PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DISUSUN OLEH:
GABRIEL ARITONANG
188220036
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Pengambilan Keputusan berjudul ‘’Pengambilan Keputusan Kualitatif dan
Kuantitatif’ ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengambilan keputusan kualitatif dan
kuantitatif, saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat untuk
dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Disusun Oleh,
Gabriel Aritonang
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar 1
1. Belakang.............................................................................
Rumusan Masalah........................................................................ 1
2. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1
1.3.
BAB II TEORI
2.1. Pengambilan Keputusan .............................................................. 2
a. Pengertian Pengertian Pengambilan Keputusan .................... 2
b. Tujuan Pengambilan Keputusan ............................................ 3
c. Fungsi Pengambilan Keputusan ............................................ 3
2.2. Macam-macam Model Pengambilan Keputusan ........................ 4
a. Pengambilan Keputusan Kualitatif ........................................ 4
b. Pengambilan Keputusan Kuantitatif ...................................... 5
c. Komponen perbedaan antara Kualitatif dengan kuantitatif ... 6
ii
BAB IV KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan .................................................................................. 11
4.2. Saran ............................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TEORI
benda, dimana penilaian yang dilakukan akan didasarkan pada mutu dan
kualitas yang terkandung di dalamnya. Menurut Sugiyono, Metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat post positivisme. Metode ini digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) di mana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Pengambilan sampel sumber
data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan
dengan tri- anggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau
kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan arti dari pada
generalisasi. Model kualitatif berdasarkan atas asumsi-asumsi yang
ketepatannya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif
dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi
asumsi-asumsi tersebut dengan pertimbangan yang lebih bersifat
subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan
model. Gullet dan Hicks memberikan beberapa klasifikasi model
pengambilan keputusan yang kerapkali digunakan untuk memecahkan
masalah yang seperti itu (yang hasilnya kurang diketahui dengan pasti).
Pendekatan kualitatif mengandalkan penilaian subyektif terhadap suatu
masalah.
b. Pengambilan Keputusan Kuantitatif
Secara Garis Besar pendekatan kuantitatif
mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif
yang didasarkan pada model matematika yang
dibuat, Secara Sederhana Kuantitatif befocus pada
jumlah. Kuantitatif adalah sebuah penilaian yang
dilakukan berdasarkan jumlah sesuatu, yang mana dalam hal ini kualitas
bukanlah sebagai faktor utama yang menjadi dasar penilaian. Menurut
Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan terhadap filsafat positivisme. Metode ini digunakan dalam
meneliti terhadap sampel dan populasi penelitian, teknik pengambilan
sampel umumnya dilakukan dengan acak atau random sampling.
Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara memanfaatkan
instrumen penelitian yang dipakai. Analisis data yang digunakan bersifat
kuantitatif atau bisa diukur dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
ditetapkan sebelumnya. Model Kuantitatif (dalam hal ini adalah model
matematika) adalah serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan
dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti. Ini dapat berupa
persamaan, atau analisis lainnya, atau merupakan intruksi bagi computer
yang berupa program-program untuk computer. Adapun ciri-ciri pokok
model ini ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi dan
kesimpulan berupa konsekuensi logis dari asumsi-asumsi tanpa
menggunakan pertimbangan atau instuis mengenai proses dunia nyata
(praktik) atau permasalahan yang dibuat model untuk pemecahannya.
Dalam perusahaan yang besar, ada kecenderungan semakin banyak
perusahaan yang menggunakan metode kuantitatif dalam pengambilan
keputusan. Metode tersebut sering disebut juga operations research.
Pendekatan kuantitatif mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif
yang didasarkan pada model matematika yang dibuat.
c. Komponen perbedaan antara Kualitatif dengan kuantitatif dijabarkan ke
dalam table berikut :
PEMBAHASAN
1
2. Sebuah Perusahaan menerima karyawan berdasarkan dari hasil tes
wawancara.
4.1. Kesimpulan
Pengambilan Keputusan, merupakan suatu tindakan yang menentukan hasil
dalam memecahkan masalah dengan memilih suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternatif yang ada melalui suatu proses mental dan berfikir logis
dan juga mempertimbangkan semua pilihan alternatif yang ada yang
mempunyai pengaruh negatif atau pun positif. Secara Garis Besar
Pendekatan kualitatif mengandalkan penilaian subyektif terhadap suatu
masalah, secara Sederhana pengertian Kualitatif itu berfocus pada kualitas.
