Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Mir’atul Mughniyyah

Kelas : Manajemen 5A
NIM : 08010320022

PENDEKATAN DALAM KEPEMIMPINAN

Artikel ini bertujuan untuk memberikan beberapa penjelasan mengenai pendekatan dalam
kepemimpinan. Sesuai dengan judulnya, artikel ini akan menjelaskan macam-macam pendekatan
kepemimpinan pada bagian pertama, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan kepemimpinan,
sifat dan perilaku

PENDEKATAN DALAM KEPEMIMPINAN


1. Pendekatan Ciri Khas
Studi awal tentang kepemimpinan yang dilakukan pada tahun 1940an-1950an
memusatkan perhatian pada sifa- sifat dari pemimpin. Para peneliti mencoba
menemukan karakteristik-karakterisitik individual yang membedakan pemimpin yang
berhasil dan pemimpin yang yang gagal.
Menurut pendektan ini seorang pemimpin besar terlahir sebagai pemimpin yang
memiliki ciri- ciri yang istimewa yang mencakup: karisma, kecerdasan, kebijaksanaan,
dan memberikan dampak yang besar. Hal ini didasarkan pada penelitian awal yang
mencakup studi pemimpin besar. Para pemimpin berasal dari kelas yang istimewa dan
memegang gelar turun temurun. Sangat sedikit orang dari kelas bawah memiliki
kesempatan untuk menjadi pemimpin, sehingga pada waktu itu dapat disimpulakan
bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan dibuat, bukan karena faktor pendidikan dan
pelatihan. Konsep kepemimpinan dalam teori ini adalah atribut tertentu yang melekat
pada diri pemimpin , atau sifat personal yang membedakan pemimpin dengan bukan
pemimpin.
Ralp Stogdill mengidentifikasikan enam klasifikasi dari sistem kepemimpinan,
yaitu karakteristik fisik, latar belakang sosial, intlagensia, kepribadian, karakteristik
hubungan tugas, dan karakteristik sosial.

2. Pendekatan Sifat (Trait Approach )


Kepemimpinan dengan pendekartan sifat membedakan para pemimpin dari
mereka yang bukan pemimpin dengan cara berfokus pada berbagai sifat dan
karakteristik pribadi masing – masing, sehingga pemimpin yang berhasil sangat
ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Banyak ahli yang telah berusaha
meneliti dan mengemukakan pendapatnya mengenai sifat-sifat baik manakah yang
diperlukan bagi seorang pemimpin agar dapat sukses dalam kepemimpinannya.
Berbagai studi membandingkan sifat- sifat pemimpin dan bukan pemimpin, sering
menemukan bahwa pemimpin cenderung mempunyai tingkat kecerdasan lebih tinggi,
lebih ramah, dan lebih percaya diri daripada yang lain dan mempunyai kebutuhan akan
kekuasaan lebih besar. Penelitian lain mencoba untuk membandingan sifat- sifat
pemimpin yang efektif dan tidak efektif. Berbagai sifat dipelajari untuk menentukan
apakah hal- hal tersebut berhubungan dengan kepemimpinan efektif. Seorang peneliti
Edwin Ghiseli dalam penelitian ilmiahnya telah menenemukan sifat- sifat tertentu yang
tampaknya penting untuk kepemimpinan efektif. Sifat- sifat tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Kemauan dalam kedudukannya sebagai pengawas ( supervisory ability) atau
pelaksanaan fungsi – fungsi dasar manajemen, terutama pengarahan dan
pengawasan pekerjaan orang lain.
b. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab
dan keinginan sukses.
c. Kecerdasan ( Inteligensia)
Menurut Giselli bahwa para pemimpin lebih pintar dari pengikut- pengikutnya.
Satu penemuan yang signifikan adalah adanya perbedaan kecerdasan yang
ekstrim antara pemimpin dan pengikut yang dapat menimbulkan gangguan.
d. Ketergasan, atau kemampuan untuk membuat keputuan – keputusan dan
memecahkan masalah- maslah dengan cakap dan tepat.
e. Kepercayaan diri, atau pngan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk
menghadapi masalah.
Adapun Yukl (1989) menyebutkan bahwa pemimpin yang sukses memiliki
kemampuan luar biasa seperti: energi yang tiada habisnya, ketajaman intuisi, wawasan
yang sangat luas, dan kemampuan mempengaruhi/mempersuasi yang tak dapat ditolak.
Dalam pendekatan sifat ini umumnya memiliki pandangan perlunya seorang
pemimpin itu mempunyai sifat- sifat baik tertentu seperti sifat sifat diatas, tetapi dalam
kenyataanya tidak akan mungkin ada orang memiliki kesluruhan sifat- sifat tersebut.
Demikian pula dalam kenyataan berorganisasi tidk akan dapat ditemuan pemimpin yang
memiliki keseluruhan sifat- sifat seperti itu. Ini hanya merupakan tipe ideal yang tidak
akan ada dalam kenyataan.

