Anda di halaman 1dari 36

Disampaikan oleh: drg.

Lili Aprilianti
Workshop Tekhnis Manajemen Puskesmas
Surabaya, 29 Maret 2017
Pemahaman Kepemimpinan

• Apa yang dimaksud dengan Kepemimpinan?


• Mengapa kita mementingkan pemimpin?
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

 Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan


atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama
yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk
membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan kelompok.
 Young (dalam Kartono, 2003) adalah bentuk dominasi yang
didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong
atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki
keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Ketrampilan Kepemimpinan

" Leadership is a function of knowing yourself, having a vision that is well


communicated, building trust among colleagues, and taking effective
action to realize your own leadership potential."
Prof. Warren Bennis

“Kepemimpinan adalah fungsi untuk mengenal diri seseorang ,memiliki visi yang
dikomunikasikan dengan baik, membangun kepercayaan diantara kolega, dan
melakukan tindakan efektif untuk merealisasikan potensi kepemimpinan seseorang

Prof.Warren Bennis
Siapa pemimpin yang sukses ?
M Ghandi: “…we must be the change we wish to see in the world.”
(Kita harus berubah seperti apa yang kita inginkan di dunia)
W. Churchill: “The price of greatness is responsibility.”
(“ Harga yang paling berharga adalah tanggung jawab”)
MaMartin Luther King, Jr.: “A genuine leader is not a searcher for consensus,
but a molder of consensus.”
(“Pemimpin yang sejati tidak mencari konsensus, tetapi menghasilkan
konsensus”)
Manajemen dan Kepemimpinan

 Manager tentara klasik yang benar.


 Pemimpin adalah apa yang dimiliki seseorang.
 Manajer mengerjakan sesuatu dengan benar.
 Pemimpin melakukan hal yang benar.
 Manajer menanyakan bagaimana dan kapan.
 Pemimpin menanyakan apa dan mengapa.
 (W. Bennis)
(Management Notes, 1998)
Peran pemimpin
 Peran pemimpin meliputi :
 Peran Figurehead : Sebagai simbol dari organisasi
 Leader: Berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan
mengembangkannya
 Liaison : Menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi
untuk kepentingan organisasi.
 Monitor:Memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi
organisasi, atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan. Peran sebagai
monitor (pencatat); karena jaringan kontak pribadinya demikian luas,
pemimpin dapat mengumpulkan informasi dari berbagai pihak.
 Disseminator: Menyampaikan informasi, nilai – nilai baru dan fakta
kepada bawahan.
 Spokeman: Juru bicara atau memberikan informasi kepada orang –
orang di luar organisasinya.
Peran pemimpin
 Peran Pemimpin yaitu :
 Enterpreneur : Mendesain perubahan dan pengembangan
dalam organisasi.
 Disturbance Handler : Mampu mengatasi masalah terutama
ketika organisasi sedang dalam keadaan menurun.
 Resources Allocator : Mengawasi alokasi sumber daya
manusia, materi, uang dan waktu dengan melakukan
penjadwalan, memprogram tugas – tugas bawahan, dan
mengesahkan setiap keputusan.
 Negotiator : Melakukan perundingan dan tawar – menawar.
SEHANGAT APA keTegaNGAN
DILINGKUNGAN KERJA ANDA ?

 Bagaimana Anda mengetahui hal tersebut ?


 Bagaimana Anda mengelola ketegangan tersebut?
 Apa yang Anda lakukan untuk menggerakkan sesuatu menuju
tingkat ketegangan yang mendukung produktifitas kerja
sehingga kemajuan dapat dicapai ?
 Apa yang Anda lakukan untuk mendorong manusia di
organisasi agar bergerak maju kearah level produktif
Jenis Gaya Kepemimpinan
 Otokrat:
 Pemimpin membuat keputusan tanpa melibatkan siapapun
 Tingkat ketergantungan pada pemimpin menjadi tinggi
 Dapat menciptakan de-motivasi dan merusak hubungan dg staf
Dibutuhkan untuk keadaan yang membutuhkan keputusan yang cepat dan
mendesak

