Anda di halaman 1dari 11

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN HEALTH & SAFETY

ENVIRONMENT DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2007


DAN MAKRO VBA
(Studi Kasus : PT. Beiersdorf Indonesia Malang)

HEALTH & SAFETY ENVIRONMENT MANAGEMENT INFORMATION


SYSTEM DESIGN USING MICROSOFT EXCEL 2007 AND VBA MACRO
(Case Study : PT.Beiersdorf Indonesia Malang)

Try Lestari Kusuma Putri1), Purnomo Budi Santoso2), Mochamad Choiri3)


Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
2
Email : trylestarikp@gmail.com1), budiakademia@gmail.com ), moch.choiri76@ub.ac.id3)

Abstrak

PT Beiersdorf Indonesia merupakan salah satu industri manufaktur yang bergerak dalam industri
kosmetik dan alat kesehatan. Permasalahan yang dihadapi oleh Ahli K3 Perusahaan saat ini adalah sistem
yang mereka gunakan untuk mendokumentasikan dan mengolah data terkait dengan perilaku tidak aman
karyawan berdasarkan Observasi BBS (Behavior Based Safety) tidak optimal. Penelitian ini mempergunakan
sistem informasi manajemen HSE untuk membantu sistem pencatatan, pengumpulan data serta perhitungan
dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Makro VBA. Perancangan sistem yang digunakan
merupakan model prototyping yang terdiri dari fase perancangan, analisa, desain, implementasi dan
pengujian. Dari perancangan sistem ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna sistem yaitu
admin dan observer.

Kata Kunci: Sistem Informasi Manajemen, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Behavior Based Safety

1. Pendahuluan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berada di area perusahaan memahami aturan
diperusahaan seringkali terabaikan oleh dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
karyawan baik yang sudah lama bekerja di Perusahaan telah melakukan analisis
perusahaan ataupun bagi tamu dan pihak deskriptif internal kepada karyawan dalam
eksternal yang datang ke perusahaan. Hal perusahaan dengan menggunakan kuisioner
tersebut berdampak pada keselamatan kerja untuk mengetahui nilai perilaku karyawan
karyawan serta penyakit kerja yang ditimbulkan dalam keselamatan kerja di perusahaan.
setelah proses di perusahaan tersebut. Oleh Didapatkan hasil bahwa kultur keselamatan
sebab itu dalam menjalankan bisnis usaha yang berdasarkan perilaku aman berada dibawah
aman maka penerapan Sistem Manajemen 50%. Nilai secara rinci untuk masing-masing
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) poin tercantum pada Tabel 1.
harus dilaksanakan secara konsisten.
Berdasarkan UU Keselamatan Kerja No.1 Tabel 1. Struktur Untuk Checklist Perilaku
Tahun 1970 dan UU Ketenagakerjaan No. 13 No Tugas Aman Tidak
Tahun 2003 yang menyatakan bahwa Aman
pengusaha wajib melindungi pekerja dari 1 Reaksi saat diamati 29% 71%
2 Posisi Kerja 28% 72%
potensi bahaya yang dihadapinya.
3 Penggunaan APD 64% 36%
PT. Beiersdorf Indonesia merupakan
4 Penggunaan peralatan 58% 42%
perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang safety
produksi kosmetik dan alat kesehatan. Saat ini 5 Penggunaan equipment 58% 42%
PT. Beiersdorf Indonesia telah memegang 6 Prosedur 35% 65%
predikat Zero Accident dan berusaha terus 7 Ketatarumahtanggan 69% 31%
mempertahankan predikat tersebut dengan Total 48% 52%
memastikan seluruh karyawan dan pekerja yang (Sumber : Hasil Survey Internal Perusahaan 2013)

