Anda di halaman 1dari 97

DASAR-DASAR

KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
TAK SAYANG
MAKA TAK KENAL
• Nama : Ardhina Rahmanto
• TTL : South Mountain , 5 Mei 1986
• DIKLAT: Tahun 2010 (WASNAKER Kemnaker),
Tahun 2013 (PPNS KETENAGAKERJAAN)
• Alamat : Jl Rejowinangun RT 28 RW 09
Kotagede Yogyakarta
• No. HP : 0856 4315 9126
• Email : ardhinarahmanto@gmail.com
• K3 sebagai salah satu aspek penting dalam
perlindungan tenaga kerja
• K3 belum mendapatkan perhatian yg memadai dari
semua pihak. Tingkat kepedulian masyarakat
khususnya masyarakat industri terhadap K3 relatif
masih rendah
• Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3 relatif
rendah
• Tuntutan global dalam hal perlindungan K3 semakin
meningkat
• Isu HAM dan K3
• K3 dan Kemiskinan
3
Menurut International Association of Safety Professional,
Filosofi K3 terbagi menjadi 8 filosofi
1. Safety is an ethical responsibility (Keselamatan adalah
tanggung jawab etis)
2. Safety is a culture, not a program. (Keselamatan adalah
budaya, bukan sebuah program)
3. Management is responsible. (Manajemen yg bertanggung
jawab.)
4. Employee must be trained to work safety. (Karyawan harus
dilatih untuk keselamatan kerja.)
5. Safety is a condition of employment. (Keselamatan adalah
kondisi kerja/keadaan bekerja)
6. All injuries are preventable.(semua celaka bisa dicegah)
7. Safety program must be site specific (Program keselamatan
harus spesifik lokasi. (tempat khusus)
8. Safety is good business. (Keselamatan adalah bisnis yang 4
Mindset
No KONSEP SAAT INI KONSEP LAMA

1 Memandang kecelakaan bukan Kecelakaan merupakan


sebuah nasib. nasib sial dan harus
diterima.
2 Kecelakaan pasti ada penyebab dan Tidak perlu berusaha
dpt dicegah mencegah
3 Celaka selalu menimbulkan Masih banyak pengganti
kerugian pekerja

4 Peran pimpinan sangat penting Membutuhkan biaya yang


dalam menentukan kebijakan cukup tinggi

5
TUJUAN

TK mendapat perlindungan keselamatan


Orang lain berada di tempat kerja mendapat
perlindungan keselamatan
Sumber produksi dipakai & dipergunakan secara
aman dan efesien
Mengupayakan & Mewujudkan Pembinaan Norma
Norma Perlindungan Kerja
APA ITU K3 ?
• UPAYA untuk menjamin dan
melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja
K3 ?

8
Arti dan Makna Lambang Pada
Bendera Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
10
MAUKAH ANDA SEPERTI INI ???

11
12
07/05/2021 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
07/05/2021 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
07/05/2021 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
18
• Setiap pekerjaan bisa dilakukan
dengan selamat
• Kecelakaan pasti ada sebabnya
• Penyebab kecelakaan harus
dicegah/ditiadakan

19
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Philosophy
Upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan
tenaga kerja dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat
yang adil dan sejahtera.
21
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan dan


Keilmuan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Segala kegiatan untuk


Pedoman
Kemnakertrans
menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja

“ACCIDENT PREVENTION”
Tujuan
• Melindungi para pekerja dan
orang lain di tempat kerja

• Menjamin agar setiap sumber


produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien

• Menjamin proses produksi


berjalan lancar

24
DASAR HUKUM

UUD 1945
UU No 13 TAHUN 2003

UU No. 1 tahun 1970


Policy Nasional K3 berada ditangan Menteri yang
bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan

07/05/2021 Oleh: 25
KU M
A R HU UUD 1945
DA S

Pasal 27 ayat (2) :


Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan

07/05/2021 Oleh: 26
Pasal 86 UU No. 13 Tahun 2003
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama;
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
UU No. 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja
TUJUAN (considerants)
Memberikan perlindungan atas keselamatan
– Tenaga kerja
– Orang lain
– Sumber-sumber produksi
Agar dapat dipakai secara aman dan efisien

07/05/2021 Oleh: 28
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal11 Tenaga
Tenaga
kerja
kerja

aa ?
?
-Tetap
-Tetap
p
AAp -Temporary
-Temporary

ja
ker
at
KRITERIA mp
Te
KRITERIA

usaha
usaha
Sumber
Sumberbahaya
bahaya
Barang/jasa
Barang/jasa
Undang-undang No 1 Th 1970
Tentang
Keselamatan Kerja

