ISO 14001:2015
ISO 45001:2018
AWARENESS
TRAINING OUTLINES
1.SEJARAH ISO.
2.ANNEX SL.
3.ISO 9001:2015
4.ISO 14001:2015.
5.ISO 45001:2018.
6.PERBEDAAN SISTEM STANDARD ISO YANG LAMA
DENGAN YANG BARU.
7.BEBERAPA CONTOH PENERAPAN KLAUSUL ISO
9001:2015, ISO 14001:2015 DAN ISO 45001:2018.
8.PENGENALAN IMS.
QHSE
Quality Management
Quality
Management
ISO 9001
IMS
Health and Environmental
Safety Management Environment Management
ISO 45001 ISO 14001
Keterbukaan
Informasi Kompetisi
MEMBATASI MEREPOTKAN TEORI LAIN-
RUANG LAINNYA
GERAK
SEJARAH ISO
SEJARAH ISO
ISO bukan singkatan, pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah
IOS dalam bahasa Inggris (International Organization for Standardization) atau
OIN dalam bahasa Perancis (Organisation internationale de normalisation)
sebelum akhirnya ditetapkan menggunakan nama ISO, diambil dari bahasa
Yunani ISOS yang berarti sama.
Pengembang Standar Internasional terbesar dunia.
Standar Internasional memberi spesifikasi mutakhir untuk produk, jasa, dan praktek
terbaik.
Membantu menjadikan organisasi/industri lebih efisien & efektif.
Standar ini dikembangkan melalui konsensus global.
Standar ini menghilangkan hambatan perdagangan internasional.
Indonesia BSN (Badan Standardisasi Nasional).
SEJARAH ISO
1926 - ISA (International Federation of the National Standardizing Associations)
didirikan di New York.
1944 - UNSCC (United Nations Standards Coordinating Committee) didirikan.
1946 - Delegasi 25 negara di London membangun organisasi baru koordinasi dan kesatuan
internasional di bidang standar industri.
23-02-1947 berdirilah ISO di Geneva, Swiss.
Anggota ISO 165 negara.
Sekarang > 19.500 standar telah terbit & terpopuler ISO seri 9000 dan ISO seri 14000.
Dari keamanan pangan, laboratorium sampai komputer, dan pertanian hingga pemeliharaan
kesehatan, keamanan jalan & lalin
SEJARAH ISO 9001
Risk Approach
BS 5750 : 1979 part 2 ISO 9001:2015
Do What You
Write ISO 9001:1994 ISO 9001:2000
SEJARAH ISO 14001
SEJARAH ISO 45001
PENERAPAN ISO DI ASEAN
ANNEX SL
ANNEX SL (STRUKTUR TINGKAT TINGGI)
ANNEX SL ADALAH ISTILAH UNTUK KERANGKA SISTEM MANAJEMEN SECARA UMUM
UNTUK SEMUA STANDAR SISTEM MANAJEMEN BARU DI MASA MENDATANG.
STANDARD YANG SUDAH DAN SEDANG MENERAPKAN ANNEX SL ADALAH ISO 9001:2015, ISO
14001:2015, ISO 45001:2018.
ANNEX SL (STRUKTUR TINGKAT TINGGI)
ANNEX SL (STRUKTUR TINGKAT TINGGI)
ANNEX SL (STRUKTUR TINGKAT TINGGI)
Perintah Implementasi
Audit
Internal
Tinjauan
Manajemen
MENGAPA PERLU MENERAPKAN ISO 9001 ?
Badan Akreditasi
Badan sertifikasi
Organisasi
CONTOH SERTIFIKAT
ISO 9001:2015
Apa itu Mutu?
Produk menurut ISO 9001:2008 bisa berupa barang dan jasa sebagaimana yang
tercantum pada klausul 3 Istilah dan Definisi. Pada versi ISO 9001:2015, keduanya
dibedakan untuk memberikan batasan yang jelas antara barang dengan jasa.
Ada beberapa istilah yang diganti pada versi ISO 9001:20015. Diantaranya:
“supplier” diganti dengan “external provider”.
“Purchased Product” diganti dengan “Externally provided products and services”.
“Work Environment” diganti dengan “Environment for the operation of the process”.
PERBEDAAN ISO 9001 VERSI 2008 DAN VERSI 2015
2. Kepemimpinan
– Pemimpin di semua level membangun tujuan dan arahan yang menyatu dan
menciptakan kondisi dimana semua orang terlibat dalam mencapai sasaran
mutu organisasi.
3. Keterlibatan Orang
– Orang yang kompeten, terberdayakan, dan terlibat pada setiap level
organisasi penting untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam
menciptakan dan memberikan nilai.
7 (TUJUH) PRINSIP ISO 9001:2015
4. Pendekatan Proses
– Hasil yang konsisten dan terprediksi dicapai lebih efektif dan efisien saat aktivitas-
aktivitas dipahami dan dikelola sebagai proses-proses yang saling berkaitan sebagai
fungsi sebuah sistem yang utuh dan melekat pada organisasi.
5. Peningkatan
– Organisasi yang sukses memiliki fokus pada peningkatan.
7. Manajemen Hubungan
– Untuk sukses yang berkelanjutan, suatu organisasi harus mengelola hubungannya dengan
pihak yang berkepentingan, seperti pemasok.
STRUKTUR ISO 9001:2015
PDCA
KLAUSUL 4
Organisasi harus:
Menetapkan isu- isu internal dan eksteral
Memonitor dan meninjau informasi tentang isu-isu internal dan eksternal
Faktor –faktor isu positif dan negatif serta kondisi sebagai pertimbangan
Memahami konteks eksternal (hukum, tech,kompetitif, pasar, lingk budaya, sosial
sd ekonomi)
Memahami konteks internal (nilai, budaya, pengetahuan dan kinerja organisasi)
4.2. Memahami kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan
Organisasi harus:
Menetapkan pemangku kepentingan terkait sistem manajemen mutu(supplier, klien,
dll)
Persyaratan pemangku kepentingan
persyaratannya
4.3. Menetapkan lingkup aplikasi sistem manajemen mutu
Isu-Isu Persyaratan
Barang & Lingkup
internal dan pemangku
Jasa Aplikasi ISO
eksternal kepentingan
4.4. Sistem Manajemen Mutu dan proses-prosesnya
4.4.1 Organisasi harus menetapkan, menerapkan, memelihara dan terus menerus meningkatkan sistem
manajemen mutu, termasuk proses-proses yang diperlukan dan interaksinya, sesuai dengan persyaratan
dari Standar Internasional ini.