Demokratik:
Mendorong pembuatan keputusan dari berbagai perspektif – kepemimpinan bisa
ditekankan dijajaran organisasi
konsultasi: proses konsultasi sebelum membuat keputusan
Persuasif: Pemimpin membuat keputusan dan meyakinkan untuk mencari dukungan
dari orang lain untuk menghasilkan keputusan tepat
Jenis Gaya Kepemimpinan
 Laissez-Faire:
 ‘Let it be’ – saling berbagi tanggung jawab kepemimpinan;
 Dapat menjadi sangat berguna didalam kegiatan dimana ide ide
kreatif penting;
 Dapatmeningkatkan motivasi kerja jika orang bisa mengendalikan
kesibukan sehari-hari;
 Dapatmenimbulkan jangka waktu panjang untuk berkoordinasi
dan pembuatan keputusan diberbagai organisasi;
 Percaya pada kerja tim yang baik;
 Percaya akan adanya relasi interpersonal yang baik;
Jenis Gaya Kepemimpinan
 Paternalistik:
 Leader bertindak sebagai ‘figure ayah’;
 Pemimpin Paternalistik membuat keputusan tetapi bisa
melalui konsultasi;
 Percaya bahwa gaya ini dibutuhkan untuk menunjang staf;
CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG
BERINTEGRITAS
• Memiliki karakter/akhlak yang
CHARACTER baik

CONCEPT • Memiliki wawasan kebangsaan

• Memiliki kemampuan untuk


COMPETENCE mengembangkan organisasi

• Memiliki kemampuan dalam menciptakan


CONNECTION jejaring kerja internal dan eksternal

• Memiliki kemauan yang kuat untuk


COMMITMENT mengembangkan organisasi
Berani mengambil keputusan
dengan segala resiko.
Berani mengambil
keputusan dengan segala
resiko.

REAM (mimpi)

TTITUDE (sikap)

ELATIONSHIP (hubungan)

XCELLENT (luar biasa)


Peduli terhadap situasi dan
kondisi lingkungan organisasi
yang terus berubah.
ommitment (komitmen)

ttention (perhatian)

esponsibility (tanggung jawab)

nthusiasm (antusias)
KONSEP KEPEMIMPINAN
SCIENCE
AND ARTS

EMOTIONAL
LEADERSHIP SPIRITUAL
QUOTIENT QUOTIENT

TUJUAN
ORGANISASI
Kapasitas pemimpin

1. Mampu memahami masalah dengan


cermat (Understanding The Problem)

2. Mampu menemukan solusi yang


terbaik (Prescribing The Solution)

3. Mampu menggerakan dukungan – baik


dukungan kebijakan, anggaran, SDM,
sarana-prasarana (Mobilization The
Support)
PEMIMPIN YANG INOVATIF

1. Membangun komitmen bersama dengan


seluruh jajaran organisasi

2. Memiliki kesadaran dan kepedulian


terhadap kualitas

3. Tidak tertutup terhadap perubahan-


yang konstruktif

4. Istiqomah pada semua keputusan yang


diambil
PEMIMPIN HARUS BERFUNGSI SBG

 PENGAYOM
 PELINDUNG
 PEMBINA
 PEMBIMBING
 PEMBERI CONTOH
(SURI TAULADAN)
Leadership Skills

Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan Situasional/contingency (Hersey-Blanchard, 1970/80)
Gaya Kepemimpinan berubah tergantung kepada 'situasi’ dan keadaan individu –
kompetensi dan motivasi mereka

Kompetensi Kompeten rendah Beberapa bisa Kompeten tinggi Kompeten tinggi


kompeten

Komitmen Komitmen Komitmen Komitmen tinggi


Motivasi rendah/ bervariasi/ bervariasi/ /Mampu dan
Tidak mampu dan Tidak mampu mampu tetapi bersedia atau
tidak bersedia tetapi bersedia tidak bersedia atau termotivasi
atau tidak aman atau bermotivasi tidak aman

Gaya DIRECTIF COACHING SUPPORTIVE DELEGATORY


Kepemimpinan (Telling) (Selling) (Participating) (Observing)
 Komitmen karyawan menurut Porter adalah kekuatan yang bersifat relatif
dari individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam bagian
organisasi .
Hal ini dapat ditandai dengan:
1. Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.
2. Kesiapan dan kesediaan untuk berusaha dgn sungguh-sungguh atas
nama organisasi.
3. Keinginan untuk mempertahankan keanggotaan di dalam organisasi.

 Komitmen karyawan menurut Richard M. Teers adalah :


1. Rasa identifikasi yaitu kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi.
2. Keterlibatan yaitu kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi
kepentingan organisasi yang bersangkutan.
3. Loyalitas yaitu keinginan untuk tetap menjadi anggota organisas
 Komitmen dalam berorganisasi adalah tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja
terhadap tujuan organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada di dalam organisasi
tersebut (Mathis dan Jackson).