Ruang lingkup :

Berlaku di setiap tempat kerja di darat, dalam tanah, permukaan air, dalam
air, di udara wil. RI
Tempat
Unsur  kerjausaha
Kegiatan
Tetap/bergerak/terutup/terbuka
 Tenaga kerja
 Sumber bahaya

18 Sektor
lapangan
kerja

07/05/2021 Oleh: 30
RUANG LINGKUP
Udara Pasal 2 ayat 1

Darat
Dalam tanah 18 kelompok tempat
kerja
Jenis-jenis usaha (tempat kerja) yang
diwajibkan melaksanakan syarat K3, tempat
kerja yang mempunyai sumber bahaya, yg
berkaitan dgn :
- Keadaan mesin,pesawat,alat kerja,
peralatan dan bahan
- Sifat pekerjaan
- Cara bekerja
Permukaan air - Lingkungan
- Proses produksi
Dalam air
Keselamatan (Safety)

1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan


(control of accident loss)

2. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan


menghilangkan (mengontrol) risiko yang tidak
bisa diterima (the ability to identify and
eliminate unacceptable risks)

33
Kesehatan (Health)

Derajat/tingkat keadaan fisik dan


psikologi individu (the degree of
physiological and psychological well
being of the individual)

34
Aman (safe) adalah suatu
kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya
telah dapat dikendalikan ke
tingkat yang memadai, dan ini
adalah lawan dari bahaya
(danger).
 

35
HAZARD ialah

semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang


berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan
atau penyakit akibat kerja (PAK)

HAZARD mengacu pada situasi atau sesuatu yg mendatangkan


potensi bahaya.

Aktivitas kehidupan kita dikelilingi Hazard. Misal mengendarai


motor memiliki potensi bahaya, (menabrak, terbentur, terjatuh),
namun ketika kita sudah bias mengantisipasi keadaan tersebut
dengan menggunakan missal helm, menaati peraturan lalu lintas
maka keadaan danger akan terminimalisir atau hilang.

Tentu berbeda jika kita mengendarai motor tanpa menggunakan


Helm dan tidak menaati aturan lalulintas, maka bias dikatakan
aktivitas tersebut adl Danger
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.

• keadaan sulit yang tidak diduga


(terduga) yang memerlukan
penanganan segera supaya tidak
terjadi kecelakaan/kefatalan.

37
ACCIDENT
Dalam standar OHSAS 18001:2007

Insiden yang menimbulkan


cedera, penyakit akibat kerja
(PAK) ataupun kefatalan
(kematian).

38
KEPMENAKERTRANS
NOMOR 609 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELESAIAN KASUS KECELAKAAN
KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi


berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit
yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari
rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah
melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
DANGER
hampir putus
putus
INSIDENT

ACCIDENT

40
Insiden ialah

Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan.


yang mana cedera, penyakit akibat kerja
(PAK) ataupun kefatalan
(kematian) dapat terjadi.

Nearmiss ialah

Insiden yang tidak menimbulkan cedera,


penyakit akibat kerja (PAK) ataupun
kefatalan (kematian).
Sudah memenuhi unsur Pidana
Ketenagakerjaan bidang K3
meskipun insiden yang terjadi
tidak berakibat pada korban jiwa
atau kerugian material atau
(Nearmiss)
TEORI KECELAKAAN
KERJA
Teori Kecelakaan Kerja
• Kerugian akibat kecelakaan kerja

Kerugian langsung Kerugian tak langsung :


• Penderitaan pribadi • Kerusakan material
• Rasa kehilangan keluarga • Hilangnya peralatan
korban • Biaya akibat
berhentinya produksi

• Teori Gunung Es :
Kerugian yang timbul akibat adanya
kecelakaan ada yang terlihat jelas, ada juga
yang tidak jelas terlihat
Teori Kecelakaan Kerja
Jenis kerugian diibaratkan gunung es, yang mana kerugian
yang jelas / dapat dihitung hanya puncak gunung es yang
terlihat di permukaan laut, sedangkan kerugian yang tidak
tampak yang tersembunyi dalam air, justru melebihi
puncaknya, dan terus membesar sampai dasar gunung,

