AWARENESS
TRAINING
TRAINING OUTLINES
Quality Management
Quality
Management
ISO 9001
IMS
Health and Environmental
Safety Management Environment Management
ISO 45001 ISO 14001
STANDARD YANG SUDAH DAN SEDANG MENERAPKAN ANNEX SL ADALAH ISO 9001:2015, ISO
14001:2015, ISO 45001:2018.
ANNEX SL (STRUKTUR TINGKAT TINGGI)
ANNEX SL (STRUKTUR TINGKAT TINGGI)
ANNEX SL (STRUKTUR TINGKAT TINGGI)
Perintah Implementasi
Audit
Internal
Tinjauan
Manajemen
MENGAPA PERLU MENERAPKAN ISO 9001 ?
Badan Akreditasi
Badan sertifikasi
Organisasi
CONTOH SERTIFIKAT
ISO 9001:2015
OVERVIEW ISO 9001:2015
PERBEDAAN ISO 9001 VERSI 2008 DAN VERSI 2015
1. Klausul Bertambah di ISO 9001:2015 - lebih terstruktur dan rapi
ISO 9001:2008 memiliki 8 klausul sedangkan ISO 9001:2015 memiliki 10 klausul. Bila
diperhatikan, struktur klausul ISO 9001:2015 lebih rapi karena telah dikelompokkan
dengan baik.
Produk menurut ISO 9001:2008 bisa berupa barang dan jasa sebagaimana yang
tercantum pada klausul 3 Istilah dan Definisi. Pada versi ISO 9001:2015, keduanya
dibedakan untuk memberikan batasan yang jelas antara barang dengan jasa.
Ada beberapa istilah yang diganti pada versi ISO 9001:20015. Diantaranya:
“supplier” diganti dengan “external provider”.
“Purchased Product” diganti dengan “Externally provided products and services”.
“Work Environment” diganti dengan “Environment for the operation of the process”.
PERBEDAAN ISO 9001 VERSI 2008 DAN VERSI 2015
2. Kepemimpinan
– Pemimpin di semua level membangun tujuan dan arahan yang menyatu dan
menciptakan kondisi dimana semua orang terlibat dalam mencapai sasaran
mutu organisasi.
3. Keterlibatan Orang
– Orang yang kompeten, terberdayakan, dan terlibat pada setiap level
organisasi penting untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam
menciptakan dan memberikan nilai.
7 (TUJUH) PRINSIP ISO 9001:2015
4. Pendekatan Proses
– Hasil yang konsisten dan terprediksi dicapai lebih efektif dan efisien saat aktivitas-
aktivitas dipahami dan dikelola sebagai proses-proses yang saling berkaitan sebagai
fungsi sebuah sistem yang utuh dan melekat pada organisasi.
5. Peningkatan
– Organisasi yang sukses memiliki fokus pada peningkatan.
7. Manajemen Hubungan
– Untuk sukses yang berkelanjutan, suatu organisasi harus mengelola hubungannya dengan
pihak yang berkepentingan, seperti pemasok.
STRUKTUR ISO 9001:2015
KLAUSUL 4
Organisasi harus:
Menetapkan isu- isu internal dan eksteral
Memonitor dan meninjau informasi tentang isu-isu internal dan eksternal
Faktor –faktor isu positif dan negatif serta kondisi sebagai pertimbangan
Memahami konteks eksternal (hukum, tech,kompetitif, pasar, lingk budaya, sosial
sd ekonomi)
Memahami konteks internal (nilai, budaya, pengetahuan dan kinerja organisasi)
4.2. Memahami kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan
Organisasi harus:
Menetapkan pemangku kepentingan terkait sistem manajemen mutu(supplier, klien,
dll)
Persyaratan pemangku kepentingan
persyaratannya
4.3. Menetapkan lingkup aplikasi sistem manajemen mutu
Isu-Isu Persyaratan
Barang & Lingkup
internal dan pemangku
Jasa Aplikasi ISO
eksternal kepentingan
KLAUSUL 5
5.1 Kepemimpinan & Komitmen
5.1.1 Umum
Mempertimbangkan :
isu utama, persyaratan persyaratan, menetapkan risiko dan peluang
− Memberikan jaminan bahwa SMM dapat dicapai sesuai hasil yang dimaksud.
− Meningkatkan pengaruh yang diinginkan.
− Mencegah atau menghilangkan pengaruh yang tidak diinginkan.
− Peningkatan/improvement.
6.2. Sasaran mutu dan rencana pencapaian
Perencanaan meliputi:
• Apa yang harus dikerjakan.
• Apa sumber daya yang dipersyaratkan.
• Siapa yang bertanggungjawab.
• Kapan waktu penyelesaian.
• Bagaimana hasil akan dievaluasi.