750
Proses kontrol perilaku aman karyawan Dalam penelitian ini untuk membangun
ini akan lebih teratur jika ada suatu sistem sistem digunakan Microoft Excel 2007, karena
penyaji informasi yang terpadu. Pemanfaatan Excel banyak dipakai untuk melakukan
teknologi berupa sistem informasi manajemen perhitungan. Dalam penelitian sistem didukung
health & safety environment ini juga merupakan Makro VBA Sehingga pengoperasian terutama
sebuah solusi dalam mempertahankan predikat untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan
Zero Accident yang telah diperoleh oleh PT. data, yang memungkinkan pengoperasian data
Beiersdorf Indonesia selama ini. Saat ini, PT. dikerjakan dengan mudah secara otomatis dan
Beiersdorf Indonesia belum memiliki sistem dapat diakses dimanapun dan kapanpun dalam
informasi mengenai health & safety perusahaan.
environment. Hal ini menyebabkan pihak PT.
Beiersdorf Indonesia kesulitan untuk 2. Metode Penelitian
mengetahui prosentase perilaku aman dan tidak 2.1 Studi Lapangan
aman. Tahap studi lapangan ini adalah
Di sisi lain, sistem informasi manajemen melakukan observasi ke tempat penelitian
health & safety environment sendiri merupakan untuk mengumpulkan informasi dan
suatu sistem yang mampu memberikan memperoleh gambaran kondisi objek penelitian.
kejelasan pada pemakainya sehingga informasi
yang diperoleh lebih mudah untuk dipahami, 2.2 Identifikasi Masalah
lebih lengkap, serta ada jika sewaktu-waktu Langkah selanjutnya adalah
diperlukan. Sistem ini nantinya akan membantu mengidentifikasi masalah yang ditemukan pada
ahli K3 dalam mengetahui hasil observasi PT. Beiersdorf Indonesia. Dengan identifikasi
karyawan level professional(manajemen). masalah maka penelitian ini akan lebih terarah
Selain itu berfungsi sebagai pengingat tujuannya.
mengenai prosentase perilaku tidak aman
terdeteksi pada masing-masing departemen. 2.3 Studi Pustaka
Sistem ini juga memberikan informasi bagi Hasil dari studi lapangan perlu didukung
pihak terkait mengenai pencapaian perilaku dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya.
tidak aman dalam lingkungan perusahaan. Agar teori-teori sebelumnya dapat dijadikan
Salah satu alternatif untuk dapat referensi untuk mendukung penelitian ini.
membantu penyelesaian masalah tersebut
adalah pemanfaatan sistem informasi 2.4 Tujuan Penelitian
manajemen dan basis data sebagai media Tujuan ditentukan berdasarkan
penyimpanan. Sistem informasi manajemen identifikasi masalah. Tujuan dapat menjadi
dengan Excel & Makro VBA ini akan acuan dalam penelitian dan tidak menyimpang
mempermudah dokumentasi data sehingga dari permasalahan yang ada.
informasi akan menjadi lebih cepat dan mudah
diperoleh dibandingkan dengan sistem manual 2.5 Menentukan Tujuan Penelitian
yang ada saat ini. Tujuan penelitian ditentukan berdasarkan
Microsoft Excel sebagai alat canggih perumusan masalah yang telah ditetapkan
yang bisa digunakan untuk memanipulasi, sebelumnya. Hal ini ditujukan agar
menganalisis, dan menyajikan data. Terkadang mempermudah peneliti untuk menentukan
kita ingin menemukan cara yang lebih mudah batasan-batasan yang perlu dalam pengolahan
untuk melakukan yang biasa, tugas berulang, dan analisis data selanjutnya.
atau untuk melakukan beberapa tugas yang
tidak bisa diatasi oleh UI. Visual Basic 2.6 Pengumpulan Data
Applications (VBA) adalah bahasa Pengumpulan data merupakan proses
pemrograman yang memberikan kita yang dilakukan dalam penelitian untuk
kesempatan untuk melakukan pengembangan memperoleh informasi yang relevan dengan
pada aplikasi tersebut. Meskipun VBA adalah permasalahan dalam penelitian. Penelitian ini
bahasa pemrograman tersendiri, tetapi pada dilakukan dengan menggunakan dua jenis data,
kenyataannya berasal dari Bahasa Komputer antara lain:
Visual Basic yang dikembangkan oleh 1. Data primer. Dalam penelitian ini, data
Microsoft. primer yang diambil adalah :
a. Data persepsi karyawan terhadap K3

