Anda di halaman 1dari 117

Integrated System

ISO 45001:2018 & ISO 14001:2015


High Level Structure

“ Struktur ISO 45001 & ISO 14001 mengacu pada ISO Guide 83 (Annex SL)
bertujuan untuk memfasilitasi proses dan integrasi dengan sistem

manajemen lain agar terharmonisasi, terstuktur, dan efisien.

www.sucofindo.co.id
High Level Structure
Struktur Annex XL sebagai berikut :

01 Scope 06 Planning

02 Normative References 07 Support

Term and Definition 08 Operation


03
Context of the Performance
04 Organization
09 Evauation

05 Leadership 10 Improvement
www.sucofindo.co.id
Context of the Organizations (4)
4.1 Understanding organization and context Leadership (5)
4.2 Undestanding need and expectations of 5.1 Leadership and commitment
interested parties 5.2 Policy
4.3 Determining scope of management system 5.3 Organizational roles, responsibilities
4.4 The management system and authorities
LEADERSHIP PLAN
Improvement (10)
Planning (6)
10.1 Nonconformity and
corrective action IMPROVEMENT PLANNING
6.1 Action to address risk and
10.2 Continual Improvement opportunities
6.2 Objective and planning to
ACT achieve them

Performance Evaluation (9) DO


9.1 Monitoring measurement PERFORMANCE
SUPPORT
EVALUATION Support (7)
9.2 Internal audit
9.3 Management review 7.1 Resources
CHECK
OPERATION 7.2 Competence
PAS 99 2012, SPESIFICATION OF COMMON
MANAGEMENT SYSTEM REQUIREMENTS 7.3 Awareness
AS A FRAME WORK FOR INTEGRATION – 7.4 Communication
Format Sistem Management berbasis ISO Operation (8) 7.5 Documented information
ISO/ IEC Directives, Part 1, Consolidated ISO 8.1 Operational control planning
Supplement, 2015 – Annex SL, Appendix 2 and control
www.sucofindo.co.id
PENYESUAIAN ISO
Dintinjau dari content tiap klausul
ISO 14001 : 2015 ISO 45001 : 2018

4 Konteks Organisasi 4 Konteks Organisasi


4.1 Memahami organisasi dan kontek 4.1 Memahami organisasi dan konteksnya
nya 4.2 Memahami kebutuhan dan harapa
4.2 Memahami kebutuhan dan harapa pihak berkepentingan
pihak berkepentingan 4.3 Menentukan ruang lingkup SMK3
4.3 Menentukan ruang lingkup SML 4.4 Sistem Manajemen K3
4.4 Sistem Manajemen Lingkungan
5 Kepemimpinan
5 Kepemimpinan 5.1 Kepemimpinan dan komitmen
5.1 Kepemimpinan dan komitmen 5.2 Kebijakan K3
5.2 Kebijakan lingkungan 5.3 Peran, tanggung jawab dan
5.3 Peran, tanggung jawab dan wewenang organisasi
wewenang organisasi 5.4 Konsultasi pasrtisipasi pekerja

6 Perencanaan 6 Perencanaan
6.1 Tindakan untuk menangani risiko 6.1 Tindakan untuk menangani risiko
dan peluang dan peluang
6.2 Sasaran Lingkungan dan 6.2 Sasaran K3 untuk mencapai sasaran K3
perencanaan untuk mencapainya
www.sucofindo.co.id
ISO 14001 : 2015 ISO 45001 : 2018

7 Dukungan 7 Dukungan
7.1 Sumberdaya 7.1 Sumberdaya
7.2 Kompetensi 7.2 Kompetensi
7.3 Kesadaran 7.3 Kesadaran
7.4 Komunikasi 7.4 Komunikasi
7.5 Informasi terdokumentasi 7.5 Informasi terdokumentasi

8 Operasi 8 Operasi
8.1 Perencanaan dan pengendalian operasi 8.1 Perencanaan dan pengendalian operasi
8.2 Kesiagaan dan tanggap darurat 8.2 Kesiagaan dan tanggap darurat

9 Evaluasi Kinerja 9 Evaluasi Kinerja


9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis dan 9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis dan
evaluasi evaluasi
9.2 Audit internal 9.2 Audit internal
9.3 Tinjauan Manajemen 9.3 Tinjauan Manajemen

10 Perbaikan 10 Perbaikan
10.1 Umum 10.1 Umum
10.2 Ketidaksesuaian dan tindakan 10.2 Insiden, ketidaksesuaian dan tindak
koreksi an koreksi
10.3 Perbaikan terus menerus 10.3 Perbaikan terus menerus
www.sucofindo.co.id
PERUBAHAN UTAMA DALAM ISO
Pada standar ISO ini diharapkan organisasi dapat
memahami konteks organisasi dan mengidentifikasi
masalah isu- isu eksternal dan internal sesuai dengan
kondisi organisasi.

ISO memberikan penekanan lebih kuat pada manajemen


puncak untuk secara aktif terlibat dan mengambil
tanggung jawab atas efektifitas sistem manajemen

Dengan menghilangkan tindakan pencegahan yang


sudah diidentifikasi pada proses identifikaasi risiko dan
peluang (pada standar lama), organisasi diharapkan
dapat menentukan risiko dan peluang yang berdampak
positif ataupun negative pada kemampuan sistem
manajemen untuk menyampaikan hasil yang diinginkan.

Secara khusus prosedur tidak diminta (dibuat) oleh


standar, namun dapat berbentuk dokumen informasi
(informasi terdokumentasi) yang dapat dituangkan pada
rekaman seperti form, record dan instruksi kerja.
4. KONTEKS ORGANISASI
KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI
4.1 MEMAHAMI ORGANISASI DAN KONTEKSNYA

ISO 14001:2015 MEMPENGARUHI LINGK


UNGAN
• Pencemaran air
• Pencemaran udara
ISU EKSTERNAL • Kontaminasi tanah
• Sosial • biodiversity
• Ekonomi
• Politik
• Hukum
• Teknologi MEMPENGARUHI
• Kompetisi ORGANISASI
• Iklim
ISU INTERNAL
• Bencana alam
• Budaya
• Ketersediaan sumber
• Investor
daya
• Karyawan
• Proses
• Sistem
KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI
4.1 MEMAHAMI ORGANISASI DAN KONTEKSNYA

ISO 45001:2018 MEMPENGARUHI


PEKERJA
• Cidera
• Sakit
ISU EKSTERNAL
• Sosial
• Ekonomi
• Politik
• Hukum
• Teknologi MEMPENGARUHI
• Kompetisi ORGANISASI
• Iklim
ISU INTERNAL
• Bencana alam
• Budaya
• Keadaan Darurat Alam
• Investor
• Karyawan
• Proses
• Sistem
KLAUSUL 4
KONTEKS ORGANISASI

IDENTIFIKASI ISU-ISU
INTERNAL DAN
EKSTERNAL
• TABEL ISU-ISU.xlsx
KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI

4.2. MEMAHAMI KEBUTUHAN DAN HARAPAN


PIHAK BERKEPENTINGAN

1 2 3
Menentukan Apa saja Mana yang
pihak kebutuhan dan menjadi kewajiban
berkepentingan harapannnya? penaatannya?