• Rencana tindakan perbaikan berkelanjutan,
6.3. Rencana Perubahan
7.1.1. Umum
7.1.2. Sumber daya manusia
7.1.3 Infrastruktur
7.1.4 Lingkungan proses operasi
7.1.5 Monitoring dan pengukuran sumberdaya
7.1.6 Pengetahuan organisasi
7.2. Kompetensi
• Training/pelatihan Pendidikan
• Mentoring
• Penerimaan pegawai baru
• Kontrak Pelatihan
• dll
Pengalaman
7.3. Awareness / Pemahaman / Kesadaran
— kebijakan mutu
— sasaran mutu
— kontribusi terhadap SMM dan manfaat terhadap peningkatan kinerja
— implikasi ketidaksesuaian terhadap persyaratan SMM
7.4. Komunikasi
sesuai ukuran organisasi dan type proses baik aktifitas, proses, produk maupun jasa
kompleksitas proses dan interaksinya
kompetensi dari personal
berpikir berbasis risiko lebih eksplisit dan terwujud dalam persyaratan untuk
pembentukan, pelaksanaan, pemeliharaan dan peningkatan terus-menerus dari
sistem manajemen mutu.
8.2. Persyaratan produk dan layanan
8.3.2
8.3.3 Input
Perencanaan
8.3.4 8.3.5
Pengendalian Output
8.3.6.
Perubahan
8.4. Pengendalian penyedia proses, produk , jasa eksternal
8.4.1 Umum
Identifikasi Aktifitas
dan pasca
ketelusuran pengiriman
8.5 Produksi
Pengendalian
dan Pengendalian
penyediaan perubahan
layanan
8.6. Pelepasan produk dan layanan
Informasi yang terdokumentasi harus mampu telusur dan tersedia bagi personal yang
menyetujui pelepasan dan pengiriman produk dan jasa ke pelanggan
8.7. Pengendalian Ketidaksesuaian Output
Koreksi
Pemisahan, penahanan, pengembalian atau skorsing produk dan jasa
Menginformasikan kepada pelanggan
Kejelasan kewenangan untuk persetujuan
Menjelaskan ketidaksesuaian
Menjelaskan tindakan koreksi yang di ambil
Menjelaskan konsesi secara jelas
Mengidentifikasi kewenangan memutuskan tindakan
KLAUSUL 9
9.1. Pemantauan, pengukuran, anilisis, dan evaluasi
Perubahan
Proses Penting
Organisasi
Umpan
Balik
9.3. Tinjauan Manajemen
Di dalam Lampiran SL / Annex SL pada ISO Directives tersebut terdapat beberapa klausul baru,
diantaranya adalah :
4.1 Understanding the organization and its context
4.2 Understanding the organization and expectations of interested parties
Maksud dari klausul di atas adalah perusahaan atau organisasi diminta untuk memahami isu dan
persyaratan yang dapat mempengaruhi penerapan sistem manajemen lingkungan. Selain itu,
perusahaan juga harus memahami ekspektasi dari dampak lingkungan dan risiko lingkungan yang
timbul dari perusahaan/organisasi terhadap pihak yang berkepentingan, antara lain: konsumen,
pemerintah, asosiasi, masyarakat dan lainya. Dari hasil identifikasi tersebut diharapkan pula
muncul peluang-peluang peningkatan atau perbaikan dari kinerja lingkungan suatu perusahaan.
KUNCI PERUBAHAN ISO 14001:2015
2. Kepemimpinan
ISO 14001 versi 2004, klausul mengenai kepemimpinan di bagi menjadi beberapa. Namun, sejalan dengan perkembangan
zaman, kepemimpinan ini menjadi poin utama di dalam perusahaan atau organisasi dalam menentukan arahan dan
keputusan penerapan sistem manajemen. Oleh karena itu dalam versi yang terbaru ini dan juga sejalan dengan ISO
Directives diatas.
Kepemimpinan dijadikan poin utama untuk menggerakkan sistem manajemen lingkungan. Untuk memastikan
kesuksesan penerapan sistem manajemen lingkungan, peran kepemimpinan dibuat untuk senantiasa mempromosikan
dan mendukung penerapan sistem manajemen lingkungan. Peran-peran kepemimpinan antara lain:
• Memastikan bahwa sumber daya tercukupi dalam mendukung penerapan sistem manajemen lingkungan
• Menentukan kebijakan lingkungan
• Menentukan peran-peran setiap fungsi dan tingkatan di dalam organisasi dalam menerapkan sistem manajemen
lingkungan
• Memberikan arahan strategi pengelolaan lingkungan yang sejalan dengan pencapaian target dan sasaran lingkungan
Sehubungan dengan Kebijakan Lingkungan, di dalam ISO 14001:2015 akan ada penekanan terhadap “Perlindungan
Lingkungan Hidup” yang berhubungan dengan ruang lingkup perusahaan, contohnya antara lain, keberlanjutan sumber
daya (air, mineral, energi, dll), pencegahan perubahan iklim, dan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dan
ekosistemnya. Di dalam kebijakan lingkungan perusahaan atau organisasi yang akan dating diharapkan lebih fokus
terhadap isu-isu lingkungan yang terjadi saat ini.