751
b. Data informasi kebutuhan tampilan perangkat lunak. Efektif artinya siap
form input. digunakan, dan hasilnya sesuai
c. Data output yang diperlukan untuk dengan kebutuhan pengguna. Desain
report.
UI meliputi hirarki menu, form dan
2. Data sekunder. Dalam penelitian ini data
sekunder yang digunakan adalah : report.
a. Data Area/Departemen 2) Desain Algoritma bertujuan untuk
b. Data Karyawan (Observer) merancang tahapan proses apa saja
yang harus dilakukan sehingga
2.7 Perancangan Sistem input, user interface, dan database
Tahapan ini merupakan tahapan inti dari menghasilkan output yang
penelitian. Untuk pembuatan prototipe adalah diharapkan dan dapat ditampilkan,
sebagai berikut: algoritma dapat dinyatakan dengan
1. Menetapkan tujuan prototipe: flowchart ataupun pseudocode.
a. Mengidentifikasi masalah dalam sistem Algoritma dipilih algoritma
manajemen perilaku terkait K3 yang pembuatan form mengunakan makro
sedang berjalan dengan menggunakan Excel.
analisis PIECES (Performance, c. Implementasi, langkah ini adalah
Information, Economy, Control, membuat aplikasi pada tingkatan
Eficiency dan Services) prototipe dari spesifikasi desain yang
b. Menetapkan batasan-batasan dihasilkan di langkah sebelumnya. Alat
(constraints) atau ruang lingkup yang digunakan adalah Microsoft Excel
prototipe dari manajemen perilaku dengan Makro VBA.
terkait K3.
4. Mengevaluasi prototipe
c. Menetapkan tujuan dan manfaat dari
Dalam pelaksanaan verifikasi dilakukan
prototipe
oleh Observer dan Ahli K3 sebagai pengguna
Model proses dalam pengembangan
aplikasi. Pengujian aplikasi ini dapat ditinjau
prototipe tampak pada Gambar 1.
dari tiga segi yaitu: verifikasi, validasi, dan uji
prototipe.
Menetapkan
Mendefinisikan Mengembangkan Mengevaluasi a. Verifikasi, mengacu pada pertanyaan
tujuan
fungsi prototipe prototipe prototipe
prototipe apakah prototipe SIM HSE yang dibuat
telah sesuai dengan spesifikasi desain.
Rencana pembuatan
Garis besar definisi
Prototipe yang
Laporan evaluasi
Verifikasi meliputi menguji hirarki
prototipe dapat dieksekusi
menu, form, dan report beserta
Gambar 1. Model Proses Pengembangan ketelitian perhitungan.
Prototipe b. Validasi, mengacu pada pertanyaan
apakah sistem yang dibuat telah sesuai
2. Mendefinisikan fungsi prototipe dengan kebutuhan admin yang meliputi
a. Membuat daftar kebutuhan lima kategori umum: output, input,
(requirement modelling). Daftar proses, kinerja, dan kontrol (SRC).
kebutuhan dapat dinyatakan sebagai c. Uji prototipe bertujuan untuk
system requirements checklist atau mengetahui apakah prototipe dapat
SRC. Kebutuhan sistem digambarkan menjawab dan mengatasi kelemahan
ke dalam lima kategori umum: output, sistem lama & dirangkum sebagai hasil
input, proses, kinerja, dan kontrol. analisis PIECES yang diungkapkan
b. Membuat Process modeling (Model dalam Bab I (Latar Belakang).
Proses) flowchart dari model proses
nanti akan berguna dalam membangun 2.8 Kesimpulan dan Saran
algoritma sistem. Penarikan kesimpulan dilakukan untuk
3. Mengembangkan prototipe menyampaikan hal-hal yang dilakukan dan
a. Langkah Desain bagaimana hasil yang didapat dalam penelitian
1) Desain antarmuka/User Interface ini. Saran ditujukan untuk perbaikan penelitian
(UI) bertujuan untuk merancang selanjutnya
antarmuka yang efektif untuk sistem

752
3. Pengumpulan data dan Analisa ditemui. Tampilan Kartu Pengamatan Perilaku
Kebutuhan K3 tampak pada Gambar 2.
Data dalam penelitian ini terdiri dari dua
jenis yaitu data yang diperoleh dari wawancara
dengan pemilik dan data observasi pada PT.
Beiersdorf Indonesia. Selain pengumpulan data
pada bab ini akan dibahas mengenai analisa
kebutuhan sistem

3.1 Behavior Based Safety


Behavior Based Safety adalah aplikasi
sains yang didasarkan pada perilaku yang aman
dan selamat dalam mengambil tindakan. Sistem
ini berfokus pada pengamatan keselamatan
dalam bekerja secara langsung dan teratur.
Pengamatan ini lebih khusus diterapkan pada
perilaku aman dan tidak aman pekerja. Dengan
tujuan meningkatkan kesadaran karyawan
dalam berperilaku aman dan menghindarkan
karyawan dari kecelakaan dengan cara
mengajak karyawan berdiskusi tentang perilaku
yang aman dalam bekerja.
Pengamatan dilakukan oleh karyawan
level Profesional terhadap karyawan level para
profesional, tamu, kontraktor kapanpun dan
dimanapun diarea perusahaan. Pengamatan
dilakukan secara konsisten dengan jumlah
minimal observasi tertera pada tabel 2.