 Menurut Luthan, Komitmen dalam berorganisasi adalah:

1. Suatu keinginan yang kuat untukmenjadi anggota dari organisasi tertentu.

2. Keinginan menuju level keahlian tinggi atas nama organisasi.

3. Suatu kepercayaan tertentu di dalam, dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan

tujuan organisasi tersebut

Pegawai dengan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk


memberikan tenaga dan tanggungjawab yang lebih dalam menyokong
kesejahteraan dan keberhasilan organisasinya.
Jenis Komitmen Karyawan :

Menurut Allen & Meyer, jenis komitmen terdiri dari 3 komponen:


 1. Komponen Afektif
 Berkaitandengan emosional,identifikasi dan keterlibatan pegawai di
dalam suatu organisasi. Pegawai dengan afektif tinggi masih
bergabung dengan organisasi karena keinginan untuk tetap menjadi
anggota organisasi.
 2. Komponen Normatif
 Perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus diberikan kepada
organisasi.
 3. Komponen Continuance
 Berdasarkanpersepsi pegawai tentang kerugian yang akan
dihadapinya jika meninggalkan organisasi.
Pengaruh komitmen terhadap pekerjaan :

 Komitmen terhadap pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap work


outcomes, seperti keinginan untuk pindah, kinerja, kepuasan kerja, perilaku
kewargaan organisasional, dan tingkat kemangkiran (Cohen)

 Komitmen berpengaruh positif terhadap kinerja. Makin besar komitmen


organisasi maka makin meningkat kinerjanya. (Quirin, Donel, O Bry)
Aspek Komitmen Terhadap Organisasi :

A. Identifikasi
Kepercayaan pegawai terhadap organisasi

B. Keterlibatan
Keterlibatanpegawai menyebabkan mereka akan mau dan senang
bekerja sama baik dengan pimpinan ataupun sesama teman kerja.

C. Loyalitas
Kesediaan pegawai untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi
Faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan terhadap Organisasi

 Masa kerja seseorang pada organisasi (Angle dan Perry)

 Karakteristi Pribadi (Mowday, Porter dan Steers)


1. Usia dan masa kerja,komitmen bertambah seiring
bertambahnya usia
2. Tingkat pendidikan, makin tinggi komitmennya makin rendah
3. Jenis kelamin, wanita komitmennya lebih tinggi
4. Peran individu dalam organisasi
5. Faktor Lingkungan Pekerjaan
Membangun Komitmen Kerja
High Performance Work System (HPWS) dari Cam Caldwell,

 HPWS merupakan sebuah sistem untuk membangun komitmen kerja yang kuat
dan menghasilkan performa tinggi melalui kinerja yang baik.

 HPWS menjadikan karyawan berpotensi/karyawan kunci sebagai mitra dalam


mencapai sasaran, melibatkan secara penuh, bukan sekedar menerima perintah
dan menjalankannya.

 Mengutamakan membangun komitmen

 Menyadarkan dan mendorong semua pihak yang terlibat utk mencapai tingkat
tertinggi, memilik kompetensi dan terus menerus melakukan perbaikan.
Menciptakan Komitmen Karyawan terhadap Organisasi

Menurut Martin dan Nichols, ada 3 pilar besar dalam komitmen karyawan:
1. Adanya perasaan menjadi bagian dari organisasi
Agar rasa memiliki tercapai maka manajemen harus mampu membuat karyawan :
mengidentifikasi dirinyaterhadap organisasi, merasa yakin bahwa pekerjaannya berharga bagi
organisasi, merasa nyaman dengan organisasi terdebut, mendapat dukungan dari organisasi.
2. Adanya ketertarikan atau kegairahan terhadap pekerjaan
Perasaan ini bisa dimunculkan dengan cara: mengenali faktor-faktor motivasi intrinsik dalam
mengatur desai pekerjaan, kualitas kepemimpinan, kemauan dari manajer untuk memberi
perhatian, kesempatan yang cukup bagi karyawan utk mengembangkan ketrampilan dan
keahliannya.
3. Pentingnya rasa memiliki
Rasa memilikibisa muncul jika karyawan merasa bahwa mereka benar-benar diterima menjadi
bagian atau kunci penting dari organisasi.
PUSKESMAS

TEAM
MANAJEMEN PUSKESMAS

EFEKTIF
TUJUAN
PUSKESMAS EFISIEN
Terima kasih atas
perhatian dan
partisipasi Anda.

Anda mungkin juga menyukai