Konteks Dan Budaya. Kepemimpinan yang melayani tidak muncul dalam situasi kosong,
tetapi terjadi dalam konteks organisasi yang ada dan budaya tertentu. Sifat dari masing
masing hal tersebut memengaruhi bagaimana kepemimpinan yang melayani dilaksanakan.
Contoh : dalam latar organisasi layanan kesehatan dan nirlaba, norma untuk pedul lebih
dominan, sementara perusahaan wall street lebih umum memiliki kompetisi sebagai norma
yang efektif. Karena norma berbeda, cara menerapkan kepemimpinan yang melayani bissa
berbeda.
Sifat Pemimpin. Seperti dalam situasi kepemimpinan apap pun, kualitas dan karakter
pemimpin memngaruhi proses kepemimpinan yang melayani . individu membawa sifat dan
ide mereka sendiri tentang memimpin utnuk situasi kepemimpinnan. Sejumlah orang bisa
merasa sangat ingin melayani atau sangat kuat trmotivasi untuk memimpin. Karakter ini
membentuk cara individu menunjukan kepemimpinan yang melayani. Selain itu, orang
berbeda dalam bidang seperti perkembangan moral, kecerdasan emosional, dan ketekunan
diri, serta sifat-sifat ini berinteraksi dengan kemampuan mereka untuk terlibat dalam
kepemimipan yang melayani.
Membantu Pengikut Tumbuh dan Sukses. Perilaku ini merujuk pada pengetahuan akan
tujuan tujuan pribadi dan professional pengikut, serta membantu mereka untuk mencapai
tujuan itu. Pemimpin yang melayani membuat perkembangan karier pengikut sebagai
prioritas, termasuk mendampingi pengikut dan member mereka bantuan. Pada intinya,
membantu pengikut untuk tumbuh dan sukses adalah tentang membantu individu ini untuk
menjadi orang yang memiiki aktualisasi diri, mencapai potensi penuh mereka.
Berperilaku Secara Etis. Berprilaku secara etis berarti melakukan hal yang benar dengan
cara yang benar. Perilaku ini memegang standar etis kuat, termasuk bersikap terbuka, jujur,
dan adil dengan pengikut. Pemimpin yang melayani tidak melanggar prinsip etika dalam
rangka mencapai sukses.
Menciptakan Nilai Untuk Masyarakat. Pemimpin yang melayani menciptakan nilai bagi
komunitas dengan secara sengaja, dan sadar memberikan kembali kepada komunitas. Mereka
terlibat dalam aktivitas setempat dan mendorong pengikut untuk juga menjadi tenaga
sukarela bagi layanan masyarakat. Penciptaan nilai bagi masyarakat adalah satu cara bagi
pemimpin untuk mengaitkan tujuan dan prinsip dari suatu organisasi dengan prinsip
masyarakat yang lebih luas.
Hasil
Walaupun kepemimpinan yang melayani terutama berfokus pada perilaku pemimpin, ini juga
penting untuk menganalisis hasil yang ada dari kepemimpinan yang melayani. Hasil dari
kepemimpinan yang melayani adalah kinerja dan pertumbuhan pengikut, kinerja organisasi,
dan dampak bagi masyarakat (lihat Bagan 10.1). seperti disoroti oleh Greenleaf dalam karya
awalnya (1970), tujuan dari kepemimpinan yang melayani adalah untuk menciptakan
organisasi yang sehat yang mendukung pertumbuhan individual, memperkuat kinerja
organisasi, dan pada akhirnya, menciptakan dampak positif bagi masyarakat.
Kinerja Dan Pertumbuhan Pengikut. Sebagian besar perilaku pemimpin yang melayani
berfokus secara langsung pada pengakuan kontribusi pengikut, dan membantu mereka
menyadari potensinya.hasil yang diharapkan bagi pengikut adalah aktualisasi diri yang lebih
besar. Yaitu, pengikut akan menyadari kecakapan penuh mereka kalua pemimpin
mendukung , membantu mereka dengan tujuan pribadinya, serta memberi mereka kendali.
Kinerja Organisasi. Selain untuk memengaruhi pengikut dan kinerja mereka secara positif,
penelitian awal telah menunjukan bahwa kepemimpinan yang melayani memiliki pengaruh
pada kinerja organisasi.
Dampak Bagi Masyarakat. Hasil lain yang diharapkan dari kepemimpinan yang melayani
adalah, ini mungkin memiliki dampak positif pada masyarakat. Walaupun dampak sosial
tidak diukur secara umum dalam kajian kepemimpian yang melayani, ada contoh dtentang
dampak kepemimpinan yang melayani yang sangat kasat mata.
