KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
TAK SAYANG
MAKA TAK KENAL
• Nama : Ardhina Rahmanto
• TTL : South Mountain , 5 Mei 1986
• DIKLAT: Tahun 2010 (WASNAKER Kemnaker),
Tahun 2013 (PPNS KETENAGAKERJAAN)
• Alamat : Jl Rejowinangun RT 28 RW 09
Kotagede Yogyakarta
• No. HP : 0856 4315 9126
• Email : ardhinarahmanto@gmail.com
• K3 sebagai salah satu aspek penting dalam
perlindungan tenaga kerja
• K3 belum mendapatkan perhatian yg memadai dari
semua pihak. Tingkat kepedulian masyarakat
khususnya masyarakat industri terhadap K3 relatif
masih rendah
• Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3 relatif
rendah
• Tuntutan global dalam hal perlindungan K3 semakin
meningkat
• Isu HAM dan K3
• K3 dan Kemiskinan
3
Menurut International Association of Safety Professional,
Filosofi K3 terbagi menjadi 8 filosofi
1. Safety is an ethical responsibility (Keselamatan adalah
tanggung jawab etis)
2. Safety is a culture, not a program. (Keselamatan adalah
budaya, bukan sebuah program)
3. Management is responsible. (Manajemen yg bertanggung
jawab.)
4. Employee must be trained to work safety. (Karyawan harus
dilatih untuk keselamatan kerja.)
5. Safety is a condition of employment. (Keselamatan adalah
kondisi kerja/keadaan bekerja)
6. All injuries are preventable.(semua celaka bisa dicegah)
7. Safety program must be site specific (Program keselamatan
harus spesifik lokasi. (tempat khusus)
8. Safety is good business. (Keselamatan adalah bisnis yang 4
Mindset
No KONSEP SAAT INI KONSEP LAMA
5
TUJUAN
8
Arti dan Makna Lambang Pada
Bendera Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
10
MAUKAH ANDA SEPERTI INI ???
11
12
07/05/2021 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
07/05/2021 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
07/05/2021 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
18
• Setiap pekerjaan bisa dilakukan
dengan selamat
• Kecelakaan pasti ada sebabnya
• Penyebab kecelakaan harus
dicegah/ditiadakan
19
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Philosophy
Upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan
tenaga kerja dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat
yang adil dan sejahtera.
21
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
“ACCIDENT PREVENTION”
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
“ACCIDENT PREVENTION”
Tujuan
• Melindungi para pekerja dan
orang lain di tempat kerja
24
DASAR HUKUM
UUD 1945
UU No 13 TAHUN 2003
07/05/2021 Oleh: 25
KU M
A R HU UUD 1945
DA S
07/05/2021 Oleh: 26
Pasal 86 UU No. 13 Tahun 2003
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama;
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
UU No. 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja
TUJUAN (considerants)
Memberikan perlindungan atas keselamatan
– Tenaga kerja
– Orang lain
– Sumber-sumber produksi
Agar dapat dipakai secara aman dan efisien
07/05/2021 Oleh: 28
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal11 Tenaga
Tenaga
kerja
kerja
aa ?
?
-Tetap
-Tetap
p
AAp -Temporary
-Temporary
ja
ker
at
KRITERIA mp
Te
KRITERIA
usaha
usaha
Sumber
Sumberbahaya
bahaya
Barang/jasa
Barang/jasa
Undang-undang No 1 Th 1970
Tentang
Keselamatan Kerja
Ruang lingkup :
Berlaku di setiap tempat kerja di darat, dalam tanah, permukaan air, dalam
air, di udara wil. RI
Tempat
Unsur kerjausaha
Kegiatan
Tetap/bergerak/terutup/terbuka
Tenaga kerja
Sumber bahaya
18 Sektor
lapangan
kerja
07/05/2021 Oleh: 30
RUANG LINGKUP
Udara Pasal 2 ayat 1
Darat
Dalam tanah 18 kelompok tempat
kerja
Jenis-jenis usaha (tempat kerja) yang
diwajibkan melaksanakan syarat K3, tempat
kerja yang mempunyai sumber bahaya, yg
berkaitan dgn :
- Keadaan mesin,pesawat,alat kerja,
peralatan dan bahan
- Sifat pekerjaan
- Cara bekerja
Permukaan air - Lingkungan
- Proses produksi
Dalam air
Keselamatan (Safety)
33
Kesehatan (Health)
34
Aman (safe) adalah suatu
kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya
telah dapat dikendalikan ke
tingkat yang memadai, dan ini
adalah lawan dari bahaya
(danger).