KUNCI PERUBAHAN ISO 14001:2015
3. Perspektif “Life-Cycle”
Pada ISO 14001 versi 2004, identifikasi terhadap aspek lingkungan serta evaluasi dampak
lingkungannya belum secara spesifik menjelaskan mengenai “life-cycle” dari penggunaan barang dan
jasa, bagaimana produk dan jasa tersebut berdampak bagi lingkungan, mulai dari tahapan pembuatan
sampai dengan pengelolaan akhir atau pembuangannya. Misalnya, penggunaan dari kertas, bagaimana
perusahaan atau organisasi mempertimbangkan pembuatan sampai dengan pengelolaan akhir atau
malah sampai dengan pembuangannya. Karena kertas tersebut mempengaruhi deforestasi atau
pengurangan jumlah pepohonan di hutan dari pembuatannya. Yang dampaknya terhadap lingkungan
bermacam-macam, mulai dari pemanasan global, tanah longsor, kerusakan keanekaragaman hayati,
dan kerusakan ekosistem.
Pengendalian tambahan terhadap hal di atas diperlukan oleh semua perusahaan/organisasi yang baru
akan menerapkan sistem manajemen lingkungan ini atau terjadi penambahan pengendalian operasional
dari perusahaan/organisasi yang sudah menerapkannya.
KUNCI PERUBAHAN ISO 14001:2015
4. Komunikasi Internal dan Eksternal
ISO 14001 versi yang terbaru nantinya akan membuat klausul terpisah antara komunikasi
internal dan komunikasi eksternal. Di dalam komunikasi internal masih sama dengan versi yang
sebelumnya (2004), yaitu menentukan komunikasi pada setiap level dan fungsi di dalam
perusahaan terkait dengan aspek lingkungan dan performa lingkungan, tapi ada sedikit
tambahan yaitu mengenai respon terhadap “Inputan” dari peningkatan performa lingkungan.
Komunikasi eksternal dalam versi yang terbaru nantinya berhubungan dengan laporan-
laporan/komunikasi-komunikasi yang terkait dengan performa lingkungan yang dituntut dari
persyaratan peraturan perundangan dan persyaratan lain. Di Indonesia sendiri laporan performa
lingkungan dapat dituangkan di dalam Laporan Pelaksanaan UKL-UPL/AMDAL. Jadi tidak
terlalu sulit bagi perusahaan di Indonesia, namun sebagai tambahan laporan ini juga bisa berupa
”Annual Report” di perusahaan yang biasanya untuk kepentingan RUPS atau “Public Report”.
KUNCI PERUBAHAN ISO 14001:2015
5. Dokumentasi
Seiring dengan perkembangan jamanya itu sistem informasi, bahwa dokumen yang
dibutuhkan untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan ini tidak selalu berbentuk
“Prosedur”. Oleh karena itu, Tim ISO sendiri memahami perkembangan ini dengan
menyatakan bahwa “Informasi yang didokumentasikan” dapat berbentuk apa saja,
namun tidak mengurangi inti dari setiap klausul yang membutuhkan “Dokumen” atau
“Catatan”.
KUNCI PERUBAHAN ISO 14001:2015
6. Pengendalian Operasional
7 Support
7.1 Resources 6 Planning
7.2 Competence 6.1 Actions to address risks and opportunities
7.3 Awareness 6.1.1 General
7.4 Communication 6.1.2 Environmental aspects
7.4.1 General 6.1.3 Compliance obligations
7.4.2 Internal communication 6.1.4 Planning action
7.4.3 External 6.2 Environmental objectives and planning to achieve them
communication 6.2.1 Environmental objectives
7.5 Documented information 6.2.2 Planning actions to achieve environmental
7.5.1 General objectives
7.5.2 Creating and updating
7.5.3 Control of documented
DOKUMEN DALAM ISO 14001:2015
MAINTAIN DOCUMENTED
1. DOKUMEN WAJIB INFORMATION
(MANDATORY)
RETAIN DOCUMENTED INFORMATION
2. DOKUMEN TIDAK
WAJIB (NECESSARY)
DOKUMEN DALAM ISO 14001:2015
MAINTAIN DOCUMENTED
INFORMATION
Risiko dan Peluang untuk ditangani beserta proses yang diperlukan (klausul 6.1.1)
Rekaman data kepatuhan terhadap perundangan (klausul 6.1.3 dan 9.1.2)