Organisasi harus :
Menentukan input yang diperlukan dan output yang diharapkan dari proses-proses tersebut;
Menentukan urutan dan interaksi dari proses-proses tersebut;
Menentukan dan menerapkan kriteria dan metode (termasuk pemantauan, pengukuran dan indikator
kinerja terkait) yang diperlukan untuk memastikan operasional yang efektif, dan pengendalian atas
proses-proses tersebut;
Menentukan sumber daya yang dibutuhkan dan memastikan ketersediaannya;
Menentukan tanggung jawab dan wewenang untuk proses-proses tersebut;
Menangani risiko dan peluang seperti yang ditentukan sesuai dengan persyaratan 6.1;
Mengevaluasi proses-proses dan menerapkan setiap perubahan yang diperlukan untuk memastikan
proses-proses tersebut mencapai hasil yang diinginkan;
Meningkatkan proses-proses tersebut dan sistem manajemen mutunya.
4.4. Sistem Manajemen Mutu dan proses-prosesnya
a) mempertimbangkan :
– isu terkait konteks organisasi (4.1)
– persyaratan semua pihak yang berkepentingan (4.2)
b) bagaimana untuk :
• mengintegrasikan tindakan tersebut dalam SMM
• mengevaluasi efektifitas tindakan tersebut
KLAUSUL 6
6.1 Menyebutkan tindakan tentang Risiko dan Peluang
KLAUSUL 6
6.1 Menyebutkan tindakan tentang Risiko dan Peluang
6.2. Sasaran mutu dan rencana pencapaian
Perencanaan meliputi:
• Apa yang harus dikerjakan.
• Apa sumber daya yang dipersyaratkan.
• Siapa yang bertanggungjawab.
• Kapan waktu penyelesaian.
• Bagaimana hasil akan dievaluasi.
• Rencana tindakan perbaikan berkelanjutan,
6.3. Rencana Perubahan
7.1.1. Umum
7.1.2. Sumber daya manusia
7.1.3 Infrastruktur
7.1.4 Lingkungan proses operasi
7.1.5 Monitoring dan pengukuran sumberdaya
7.1.6 Pengetahuan organisasi
7.2. Kompetensi
• Training/pelatihan Pendidikan
• Mentoring
• Penerimaan pegawai baru
• Kontrak Pelatihan
• dll
Pengalaman
7.3. Awareness / Pemahaman / Kesadaran
— kebijakan mutu
— sasaran mutu
— kontribusi terhadap SMM dan manfaat terhadap peningkatan kinerja
— implikasi ketidaksesuaian terhadap persyaratan SMM
7.4. Komunikasi
sesuai ukuran organisasi dan type proses baik aktifitas, proses, produk maupun jasa
kompleksitas proses dan interaksinya
kompetensi dari personal
berpikir berbasis risiko lebih eksplisit dan terwujud dalam persyaratan untuk
pembentukan, pelaksanaan, pemeliharaan dan peningkatan terus-menerus dari
sistem manajemen mutu.
8.2. Persyaratan produk dan layanan
8.3.2
8.3.3 Input
Perencanaan
8.3.4 8.3.5
Pengendalian Output
8.3.6.
Perubahan
8.3.2 Perencanaan desain dan pengembangan
Organisasi harus menerapkan kendali pada proses desain dan pengembangan untuk
memastikan bahwa:
Hasil yang ingin dicapai didefinisikan dengan jelas;
Tinjauan dilaksanakan untuk mengevaluasi kemampuam hasil dari desain dan
pengembangan memenuhi persyaratan;
Aktivitas verifikasi dilaksanakan untuk memastikan bahwa output desain dan
pengembangan memenuhi persyaratan inputnya;
Kegiatan validasi dilaksanakan untuk memastikan hasil dari produk dan jasa memenuhi
persyaratan untuk aplikasi yang ditentukan atau penggunaan yang dimaksudkan;
Setiap tindakan yang diperlukan diambil atas masalah yang timbul selama tinjauan, atau
kegiatan verifikasi dan validasi;
Informasi terdokumentasi dari kegiatan ini disimpan.
8.3.5 Output desain dan pengembangan
8.4.1 Umum
Identifikasi Aktifitas
dan pasca
ketelusuran pengiriman
8.5 Produksi
Pengendalian
dan Pengendalian
penyediaan perubahan
layanan
8.6. Pelepasan produk dan layanan
Informasi yang terdokumentasi harus mampu telusur dan tersedia bagi personal yang
menyetujui pelepasan dan pengiriman produk dan jasa ke pelanggan
8.7. Pengendalian Ketidaksesuaian Output
Koreksi
Pemisahan, penahanan, pengembalian atau skorsing produk dan jasa
Menginformasikan kepada pelanggan
Kejelasan kewenangan untuk persetujuan
Menjelaskan ketidaksesuaian
Menjelaskan tindakan koreksi yang di ambil
Menjelaskan konsesi secara jelas
Mengidentifikasi kewenangan memutuskan tindakan
KLAUSUL 9
9.1. Pemantauan, pengukuran, anilisis, dan evaluasi
Organisasi harus :
• memantau persepsi pelanggan terhadap sejauh mana
kebutuhan & keinginan mereka terpenuhi.
• menentukan metode untuk mendapatkan, memantau &
meninjau informasi tersebut.
Di dalam Lampiran SL / Annex SL pada ISO Directives tersebut terdapat beberapa klausul baru,
diantaranya adalah :
4.1 Understanding the organization and its context
4.2 Understanding the organization and expectations of interested parties
Maksud dari klausul di atas adalah perusahaan atau organisasi diminta untuk memahami isu dan
persyaratan yang dapat mempengaruhi penerapan sistem manajemen lingkungan. Selain itu,
perusahaan juga harus memahami ekspektasi dari dampak lingkungan dan risiko lingkungan yang
timbul dari perusahaan/organisasi terhadap pihak yang berkepentingan, antara lain: konsumen,
pemerintah, asosiasi, masyarakat dan lainya. Dari hasil identifikasi tersebut diharapkan pula
muncul peluang-peluang peningkatan atau perbaikan dari kinerja lingkungan suatu perusahaan.
