Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

‘’ PENGAMBILAN KEPUTUSAN KUALITATIF DAN


KUANTITATIF’’

DISUSUN OLEH:

GABRIEL ARITONANG

188220036

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Pengambilan Keputusan berjudul ‘’Pengambilan Keputusan Kualitatif dan
Kuantitatif’ ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengambilan keputusan kualitatif dan
kuantitatif, saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat untuk
dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri sebagai penulis maupun untuk orang yang membacanya. Sebelumnya saya
memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Disusun Oleh,

Gabriel Aritonang

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar 1
1. Belakang.............................................................................
Rumusan Masalah........................................................................ 1
2. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1
1.3.

BAB II TEORI
2.1. Pengambilan Keputusan .............................................................. 2
a. Pengertian Pengertian Pengambilan Keputusan .................... 2
b. Tujuan Pengambilan Keputusan ............................................ 3
c. Fungsi Pengambilan Keputusan ............................................ 3
2.2. Macam-macam Model Pengambilan Keputusan ........................ 4
a. Pengambilan Keputusan Kualitatif ........................................ 4
b. Pengambilan Keputusan Kuantitatif ...................................... 5
c. Komponen perbedaan antara Kualitatif dengan kuantitatif ... 6

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Pengambilan Keputusan Kualitatif .............................................. 8
a. Teknik Pengambilan keputusan Kualitatif ............................ 8
b. Kelebihan metode Kualitatif.................................................. 8
c. Kekurangan metode Kualitatif.............................................. 8
d. Contoh pengambilan Keputusan Kualitatif ........................... 8
3.2. Pengambilan Keputusan Kuantitatif ............................................
9a. Teknik Pengambilan keputusan Kuantitatif .......................... 9

b. Kelebihan metode Kuantitatif................................................ 9


c. Kekurangan metode Kuantitatif............................................ 9
d. Contoh pengambilan Keputusan Kuantitatif ......................... 9

ii
BAB IV KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan .................................................................................. 11
4.2. Saran ............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengambilan keputusan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh


manusia setiap harinya, baik dalam pengambilan keputusan untuk skala kecil
maupun besar, baik pengambilan keputusan untuk kepentingan individu itu
sendiri maupun organisasi. Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan
oleh individu itu sendiri ataupun secara kelompok dalam suatu organisasi.
Tujuan dari pengambilan keputusan ini adalah untuk mendapatkan hasil
yang optimum dari alternatif- alternatif yang ada. Dalam kehidupan nyata,
tidak mungkin ada masalah yang hanya memiliki satu kriteria, setiap
masalah adalah masalah yang memiliki kriteria lebih dari satu (multi-
kriteria) dan masalah tersebut yang merupakan problem decision making
sebenarnya. Ditekankan kembali bahwa jika terdapat lebih dari satu pilihan
atau hasilnya belum pasti, maka dibutuhkan pengambilan keputusan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Pengambilan Keputusan ?
2. Apa yang dimaksud dengan Pengambilan Keputusan Kualitatif ?
3. Apa yang dimaksud dengan Pengambilan Keputusan Kuantitatif ?
4. Perbedaan Pengambilan Keputusan Kualitatif dengan Kuantitatif ?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Pembaca memahami apa itu Pengambilan Keputusan
2. Pembaca mengetahui Pengambilan Keputusan Kualitatif
3. Pembaca mengetahui Pengambilan Keputusan Kuantitatif
4. Pembaca dapat membedakan Pengambilan Keputusan Kualitatif
Dengan Kuantitatif