Kualitatif adalah sebuah nilai yang dikandung oleh sesuatu / sebuah benda,
dimana penilaian yang dilakukan akan didasarkan pada mutu dan kualitas
yang terkandung di dalamnya. Sedangkan Kuantitatif Secara Garis Besar
pendekatan kuantitatif mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif yang
didasarkan pada model matematika yang dibuat, Secara Sederhana
Kuantitatif befocus pada jumlah. Kuantitatif adalah sebuah penilaian yang
dilakukan berdasarkan jumlah sesuatu, yang mana dalam hal ini kualitas
bukanlah sebagai faktor utama yang menjadi dasar penilaian
4.2. Saran
Makalah ini menurut kami masih belum sempurna, maka kelompok kami
berharap agar pembaca makalah ini atau teman teman kelompok lain yang
melanjutkan agar lebih dalam, kritis dan luas untuk menjelaskan makalah
teori Pengambilan Keputusan yang berjudul ‘’Pengambilan Keputusan
Kualitatif dan Kuantitatif’’
DAFTAR PUSTAKA
Berikut Penjelasannya
1. 7 kendala pemasaran produk agribisnis
1. Kesinambungan produksi
Salah satu penyebab timbulnya berbagai masalah pemasaran hasil petanian
berhubungan dengan sifat dan ciri khas produk pertanian, yaitu: Pertama, volume
produksi yang kecil karena diusahakan dengan skala usaha kecil (small scale farming).
Pada umumnya petani melakukan kegiatan usaha tani dengan luas lahan yang sempit,
yaitu kurang dari 0,5 ha. Di samping itu, teknologi yang digunakan masih sederhana dan
belum dikelola secara intensif, sehingga produksinya belum optimal; Kedua, produksi
bersifat musiman sehingga hanya tersedia pada waktu-waktu tertentu. Kondisi tersebut
mengakibatkan pada saat musim produksi yang dihasilkan melimpah sehingga harga jual
produk tersebut cenderung menurun. Sebaliknya pada saat tidak musim produk yang
tersedia terbatas dan harga jual melambung tinggi, sehingga pedagang-pedagang
pengumpul harus menyediakan modal yang cukup besar untuk membeli produk tersebut.
Bahkan pada saat-saat tertentu produk tersebut tidak tersedia sehingga perlu didatangkan
dari daerah lain; Ketiga, lokasi usaha tani yang terpencar-pencar sehingga menyulitkan
dalam proses pengumpulan produksi. Hal ini disebabkan karena letak lokasi usaha tani
antara satu petani dengan petani lain berjauhan dan mereka selalu berusaha untuk
mencari lokasi penanaman yang sesuai dengan keadaan tanah dan iklim yang cocok
untuk tanaman yang diusahakan. Kondisi tersebut menyulitkan pedagang pengumpul
dalam hal pengumpulan dan pengangkutan, sehingga membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk mengumpulkan produk yang dihasilkan petani. Kondisi tersebut akan
memperbesar biaya pemasaran; Keempat, sifat produk pertanian yang mudah rusak,
berat dan memerlukan banyak tempat. Hal ini menyebabkan ada pedagang-pedagang
tertentu yang tidak mampu menjual produk pertanian, karena secara ekonomis lebih
menguntungkan menjual produk industri (agroindustri).
5. Berfluktuasinya harga
Harga produksi hasil pertanian yang selalu berfluktuasi tergantung dari perubahan
yang terjadi pada permintaan dan penawaran. Naik turunnya harga dapat terjadi dalam
jangka pendek yaitu per bulan, per minggu bahkan per hari atau dapat pula terjadi dalam
jangka panjang. Untuk komoditas pertanian yang cepat rusak seperti sayur-sayuran dan
buah-buahan pengaruh perubahan permintaan pasar kadang-kadang sangat menyolok
sekali sehingga harga yang berlaku berubah dengan cepat. Hal ini dapat diamati
perubahan harga pasar yang berbeda pada pagi, siang dan sore hari. Pada saat musim
produk melimpah harga rendah, sebaliknya pada saat tidak musim harga meningkat
drastis
2. Biaya pemasaran
1. biaya transportasi
Dalam arti yang luas, biaya pemasaran adalah meliputi semua biaya yang terjadi
sejak produk selesai diproduksi.Dan disimpan di gudang, sampai produk tersebut diubah
kembali dalam bentuk uang tunai. Aktivitas pemasaran produk dimulai jauh sebelum
produk selesai diproduksi.
2. biaya pengemasan
Biaya pengemasan dapat diartikan jumlah pengeluaran selama proses
pengemasan atau pembungkusan dari produk yang ingin dijual
4. pajak
Pajak merupakan pengeluaran yang dikeluarkan guna mendapatkan ijin yang
diberikan pemerintah