Pihak Berkepentingan: orang atau organisasi yang dapat me


mpengaruhi, dipengaruhi oleh atau memandang dirinya akan t
erpengaruh oleh suatu keputusan atau kegiatan
KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI
4.2. MEMAHAMI KEBUTUHAN DAN HARAPAN PIHAK BERKEPENTINGAN
CONTOH PIHAK KEBUTUHAN DAN HARAPAN BERKEPENTINGAN

Sumber : ISO 14004 : 2016


KLAUSUL 4
KONTEKS ORGANISASI

IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN DAN
HARAPAN PELANGGAN
• PIHAK BERKEPETINGAN.xlsx
KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI
4.3. MENENTUKAN LINGKUP SM3KL
• Pernyataan factual & mewakili Memperjelas
DEFINISI proses bisnis & operasi
organisasi yang termasuk dalam
batasan lingkup
LINGKUP batasan SMK3L, dan tidak berdasarkan :
menyesatkan pihak
• Batasan fisik
SMK3L berkepentingan
• Batasan
fungsional
• Keorganisasian
KESELURUHAN
• Isu internal dan
ORGANISASI eksternal
Dipelihara sbg Informa
si terdokumentasi LINGKUP • Kewajiban
ATAU penaatan
SML BAGIAN DARI O
• Kegiatan produk
dan jasa
RGANISASI
• kewenangan yang
dimiliki

BEST PRACTICE: TERTULIS PADA MANUAL SM


KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI
4.3. MENENTUKAN LINGKUP SMK3L

Lingkup SML tidak bisa untuk :


• Mengecualikan KPJ (Kegiatan Produk dan
Jasa) yang memiliki atau dapat memiliki APL
(aspek lingkungan penting), atau
• Menghindari kewajiban penaatan organisasi
• Menyesatkan pihak berkepentingan
Note : Lingkup SML yang dangkal atau terbatas dapat
merusak kredibilitas SML dengan pihak berkepentingan-nya
dan mengurangi kemampuan organisasi untuk mencapai
SML yang diinginkan
KLAUSUL 4
4.4. SISTEM MANAJEMEN K3&LINGKUNGAN

Organisasi harus :
“menetapkan, menerapkan, memelihara & memperbaiki
SMK3L” secara berkelajutan, termasuk PROSES dan
INTERAKSI yang diperlukan

Organisasi harus :
“Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh pada 4.1
dan 4.2 ketika menetapkan dan memelihara SMK3L

BEST PRACTICE: TERTULIS PADA MANUAL SM


5. KEPEMIMPINAN
5. KEPEMIMPINAN
5. KEPEMIMPINAN

• Kepemimpinan dan komitmen


5.1
• Kebijakan lingkungan
5.2
• Peran, tanggungjawab dan
5.3 kewenangan organisasi
5. KEPEMIMPINAN

5.3 Peran, T.
Jawab &
Kewenangan

5.2 Kebijakan
7. Sumber daya
K3&Lingkungan

5.1
MANAJEMEN 9.3 Tinjauan
Kepemimpinan PUNCAK Manajemen
& Komitmen

MANAJEMEN PUNCAK : personil atau kelompok yang mengarahkan dan men


gendalikan organisasi di level tertinggi
5. KEPEMIMPINAN
5.1 KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN

Mempromosikan perbaikan berkelanjutan

Mendukung peran manajemen yang


relevan untuk memperagakan
kepemimpinannya dalam bidang
tanggung jawab mereka
5. KEPEMIMPINAN
5.1. KEPEMIMPINAN MANAJEMEN PUNCAK

1) Akuntabilitas thd 1) Kebijakan & sasaran

PERAN KEPEMIMPINAN

HARUS MEMASTIKAN
efektifitas SMK3L yang ditetapkan kompatibel
2) Komunikasi SMK3L dgn arahan strategis dan
yang efektif konteks organisasi
3) Mengarahkan dan 2) Mengintegrasikan
mendukung personil thp SMK3L pada proses bisnis
SML organisasi
4) Mempromosikan 3) Menyediakan
perbaikan Berkelanjutan sumberdaya penerapan
SMK3L
5) Mendukung peran
kepemimpinan 4) SMK3L memenuhi hasil
yg diharapkan
6) Melindungi pekerja dari
ancaman saat melaporkan 5) Organisasi menetapkan
insiden, bahaya, risiko, dan menerapkan suatu
dan peluang proses untuk konsultasi dan
partisipasi pekerja
7) Mendukung
pembnetukan dan fungsi
komite K3
5. KEPEMIMPINAN
OUTPUT

PERAN MANAJEMEN PUNCAK


• VISI DAN MISI
• SUMBER DAYA
• TINJAUAN MANAJEMEN
PEMASTIAN MANAJEMEN
• KEBIJAKAN
• SASARAN DAN PROGRAM MANAJEMEN
• MODEL SISTEM MANAJEMEN
5. KEPEMIMPINAN
5.2. KEBIJAKAN

Sesuai dengan kegunaan & konteks organisasi


Harus :
Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan sasaran
lingkungan
KEBIJAKAN
Mencakup komitmen untuk perlindungan K3&lingkungan, termasuk
pencegahan pencemaran, cidera, & PAK & komitmen lainnya yang relevan
dengan konteks organisasi

menetapkan
Mencakup komitmen untuk memenuhi tanggungjawab
penaatan

Manajemen
Puncak
Mencakup komutmen untuk perbaikan berkelanjutan SML pada
kinerja lingkungan
5. KEPEMIMPINAN

KEBIJAKAN
• Contoh Kebijakan.jpg
5. KEPEMIMPINAN
5.3 PERAN, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG

• Manajemen puncak harus memastik


an bahwa tanggung jawab & kewena
ngan untuk peran yang relevan telah Personil yang terlibat
ditetapkan & dikomunikasikan di d dalam SMK3L
alam organisasi
• Manajemen puncak harus menetapka
seharusnya memperoleh
n tanggung jawab dan kewenangan pemahaman yg jelas
untuk : tentang peran tanggung
jawab & kewenangan

Memastikan SMK3L memenuhi


persyaratan Standar Peran & tanggung jawab
spesifik dapat diberikan
kepada individu (MR),
beberapa individu, atau
Melaporkan kinerja SMKL, salah seorang
termasuk kinerja K3&lingkungan
kepada manajemen puncak manajemen puncak
5. KEPEMIMPINAN
5.3 PERAN, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG

URAIAN JABATAN/JOB
DESCRIPTION
• 2019-03 (Mar)\URAIAN
JABATAN0001_001.jpg
5. KEPEMIMPINAN
5.4 KONSULTASI DAN PARTISIPASI TENAGA KERJA

KONSULTASI
• KOMUNIKASI DUA ARAH YANG MELIBATKAN DIALOG
DAN PERTUKARAN.
• MENYANGKUT PEMBERIAN INFORMASI YANG
DIPERLUKAN TEPAT PADA WAKTUNYA AGAR PEKERJA,
BEST PRACTICE: DAN, JIKA ADA, WAKIL PEKERJA, MEMBERIKAN UMPAN
PERTEMUAN P2K3,
TOOL BOX MEETING,
BALIKYANG DIDASARI INFORMASI UNTUK
DLL DIPERTIMBANGKAN OLEH ORGANISASI SEBELUM
MEMBUAT KEPUTUSAN
PARTISIPASI MEMUNGKINKAN PEKER
JA BERKONTRIBUSI PADA PROSES PE
MBUATAN KEPUTUSAN TENTANG UKU
RAN KINERJA K3 DAN PERUBAHAN-PE
RUBAHAN YANG DIUSULKAN

BEST PRACTICE: PERTEMUAN P2K3,


TOOL BOX MEETING, DLL2019-03 (M
ar)\masukan kritik saran_001.jpg
6. PERENCANAAN
6. PERENCANAAN
6. PERENCANAAN

6.1. Tindakan untuk menangani risiko dan peluang


• 6.1.1 Umum
• 6.1.2 Aspek lingkungan/Identifikasi bahaya, dan penilaian risiko dan
peluang
• 6.1.3 Kewajiban penaatan
• 6.1.4 Perencanaan tindakan

6.2. Sasaran K3&lingkungan dan dan perencanaan


untuk mencapainya
• 6.2.1 Sasaran K3&lingkungan
• 6.2.2 Perencanaan tindakan untuk mencapai sasaran lingkungan
6. PERENCANAAN
6.1.1. UMUM
Dipelihara sbg
Informasi ter
dokumentasi

Aspek
Isu Lingkungan/
Pihak (4.1) Kewajiban IBPR
Lain Penaatan (6.1.2)
(6.1.3)
(4.2)
Organisasi harus
Lingkup
Persyaratan menetapkan,
SML
(4.3)
(4.1; 4.2)
menerapkan, dan
memelihara
PROSES yang
dibutuhkan untuk
memenuhi
persyaratan 6.1.1
RENCANA TINDAKAN RISIKO DAN PELUANG
sampai 6.1.4
6. PERENCANAAN
6.1.1. UMUM
RISIKO DAN PELUANG
RISIKO (SNI ISO 14001 : 2015, 3.2.10) :
Pengaruh Ketidakpastian
• Catatan 1 : Pengaruh adalah penyimpangan dari yang diharapkan (+/-)
• Catatan 2 : Ketidakpastian adalah keadaan yang berkaitan, walaupun hanya sebagian, dengan k
ekurangan informasi, pemahaman atau pengetahuan mengenai suatu kejadian, konsekuensi atau
kemungkinan kejadian
• Catatan 3 : risiko sering dikarakteristikan dengan acuan untuk kejadian potensial
• Catatan 4 : risiko sering dinyatakan dalam kombinasi dari konsekuensi kejadian (termasuk peruba
han keadaan) dan terkait dengan ’kemungkinan kejadian’

RISIKO DAN PELUANG (SNI ISO 14001 : 2015, 3.2.11)


• Pengaruh yang berpotensi MERUGIKAN (ancaman) dan pengaruh yang berpotensi MENGUNTU
NGKAN (peluang)
6. PERENCANAAN
6.1.1. UMUM

RISIKO (Pengaruh yang Merugikan)


ISO 14004 : 2016

• Aspek Lingkungan • Tidak terpenuhinya Kewajiban


– Tumpahan yang sangat kecil yang hampir t Penaatan
idak mencemari tanah atau air tanah => tid – Dapat mengakibatkan denda, biaya tindak
ak dikategorikan penting dari perspektif lin an korektif, dan kehilangan izin beroperasi
gkungan. Namun, dapat membahayakan ci
tra organisasi sebagai suatu perusahaan y • Kondisi lingkungan
ang peduli terhadap lingkungan; – Perubahan iklim menyebabkan berkurang
nya ketersediaan air, yang dapat mempen
• Aspek Lingkungan Penting garuhi pengoperasian IPAL organisasi
– Insiden pencemaran menimbulkan keragua
n terhadap kemampuan organisasi untuk • Kebutuhan pelanggan
mengelola aspek lingkungan penting, dan – Ekspansi cepat kapasitas organisasi tanpa
kareanya dapat melemahkan kredibilitas or peningkatan memadai ketrampilan karyaw
ganisasi an, dapat menyebabkan potensi kesalaha
n yang dapat mengakibatkan bahaya ingk
ungan
6. PERENCANAAN
6.1.1. UMUM

PELUANG (Pengaruh yang Menguntungkan)


ISO 14004 : 2016

• Mengidentifikasi teknologi baru


– Peralatan pengendalian yang dapat mengurangi bu
angan pencemaran
• Mengoptimalkan konservasi sumber daya
– Daur ulang, guna ulang, dsb-nya
• Bekerjasama dengan pihak berkepentingan un
tuk meredakan pihak oposisi dalam rencana pem
buangan limbah yang dikembangkan

TABEL ISU-ISU RISIKO DAN PELUANG.xlsx


6. PERENCANAAN
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN

DAPAT
DIKENDALIKAN • Mempertimbangkan perspektif daur hidup
• Memperhitungkan masukan dan keluaran :
• Kegiatan, produk & jasa saat ini,
• Pengembangan baru atau rencana;
ASPEK • Kegiatan, produk & jasa baru atau modifik
LINGKUNGAN asi
(dalam lingkup
SML) • Group atau kategori kegiatan, produk & jasa
yang mempunyai karakteristik yang sama
• Metode IAL mempertimbangkan kondisi :
• Operasi normal dan abnormal
DAPAT • Start-up dan shutdown
DIPENGARUHI • Situasi darurat
6. PERENCANAAN
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN

PERSPEKTIF DAUR HIDUP

Sumber :
ISO 14004 : 2016
Pedoman Implemen
tasi SML
6. PERENCANAAN
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN
6. PERENCANAAN
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN

DAUR HIDUP ALUMUNIUM


6. PERENCANAAN
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN

ORGANISASI HARUS
1. Menentukan ASPEK LINGKUNGAN PENTING (ALP), dengan cara me
netapkan KRITERIA
2. MENGKOMUNIKASIKAN ALP-nya kepada berbagai tingkatan & fungsi
organisasi, bila sesuai
3. Memelihara INFORMASI TERDOKUMENTASI dari :