Tabel 2. Target Minimum Observasi/Bulan


No Deskripsi ∑ Frekuensi Target
Orang Observasi
/Bulan
1 Direktur 1 1/Bulan 1
2 Manager 11 1/Minggu 44
/Ka Dept
3 Supervisor 28 2/Minggu 224 Gambar 2. Kartu Pengamatan Perilaku K3(1)
4 SHE Dept 2 5/Minggu 40
Total 42 309 Pengamatan difokuskan terhadap
perilaku tidak aman yang muncul dahulu. Bila
PT. Beiersdorf Indonesia mengadaptasi ada perilaku tidak aman yang muncul saat
STOP Card yang telah dibuat oleh DuPont dan diamati maka diberikan centang pada ( )
menyesuaikannya dengan kebutuhan dalam disamping sub kategori tersebut, tetapi bila
perusahaan. Kartu ini harus dibawa oleh tidak tertera dalam sub kategori tersebut maka
observer kapanpun dan dimanapun dalam area dimasukkan pada sub kategori lain-lain. Bila
perusahaan untuk mempermudah observasi. tidak ditemukan perilaku tidak aman, maka opsi
Terdapat 7 kategori yang harus diamati pada kategori tersebut yang diberikan tanda
oleh Observer diantaranya Reaksi Orang saat centang baru beralih kekategori kedua. Begitu
diamati, Posisi Kerja (Berpotensi Menyebabkan seterusnya sampai keseluruhan kategori telah
Cidera), Alat Pelindung Diri (APD), dipastikan diamati.
Penggunaan Alat Pengaman, Penggunaan Halaman kedua berisi catatan
Peralatan, Prosedur, serta Kebersihan dan pengamatan, disini dituliskan Perilaku Kerja
Kerapihan. Dari masing-masing kategori Tidak Aman Yang Diamati, Tindakan Koreksi
terdapat sub kategori perilaku tidak aman yang Yang Dilakukan Agar Berperilaku Aman,
terdeteksi. Sistem pengisian dilakukan dengan Tindakan Yang Dilakukan Untuk
cara memberikan tanda centang pada opsi yang Mempertahankan Berperilaku Aman, serta data

753
pengamatan. Apa saja yang dilakukan pada saat 3.2 Analisa Data dan Kebutuhan Model
mengoreksi dan memberi apresiasi harus Kebutuhan fungsional SIM health &
dituliskan pada halaman ini nantinya disamping safety environment PT. Beiersdorf Indonesia
sebagai koreksi atas perilaku tidak aman yang untuk admin ditunjukkan pada Tabel 3.
sering muncul, juga digunakan sebagai report
reward and punishment yang dilakukan oleh Tabel 3. User Requirement Admin
observer. Gambar 3 menampilkan halaman No.
User
Keterangan
Requirement
kedua dari Kartu Pengamatan Perilaku K3.
1. Input a.Admin dapat memasukkan
data observer, data perilaku
yang harus diamati beserta
opsi pilihannya, data hasil
observasi oleh Observer,
serta data-data lain yang
terdapat dalam SIM health &
safety environment .
b.Admin dapat
menambahkan pengaturan
sistem.
2. Output a.Sistem dapat menampilkan
data prosentase perilaku
aman, data observer, data
index layered observation,
grafik, serta data-data lain
terkait Perilaku Tidak Aman
pada Worksheet Laporan.
b.Sistem dapat menampilkan
informasi tentang pengaturan
dalam sistem dan konfirmasi
pengisian hasil observasi dari
observer.
3. Process a.Sistem melakukan proses
login untuk akses admin pada
SIM health & safety
environment .
b.Admin berhak mengatur,
mengelola, dan melakukan
proses add, insert, update,
change, delete keseluruhan
data yang akan ditampilkan
pada Worksheet All dan hasil
observasi.
4. Performance a.Sistem dapat mendukung
penyimpanan data dengan
menggunakan Excel agar
data dapat tersimpan dengan
baik.
b.Sistem memungkinkan
Gambar 3. Kartu Pengamatan Perilaku K3(2) admin untuk melakukan
update data secara
Setelah dilakukan pengamatan, hasil keseluruhan.
observasi dilaporkan kepada Ahli K3 c.Sistem dapat melakukan
proses data pengamatan yang
Perusahaan setiap bulan sesuai dengan jadwal dilakukan oleh Observer.
yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari sini 5. Control Sistem memberikan
Ahli K3 akan melakukan rekap data dan keamanan untuk akses admin
perhitungan jumlah prosentase perilaku aman dengan adanya username dan
dan tidak aman serta index layered observation password yang hanya dapat
diakses oleh admin itu
yang telah dilakukan oleh observer sebelumnya. sendiri.
Hasil dari perhitungan tersebut yang digunakan
sebagai laporan Ahli K3 perusahaan dalam Sedangkan kebutuhan fungsional SIM
meeting dengan Tim P2K3 di perusahaan dan health & safety environment PT. Beiersdorf
menjadi data pendukung dalam pengambilan
keputusan.