KEKUATAN
Pertama, kepemimpinan yang melayani menyatakan secara tegas bahwa pemimpin harus
mendahulukan pengikut, bebagai kkontrol dengan pengikut, serta mendukung perkembangan
mereka,
Keempat, penelitian terbaru telah menghasilkan ukuran yang lengkap tentang kepemimpinan
yang melayani. Penelitian menunjukan SLQ(servant leadership questionaire)/kuesioner
kepemimpinan yang melayani itu unik dan mengukur aspek kepemimpinan yang berbeda dari
mereka yang diukur oleh teori transformasional dan pertukaran pemimpin -pengikut . SLQ
terbukti menjadi instrumen yang cock untuk digunakan, dalam penelitian tentang
kepemimpian yang melayani di masa depan.
KRITIK
1. Sifat paradoks dari judul "kepemimpinan yang melayani" menciptakan semantic noise
yang mengurangi nilai potensial dari pendekatan ini. Karena namanya tampak
kontradiktif, maka kepemimpinan yang melayani cenderung dianggap aneh
2. Ada perdebatan di antara para ahli kepemimpinan yang melayani tentang dimensi inti
dari proses.
3. Sebagian besar tulisan tentang kepemimpinan yang melayani memiliki nada
preskriptif yang menyiratkan bahwa para pemimpin yang baik "Mendahulukan orang
Lain."
4. Tidak jelas mengapa "konseptualisasi" dimasukkan sebagai salah satu perilaku
kepemimpinan yang melayani dalam model kepemimpinan yang melayani (lihat
Gambar 10.1).
PENERAPAN
1. Kepemimpinan yang melayani dapat diterapkan di segala tingkatan manajemen dan
dalam segala jenis organisasi.
2. Kepemimpinan yang melayani telah digunakan secara luas dalam berbagai organisasi
selama lebih dari 30 tahun. anyak organisasi di Fortune 500 (misalnya, Starbucks,
AT&T, Southwest Airlines, dan Vanguard Group) menerapkan ide dari
kepemimpinan yang melayani. Pelatihan dalam kepemimpinan yang melayani
biasanya melibatkan latihan penilaian diri, sesi pendidikan, dan penetapan tujuan. Isi
kepemimpinan yang melayani bersifat sederhana dan dapat diakses karyawan di setiap
tingkatan dalam organisasi.
3. Kepemimpinan pelayan diajarkan di banyak perguruan tinggi di seluruh penjuru dunia
dan merupakan fokus dari beragam pelatihan dan konsultan swasta.
Intinya, kepemimpinan yang melayani menyediakan filosofi dan seperangkat perilaku yang
bisa dipelajari dan dikembangkan oleh individu dalam organisasi.
Instruktur: Pilih dua yang Anda kenal dalam kapasitas kepemimpinan seperti rekan kerja,
teman satu tim, atau pengikut. Buatlah dua salinan dari kuisioner ini dan beri satu salinan
untuk setiap orang yang telah Anda pilih. Dengan menggunakan skala tujuh nilai berikut,
mintalah mereka untuk mengidentifikasi hingga tingkat mana mereka setuju atau tidak setuju
dengan pernyataan berikut ketika mereka mengalami kepemimpinan Anda. Dalam pernyataan
ini, “Dia” merujuk kepada Anda dalam kapasitas kepemimpinan.
Kunci:
1. Orang lain akan meminta bantuan dari dia kalau mereka mendapat 1234567
masalah pribadi
2. Dia menekankan pentingnya memberikan kembali kepada komunitas 1234567
3. Dia bisa tahu bila sesuatu yang terikat dengan perkerjaan tidak berjalan 1234567
dengan semestinya
4. Dia member orang lain tanggung jawab untuk membuta keputusan 1234567
penting tentang pekerjaan mereka
5. Dia memprioritaskan pengembangan karir orang lain 1234567
6. Dia lebih peduli dengan kesuksesan orang lain daripada kesuksesannya 1234567
sendiri
7. Dia memiliki standar etika yang tinggi 1234567
8. Dia peduli dengan kebahagiaan orang lain 1234567
9. Dia selalu tertarik untuk membantu orang lain dalam komunitasnya 1234567
10. Dia mampu berpikir untuk mengatasi masalah yang kompleks 1234567
11. Dia mendorong orang lain untuk menangani sendiri keputusan kerja yang 1234567
penting
12. Dia tertarik untuk memastikan bahwa orang lainbahwa orang lain 1234567
mencapai tujuan karier mereka
13. Dia mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingannya 1234567
14. Dia selalu jujur 1234567
15. Dia meluangkan waktu untuk berbicara orang lain pada tingkat pribadi 1234567
16. Dia terlibat dalam aktivitas komunitas 1234567
17. Die memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang organisasi dan 1234567
tujuannya
18. Dia member kebebasan kepada orang lain untuk menangani situasi sulit 1234567
dengan cara yang mereka anggap paling baik
19. Dia memberikan orang lain pengalaman kerja yang memungkinkan 1234567
mereka mengembangkan keterampilan baru
20. Dia mengorbankan kepentingannya sendiri untuk memenuhi 1234567
kebutuhannya sendiri
21. Dia tidak mau melanggar prinsip etika agar bisa berhasil 1234567
22. Dia bisa mengetahui ketika orang lain merasa sedih tanpa menanyai 1234567
mereka
23. Dia mendorong orang lain untuk menjadi tenaga sukarela di komunitas 1234567
24. Dia bisa memecahkan masalah pekerjaan dengan ide baru/kreatif 1234567
25. Bila orang lain perlu membuat keputsuan penting di pekerjaan, mereka 1234567
tidak perlu
26. Berkonsultasi dengan dia 1234567
27. Dia ingin mengetahui tujuan karier orang lain 1234567
28. Dia melakukan apa yang dia bisa untuk mempermudah pekerjaan orang 1234567
lain
29. Dia lebih menghargai kejujuran daripada kauntungan 1234567
Penilaian (dibuku)
KESIMPULAN
Berawal dari karya terkenal Greenleaf (1970), kepemimpinan yang melayani adalah
pendekatan yang paradoksal tentang kepemimpinan, karena menantang keyainan tradisional
kita tentang kepemimpinan dan pengaruh. Kepemimpinan yang melayani menekankan bahwa
pemimpin seharusnya memperhatikan kebutuhan-kebutuhan para pengikut, memberdayakan
mereka, dan membantu bereka mengembangkan kapasitas penuh mereka.