KUNCI PERUBAHAN ISO 14001:2015
2. Kepemimpinan
ISO 14001 versi 2004, klausul mengenai kepemimpinan di bagi menjadi beberapa. Namun, sejalan dengan perkembangan
zaman, kepemimpinan ini menjadi poin utama di dalam perusahaan atau organisasi dalam menentukan arahan dan
keputusan penerapan sistem manajemen. Oleh karena itu dalam versi yang terbaru ini dan juga sejalan dengan ISO
Directives diatas.
Kepemimpinan dijadikan poin utama untuk menggerakkan sistem manajemen lingkungan. Untuk memastikan
kesuksesan penerapan sistem manajemen lingkungan, peran kepemimpinan dibuat untuk senantiasa mempromosikan
dan mendukung penerapan sistem manajemen lingkungan. Peran-peran kepemimpinan antara lain:
• Memastikan bahwa sumber daya tercukupi dalam mendukung penerapan sistem manajemen lingkungan
• Menentukan kebijakan lingkungan
• Menentukan peran-peran setiap fungsi dan tingkatan di dalam organisasi dalam menerapkan sistem manajemen
lingkungan
• Memberikan arahan strategi pengelolaan lingkungan yang sejalan dengan pencapaian target dan sasaran lingkungan
Sehubungan dengan Kebijakan Lingkungan, di dalam ISO 14001:2015 akan ada penekanan terhadap “Perlindungan
Lingkungan Hidup” yang berhubungan dengan ruang lingkup perusahaan, contohnya antara lain, keberlanjutan sumber
daya (air, mineral, energi, dll), pencegahan perubahan iklim, dan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dan
ekosistemnya. Di dalam kebijakan lingkungan perusahaan atau organisasi yang akan dating diharapkan lebih fokus
terhadap isu-isu lingkungan yang terjadi saat ini.
KUNCI PERUBAHAN ISO 14001:2015
3. Perspektif “Life-Cycle”
Pada ISO 14001 versi 2004, identifikasi terhadap aspek lingkungan serta evaluasi dampak
lingkungannya belum secara spesifik menjelaskan mengenai “life-cycle” dari penggunaan barang dan
jasa, bagaimana produk dan jasa tersebut berdampak bagi lingkungan, mulai dari tahapan pembuatan
sampai dengan pengelolaan akhir atau pembuangannya. Misalnya, penggunaan dari kertas, bagaimana
perusahaan atau organisasi mempertimbangkan pembuatan sampai dengan pengelolaan akhir atau
malah sampai dengan pembuangannya. Karena kertas tersebut mempengaruhi deforestasi atau
pengurangan jumlah pepohonan di hutan dari pembuatannya. Yang dampaknya terhadap lingkungan
bermacam-macam, mulai dari pemanasan global, tanah longsor, kerusakan keanekaragaman hayati,
dan kerusakan ekosistem.
Pengendalian tambahan terhadap hal di atas diperlukan oleh semua perusahaan/organisasi yang baru
akan menerapkan sistem manajemen lingkungan ini atau terjadi penambahan pengendalian operasional
dari perusahaan/organisasi yang sudah menerapkannya.
KUNCI PERUBAHAN ISO 14001:2015
4. Komunikasi Internal dan Eksternal
ISO 14001 versi yang terbaru nantinya akan membuat klausul terpisah antara komunikasi
internal dan komunikasi eksternal. Di dalam komunikasi internal masih sama dengan versi yang
sebelumnya (2004), yaitu menentukan komunikasi pada setiap level dan fungsi di dalam
perusahaan terkait dengan aspek lingkungan dan performa lingkungan, tapi ada sedikit
tambahan yaitu mengenai respon terhadap “Inputan” dari peningkatan performa lingkungan.
Komunikasi eksternal dalam versi yang terbaru nantinya berhubungan dengan laporan-
laporan/komunikasi-komunikasi yang terkait dengan performa lingkungan yang dituntut dari
persyaratan peraturan perundangan dan persyaratan lain. Di Indonesia sendiri laporan performa
lingkungan dapat dituangkan di dalam Laporan Pelaksanaan UKL-UPL/AMDAL. Jadi tidak
terlalu sulit bagi perusahaan di Indonesia, namun sebagai tambahan laporan ini juga bisa berupa
”Annual Report” di perusahaan yang biasanya untuk kepentingan RUPS atau “Public Report”.
KUNCI PERUBAHAN ISO 14001:2015
5. Dokumentasi
Seiring dengan perkembangan jamanya itu sistem informasi, bahwa dokumen yang
dibutuhkan untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan ini tidak selalu berbentuk
“Prosedur”. Oleh karena itu, Tim ISO sendiri memahami perkembangan ini dengan
menyatakan bahwa “Informasi yang didokumentasikan” dapat berbentuk apa saja,
namun tidak mengurangi inti dari setiap klausul yang membutuhkan “Dokumen” atau
“Catatan”.