35
HAZARD ialah
37
ACCIDENT
Dalam standar OHSAS 18001:2007
38
KEPMENAKERTRANS
NOMOR 609 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELESAIAN KASUS KECELAKAAN
KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
ACCIDENT
40
Insiden ialah
Nearmiss ialah
• Teori Gunung Es :
Kerugian yang timbul akibat adanya
kecelakaan ada yang terlihat jelas, ada juga
yang tidak jelas terlihat
Teori Kecelakaan Kerja
Jenis kerugian diibaratkan gunung es, yang mana kerugian
yang jelas / dapat dihitung hanya puncak gunung es yang
terlihat di permukaan laut, sedangkan kerugian yang tidak
tampak yang tersembunyi dalam air, justru melebihi
puncaknya, dan terus membesar sampai dasar gunung,
Contoh :
1. Hilangnya waktu kerja dari pekerja yang terluka Direct
Direct to
to Indirect
Indirect Accident
Accident Cost
Cost Ratios
Ratios
2. Hilangnya waktu kerja dari teman pekerja tersebut Direct
Direct cost
cost of
of claim
claim Ratio
Ratio of
of indirect
indirect to
to direct
direct
3. Hilangnya efisiensi akibat pekerja2 lain terhenti costs
costs
4. Hilangnya waktu kerja supervisor
5. Biaya Pelatihan untuk pekerja baru/pengganti $0-2,999
$0-2,999 4.5
4.5
$3,000
$3,000 -- 4,999
4,999 1.6
1.6
6. Kerusakan peralatan $5,000
$5,000 -- 9,999
9,999 1.2
1.2
7. Waktu perbaikan peralatan $10,000
$10,000 oror more
more 1.1
1.1
8. Memperingati hari kejadian (produksi terhenti)
9. Kerusakan akibat kecelakaan : kebakaran, air, kimia, peledakan dll. Studies
Studies show
show that
thatthe
the ratio
ratio of
of indirect
indirect to
to direct
direct costs
costs can
can vary
vary widely,
widely, from
from aa high
high of
of 20:1
20:1 to
to aa low
low
of
of 1:1.
1:1. Source:
Source: Business
Business Roundtable,
Roundtable, 1982.
1982.
10. Kegagalan memenuhi target/pesanan
11. Biaya tambhan akibat pekerjaan terganggu
12. dll
- Iceberg
Latar belakang terjadinya kecelakaan di
pengaruhi oleh 2 faktor
1. Unsafe Condition
– Dimana kecelakaan terjadi karena kondisi kerja
yang tidak aman, sebagai akibat dari, beberapa
poin dibawah ini :
• Mesin, Peralatan, Bahan, dsb
• Lingkungan Kerja
• Proses Kerja
• Sifat Pekerjaan
• Cara Kerja
2. Unsafe Action
Dimana kecelakaan terjadi karena perbuatan /
tindakan yang tidak aman, sebagai akibat dari
beberapa poin dibawah ini :
• Kurangnya pengetahuan dan keterampilan
• Karakteristik fisik
• Karakteristik mental psikologis
• Sikap dan tingkah laku yang tidak aman
faktor-faktor penyebab
kecelakaan kerja :
• Faktor Teknis
a. Tempat Kerja
– Tempat kerja harus memenuhi syarat-syarat
keselamatan kerja, seperti ukuran ruangan
tempat kerja, penerangan, ventilasi udara,
suhu tempat kerja, lantai dan kebersihan
luangan, kelistrikan ruang, pewarnaan,
gudang dan lain sebagainya.Jika tempat
kerja tidak memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan, maka kecelakaan kerja
sangat mungkin terjadi.
b. Kondisi Peralatan
• Mesin-mesin dan peralatan kerja pada
dasarnya mengandung bahaya dan menjadi
sumber terjadinya kecelakaan kerja. Misalnya
karena mesin atau peralatan yang berputar,
bergerak, bergesekan, bergerak bolak-balik,
belt atau sabuk yang berjalan, roda gigi yang
bergerak, transmisi serta peralatan lainnya.
