Anda di halaman 1dari 11

A.

SEJARAH, SERI ISO SERTA PEMBAHASAN


ISO atau singkatan dari International Organization for Standardization merupakan suatu
organisasi standar sistem kualitas yang diakui secara internasional. ISO pertama kali didirikan
pada tanggal 23 Februari 1947. Menurut data terbaru, ISO saat ini beranggotakan 162 Negara
salah satunya adalah Indonesia. Kantor pusat dari organisasi ini terletak di Jenawa, Swiss.
Sejarah perkembangan ISO dimulai sejak masa perang dunia ke-II yakni pada tahun 1947. ISO
pertama kali didirikan adalah untuk menetapkan standarisasi untuk seleksi dari banyaknya
supplier yang ada. 20 tahun setelah ISO pertama kali didirikan, perkembangan standarisasi ini
dirasa sangat dibutuhkan, sehingga pada tahun 1963 departemen pertahanan amerika serikat
mengeluarkan standar untuk kepentingan militernya yaitu MIL-Q-9858A. Kemudia atas usulan
American standard institute kepada inggris, maka pada tahun 1987 melalui international
organization for standardization diadopsi sebagai sebuah standar internasional yang kemudian
dinamai ISO 9000:1987. ISO tentunya terus berkembang bersamaan dengan terus
meningkatkanya standarisasi yang ada. Dengan perkembangan ini, ISO telah memiliki banyak
sekali versi diantaranya adalah versi 9000, 9001, 9002, 9003 dan 9004.
1. ISO 9000
Sistem manajemen ISO 9000 ini berisikan mengenai petunjuk umum yang dijadikan
pedoman pemilihan sistem manajemen kualitas mana yang cocok diterapkan pada
suatu perusahaan. ISO 9000 ini merupakan suatu standar sistem manajemen kualitas
yang mengelola proses pecapaian kualitas, dalam hal ini ISO 9000 sama sekali tidak
berbicara mengenai kualitas suatu produk, namun hanya focus pada proses
pencapaian berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi.
Adapun beberapa proses tahapan menuju sertifikasi ISO 9000 antara lain adalah :
A. Proses adopsi
Tentunya sebelum diterapkan sistem ini, pihak perusahaan harus mengetahui
terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sistem manajemen ISO 9000 terlebih
dahulu.
B. Proses persiapan
Pada proses ini terdiri dari seleksi konsultan, penentuan lingkup, penentuan
komite, menunjuk manajer, kick off meeting, audit pendahuluan, serta Menyusun
program kerja.
C. Proses pengembangan
Pada proses ini terdiri dari penentuan kebijakan kualitas, penyusunan rencana
kualitas, pembuatan manual kualitas, pembuatan prosedur kualitas, penyusunan
prosedur operasional, pengadaan sumber daya serta pembentukan tim audit mutu
internal.
D. Proses implementasi
Pada proses ini terdiri dari implementasi, rekam data kegiatan, pemeriksanaan
oleh tim audit, umpan balik, tinjauan manajemen, Tindakan korektif, serta
verifikasi.
E. Proses Assessment
Pada proses ini terdiri dari kegiatan seleksi badan sertifikasi, pra audit, Tindakan
koreksi, konfirmasi jadwal assessment, penyiapan proker, pengarahan,
pengecekan akhir, pembukaan, assessement, serta penutup.
2. ISO 9001
Serifikasi ISO 9001 merupakan standar bertaraf internasional di bidang sistem
manajemen mutu. Jika suatu perusahaan/organisasi telah mendapatkan sertifikasi
tersebut, dapat dikatakan perusahaan tersebut telah sesuai dan memenuhi persyaratan
internasional dalam hal sistem manajemen mutu.
Dalam sistem manajemen kualitas ISO-9001 terdapat 20 (dua puluh) persyaratan
atau pasal yang harus dipenuhi dengan rincian sebagai berikut :
1. Tanggung Jawab Manajemen (Management responsibility)
2. Sistem Kualitas (Quality System)
3. Tinjauan Kontrak (Contract Review)
4. Pengendalian Desain (Design Control)
5. Pengendalian Dokumen Data (Document and Data Control)
6. Pembelian (Purchasing)
7. Pengendalian Produk Milik Pelanggan (Control of Customer Supplied Product)
8. Identifikasi dan Kemampuan telusur Produk (Product Identification and Tracer
ability).
9. Pengendalian Proses ( Process Control)
10. Inspeksi dan Pengujian (Inspection and Testing)
11. Pengendalian Alat Inspeksi, Alat Ukur dan Alat Uji (Control of Inspection,
Measuring and Test Equipment)
12. Status Hasil Inspeksi dan Pengujian (Inspection and Test Status)
13. Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai (Control of Non-Conforming)
14. Tindakan Koreksi dan Pencegahan (Corretive nd Preventive Action)
15. Penanganan, Penyimpanan, Pengemasan, Pengawetan dan Pengiriman (Handling,
Storage, Packaging, Preservation and Delivery = HSPPD)
16. Pengendalian Rekaman Kualitas (control of Quality Records)
17. Audit Kualitas Internal (Internal Quality Audits)
18. Pelatihan (Training)
19. Pelayanan (Servicing)
20. Teknik Statistik (Statistical techniques)
3. ISO 9002
ISO 9002 berisi sistem mutu yang digunakan sebagai model jaminan mutu dan dalam
produksi dan instalasi. Sertifikat ISO 9002 bukan menekankan mutuproduk tetapi
menekankan kepada mutu manajemen, yaitu melihat organisasi bisnis menghasilkan
produk mulai dari pemilihan bahan baku, sumberdayamanusia, pengolahan,
peralatan, sampai dengan pembuangan limbah industrinya.
4. ISO 9003
Sistem manajemen kualitas ISO-9003 merupakan system manajemen kualitas atau
model jaminan kualitas untuk inspeksi dan tes akhir. Beberapa isi persyaratan yang
terdapat dalam standar ini sama dengan isi persyaratan dalam system manajemen
kualitas ISO-9001 kecuali pengendalian desain, pembelian, pengendalian proses dan
pelayanan yang bersifat non applicable.
5. ISO 9004
Sistem manajemen kualitas atau model jaminan kualitas ISO-9004 adalah pedoman
yang tidak mengikat (noncontractual) atau panduan untuk penerapan. ISO 9004
mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan
masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah
terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi,
hanya memberikan masukan saja.
6. ISO 14001
Sistem manajemen kualitas ISO-14001 ini bertujuan untuk menjamin dan
memastikan bahwa perusahaan memperhatikan keseimbangan lingkungan di
sekitarnya. Oleh karena itu, ISO 14001 berkaitan erat dengan manajemen lingkungan
dan dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya perusahaan tersebut.
7. ISO 28000
Sistem manajemen kualitas ISO-28000 ini berfungsi untuk penentuan standar dalam
sertifikasi ISO 28000 mencakup keamanan rantai pasokan atau keamanan segala
aktivitas dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan usaha tersebut karena
pekerjaan yang dilakukan memiliki resiko yang cukup tinggi. Bidang-bidang usaha
yang memerlukan sertifikasi ini biasanya adalah bisnis perhotelan, tambang,
perbankan, dan fasilitas umum lainnya.
8. ISO 22000
Perusahaan yang harus memiliki standar sertifikasi ini adalah perusahaan yang
bergerak di bidang pangan mencakup segala jenis produk makanan dan minuman.
Perusahaan harus bisa menjamin bahwa produk telah diuji keamanannya sebelum bisa
dikonsumsi secara luas. Diperlukan juga adanya peningkatan quality control serta
rencana pengendalian produk.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SERTA PENERAPAN ISO DI INDONESIA