1
BAB II
TEORI

2.1 Pengambilan Keputusan


a. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan, merupakan suatu tindakan yang menentukan
hasil dalam memecahkan masalah dengan memilih suatu jalur tindakan
di antara beberapa alternatif yang ada melalui suatu proses mental
dan berfikir logis dan juga mempertimbangkan semua pilihan alternatif
yang ada yang mempunyai pengaruh negatif atau pun positif.
Pengambilan keputusan mempunyai peranan penting dalam manajemen
karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan keputusan akhir
yang harus dilaksanakan dalam organisasi-nya atau bisnis yang
dijalankannya. Keputusan manajer sangat penting karena menyangkut
semua aspek. Kesalahan dalam mengambil keputusan bisa merugikan
organisasi, mulai dari merusak nama baik organisasi atau perusahaan
sampai pada kerugian uang. Maka oleh sebab itu manajer harus berhati –
hati dalam mengambil keputusan.
Beberapa Pengertian Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli,
Sebagai
Berikut:
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah
sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau
lebih alternatif yang mungkin.
2. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan
sistematis terhadap suatu masalah,pengumpulan fakta dan data.
3. Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa
pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif
mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu
rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan,
suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah
dibuat.
4. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu
dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran,
kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan
pemilihan diantara sejumlah alternatif.

b. Tujuan Pengambilan Keputusan


Secara Umum, tujuan dari pengambilan keputusan adalah untuk
memperoleh pilihan terbaik dari alternatif-alternatif yang ada, agar
tujuan yang hendak dituju dapat dicapai dan berjalan dengan baik.
Tujuan pengambilan keputusan dapat dibegdakan menjadi dua bagian,
antara lain yaitu:
1. Bersifat Tunggal
Tujuan pengambilan bersifat tunggal terjadi jika keputusan yang
dihasilkan hanya menyangkut satu masalah saja, dalam artian bahwa
sekali diputuskan maka tidak ada kaitannya dengan masalah lain.
2. Bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang besifat ganda terjadi jika
keputusan dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah, dalam
artian bahwa keputusan yang diambil tersebut sekaligus memecahkan
dua (atau lebih) masalah yang sifatnya kontradiktif atau yang besifat
tidak kontradiktif

c. Fungsi Penganbilan Keputusan


Pengambilan keputusan dilakukan ketika seorang individu maupun
organisasi dihadapkan pada suatu masalah. Dalam proses menyelesaikan
masalah tersebut, tentunya akan dihadapkan pada alternatif-alternatif
pilihan yang dapat digunakan, dalam hal inilah fungsi pengambilan
keputusan bekerja. Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari
cara pemecahan masalah memliki fungsi antara lain :
1. Pangkal Permulaan dari selutuh aktivitas manusia yang sadar dan
terarah baik secara individual ataupun secara kelompok, baik itu
secara institusional maupun secara organisasional.
2. Sesuatu yang bersifat futuristic, dalam artian menyangkut dengan
masa depan/masa yang akan dating, dimana efek atau pengaruhnya
berlangsung cukup lama.

2.2 Macam-macam Model Pengambilan Keputusan


Menurut Quade model Pengambilan Keputusan terdapat dua tipe yaitu
model kuantitatif dan model kualitatif.
a. Pengambilan Keputusan Kualitatif
Secara Garis Besar Pendekatan kualitatif
mengandalkan penilaian subyektif
terhadap suatu masalah, secara Sederhana
pengertian Kualitatif itu berfocus pada
kualitas. Kualitatif adalah sebuah nilai
yang dikandung oleh sesuatu / sebuah Gambaran tentang pendekatan Kualitatif

