Kepemimpinan
1
Kepemimpinan
1
Revisi: 00/2019
Hal. 1 dari 6
CHAPTER MODUL MATA KULIAH
Kepemimpinan
1
CHAPTER 1
PEMAHAMAN KEPEMIMPINAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian pembelajaran dari mata kuliah ini adalah mahasiswa diharapkan memahami tentang
pemahaman kepemimpinan.
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok serta kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok,.
Pemimpin memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Kepemimpinan merupakan seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang
didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok
Pemimpin dapat menunjukkan dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang disetujui oleh
kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat pada situasi tertentu
1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini akan dapat :
• Menjelaskan konsep organisasi, manajemen dan kepemimpinan
• Menjelaskan pemahaman kepemimpinan
Pengertian Pemimpin
Hal. 2 dari 6
CHAPTER MODUL MATA KULIAH
Kepemimpinan
1
Ruang Lingkup Kepemimpinan dalam Organisasi
Fungsi Kepemimpinan
Sejarah Kepemimpinan
.
1.3. Definsi ; orang yang mempunyai tugas mengarahkan dan membimbing serta mendapat
bantuan dari staf untuk menggerakkan organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
2. PEMAHAMAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan ilmu terapan (applied science)
Ilmu sosial --- ilmu administrasi --- ilmu kepemimpinan
Kepemimipinan pada hakekatnya memberikan pemahaman/pengertian dan penafsiran yang luas
terhadap perilaku pemimpin serta pendekatan dalam memecahkan permasalahan yang dapat
dilakukan oleh pemimpin.
3. PENGERTIAN PEMIMPIN
Pengertian pemimpin adalah orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik
organisasi maupun keluarga. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin
untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pemimpin terdiri dari pemimpin formal (formal leader) dan pemimpin informal (informal leader).
Pemimpin formal adalah seorang (pria atau wanita) yang oleh organisasi tertentu (swasta atau
pemerintah) ditunjuk (berdasarkan surat-surat keputusan pengangkatan dari organisasi yang
bersangkutan) untuk memangku sesuatu jabatan dalam struktur organisasi yang ada dengan
segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi
tersebut yang ditetapkan sejak semula.
Sedangkan kepemimpinan adalah merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seorang
yang memimpin yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor intern maupun faktor
ekstern.
Hal. 3 dari 6
CHAPTER MODUL MATA KULIAH
Kepemimpinan
1
dan bertindak agar perilaku yang semula mungkin individualistik dan egosentrik berubah menjadi
perilaku organisasional.
1. Teori Genetis menyatakan sebagai berikut : 1) Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir
jadi pemimpin oleh bakatbakat alami yang luar biasa sejak lahirnya. 2) Dia ditakdirkan lahir
menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus. 3)
Secara filsafat, teori tersebut menganut pandangan deterministis.
2. Teori Sosial (lawan Teori Genetis) menyatakan sebagai berikut : 1) Pemimpin itu harus
disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja. 2) Setiap orang bisa menjadi
pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
3. Teori Ekologis atau Sintetis (muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut lebih
dahulu), menyatakan sebagai berikut : Seseorang akan sukses menjadi pemimpin bila
sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat
dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan
lingkungan/ekologisnya.
Jadi kepemimpinan atau leadership ini merupakan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin (leader), yang dalam penerapannya mengandung konsekuensi terhadap diri dalam
penerapannya mengandung konsekuensi terhadap diri si pemimpin, antara lain sebagai berikut :
1. Harus berani mengambil keputusan sendiri secara tegas dan tepat (decision making)
2. Harus berani menerima resiko sendiri
3. Harus berani menerima tanggung jawab sendiri (The Principle of Absolutenes of
Responsibility).
Hal. 4 dari 6
CHAPTER MODUL MATA KULIAH
Kepemimpinan
1
Penerapan teori-teori kepemimpinan mencakup : konsep pemikiran pemimpin, perilaku pemimpin
dan kemampuan menggunakan sumber daya.
Secara umum, kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi
aktivitas-aktivitas tugas dari orang-orang dalam kelompok. Kepemimpinan berarti melibatkan
orang lain, yaitu bawahan atau karyawan yang akan dipimpin.
Kepemimpinan juga melibatkan pembagian kekuasaan (Power).
Pemimpin mempunyai power yang lebih besar dibandingkan dengan yang dipimpin.
Power tersebut datang dari beberapa sumber, diantaranya adalah : Reward power, Coercive
power, Legitimate power, Referent power, dan Expert power.
5. FUNGSI KEPEMIMPINAN
Fungsi Kepemimpinan sebagai berikut :
6. SEJARAH KEPEMIMPINAN
Dahulu banyak orang berpendirian bahwa kepemimpinan itu tidak dapat dipelajari. Sebab
kepemimpinan merupakan suatu bakat yang diperoleh orang sebagai kemampuan istimewa yang
dibawa sejak lahir. Jadi, orang menyatakan bahwa tidak diperlukan teori dan ilmu kepemimpinan
disebabkan oleh keberuntungan seorang pemimpin yang memiliki bakat alam yang luar biasa,
sehingga dia memiliki kharisma dan kewibawaan untuk memimpin massa yang ada disekitarnya.
Tegasnya seorang pemimpin yang sukses itu menjalankan kepemimpinannya tanpa didasari teori,
tanpa menjalani pelatihan dan pendidikan sebelumnya. Kepemimpinan adalah jenis pemimpin
yang tidak ilmiah. Dia melakukan kepemimpinannya oleh karena dia memiliki bakat menguasai
seni memimpin (seni kepemimpinan) yang khas menjadi miliknya sendiri.
Hal. 5 dari 6
CHAPTER MODUL MATA KULIAH
Kepemimpinan
1
Kemudian tidak lagi didasarkan pada bakat dan pengalaman saja, tetapi mempersiapkan secara
berencana, melatih calon-calon pemimpin baru. Semuanya dilakukan lewat perencanaan,
percobaan, penelitian, analisis, supervisi dan penggemblengan secara sistematis untuk
membangkitkan sifat-sifat pemimpin yang unggul, agar mereka berhasil dalm tugas-tugasnya.
Nilai kepemimpinan tidak lagi ditentukan oleh bakat alamnya, akan tetapi oleh kemampuannya
menggerakkan banyak orang melakukan suatu karya bersama, berkat pengaruh
kepemimpinannya yang diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan.
BAHAN REVIEW
Mahasiswa diharapkan melakukan review terkait modul chapter diatas!
REFERENSI
Hal. 6 dari 6