(INTERNASIONAL ORGANIZATION
FOR STANDARDIZATION)
IVANA WARDANI.S.K.M.,M.K.M
• Merupakan badan non-pemerintah
• Suatu Lembaga/organisasi yang menerbitkan standar internasional
• ISO terdiri dari sekumpulan/beberapa badan standarisasi negara-negara lebih dari
160negara, termasuk Indonesia.
• Di Indonesia yg mewakili Badan Standarisasi Nasional (BSN Menerbitkan SNI)
• ISO dibentuk tahun 1947 di jenewa swiss
• ISO = ISOS = EQUAL = SAMA.
• ISO bersifat Dasar SUKARELA, tetapi akan menjadi WAJIB apabila ada kebutuhan dari
pemangku kepentingan (stakeholder)
• Dimulai ketika pada tahun 1946, delegasi dari 25 negara bertemu di London dan
sepakat untuk membentuk suatu organisasi yang akan memfasilitasi Koordinasi
Internasional dan menyatukan standard di bidang Industri. Pada 23 Februari 1947 ISO
mulai operasional.
• Bertujuan membuat standard untuk spesifikasi produk, layanan dan system sebagai
instrumen untuk memfasilitasi pedagangan internasional.
• Bersifat Market driven / digerakkan oleh pasar
• Bukan merupakan anggota PBB atau WTO
• ISO telah mempublikasikan lebih dari 21.000 standard yang mencakup seluruh bidang
industri
ISO adalah singkatan dari The International Organization
for Standardization, yaitu Organisasi Internasional untuk
Standardisasi yang menetapkan standar internasional di
bidang industrial dan komersial dunia dimana tujuan
pembentukannya untuk meningkatkan perdagangan antar
negara-negara di dunia.
diterapkan untuk perusahaan yang bergerak di bidang minuman dan makanan. Setiap
perusahaan yang ingin mendapatkan standar ini harus melakukan kontrol internal serta
memiliki rencana proses dan pengendalian untuk setiap produk yang dihasilkannya.
aturan yang mengatur standar Informasi Security Management System
(ISMS) atau sistem manajemen keamanan informasi. Standar ini
diterapkan pada perusahaan aplikasi IT dan yang sejenisnya.
1. Meningkatkan kredibilitas
2. Mengoptimalkan kinerja karyawan
3. Meningkatkan good will perusahaan
4. Mencegah pemborosan
Secara konsisten memenuhi persyaratan dan menangani kebutuhan dan harapan masa
depan merupakan sebuah tantangan bagi organisasi dalam sebuah lingkungan yang
semakin dinamis dan kompleks. Untuk mencapai sasaran ini, organisasi dapat melakukan
adopsi yang diperlukan dari berbagai bentuk peningkatan untuk melengkapi koreksi dan
peningkatan terus-menerus, seperti terobosan perubahan, inovasi dan re-organisasi.
Prinsip-prinsip manajemen mutu
•Sesuai dengan amanat dari Undang Undang No. 13 / 2003 Pasal 86 dan 87.
ISO 45001 menggunakan panduan struktur yang sesuai standar sistem manajemen
yaitu Annex SL, untuk memudahkan integrasi dengan standar sistem manajemen lain,
seperti ISO 9001 dan ISO 14001.
Quality
Management
Quality
Management
ISO 9001
Health &
Safety
IM
S Environment
Health and
al Environment
Safety
Management Management
ISO 45001 &
PP NO ISO 14001
50/2012
Integrated Management
System
Annex SL
4. Konteks organisasi
STANDAR
5. Kepemimpinan
PLAN
6. Perencanaan
7. Pendukung
8. Operasi DO
Dampak Lingkungan
(IADL)
ISO 45001 : 2018 Hazard Identification Risk Faktor Bahaya ( fisika, kimia, bio, ergo,
psiko)
Assessment Opportunity
Control (HIRAOC/
Dokumen 6.1.2
Standar Nama Dokumen Isian Dokumen
Penilaian Risiko
KEPARAHAN KEMUNGKINAN
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
Spesific Measurable
Time
Frame
Achievable Relevant
CONTOH SASARAN MUTU
7. Dukungan ISO Series
Menetapkan
Dan
Menetapkan dan Menyediakan
menyediakan sumberdaya Sumberdaya
manusia yang dibutuhkan,
dengan mempertimbangkan :
Kemampuan dan
batasan sumberdaya
yang ada di internal.
Apa yang perlu
diperoleh oleh
sumberdaya eksternal
Lingkungan
meliputi
Sosial: (misalnya non-
Menetapkan dan Menyediakan Infrastruktur
diskriminatif, ketenangan,
orang sesuai dengan kebutuhan meliputi
Gedung :
non- konfrontatif) *
organisasi
Peralatan Psikologis (misalnya
hardware maupun mengurangi-stess, mencegah
software kelelahan, meredam emosi).