Aspek lingkungan dan


KRITERIA untuk
dampak lingkungan
menetapkan ALP
terkait

Aspek Lingkungan
Penting (ALP)
6. PERENCANAAN
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN

MENENTUKAN ASPEK LINGKUNGAN


• Menentukan aspek lingkungan, mempertimbangkan :
– Emisi ke udara
– Pelepasan ke air
– Pelepasan ke tanah
– Penggunaan bahan baku dan sumber daya alam
– Penggunaan energi
– Energi yang dipancarkan (misalnya panas, radiasi, dan getaran)
– Penggunaan ruang
• Proses menentukan aspek lingkungan akan bermanfaat bila
melibatkan orang yang mengenal baik kegiatan produk
dan jasa dari organisasi
6. PERENCANAAN
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN

Sumber : ISO 14004 : 2016 Pedoman Implementasi SML


6. PERENCANAAN
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN

MENENTUKAN ASPEK LINGKUNGAN

Tingkat Penting
• Konsep relative terhadap suatu organisasi dan konteksnya
• Apa yang penting untuk satu organisasi belum tentu penting
untuk organisasi lain

Evaluasi tingkat penting


• Melibatkan baik analisis teknis dan justifikasi
• Menggunakan KRITERIA untuk membantu dalam menetapkan
aspek dan dampak lingkungan yang dianggap penting
• Dengan menggunakan kriteria makan penilaian tingkat penting
akan konsisten
6. PERENCANAAN
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN

Tidak ada metode baku untuk identifikasi ALP


Metode & kriteria harus KONSISTEN penggunaannya

Kriteria Lingkungan merupakan KRITERIA UTAMA DAN


MINIMUM. Yang dimaksud dengan kriteria adalah
- Aspek lingkungan (jenis, ukuran, dan kemungkinan terjadi)
- Dampak Lingkungan (skala, lama waktu, paparan, keparahan)

Aspek Lingkungan MUNGKIN TIDAK menjadi ‘penting’ bila


hanya mempertimbangkan kriteria lingkungan

KRITERIA LAIN : Isu Organisasi (legal, perhatian pihak


berkpentingan)
Kriteria lain tidak dapat digunakan untuk menurunkan derajat aspek
lingkungan penting
6. PERENCANAAN
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN

• Organisasi dapat mengatur tingkat (atau nilai) penting


untuk dikaitkan dengan masing2 kriteria, misal :
– Didasarkan pada kombinasi dari kemungkinan dari suatu keja
dian dan konsekuensinya
• Beberapa jenis skala atau peringkat dapat membantu
menentukan tingat penting, misal :
– Secara kuantitatif : nilai numeric,
– Secara kualitatif : tingkatan (tinggi, sedang, rendah, dsb)
• Untuk memutuskan aspek lingkungan penting
– Dapat menggunakan nilai ambang baas, namun organisasi har
us mampu memberikan justifikasi nilai ambang batas
6. PERENCANAAN
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN

ASPEK LING ASPEK LINGKUN


KUNGAN GAN PENTING

DAMPAK
LINGKUNGAN RISIKO DAN
Dipelihara sbg Informasi +/-
terdokumentasi PELUANG
2019-03 (Mar)\IDENTIFIKASI BAHAY
A0001_001.jpg 2019-03 (Mar)\identifi
kasi bahaya_001.jpg
6. PERENCANAAN
6.1.3. KEWAJIBAN PENAATAN

PERSYARATAN HUKUM yang harus ditaati

PERSYARATAN LAIN yang harus atau dipilih


untuk ditaati, termasuk persyaratan pihak
berkepentingan yang terkait SML organisasi
• Perjanjian dengan kelompok masyarakat atau LSM
• Perjanjian dengan pelanggan atau public
• Persyaratan organisasi prinsip sukarela atau code of practices
• Komitmen label lingkungan sukarela
• Standar industri terkait
6. PERENCANAAN
6.1.3. KEWAJIBAN PENAATAN

• Organisasi harus :
Menentukan & memiliki AKSES kepada kewajiban
penaatan yang terkait dengan aspek lingkungan
organisasi;

Menentukan BAGAIMANA kewajiban penaatan


tersebut dapat diterapkan di organisasi;

Dipelihara sbg Infor


Menjadikan kewajiban penaatan sebagi pertimbangan masi terdokument
saat menetapkan, menerapkan, memelihara, & asi
memperbaiki SML secara berkelanjutan
2019-03 (Mar)\evaluasi
pemenuhan _001.jpg
2019-03 (Mar)\evaluasi
pemenuhan u_001.jpg
6. PERENCANAAN
6.1.4. PERENCANAAN TINDAKAN

Organisasi Harus Merencanakan


:
Tindakan untuk menangani :
• Aspek lingkungan penting
• Kewajiban penaatan
• Risiko dan peluang yang teridentifikasi pada 6.1.1.
Optimalisasi system dengan cara :
• Mengintegrasikan dan menerapkan tindakan pada SML
(klausul 6.2; 7; 8; 9.1) atau proses bisnis lainnya
6. PERENCANAAN
6.1.4. PERENCANAAN TINDAKAN

Kewajiban P PERTIMBANGKAN :
enaatan • Teknologi
• Keuangan
• HRD, dll

Aspek Lingk Risiko dan P Perencanaan


ungan eluang tindakan

• Bersifat UMUM & MAK


RO
Isu & Persya • Diintegrasikan melalui
proses SML (6.2; 7; 8;
ratan lain 9.1)
6. PERENCANAAN
6.1.4. PERENCANAAN TINDAKAN

• PERENCANAAN TINDAKAN dapat mencakup :


– Satu tindakan, seperti menetapkan sasaran lingkun
gan, pengendalian operasional, kesiagaan darurat,
atau proses bisnis lain, missal evaluasi pemasok
– Menggunakan kombinasi tindakan, mencakup sa
saran lingkungan dan pengendalian operasional yan
g melibatkan kombinasi pengendalian berjenjang
• Dipertimbangkan potensi dari setiap konsekuensi
yang tidak diinginkan, msial :
– Dapak merugikan terhadap ingkungan dalam jangk
a pendek atau jangka panjang sepanjang daur hi
dup produk atau jasa
6. PERENCANAAN
6.1.4. PERENCANAAN TINDAKAN

Kombinasi
tindakan

Satu tinda
kan Sumber: ISO 14004
: 2016
6. 6.1.4.
PERENCANAAN
PERENCANAAN TINDAKAN

Sumber : ISO 14004 : 2016


6. PERENCANAAN
6.1.4. PERENCANAAN TINDAKAN

2019-03 (Mar)\TUJUAN SASARAN P


ROGRAM0001_001.jpg

Sumber : ISO 14004 : 2016


7. DUKUNGAN
7. DUKUNGAN
7. DUKUNGAN

7.1 • Sumberdaya

7.2 • Kompetensi

KLAUSUL 7 7.3 • Kepedulian


DUKUNGAN

• Komunikasi
7.4
(internal & eksternal)
7.5 • Informasi terdokumentasi
7. DUKUNGAN