 ISO 9000
 Keunggulan ISO 9000:
 Produktivitas dan penjualan ekspor lebih tinggi, hal ini disebabkan karena
organisasi dapat meghasilkan produk yang konstan dan bermutu.
 Pengendalian bisnis menjadi lebih baik karena adanya prosedur dan aturan yang
sudah ditetapkan organisasi hanya tinggal menjalankannya saja, pengurangan
biaya terjadi karena organisasi dapat mengurangi biaya untuk hal-hal yang tidak
perlu dan tidak dibutuhkan sebab sudah ada prosedur yang mengatur,
 Meningkatkan quality of way life, preferensi pelanggan, image terhadap kualitas
perusahaan, ISO 9000 dapat meningkatkan mutu produk yang berdampak pada
preferensi pelanggan dan membantu meningkatkan citra atau image perusahaan
di mata masyarakat, dengan adanya prosedur standar maka dapat mengurangi
prosedur yang tidak dibutuhkan dan dokumentasi yang tidak perlu serta dapat
meningkatkan sikap preventif.
 Memperbaiki persaingan dan hubungan dengan pelanggan, Dengan ISO 9000
maka hubungan dengan pelanggan akan baik karena produk yang dihasilkan
memiliki mutu yang baik sehingga pelanggan akan puas, sementara persaingan
dengan perusahaan lain juga berjaan dengan semestinya.
 Kekurangan ISO 9000
 Biaya untuk mendapatkan sertifikasi ISO mahal, dikarenakan proses yang
cenderung rumit dan panjang.
 Harus selalu mengadakan perbaikan secara maksimal setiap kali ada asesmen.