benda, dimana penilaian yang dilakukan akan didasarkan pada mutu dan
kualitas yang terkandung di dalamnya. Menurut Sugiyono, Metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat post positivisme. Metode ini digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) di mana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Pengambilan sampel sumber
data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan
dengan tri- anggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau
kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan arti dari pada
generalisasi. Model kualitatif berdasarkan atas asumsi-asumsi yang
ketepatannya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif
dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi
asumsi-asumsi tersebut dengan pertimbangan yang lebih bersifat
subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan
model. Gullet dan Hicks memberikan beberapa klasifikasi model
pengambilan keputusan yang kerapkali digunakan untuk memecahkan
masalah yang seperti itu (yang hasilnya kurang diketahui dengan pasti).
Pendekatan kualitatif mengandalkan penilaian subyektif terhadap suatu
masalah.
b. Pengambilan Keputusan Kuantitatif
Secara Garis Besar pendekatan kuantitatif
mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif
yang didasarkan pada model matematika yang
dibuat, Secara Sederhana Kuantitatif befocus pada
jumlah. Kuantitatif adalah sebuah penilaian yang
dilakukan berdasarkan jumlah sesuatu, yang mana dalam hal ini kualitas
bukanlah sebagai faktor utama yang menjadi dasar penilaian. Menurut
Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan terhadap filsafat positivisme. Metode ini digunakan dalam
meneliti terhadap sampel dan populasi penelitian, teknik pengambilan
sampel umumnya dilakukan dengan acak atau random sampling.
Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara memanfaatkan
instrumen penelitian yang dipakai. Analisis data yang digunakan bersifat
kuantitatif atau bisa diukur dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
ditetapkan sebelumnya. Model Kuantitatif (dalam hal ini adalah model
matematika) adalah serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan
dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti. Ini dapat berupa
persamaan, atau analisis lainnya, atau merupakan intruksi bagi computer
yang berupa program-program untuk computer. Adapun ciri-ciri pokok
model ini ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi dan
kesimpulan berupa konsekuensi logis dari asumsi-asumsi tanpa
menggunakan pertimbangan atau instuis mengenai proses dunia nyata
(praktik) atau permasalahan yang dibuat model untuk pemecahannya.
Dalam perusahaan yang besar, ada kecenderungan semakin banyak
perusahaan yang menggunakan metode kuantitatif dalam pengambilan
keputusan. Metode tersebut sering disebut juga operations research.
Pendekatan kuantitatif mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif
yang didasarkan pada model matematika yang dibuat.
c. Komponen perbedaan antara Kualitatif dengan kuantitatif dijabarkan ke
dalam table berikut :

No. Komponen Kualitatif Kuantitatif

1 Kejelasan Unsur Subjek sampel, sumber data Tujuan, pendekatan, subjek,


tidak mantap dan rinci, sumber data sudah mantap,
masih flexsibel, timbul dan dan rinci sejak awal
berkembangnya sambil jalan

2 Langkah Baru diketahui dengan Segala sesuatu di rencanakan


penelitian mantap dan jelas setelah sampai matang ketika
penelitian selesai persiapan disusun

3 Sampel dan Tidak dapat menggunakan Dapat menggunakan sampel


populasi pendekatan populasi dan dan hasil penelitiannya
sampel. Dengan kata lain diberlakukan untuk populasi
dalam penelitian kualitatif
tidak dikenal istilah populasi
dan sampel, istilah yang
digunakan adalah setting.
Hasil penelitia hanya berlaku
bagi setting yang
bersangkutan.

4 Hipotesi Tidak mengemukakan a. Mengajukan hipotesis yang


hipotesis sebelumnya, tetapi akan diuji dalam penelitian
dapat lahir selama b. Hipotesis menentukan
penelitian berlangsung. Hasil hasil yang diramalkan
penelitian terbuka.

5 Desain Desain penelitiannya adalah Dalam desain jelas langkah-


flexible dengan langkah dan langkah penelitian dan hasil
hasil yang tidak dapat yang diharapkan
dipastikan sebelumnya.
No. Komponen Kualitatif Kuantitatif

6 Pengumpulan Kegiatan pengumpulan data Kegiatan pengumpulan data


data harus selalu dilakukan oleh memungkinkan untuk
peneliti sendiri. diwakilkan

7 Analisis data Dilakukan bersamaan Dilakukan sesudah semua


dengan pengumpulan data.
data terkumpul

8 Pemberi Disebut informan Disebut responden


Informasi

9 Data Berupa narasi dan angka Berupa data kuantitatif atau


dalam bentuk angka

10 Instrumen Instrument penelitian Berupa kuisioner yang tidak


penelitian adalah peneliti sendiri, boleh diinterpretasikan oleh
sehingga peneliti harus pengedar kuisioner dan tidak
konseptual dan teoritikal. juga boleh ditambah atau
dikurangi
7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengambilan Keputusan Kualitatif