Oleh karena itu, mesin dan perlatan yang
potensial menyebabkan kecelakaan kerja
harus diberi pelindung agar tidak
membahayakan operator atau manusia.
c. Bahan-bahan dan peralatan yang
bergerak
• Pemindahan barang-barang yang berat atau
yang berbahaya (mudah meledak, pelumas,
dan lainnya) dari satu tempat ke tempat yang
lain sangat memungkinkan terjadi kecelakaan
kerja. Untuk menghindari
• kecelakaan kerja tersebut, perlu dilakukan
pemikiran dan perhitungan yang matang, baik
metode memindahkannya, alat yang
digunakan, jalur yang akan di lalui, siapa yang
bisa memindahkan dan lain lain
d. Transportasi
• Kecelakaan kerja yang diakibatkan dari penggunaan alat
transportasi juga cukup banyak. Dari penggunaan alat
yang tidak tepat (asal-asalan), beban yang berlebihan
(overloading), jalan yang tidak baik (turunan, gelombang,
licin, sempit), kecepatan kendaraan yang berlebihan,
penempatan beban yang tidak baik, semuanya bisa
berpotensi untuk terjadinya kecelakaan kerja. Upaya
untuk mengatasi hal tersebut di atas, diantaranyaadalah
memastikan jenis transportasi yang tepat dan aman,
melaksanakan operasi sesuai dengan standart
operational procedure (SOP), jalan yang cukup,
penambahan tanda-tanda keselamatan, pembatasan
kecepatan, jalur khusus untuk transportasi (misal
dengan warna cat) dan lain sebagainya.
e. Tools (Alat)
• Kondisi suatu peralatan baik itu umur maupun
kualitas sangat mempengaruhi terjadinya
kecelakaan kerja. Alat-alat yang sudah tua
kemungkinan rusak itu ada. Apabila alat itu
sudah rusak, tentu saja dapat mengakibatkan
kecelakaan.Melakukan peremajaan pada alat-
alat yang sudah tua dan melakukan kualitas
kontrol pada alat-alat yang ada di tempat kerja
Faktor Non-Teknis
• a. Ketidaktahuan
– Dalam menjalankan mesin-mesin dan peralatan
otomotif diperlukan pengetahuan yang cukup oleh
teknisi.Apabila tidak maka dapat menjadi
penyebab kecelakaan kerja. Pengetahuan dari
operator dalam menjalankan peralatan kerja,
memahami karakter dari masing-masing mesin
dan sebagainya, menjadi hal yang sangat penting,
mengingat apabila hal tersebut asal-asalan, maka
akan membahayakan peralatan dan manusia itu
sendiri.
b. Kemampuan yang kurang
• Tingkat pendidikan sangat dibutuhkan untuk
proses produksi dan proses maintenance atau
perawatan. Orang yang memiliki kemampuan
tinggi biasanya akan bekerja dengan lebih baik
serta memperhatikan faktor keslamatan kerja
pada pekerjannya. Oleh sebab itu, untuk
selalu mengasah kemampuan akan menjadi
lebih baik.
e. Ketrampilan yang kurang
• Setelah kemampuan pengetahuan baik, maka
diperlukan latihan secara terus-menerus.Hal
ini untuk lebih selalu mengembangkan
ketrampilan gunasemakin meminimalkan
kesalahan dalam bekerja dan mengurangi
angka kecelakaan kerja.Di dunia keteknikan,
kegiatan latihan ini sering disebut dengan
training.