 ISO 9001
 Keunggulan ISO 9001
 Mengambil tanggung jawab penuh terhadap efektifitas implementasi sistem
management mutu.
 Mempromosikan kesadaran atas pentingnya pendekatan proses dan continual
improvement.
 Terpenuhinya persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.
 Tidak ada satupun bentuk dokumentasi yang diwajibkan, artinya proses-
proses yang di identifikasikan berdasarkan risk dan opportunity dapat di buat
dalam bentuk apapun semisal mendokumentasikan proses dalam bentuk
multimedia, voice, sistem otomasi, database, sistem informasi dan lain-lain.
 Kekurangan ISO 9001
 Tidak ada komitmen dari manajemen puncak untuk sistem ISO 9001
Jika manajemen puncak acuh dalam hal mutu/kualitas, tidak menyediakan
sumber daya dan mekanisme untuk merencanakan, mengendalikan dan
meningkatkan proses produk dan jasa, maka ISO 9001 tidak akan dapat
dipertahankan. Penting bagi manajemen puncak untuk mengambil keputusan
yang menunjukkan bahwa kualitas, perbaikan dan kepuasan pelanggan adalah
hal penting.
 Kordinasi antar departemen yang minim, Penerapan ISO 9001 tidak akan
sukses apabila satu bagian tidak berkordinasi dengan bagian yang lain.
Karena sistem manajemen mutu melibatkan semua bagian yang ada di proses
utama maupun proses pendukung. Bila ada satu bagian yang tidak
menerapkan ISO 9001, maka otomatis sistem tidak akan berjalan dengan
sempurna. Misalkan target produksi yang sudah dicanangkan oleh manajer
produksi tidak akan tercapai bila bagian HRD dan GA tidak menyediakan
SDM dan mesin serta peralatan yang prima. Harus ada kordinasi efektif antar
bagian agar keseluruhan proses berjalan secara lancar.
 ISO 9002
 Keunggulan ISO 9002
 Adanya penetapan yang jelas terhadap tugas, wewenang dan tanggung jawab
 Adanya konsistensi pelaksanaan dan mampu telusur sehingga
memudahkanpula sebagai sarana pelatihan.
 Memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan perusahaan sehingga dapat
meningkatkan citra perusahaan.
 Memperkuat hubungan produsen dan konsumen.
 Kekurangan ISO 9002
 Sulit mendapatkan sertifikat ISO 9002 dikarenakan spesifikasi yang lumayan
banyak serta standar yang cukup tinggi.

 ISO 9003
 Keunggulan ISO 9003
 Mengambil tanggung jawab penuh terhadap efektifitas implementasi
sistem management mutu.
 Mempromosikan kesadaran atas pentingnya pendekatan proses dan
continual improvement.
 Kekurangan ISO 9003
 Sertifikasi seperti ini merupkan standar yang kurang rinci.
 ISO 9004
 Keunggulan ISO 9004
 Memiliki fokus yang lebih luas yang mencakup semua pemangku
kepentingan untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.
 Dapat meningkatkan proses dan untuk mendapatkan manfaat jangka panjang
yang lebih luas dari Sistem Manajemen Mutu.