Pada kenyataannya, kerugian yang terbesar yang merupakan


kerugian yang tidak tergantikan adalah dampak / kerugian
yang tak jelas terlihat namun berdampak jelas pada
perusahaan, karena jenis kerugian ini adalah sesuatu resiko
yang tidak dapat dialihkan ke perusahaan asuransi. Seperti
hilangnya kepercayaan masyarakat dan pencemaran nama
baik.
What do accidents cost your company?
Slide
Slide
Direct -
Insured Costs
Unseen costs can sink
the ship! “Just the tip of the iceberg”
Oregon average to close a claim = $10,000

1. Biaya kompensasi tenaga kerja


2. Biaya Kesehatan ( dokter, Rs, obat, ambulance, helikopter dan biaya pelayan kesehatan lainnya)

Indirect - Uninsured, hidden Costs - Out of pocket


Oregon estimated average = $18,000
Biaya perusahaan adalah biaya yg tidak diasuransikan berupa :
• Nilai uang akibat hilangnya waktu kerja bagi pekerja yang tidak terluka Average
Average direct
direct and
and indirect
indirect accident
accident costs
costs
• Waktu terbuang untuk investigasi & pelaporan
• Pemberian P3K Lost $28,000
Lost time
time injury:
injury: $28,000
• Produksi terhenti Fatality: Slide
$980,000
• Pelatihan bagi pekerja pengganti
Fatality: Slide
$980,000
• Biaya tambahan untuk lembur
Using
Using National
National Safety
Safety Council
Council average
average costs
costs for
for 2000,
2000, includes
includes both
both direct
direct and
and
indirect
indirect costs,
costs, excludes
excludes property
property damage.
damage.

Contoh :
1. Hilangnya waktu kerja dari pekerja yang terluka Direct
Direct to
to Indirect
Indirect Accident
Accident Cost
Cost Ratios
Ratios
2. Hilangnya waktu kerja dari teman pekerja tersebut Direct
Direct cost
cost of
of claim
claim Ratio
Ratio of
of indirect
indirect to
to direct
direct
3. Hilangnya efisiensi akibat pekerja2 lain terhenti costs
costs
4. Hilangnya waktu kerja supervisor
5. Biaya Pelatihan untuk pekerja baru/pengganti $0-2,999
$0-2,999 4.5
4.5
$3,000
$3,000 -- 4,999
4,999 1.6
1.6
6. Kerusakan peralatan $5,000
$5,000 -- 9,999
9,999 1.2
1.2
7. Waktu perbaikan peralatan $10,000
$10,000 oror more
more 1.1
1.1
8. Memperingati hari kejadian (produksi terhenti)
9. Kerusakan akibat kecelakaan : kebakaran, air, kimia, peledakan dll. Studies
Studies show
show that
thatthe
the ratio
ratio of
of indirect
indirect to
to direct
direct costs
costs can
can vary
vary widely,
widely, from
from aa high
high of
of 20:1
20:1 to
to aa low
low
of
of 1:1.
1:1. Source:
Source: Business
Business Roundtable,
Roundtable, 1982.
1982.
10. Kegagalan memenuhi target/pesanan
11. Biaya tambhan akibat pekerjaan terganggu
12. dll