754
Indonesia untuk observer ditunjukkan dengan
User Requirement Observer pada Tabel 4. 1 2

3
Tabel 4. User Requirement Observer
User
No. Keterangan 4
Requirement
1. Input a.Observer dapat
memasukkan data observer. 5 6
b.Observer dapat
memasukkan hasil observasi 8
7
yang telah dilakukan
sebelumnya.
2. Output a.Sistem dapat menampilkan 8 9 10
informasi tentang data
observer.
b.Sistem dapat menampilkan
prosentase perilaku tidak Gambar 4. Desain antar muka Halaman Login
aman di masing-masing area.
3. Process a.Observer dapat mengakses Keterangan Gambar 4:
sistem dan melakukan 1. Logo
pengisian data hasil
observasi.
2. Tanggal dan Waktu
b.Observer dapat melakukan 3. BBS Performance
proses pengisian hasil 4. Login Admin
observasi dengan memilih 5. Username
tombol User.
6. Kolom Pengisian Username
4. Performance a.Sistem memungkinkan
observer mengetahui 7. Password
prosentase perilaku tidak 8. Kolom Pengisian Password
aman di areanya tanpa harus 9. Login
bertatap muka langsung 10.Clear
dengan AK3 Perusahaan.
b.Sistem memungkinkan
11.Exit
Observer untuk melakukan
pengisian hasil observasi
setiap saat, karena sistem 1 2 3 4
dapat diakses 24 jam sehari 5 6 7 8 9
melalui Internal Server 1 1 1 1
Perusahaan. 18 21
c.Sistem mampu melakukan 14
proses penghitungan index
layer observation yang 15 22
dilakukan oleh observer. 19
5. Control Sistem memberikan 16
keamanan untuk akses 23
Observer dengan adanya 17
username dan password yang
20 24
hanya dapat diakses oleh
Observer itu sendiri. 2 2 2
2

3.3 Desain Antar Muka (User Interface Gambar 5. Desain antar muka Halaman
Design) Pengisian BBS Score Card
Desain antar muka merupakan
pembuatan tampilan SIM health & safety Keterangan Gambar 5:
environment yang nantinya akan digunakan 1. Logo
oleh Observer sebagai pengguna. Dalam 2. Kartu Pengamatan Perilaku K3
membuat user interface harus diatur dengan 3. Tanggal
baik agar pengguna tidak mengalami kesulitan 4. Waktu
dalam menggunakan SIM health & safety 5. Tanggal Observasi
environment. Desain user interface SIM health 6. Bulan Observasi
& safety environment ditampilkan pada Gambar 7. Tahun Observasi
4 dan 5. 8. Departemen Diamati
9. Jumlah Pekerja

755
10.Jumlah Observasi 3.5 Implementasi
11.Departemen Pengamat Implementasi membawa desain menjadi
12.Total Jam Kerja aplikasi nyata. Pada tahap ini dilakukan
13.Perilaku Kerja Tidak Aman Yang Diamati pembuatan listing makro & pembuatan form
14.Tindakan Koreksi Yang Dilakukan Agar yang menggambarkan proses dalam sebuah
Berperilaku Aman sistem yang menghasilkan informasi. Pada
15.Perilaku Kerja Aman Yang Diamati halaman pertama yaitu Worksheet Home
16.Tindakan Yang Dilakukan Untuk terdapat tombol RUN yang digunakan untuk
Mempertahankan Berperilaku Aman mengeksekusi jalannya makro pada halaman
17.Reaksi Orang Saat Diamati tersebut. Makro ini berfungsi untuk
18.Posisi Kerja (Berpotensi Menyebabkan menyembunyikan seluruh Worksheet selain
Cidera) HOME & menampilkan Form MENU.
19.Alat Pelindung Diri (APD)
20.Penggunaan Alat Pengaman
21.Penggunaan Peralatan
22.Prosedur
23.Kebersihan dan Kerapihan
24.OK
25.CLEAR
26.CANCEL
27.EXIT

3.4 Desain Flowchart Sistem


Pada tahap ini dilakukan pembuatan
Flowchart yang menggambarkan aliran data Gambar 7. Tampilan Daftar Isi
dalam sebuah sistem yang menghasilkan
informasi. Flowchart dari SIM HSE Pada tampilan menu di Gambar 7 tampak
ditampilkan pada Gambar 6. list dari masing-masing departemen. Form ini
berfungsi menampilkan hasil kumulatif dari
Mulai
observasi terhadap departemen tersebut yang
WS I Muncul
dilakukan oleh observer sebelumnya. Apabila
User menekan Tombol RUN
ahli K3 akan melakukan login maka dengan
menekan tombol Admin akan tampil form baru
Seluruh WS di Hide
Halaman HOME Ditampilkan yang tampak pada Gambar 8.

User menekan tombol ?