Pemimpin yang melayani membuat pilihan yang disadari untuk melayani terlebih dulu: untuk
menempatkan kepentingan pengikut di atas kepentingan diri pemimpin. Mereka membangun
hubungan yang kuat dengan orang lain, simpatik dan etis, serta memimpin dalam jalan yang
melayani kepentingan yang lebih besar dari pengikut, organisai, komunitas, dan masyarakat
secara umum.
Berdasarkan ide dari novel Herman Hesse (1956) The journey to the East, Greenleaf
mengatakan bahwa pelayan yang tidak egois di dalam suatu kelompok memiliki dampak luar
biasa pada anggota kelompok lainnya. Pemimpin yang melayani memerhatikan secara penuh
kebutuhan pengikut, peduli dengan orang lain yang kurang beruntung, dan bertujuan untuk
menghilangkan diskriminasi dan ketidakadilan social. Karena pemimpin yang melayani
mengaitkan orientasi kepada mereka yang dipimpin, mereka tidak terlalu banyak
melaksanakan kekuasaan dan kendali institusional.
Para pakar telah mendefinisikan kepemimpinan yang melayani dalam banyak cara. Menurut
Spears (2002), ada sepuluh karakteristik dari kepemimpinan yang melayani: mendengarkan,
empati, menyembuhkan, perhatian, persuasi, konseptualisasi, peramalan, tugas untuk
mengurus, komitmen untuk pertumbuhan orang-orang, dan membangun komunitas. Upaya
tambahan oleh peneliti ilmu social untuk mengembangkan dan membuktikan ukuran
kepemimpinan yang melayani, telah menghasilkan daftar panjang tentang karakteristik
kepemimpinan yang melayani.
Liden, Panaccio, et. al. (sedang naik cetak) telah menciptakan model yang menjanjikan dalam
kepemimpinan yang melayani. Model itu memiliki tiga komponen utama: kondisi yang ada,
perilaku pemimpin yang melayani, dan hasil kepemimpinan. Kondisi yang ada itu adalah
kondisi yang kemungkinan mempengaruhi pemimpin yang melayani, termasuk konteks dan
budaya, sifat pemimpin, serta daya penerimaan pengikut. Yang menjadi pusat dari proses
pemimpin yang melayani adalah tujuan perilaku pemimpin yang melayani: membentuk
konsep, memulihkan emosi, mengutamakan pengikut, membantu pengikut tumbu dan sukses,
berperilaku secara etis, memberdayakan, serta menciptakan nilai untuk masyarakat. Hasil
dari kepemimpinan yang melayani adalah kinerja dan pertumbuhan pengikut, kinerja
organisasi, dan dampak bagi masyarakat.
Penelitian pada kepemimpinan yang melayani memiliki sejumlah kekuatan. Pertama, hal itu
unik karena hal tersebut membuat altruism (perhatian terhadap kesejahteraan orang lain
tanpa memperhatikan diri sendiri. Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada dalam banyak
budaya dan dianggap penting oleh beberapa agama) sebagai komponen utama dari proses
kepemimpinan. Kedua, kepemimpinan yang melayani menyediakan pendekatan yang
provokatif dan berlawanan dengan naluri tentang penggunaan pengaruh di mana pemimpin
menyerahkan kontrol, bukannya berusaha untuk mengontrol. Ketiga, bukannya sebagai cinta
Tuhan kepada umat-Nya, penelitian telah menunjukan bahwa ada kondisi di mana
kepemimpinan yang melayani bukan jenis kepemimpinan yang disukai. Terakhir, penelitian
terbaru telah menghasilkan ukuran yang pasti tentang kepemimpinan yang melayani (SLQ)
yang mengidentifikasikan tujuh dimensi berbeda dari proses tersebut.
Alhamdulillahirohmanirohim,
……S U K S E S…….