STANDARISASI
Drg. Farida Gustini, M.M
SMS/ WA 08156140917
farida.gustini@yahoo.co.id
farida.gustini@piksi-ganesha-online.ac.id
MMIK III
RPP DAN RPS
STANDARISASI DAN AKREDITASI RS
1. PENGANTAR 7. PROGRAM KERJA,
STANDARISASI RENCANA KEGIATAN
2. AKREDITASI DAN SOP
3. STANDAR 8. STANDAR
PELAYANAN
PELAYANAN RS
BERFOKUS PD PASIEN
4. SPM MINIMAL
9. STANDAR
PUSKESMAS
MANAJEMEN RS
5. AKREDITASI RS 10. STANDAR
6. AKREDITASI KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS 11. SASARAN MDGS
STANDARISASI
Standarisasi adalah proses merumuskan , merivisi,
menetapkan dan menerapkan standar dilaksanakan secara
tertib dan kerja sama dengan semua pihak.
2. ISO 14001
Merupakan standar yang berisi persyaratan-persyaratan
sistem manajemen lingkungan.
Konsep yang dipakai dalam ISO 14001 pada prinsipnya
sama dengan ISO 9001, yaitu perbaikan
berkesinambungan hanya dalam ISO 14001 adalah dalam
mengelola lingkungan.
Perusahaan yang menerapkan ISO 14001 harus dapat
melakukan identifikasi terhadap aspek dan dampak
lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan atau operasi
perusahaannya terhadap aspek lingkungan. Dalam hal ini
bukan hanya pengelolaan terhadap limbah atau polusi,
namun juga termasuk upaya-upaya kreatif untuk
menghemat pemakaian energi, air dan bahan bakar.
Jenis – jenis ISO
produksi.
d. Pengendalian proses
e. Penanganan, penyimpanan, pengawasan,
• Ketepatan (Appropiateness).
Dari test spesifik, prosedur, atau pelayanan untuk mempertemukan
kebutuhan klinis pasien, yang diberikan dari keadaan saat ini dari ilmu
pengetahuan.
• Efektivitas (efectiveness).
Dengan mana test, prosedur, pengobatan dan pelayanan disediakan untuk
pasien
Derajat dimana pelayanan/ intervensi diadakan untuk pasien dalam cara yang
benar, diberikan keadaan saat ini dari pengetahuan, dengan maksud untum
mencapai outcome yang diinginkan atau diproyeksikan untuk paseien.
• Doing the Right thing Well:
Tersedianya (the availability) dari test yang diperlukan,
prosedur, pengobatan atau pelayanan untuk pasien
yang memerlukannya.
Derajat dimana perawatan yang tepat/ intervensi adalah
tersedianya untuk mempertemukan kebutuha pasien.
• Batas Waktu (Timeleness).
Dengan mana test dipertemukan, prosedur
pengobatan, atau pelayanan disediakan untuk pasien.
Derajat dimana pelayanan/ intervensi diadakan untuk
pasien pada saat yang paling bermanfaat atau waktu
yang diperlukan
• Penghargaan dan Perawatan.
Derajat dimana pasien dilibatkan dengan dirinya dalam
pembuatan keputusan perawatan dan dimana pelayanan yang
disediakan bekerja dengan penuh perasaan dan penghargaan
kepada kebutuhan pasien, harapan harapan dan perbedaan
perbedaan individu.
• Kelangsungan (the continuity)
Dari pelayanan yang disediakan kepada pasien
dengan menghargai pelayanan yang lain,
dokter, provider dan lembur.
Derajat untuk mana pelayanan/ intervensi
untuk pasien dikoordinasi diantara praktisi,
diantara organisasi.