Home = Menampilkan hasil per Departemen
Admin = AK3 Perusahaan
User = Input observasi

HOME ADMIN USER

Masuk Halaman Buka Form BBS


Buka DAFTAR ISI
Login (Kartu
Pengamatan K3)

Pilih Departemen NO Apakah NO


Tekan Tombol User Input Data
yang akan Username dan Muncul Notifikasi
EXIT Hasil Observasi
dibuka? Password benar?
(sub Flowchart 1)

YES YES

Membuka WS YES
Masukkan ulang Data tersimpan
Departemen Buka WS Admin
Password ? dalam WS All
terpilih

NO

Tekan Tombol
RUN
Show Semua WS
Tekan tombol
EXIT
YES Masukkan
kembali Hasil
Observasi?
Gambar 8. Tampilan Form LOGIN
yang ter- Hide
NO

Tekan Tombol
EXIT
Pada halaman login terdapat kolom
username & password. Makro ini berfungsi
Terminator memberikan batasan akses antara observer
Gambar 6. Flowchart SIM health & safety dengan admin. Setelah melakukan login akan
Environment muncul tampilan Worksheet ADMIN. Untuk
tampilan form bagi observer tampak pada

756
Gambar 9. Sedangkan penggalan makro tampak
pada Gambar 10. Untuk tampilan laporan hasil index
layered observation setiap bulan dapat dilihat
pada Gambar 12. Sedangkan laporan berupa
hasil perhitungan index layered observation
untuk masing-masing departemen dapat dilihat
pada Gambar 13.

Gambar 9. Tampilan Form BBS Input data Hasil


Gambar 12. Tampilan Hasil Index Layered
Observasi
Observation

Gambar 13. Tampilan hasil perhitungan index


layered observation/departemen

3.7 Pengujian
Gambar 10. Penggalan Makro untuk Form BBS Pada pengujian ini terdapat tiga tahap uji,
yaitu uji verifikasi, uji validasi, dan uji
prototipe. Masing-masing akan dijelaskan uji
3.6 Hasil yang telah dilakukan beserta hasil yang dicapai.
Gambar 11 menampilkan potongan
tampilan rekap hasil data perhitungan untuk 3.7.1 Uji Verifikasi
masing-masing kategori per bulannya. Pada Pengujian meliputi hirarki menu, form
gambar tersebut tampak tidak hanya jumlah dan report serta ketelitian perhitungan. Berikut
perilaku aman tetapi juga jumlah perilaku ini adalah beberapa proses yang melalui tahap
tidak aman beserta jumlah pada masing- uji verifikasi adalah sebagai berikut:
masing subkategori. 1. Fitur SIM health & safety environment.
Fitur-fitur dalam Sistem informasi
manajemen health & safety environment
diperiksa apakah fitur dapat berfungsi
dengan baik. Fitur berkaitan dengan sistem
yang digunakan oleh user, yaitu fitur login,
Input Data hasil Observasi dan fitur view
data. Masing-masing fitur tersebut dapat
menjalankan proses dengan baik.
2. Perhitungan Perilaku Tidak Aman dan
Observasi.
Sistem perhitungan untuk prosentase
perilaku tidak aman dan Index layered
Gambar 11. Potongan tampilan hasil perhitungan
masing-masing kategori observation pada Sistem informasi
manajemen health & safety environment