7.1 SUMBERDAYA
PIMPINAN Tersedia
tepat waktu
PUNCAK dan efisien
Memastikan ba Keuangan
hwa tanggung j
awab SMK3L di Manusia Secara
dukung oleh su Alam internal
mber daya yang maupun
mencukupi Infrastruktur dari
eksternal
Teknologi
7. DUKUNGAN
7.2 KOMPETENSI

Menentukan KOMPETENSI personil yang bekerja di bawah kendali organisasi


Mempengaruhi kemampuan menaati kewajiban
Mempengaruhi Kinerja K3&lingkungan
penaatan

Memastikan personil yang bekerja dibawah kendali organisasi KOMPETENSI


Pendidikan Pelatihan Pengalaman

Menentukan KEBUTUHAN PELATIHAN


Terkait dengan aspek lingkungan/bahaya
K3 SMK3L organisasi

Melaksanakan TINDAKAN untuk memperoleh kompetensi yang dib


utuhkan, dan mengevaluasi EFEKTIFITAS tindakan yang dilakukan
7. DUKUNGAN
7.2 KOMPETENSI

Pekerjaan yang berpotensi menyebabkan


dampak lingkungan penting/Risiko Tinggi

Bertanggung Jawab untuk SMK3L


• Menentukan & mengevaluasi dampak lingkungan/Risiko
K3 atau kewajiban penaatan
• Berkontribusi pada pencapaian sasaran K3&lingkungan
• Tanggap pada situasi darurat
• Melaksanakan audit internal
• Melaksanakan evaluasi penaatan
7. DUKUNGAN
7.2 KOMPETENSI (LINGKUNGAN)

BEST PRACTICE: DAFTAR KOMPETENSI, PROSEDUR PELATIHAN, 2019-03 (Mar)\P


ROGRAM PELATIHAN0001_001.jpg, 2019-03 (Mar)\specific competency_001.jpg,
7. DUKUNGAN
7.3. KEPEDULIAN Organisasi harus memastikan personil yang
melaksanakan pekerjaan dibawah kendali o
rganisasi PEDULI terhadap :

Kebijakan lingkungan
Aspek lingkungan penting & dampak lingkungan terkait,
baik actual atau potensial, yang berkaitan dengan
pekerjaan mereka

Kontribusinya thp efektifitas SML, termasuk manfaat dari


peningkatan kinerja lingkungan

Implikasi bila terjadi ketidak-sesuaian terhadap


persyaratan SML, termasuk tidak memenuhi kewajiban
penaat
7. DUKUNGAN

• KEPEDULIAN terhadap kebijakan lingkungan sebaiknya tidak


diartikan sekedar komitmen yang perlu diingat atau memi-
liki Salinan kebijakan lingkungan terdokumentasi

• Lebih dari itu, personil sebaiknya PEDULI akan keberadaan


nya, tujuannya dan peran mereka dalam mencapai komit-
men, termasuk bagaimana pekerjaan mereka dapat mempe-
ngaruhi kemampuan organisasi untuk memenuhi kewajiban
penaatan
7. DUKUNGAN
Manajemen puncak sebaiknya memastikan bahwa seluruh personil
yang bekerja di bawah kendali organisasi menjadi PEDULI terhadap:
• Kebijakan lingkungan • Aspek lingkungan actual atau
organisasi dan komutmen potensial yang penting dan
terhadap kebijakakn lingkungan dampak lingkungan terkati
• Pentingnya mencapai kegiatan kerja mereka
ksesesuaian terhadap • Risiko & peluang yang telah
persyaratan system manajemen diidentifikasi yang perlu untuk
lingkungan ditangani dalam kaitannya
• Kontribusi mereka terhadap dengan kegiatan kerja mereka
efektivitas SML jika diberlakukan
• Manfaat dari perbaikan kinerja • Konsekuensi dari dimulainya
lingkungan penerapan persyaratan SML,
• Tanggung jawab & akuntabilitas termasuk kewajiban penaatan
mereka dalam SML organisasi
7. DUKUNGAN

Beberapa contoh
yang dapat dilaku
kan untuk mening
katkan kepedulian
Komunikasi Tanda visual atau
internal spanduk

Pelatihan atau
Mentoring Kampanye
pendidikan
7. DUKUNGAN
7.4 KOMUNIKASI

Umum

Komunikasi Internal

Komunikasi Eksternal
7. DUKUNGAN
7.4.1. UMUM
• Memperhitungkan • APA yang akan diko
kewajiban penaatan munikasikan
• KAPAN berkomunika
• Memastikan informa-
si
si lingkungan konsist
• DENGAN SIAPA ber
en antara yang di- komunikasi
komunikasikan deng • BAGAIMANA berko
an yang dihasilkan munikasi
SMK3L dan dapat Proses
diandalkan
Komunikasi
MENANGGAPI KO DISIMPAN sebagai
INFORMASI
MUNIKASI yang
TERDOKUMENTASI
relevan dengan
SMK3L organisasi
7. DUKUNGAN
7. DUKUNGAN

Beberapa contoh
yang dapat dilaku-
kan untuk
Komunikasi
Komunikasi Tanda visual atau
internal spanduk

Pelatihan atau
Mentoring Kampanye
pendidikan
7. DUKUNGAN
7.5.1. INFORMASI TERDOKUMENTASI UMUM

SMK3L organisasi harus mencakup :


Catatan :
Keluasan informa
Informasi terdokumentasi yang si terdokumentasi
dipersyaratkan standar SMK3L untuk SMK3L ber
beda dari satu
organisasi dengan
organisasi lainnya
Informasi terdokumentasi yang
ditentukan oleh organisasi yang
diperlukan untuk keefektifan SMK3L
7. DUKUNGAN
MAINTAIN : memelihara informasi (mis. prosedur)
• Lingkup (4.3) • Aspek dan dampak lingkungan
• Risiko dan peluang (6.1) (6.1.2)
• Kewajiban penaatan (6.1.3) • Sasaran lingkungan (6.2.1)
• Perencanaan dan pengendalian • Persiapan dan tanggap darurat
operasional (8.1) (8.2)
• Kebijakan lingkungan (5.2)

RETAIN : menyimpan informasi (mis. rekaman)


