KESEHATAN (MATERI 5)
Disusun Oleh:
Siti Aisyah (211030590025)
DOSEN PENGAMPU :
Riska Edwi Meilia, SKM., MKM
05KSMP001
1. Review materi 5
Teori sifat dimana teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar
pemikiran tersebut, muncul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang
berhasil sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin (Makawimbang, 2012).
Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat,
atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang dimiliki pemimpin yaitu :
a. Pengetahuan umum yang luas. daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas,
pragmatism, fleksibilitas, adaptibilitas, orientasi masa depan.
b. Sifat inkuisitif. rasa tepat waktu, rasa kohesi (pesatuan yang kokoh) tinggi, naluri
relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan
menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif.
c. Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang. analitik, menentukan skala prioritas,
membedakan yang urgen dengan yang penting, keterampilan mendidik, dan
berkomunikasi secara efektif.
Karaktek yang perlu dimiliki oleh pemimpin yaitu :
kemampuan Intelektual
Human Relation
Kematangan Pribadi
Pendidikan
Motivasi Intrinsik
Dorongan untuk maju
Teori sifat mengidentifikasi karakteristik fisik dan psikologis individu untuk yang
berhubungan dengan perilaku kepemimpinan. Para peneliti psikologis menggunakan
pendekatan ini untuk mengisolasi sifat-sifat khusus yang dimiliki pemimpin dengan
karakteristik kualitas yang membedakan mereka dengan bawahannya. Menurut Stogdill
dan Bass membedakan tiga karakteristik yang menunjukkan pemimpin yang efektif,
yaitu:
a. Sifat Kepribadian yaitu adaptif, luwes, agresif, dan asertif, pengendalian.
b. Kemampuan yaitu cerdas, berpengetahuan, lancar berkomunikasi, bijak, dan dapat
mengambil keputusan.
c. Keterampilan sosial yaitu kooperatif, administratif, mampu bekerja sama popular,
sosial, partisipatif dan diplomatis, diplomatis adalah berhatihati dalam mengutarakan
pendapat.
Stogdill juga mengevaluasi 100 studi tentang pendekatan teori sifat dan menemukan
beberapa sifat yang berhubungan dengan efektivitas kepemimpinan.
Karakteristik terdapat aktivis, energi, dinamis, latar belakang sosial, mobilitas,
kecerdasan kemampuan, pengetahuan, pertimbangan dan kelancaran berbicara.
Kepribadian terdapat kewaspadaan, kreativitas, integrasi pribadi, kepercayaan diri,
memiliki etika, karakteristik dunia kerja, motivasi berprestasi, keinginan untuk
kesempurnaan, sikap bertanggung jawab dan orientasi tugas.
Karakteristik sosial terdapat kemampuan kerja sama, popularitas dan kewajiban,
partisipasinya dan sosial diplomasi, dan keterampilan interpersonel.
Faktor personel yang berhubungan dengan kepemimpinan
Surgency berkaitan dengan kemampuan sosial dan ketegasan.
Agreeableness mengacu pada kemampuan kerja sama, kehangatan, dan simpatik.
Conscientiousnes mengacu pada kegigihan, kerja keras, dan tanggung jawab.
Emotional stability berkaitan dengan ketenangan, kesabaran, kemantapan, dan
kepercayaan diri.
Intellectence mengacu pada kemampuan imajinatif, berbudaya, berpikiran luas, dan
memiliki keingintahuan yang tinggi.
Karakter pemimpin yang efektif yaitu :
- Pemimpin dievaluasi berkaitan dengan performa nyata pada unit-unit organisasi. Ada
sejumlah sifat yang memiliki korelasi (hubungan timbal balik) tinggi dengan kinerja
organisasi.
- Keefektifan pemimpin dievaluasi dari bawahan, supervisor, dan diri sendiri. Sifat-
sifat apa yang penting untuk menunjukkan pemimpin yang efektif.