757
diperiksa apakah dapat menjalankan proses Lanjutan Tabel 5. Hasil Uji Validasi
perhitungan dengan benar sesuai dengan 2. O a.Sistem dapat a.Sistem dapat
u menampilkan data menampilkan
perhitungan matematik. t prosentase perilaku informasi tentang
3. Penyimpanan data pada Worksheet. p aman, data observer, data observer.
Pada pemeriksaan ini bertujuan untuk u data index layered b. Sistem dapat
mengetahui apakah Worksheet sudah dapat t observation, grafik, menampilkan
menampung data-data dari form yang telah serta data lain terkait prosentase perilaku
Perilaku Tidak Aman tidak aman di
ditampilkan pada halaman User. Setelah pada Worksheet masing-masing area.
dilakukan pengujian, Hasilnya SIM health Laporan.
& safety environment dapat melakukan b. Sistem dapat
penyimpanan data dengan baik. menampilkan
informasi pengaturan
4. Link. sistem & konfirmasi
Dalam perancangan Sistem informasi pengisian hasil
manajemen health & safety environment, observasi
link merupakan hubungan antar form pada 3. P a. Sistem melakukan a.Observer dapat
SIM yang digunakan. Pengujian ini r proses login untuk mengakses sistem
o akses admin pada dan melakukan
dilakukan dengan cara memeriksa masing- c Sistem informasi pengisian data hasil
masing link yang ada pada Sistem informasi e manajemen health & observasi.
manajemen health & safety environment, s safety environment.
seperti link pada menu Home, Daftar Isi, s b. Admin berhak b. Observer dapat
Login, User, dan berbagai link yang mengatur, mengelola, melakukan proses
& melakukan proses pengisian hasil
terdapat pada SIM. Setelah dilakukan add, insert, update, observasi dengan
pengujian, link pada Sistem informasi change, delete menekan tombol
manajemen health & safety environment keseluruhan data yang User.
tersebut dapat berjalan dengan baik. akan ditampilkan pada
Worksheet All & hasil
observasi.
3.7.2 Uji Validasi 4. P a. Sistem dapat a. Sistem
Uji validasi dilakukan untuk mengetahui e mendukung memungkinkan
apakah prototipe Sistem informasi manajemen r penyimpanan data observer
health & safety environment yang telah dibuat f dengan menggunakan mengetahui
sesuai dengan keinginan user di system o Excel agar data dapat prosentase perilaku
r tersimpan dengan tidak aman di
requirement checklist atau tidak. Dengan m baik. areanya tanpa harus
maksud SIM health & safety environment yang a bertatap muka
dibuat dapat memberikan informasi mengenai n langsung dengan
Perilaku Tidak Aman serta sistem dapat c AK3 Perusahaan.
e b. Sistem b. Sistem
melakukan perhitungan secara cepat dan tepat
memungkinkan admin memungkinkan
dengan segala kemudahan dalam prosesnya. untuk melakukan observer melakukan
Tabel 5 menunjukkan hasil uji validasi update data secara pengisian hasil
yang disesuaikan dengan harapan admin keseluruhan. observasi setiap
sebelumnya. saat, karena dapat
diakses 24 jam/hari
melalui Internal
Tabel 5. Hasil Uji Validasi Server Perusahaan.
User c. Sistem dapat c. Sistem mampu
melakukan proses melakukan proses
No Jenis Admin Observer data pengamatan yang penghitungan index
1. I a. Admin dapat a. Observer dapat dilakukan oleh layer observation
n memasukkan data memasukkan data Observer. yang oleh observer.
p observer, perilaku observer. 5. C Sistem memberikan Sistem memberikan
u yang harus diamati & b.Observer dapat o keamanan untuk akses keamanan untuk
t opsi pilihannya, hasil memasukkan hasil n admin dengan adanya akses Observer
observasi, serta data observasi yang telah t username dan dengan adanya
lain yang terdapat dilakukan r password yang hanya username dan
dalam SIM HSE. sebelumnya. o dapat diakses oleh password yang
b.Admin dapat l admin itu sendiri. hanya dapat diakses
menambahkan oleh Observer itu
pengaturan sistem. sendiri.

