Materi training
Control Chart
Capability Process (Cp / Cpk)
Teknik Sampling (AQL)
Tujuan training
Mampu membuat & menganalisa Control Chart
Mampu menghitung & menganalisa Capability Process (Cp / Cpk)
Memahami aplikasi SPC dalam pembuatan PQCS
Skema Development
PQCS Spec Process Reference
: Kakotora
Drawing Similar Produk Data Base
Process
Semua dalam Skema Study
PQCS dan proses Drawing
pendukungnya adalah
“Living Dokumen” Draft Process
PQCS harus selalu Q Point Inspection Tool & Machine Jig &
diperbaharui dan Q Process Check Method Process Method
PP1 PP2
Kick off P0 P2D1
MP
Dev Part
Planning Verifikasi hasil proses
MCP Cp/Cpk
FTA Control Chart
FMEA Penentuan inspeksi
QA-Matrix
PQCS
Aplikasi SPC
PQCS fix
Aplikasi SPC dalam PQCS
Form PQCS
Aplikasi SPC
Aplikasi SPC dalam PQCS
Methoda inspeksi
• Bagaimana metode inspeksi yang sesuai ? Alat apa yang digunakan ?
Berapa tingkat ketelitiannya ? Korelasi dengan metrologi
Frekuensi inspeksi
• Berapa frekuensi inspeksi yang ideal ? 100% cek ? sampling 5/shift ?
Dengan AQL ?
Waktu inspeksi
• Kapan waktu inspeksi yang tepat ? Tiap awal shift ? Tiap ada perubahan
setting ? Tiap pergantian lot ?
Check sheet
• Bagaimana cara pembuatan check sheet yang tepat ? Yang mudah
digunakan dan dipahami ?
Evaluasi data
• Apa yang harus dilakukan dengan data hasil inspeksi ? Hanya disimpan ?
Apakah ada potensi untuk improvement ? Apakah ada follow up ?
Control Chart (Bagan kendali)
Mengapa proses harus dikontrol ?
Karena dalam proses selalu terjadi
variasi
Sumber Variasi Kontrol Sumber Variasi
1. Measurement 1. Kalibrasi
Variation
2. Methode Variation 2. Standard Operasi, Instruksi Kerja
3. Man Variation 3. Training, Assesment, Job Desc.
4. Material Variation 4. Komposisi Material Spec.
5. Machine Variation 5. Preventive Maintenance.
6. Environment Variation 6. Kontrol Kondisi Ruangan
Control Chart (Bagan kendali)
Jenis – Jenis Variasi
VARIASI UMUM
1. Bersifat stabil membentuk pola berulang & dapat diprediksi.
2. Merupakan 85 % dari variasi proses.
3. Membutuhkan keputusan top management.
Contoh :
Machining dengan toleransi 40 mikron tidak dapat mengerjakan pesanan
dengan spesifikasi 20 mikron.
VARIASI KHUSUS
1. Bersifat tidak stabil dan tidak dapat diprediksi.
2. Merupakan 15 % dari variasi proses.
3. Membutuhkan tindakan dari pic terdekat mis. supervisor.
Contoh :
Tool patah, mesin rusak, pin jig patah, dsb.
Control Chart (Bagan kendali)
Merupakan bagan yang terdiri atas garis UCL (Upper Control Limit) dan LCL
(Lower Control) Limit sebagai batas pengendalian proses produksi dan
memberikan sinyal apabila ada ketidaknormalan proses.
Out of
Control
UCL
Mean
LCL
Out of
Control
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 25
Jenis Control Chart
x x + A3 s x - A3 s
x~s 10 atau lebih
s B4 s B3 s
s c4
~)
Median ( x ~
x ~
x + A~2 R ~ ~
x - A2 R R d2
x x + E2R x - E2R
I~MR 1 R d2
R D4 R D3 R
p p + 3 p(1 - p ) n p - 3 p(1 - p )
ATTRIBUTE
p berubah n
np konstan np np + 3 np(1 - p ) np - 3 np(1 - p )