 Kelemehan ISO 9004


 ISO 9004 adalah dokumen panduan tentang bagaimana untuk mencapai
perbaikan terus-menerus untuk mendapatkan keunggulan bagi organisasi.
ISO 9004 tidak dimaksudkan untuk sertifikasi.
 ISO 14001
 Keunggulan ISO 14001
 Menjembatani pemenuhan peraturan lingkungan dengan lebih terencana
dan terstruktur.
 Menjaga citra bisnis industri yang selama ini sering dikaitkan secara
negatif dengan pencemaran lingkungan.
 Meminimasi potensi konflik antara pekerja dengan pengusaha dalam
penyediaan lingkungan kerja yang layak dan sehat dan meningkatkan
produktivitas pekerja melalui efisiensi waktu dan biaya.
 Kekurangan ISO 14001
 Biaya sertfiikasi masih relatif mahal bagi dunia industri kecil dan
menengah di Indonesia.
 Kurang tenaga terlatih untuk mengaudit Sistem Manajemen Lingkungan di
lokasi industry.
 ISO 28000
 Keunggulan ISO 28000
 Ketahanan perusahaan yang terintegrasi, karena ISO 28000 memiliki
focus pada keamanan rantai pasokan atau keamanan segala aktivitas.
 Meningkatkan kredibilitas dan pengakuan/pengenalan perusahaan atau
merk.
 Kekurangan ISO 28000
 Pembentukan struktur dan perbaikan secara terus-menerus, menyebabkan
biaya yang dikeluarkan akan besar.
 ISO 22000
 Keunggulan ISO 22000
 Peningkatan Kesehatan dan keselamatan – Meminimalkan risiko makanan
membawa bakteridan menjamin kesehatan dan keselamatan yang lebih
baik bagi pelanggan, pengguna lain,karyawan, dan orang lain yang
mungkin bersentuhan dengan makanan.
 Meningkatkan Kepuasan Pelanggan, menerapkan FSMS juga akan
membuat citra perusahaan jauh lebih baik. Karena pastinya, dapat
memenuhi harapan pelanggan untuk bisa menciptakan produk pangan
yang aman dan sehat.
 Pengakuan global, SO 22000 adalah standar yang terkenal dan diakui
secara internasional. Sertifikasi terhadap standar ini meningkatkan reputasi
organisasi dengan pelanggan, pemasok, investor, kelompok pengawas, dan
pihak lain di seluruh dunia.
 Kekurangan ISO 22000
 Ruang Lingkup yang di kaji cukup luas yaitu meliputi mulai dari petani
atau produsen hingga ke pengolah dan pengepak, dan juga meliputi bagian
transportasi, penyimpanan, ritel, kemasan, dan penjualan.

C. PENERAPAN ISO DI INDONESIA


1) Penerapan ISO 9000
PT. Wijaya Karya, Boyolali, Jawa Tengah. Peranan manajemen puncak di
PT. Wika Beton sangat mendukung terhadap penerapan sistem manajemen mutu
yang dilaksanakan, di mana komponen yang ada seperti tanggung jawab
manajemen, sistem mutu, tindakan korektif dan pencegahan, audit mutu internal
maupun pelatihan yang dilaksanakan memberikan pengaruh yang besar didalam
keberhasilan dari penerapan sistem manajemen mutu. Untuk meningkatkan
kinerja perusahaan dibutuhkan standar sistem mutu tertentu yang bersifat fleksibel
(yaitu meliputi item-item dari sistem mutu dalam ISO 9000) dan dalam
pelaksanaannya memerlukan kerja sama yang berkesinambungan dari semua
jajaran perusahaan di setiap bidang kerjanya.

2) Penerapan ISO 9001


PT Adhi Karya, Tbk., sebagai salah satu perusahaan jasa konstruksi
terbesar di Indonesia, melihat kebutuhan akan produk-produk precast dan
peralatan pendukung konstruksi dalam kegiatan proyek-proyek konstruksi,
kebutuhan produk precast untuk pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh PT
Adhi Karya, Tbk. selama ini sebagian besar masih dipasok oleh produk precast
dari pihak lain. Dan PT Bika Solusi Perdana, sebagai konsultan yang dipercaya
oleh pihak Manajemen Divisi Precast & Peralatan PT Adhi Karya, Tbk. untuk
membantu proses penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 Adapun Tahapan
serttifikasi ISO 9001:

I. kegiatan Diagnostic Assessment bertujuan untuk mendapatkan


gambaran awal mengenai proses bisnis, penerapan sistem
manajemen dan ketersediaan dokumen disesuaikan dengan
persyaratan Standar ISO 9001.
II. Pelatihan Pemahaman Persyaratan ISO 9001 bertujuan untuk
memberikan pemahaman persyaratan standar ISO 9001:2008
kepada seluruh personil yang terlibat dalam penerapan ISO di
Divisi Precast & Peralatan.
III. Pengembangan dokumen sistem manajemen mutu, setelah
mendapatkan gambaran flow process di Divisi Precast & Peralatan
di PT Adi Karya, Tbk., maka Konsultan BSP melakukan
pengembangan dokumen, mulai dari pembuatan Manual Mutu,
prosedur yang dipersyaratkan oleh standar ISO 9001 beserta
rekamannya, dan prosedur lain yang diperlukan untuk memastikan
penerapan sistem manajemen mutu pada proses bisnis di atas
terkendali dan berjalan efektif.
IV. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan Monitoringnya,
Setelah dokumen mutu yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan
ISO 9001 maka selanjutnya menjalankan sistem manajemen mutu
tersebut dalam keseharian proses di Head Office maupun di lokasi
plant dan dimonitoring langsung oleh Konsultan BSP untuk
memastikan sistem dijalankan dengan konsisten serta membantu
bila terjadi ketidaksesuaian dalam penerapan sistem.
V. Pelaksanaan Audit Mutu Internal dan Tinjauan Manajemen
bertujuan untuk mengukur efektifitas penerapan sistem manajemen
mutu yang sudah diterapkan. Namun sebelumnya pihak Konsultan
BSP memberikan pelatihan audit mutu internal kepada calon-calon
auditor mutu internal Divisi Precast & Peralatan PT Adhi Karya,
Tbk. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan para calon auditor
memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk menjalankan
tugasnya sebagai tim auditor mutu internal.
VI. Proses Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, tahap akhir
adalah proses sertifikasi yang dilakukan oleh badan sertifikasi URS
pada akhir bulan Feruari 2013 untuk Head Office Jakarta dan pada
awal bulan Mei 2013 untuk Plant Peralatan Cibitung dan Plant
Precast Sadang.

3) Penerapan ISO 9002


PT. Indonesia Miki Industries telah menetapkan kebijakan mutu dengan
tujuan memproduksi dan menjual MSG yang memenuhi spesifikasi dalam arti
terjamin kualitas dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh lembaga yang
berwenang, diproduksi secara efisien dan efektif sehingga memberikan kepuasan
bagi pelanggan, dengan tepat mutu, tepat waktu dan tepat jumlah. Kualitas produk
dan pelayanan senantiasa diutamakan melalui penerapan Sistem Mutu sesuai
persyaratan ISO 9002. Untuk mencapai tujuan tersebut, PT. Indonesia Miki
Industries menerapakan kebijakan sebagai berikut:
I. Organisasi perusahaan menetapkan tanggung jawab dan wewenang
secara jelas serta selalu menyesuaikan diri dengan perubahan
dalam lingkungan usaha.
II. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas di seluruh jajaran
operasionalperusahaan.
III. Melakukan penyempurnaan secara terus menerus pada semua unit
kerja.
IV. Membangun kerja sama yang saling menguntungkan baik dengan
pelanggan maupun dengan pemasok.

