KELOMPOK 4
Anggota Kelompok
Alberta G.S.B. Aton
1 NIM : 2107010003
Febiola
2 NIM : 2107010080
Marselina Ude
4 NIM : 2107010108
Leadership refers to those behavior performed by one or more individuals in the group which helps the
group accomplish its goals (kepemimpinan mengacu kepada perilaku yang ditunjukkan seseorang atau
lebih individu dalam kelompok yang membantu kelompok mencapai tujuannya)
kepemimpinan seperti:
2 Inspire
Dengan memberikan inspirasi, akan diketahui tanggung jawab dan peran pemimpin
dalam masyarakat. John Quincy Adams mengatakan bahwa jika tindakan anda
menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih banyak, belajar lebih banyak, berbuat
lebih banyak, dan menjadi lebih, maka anda adalah seorang pemimpin.
3 Mampu berkomunikasi dengan baik
Pemimpin yang ideal adalah yang mampu mengkomunikasikan visi dan misi dengan baik,
memiliki strategi komunikasi yang efektif, yang kemudian menciptakan pola komunikasi
yang solid antar karyawan yang dipimpinnya. Komunikasi merupakan aspek terpenting
dalam membangun budaya kerja yang produktif
4 Pengambilan keputusan
Keputusan yang dibuat seorang berjiwa kepimpinan harus memiliki dampak besar
pada seluruh tim agar bisa sukses bersama. Saat mengambil keputusan, pemimpin juga
tidak segan-segan berdiskusi dengan bawahannya guna memperoleh banyak
kemungkinan solusi untuk dipertimbangkan. Hal ini karena pemimpin harus cerdas
dalam menganalisa masalah dan akurat dalam mengambil keputusan.
5 Kreatif dan inovatif
Steve Jobs, mengatakan bahwa salah satu hal yang membedakan seorang pemimpin dari
seorang pengikut adalah inovasi. Seorang pemimpin harus kreatif dan inovatif untuk terus
bersaing di dunia yang berubah dengan cepat ini. Diperlukan ide-ide yang sudah
dipersiapkan sebelumnya untuk terus menciptakan inovasi.
6 Tanggungjawab
Arnold H. Glasow, menyebutkan kriteria pemimpin yang ideal harus siap menerima lebih
banyak kritik atas kesalahan daripada pujian atas keberhasilan. Sikap kepemimpinan bebas
hambatan adalah sikap yang dapat membuat semua individu dalam tim bertanggung jawab
atas apa yang mereka lakukan.
7 Percaya Diri dan Optimis
Pemimpin harus memiliki rasa percaya diri. Keyakinan ini dapat mencakup kesiapan untuk
membuat keputusan, mengambil risiko, dan kepercayaan yang seseorang berikan kepada
timnya dalam mengelola tugas. Seorang pemimpin perlu mengembangkan kepercayaan diri
untuk optimis tentang tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
8 Kecerdasan Emosional
Pemimpin yang ideal mampu mengendalikan emosi dalam situasi kritis apapun dan tetap
tenang dalam menghadapi konflik yang muncul. Juga untuk meningkatkan kesadaran sosial
dan membangun komunikasi yang efektif. Pemimpin yang cerdas secara emosional tidak
akan mengambil keputusan dengan tergesa-gesa dengan ego pribadi, tetapi menggutamakan
rasionalitas.
9 Transparansi
Salah satu cara terbaik untuk menjaga kepercayaan tim adalah melalui transparansi.
Akses terbuka untuk mengakses informasi penting bagi seluruh karyawan merupakan
kunci untuk dapat memimpin dan memberikan rasa aman bagi semua yang dipimpin.
Berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai pengambil keputusan yang
kemudian dilaksanakan oleh bawahan dengan adanya instruksi/perintah.
2 Fungsi konsultatif
Berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah, pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak
pimpinan dalam penetapan keputusan, kemudian berkonsultasi dengan bawahan/ orang yang
dipimpin untuk dijadikan bahan pertimbangan.