c konstan c c +3 c c -3 c
N/A
u berubah u u +3 u n u -3 u n
Contoh : Form Control Chart
Cautions for Data Entry
1. Enter the central line. -
x R Chart
2. Use dashed lines for upper and lower control limit lines, and central line.
M easurement date x = t
x ot al/number of t est assemblies
Shift = ÷
Lot =
x1
Measured
x3 = ÷
x4 =
x5
Total x control chart
Mean x UCL= x+A2 R
Range R = +
×
=
LCL= x -A2 R
x control chart
= -
LCL=D3 R
R control chart
R chart
sub grup
Control limit
calculation coefficient
Evaluation of
n A2 D4
stable condition
2 1.880 3.267
4 0.729 2.282
Quality Measuring Minimum unit of
Supplier or process name Part number Part name Specification Sampling frequency 5 0.577 2.115
characteristics instrument measurement
Rumus perhitungan
Date Of Measurement 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 17 18 19 22 23 24 25 26 29 30 1 2 3
Group No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Measured Value
X1 47 19 19 29 28 40 15 35 27 23 28 31 22 37 25 7 30 35 31 12 52 20 29 28 42
X2 32 37 11 29 12 35 30 44 37 45 44 25 37 32 40 31 0 12 20 27 42 31 47 27 34
X3 44 31 16 42 45 11 12 32 26 26 40 24 19 12 24 23 41 29 35 38 52 15 41 22 15
X4 35 25 11 59 36 38 33 11 20 37 31 32 47 38 50 18 40 48 24 40 24 3 32 32 29
X5 20 34 44 38 25 33 26 38 35 32 18 22 14 30 19 32 37 20 47 31 25 28 22 54 21
Total 178.0 146.0 101.0 197.0 146.0 157.0 116.0 160.0 145.0 163.0 161.0 134.0 139.0 149.0 158.0 111.0 148.0 144.0 157.0 148.0 195.0 97.0 171.0 163.0 141.0
Mean X 35.6 29.2 20.2 39.4 29.2 31.4 23.2 32.0 29.0 32.6 32.2 26.8 27.8 29.8 31.6 22.2 29.6 28.8 31.4 29.6 39.0 19.4 34.2 32.6 28.2
Range R 27.0 18.0 33.0 30.0 33.0 29.0 21.0 33.0 17.0 22.0 26.0 10.0 33.0 26.0 31.0 25.0 41.0 36.0 27.0 28.0 28.0 28.0 25.0 32.0 27.0
x1 + x 2 + ...... + x k
x
k
35.6 + 29.2 + ........ + 28.2
x 29.86
25
Menghitung nilai rat-rata R dengan membagi total dari R dengan jumlah sub
group k
R1 + R2 + ..... + Rk
R
k
27 + 18 + .... + 27
R 27.44
25
Contoh Aplikasi
Step 4 : Menghitung Control Line
x - Chart
Central line :
CL x 29.86
CL : 29.86
UCL : 45.69
LCL : 14.03
Contoh Aplikasi
Step 5 : Menghitung Control Line
R- Chart
Central Line :
CL R 27.44
Upper Control Limit
UCL D4 R 2.115 27.44 58.04
CL : 27.44
UCL : 58.04
LCL : 0
Contoh Aplikasi
Control Chart & Pergeseran
Distribusi Sampling
LCL
Pembacaan Control Chart (SQM Honda Motor)
Pembacaan Control Chart (SQM Honda Motor)
Nilai Spesifikasi
Cp =
Nilai Proses
USL - LSL
Cp =
6σ
Proses dianggap capable jika seluruh sebaran dari proses berada di dalam batas
spesifikasi.
Formula Capability Proses (Cp/Cpk)
USL - m m - LSL
T
Cpk = min ( 3σ
;
3σ )
Spesifikasi
m : rata-rata
Proses
s : standar deviasi
T : nilai target
USL : Upper Specification Limit
LSL : Lower Specification Limit
Cpk : Capability Proses
m (k : mempertimbangkan indek bias, kiri
LSL USL atau kanan yang lebih minim)
Cpka : Cp (ka : kanan)
6s Cpki : Cp (ki : kiri)
Analisa Cpk dipakai untuk mengetahui pergeseran proses ke kanan atau ke kiri
(menuju batas atas atau batas bawah)
Formula Capability Proses (Cp/Cpk)
å(x i - m) 2
s»R » s s=
d2 c4 n -1
USL - LSL Pp =
USL - LSL
Cp =
6s 6s
Persyaratan:
Analisa capability proses dan (performance proses) sebaiknya dilakukan pada
kondisi operasi sbb :
• Satu batch bahan baku / material lot sama.
• Satu m/c produksi.
• Satu operator
• Satu inspektor.
• Satu rentang waktu pengamatan seminim mungkin.
Sehingga mudah untuk dilakukan analisa dan dilakukan tindakan
perbaikannya.
Apabila kondisi diatas tidak terpenuhi, maka membutuhkan analisa lebih lanjut
untuk bisa menentukan faktor dominan dari variasi yang muncul, apakah man,
m/c, material, methode, environment dsb.