Unknown Costs - 1. Tragedi kemanusian


2. Mora
2
3. Reputasi
Page
Page 55

- Iceberg
Latar belakang terjadinya kecelakaan di
pengaruhi oleh 2 faktor
1. Unsafe Condition
– Dimana kecelakaan terjadi karena kondisi kerja
yang tidak aman, sebagai akibat dari, beberapa
poin dibawah ini :
• Mesin, Peralatan, Bahan, dsb
• Lingkungan Kerja
• Proses Kerja
• Sifat Pekerjaan
• Cara Kerja
2. Unsafe Action
Dimana kecelakaan terjadi karena perbuatan /
tindakan yang tidak aman, sebagai akibat dari
beberapa poin dibawah ini :
• Kurangnya pengetahuan dan keterampilan
• Karakteristik fisik
• Karakteristik mental psikologis
• Sikap dan tingkah laku yang tidak aman
faktor-faktor penyebab
kecelakaan kerja :
•  Faktor Teknis
a. Tempat Kerja
– Tempat kerja harus memenuhi syarat-syarat
keselamatan kerja, seperti ukuran ruangan
tempat kerja, penerangan, ventilasi udara,
suhu tempat kerja, lantai dan kebersihan
luangan, kelistrikan ruang, pewarnaan,
gudang dan lain sebagainya.Jika tempat
kerja tidak memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan, maka kecelakaan kerja
sangat mungkin terjadi.
b. Kondisi Peralatan
• Mesin-mesin dan peralatan kerja pada
dasarnya mengandung bahaya dan menjadi
sumber terjadinya kecelakaan kerja. Misalnya
karena mesin atau peralatan yang berputar,
bergerak, bergesekan, bergerak bolak-balik,
belt atau sabuk yang berjalan, roda gigi yang
bergerak, transmisi serta peralatan lainnya.
Oleh karena itu, mesin dan perlatan yang
potensial menyebabkan kecelakaan kerja
harus diberi pelindung agar tidak
membahayakan operator atau manusia.
c. Bahan-bahan dan peralatan yang
bergerak
• Pemindahan barang-barang yang berat atau
yang berbahaya (mudah meledak, pelumas,
dan lainnya) dari satu tempat ke tempat yang
lain sangat memungkinkan terjadi kecelakaan
kerja. Untuk menghindari
• kecelakaan kerja tersebut, perlu dilakukan
pemikiran dan perhitungan yang matang, baik
metode memindahkannya, alat yang
digunakan, jalur yang akan di lalui, siapa yang
bisa memindahkan dan lain lain
d. Transportasi
• Kecelakaan kerja yang diakibatkan dari penggunaan alat
transportasi juga cukup banyak. Dari penggunaan alat
yang tidak tepat (asal-asalan), beban yang berlebihan
(overloading), jalan yang tidak baik (turunan, gelombang,
licin, sempit), kecepatan kendaraan yang berlebihan,
penempatan beban yang tidak baik, semuanya bisa
berpotensi untuk terjadinya kecelakaan kerja. Upaya
untuk mengatasi hal tersebut di atas, diantaranyaadalah
memastikan jenis transportasi yang tepat dan aman,
melaksanakan operasi sesuai dengan standart
operational procedure (SOP), jalan yang cukup,
penambahan tanda-tanda keselamatan, pembatasan
kecepatan, jalur khusus untuk transportasi (misal
dengan warna cat) dan lain sebagainya.
e. Tools (Alat)
• Kondisi suatu peralatan baik itu umur maupun
kualitas sangat mempengaruhi terjadinya
kecelakaan kerja. Alat-alat yang sudah tua
kemungkinan rusak itu ada. Apabila alat itu
sudah rusak, tentu saja dapat mengakibatkan
kecelakaan.Melakukan peremajaan pada alat-
alat yang sudah tua dan melakukan kualitas
kontrol pada alat-alat yang ada di tempat kerja
Faktor Non-Teknis
• a. Ketidaktahuan
– Dalam menjalankan mesin-mesin dan peralatan
otomotif diperlukan pengetahuan yang cukup oleh
teknisi.Apabila tidak maka dapat menjadi
penyebab kecelakaan kerja. Pengetahuan dari
operator dalam menjalankan peralatan kerja,
memahami karakter dari masing-masing mesin
dan sebagainya, menjadi hal yang sangat penting,
mengingat apabila hal tersebut asal-asalan, maka
akan membahayakan peralatan dan manusia itu
sendiri.
b. Kemampuan yang kurang
• Tingkat pendidikan sangat dibutuhkan untuk
proses produksi dan proses maintenance atau
perawatan. Orang yang memiliki kemampuan
tinggi biasanya akan bekerja dengan lebih baik
serta memperhatikan faktor keslamatan kerja
pada pekerjannya. Oleh sebab itu, untuk
selalu mengasah kemampuan akan menjadi
lebih baik.
e. Ketrampilan yang kurang
• Setelah kemampuan pengetahuan baik, maka
diperlukan latihan secara terus-menerus.Hal
ini untuk lebih selalu mengembangkan
ketrampilan gunasemakin meminimalkan
kesalahan dalam bekerja dan mengurangi
angka kecelakaan kerja.Di dunia keteknikan,
kegiatan latihan ini sering disebut dengan
training.
d. Bermain-main

• Karakter seseorang yang suka bermain-main dalam


bekerja, bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya
angka kecelakaan kerja. Demikian juga dalam bekerja
sering tergesa-gesa dan sembrono juga bisa
menyebabkan kecelakaan kerja.Oleh karena itu, dalam
setiap melakukan pekerjaan sebaiknya dilaksanakan
dengan cermat, teliti, dan hati-hati agar keselamatan
kerja selalu bisa terwujud. Terlebih lagi untuk pekerjaan
yang menuntut adanya ketelitian, kesabaran dan
kecermatan, tidak bisa dilaksanakan dengan berkerja
sambil bermain.
e. Bekerja tanpa peralatan keselamatan

