A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupkan kemampuan seseorang untuk memmengaruhi, memotivasi dan
membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan
organisasi (House et al.,1999). Kepemimpinan adalah memberikan tujuan (arahan yang berarti)
ke usaha kolektif, yang menyebabkan adanya usaha yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan
(Jacob & jaques,1990).
B. Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan yang benar Menurut Jerome Want (2007), harus memiliki prinsip-prinsip
kepemimpinan yang benar adalah sebagai berikut:
Gilies 1985 dalam Agus Kuntoro 2010), menyatakan manajemen keperawatan secara
singkat diartikan sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada
pasien/keluarga serta masyarakat. Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan
proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen mencakup kegiatan POAC
(planning, organizing, actuating, controlling) terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey, 1999).
Muninjaya (2004) menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu atau seni tentang
bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Swansburg (2000) menyatakan bahwa,
manajemen keperawatan berhubungan dengan perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengaturan staf (staffing), kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling)
aktivitas-aktivitas upaya keperawatan atau divisi departemen keperawatan dan dari sub unit
departemen.
Fungsi Manajemen Keperawatan Henry Fayol (1949 dalam Robins & Coulter, 2007)
merupakan salah satu ahli yang pertama kalinya mengusulkan bahwa semua manajer
melaksanakan empat fungsi manajemen yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), mengarahkan (coordinating or directing), dan pengendalian (controlling). Henry
Fayol juga menyakini bahwa fungsi-fungsi ini mencerminkan inti dari proses manajemen secara
akurat. Swansburg (2000) menyatakan bahwa fungsi manajemen terdiri atas lima fungsi yaitu
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengaturan staf (staffing),
kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling). Bab ini akan membahas dan
menjelaskan fungsi manajemen menurut Swansburg (2000) yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan fungsi dasar dari manajemen. Perencanaan dalam manajemen
keperawatan adalah proses mental dimana semua manajer perawat menggunakan data yang
valid dan dapat dipercaya untuk mengembangkan objektif dan menentukan sumber-sumber
yang dibutuhkan dan cetak biru yang digunakan dalam mencapai objektif. Tujuan utama dari
perencanaan adalah membuat kemungkinan yang paling baik dalam penggunaan personel,
bahan, dan alat (Swansburg, 2000). Huber (2006) menyatakan bahwa perencanaan
merupakan fungsi manajemen yang digunakan untuk memilih prioritas, hasil, dan metode
yang digunakan untuk sebuah sistem dan kemudian membimbing sistem untuk mengikuti
arahan tersebut. Robins dan Coulter (2007) menyatakan bahwa fungsi perencanaan
mencakup proses merumuskan sasaran, membangun strategi untuk mencapai sasaran yang
telah disepakati, dan mengembangkan perencanaan tersebut untuk memadukan dan
mengkoordinasikan sejumlah kegiatan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi manajemen keperawatan dalam organisasi adalah mengembangkan seseorang dan
merancang organisasi yang paling sederhana untuk menyelesaikan pekerjaan.
Pengorganisasian meliputi proses memutuskan tingkat organisasi yang diperlukan untuk
mencapai objektif divisi keperawatan, departemen atau pelayanan, dan unit (Swansburg,
2000). Huber (2006) menyatakan bahwa pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan mengalokasi dan mengatur sumber daya untuk menyelesaikan tujuan
yang dicapai. Peran manajer dalam fungsi pengorganisasian adalah menentukan, tugas yang
akan dikerjakan, individu yang akan mengerjakan, pengelompokkan tugas, struktur
pertanggungjawaban, dan proses pengambilan keputusan. Manajer bertanggung jawab juga
dalam merancang pekerjaan staf yang digunakan untuk mencapai sasaran organisasi (Robins
& Coulter, 2007).
c. Pengaturan staf (Staffing)
Pengaturan staf dan penjadwalan adalah komponen utama dalam manajemen keperawatan.
Pengaturan staf keperawatan merupakan proses yang teratur, sistematis, rasional diterapkan
untuk menentukan jumlah dan jenis personel keperawatan yang dibutuhkan untuk
memberikan asuhan keperawatan pada standar yang ditetapkan sebelumnya pada kelompok
pasien dalam situasi tertentu (Swansburg, 2000). Pengaturan staf memerlukan banyak
perencanaan dari manajer. Perencanaan pengaturan staf dipengaruhi oleh misi dan tujuan
institusi, dan dipengaruhi oleh kebijakan personel (Swansburg, 2000).
d. Kepemimpinan (Leading)
Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi kelompok untuk menentukan dan
mencapai tujuan. Kepemimpinan difokuskan kepada gaya kepemimpinan situasi
kemungkinan dan faktor-faktor seperti manusia, pekerjaan, situasi, organisasi, dan faktor-
faktor lingkungan. Manajer perawat dalam fungsi ini berperan untuk merangsang motivasi
dengan mempraktikkan fungsi kepemimpinan karena perilaku motivasi merupakan promosi,
autonomi, membuat keputusan, dan manajemen partisipasi (Swansburg, 2000). Fungsi
kepemimpinan menurut Huber (2006) adalah fungsi manajemen yang mengarahkan dan
kemudian mempengaruhi individu tersebut untuk mengikuti arahan untuk mencapai tujuan-
tujuan yang telah disepakati dan yang telah ditentukan. Fungsi kepemimpinan menurut Fayol
dalam Robins & Coulter (2007) adalah fungsi yang memotivasi stafnya ketika stafnya
bekerja dan mencari berbagai cara untuk menyelesaikan masalah perilaku stafnya.
e. Pengendalian atau Pengevaluasian (Controlling)
Pengendalian atau pengevaluasian adalah suatu fungsi yang terus menerus dari manajemen
keperawatan yang terjadi selama perencanaan, pengorganisasian, dan pengerahan aktivitas.
Melalui prsoses ini standar dibuat dan kemudian digunakan, diikuti umpan balikyang
menimbulkan perbaikan (Swansburg, 2000). Huber (2006) menyatakan bahwa fungsi
pengendalian adalah fungsi yang digunakan untuk memantau dan mengatur perencanaan,
proses, dan sumber daya manusia yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan-tujuan yang
telah direncanakan sebelumnya.
Robins & Coulter (2007) menyatakan bahwa fungsi ini adalah fungsi yang terakhir di dalam
manajemen dan fungsi memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan yang telah berjalan
sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan dan memantau kinerja stafnya, Kinerja tersebut
kemudian dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila kinerja
tersebut menyimpang maka fungsi manajemen yang lain diperiksa kembali. Proses
pengendalian ini meliputi memantau, memperbandingkan, dan mengoreksi.
F. Manajer Keperawatan
Manjer keperawatan adalah orang yang memiliki posisi memiliki legitimasi sumber
kekuasaan sehubungan dengan otoritas yang didelegasikan sesuai posisinya, diharapkan dapat
melaksanakan fungsi, tugas, dan tanggung jawab khusus, menekankan pada pengendalian, pengambilan
keputusan, analisis keputusan dan hasil, memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap
rasionalitas dan pengendalian yang lebih besar (Marquis dan Huston, 2006).
Menurut Suyanto (2008), manajer keperawatan adalah orang yang mengelola kegiatan
terkait keperawatan meliputi: menetapkan penggunaan proses keperawatan, mengetahui suatu
intervensi juru rawat yang dilakukan dengan dasar diagnosa, menerima akuntabilitas suatu
kegiatan kepengasuhan yang dilaksanakan oleh perawat, menerima akuntabilitas hasil-hasil
kegiatan juru rawat, dapat mengendalikan lingkungan praktek pengasuhan.