Kendaraan *
Sistem Informasi Fisik (misalnya suhu, panas,
kelembaban, cahaya, aliran
udara, kebersihan,
7.1.3 Infrastruktur (Sarpras)
a. Sarana Kebakaran
b. Sarana P3K
c. Sarana IPAL
d. Setiap mesin wajib riksa uji
e. Setiap alat takar wajib kalibrasi
Sebagai gambaran
• (7.1.2)Manusia : inspektor/pengawas, Boiler, Forklift, genset harus
kompeten (dibuktikan dengan Surat Izin Operasi / SIO)
• (7.1.3) Infrastruktur : alat ukur dikalibrasi & riksa uji
Boiler, Forklift, genset pastikan layak digunakan dibuktikan dengan surat
izin layak operasi (SILO dari disnaker setempat)
• (7.1.4) Lingkungan : pencahayaan yang memadai, kelembapan udara
yang tepar, dsb
7.1.5 Monitoring measuring resource
• Definisi Kalibrasi Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary
of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang
membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen
ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur,
dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain: Kalibrasi adalah
kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan
terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar
nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau
internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
7.2. Kompetensi
• Training/pelatihan (TNA)
Pendidikan
• Mentoring
• Penerimaan pegawai baru
• Kontrak
Pelatihan
• dll
Pengalaman
7.3 Kesadaran
Organisasi harus memastikan orang yang bekerja di bawah kendali
organisasi harus menyadari akan :
• Kebijakan system manajemen
• Sasaran yang relevan
• Kontribusi untuk meningkatkan efektivitas system manajjemen
7.4. Komunikasi
CONTOH KOMUNIKASI
CONTOH
KOMUNIKASI
WORK PERMIT
7.5 Pengendalian Informasi yang Terdokumentasi
I. Manual / Pedoman
SMMK3
I. Pedoman/manual
II. SOP
45K & 14 K
8.2 ERP
8.2 melaksanakan program Tanggap Darurat
1. Mitigasi (mengidentifikasi ada keadaan
darurat apa saja ditempat kerja)
2. Kesiapsiagaan (merencanakan keb Tim,
Sarana, Prasarana, SOP)
3. Response (Melakukan Simulasi min 1 th 1x)
4. Recovery (pemulihan)
8.1 perencanaan pengendalian operasional Lingkungan (ISO 14001)
8.2. Upaya Menghadapi Keadaan Darurat
INTERNAL AUDIT
1. ADALAH SEBUAH KEGIATAN YANG DILAKUKAN MINIMAL SEKALI DALAM 12 BULAN,
2. ADA YANG MENGKOORDINASI KEGIATAN INTERNAL AUDIT
3. AUDITOR HARUS SUDAH IKUT PELATIHAN INTERNAL AUDIT
4. AUDITOR TIDAK BOLEH MENGAUDIT DEPAREMENNYA SENDIRI
5. ADA MEMBUAT RENCANA AUDIT/AUDIT PLAN (risk based thinking)
6. AUDITOR DILENGKAPI AUDIT CHECKLIST
7. MEMBUAT LAPORAN AUDIT (AUDITOR)
8. AUDITOR DIEVALUASI (jeli/detail/mampu menemukan ketidaksesuaian dan
memberikan nilai tambah utk melakukan perbaikan)
9. Non Conformity Report (NCR) DIANALISA DAN DIEVALUASI (Auditor) diberikan ke
auditee (klausul 10.2 Corrective Action Report)
Dokumen: Prosedur audit, rencana audit, audit checklist, laporan audit, NCR/CAR
Klausul ISO 9001, 14001, 45001 : 9.2
Klausul OHSAS : 4.5.5
9. Evaluasi Kinerja
9.3. Tinjauan Manajemen
• Dilaksanakan secara regular minimal 1 tahun bisnis berjalann dan dilakukan
oleh TOP Manajemen
• Agenda :
• Ketidaksesuaian dan tindakan korektif
• Hasil pengukuran dan pemantauan
• Hasil Audit
• Kepuasan pelanggan
• Isu-isu tentang penyedia eksternal dan pihak pihak terkait
• Kecukupan sumber daya
• Kinerja proses dan kesesuaian barang dan jasa
Contoh RTM
10.1 UMUM
Mengurangi Ketidaksesuaian 02
Mengoreksi, mencegah atau mengurangi
pengaruh yang tidak diinginkan
03
Meningkatkan kinerja &efektivitas SMM
Contoh :
1.Koreksi 4.perubahan terobosan
2.Tindakan perbaikan 5.Inovasi
3.perbaikan terus-menerus 6.Re-organisasi
10.2 Ketidaksesuaian dan tindakan korektif
Pencegahan &
Perubahan
Update Resiko SMMK3L (jika
Ketidaksesuaian Tindakan Tinjauan
dan Peluang
Efektifitas perlu)
Perbaikan
Kinerja
Waktu
TAHAPAN IMPLEMENTASI ISO
Badan Akreditasi
Badan sertifikasi
Organisasi KONSULTAN
CONTOH SERTIFIKAT
BEBERAPA CONTOH
PENERAPAN ISO
9001:2015, 14001:2015, &
45001:2018
MEMBUAT BISNIS PROSES/MAPING PROSES
MANFAAT