Anda di halaman 1dari 6

A.

SEJARAH, SERI ISO SERTA PEMBAHASAN

ISO atau singkatan dari International Organization for Standardization merupakan suatu
organisasi standar sistem kualitas yang diakui secara internasional. ISO pertama kali didirikan pada
tanggal 23 Februari 1947. Menurut data terbaru, ISO saat ini beranggotakan 162 Negara salah satunya
adalah Indonesia. Kantor pusat dari organisasi ini terletak di Jenawa, Swiss. Sejarah perkembangan ISO
dimulai sejak masa perang dunia ke-II yakni pada tahun 1947. ISO pertama kali didirikan adalah untuk
menetapkan standarisasi untuk seleksi dari banyaknya supplier yang ada. 20 tahun setelah ISO pertama
kali didirikan, perkembangan standarisasi ini dirasa sangat dibutuhkan, sehingga pada tahun 1963
departemen pertahanan amerika serikat mengeluarkan standar untuk kepentingan militernya yaitu MIL-
Q-9858A. Kemudia atas usulan American standard institute kepada inggris, maka pada tahun 1987
melalui international organization for standardization diadopsi sebagai sebuah standar internasional
yang kemudian dinamai ISO 9000:1987. ISO tentunya terus berkembang bersamaan dengan terus
meningkatkanya standarisasi yang ada. Dengan perkembangan ini, ISO telah memiliki banyak sekali versi
diantaranya adalah versi 9000, 9001, 9002, 9003 dan 9004.