• Pekerjaan tertentu, mengharuskan pekerja menggunakan peralatan


keselamatan kerja. Peralatan keselamatan kerja dirancang untuk
melindungi pekerja dari bahaya yang diakibatkan dari pekerjaan yang baru
dilaksanakan. Dengan berkembangnya teknologi, saat ini telah dibuat
peralatan keselamatan yang nyaman dan aman ketika digunakan.Perlatan
keselamatan tersebut diantaranya pakaian kerja (wearpack), helm
pengaman, kacamata, kacamata las, sarung tangan, sepatu kerja, masker
penutup debu, penutup telinga dari kebisingan, tali pengaman untuk
pekerja di ketinggian dan sebaginya. Terkadang orang yang sudah merasa
mahir justru tidak menggunakan peralatan keselamatan, misal dalam
mengelas tidak menggunakan topeng las. Hal ini sangatlah salah, pekerja
yang mahir dan profesional justru selalu menggunakan peralatan
keselamatan kerja untuk menjaga kualitas pekerjaan yang terbaik serta
keselamatan dan kesehatan dirinya selama bekerja
Faktor Alam
• a. Gempa bumi
– Meskipun setiap perusahaan/industri telah menerapakan
keselamatankerja sesuai standar untuk meminimalisir
angka kecelakaan kerja, namun faktor alam sangat sulit
diprediksi. Gempa bumi dapat mengakibatkan kecelakaan
kerja dengan menghancurkan tempat perusahaan /industri
berada akibat pergerakan tanah atau patahan lempeng
bumi secara tektonik maupun vulkanik dan dapat
menimbulkan kerugian materi dan korban jiwa yang besar
dan akan bertambah jika gempa bumi tersebut juga disusul
dengan tsunami.
• Banjir
– Banjir bandang juga dapat berpengaruh terhadap
keselamatan kerja, terlebih perusahaan berada
dekat dengan aliran air. Air banjir selain dapat
merendam peralatan dan mesin produksi serta
dapat menimbulkan kerusakan dan konsleting
listrik juga dapat menghanyutkan para
pekerja/operator.
Penyebab & Akibat Kerugian

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB


INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
76
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN

77
Kerugian pada manusia

78
Kerugian pada peralatan

79
Kerugian pada material dan lingkungan

80
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
INSIDEN

 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar


 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
81
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN
 PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN
SEBAB LANGSUNG  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK
 KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN 82
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
Kondisi tidak aman

83
Tindakan tidak aman

84
Tindakan tidak aman

85
Tindakan tidak aman

86
Tindakan dan kondisi tidak aman

87
Kondisi tidak aman

88
Tindakan tidak aman

89
Tindakan tidak aman

90
Tindakan tidak aman

KEMBALI
91
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU  PENGAWASAN /


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK SEBAB DASAR KEPEMIMPINAN
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK  ENGINEERING
LAYAK  PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL  MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN  STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN  SALAH PAKAI/SALAH
92
 MOTIVASI TIDAK LAYAK MENGGUNAKAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

STANDARD TIDAK SESUAI


KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR

93
94
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan 1
dan tercatat 10 Kecelakaan Ringan
30 Kerusakan Properti

600 Nyaris Celaka


• Perbuatan &
Kondisi Tidak
10.000 Aman
• Bahaya

95
Obyek pengawasan K3

1.Bangunan tempat kerja


2.Mesin
3.Pesawat
4.Instalasi
5.Alat kerja / perkakas kerja
6.Bahan
7.Lingkungan kerja
8.Sifat kerja
9.Cara kerja
10.Proses produksi
11.Lembaga
12.Tenaga kerja

98
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Eliminasi

Subtitusi

Rekayasa Teknis

Rekayasa Administrasi

Alat Pelindung Diri

101
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi Menghilangkan suatu
bahan/tahapan proses berbahaya

102
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Contoh :
 Mengganti bahan bentuk serbuk
dengan bentuk pasta
 Proses menyapu diganti dengan
Subtitusi vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan
deterjen
 Proses pengecatan spray diganti
dengan pencelupan

103
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Contoh :
 Pemasangan alat
pelindung mesin
Rekayasa Teknis  Pemasangan general
dan local ventilation
 Pemasangan alat
sensor otomatis

104
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Contoh :
 Pemisahan lokasi
Rekayasa
 Pergantian shift kerja
Administrasi
 Pembentukan sistem
kerja
 Pelatihan karyawan

105
HIERARKI
PENGENDALIAN RESIKO

Contoh :
 Helmet
APD  Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles
106
PENGENALAN APD
Pengenalan APD
Definisi :
Suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh
tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.