a. Terdapat beberapa Teknik untuk mengambil keputusan Kualitatif antara


lain:
1. Teknik Demokrasi (melalui pemungutan suara, suara terbanyak
adalah keputusan.
2. Teknik Delphi (tidak mengharuskan anggota hadir).
3. Mencari Ide (brainstroming)
4. Teknik Kelompok Nominal (kelompok bertemu dalam pertemuan,
kelompok mendiskusikan ide dan gagsan, merangkin secara
independent, keputusan adalah yang rankingnya tertinggi)
b. Kelebihan metode Kualitatif :
1. Penelitian lebih berjalan sistematis
2. Mampu memanfaatkan teori yang ada
3. Penelitian lebih berjalan objektif
4. Spesifik, jelas dan rinci
5. Ukuran penelitian besar, sehingga menjadi nilai tambah tersendiri
c. Kekurangan metode Kualitatif
1. Pengambilan data cenderung berasal dari nilai tertinggi
2. Penelitian tidak subyektif
3. Orientasi hanya terbatas pada nilai dan jumlah.
4. Dibatasi oleh peluang untuk menggali responden dan kualitas
perangkat pengumpul data orisinal
5. Keterlibatan periset umumnya terbatas
d. Contoh pengambilan Keputusan Kualitatif
1. Seseorang meramal cuaca atas dasar pengalaman mereka sendiri,
sehingga bisa disebut dengan pengambilan keputusan kualitatif

1
2. Sebuah Perusahaan menerima karyawan berdasarkan dari hasil tes
wawancara.

3.2 Pengambilan Keputusan Kuantitatif

a. Terdapat beberapa Teknik untuk mengambil keputusan Kuantitatif antara


lain:
1. Mengumpulkan data (data yang akuran, sumber data)
2. Mendifinisikan masalah (masalah merupakan GAP antara situasi
yang diinginkan dengan kenyataan yang ada)
3. Mengembangkan model (model adalah representasi dari sebuah
situasi nyata)
4. Membuat solusi (memanipulasi model dan dengan masukan data,
menggunakan pendekatan trial and error)
5. Menguji Solusi (dilakukan untuk melihat akurasi dan kelengkapan
model dan data menjamin konsistensi hasil)
6. Menganalisis hasil (dilakukan untuk memahami langkah-langkah
yang harus dilakukan, implikasi langkah-langkah).
b. Kelebihan metode Kuantitatif :
1. Dapat digunakan untuk menduga atau meramal
2. Hasil Analisa dapat diperoleh dengan pasti dan akurat apabila
digunakan sesuai dengan aturan aturan telah ditetapkan
3. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan dua/lebih
variabel
4. Dapat menyederhanakan realitas permasalah yang kompleks dan
rumit dalam sebuah model
c. Kekurangan metode Kuantitatif :
1. Berdasarkan anggapan anggapan (asumsi)
2. jika asumsi tidak sesuai dengan realitas maka kemampuannya tidak
dapat dijamin bahkan menyesatkan
3. Data harus berdistribusi normal dengan skala pengukuran data yang
harus digunakan adalah interval dan rasio
4. Tidak dapat menggunakan sampel kurang yang jumlahnya sedikit
(<30)
d. Contoh pengambilan Keputusan Kuantitatif :
1. Seseorang meramal cuaca atas dasar model matematika, seperti
perhitungan kelembapan, suhu udara, dll sehingga bisa disebut
dengan pengambilan keputusan Kuantitatif.
2. Sebuah Perusahaan menerima karyawan berdasarkan dari hasil nilai
ranking.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Pengambilan Keputusan, merupakan suatu tindakan yang menentukan hasil
dalam memecahkan masalah dengan memilih suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternatif yang ada melalui suatu proses mental dan berfikir logis
dan juga mempertimbangkan semua pilihan alternatif yang ada yang
mempunyai pengaruh negatif atau pun positif. Secara Garis Besar
Pendekatan kualitatif mengandalkan penilaian subyektif terhadap suatu
masalah, secara Sederhana pengertian Kualitatif itu berfocus pada kualitas.
Kualitatif adalah sebuah nilai yang dikandung oleh sesuatu / sebuah benda,
dimana penilaian yang dilakukan akan didasarkan pada mutu dan kualitas
yang terkandung di dalamnya. Sedangkan Kuantitatif Secara Garis Besar
pendekatan kuantitatif mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif yang
didasarkan pada model matematika yang dibuat, Secara Sederhana
Kuantitatif befocus pada jumlah. Kuantitatif adalah sebuah penilaian yang
dilakukan berdasarkan jumlah sesuatu, yang mana dalam hal ini kualitas
bukanlah sebagai faktor utama yang menjadi dasar penilaian