KUNCI PERUBAHAN ISO 14001:2015
6. Pengendalian Operasional
7 Support
7.1 Resources 6 Planning
7.2 Competence 6.1 Actions to address risks and opportunities
7.3 Awareness 6.1.1 General
7.4 Communication 6.1.2 Environmental aspects
7.4.1 General 6.1.3 Compliance obligations
7.4.2 Internal communication 6.1.4 Planning action
7.4.3 External 6.2 Environmental objectives and planning to achieve them
communication 6.2.1 Environmental objectives
7.5 Documented information 6.2.2 Planning actions to achieve environmental
7.5.1 General objectives
7.5.2 Creating and updating
7.5.3 Control of documented
DOKUMEN DALAM ISO 14001:2015
MAINTAIN DOCUMENTED
1. DOKUMEN WAJIB INFORMATION
(MANDATORY)
RETAIN DOCUMENTED INFORMATION
2. DOKUMEN TIDAK
WAJIB (NECESSARY)
DOKUMEN DALAM ISO 14001:2015
MAINTAIN DOCUMENTED
INFORMATION
Risiko dan Peluang untuk ditangani beserta proses yang diperlukan (klausul 6.1.1)
Rekaman data kepatuhan terhadap perundangan (klausul 6.1.3 dan 9.1.2)
Rekaman data pelatihan, keterampilan, pengalaman dan kualifikasi (klausul 7.2)
Rekaman komunikasi internal / eksternal (klausul 7.4)
Pemantauan dan pengukuran hasil (klausul 9.1.1)
rekaman kalibrasi alat yang digunakan (klausul 9.1.1)
Program audit internal (klausul 9.2)
Hasil audit internal (klausul 9.2)
Tinjauan manajemen (klausul 9.3)
Rekaman ketidaksesuaian dan tindakan korektif (klausul 10.2)
DOKUMEN DALAM ISO 14001:2015
RETAIN DOCUMENTED INFORMATION
Prosedur untuk menentukan konteks organisasi dan pihak yang berkepentingan (pasal 4.1
dan 4.2)
Daftar Kompetensi karyawan, pelatihan dan Prosedur Kesadaran terkait Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001(klausul 7.2 dan 7.3)
Bukti komunikasi internal ataupun eksternal terkait Sistem Manajemen
Lingkungan(klausul 7.4)
Prosedur untuk pengendalian dokumen dan rekaman (klausul 7.5)
Prosedur untuk pemantauan dan pengukuran (4.5.1)
Prosedur untuk Evaluasi Kepatuhan terhadap Perundangan ataupun Persyaratan yang
lain (9.1.2)
Prosedur untuk audit internal (klausul 9.2)
Prosedur untuk pengelolaan ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan (klausul 10.2)
KLAUSUL 4
4.1. Memahami organisasi dan konteksnya
Organisasi harus:
menetapkan isu isu internal dan eksternal yang relevan untuk mencapai tujuan dan yang
mempengaruhi kemampuan dalam mencapai dampak dari sistem manajemen lingkungan yang
dimiliki.
Untuk mencapai dampak yang diinginkan termasuk di dalamnya adalah kinerja lingkungan
organisasi harus menetapkan, mengimplementasikan, merawat dan meningkatkan secara
kesinambungan sebuah sisterm manajemen lingkungan termsuk proses-proses yang dan butuhkan
dan interaksinya untuk memenuh persyaratan internasional standar ISO 14001:2015
KLAUSUL 5
5.1 Kepemimpinan & Komitmen
Terbuka Kontek
Organisasi
alam
Kerangka Kerja
Kebijakan
Komitmen
Mempertimbangkan :
a. Perubahan, perencanaan, pembangunan baru,
aktivitas baru, modifikasi aktifitas,produk dan
service
b. Kondisi abnormal
Organisasi harus :
a. Mengambil tindakan
aspek lingkungan yang signifikan
pemenuhan kewajiban
risko dan peluang yang diidentifasi
6.2.1 Sasaran
Perencanaan meliputi:
• Apa yang harus dikerjakan
• Apa sumber daya yang dipersyaratkan
• Siapa yang bertanggungjawab
• Kapan waktu penyelesaian
• Bagaimana hasil akan dievaluasi
KLAUSUL 7
7.2. Kompetensi
Organisasi harus:
a. menentukan kompetensi yang diperlukan terhadap individu yang
bertanggungjawab terhadap kinerja lingkungan dan kemampuannya untuk memenuhi
kepatuhan dan tanggungjawab
b. Meyakinkan bahwa personal yang bertanggungjawab memenuhi kriteria dasar
dalam pendidikan, pelatihan dan pengalaman.
c. Menentukan pelatihan yang diperlukan dan berhubungan dengan aspek lingkungan
dan sistem manajemen lingkungan
d. Ketika aplikasi, diperlukan tindakan untuk mendapatkan kompetensi yang
diperlukan dan mengevaluasi efektifitas tindakan yang dilakukan
7.3 Kesadaran
7.4.1 Umum
organisasi harus menetapkan, mengimplementasikan dan menjalankan proses-proses
yang diperlukan untuk komunikasi internal dan eksternal yang relevan terhadap sistem
manajemen lingkungan termasuk
a. apa yang akan dikomunikasikan
b. kapan dikomunikasikan
c. kepada siapa dikomunikasikan
d. bagaimana dikomunikasikan
Organisasi harus:
a. berkomunikasi secara internal terhadap informasi yang relevan terhadap sistem
manajemen lingkungan di berbagai tingkatan dan fungsi dari organisasi, termasuk
perubahan terhadap sistem manajemen lingkungan
b. meyakinkan proses komunikasi memudahkan individu yang bekerja pada organisasi
untuk berkontribusi terhadap perkembangan berkesinambungan.
Organisasi harus:
a. menyiapkan respon dengan merencanakan tindakan untuk mencegah atau mitigasi
dampak lingkungan dari situasi berbahaya
b. merespon keadaan kritis yang terjadi
c. mengambil tindakan untuk mencegah atau mitigasi konsekuensi dari keadaan kritis,
sesuai dengan derajat kekritisan dan dampak lingkungan yang potensial
d. mengecek secara berkala tindakan respon yang telah direncanakan
e. melakukan review dan revisi secara periodik proses dan tindakan respon yang telah
direncanakan
f. menyediakan informasi relevan dan pelatihan sehubungan dengan persiapan keadaan
bahaya kepada pihak yang terkait
KLAUSUL 9
Organisasi harus:
a. menentukan frekuensi evaluasi kepatuhan
b. evaluasi kepatuhan dan pengambilan tindakan jika diperlukan
c. memelihara pengetahuan dan pemahaman dari status kepatuhan
9.2. Audit Internal
9.2.1 Umum
Organisasi harus melakukan audit internal pada interval yang direncanakan untuk
menyediakan informasi pada sistem manajemen lingkungan
a. mematuhi terhadap:
1. persyaratan organisasi untuk sistem manajemen lingkungan
2. persyaratan terhadap standar ini
b. diimplementasi dan dijaga secara efektif
1. Perbedaan struktur
Perbedaan pertama adalah terkait dengan struktur. ISO 45001 berdasarkan kepada ISO Guide 83 (annex SL)
yang mengatur struktur umum level tinggi, teks dan istilah umum serta definisi untuk generasi sistem manajemen
yang baru (ISO 9001, ISO 14001 dan lain-lain). Struktur ini bertujuan untuk memfasilitasi proses dan integrasi
dengan beberapa sistem manajemen yang terharmonisasi, terstruktur dan efisien. Struktur ISO 45001 adalah
sebagai berikut:
1. Scope
2. Normative References
3. Terms and Definitions
4. Context of the Organization
5. Leadership
6. Planning
7. Support
8. Operation
9. Performance Evaluation
10. Improvement
OHSAS 18001:2007 VS ISO 45001:2018
OHSAS 18001:2007 ISO 45001:2018
Published Mar 2018
Sedangkan struktur OHSAS 18001 adalah:
1. Scope
2. Referensi Publikasi
3. Terms and Definitions
4. OH&S management system requirements
Terlihat jelas dalam perbandingan struktur di atas bahwa terdapat penambahan klausul dalam ISO 45001. Hal ini
berarti ada beberapa pembahasan klausul yang baru atau lebih detail dalam ISO 45001.