Jenis Jenis :
1. Alat Pelindung Kepala
Fungsi: melindungi kepala dari
benturan, terantuk benda tajam
atau benda keras, kejatuhan atau
terpukul oleh benda-benda yang
melayang atau meluncur di udara,
radiasi panas, api dan percikan
bahan-bahan kimia.
Pengenalan APD
2. Alat pelindung mata dan muka
Fungsi kacamata pengaman adalah melindungi mata
dari:
1. Percikan bahan-bahan korosif
2. Kemasukan debu-debu atau partikel-partikel yang
melayang di udara
3. Lemparan benda-benda kecil, panas
4. Pemajanan gas-gas atau uap-uap kimia yang
dapat menyebabkan iritasi pada mata
5. Radiasi gelombang elektromagnetik yang
mengion maupun yang tidak mengion
6. Pancaran cahaya
7. Benturan atau pukulan benda keras atau benda
tajam
Pengenalan APD
2. Alat pelindung mata dan muka
Jenis :
Kacamata (spectacles), Goggles, Tameng
muka (face shield)
Pengenalan APD
3. Alat pelindung telinga
Fungsi: Melindungi alat pendengaran (telinga) dari kebisingan dan
melindungi telinga dari percikan api atau logam-logam yang
panas.
Jenis :
• Sumbat telinga atau ear plug
• Penutup telinga atau ear muff

4. Alat pelindung pernafasan (Respirator)


Fungsi : Memberikan perlindungan organ pernafasan akibat
pencemaran udara oleh faktor kimia seperti debu, uap, gas
fume, asap, mist, kabut dan sebagainya.
Jenis :
• Respirator untuk memurnikan udara
• Respirator untuk memasok udara
Pengenalan APD
5. Pelindung Tangan
Fungsi : Melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api,
panas, dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion listrik,
bahan kimia, benturan dan pukulan, tergores, terinfeksi.
Jenis : Sarung tangan biasa, Mitten, Hand Pad, Sleeve

6. Pelindung Kaki
Fungsi: Melindungi kaki dari timpaan benda-benda berat,
tertuang logam panas cair dan bahan kimia korosif, penyakit
kulit, tersandung , terpeleset, tergelincir.
Pengenalan APD
Jenis :
• Sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan dan
pengecoran logam
• Sepatu keselamatan pada tempat kerja yang berpotensi
bahaya peledakan
• Sepatu keselamatan pada tempat kerja yang berpotensi
bahaya listrik
• Sepatu kerja untuk pekerja bangunan atau kontruksi
• Sepatu kerja pada tempat kerja yang basah atau licin.
• Sepatu keselamatan untuk mencegah bahaya terinjak
benda-benda runcing
• Sepatu keselamatan untuk mencegah dari kontak bahan
kimia
Pengenalan APD
7. Pakaian pelindung
Fungsi: Melindungi sebagian atau seluruh bagian tubuh dari
bahaya percikan bahan-bahan kimia, radiasi, panas, bunga api
maupun api.
Jenis :
• Apron (menutup sebagian tubuh
mulai dari dada sampai lutut)
• Overalis (menutup seluruh tubuh).

8. Tali dan Sabuk pengaman


Fungsi: Digunakan untuk mengurangi resiko bahaya fisik apabila si
pemakai terjatuh.
Jenis :
• Penggantung
• Pelana atau harness
Diskusi
1. Apa yang anda ketahui mengenai K3?
2. Apa manfaat K3 bagi perusahaan dan bagi
pekerja?
*masing-masing 3 hal
GKAH-LANGKAH MENCEGAH KECELAK
(Menurut ILO)
1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
• Pengawasan & pemantauan pelaksanaan K3
2. STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tingkat
kemajuan pelaksanaan K3
3. INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi
tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persyaratan K3 116
4. RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan
bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan,
tehnik & teknologi
5. PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan
& ketrampilan K3 bagi TK
6. PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3
• Bukan melalui penerapan & pemaksaan melalui
sanksi-sanksi

117
118

Anda mungkin juga menyukai