• Kompetensi (7.2) • Komunikasi (7.4.1)
• Dokumen eksternal (7.5.3)
• Pemantauan, pengukuran, analisis • Audit internal (9.2.2)
dan evaluasi (9.1.1) • Ketidaksesuaian dan tindakan
• Hasil rapat tinjauan manajemen perbaikan
(9.3)
7. DUKUNGAN
• Untuk kegiatan kunci organisasi (mis: mengelola kegiatan terkait risiko &
peluang yang perlu ditangani)
– Dapat menetapkan proses terdokumentasi, yang menggambarkan
tingkat kerincian yang sesuai bagaimana kegiatan tersebut dikelola
– Jika diputuskan tidak mendokumentasikan proses, maka personil di
bawah kendali organisasi yang terpengaruh sebaiknya memperoleh
informasi persyaratan yang harus dicapai, melalui komunikasi atau
pelatihan
• Informasi terdokumentasi dapat dikendalikan dalam media apapun (kertas,
elektronik, foto & poster) yang menjadikannya bermanfaat, terbaca, mudah
dimengerti dan muda diakses
• Jika proses SML diselaraskan dengan proses SML lain, organisasi dapat
mengkombinasikan informasi lingkungan terdokumentasi yang relevan
dengan informasi terdokumentasi dari SM lain

BEST PRACTICE: PROSEDUR SISTEM DOKUMENTASI DAN PENGENDALIAN DOKUMEN, 2019-03


(Mar)\PROSEDUR PENGELOLAAN0001_001.jpg
8. OPERASI
8. OPERASI
8. OPERASI

8.1. Perencanaan dan Pengendalian


Operasi

8.2. Kesiapan dan Tanggap Darurat


8. OPERASI
8.1. PERENCANAAN & PENGENDLAIAN OPERASI

Organisasi harus menetapkan, menerapkan, mengendalikan


dan memelihara PROSES yang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan SML, dan untuk menerapkan tindakan yang
ditentukan dalam 6.1 dan 6.2, dengan :
• Menetapkan kriteria operasi untuk proses;
• Menerapkan pengendalian proses, sesuai kriteria operasi

Organisasi harus mengendalikan perubahan yang


direncanakan dan meninjau konsekuensi dari perubahan
yang tidak diinginkan, melaksanakan tindakan untuk mitigasi
setiap pengaruh yag merugikan, jika diperlukan
8. OPERASI
• Organisasi dapat menggunakan pengendalian operasional untuk
Mengelola aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi
• Memastikan pemenuhan kewajiban penaatan
• Mencapai sasaran K3& lingkungan dan memastikan konsistensi
dengan kebijakan K3&lingkungannya, termasuk komitmen perlindu
ngan K3&lingkungan dan pencegahan pencemaran, cidera, dan
sakit akibat kerja, serta perbaikan berkelanjutan
• Mengindari atau meminimisasi dampak merugikan pada
K3&lingkungan atau pengaruh merugikan pada organisasi
• Memperbesar peluang

Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi


sejauh yang diperlukan untuk memperoleh keyakinan bahwa
proses telah dilaksanakan seperti yang direncanakan Dipelihara sbg Informa
si terdokumentasi
8. OPERASI
RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN)

MENGENDALIK
AN
Dengan manajem
en dan kepemim
pinan

MEMPENGARU
HI
Dengan kontrak a
tau komunikasi/ i
mbauan
8. OPERASI
PROSES YANG DIALIHKAN KELUAR
PEMASOK (OUTSOURCE)
• Proses tersebut berada dalam lingkup
SMK3L
• Proses tersebut merupakan bagian tidak ter
pisahkan dari fungsi organi sasi
ASPEK • Proses tersebut diperlukan SMK3L untuk
PROSES
ORGANISASI
LINGKUNGAN mencapai hasil yang diharapkan
PENTING
• Pertanggung-gugatan untuk mencapai kese
suaian terhadap persyaratan yang ditetap
kan oleh organsiasi
• Organisasi dan penyedia eksternal memiliki
suatu hubungan dimana proses tersebut di
KONTRAKTOR
ketahui oleh pihak berkepentingan bahwa
dilaksanakan oleh organisasi
8. OPERASI
8.1. PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI

Konsisten dengan PERSPEKTIF DAUR HIDUP, organisasi harus :


Menetapkan pengendalian, jika sesuai, untuk memastikan bahwa
LCP persyaratan lingkungan ditujukan dalam proses desain &
pengembangan proses untuk produk atau jasa, mempertimbangkan
masing2 tahap daur hidup
(LIFE CYCLES
PERPECTIVE)
Menentukan PERSYARATAN LINGKUNGAN organisasi untuk
PENGADAAN produk dan jasa, jika sesuai

MENGKOMUNIKASIKAN persyaratan lingkungan organisasi kepada


penyedia eksternal, termasuk kontraktor

Dipelihara sbg Mempertimbangkan keperluan untuk menyediakan informasi


Informasi terd dampak lingkungan penting yang berkaitan dengan transportasi
okumentasi
atau pengiriman

BEST PRACTICE: PROSEDUR OPERASIONAL,PROSEDUR PENGENDALIAN


RISIKO TINGGI, PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH B3, DLL
8. OPERASI
8.2. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT

Organisasi harus menetapkan, menerapkan memelihara PROSES


yang diperlukan untuk SIAGA & TANGGAP terhadap potensi situa
si kedaruratan yang teridentifikasi pada 6.1.1

Organisasi harus memelihara INFORMASI TERDOKUMENTASI


sejauh yag diperlikan untuk memperoleh keyakinan bahwa proses
telah dilaksanakan seperti yang direncanakan

Dipelihara sbg Inf


ormasi terdokum
entasi
8. OPERASI
8.2. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (1)

Organisasi harus :
Bersiaga untuk Melaksanakan tindakan
TANGGAP DENGAN untuk mencegah atau
TINDAKAN YANG mitigasi
TANGGAP terhadap
TERENCANA untuk KONSEKUENSI dari
situasi kedaruratan
mencegah atau mitigasi situasi darurat, sesuai
AKTUAL
dampak lingkungan yang dengan besaran darurat
merugikan dari situasi dan potensi dampak
darurat lingkungan
8. OPERASI
8.2. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (2)

Organisasi harus :
Menyediakan informasi
MENINJAU & MEREVISI yang relevan dan
MENGUJI SECARA secara periodic proses pelatihan yang terkait
PERIODIK tindakan dan tindakan tanggap dengan kesiagaan &
tanggap darurat yang darurat yang telah tanggap darurat, jika
telah direncanakan, direncanakan, khususnya sesuai, kepada pihak
sejauh yang dapat setelah terjadi situasi berkepentingan, termasuk
dilakukan kedaruratan atau setelah personil yang bekerja
dilakukan pengujian dibawah kendali
organisasi
8. OPERASI
• Dalam mempersiapkan tanggap pada situasi darurat, pertimbangan dib
erikan pada dampak lingkungan awal dan dampak lingkungan seku
nder yang dapat terjadi sebagai hasil dari menanggapi dampak lingkun
gan awal
– Dalam menanggapi kebakaran, potensi pencemaran udara sebaiknya dipe
rtimbangkan
• Ketika mempersiapkan tanggapan pada situasi darurat yang mugnkin te
rjadi, perhatian khusu sebaiknya diberikan pada kondisi start-up , shut
down dan abnormal
– Lihar 6.1.1 untuk penentuan situasi darurat
• Organisasi sebaiknya siap untuk berbaai jenis situasi darurat yang b
erbeda yang mungkin terjadi
– Kebocoran bahan kimia skala kecil
– Kegagalan peralatan pengendali emisi, atau
– Situasi lingkungan serius yang membahayakan manusia dan lingkungan hi
ngga meluas.
9. EVALUASI
9. EVALUASI
9. EVALUASI