2. Perbedaan Definisi
ISO 45001 menyertakan beberapa konsep fundamental yang berubah seperti “risiko”, “pihak terkait (interested
party)” dan “tempat kerja (workplace)”.
Contoh perbedaan istilah terdapat pada contoh di bawah:
Istilah “risk” dalam ISO 45001 disebutkan sebagai: “effect of uncertainty”
OHSAS 18001:2007 VS ISO 45001:2018
OHSAS 18001:2007 ISO 45001:2018
Published Mar 2018
2. Perbedaan Definisi - lanjutan
“risk” dalam OHSAS 18001 disebutkan sebagai: “combination of the likelihood of an occurrence of a
hazardous event or exposure(s) and the severity of injury or ill health that can be caused by the event or
exposure(s).”
“Risk” dalam ISO 45001 mengandung unsur “effect” di mana adalah sebuah penyimpangan dari yang
diharapkan baik positif atau negatif. Sedangkan “uncertainty” adalah sebuah keadaan, baik parsial, dari
defisiensi informasi yang berkaitan dengan pengetahuan sebuah “event”,“consequence” dan “likelihood”.
Istilah “pihak terkait (interested party)” dalam OHSAS 18001 disebutkan sebagai: “Person or group, inside or
outside the workplace, concerned with or affected by the OHS Performance of an organization”.
Sedangkan dalam interested party dalam ISO 45001 disebutkan sebagai: “person or organization that can
affect, be affected by, or perceive itself to be affected by a decision or activity”.
OHSAS 18001:2007 VS ISO 45001:2018
OHSAS 18001:2007 ISO 45001:2018
Published Mar 2018
3. Istilah baru
Pada ISO 45001, beberapa istilah baru juga dimasukkan seperti “monitoring”, “measurement”,
“effectiveness”, dan “OH&S Opportunity”. Istilah baru ini tentunya akan berdampak kepada pelaksanaan
model sistem manajemen yang diterapkan.
Sebagai contoh, ISO 45001 ini memperkenalkan kepada kita konsep “OH&S Opportunity” yang berarti:
“circumstance or set of circumstances that can lead to improvement of OH&S performance”
OH&S Opportunity ini harus kita identifikasi bersamaan dengan identifikasi risiko (risk identification).
Konsep ini jelas berbeda dengan konsep OHSAS 18001 yang hanya mengidentifikasi risiko tanpa
mengidentifikasi opportunity. Dengan mengidentifikasi opportunity, organisasi dapat menentukan hal-hal
apa saja yang bisa diambil dengan pertimbangan opportunity yang tinggi.
OHSAS 18001:2007 VS ISO 45001:2018
7. Organization context
Pada ISO 45001, fokus yang lebih kuat diberikan kepada “organization context”. Organisasi diminta untuk
melihat lebih luas dari isu keselamatan dan kesehatan kerjanya sendiri dan harus menyadari apa yang
masyarakat harapkan dari mereka, tentu dalam isu keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam klausul 4.1
disebutkan: The organization shall determine external and internal issues that are relevant to its purpose and that
affect its ability to achieve the intended outcome(s) of its OH&S Management System
OHSAS 18001:2007 VS ISO 45001:2018
OHSAS 18001:2007 ISO 45001:2018
Published Mar 2018
8. Keberadaan Management Representative
Beberapa organisasi yang menggunakan OHSAS 18001 mendelegasikan tanggung jawab dari keselamatan dan
kesehatan kerja kepada seorang safety manager daripada harus mengintegrasikan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja ke operasi organisasi. ISO 45001 mengharuskan kerjasama dalam
pelaksanaan aspek keselamatan dan kesehatan kerja pada semua sistem manajemen organisasi sehingga
mengharuskan top management untuk dapat mengambil peran kepemimpinan yang lebih kuat.
Klausul management of change dibahas oleh ISO 45001 dalam 1 klausul tersendiri yaitu di klausul
8.1.3. Hal ini berbeda dengan OHSAS 18001 yang tidak memiliki klausul tersendiri
untuk management of change karena terintegrasi seperti dalam klausul 4.3.1 dan 4.4.6.
OHSAS 18001:2007 VS ISO 45001:2018
OHSAS 18001:2007 ISO 45001:2018
15. Klausul Improvement Published Mar 2018
ISO 45001 mengharuskan organisasi untuk menentukan peluang improvement (peningkatan) dan melakukan
tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam sistem manajemen K3.
Klausul improvement merupakan klausul 10 yang menjadi klausul terakhir dalam ISO 45001. Dalam OHSAS
18001, tidak ada khusus klausul untuk membahas spesifik terkait dengan improvement namun tetap
terintegrasi dengan beberapa klausul lain.
Dalam melakukan improvement, organisasi bisa melakukan investigasi kecelakaan, perbaikan ketidaksesuaian
dan tindakan perbaikan serta program improvement lain. Organisasi dapat meningkatkan (improve)
kesesuaian, kecukupan dan efektifitas dari manajemen K3 dengan:
Meningkatkan performa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Promosi budaya yang mendukung sistem manajemen K3.
Promosi partisipasi pekerja dalam menerapkan tindakan untuk peningkatan berkelanjutan dari sistem
manajemen K3.
Mengkomunikasikan hasil yang relevan dari peningkatan berkelanjutan kepada pekerja atau wakil dari
pekerja.
Memelihara documented information sebagai bukti peningkatan berkelanjutan.