Langkah-langkah SPC (Capability Proses)
USL - m m - LSL
Ppk Min ;
3s 3s
31.5 - 30.06 30.06 - 28.5
Ppk Min ;
3 0.334 3 0.334
Ppk Min1.44;1.55
Contoh perhitungan Capability Proses
Sehingga Ppk : 1.44 (Yang lebih minim diantara Ppka & Ppki)
Contoh perhitungan Capability Proses
Penilaian & Tindakan kemampuan proses
(QAS Astra Honda Motor)
Penilaian & Tindakan kemampuan proses
(QAS Astra Honda Motor)
AQL
Acceptance Quality Level
Sampling Penerimaan
pengawasan
I -(Biaya pengawasan relatif tinggi)
II -(Untuk kasus yang normal atau
Umum supplier baru)
III -(Untuk biaya pengawasan murah
dan mudah)
Sifat Pengawasan
Hal ini tentunya memerlukan waktu, tenaga dan biaya pemeriksaan yang
lebih disebabkan karena prosedur yang lebih rumit dibandingkan dengan
sampling double apalagi dibandingkan dengan sampling tunggal.
Langkah-langkah aplikasi AQL
• Latihan :
• Sebuah perusahaan ingin menerapkan methode sampling
penerimaan untuk supplier baru. Apabila disepakati
bahwa menggunakan tingkat pengawasan umum II
dengan ukuran lot 150, sifat pengawasan normal (untuk
supplier baru) dan jenis perencanaan sampling tunggal
serta AQL 0.4.
• Tentukan jumlah sampel yang harus diambil serta angka
Accepted & Rejected untuk lot supplier tersebut !!!
Contoh aplikasi AQL
• Jawab :
• Dari Tabel Kode Huruf Ukuran Sample, untuk
ukuran lot 150 dan tingkat pengawasan umum
II, maka didapat kode huruf F.
• Kemudian lihat Tabel AQL Pemeriksaan Normal
(Penarikan Sampel Tunggal), untuk kode F dan
AQL 0.4 didapat ukuran sampel 20 dan angka
accepted 0, angka rejected 1(lot diterima apabila
tidak ada sampel ng, dan lot ditolak apabila ada
sampel ng 1 buah).
Contoh aplikasi AQL
Tabel Kode Huruf Ukuran Sampel MIL-STD-105D
Tingkat Pengawasan Khusus Tingkat Pengawasan Umum
Ukuran Lot
S-1 S-2 S-3 S-4 I II III
2~8 A A A A A A B
9~15 A A A A A B C
16~25 A A B B B C D
26~50 A B B C C D E
51~90 B B C C C E F
91~150 B B C D C F G
151~280 B C D E E G H
281~500 B C D E F H J
501~1.200 C C E F G J K
1.201~3.200 C D E G H K L
3.201~10.000 C D F G J L M
10.001~35.000 C D F H K M N
35.001~150.000 D E G J L N P
150.001~500.000 D E G J M P Q
500.001 ~DST D E H K N Q R
Contoh aplikasi AQL
Tabel AQL Pemeriksaan Normal (Penarikan Sampel Tunggal)
Tabel untuk pemeriksaan normal (penarikan sampel tunggal) -MIL-STD-105D
Kode huruf Tingkat Mutu yang dapat Diterima/AQL (pemeriksaan normal)
Ukuran
ukuran 0.01 0.015 0.025 0.04 0.065 0.10 0.15 0.25 0.40 0.65 1.0 1.5 2.5 4.0 6.5 10 15 25 40
sampel
sampel Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re Ac Re
A 2 0 1 1 2 2 3
B 3 0 1 1 2 2 3 3 4
C 5 0 1 1 2 2 3 3 4 5 6
D 8 0 1 1 2 2 3 3 4 5 6 7 8
E 13 0 1 1 2 2 3 3 4 5 6 7 8 10 11
F 20 0 1 1 2 2 3 3 4 5 6 7 8 10 11 14 15
G 32 0 1 1 2 2 3 3 4 5 6 7 8 10 11 14 15 21 22
H 50 0 1 1 2 2 3 3 4 5 6 7 8 10 11 14 15 21 22
J 80 0 1 1 2 2 3 3 4 5 6 7 8 10 11 14 15 21 22
K 125 0 1 1 2 2 3 3 4 5 6 7 8 10 11 14 15 21 22
L 200 0 1 1 2 2 3 3 4 5 6 7 8 10 11 14 15 21 22
M 315 0 1 1 2 2 3 3 4 5 6 7 8 10 11 14 15 21 22
N 500 0 1 1 2 2 3 3 4 5 6 7 8 10 11 14 15 21 22
P 800 0 1 1 2 2 3 3 4 5 6 7 8 10 11 14 15 21 22
Q 1250 0 1 1 2 2 3 3 4 5 6 7 8 10 11 14 15 21 22
R 2000 1 2 2 3 3 4 5 6 7 8 10 11 14 15 21 22
= gunakan rencana penarikan sampel pertama dibawah tanda panah. Jika sama besar dengan ukuran
sampelatau melebihi ukuran lot atau tumpukan (batch), lakukan pemeriksaan 100 %
= gunakan rencana penarikan sampel pertama diatas tanda panah.
Ac = bilangan penerimaan