TURAP
Selain sebagai bangunan sementara, turap juga banyak digunakan sebagai bangunan
Stabilitas turap didapat dari gaya tekanan horizontal tanah, ditempat turap dipancangkan
berikut :
Turap jenis ini adalah trurap yang menahan tekanan tanah dengan jalan
memasang papan turap secara mendatar, diletakkan di antara atau pada tiang-
Turap yang terbuat dari deretan tiang-tiang tipis merupakan suatu cara yang
dipakai sebagai dinding turap. Untuk keperluan ini dapat dipakai deretan tiang
Turap ini merupakan suatu dinding dibawah tanah yang terbuat dari beton yang
dicor di tempat ( Cast in place ) . Untuk membuat tembok di bawah tanah ada
dua macam cara yaitu membuat tembok menerus danmembuat dinding dari
Turap jenis ini tidak perlu dibongkar setelah pekerjaan selesai dan dapat
Turap Kayu
Turap kayu biasanya digunakan untuk bentangan pendek, beban lateral yang
ringan dan untuk konstruksi yang bersifat sementara dalam bentuk yang
diperkukuh.
Turap ini pada umumnya dibuat dari beton pra cetak dengan sambungan alur
Turap baja
Turap baja tidak hanya digunakan pada bangunan permanen tetapi juga
bendungan dan pondasi. Jenis turap ini paling sering digunakan karena beberapa
Turap kantilever
Turap jenis ini, dinding turapnya dianggap terjepit dalam tanah. Umumnya
digunakan untuk menahan tanah dengan ketinggian yang relatif rendah dan
Turap berjangkar
Turap jenis ini dilengkapi penyangga yang disebut jangkar yang diletakkan
didekat puncak dinding dan perletakannya pada tanah dianggap perletakan bebas,
secara luas pada konstruksi penahan air dan sebagai penyangga dinding lubang
penggalian yang dalam. Stabilitas dinding ini ditimbulkan oleh tahanan pasif yang
Beban :
- Tekanan tanah
- Tekanan air
Kedua gaya tersebut di atas ditambah lagi dengan gaya tekanan kapal dan
a= p = 0
Asumsi :
Penggunaan :
Fk = 1,5 – 2,0
Penggunaan :
MF = 0
MF = 0
( H Z ) 3 Kph'
------------------ dengan cara coba-coba Z didapat.
Z3 Kah
sehingga :
T = 1,2 Z
Kecuali dengan cara analitis kedalaman penetrasi t dapat pula ditentukan dengan cara
Mencari titik O
. U . ( Kph’ – Kah ) = . H . Ka
H .Kah
U =
( Kph' Kah )
6.Pahi
mII =
i ( Kph' Kah).( H U ) 2
Dengan memplot nilai mII dan nII pada diagram Blum dan menarik garis dari titik nilai
mII dan nII serta meneruskan garis tersebut maka akan didapat nilai , selanjutnya
X= .l Z = U+X t = 1,2 Z
Pph’ = pph’.x
pph pph' x y
. Y = C , dengan pph’ = . Pph’
2 x
Mmaks
w = adalah tegangan ijin baja.
s
CONTOH
Penyelesaian ;
Pah
Z Pph t
p = - 2/3 = - 20 0
( H Z ) 3 Kph' ( 4 Z ) 3 3,824
-----
Z3 Kah Z3 0,279
PahH H
U=
.Krh
PahH = . H . Kah
= 18 . 4 0,279 = 20 kN/m 2
20
U = 18.3,595 = 0,31
X = Z–U
= 18 . 2,56. 2,545
= 163,35 kN/m 2
Pph’ = ½ . pph’ . x
= ½ . 163,35 . 2,56
= 209,09 kN/m 2
= 209,09 – 40 – 3,1
= 165,99 kN/m 2
pph pph' x y
.y = C -------- pph = . pph'
Z x
2,56 y
pph = .163,35 = 165,99
2,56
-------------- y = 0,7 m
pph pph'
M maks = C . y . . y ( y –U )
2
70,545 163,35
= 165,99 . 0,7 . 0,7 ( 0,7 – 0,31 )
2
Mmaks
= ------------ selanjutnya besaran w dapat dilihat pada
w