ISO 45001:2018
4. Konteks organisasi
4.1 Memahami organisasi dan konteksnya
Organisasi harus menentukan isu-isu eksternal dan internal yang relevan dengan tujuannya dan yang
mempengaruhi kemampuan untuk mencapai hasil yang diharapkan dari sistem manajemen K3.
4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pekerja dan pihak lain yang berkepentingan
Organisasi harus menentukan:
a) pihak lain yang berkepentingan, selain pekerja, yang relevan dengan sistem manajemen K3;
b) kebutuhan dan harapan yang relevan (yaitu persyaratan) pekerja dan pihak lain yang
berkepentingan;
c) kebutuhan dan harapan yang merupakan, atau bisa menjadi, persyaratan hukum dan persyaratan
lainnya.
ISO 45001:2018
4. Konteks organisasi
4.3 Menentukan ruang lingkup sistem manajemen K3
Organisasi harus menentukan batasan-batasan dan penerapan sistem manajemen K3 saat menetapkan
ruang lingkup.
Saat menentukan ruang lingkup, organisasi harus:
Organisasi harus:
menyediakan mekanisme, waktu, pelatihan dan sumber daya yang diperlukan untuk konsultasi dan partisipasi;
CATATAN 1 Perwakilan pekerja dapat menjadi mekanisme untuk konsultasi dan partisipasi.
menyediakan akses yang tepat waktu ke informasi yang jelas, dapat dimengerti dan relevan mengenai sistem
manajemen K3;
menentukan dan menghilangkan gangguan atau hambatan untuk berpartisipasi dan meminimalkan gangguan yang
tidak dapat dihilangkan;
CATATAN 2 Gangguan dan hambatan dapat berupa kegagalan menanggapi masukan atau saran pekerja, hambatan
bahasa atau literasi, pembalasan atau ancaman balas dendam dan kebijakan atau praktik yang mengecilkan atau
menghukum partisipasi pekerja.
ISO 45001:2018
5. Kepemimpinan dan partisipasi pekerja
5.4 Konsultasi dan partisipasi pekerja
Ketika menentukan risiko dan peluang dalam sistem manajemen K3 serta hasil yang diinginkan yang perlu dikelola,
organisasi harus mempertimbangkan:
bahaya (lihat 6.1.2.1);
Risiko K3 dan risiko lainnya (lihat 6.1.2.2);
Peluang K3 dan peluang lainnya (lihat 6.1.2.3);
persyaratan hukum dan persyaratan lainnya (lihat 6.1.3).
ISO 45001:2018
6. Perencanaan
6.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dan peluang
6.1.2.1 Identifikasi bahaya
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu proses-proses untuk identifikasi bahaya yang sedang
berlangsung dan proaktif. Proses-proses tersebut harus mempertimbangkan, tetapi tidak terbatas pada:
bagaimana pekerjaan diatur, faktor sosial (termasuk beban kerja, jam kerja, viktimisasi, pelecehan dan
intimidasi), kepemimpinan dan budaya di organisasi;
kegiatan dan situasi yang rutin dan non-rutin, termasuk bahaya yang timbul dari:
infrastruktur, peralatan, material, zat dan kondisi fisik tempat kerja;
desain produk dan layanan, penelitian, pengembangan, pengujian, produksi, perakitan, konstruksi, penyampaian
layanan, pemeliharaan dan pembuangan;
faktor manusia;
bagaimana pekerjaan dilakukan;
insiden relevan di masa lalu, internal atau eksternal organisasi, termasuk keadaan darurat, dan penyebabnya;
potensi situasi darurat;
ISO 45001:2018
6. Perencanaan
6.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dan peluang
6.1.2.1 Identifikasi bahaya
orang, termasuk pertimbangan:
mereka yang memiliki akses ke tempat kerja dan kegiatan yang dilakukan, termasuk pekerja, kontraktor,
pengunjung, dan lainnya;
orang-orang di sekitar tempat kerja yang dapat terpengaruh oleh kegiatan organisasi;
pekerja di lokasi yang tidak berada di bawah kendali langsung organisasi;
isu-isu lainnya, termasuk pertimbangan:
desain area kerja, proses, instalasi, mesin / peralatan, prosedur operasi dan pengaturan pekerjaan, termasuk
penyesuaiannya dengan kebutuhan dan kemampuan para pekerja yang terlibat;
situasi yang terjadi di sekitar tempat kerja yang disebabkan oleh kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan di
bawah kendali organisasi;
situasi yang tidak kendalikan oleh organisasi dan terjadi di sekitar tempat kerja yang dapat menyebabkan cedera
dan kesehatan yang buruk bagi orang-orang di tempat kerja;
perubahan aktual atau yang diusulkan dalam organisasi, operasi, proses, kegiatan dan sistem manajemen K3
(lihat 8.1.3);
perubahan pengetahuan, dan informasi mengenai bahaya.
ISO 45001:2018
6. Perencanaan
8.1.4 Pengadaan
8.1.4.1 Umum
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses-proses untuk mengendalikan pengadaan produk dan
layanan untuk memastikan kesesuaiannya dengan sistem manajemen K3.
8.1.4.2 Kontraktor
Organisasi harus mengoordinasikan proses-proses pengadaan dengan kontraktornya, dalam rangka mengidentifikasi
bahaya dan untuk menilai dan mengendalikan risiko K3 yang timbul dari:
kegiatan dan operasi kontraktor yang berdampak pada organisasi;
kegiatan dan operasi organisasi yang berdampak pada pekerja kontraktor;
kegiatan dan operasi kontraktor yang berdampak pada pihak lain yang berkepentingan di tempat kerja.
Organisasi harus memastikan bahwa persyaratan sistem manajemen K3 dipenuhi oleh kontraktor dan pekerja mereka.
Proses-proses pengadaan organisasi harus menetapkan dan menerapkan kriteria kesehatan dan keselamatan kerja dalam
pemilihan kontraktor.
CATATAN Sangat membantu untuk mencantumkan kriteria kesehatan dan keselamatan kerja untuk memilih kontraktor di
dalam dokumen kontrak.