9.1. Pemantauan,
Pengukuran, Analisis,
dan Evaluasi

9. EVALUASI
KINERJA 9.2. Audit Internal

9.3. Tinjauan
Manajemen
9. EVALUASI
9.1.1. UMUM
Organisasi harus menentukan :
APA yang perlu dipantau & diukur

METODE untuk memantau, mengukur, analisis & evaluasi untuk


memastikan KEABSAHAN hasil

KRITERIA & INDIKATOR mengevaluasi hasil kinerja lingkungan

KAPAN pemantauan & pengukuran harus dilaksanakan

KAPAN HASIL pemantauan & pengukuran harus DIANALISIS &


DIEVALUASI

2019-03 (Mar)\PEMANTAUAN SASARAN PROGRAM0001_001.jpg


9. EVALUASI
9.1.2 EVALUASI PENAATAN

Organsiasi haru menetapkan, menerapkan & memelihara


PROSES yang diperlukan untuk mengevaluasi pemenuhan
kewajiban penaatan

Organisasi harus menetapkan frekuensi evaluasi penaatan

• persyaratan hukum organisasi;


• keterkaitan persyaratan lain yg diadopsi sebagai kewajiban penaatan;
• perubahan pada kewajiban penaatan;
• kinerja organisasi sebelumnya terkait dgn kewajiban penaatan, termasuk potensi
pengaruh yg merugikan terkait dgn ketidaktaatan;
• variasi kinerja yg diharapkan dalam proses / kegiatan, misal kinerja unit pengolah air
limbah dapat bervariasi tergantung pd volume dari air limbah yg diterima.
9. EVALUASI
9.2. AUDIT INTERNAL

Umum

Program
audit
internal
9. EVALUASI
9.2. AUDIT INTERNAL
9.2.1 UMUM

Organisasi harus melaksanakan audit


internal pada interval waktu yang
direncanakan untuk menyediakan
informasi apakah SMK3L :
• Sesuai dengan :
2019-03 (Mar)\01 Program AI
• Persyaratan organisasi sendiri untuk SMK3L dan TM 2018_001.jpg
2019-03 (Mar)\01 Program AI
• Persyaratan standar dan TM 2018_002.jpg
2019-03 (Mar)\01 Program AI

• Diterapkan & dipelihara dengan efektif dan TM 2018_003.jpg


2019-03 (Mar)\01 Program AI
dan TM 2018_004.jpg
9. EVALUASI
9.2. AUDIT INTERNAL
9.2.2 PROGRAM AUDIT INTERNAL

Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara


program internal audit, termasuk frekuensi, tanggungjawab,
metode, persyaratan perencanaan & pelaporan dari audit internal

Dalam menetapkan program audit internal, organisasi harus


mempertimbangkan kepentingan lingkungan dari proses yg
menjadi perhatian, perubahan yg mempengaruhi organisasi dan
hasil audit terdahulu

Organisasi harus menyimpan INFORMASI TERDOKUMENTASI


sebagai bukti penerapan program dan hasil audit
9. EVALUASI
9.3. TINJAUAN MANAJEMEN

Tinjauan
manajemen • Kesesuaian (cocok dgn
harus meninjau organisasi, operasi, budaya, &
sistem bisnis)
SMK3L
• Kecukupan (memenuhi
organisasi, persyaratan standar &
pada interval diterapkan dgn sesuai)
waktu yg telah • Keefektifan (serta mencapai
direncanakan, hasil yg diharapkan)
utk memastikan:
9. EVALUASI
9.3. TINJAUAN MANAJEMEN

Tinjauan manajemen harus mencakup


pertimbangan untuk :
• Meninjau status tindakan dari tinjauan manajemen
sebelumnya
• PERUBAHAN pada :
• Isu internal & eksternal yang relevan dengan SML
• Keinginan & harapan pihak berkepentingan,
termasuk kewajiban penaatan
• Aspek lingkungan penting organisasi
• risiko dan peluang
9. EVALUASI
9.3. TINJAUAN MANAJEMEN

Lanjutan :
• Sejauh mana sasaran lingkungan telah tercapai
• Informasi tentang kinerja lingkungan organisasi termasuk
kecenderungan dalam
• Ketidaksesuaian dan tindakan korektif
• Hasil pemantauan dan pengukuran’
• Pemenuhan kewajiban penaatan
• Hasil audit
• Konsultasi dan partisipasi pekerja
• Risiko dan peluan
• Kecukupan sumberdaya
• Komunikasi yang relevan dari pihak berkepentingan termasuk
keluhan
• Peluang untuk perbaikan berkelanjutan
9. EVALUASI
9.3. TINJAUAN MANAJEMEN
Keluaran Tinjauan Manajemen
• Terhadap keberlajutan kesesuaian, kecukupan &
KESIMPULAN
keefektifan dari SML
2019-03 (
Mar)\02 U
ndangan T
• Yang berkaitan dengan 1) peluang perbaikan
injauan M KEPUTUSAN berkelanjutan; 2) keperluan akan perubahan terhadap
anajemen SML termasuk sumberdaya
_001.jpg
2019-03 (
• Jika diperlukan, ketika sasaran lingkungan tidak
Mar)\04 H TINDAKAN
asil Pelaks tercapai
anaan Tinj
auan Man
• Untuk memperbaiki integrase SML dengan proses
ajemen_0 PELUANG
01.jpg bisnis
2019-03 (
Mar)\05 N
otulen Tinj IMPLIKASI • Untuk arahan strategis organisasi
auan Man
ajemen_0
01.jpg
10. PERBAIKAN
10. PERBAIKAN
10. PERBAIKAN

10.1. Umum

10.2. Insiden,
10. PERBAIKAN Ketidaksesuaian &
tindakan korektif

10.3. Perbaikan
Berkelanjutan
10. PERBAIKAN
10.1 UMUM

Organisasi harus menentukan peluang perbaikan dan


menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai
hasil yang diharapkan dari SMK3L organisasi

• PELUANG PERBAIKAN bersumber dari hasil :


• Pemantauan, pengukuran, analisis & evaluasi terkait dengan
kinerja K3&lingkungan dan pemenuhan kewajiban penaatan
(9.1);
• Audit SMK3L (9.2);
• Tinjauan manajemen (9.3)
10. PERBAIKAN