Rekaman data pelatihan, keterampilan, pengalaman dan kualifikasi (klausul 7.2)
Rekaman komunikasi internal / eksternal (klausul 7.4)
Pemantauan dan pengukuran hasil (klausul 9.1.1)
rekaman kalibrasi alat yang digunakan (klausul 9.1.1)
Program audit internal (klausul 9.2)
Hasil audit internal (klausul 9.2)
Tinjauan manajemen (klausul 9.3)
Rekaman ketidaksesuaian dan tindakan korektif (klausul 10.2)
DOKUMEN DALAM ISO 14001:2015
RETAIN DOCUMENTED INFORMATION
Prosedur untuk menentukan konteks organisasi dan pihak yang berkepentingan (pasal 4.1
dan 4.2)
Daftar Kompetensi karyawan, pelatihan dan Prosedur Kesadaran terkait Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001(klausul 7.2 dan 7.3)
Bukti komunikasi internal ataupun eksternal terkait Sistem Manajemen
Lingkungan(klausul 7.4)
Prosedur untuk pengendalian dokumen dan rekaman (klausul 7.5)
Prosedur untuk pemantauan dan pengukuran (4.5.1)
Prosedur untuk Evaluasi Kepatuhan terhadap Perundangan ataupun Persyaratan yang
lain (9.1.2)
Prosedur untuk audit internal (klausul 9.2)
Prosedur untuk pengelolaan ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan (klausul 10.2)
KLAUSUL 4
4.1. Memahami organisasi dan konteksnya
Organisasi harus:
menetapkan isu isu internal dan eksternal yang relevan untuk mencapai tujuan dan yang
mempengaruhi kemampuan dalam mencapai dampak dari sistem manajemen lingkungan yang
dimiliki.
Untuk mencapai dampak yang diinginkan termasuk di dalamnya adalah kinerja lingkungan
organisasi harus menetapkan, mengimplementasikan, merawat dan meningkatkan secara
kesinambungan sebuah sisterm manajemen lingkungan termsuk proses-proses yang dan butuhkan
dan interaksinya untuk memenuh persyaratan internasional standar ISO 14001:2015
KLAUSUL 5
5.1 Kepemimpinan & Komitmen
Terbuka Kontek
Organisasi
alam
Kerangka Kerja
Kebijakan
Komitmen
Mempertimbangkan :
a. Perubahan, perencanaan, pembangunan baru,
aktivitas baru, modifikasi aktifitas,produk dan
service
b. Kondisi abnormal
Organisasi harus :
a. Mengambil tindakan
aspek lingkungan yang signifikan
pemenuhan kewajiban
risko dan peluang yang diidentifasi
6.2.1 Sasaran
Perencanaan meliputi:
• Apa yang harus dikerjakan
• Apa sumber daya yang dipersyaratkan
• Siapa yang bertanggungjawab
• Kapan waktu penyelesaian
• Bagaimana hasil akan dievaluasi
KLAUSUL 7
7.2. Kompetensi
Organisasi harus:
a. menentukan kompetensi yang diperlukan terhadap individu yang
bertanggungjawab terhadap kinerja lingkungan dan kemampuannya untuk memenuhi
kepatuhan dan tanggungjawab
b. Meyakinkan bahwa personal yang bertanggungjawab memenuhi kriteria dasar
dalam pendidikan, pelatihan dan pengalaman.
c. Menentukan pelatihan yang diperlukan dan berhubungan dengan aspek lingkungan
dan sistem manajemen lingkungan
d. Ketika aplikasi, diperlukan tindakan untuk mendapatkan kompetensi yang
diperlukan dan mengevaluasi efektifitas tindakan yang dilakukan
7.3 Kesadaran
7.4.1 Umum
organisasi harus menetapkan, mengimplementasikan dan menjalankan proses-proses
yang diperlukan untuk komunikasi internal dan eksternal yang relevan terhadap sistem
manajemen lingkungan termasuk
a. apa yang akan dikomunikasikan
b. kapan dikomunikasikan
c. kepada siapa dikomunikasikan
d. bagaimana dikomunikasikan
Organisasi harus:
a. berkomunikasi secara internal terhadap informasi yang relevan terhadap sistem
manajemen lingkungan di berbagai tingkatan dan fungsi dari organisasi, termasuk
perubahan terhadap sistem manajemen lingkungan
b. meyakinkan proses komunikasi memudahkan individu yang bekerja pada organisasi
untuk berkontribusi terhadap perkembangan berkesinambungan.