4) Penerapan ISO 9003


Untuk Penerapan ISO 9003 Tahapannya sama seperti ISO 9001 namun
untuk ISO 9003 lebih sedikit persyaratan yang dibutuhkan, persyarataan yang
dimaksud adalah pengendalian desain, pembelian, pengendalian proses dan
pelayanan yang bersifat non applicable.
5) Penerapan ISO 9004
Untuk Penerapan ISO 9004 yaitu berfokus pada “Pengelolahan Sukses
Berkelanjutan Suatu Organisasi” dengan kata lain, standar ini memberikan
panduan untuk menciptakan sukses berkelanjutan dari suatu organisasi melalui
pendekatan system manajemen mutu, termasuk organisasi yang sangat kompleks /
rumit, organisai yang sangat menuntut berbagai macam persyaratan , dan
organisasi yang selalu berubah. Terdapat perbedaan klausul ISO 9004 dengan ISO
9001, Isi klausul ISO 9004 adalah:
Klausul 1 – Lingkup penggunaan standar ini,
Klausul 2 – Acara normatof yang terkait dengan standar ini, 
Klausul 3 – Definisi yang digunakan dalam stadar ini,
Klausul 4 – Pengelolahan Sukses Berkelanjutan Suatu Organisasi,
Klausul 5 – Strategi dan kebijakan
Klausul 6 – Pengelolaan Sumber Daya,
Klausul 7 – Pengelolahan Proses,
Klausul 8 – Pemantauan, Pengukuran, Analisis dan Tinjauan,
Klausul 9 – Peningkatan, Inovasi dan Pembelajaran,
Dengan 3 Lampiran yaitu,
Lampiran A – Perangkat / Modul Evaluasi Sendiri,
Lampiran B – Prinsip Manajemen Mutu,
Lampiran C – Korelasi antara ISO 9004:2009 Dan ISO 9001:2008
6) Penerapan ISO 14001
Contoh penerapan lebih banyak terdapat pada perusahaan industry yang
menghasilkan limbah dari produk yang dihasilkan, contoh perusahaan yang
menerapkan ISO 140001 yaitu:
I. PT Indocement
Merupakan salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Indocement
sudah memiliki sistem operasi pembuatan semen yang terhubung dengan
total kapasitas produksi setiap tahunnya yang mencapai 15, 4 juta ton.
Sebagai perusahaan besar kepercayaan publik, Indocement juga telah
menerapkan ISO 14001:2015.
II. PT Yuasa Battery Indonesia
Merupakan perusahaan produsen beragam jenis aki yang digunakan untuk
kebutuhan kendaraan bermotor, industri, telekomunikasi, dan juga
komputer serta perangkat lainnya. Sistem pembuangan limbah perusahaan
telah ditangani dengan baik karena perusahaan juga telah memiliki
sertifikasi ISO 14001:2015.
2 Perusahaan besar diatas telah mendapatkan ISO 14001, dimana tahapannya
adalah sebagai berikut:
I. Pelatihan Understanding & Implementing
Pelatihan ini memiliki tujuan dalam mengedukasi peserta agar
paham dan mengetahui tentang ISO 14001, bagaimana sistem manajemen
lingkungan diimplementasikan, sejarah terbentuknya ISO 14001,
persyaratan ISO 14001 versi terkini, dan gambaran mengenai penerapan
sistem manajemen mutu sesuai dengan ISO 14001.
II. Pelatihan Internal Auditor
Pelatihan dengan tujuan mengedukasi dan melatih keterampilan
praktis agar dapat melakukan pengelolaan program audit internal dan
aktivitas audit internal yang termasuk ke dalam sistem manajemen
lingkungan ISO 14001.
III. Pelatihan Lead Auditor
Tujuan pelatihan ini untuk dapat melatih kemampuan peserta agar
dapat mengelola kegiatan audit sistem manajemen lingkungan sesuai ISO
14001. Lingkup pelatihannya berupa persyaratan ISO 14001 dan fokus
terhadap pemahaman teknik audit di dalam SML. Pelatihan akan
dilengkapi dengan praktik dan simulasi.

7) Penerapan ISO 28000


PT Indonesia Power meraih sertifikasi ISO 28000:2007 atas standar
kualitas sistem manajemen pengamanan rantai pasokan. PT Indonesia Power
mendapatkan Sertifikat Emas, manajemen menerapkan Sistem Manajemen
Pengamanan (SMP) sertifikasi ISO 2008:2007. Implementasinya dimulai pada
tahun 2011 lalu dan dinyatakan lulus pada bulan Maret 2012 Penerapan ISO
28000 di sini yaitu peningkatan kompetensi anggota Satuan Pengamanan
(SATPAM).. Adapun Langkah yang diabil PT Indonesia Power adalah PT
Indonesia Power menyelesaikan standar kompetensi SATPAM melalui pelatihan
Gada Pratama dan Gada Madya. Tidak berhenti disitu, pelatihan pun dilanjutkan
hinggal level spesialisasi SATPAM ketenagalistrikan.Berbagai pelatihan ini
menjadikan PT Indonesia Power sebagai perusahaan pioner dilingkungan PT PLN
(Persero).

8) Penerapan ISO 22000


Pabrik Putra Taro Paloma (PTP) Bogor telah memperoleh pengakuan dari
Lembaga Sertifikasi Mutu Agung Lestari. Sertifikat ISO 22000:2005 dan HACCP
tersebut secara resmi diterima Pabrik PTP pada 1 November 2016. Adapun
kegiatan yang dilakukan Pabrik Putra Taro adalah:

I. Siklus Plan-Do-Check-Act yaitu:


 Plan (Rencana) yaitu Menetapkan tujuan FSMS dan prosesnya,
menyediakan sumber daya yang diperlukan dan mengidentifikasi
serta mengatasi peluang dan risiko.
 Do (Apakah) Menerapkan proses yang telah Anda rencanakan.
 Check (Pemeriksaan) yaitu Memantau proses dan hasilnya,
menganalisis data yang dikumpulkan dari pemantauan ini dan
melaporkan hasilnya.
 Act (Eksekusi) yaitu Menerapkan langkah-langkah untuk
meningkatkan kinerja proses.

Anda mungkin juga menyukai