Salah satu tujuan utama SMK3L adalah bertindak sebagai


ALAT PENCEGAHAN.
Konsep TINDAKAN PENCEGAHAN saat ini dicakup dalam
4.1. (yaitu memahami organisasi & konteksnya) dan 6.1.
(yaitu tindakan utk menangani risiko & peluang)
10. PERBAIKAN
❑ KETIDAKSESUAIAN adalah tidak terpenuhinya persyaratan SMK3L, tidak
berfungsinya bagian SMK3L, dan/atau kinerja lingkungan tidak dipenuhi.
❑ Ketidaksesuaian KINERJA SMK3L, seperti:
➢ tingkat penting aspek lingkungan produk tidak dievaluasi;
➢ tanggung jawab utk kesiagaan dan tanggap darurat tidak ditetapkan;
➢ kegagalan melakukan evaluasi berkala pemenuhan kewajiban penaat
an;
❑ Ketidaksesuaian KINERJA K3&LINGKUNGAN, seperti:
➢ sasaran pengurangan energi tidak tercapai;
➢ Penurunan tingkat near miss tidak tercapai;
➢ Sasaran pelaporan bahaya setiap orang tidak tercapai;
➢ Pemeliharaan persyaratan tidak dilaksanakan sesuai jadwal;
➢ Kriteria operasi (misal batas yg diizinkan) tidak dipenuhi.
10. PERBAIKAN

TINDAKAN KOREKTIF harus sesuai dgn TINGKAT PENTING


dari pengaruh ketidaksesuaian yg dijumpai, termasuk dampak
lingkungan

Organisasi harus menyimpan INFORMASI TERDOKUMENTASI sbg bukti :

• sifat ketidaksesuaian & setiap tindakan yg dilakukan berikutnya;


• hasil dari setiap tindakan korektif
10. PERBAIKAN
10.3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN

Organisasi harus memperbaiki secara


berkelanjutan kesesesuaian, kecukup-
an, dan keefektifan SMK3L utk mening
katkan kinerja lingkungan
10. PERBAIKAN
10.3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN

INPUT PERBAIKAN OUPUT PERBAIKAN

• hasil analisis dan • Tindakan korektif,


evaluasi kinerja • perbaikan
lingkungan, berkelanjutan,
• evaluasi penaatan, • terobosan
• audit internal, dan perubahan,
• tinjauan • Inovasi, dan
manajemen. • pengorganisasian
kembali.
10. PERBAIKAN
10.3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN

• Peluang perbaikan sebaiknya dievaluasi utk menentukan


tindakan apa yg sebaiknya dilakukan.
• Tindakan perbaikan sebaiknya direncanakan & perubahan
SMK3L sebaiknya diterapkan sesuai dengan rencana.
• Perbaikan tidak perlu dilakukan di semua area secara ber
samaan.
• Perbaikan berkelanjutan SMK3L akan semakin sulit
dicapai ketika kinerja sistem meningkat.
10. PERBAIKAN
10.3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN
DOKUMEN
Dokumen wajib
DOKUMEN WAJIB

Nomor Klausul Persyaratan ISO 14001 & ISO 45001


4.3 Lingkup SML & SMK3
5.2 Kebijakan
5.3 Peran dan tanggung jawab
6.1.1 Risiko dan peluang lingkungan dan K3
6.1.1 Proses yang dibutuhkan untuk
menangani Risiko dan peluang
6.1.2 Metodologi dan kriteria penilaian risiko
K3 dan aspek lingkungan
6.1.3 Persyaratan hukum dan lainnya

www.sucofindo.co.id
DOKUMEN WAJIB

Nomor Klausul Persyaratan ISO 14001 & ISO 45001


6.2.2 Sasaran dan rencana lingkungan
dan K3
7.2 Rekaman pelatihan, keterampilan,
pengalaman dan kualifikasi
7.4 Komunikasi
7.5 Daftar Induk Dokumen
8.1.1 Pengendalian operasi
8.2 Proses kesiagaan dan tanggap darurat
9.1 Hasil pemantauan dan pengukuran
www.sucofindo.co.id
DOKUMEN WAJIB

Nomor Klausul Persyaratan ISO 14001 & ISO 45001


9.1 Kalibrasi dan verifikasi alat pemantauan
dan pengukuran
9.1.2 Evaluasi kewajiban penaatan
9.2.2 Program audit internal
9.2.2 Hasil audit internal
9.3 Hasil tinjauan manajemen
10.2 Insiden dan ketidaksesuaian
10.2 Hasil tindakan koreksi
www.sucofindo.co.id
PERBEDAAN
ISO 45001 dengan ISO 14001
FOKUS ISO 45001
10.2 Insiden, ketidaksesuaian dan tindakan koreksi 5.4 Konsultasi dan Partisipasi Tenaga Kerja

Ketika ketidaksesuaian terjadi, organisasi harus: Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
a. bereaksi terhadap ketidaksesuaian: memelihara proses-proses untuk konsultasi dan
1. mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaikinya; partisipasi tenaga kerja di semua tingkat dan fungsi
2. menangani dampaknya yang berlaku, dan, di mana mereka ada, wakil tenaga
b. mengevaluasi perlunya tindakan untuk menghilangkan penyebab keti kerja, dalam pengembangan, perencanaan,
daksesuaian, agar tidak terulang atau terjadi di tempat lain, dengan: implementasi, evaluasi kinerja dan tindakan untuk
1. Investigasi insiden atau meninjau ketidaksesuaian; peningkatan sistem manajemen K3.
2. menentukan penyebab insiden atau ketidaksesuaian;
3. menentukan apakah ketidaksesuaian yang serupa ada, atau berp Organisasi harus:
otensi bisa terjadi. a. menyediakan mekanisme, waktu, pelatihan dan
c. meninjau penilaian risiko K3 yang ada dan risiko lainnya, jika perlu sumber daya yang diperlukan untuk konsultasi dan
d. Menentukan dan menerapkan tindakan yang diperlukan termasuk partisipasi;
tindakan koreksi sesuai dengan Tahapan Pengendalian Risiko b. menyediakan akses yang tepat waktu secara, dapat
(Hierarchy Of Control) dan manajemen perubahan; dimengerti dan terkait dengan sistem manajemen K3;
Youratau
e. Menilai risiko K3 yang terkait dengan bahaya baru Text Here
yang beruba c. menetapkan dan menghilangkan hambatan atau
h sebelum mengambil tindakan; rintangan untuk berpartisipasi dan meminimalkan hal-
f. Meninjau efektifitas tindakan yang diambil, termasuk tindakan hal itu tidak dapat dihilangkan;
perbaikan; d. menitik beratkan konsultasi pekerja non-manajerial
g. Membuat perubahan pada SMK3, jika diperlukan. e. menitikberatkan partisipasi pekerja non-manajerial

Anda mungkin juga menyukai