Organisasi harus:
a. menyiapkan respon dengan merencanakan tindakan untuk mencegah atau mitigasi
dampak lingkungan dari situasi berbahaya
b. merespon keadaan kritis yang terjadi
c. mengambil tindakan untuk mencegah atau mitigasi konsekuensi dari keadaan kritis,
sesuai dengan derajat kekritisan dan dampak lingkungan yang potensial
d. mengecek secara berkala tindakan respon yang telah direncanakan
e. melakukan review dan revisi secara periodik proses dan tindakan respon yang telah
direncanakan
f. menyediakan informasi relevan dan pelatihan sehubungan dengan persiapan keadaan
bahaya kepada pihak yang terkait
KLAUSUL 9
Organisasi harus:
a. menentukan frekuensi evaluasi kepatuhan
b. evaluasi kepatuhan dan pengambilan tindakan jika diperlukan
c. memelihara pengetahuan dan pemahaman dari status kepatuhan
9.2. Audit Internal
9.2.1 Umum
Organisasi harus melakukan audit internal pada interval yang direncanakan untuk
menyediakan informasi pada sistem manajemen lingkungan
a. mematuhi terhadap:
1. persyaratan organisasi untuk sistem manajemen lingkungan
2. persyaratan terhadap standar ini
b. diimplementasi dan dijaga secara efektif
1. Perbedaan struktur
Perbedaan pertama adalah terkait dengan struktur. ISO 45001 berdasarkan kepada ISO Guide 83 (annex SL)
yang mengatur struktur umum level tinggi, teks dan istilah umum serta definisi untuk generasi sistem manajemen
yang baru (ISO 9001, ISO 14001 dan lain-lain). Struktur ini bertujuan untuk memfasilitasi proses dan integrasi
dengan beberapa sistem manajemen yang terharmonisasi, terstruktur dan efisien. Struktur ISO 45001 adalah
sebagai berikut:
1. Scope
2. Normative References
3. Terms and Definitions
4. Context of the Organization
5. Leadership
6. Planning
7. Support
8. Operation
9. Performance Evaluation
10. Improvement
OHSAS 18001:2007 VS ISO 45001:2018
OHSAS 18001:2007 ISO 45001:2018
Published Mar 2018
Sedangkan struktur OHSAS 18001 adalah:
1. Scope
2. Referensi Publikasi
3. Terms and Definitions
4. OH&S management system requirements
Terlihat jelas dalam perbandingan struktur di atas bahwa terdapat penambahan klausul dalam ISO 45001. Hal ini
berarti ada beberapa pembahasan klausul yang baru atau lebih detail dalam ISO 45001.
2. Perbedaan Definisi
ISO 45001 menyertakan beberapa konsep fundamental yang berubah seperti “risiko”, “pihak terkait (interested
party)” dan “tempat kerja (workplace)”.
Contoh perbedaan istilah terdapat pada contoh di bawah:
Istilah “risk” dalam ISO 45001 disebutkan sebagai: “effect of uncertainty”
OHSAS 18001:2007 VS ISO 45001:2018
OHSAS 18001:2007 ISO 45001:2018
Published Mar 2018
2. Perbedaan Definisi - lanjutan
“risk” dalam OHSAS 18001 disebutkan sebagai: “combination of the likelihood of an occurrence of a
hazardous event or exposure(s) and the severity of injury or ill health that can be caused by the event or
exposure(s).”
“Risk” dalam ISO 45001 mengandung unsur “effect” di mana adalah sebuah penyimpangan dari yang
diharapkan baik positif atau negatif. Sedangkan “uncertainty” adalah sebuah keadaan, baik parsial, dari
defisiensi informasi yang berkaitan dengan pengetahuan sebuah “event”,“consequence” dan “likelihood”.
Istilah “pihak terkait (interested party)” dalam OHSAS 18001 disebutkan sebagai: “Person or group, inside or
outside the workplace, concerned with or affected by the OHS Performance of an organization”.
Sedangkan dalam interested party dalam ISO 45001 disebutkan sebagai: “person or organization that can
affect, be affected by, or perceive itself to be affected by a decision or activity”.
OHSAS 18001:2007 VS ISO 45001:2018
OHSAS 18001:2007 ISO 45001:2018
Published Mar 2018
3. Istilah baru
Pada ISO 45001, beberapa istilah baru juga dimasukkan seperti “monitoring”, “measurement”,
“effectiveness”, dan “OH&S Opportunity”. Istilah baru ini tentunya akan berdampak kepada pelaksanaan
model sistem manajemen yang diterapkan.
Sebagai contoh, ISO 45001 ini memperkenalkan kepada kita konsep “OH&S Opportunity” yang berarti:
“circumstance or set of circumstances that can lead to improvement of OH&S performance”
OH&S Opportunity ini harus kita identifikasi bersamaan dengan identifikasi risiko (risk identification).
Konsep ini jelas berbeda dengan konsep OHSAS 18001 yang hanya mengidentifikasi risiko tanpa
mengidentifikasi opportunity. Dengan mengidentifikasi opportunity, organisasi dapat menentukan hal-hal
apa saja yang bisa diambil dengan pertimbangan opportunity yang tinggi.