ISO 45001:2018
8. Operasi
8.1 Perencanaan dan pengendalian operasional
8.1.4 Pengadaan
9.2.1 Umum
Organisasi harus melakukan audit internal pada interval yang direncanakan untuk memberikan informasi
apakah sistem manajemen K3:
sesuai dengan:
persyaratan organisasi untuk sistem manajemen K3, termasuk kebijakan K3 dan tujuan K3;
persyaratan dokumen ini;
Tindakan korektif harus sesuai dengan dampak atau dampak potensial dari insiden atau ketidaksesuaian yang ditemui.
Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti:
sifat dari insiden atau ketidaksesuaian dan tindakan selanjutnya yang diambil;
hasil dari tindakan dan tindakan korektif, termasuk keefektifannya.
Organisasi harus mengkomunikasikan informasi terdokumentasi ini kepada pekerja yang relevan, dan, jika ada, perwakilan
pekerja, dan pihak terkait yang relevan lainnya.
CATATAN Pelaporan dan penyelidikan insiden tanpa penundaan yang tidak semestinya dapat memungkinkan bahaya
dihilangkan dan risiko K3 yang terkait harus diminimalkan sesegera mungkin.
ISO 45001:2018
10. Peningkatan
4.2 Understanding the needs and New requirement! Who might affect or be affected by your
expectations of interested parties activities and what their relevant and
significant interests might be?
Have you taken their needs into account
within the OH&SMS?
4.3 Determining the scope of the 1 Scope & 4.1 Does the written statement of scope allow
OH&S management system for:
a)The external and internal issues referred
to in 4.1;
b)Requirements referred to in 4.2;
c)The work related activities performed.
6.2 OH&S objectives and planning to 4.3.3 Are objectives compatible with the policy
achieve them statement, OH&S risks and
opportunities, business context and
adequately resourced?
7. Support
7.1 Resources 4.4 No significant change
7.2 Competence 4.4.2 Documented evidence of competence.
Documented evidence that the
effectiveness of training has been
checked.
7.3 Awareness 4.4.2 Are workers aware of policy
requirements,
hazards & risks relevant to them and
their part in the OH&S performance,
including results of relevant incident
investigations?
8. Operation
8.1.1 Operational planning and 4.4.6 Have controls for hazards and risk
control controls been planned and included in
operational controls and do these
allow for capabilities of the workforce?
Are these documented where
necessary?
8.1.2 Hierarchy of controls New requirement! Is the hierarchy of OH&S controls
correctly applied?
8.2 Management of change New requirement! When changes to the operation are
planned, is the effect on the O&HMS
considered?
8.3 Outsourcing New requirement! The OH&S implications must be
controlled as part of the purchasing
process.
8.4 Procurement New requirement! OH&S controls relevant to the purchase
of goods and materials.
8.5 Contractors New requirement! Controls and communication
requirements with regard to
contractor’s worker activities, the
host company’s worker activities, and
anyone who may be affected by the
activity in the workplace.
8.6 Emergency preparedness and 4.4.7 Emergency plans take the needs of
response relevant third parties into account
and are tested
periodically.
Emergency drills are evaluated and
learned from.
Gap analysis for transition from OHSAS 18001 to ISO 45001
Clauses of ISO 45001 Clauses of OHSAS 18001 Evidence required Action
needed
9. Performance evaluation
9.1 Monitoring, measurement, 4.5, 4.5.1 Demonstrate that there is a
analysis and evaluation process in place. Monitoring,
measurement, analysis and
evaluation of OH&S metrics must
take into account business
context, relevant third parties,
policy risks, opportunities and
objectives.
9.1.2 Evaluation of compliance with 4.5.2 Similar to existing arrangements, but
the frequency and method of
legal requirements and other compliance checking need to be
requirements considered.
10 Improvement
10.1 Incident, nonconformity and 4.5.3, 4.5.3.1, 4.5.3.2 Note: Preventive Action has been dropped
corrective action because this is addressed through management
of risks and opportunities.
Corrective action is taken in a timely manner to
control an incident or nonconformity and deal
with the consequences.
Root cause analysis used to understand why an
incident happened.
When corrective action has been completed,
your organisation considers whether further
action is required to prevent a similar incident
or nonconformity occurring in future.
Your organisation considers whether the
potential for a similar problem remains –
possibly in another area of the operation and
acts to implement changes if needed.
10.2.1 Continual improvement Employees are involved in continual
objectives improvement
10.2.2 Continual improvement A process that demonstrates continual
process improvement is planned, implemented &
maintained.
The required and actual outcomes of continual
improvement are communicated to employees.
BEBERAPA CONTOH
PENERAPAN ISO
9001:2015, 14001:2015, &
45001:2018
MEMBUAT KEBIJAKAN
KEBIJAKAN MUTU
- Sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi dan mendukung arah strategis (lingkup),
- Menyediakan kerangka kerja untuk sasaran mutu,
- Komitmen untuk persyaratan yang berlaku,
- Mencakup perbaikan berkesinambungan.
Dokumen: Kebijakan mutu
Klausul ISO 9001: 5.2
CONTOH KEBIJAKAN MUTU
KEBIJAKAN LINGKUNGAN
- Sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi, termasuk jenis/sifat, skala dan pengaruh lingkungan untuk
kegiatan, produk dan jasa.
- Komitmen perlindungan lingkungan hidup, pencegahan polusi dan komitmen lain sesuai konteks
organisasi, misal penggunaan sumber daya berkelanjutan, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,
perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem.
- Menyediakan kerangka kerja untuk sasaran lingkungan,
- Komitmen untuk memenuhi kewajiban kepatuhan.
- Mencakup perbaikan berkesinambungan.
Dokumen: Kebijakan lingkungan
Klausul ISO 14001: 5.2 CONTOH KEBIJAKAN LINGKUNG
AN
MEMBUAT KEBIJAKAN
Kebijakan K3, memuat paling sedikit:
memuat komitmen penyediaan kondisi kerja yang aman dan sehat untuk pencegahan cedera dan
kesehatan yang buruk akibat pekerjaan dan sesuai dengan tujuan, ukuran dan konteks organisasi
dan sifat khusus dari risiko K3 dan peluang K3;
menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan tujuan K3;
mencakup komitmen memenuhi persyaratan hukum dan persyaratan lainnya;
mencakup komitmen menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko K3;
mencakup komitmen untuk perbaikan sistem manajemen K3 secara berkesinambungan;
mencakup komitmen untuk konsultasi dan partisipasi pekerja, dan, apabila ada, perwakilan
pekerja.
Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3 yang telah ditetapkan kepada seluruh pekerja/buruh,
orang lain selain pekerja/buruh yang berada di perusahaan, dan pihak lain yang terkait.
WORKSHOP #2 WORKSHOP #3
Dokumen: Prosedur peraturan perundangan dan standar serta pemenuhannya, daftar peraturan
perundangan dan standar serta pemenuhannya
Klausul ISO 9001 : 9.1.3
Klausul ISO 14001 : 6.1.3, 9.1.2
Klausul OHSAS : 4.3.2 & 4.5.2
Klausul ISO 45001 : 6.1.3
MANAJEMEN PERUBAHAN/MANAGEMENT OF CHANGE
SETIAP PERUBAHAN HARUS DIIDENTIFIKASI, ANTARA LAIN PERUBAHAN-PERUBAHAN:
Perencanaan;
Peraturan perundangan, standar;
Persyaratan produk atau jasa;
Disain dan pengembangan;
Penawaran, kontrak dan pesanan;
Peralatan, instalasi, proses, produk, lokasi kerja, jadwal kerja, jabatan, pesonil dan kegiatan
perusahaan;
Struktur organisasi;
Dokumen informasi;
Sistem manajemen, keuangan, Informasi Tehnologi (IT).
Dokumen: Prosedur siklus hidup dan penanganan limbah, pemilahan limbah, dokumen manifes
Klausul 14001:6.1.2, 8.1
Perspektif Siklus Hidup/Life cycle perspective
Tahapan Extraction Material
Berdampak pada eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) atau penurunan SDA.
Untuk mengurangi eksploitasi yang tidak bertanggung jawab, dokumen
legalitas dari material atau bahan baku yang digunakan harus diminta kepada
supplier.
Tahapan Desain Produk
Perusahaan harus menentukan aspek lingkungan dan pengendalian operasional dari
proses desain atau perancangan produk. Pada tahapan ini harus memiliki bukti
dokumennya berupa identifikasi aspek dampak lingkungan dari aktifitas
perancangan produk.
Tahapan Manufacturing
Perusahaan harus menentukan aspek lingkungan dan pengendalian operasional dari
proses manufacturingproduk. Bukti dokumen pada tahapan ini adalah identifikasi aspek dampak lingkungan
dari tahapan manufacturing mulai dari proses pembelian, penyimpanan, produksi, quality
control, packaging sampai pada tahap pengiriman produk.
Dokumen: Prosedur siklus hidup dan penanganan limbah, pemilahan limbah, dokumen manifes
Klausul 14001:6.1.2, 8.1
Perspektif Siklus Hidup/Life cycle perspective
Dokumen: Prosedur siklus hidup dan penanganan limbah, pemilahan limbah, dokumen manifes
Klausul 14001:6.1.2, 8.1
KESIAPAN KONTIJENSI/TANGGAP DARURAT
Dokumen: Prosedur survey & penanganan keluhan pelanggan dan pihak terkait, survey kepuasan pelanggan,
analisa survey kepuasan pelanggan
Klausul 9001: 9.1.2
PENGENDALIAN TERHADAP KETIDAKSESUAIAN &
TINDAKAN KOREKTIF
FORMULIR NCR/CAR KELUAR JIKA:
Dokumen: Prosedur pengendalian ketidaksesuaian & tindakan korektif, NCR/CAR dan analisanya
Klausul ISO 9001, 14001, 45001 : 10.2
Klausul OHSAS : 4.5.3.2
INTERNAL AUDIT
1. ADALAH SEBUAH ACARA YANG DILAKUKAN MINIMAL SEKALI DALAM
12 BULAN,
2. ADA YANG MENGKOORDINASI KEGIATAN INTERNAL AUDIT
3. AUDITOR HARUS SUDAH IKUT PELATIHAN INTERNAL AUDIT
4. AUDITOR TIDAK BOLEH MENGAUDIT DEPARTEMENNYA SENDIRI
5. ADA MEMBUAT RENCANA AUDIT/AUDIT PLAN
6. AUDITOR DILENGKAPI AUDIT CHECKLIST
7. MEMBUAT LAPORAN AUDIT
8. AUDITOR DIEVALUASI
9. NCR/CAR DIANALISA DAN DIEVALUASI
Dokumen: Prosedur audit, rencana audit, audit checklist, laporan audit, NCR/CAR
Klausul ISO 9001, 14001, 45001 : 9.2
Klausul OHSAS : 4.5.5 CONTOH CHECKLIST INTERNAL AUDIT ISO 9001:2015
7 Persyaratan Umum :
Understanding the needs Understanding the needs and Understanding the needs
4.2 and expectations of expectations of interested and expectations of
interested parties parties interested parties
Leadership and
5.1 Leadership and commitment Leadership and commitment
commitment
5.1.1 General - -
5.2.2 Communication
- -
quality policy
Actions to address risks Actions to address risks and Actions to address risks and
6.1
and opportunities opportunities opportunities
6.1.3 Determination of
- 6.1.3 Compliance obligations applicable legal
requirements
7.1.1 General - -
7.1.2 People - -
7.1.3 Infrastructure - -
7.1.6 Organisational
- -
knowledge
Perbandingan Sistem Manajemen
To show how this works, below a comparison between ISO standards 9001:2015, 14001:2015 and 45001:DIS are
compared, where the additions or modified wordings are marked in Red.
Information
7.4 Communication Communication
and communication
- 7.4.1 General -
7.4.2 Internal
- -
communication
7.4.3 External
- -
communication
7.5.2 Creating and updating 7.5.2 Creating and updating 7.5.2 Creating and updating
- - 8.1.1 General
- - 8.1.2 Hierarchy of controls
8.2.1 Customer
- -
communication
8.2.2 Determining of
requirements for products - -
and services
8.2.3 Review of
requirements for products - -
and services
8.3.1 General - -
Control of externally
8.4 provided processes, - Procurement
products and services
8.4.1 General - -
9.1.2 Evaluation of
9.1.2 Evaluation of compliance with legal
9.1.2 Customer satisfaction
compliance requirements and other
requirements
9.3.1 General - -
9.3.1 General - -
https://www.pupuk-kujang.co.id/beranda/kebijakan-
mutu-k3-lingkungan
Q&A