menjadi pelayan. Dalam buku The Servant as Leader dia menulis : “ Ini dimulai dengan
perasaan alami bahwa orang ingin melayani, melayani lebih dulu. Kemudian pilihan sadar
membawa orang untuk berkeinginan memimpin. Perbedaan ini memanifestasikan diri dalam
kepedulian yang dimiliki oleh pelayan yang menempatkan kebutuhan prioritas tertinggi orang
lain adalah dilayani. Orang ini jauh berbeda dengan orang yang menjadi pemimpin lebih
dulu, mungkin karena keperluan untuk membantu dorongan kekukasaan yang tidak biasa atau
untuk memperoleh hak milik duniawi. Pemimpin dulu dan pelayan dulu adalah tipe yang
berbeda. Perbedaannya dilukiskan dalam kepedulian yang diambil oleh pelayan lebih dulu
untuk memastikan bahwa kebutuhan prioritas tertinggi orang lain adalah dilayani. Ujian yang
terbaik dan sulit untuk melaksanakannya adalah apakah mereka yang dilayani tumbuh
sebagai pribadi , atau apakah mereka ketika dilayani menjadi lebih sehat (lebih baik), lebih
bijaksana, lebih bebas, lebih mandiri, dan lebih memungkinkan diri mereka menjadi pelayan?
Dan apakah pengaruhnya terhadap tanggung jawab dalam lingkungan social; akankah
menguntungkan atau merugikan?
Istilah kepemimpinan pelayan muncul berdasarkan suatu buku yang ditulis oleh Robert K.
Greenleaf (1904-1990) pada tahun 1970 dengan bukunya yang berjudul The Servant as
Leader . Greenleaf adalah Vice President American Telephone and Telegraph Company
(AT&T) . Tujuan utama penelitian dan pengamatan Greenleaf akan kepemimpinan pelayan
adalah untuk mebangun suatu kondisi masyarakat yang lebih baik dan lebih peduli. Greenleaf
berpandangan bahwa yang dilakukan pertama kali oleh seorang pemimpin besar adalah
melayani orang lain. Kepemimpinan yang sejati timbul dari mereka yang motivasi utamanya
adalah keinginan menolong orang lain.
Dari beberapa tulisan Greenleaf, Spears (1996) menyimpulkan bahwa sedikitnya terdapat
sepuluh cirri khas kepemimpinan pelayan yang paling dominan, yaitu :
Seven pillars