OHSAS 18001:2007 VS ISO 45001:2018
7. Organization context
Pada ISO 45001, fokus yang lebih kuat diberikan kepada “organization context”. Organisasi diminta untuk
melihat lebih luas dari isu keselamatan dan kesehatan kerjanya sendiri dan harus menyadari apa yang
masyarakat harapkan dari mereka, tentu dalam isu keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam klausul 4.1
disebutkan: The organization shall determine external and internal issues that are relevant to its purpose and that
affect its ability to achieve the intended outcome(s) of its OH&S Management System
OHSAS 18001:2007 VS ISO 45001:2018
OHSAS 18001:2007 ISO 45001:2018
Published Mar 2018
8. Keberadaan Management Representative
Beberapa organisasi yang menggunakan OHSAS 18001 mendelegasikan tanggung jawab dari keselamatan dan
kesehatan kerja kepada seorang safety manager daripada harus mengintegrasikan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja ke operasi organisasi. ISO 45001 mengharuskan kerjasama dalam
pelaksanaan aspek keselamatan dan kesehatan kerja pada semua sistem manajemen organisasi sehingga
mengharuskan top management untuk dapat mengambil peran kepemimpinan yang lebih kuat.
Klausul management of change dibahas oleh ISO 45001 dalam 1 klausul tersendiri yaitu di klausul
8.1.3. Hal ini berbeda dengan OHSAS 18001 yang tidak memiliki klausul tersendiri
untuk management of change karena terintegrasi seperti dalam klausul 4.3.1 dan 4.4.6.
OHSAS 18001:2007 VS ISO 45001:2018
OHSAS 18001:2007 ISO 45001:2018
15. Klausul Improvement Published Mar 2018
ISO 45001 mengharuskan organisasi untuk menentukan peluang improvement (peningkatan) dan melakukan
tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam sistem manajemen K3.
Klausul improvement merupakan klausul 10 yang menjadi klausul terakhir dalam ISO 45001. Dalam OHSAS
18001, tidak ada khusus klausul untuk membahas spesifik terkait dengan improvement namun tetap
terintegrasi dengan beberapa klausul lain.
Dalam melakukan improvement, organisasi bisa melakukan investigasi kecelakaan, perbaikan ketidaksesuaian
dan tindakan perbaikan serta program improvement lain. Organisasi dapat meningkatkan (improve)
kesesuaian, kecukupan dan efektifitas dari manajemen K3 dengan:
Meningkatkan performa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Promosi budaya yang mendukung sistem manajemen K3.
Promosi partisipasi pekerja dalam menerapkan tindakan untuk peningkatan berkelanjutan dari sistem
manajemen K3.
Mengkomunikasikan hasil yang relevan dari peningkatan berkelanjutan kepada pekerja atau wakil dari
pekerja.
Memelihara documented information sebagai bukti peningkatan berkelanjutan.
Gap analysis for transition from OHSAS 18001 to ISO 45001
Clauses of ISO 45001 Clauses of OHSAS 18001 Evidence required Action
needed
4.2 Understanding the needs and New requirement! Who might affect or be affected by your
expectations of interested parties activities and what their relevant and
significant interests might be?
Have you taken their needs into account
within the OH&SMS?
4.3 Determining the scope of the 1 Scope & 4.1 Does the written statement of scope allow
OH&S management system for:
a)The external and internal issues referred
to in 4.1;
b)Requirements referred to in 4.2;
c)The work related activities performed.
4.4 OH & S management system and 4.1 General No significant change.
your processes Requirements
Gap analysis for transition from OHSAS 18001 to ISO 45001
Clauses of ISO 45001 Clauses of OHSAS 18001 Evidence required Action
needed
5 Leadership and worker participation
5.1 Leadership and commitment 4.4.1, 4.4.3, 4.4.6 Is “top management” engaged & leading OH&S,
rather than delegating to someone further
down your organisation.
6.2 OH&S objectives and planning to 4.3.3 Are objectives compatible with the policy
achieve them statement, OH&S risks and
opportunities, business context and
adequately resourced?
7. Support
7.1 Resources 4.4 No significant change
7.2 Competence 4.4.2 Documented evidence of competence.
Documented evidence that the
effectiveness of training has been
checked.
7.3 Awareness 4.4.2 Are workers aware of policy
requirements,
hazards & risks relevant to them and
their part in the OH&S performance,
including results of relevant incident
investigations?
8. Operation
8.1.1 Operational planning and 4.4.6 Have controls for hazards and risk
control controls been planned and included in
operational controls and do these
allow for capabilities of the workforce?
Are these documented where
necessary?
8.1.2 Hierarchy of controls New requirement! Is the hierarchy of OH&S controls
correctly applied?
8.2 Management of change New requirement! When changes to the operation are
planned, is the effect on the O&HMS
considered?
8.3 Outsourcing New requirement! The OH&S implications must be
controlled as part of the purchasing
process.
8.4 Procurement New requirement! OH&S controls relevant to the purchase
of goods and materials.
8.5 Contractors New requirement! Controls and communication
requirements with regard to
contractor’s worker activities, the
host company’s worker activities, and
anyone who may be affected by the
activity in the workplace.