d. Bermain-main
KERUGIAN
77
Kerugian pada manusia
78
Kerugian pada peralatan
79
Kerugian pada material dan lingkungan
80
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
83
Tindakan tidak aman
84
Tindakan tidak aman
85
Tindakan tidak aman
86
Tindakan dan kondisi tidak aman
87
Kondisi tidak aman
88
Tindakan tidak aman
89
Tindakan tidak aman
90
Tindakan tidak aman
KEMBALI
91
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
93
94
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan 1
dan tercatat 10 Kecelakaan Ringan
30 Kerusakan Properti
95
Obyek pengawasan K3
98
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi
Subtitusi
Rekayasa Teknis
Rekayasa Administrasi
101
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi Menghilangkan suatu
bahan/tahapan proses berbahaya
102
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Contoh :
Mengganti bahan bentuk serbuk
dengan bentuk pasta
Proses menyapu diganti dengan
Subtitusi vakum
Bahan solvent diganti dengan bahan
deterjen
Proses pengecatan spray diganti
dengan pencelupan
103
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Contoh :
Pemasangan alat
pelindung mesin
Rekayasa Teknis Pemasangan general
dan local ventilation
Pemasangan alat
sensor otomatis
104
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Contoh :
Pemisahan lokasi
Rekayasa
Pergantian shift kerja
Administrasi
Pembentukan sistem
kerja
Pelatihan karyawan
105
HIERARKI
PENGENDALIAN RESIKO
Contoh :
Helmet
APD Safety Shoes
Ear plug/muff
Safety goggles
106
PENGENALAN APD
Pengenalan APD
Definisi :
Suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh
tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
Jenis Jenis :
1. Alat Pelindung Kepala
Fungsi: melindungi kepala dari
benturan, terantuk benda tajam
atau benda keras, kejatuhan atau
terpukul oleh benda-benda yang
melayang atau meluncur di udara,
radiasi panas, api dan percikan
bahan-bahan kimia.
Pengenalan APD
2. Alat pelindung mata dan muka
Fungsi kacamata pengaman adalah melindungi mata
dari:
1. Percikan bahan-bahan korosif
2. Kemasukan debu-debu atau partikel-partikel yang
melayang di udara
3. Lemparan benda-benda kecil, panas
4. Pemajanan gas-gas atau uap-uap kimia yang
dapat menyebabkan iritasi pada mata
5. Radiasi gelombang elektromagnetik yang
mengion maupun yang tidak mengion
6. Pancaran cahaya
7. Benturan atau pukulan benda keras atau benda
tajam
Pengenalan APD
2. Alat pelindung mata dan muka
Jenis :
Kacamata (spectacles), Goggles, Tameng
muka (face shield)
Pengenalan APD
3. Alat pelindung telinga
Fungsi: Melindungi alat pendengaran (telinga) dari kebisingan dan
melindungi telinga dari percikan api atau logam-logam yang
panas.
Jenis :
• Sumbat telinga atau ear plug
• Penutup telinga atau ear muff
6. Pelindung Kaki
Fungsi: Melindungi kaki dari timpaan benda-benda berat,
tertuang logam panas cair dan bahan kimia korosif, penyakit
kulit, tersandung , terpeleset, tergelincir.
Pengenalan APD
Jenis :
• Sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan dan
pengecoran logam
• Sepatu keselamatan pada tempat kerja yang berpotensi
bahaya peledakan
• Sepatu keselamatan pada tempat kerja yang berpotensi
bahaya listrik
• Sepatu kerja untuk pekerja bangunan atau kontruksi
• Sepatu kerja pada tempat kerja yang basah atau licin.
• Sepatu keselamatan untuk mencegah bahaya terinjak
benda-benda runcing
• Sepatu keselamatan untuk mencegah dari kontak bahan
kimia
Pengenalan APD
7. Pakaian pelindung
Fungsi: Melindungi sebagian atau seluruh bagian tubuh dari
bahaya percikan bahan-bahan kimia, radiasi, panas, bunga api
maupun api.
Jenis :
• Apron (menutup sebagian tubuh
mulai dari dada sampai lutut)
• Overalis (menutup seluruh tubuh).
117
118