterima? Pelayanannya sudah ramah
5. Apakah tempatnya cocok untuk kumpul anak-anak muda? Tidak cocok
Karena hanya tersedia kursi untuk menunggu pembelian.
6. Apakah tempatnya luas? Tidak begitu luasnya hanya sebatas food court
7. Fasilitas apa saja yg diberikan? Hanya kursi untuk menunggu
8. Apakah tempatnya bersih dan strategis? Meskipun kecil tempatnya
bersih dan strategis
9. Apakah dapat diakses dengan gofood atau grabfood? Bisa diakses di
dalam antrean juga banyak yang melalui go food / grab food.

D . Promotion
1. Dari mana mengetahui usaha ini? Dari menjelajah kuliner sekitar Jl.
Banjarsari
33

2. Adakah promo menarik yang anda ketahui dari usaha ini? Sampai saat
ini belum tahu mungkin belum ada
3. Adakah diskon untuk mahasiswa atau untuk pelanggan setia? Tidak ada
karena kue balok juga usaha kecil untungnya juga tidak seberapa.
4. Apa saja media yang digunakan untuk memasarkan produk? Di media
social juga telah dipasarkan
5. Apakah cara untuk menarik pembeli tersebut efektif? Cukup efektif
mungki kedepannya bisa diperluas tempatnya disediakan meja kuris
juga biar bisa jadi tempat nongkrong.
6. Apa saja pelayanan yang diberikan untuk pelanggan? Pelayanan yang
diberikan yaitu ramah terhadap pelanggan.
34

Lampiran 3. Rincian Alat dan Bahan Bazar

Es Jeruk Seger Buger

Alat : Gelas cup + penutup

Sedotan

Stiker

Bahan : jeruk

Jelly

Air putih

Gula

Es batu

Lumpia Goyang Lidah

Alat : Stereofom

Stiker

Bahan : Kulit lumpia

Bihun

Garam
35

Lampiran 4. Rincian Harga Baku Bazar

Nama : Es Jeruk Seger Buger

Bahan : 1. Jeruk 1 kg Rp. 10.000,-

1. Jelly 1 bungkus Rp. 3.000,-

1
2. Gula pasir kg Rp. 6.000,-
2

3. Es batu 1 bungkus Rp. 7.000,-

4. Kemasan 10 buah Rp. 10.000,-

5. Sedotan 10 buah Rp. 2.000,-

6. Stiker 15 buah Rp. 7.000,- +

Rp. 45.000,-

Harga jual per produk Rp. 5.000,-

Target jumlah penjualan 10 bungkus

Nama : Lumpia Goyang Lidah

Bahan : 1. Kulit lumpia 50 lembar Rp. 10.000,-

1
2. Minyak goreng liter Rp. 9.300,-
2

3. Bihun 1 bungkus Rp. 12.000,-

4. Kemasan 16 buah Rp. 10.000.-

5. Stiker 16 buah Rp. 7.000,-

6. Garam 1 bungkus Rp. 4.000,- +

Rp. 52.300,-

Harga jual per produk Rp. 6.000,-

Target jumlah penjualan 10 bungkus


36

Lampiran 5. Perhitungan Profitabilitas

a) Sepaket Lumpia Goyang Lidah + Es Jeruk Seger Buger

1) Hasil penjualan

Harga jual = Rp. 10.000,-

Jumlah Produk = 25

Hasil jual = Harga jual x jumlah Produk

= Rp. 10,000,- x 25

= Rp, 250.000,-

2) Laba dan Keuntungan : Hasil Penjualan – Modal

: Rp. 250.000,- - Rp. 97.300,-

: Rp. 152.700,-
37

Lampiran 6. Dokumentasi

Foto Rincian

Dokumentasi wawancara
pelaku usaha

Dokumentasi praktik jual


beli langsung pada
bazaar kewirausahaan

Anda mungkin juga menyukai