3. Pendekatan Perilaku (Behaviour Approach)


Pendekatan perilaku merupakan pendekatan yang berdasarkan pemikiran bahwa
keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh sikap dan gaya kepemimpinan
yang dilakukan oleh pemimpin.
Dasar dari pendekatan gaya kepemimpinan diyakini bahwa pemimipin yang
efektif menggunakan gaya (style) tertentu mengarahkan individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan tertentu. Berbeda dengan teori sifat, pendekatan perilaku dipusatkan
pada efektivitas pemimpin, bukan pada penampilan dari pemimpin tersebut. Teori
perilaku menekankan pada dua gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan
beorientasi tugas (task orientation) dan orientasi pada karyawan (employ orientation).
Orientasi tugas adalah perilaku pimpinan yang menekankan bahwa tugas-tugas
dilaksanakan dengan baik dengan cara mengarahkan dan mengendalikan secara ketat
bewahannya. Orientasi Karyawan adalah perilaku pimpinan yang menekankan pada
memberikan motivasi kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya dengan
melibatkan bawahan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
tugasnya, dan mengembangkan hubungan yang bersahabat saling percaya mempercayai
dan saling menghormati diantara anggota kelompok.
Sementara itu paparan gibson, Ivancevich, dan Donnelly (2000) dan Hoy dan
Miskel ( 2008) dapat dirangkum sifat- sifat yang dapat membentuk kepemimpinan ang
efektif sebagai berikut.

Sifat- sifat dan keterampilan dari kepemimpinan yang efektif

Kepribadian Motivasi Keterampilan


 Tingkat semangat  (Orientasi  Hubungan antar
( energi) kekeuasaan pribadi
tersosialisasi
 Percaya diri  Kebutuhan  Kognitif
berprestasi kuat
 Tahan stress  Kurang  Teknis
 Kedewasaan emosi memerlukan afiliasi
 Integritas  Kebanggan diri  Konseptual
 ekstroversi

Perilaku Kepemimpinan
a. Perilaku instruktif; terbangunnya komunikasi satu arah, pimpinan membatasi peranan
bawahan, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan menjadi tanggung jawab
pemimpin, pelaksanaan pekerjaan diawasi dengan ketat.
b. Perilaku konsultatif; pemimpin masih memberikan instruksi yang cukup besar serta
menentukan keputusan, telah diharapkan komunikasi dua arah dan memberikan suportif
terhadap bawahan, pemimpin mau mendengar keluhan dan perasaan bawahan dalam
pengambilan keputusan, bantuan terhadap bawahan ditingkatkan tetapi pelaksanaan
keputusan tetap pada pemimpin.
c. Perilaku persuasif; control atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan antara
pemimpin dan bawahan seimbang, pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, komunikasi dua arah semakin
meningkat, pemimpin makin mendengarkan secara intensif terhadap bawahannya,
keikutsertaan bawahan dalam pemecahan dan pengambilan keputusan makin betambah.
d. Perilaku delegatif; pemimpin mendiskusikan masalah yang dihadapi dengan bawahan dan
selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan seluruhnya kepada bawahan,
bawahan diberi hak untuk menentukan langkah-langkah bagaimana keputusan
dilaksanakan, dan bawahan diberi wewenang untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai
dengan keputusan sendiri.1
Referensi :
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7131/5/BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/34471712/pendekatan_dalam_kepemimpinan

1
Andang, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah…, 45-46.

Anda mungkin juga menyukai