3 Fungsi partisipasi
Bersifat dua arah, dan merupakan wujud pelaksanaan hubungan manusia yang efektif,
antara pemimpin dengan orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil
keputusan maupun dalam melaksanakannya.
4 Fungsi delegasi
Merupakan pelimpahan wewenang membuat/ menetapkan keputusan, baik melalui
persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan.
5 Fungsi pengendalian
Merupakan fungsi kontrol. yang bersifat satu arah, dengan tujuan agar pemimpin mampu
mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga
memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. terdiri atas 2 aspek :
1.Fungsi admistrasi : mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan
fasilitasnya.
2.Fungsi top manajemen : mengadakan planning, Organizing, staffing,
directing,Commanding dan Controling.
Secara keseluruhan fungsi - fungsi
kepemimpinan meliputi kegiatan dan
tindakan sebagai berikut :
Pengambilan keputusan
Pengembangan imajinasi
Kepemimpianan demokratis ditandai dengan adanya pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif
yang artinya atasan menolak segala bentuk persaingan. Sehingga atasan dapat bekerjasama dengan
karyawan dalam mengambil keputusan. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral
tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri. Kepemimpinan
demokratis ialah kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah. Aktif dalam menggerakkan dan memotivasi
(Rivai, 2010).
Penerapan gaya kepemimpinan demokratis ini dapat mempererat hubungan antar atasan dan bawahan,
tumbuhnya rasa saling memiliki dan terbinanya moral yang tinggi. Karena karyawan ikut serta dalam
pengambilan keputusan bersama pimpinan.
2. Gaya kepemimpinan Otoriter ( Otokratis)
Gaya kepemimpinan bebas (Laissez faire = Prancis, yang berarti biar lah berbuat)
adalah cara memimpin dengan memakai metode pemberian keleluasaan pada
bawahan. sedangkan pemimpin sendiri hanya memfungsikan dirinya sebagai
penasihat yang dilakukan dengan memberi kesempatan berkompromi atau bertanya
bagi anggota kelompok yang memerlukan.
Bawahan memiliki kebebasan penuh untuk proses pengambilan keputusan dan
menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang menurut karyawan paling sesuai
dengan partisipasi minimal dari pemimpin. Sehingga pemegang kekuasaan ada
pada bawahan itu sendiri.
Dari ketiga gaya tersebut Gillies (1994) menyimpulkan bahwa tidak ada gaya
kepemimpinan yang jelek dan tidak ada kepemimpinan yang selalu tepat untuk
semua situasi.
Relevansi Kepemimpinan dalam Bidang
Kesehatan
Kepemimpinan mutlak diperlukan di berbagai bidang, begitu pula
di bidang kesehatan.
Selain itu, sosok pemimpin juga merupakan hal sentral untuk kesuksesan
tujuan kesehatan, karena ia merupakan panutan yang akan mempengaruhi
perilaku pengikutnya sehingga ia harus menunjukkan perilaku yang dapat
menunjang kesehatan bukan sebaliknya
Sumber :
Hadari Nawawi,dkk, Kepemimpinan Yang Efektif. cet IV; Yogyakarta: Gadja Mada University Press, 2004, hal 74-
79.
Martoyo, Susilo. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-3 Cet. III; Yogyakarta: BPFE, 1998, h. 166-170.
Masri, Rasyid. 2013. Manajemen Kepemimpinan. Buku Daras : Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Nitisemito, Alex. 1989. Manajemen: Suatu Dasar dan Pengantar. Jakarta: Ghalia Indonesia, h. 140.
Schneider, A. dkk. 1975. Organizational Communication. New York-Toronto: Mc. Graw Hill Book Company, h. 148-
149.
Thoha, Mitfah. 1993. Kepemimpinan dalam Manajemen : Suatu Pendekatan Prilaku. Cet. IV; Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1993, h. 4.
Susilo Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-3 Cet. III; Yogyakarta: BPFE, 1998, h. 166-170.
Sekian presentasi dari kami.