4.2. Saran

Makalah ini menurut kami masih belum sempurna, maka kelompok kami
berharap agar pembaca makalah ini atau teman teman kelompok lain yang
melanjutkan agar lebih dalam, kritis dan luas untuk menjelaskan makalah
teori Pengambilan Keputusan yang berjudul ‘’Pengambilan Keputusan
Kualitatif dan Kuantitatif’’
DAFTAR PUSTAKA

Bethebest (2009, 2 November). Konsep Pengambilan Keputusan di Dalam Sistem


Informasi Manajemen. Dikutip 16 November 2019 dari ravina-bethebest :
http://ravina-bethebest.blogspot.com/2009/11/konsep-pengambilan-
keputusan-di-dalam.html
Nurfazr, Alfi (2017, 4 Maret). Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi
yang telah implementasi SIM dalam aktivitas organisasi atau kegiatan
bisnisnya. Dikutip 16 November 2019 dari Berbagi Tugas :
https://berbagitugass.blogspot.com/2017/03/sistem-pengambilan-keputusan-
dalam.html
(2018, 11 September). Tujuan dan Fungsi Pengambilan Keputusan.
Dikutip 16 November 2019 dari Ilmu Eknomi ID : https://www.ilmu-
ekonomi-id.com/2018/09/tujuan-dan-fungsi-pengambilan-keputusan.html
William (2013, 27 Oktober). Metode Kuantitatif Dalam Pengambilan Keputusan.
Dikutip 16 November 2019 dari William Mangga :
https://williamangga.wordpress.com/2013/10/27/metode-kuantitatif-dalam-
pengambilan-keputusan/
Sedjati, Retina Sri (2014, 21 Januari). Dasar - Dasar Manajemen (Pengambilan
Keputusan). Dikutip 16 November 2019 dari data kata :
https://datakata.wordpress.com/2014/01/21/dasar-dasar-manajemen-
pengambilan-keputusan/
Pasha, Afifah Cinthia (2019, 10 Januari), 10 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif, Mahasiswa Wajib Tahu. Dikutip 16 November 2019 dari Liputan
6 : https://www.liputan6.com/news/read/3867330/10-perbedaan-penelitian-
kualitatif-dan-kuantitatif-mahasiswa-wajib-tahu
(2016, 21 November), Teknik Pengambilan Keputusan Kuantitatif
dan Kualitatif. Dikutip 16 November 2019 dari coggle :
https://coggle.it/diagram/W_62fcH7rUTLE9wl/t/teknik-pengambilan-
keputusan-kuantitatif-dan-kualitatif
Huda, Fatkhan Amirul (2018, 12 Februari), Kelebihan dan Kekurangan Penelitian
Kualitatif. Dikutip 16 November 2019 dari fatkhan :
http://fatkhan.web.id/kelebihan-dan-kekurangan-penelitian-kualitatif/
(2018, 25 Juli), Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Metode
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Dikutip 16 November 2019 dari Skripsi
Malang : https://skripsimalang.com/artikel-skripsiyuk-com/kelebihan-dan-
kekurangan-penggunaan-metode-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/