8.6 Emergency preparedness and 4.4.7 Emergency plans take the needs of
response relevant third parties into account
and are tested
periodically.
Emergency drills are evaluated and
learned from.
Gap analysis for transition from OHSAS 18001 to ISO 45001
Clauses of ISO 45001 Clauses of OHSAS 18001 Evidence required Action
needed
9. Performance evaluation
9.1 Monitoring, measurement, 4.5, 4.5.1 Demonstrate that there is a
analysis and evaluation process in place. Monitoring,
measurement, analysis and
evaluation of OH&S metrics must
take into account business
context, relevant third parties,
policy risks, opportunities and
objectives.
9.1.2 Evaluation of compliance with 4.5.2 Similar to existing arrangements, but
the frequency and method of
legal requirements and other compliance checking need to be
requirements considered.
9.2.1 Internal audit objectives 4.5.5 No significant change
10 Improvement
10.1 Incident, nonconformity and 4.5.3, 4.5.3.1, 4.5.3.2 Note: Preventive Action has been dropped
corrective action because this is addressed through management
of risks and opportunities.
Corrective action is taken in a timely manner to
control an incident or nonconformity and deal
with the consequences.
Root cause analysis used to understand why an
incident happened.
When corrective action has been completed,
your organisation considers whether further
action is required to prevent a similar incident
or nonconformity occurring in future.
Your organisation considers whether the
potential for a similar problem remains –
possibly in another area of the operation and
acts to implement changes if needed.
10.2.1 Continual improvement Employees are involved in continual
objectives improvement
10.2.2 Continual improvement A process that demonstrates continual
process improvement is planned, implemented &
maintained.
The required and actual outcomes of continual
improvement are communicated to employees.
BEBERAPA CONTOH
PENERAPAN ISO
9001:2015, 14001:2015, &
45001:2018
MEMBUAT KEBIJAKAN
KEBIJAKAN MUTU
- Sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi dan mendukung arah strategis (lingkup),
- Menyediakan kerangka kerja untuk sasaran mutu,
- Komitmen untuk persyaratan yang berlaku,
- Mencakup perbaikan berkesinambungan.
Dokumen: Kebijakan mutu
Klausul ISO 9001: 5.2
CONTOH KEBIJAKAN MUTU
KEBIJAKAN LINGKUNGAN
- Sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi, termasuk jenis/sifat, skala dan pengaruh lingkungan untuk
kegiatan, produk dan jasa.
- Komitmen perlindungan lingkungan hidup, pencegahan polusi dan komitmen lain sesuai konteks
organisasi, misal penggunaan sumber daya berkelanjutan, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,
perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem.
- Menyediakan kerangka kerja untuk sasaran lingkungan,
- Komitmen untuk memenuhi kewajiban kepatuhan.
- Mencakup perbaikan berkesinambungan.
Dokumen: Kebijakan lingkungan
Klausul ISO 14001: 5.2 CONTOH KEBIJAKAN LINGKUNG
AN
MEMBUAT KEBIJAKAN
Kebijakan K3, memuat paling sedikit:
• Lingkup perusahaan,
• Komitment untuk menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat,
• Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,
• Menghilangkan bahaya dan mengurangi resiko K3,
• Perbaikan terus menerus terhadap sistem manajemen K3,
• Mematuhi peraturan perundangan K3 dan ketentuan yang lain,
• Komitment untuk konsultasi dan partisipasi pekerja ( jika ada, perwakilan pekerja/serikat
pekerja),
• Menetapkan rencana K3/Sasaran K3.
Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3 yang telah ditetapkan kepada seluruh pekerja/buruh,
orang lain selain pekerja/buruh yang berada di perusahaan, dan pihak lain yang terkait.
WORKSHOP #2 WORKSHOP #3
Dokumen: Prosedur peraturan perundangan dan standar serta pemenuhannya, daftar peraturan
perundangan dan standar serta pemenuhannya
Klausul ISO 9001 : 9.1.3
Klausul ISO 14001 : 6.1.3, 9.1.2
Klausul OHSAS : 4.3.2 & 4.5.2
Klausul ISO 45001 : 6.1.3
MANAJEMEN PERUBAHAN/MANAGEMENT OF CHANGE
SETIAP PERUBAHAN HARUS DIIDENTIFIKASI, ANTARA LAIN PERUBAHAN-PERUBAHAN:
Perencanaan;
Peraturan perundangan, standar;
Persyaratan produk atau jasa;
Disain dan pengembangan;
Penawaran, kontrak dan pesanan;
Peralatan, instalasi, proses, produk, lokasi kerja, jadwal kerja, jabatan, pesonil dan kegiatan
perusahaan;
Struktur organisasi;
Dokumen informasi;
Sistem manajemen, keuangan, Informasi Tehnologi (IT).