- Ditinjau dari penilaian performansi yang rendah, yakni yang gagal dalam promosi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat sombong, tidak jujur, menyendiri, emosi
tidak stabil, eksploitasi, pengawasan berlebihan, dan tidak mampu mengambil
keputusan merupakan sifat-sifat yang menunjukkan pemimpin tidak efektif
Sifat yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan
Kecerdasan yaitu pemimpin mampu untuk berfikir kritis, bijaksana dan mampu
menyelesaikan masalah secara efektif
Keleluasaan hubungan sosial dan kedewasaan yaitu pemimpin mampu menjalin
hubungan baik dengan orang lain dan mendengarkan perspektif anggota nya
Sifat hubungan kemanusiaan yaitu pemimpin mempunyai empati, perhatian kepada
para anggotanya
Motivasi diri dan dorongan berprestasi yaitu kepemimpinan nya mampu untuk
memotivasi para anggota nya apabila anggota nya kurang memotivasi dirinya
Teori perilaku yaitu Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya
dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan: Gaya atau perilaku kepemimpinan
tampak dari cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi,
cara mendorong semangat bawahan, cara menegur dan memberikan sanksi. Beberapa
teori perilaku yaitu :
- Teori X dan Y.
- Studi Kepemimpinan Universitas IOWA : Studi yang dilakukan di universitas IOWA.
Menurut Lippit dan white dalam sutarto (1991) menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan dibedakan menjadi tiga yaitu Demokrasi, Authoritarian atau
Dictactorial dan Laisser faire atau free rein
- Studi Kepemimpinan Universitas OHIO : Studi Kepemimpinan yang dilakukan
Universitas OHIO (Stephen P Robbins) menyimpulkan ada dua dimensi perilaku
kepemimpinan yang efektif yakni : Dimensi struktur tugas atau prakarsa struktur
(initiating struktur) dan Dimensi struktur tugas atau prakarsa struktur (initiating
struktur)
- Studi Kepemimpinan Universitas Michigan : Pemimpin yang Job-Centered
(berorientasi pada tugas) menerapkan pengawasan ketat, sehingga bawahan
melakukan tugasnya dengan menggunakan prosedur yang telah ditentukan dan
Pemimpin yang berorientasi karyawan percaya dalam mendelegasikan pengambilan
keputusan dan membantu pengikutnya dalam memuaskan kebutuhannya dengan cara
membentuk suatu lingkungan kerja yang suportif.
Teori Kontingensi yaitu dalam kepemimpinan pemerintah merupakan salah satu teori
yang berdasarkan pada tiga hal yakni hubungan atasan dengan bawahan, orientasi tugas
dan wibawa pimpinan (Fiedler, 1967). Teori kontingensi dari Fiedler merupakan teori
yang membahas gaya kepemimpinan yang bergantung pada situasi organisasi tersebut.
Gaya kepemimpinan :
a. Task Structur dimana Tingkat struktur tugas yang diberikan oleh pemimpin untuk
dikerjakan oleh anggota organisasi. Semakin terstrukturnya tugas maka pemimpin
akan semakin memiliki pengaruh besar dalam sebuah organisasi.
b. Leader-Member Orientation dimana Hubungan pribadi antara pemimpin dengan para
anggotanya. Jika sebuah organisasi memiliki situasi leadermember orientation yang
baik, itu berarti anggota menyukai, mempercayai, dan menghargai pemimpin. Hal ini
dianggap efektif dalam kepemimpinan sebuah organisasi
c. Kekuasaan Jabatan yaitu tingkat hukuman, penghargaan, kenaikan pangkat, disiplin,
teguran yang dapat diberikan pemimpin kepada anggotanya. Pemimpin mempunyai
kekuasaan besar dalam sebuah organisasi apabila ia mampu memberikan
penghargaan dan menjatuhkan hukuman bagi yang melakukan kesalahan.
Skema Kontingensi untuk pemahaman kepemimpinan
Sifat dan keterampilan pemimpin dan karakteristik situasi berpengaruh ke perilaku
pemimpin lalu perilaku pemimpin bisa memberikan output nya yaitu apaka efektifitas
atau tidak dan efektifitas juga di perngaruhi oleh karakteristik situasi.
Model kepemimpinan kontingensi yaitu
- Kepemimpinan Pengajaran
- Kepemimpinan yang terdistribusi
- Teori Teman Kerja paling di sukai
- Substitusi Model Kepemimpinan
- Teori Path-Goal diformulasi kembali