Dipertemuan ke-7 saya GABRIEL ARITONANG telah memberikan materi


dipertemuan ke-7 dimana diantaranya

1. Di slide 5 dari ppt materi. Kendala pemasaran di Agribisnis tidak dijelaskan


2. di slide 16 tidak dijelaskan biaya pemasaran yang dimaksud dari ppt tersebut

Berikut Penjelasannya
1. 7 kendala pemasaran produk agribisnis
1. Kesinambungan produksi
Salah satu penyebab timbulnya berbagai masalah pemasaran hasil petanian
berhubungan dengan sifat dan ciri khas produk pertanian, yaitu: Pertama, volume
produksi yang kecil karena diusahakan dengan skala usaha kecil (small scale farming).
Pada umumnya petani melakukan kegiatan usaha tani dengan luas lahan yang sempit,
yaitu kurang dari 0,5 ha. Di samping itu, teknologi yang digunakan masih sederhana dan
belum dikelola secara intensif, sehingga produksinya belum optimal; Kedua, produksi
bersifat musiman sehingga hanya tersedia pada waktu-waktu tertentu. Kondisi tersebut
mengakibatkan pada saat musim produksi yang dihasilkan melimpah sehingga harga jual
produk tersebut cenderung menurun. Sebaliknya pada saat tidak musim produk yang
tersedia terbatas dan harga jual melambung tinggi, sehingga pedagang-pedagang
pengumpul harus menyediakan modal yang cukup besar untuk membeli produk tersebut.
Bahkan pada saat-saat tertentu produk tersebut tidak tersedia sehingga perlu didatangkan
dari daerah lain; Ketiga, lokasi usaha tani yang terpencar-pencar sehingga menyulitkan
dalam proses pengumpulan produksi. Hal ini disebabkan karena letak lokasi usaha tani
antara satu petani dengan petani lain berjauhan dan mereka selalu berusaha untuk
mencari lokasi penanaman yang sesuai dengan keadaan tanah dan iklim yang cocok
untuk tanaman yang diusahakan. Kondisi tersebut menyulitkan pedagang pengumpul
dalam hal pengumpulan dan pengangkutan, sehingga membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk mengumpulkan produk yang dihasilkan petani. Kondisi tersebut akan
memperbesar biaya pemasaran; Keempat, sifat produk pertanian yang mudah rusak,
berat dan memerlukan banyak tempat. Hal ini menyebabkan ada pedagang-pedagang
tertentu yang tidak mampu menjual produk pertanian, karena secara ekonomis lebih
menguntungkan menjual produk industri (agroindustri).

2. Kurang memadainya pasar


Kurang memadainya pasar yang dimaksud berhubungan dengan cara penetapan
harga dan pembayaran. Ada tiga cara penetapan harga jual produk pertanian yaitu: sesuai
dengan harga yang berlaku; tawar-menawar; dan borongan. Pemasaran sesuai dengan
harga yang berlaku tergantung pada penawaran dan permintaan yang mengikuti
mekanisme pasar. Penetapan harga melalui tawar-menawar lebih bersifat kekeluargaan,
apabila tercapai kesepakatan antara penjual dan pembeli maka transaksi terlaksana.
Praktek pemasaran dengan cara borongan terjadi karena keadaan keuangan petani yang
masih lemah

3. Panjangnya saluran pemasaran


Panjangnya saluran pemasaran menyebabkan besarnya biaya yang dikeluarkan
(marjin pemasaran yang tinggi) serta ada bagian yang dikeluarkan sebagai keuntungan
pedagang. Hal tersebut cenderung memperkecil bagian yang diterima petani dan
memperbesar biaya yang dibayarkan konsumen

4. Rendahnya kemampuan tawar-menawar


Kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan masih terbatas
karena keterbatasan modal yang dimiliki, sehingga ada kecenderungan produk-produk
yang dihasilkan dijual dengan harga yang rendah. Berdasarkan keadaan tersebut, maka
yang meraih keuntungan besar pada umumnya adalah pihak pedagang. Keterbatasan
modal tersebut berhubungan dengan: Pertama, sikap mental petani yang suka
mendapatkan pinjaman kepada tengkulak dan pedagang perantara. Hal ini menyebabkan
tingkat ketergantungan petani yang tinggi pada pedagang perantara, sehingga petani
selalu berada dalam posisi yang lemah; Kedua, fasilitas perkreditan yang disediakan
pemerintah belum dapat dimanfaatkan secara optimal

5. Berfluktuasinya harga
Harga produksi hasil pertanian yang selalu berfluktuasi tergantung dari perubahan
yang terjadi pada permintaan dan penawaran. Naik turunnya harga dapat terjadi dalam
jangka pendek yaitu per bulan, per minggu bahkan per hari atau dapat pula terjadi dalam
jangka panjang. Untuk komoditas pertanian yang cepat rusak seperti sayur-sayuran dan
buah-buahan pengaruh perubahan permintaan pasar kadang-kadang sangat menyolok
sekali sehingga harga yang berlaku berubah dengan cepat. Hal ini dapat diamati
perubahan harga pasar yang berbeda pada pagi, siang dan sore hari. Pada saat musim
produk melimpah harga rendah, sebaliknya pada saat tidak musim harga meningkat
drastis