Dokumen: Prosedur siklus hidup dan penanganan limbah, pemilahan limbah, dokumen manifes
Klausul 14001:6.1.2, 8.1
Perspektif Siklus Hidup/Life cycle perspective
Tahapan Extraction Material
Berdampak pada eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) atau penurunan SDA.
Untuk mengurangi eksploitasi yang tidak bertanggung jawab, dokumen
legalitas dari material atau bahan baku yang digunakan harus diminta kepada
supplier.
Tahapan Desain Produk
Perusahaan harus menentukan aspek lingkungan dan pengendalian operasional dari
proses desain atau perancangan produk. Pada tahapan ini harus memiliki bukti
dokumennya berupa identifikasi aspek dampak lingkungan dari aktifitas
perancangan produk.
Tahapan Manufacturing
Perusahaan harus menentukan aspek lingkungan dan pengendalian operasional dari
proses manufacturingproduk. Bukti dokumen pada tahapan ini adalah identifikasi aspek dampak lingkungan
dari tahapan manufacturing mulai dari proses pembelian, penyimpanan, produksi, quality
control, packaging sampai pada tahap pengiriman produk.
Dokumen: Prosedur siklus hidup dan penanganan limbah, pemilahan limbah, dokumen manifes
Klausul 14001:6.1.2, 8.1
Perspektif Siklus Hidup/Life cycle perspective
Dokumen: Prosedur siklus hidup dan penanganan limbah, pemilahan limbah, dokumen manifes
Klausul 14001:6.1.2, 8.1
KESIAPAN KONTIJENSI/TANGGAP DARURAT
Dokumen: Prosedur survey & penanganan keluhan pelanggan dan pihak terkait, survey kepuasan pelanggan,
analisa survey kepuasan pelanggan
Klausul 9001: 9.1.2
PENGENDALIAN TERHADAP KETIDAKSESUAIAN &
TINDAKAN KOREKTIF
FORMULIR NCR/CAR KELUAR JIKA:
Dokumen: Prosedur pengendalian ketidaksesuaian & tindakan korektif, NCR/CAR dan analisanya
Klausul ISO 9001, 14001, 45001 : 10.2
Klausul OHSAS : 4.5.3.2
INTERNAL AUDIT
1. ADALAH SEBUAH ACARA YANG DILAKUKAN MINIMAL SEKALI DALAM
12 BULAN,
2. ADA YANG MENGKOORDINASI KEGIATAN INTERNAL AUDIT
3. AUDITOR HARUS SUDAH IKUT PELATIHAN INTERNAL AUDIT
4. AUDITOR TIDAK BOLEH MENGAUDIT DEPARTEMENNYA SENDIRI
5. ADA MEMBUAT RENCANA AUDIT/AUDIT PLAN
6. AUDITOR DILENGKAPI AUDIT CHECKLIST
7. MEMBUAT LAPORAN AUDIT
8. AUDITOR DIEVALUASI
9. NCR/CAR DIANALISA DAN DIEVALUASI
Dokumen: Prosedur audit, rencana audit, audit checklist, laporan audit, NCR/CAR
Klausul ISO 9001, 14001, 45001 : 9.2
Klausul OHSAS : 4.5.5 CONTOH CHECKLIST INTERNAL AUDIT ISO 9001:2015
Understanding the needs Understanding the needs and Understanding the needs
4.2 and expectations of expectations of interested and expectations of
interested parties parties interested parties
Leadership and
5.1 Leadership and commitment Leadership and commitment
commitment
5.1.1 General - -
5.2.2 Communication
- -
quality policy
Actions to address risks Actions to address risks and Actions to address risks and
6.1
and opportunities opportunities opportunities
6.1.3 Determination of
- 6.1.3 Compliance obligations applicable legal
requirements
7.1.1 General - -
7.1.2 People - -
7.1.3 Infrastructure - -
7.1.6 Organisational
- -
knowledge
Perbandingan Sistem Manajemen
To show how this works, below a comparison between ISO standards 9001:2015, 14001:2015 and 45001:DIS are
compared, where the additions or modified wordings are marked in Red.
Information
7.4 Communication Communication
and communication
- 7.4.1 General -
7.4.2 Internal
- -
communication
7.4.3 External
- -
communication
7.5.2 Creating and updating 7.5.2 Creating and updating 7.5.2 Creating and updating
- - 8.1.1 General
- - 8.1.2 Hierarchy of controls
8.2.1 Customer
- -
communication
8.2.2 Determining of
requirements for products - -
and services
8.2.3 Review of
requirements for products - -
and services
8.3.1 General - -
Control of externally
8.4 provided processes, - Procurement
products and services
8.4.1 General - -
9.1.2 Evaluation of
9.1.2 Evaluation of compliance with legal
9.1.2 Customer satisfaction
compliance requirements and other
requirements
9.3.1 General - -
9.3.1 General - -