758
3.7.3 Uji Prototipe Lanjutan Tabel 6. Perbandingan Performa Sistem
Kelemahan sistem lama telah diuraikan Lama Dengan Sistem Baru
sebelumnya melalui analisa PIECES. Pada uji 4. C Keamanan pada Sistem informasi
o data sangat kurang manajemen health
prototipe ini dilakukan pengujian pada Sistem sehingga sering & safety
n
Informasi yang telah dibuat. Tabel 6 adalah terjadi kesamaan environment
t
hasil uji prototipe yang membandingkan sistem r
data, data hilang, dilengkapi dengan
lama dengan sistem baru. o
atau data rusak. password
sehingga data
l hilang maupun
Tabel 6. Perbandingan Performa Sistem Lama
termanipulasi
Dengan Sistem Baru dapat dihindari
No. Jenis Sistem Lama Sistem Baru dengan adanya
1. P Satu kali proses Dengan adanya batasan akses.
e perhitungan untuk SIM health & 5. E Sumber daya atau Sumber daya yang
r mendapatkan safety material yang digunakan oleh
f
f prosentase dari environment, digunakan lebih Sistem informasi
o masing-masing pencatatan, f
i banyak. Hal ini manajemen health
r departemen dirasa pencarian dan dikarenakan semua & safety
m masih perhitungan data c aktivitas masih environment dapat
a lambat, karena hal ini dapat i dilakukan secara dilakukan dari
n tersebut dilakukan dengan e manual, sehingga mana saja di
c membutuhkan cepat dan tepat n terjadi pemborosan lingkungan
e waktu yang cukup karena hasil c biaya, waktu, perusahaan tanpa
lama untuk observasi dapat y sumber daya harus mendatangi
melakukan langsung manusia, dan kertas. AK3 Perusahan
pencatatan, diinputkan oleh Apalagi jika terjadi begitu pula
pencarian dan Observer. kesalahan dalam dengan akses dan
perhitungan data. pencatatan dan pengecekannya.
2. I Informasi yang ada Informasi yang pembuatan laporan.
n masih dicatat dalam ada tersimpan 6. S Dari segi Sistem informasi
f kertas sehingga pada SI health & pengumpulan data manajemen health
e
o sering terjadi safety untuk prosentase & safety
redudansi data. environment r
r v perilaku tidak aman environment dapat
sehingga masih memerlukan memberikan hasil
m redudansi data i waktu yang cukup pengumpulan data
a dapat ditiadakan. c lama, karena setelah secara cepat dan
t Informasi yang Penyajian e mendapatkan hasil tepat baik untuk
i dihasilkan dari informasi lebih observasi, sistem prosentase
o sistem lama kurang akurat karena harus melakukan perilaku tidak
n akurat, sehingga penyampaian proses pencatatan, aman maupun
sering terjadi laporan dilakukan menghitung jumlah observasi
kesalahan dalam secara otomatis berdasarkan yang telah
penyampaian dengan hasil masing-masing dilakukan karena
laporan. Hal ini perhitungan kategori, melakukan Observer hanya
dikarenakan sistem matematika yang kalkulasi jumlah perlu
manual yang tepat. perilaku tidak aman memasukkan hasil
dilakukan lebih yang terdeteksi, dan observasi dan
berpotensi sebagainya. sistem yang akan
melakukan melakukan
kesalahan dalam perhitungan.
proses
pengolahannya.
3. E Biaya operasional SIM HSE dapat 4. Kesimpulan
c yang dibutuhkan meminimalisir Berdasarkan hasil penelitian mengenai
o untuk berjalannya biaya yang perancangan sistem menejemen informasi
n sistem besar karena digunakan untuk
terdapat biaya administrasi health & safety environment dengan
o administrasi untuk karena data menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Makro
m pembuatan berupa elektronik. VBA , terdapat beberapa kesimpulan yang bisa
i dokumen. diambil, antara lain:
c
1. Sistem informasi manajemen health &
safety environment dapat memberikan
informasi-informasi kepada Ahli K3
mengenai dalam memahami dan menilai

759
Perilaku karyawan di lingkungan
Perusahaan telah berhasil dirancang. Nn. (2009) Safety Climate Measurement User
2. Prototipe dari Sistem informasi manajemen Guide and Tookit. Offshore Safety Division of
health & safety environment yang HSE
dibangun dapat menyajikan data-data yang Shelly, Gary B. dkk, (1998). System Analysis
dibutuhkan oleh AK3 perusahaan. and Design. Cambridge: Course Technology.
3. Sistem informasi manajemen health &
safety environment yang telah dibuat diuji Sommerville, Ian (2006) Software Engineering
dengan 3 tahapan yaitu: 8th ed. Addison-Wesley Longman, Incorporated
a. Uji Verifikasi dilakukan untuk
mengetahui apakah Sistem informasi Syaaf, Ridwan Z.(2006) “Konsep Dasar
manajemen health & safety Keselamatan Dan Kesehatan Kerja” Modul
environment yang dibuat telah sesuai Kuliah Dasar Keselamatan dan Kesehatan
dengan spesifikasi desain atau tidak. Kerja, Departemen K3 FKM UI, Depok.
Pengujian meliputi :
1) Fitur SIM health & safety Nugroho, Aditya. 2010. Prototyping. http://
environment. adityanugroho90.blogspot.com/2010/03/prototy
2) Perhitungan Perilaku Tidak Aman ping.html (diakses tanggal 10 April 2014)
dan Observasi.
3) Penyimpanan data pada Worksheet.
4) Berfungsinya Link.
b. Uji Validasi dilakukan untuk
mengetahui apakah Sistem informasi
manajemen health & safety
environment yang telah dibuat telah
sesuai dengan keinginan user yang
tercantum di system requirement
checklist atau tidak. Hasil dari uji
validasi adalah adanya kesesuaian
antara Admin dengan kebutuhan untuk
Observer.
c. Uji Prototipe dilakukan pengujian pada
Sistem Informasi yang telah dibuat
dengan membandingkan hasil analisis
PICES lama dengan yang baru.

Daftar Pustaka

Cooper, Dominic M. (2009) Behavioral Safety


a Framework for Success. Indiana, USA : B-
Safe Management Solutions Inc.

Geotsch, David L. (1996) Occupational Safety


and Health in the Age of High Technology: For
Technologists, Engineers, and Managers 2nd ed.
Prentice Hall College Div.

Jogiyanto. (2005). Analisis dan Desain Sistem


Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi
Offset.

Laudon, Kenneth C, Jane. (2008). Sistem


Informasi Manajemen. Buku 1 edisi 10. Jakarta
: Salemba Empat.

760

Anda mungkin juga menyukai