6. Kurang tersedianya informasi pasar


Informasi pasar merupakan faktor yang menentukan apa yang diproduksi, di mana,
mengapa, bagaimana dan untuk siapa produk dijual dengan keuntungan terbaik. Oleh
sebab itu informasi pasar yang tepat dapat mengurangi resiko usaha sehingga pedagang
dapat beroperasi dengan margin pemasaran yang rendah dan memberikan keuntungan
bagi pedagang itu sendiri, produsen dan konsumen. Keterbatasan informasi pasar terkait
dengan letak lokasi usaha tani yang terpencil, pengetahuan dan kemampuan dalam
menganalisis data yang masih kurang dan lain sebagainya. Di samping itu, dengan
pendidikan formal masyarakat khususnya petani masih sangat rendah menyebabkan
kemampuan untuk mencerna atau menganalisis sumber informasi sangat terbatas.
Kondisi tersebut menyebabkan usaha tani dilakukan tanpa melalui perencanaan yang
matang. Begitu pula pedagang tidak mengetahui kondisi pasar dengan baik, terutama
kondisi makro.

8. Rendahnya kualitas produksi


Rendahnya kualitas produk yang dihasilkan karena penanganan yang dilakukan
belum intensif. Masalah mutu ini timbul karena penanganan kegiatan mulai dari
prapanen sampai dengan panen yang belum dilakukan dengan baik. Masalah mutu
produk yang dihasilkan juga ditentukan pada kegiatan pascapanen, seperti melalui
standarisasi dan grading. Standarisasi dapat memperlancar proses muat-bongkar dan
menghemat ruangan. Grading dapat menghilangkan keperluan inspeksi, memudahkan
perbandingan harga, mengurangi praktek kecurangan, dan mempercepat terjadinya
proses jual beli. Dengan demikian kedua kegiatan tersebut dapat melindungi barang dari
kerusakan, di samping itu juga mengurangi biaya angkut dan biaya penyimpanan.
Namun demikian kedua kegiatan tersebut sulit dilakukan untuk produksi hasil pertanian
yang cepat rusak. Kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi antara lain mutu
produk dapat berubah setelah berada di tempat tujuan, susut dan/atau rusak karena
pengangkutan, penanganan dan penyimpanan. Hal ini menyebabkan produk yang
sebelumnya telah diklasifikasikan berdasarkan mutu tertentu sesuai dengan permintaan
dapat berubah sehingga dapat saja ditolak atau dibeli dengan harga yang lebih murah

2. Biaya pemasaran
1. biaya transportasi
Dalam arti yang luas, biaya pemasaran adalah meliputi semua biaya yang terjadi
sejak produk selesai diproduksi.Dan disimpan di gudang, sampai produk tersebut diubah
kembali dalam bentuk uang tunai. Aktivitas pemasaran produk dimulai jauh sebelum
produk selesai diproduksi.

2. biaya pengemasan
Biaya pengemasan dapat diartikan jumlah pengeluaran selama proses
pengemasan atau pembungkusan dari produk yang ingin dijual

3. biaya merek dagang


Biaya merek dagang dapat diartikan sebagai jumlah pengeluaran yang
dikeluarkan untuk membuat merek dagang suatu produksi

4. pajak
Pajak merupakan pengeluaran yang dikeluarkan guna mendapatkan ijin yang
diberikan pemerintah

5. biaya resiko kerusakan


Biaya resiko kerusakan adalah biaya untuk meminimalisir risiko terhadap hal hal
yang tidak diinginkan seperti adanya kebakaran, banjir, runtuh karena gempa atau
kondisi force majoer lain yang bisa terjadi pada persediaan yang disimpan. Dengan biaya
resiko kerusakan, setidaknya barang yang terkena musibah tidak menimbulkan kerugian
material yang berarti.

Anda mungkin juga menyukai