1. ISO 9000
Sistem manajemen ISO 9000 ini berisikan mengenai petunjuk umum yang dijadikan
pedoman pemilihan sistem manajemen kualitas mana yang cocok diterapkan pada suatu
perusahaan. ISO 9000 ini merupakan suatu standar sistem manajemen kualitas yang
mengelola proses pecapaian kualitas, dalam hal ini ISO 9000 sama sekali tidak berbicara
mengenai kualitas suatu produk, namun hanya focus pada proses pencapaian berkualitas
dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi. Adapun beberapa proses
tahapan menuju sertifikasi ISO 9000 antara lain adalah :
A. Proses adopsi
Tentunya sebelum diterapkan sistem ini, pihak perusahaan harus mengetahui terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan sistem manajemen ISO 9000 terlebih dahulu.
B. Proses persiapan
Pada proses ini terdiri dari seleksi konsultan, penentuan lingkup, penentuan komite,
menunjuk manajer, kick off meeting, audit pendahuluan, serta Menyusun program
kerja.
C. Proses pengembangan
Pada proses ini terdiri dari penentuan kebijakan kualitas, penyusunan rencana kualitas,
pembuatan manual kualitas, pembuatan prosedur kualitas, penyusunan prosedur
operasional, pengadaan sumber daya serta pembentukan tim audit mutu internal.
D. Proses implementasi
Pada proses ini terdiri dari implementasi, rekam data kegiatan, pemeriksanaan oleh tim
audit, umpan balik, tinjauan manajemen, Tindakan korektif, serta verifikasi.
E. Proses Assessment
Pada proses ini terdiri dari kegiatan seleksi badan sertifikasi, pra audit, Tindakan koreksi,
konfirmasi jadwal assessment, penyiapan proker, pengarahan, pengecekan akhir,
pembukaan, assessement, serta penutup.
2. ISO 9001
Serifikasi ISO 9001 merupakan standar bertaraf internasional di bidang sistem manajemen
mutu. Jika suatu perusahaan/organisasi telah mendapatkan sertifikasi tersebut, dapat
dikatakan perusahaan tersebut telah sesuai dan memenuhi persyaratan internasional dalam
hal sistem manajemen mutu.
Dalam sistem manajemen kualitas ISO-9001 terdapat 20 (dua puluh) persyaratan
atau pasal yang harus dipenuhi dengan rincian sebagai berikut :
1. Tanggung Jawab Manajemen (Management responsibility)
2. Sistem Kualitas (Quality System)
3. Tinjauan Kontrak (Contract Review)
4. Pengendalian Desain (Design Control)
5. Pengendalian Dokumen Data (Document and Data Control)
6. Pembelian (Purchasing)
7. Pengendalian Produk Milik Pelanggan (Control of Customer Supplied Product)
8. Identifikasi dan Kemampuan telusur Produk (Product Identification and Tracer
ability).
9. Pengendalian Proses ( Process Control)
10. Inspeksi dan Pengujian (Inspection and Testing)
11. Pengendalian Alat Inspeksi, Alat Ukur dan Alat Uji (Control of Inspection, Measuring and
Test Equipment)
12. Status Hasil Inspeksi dan Pengujian (Inspection and Test Status)
13. Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai (Control of Non-Conforming)
14. Tindakan Koreksi dan Pencegahan (Corretive nd Preventive Action)
15. Penanganan, Penyimpanan, Pengemasan, Pengawetan dan Pengiriman (Handling,
Storage, Packaging, Preservation and Delivery = HSPPD)
16. Pengendalian Rekaman Kualitas (control of Quality Records)
17. Audit Kualitas Internal (Internal Quality Audits)
18. Pelatihan (Training)
19. Pelayanan (Servicing)
20. Teknik Statistik (Statistical techniques)
3. ISO 9002
ISO 9002 berisi sistem mutu yang digunakan sebagai model jaminan mutudan dalam
produksi dan instalasi. Sertifikat ISO 9002 bukan menekankan mutuproduk tetapi
menekankan kepada mutu  manajemen, yaitu melihat organisasi bisnis menghasilkan
produk mulai dari pemilihan bahan baku, sumberdayamanusia, pengolahan,
peralatan, sampai dengan pembuangan limbah industrinya.
4. ISO 9003
Sistem manajemen kualitas ISO-9003 merupakan system manajemen kualitas atau model
jaminan kualitas untuk inspeksi dan tes akhir. Beberapa isi persyaratan yang terdapat dalam
standar ini sama dengan isi persyaratan dalam system manajemen kualitas ISO-9001 kecuali
pengendalian desain, pembelian, pengendalian proses dan pelayanan yang bersifat non
applicable.
5. ISO 9004
Sistem manajemen kualitas atau model jaminan kualitas ISO-9004 adalah pedoman yang
tidak mengikat (noncontractual) atau panduan untuk penerapan. ISO 9004 mencakup
perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa
yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini
tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.
6. ISO 14001
Sistem manajemen kualitas ISO-14001 ini bertujuan untuk menjamin dan memastikan
bahwa perusahaan memperhatikan keseimbangan lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu,
ISO 14001 berkaitan erat dengan manajemen lingkungan dan dampak-dampak yang
ditimbulkan dari adanya perusahaan tersebut.
7. ISO 28000
Sistem manajemen kualitas ISO-28000 ini berfungsi untuk penentuan standar dalam
sertifikasi ISO 28000 mencakup keamanan rantai pasokan atau keamanan segala aktivitas
dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan usaha tersebut karena pekerjaan yang
dilakukan memiliki resiko yang cukup tinggi. Bidang-bidang usaha yang memerlukan
sertifikasi ini biasanya adalah bisnis perhotelan, tambang, perbankan, dan fasilitas umum
lainnya.
8. ISO 22000
Perusahaan yang harus memiliki standar sertifikasi ini adalah perusahaan yang bergerak di
bidang pangan mencakup segala jenis produk makanan dan minuman. Perusahaan harus
bisa menjamin bahwa produk telah diuji keamanannya sebelum bisa dikonsumsi secara luas.
Diperlukan juga adanya peningkatan quality control serta rencana pengendalian produk.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SERTA PENERAPAN ISO DI INDONESIA

 ISO 9000
 Keunggulan ISO 9000:
 Produktivitas dan penjualan ekspor lebih tinggi, hal ini disebabkan karena organisasi
dapat meghasilkan produk yang konstan dan bermutu.
 Pengendalian bisnis menjadi lebih baik karena adanya prosedur dan aturan yang
sudah ditetapkan organisasi hanya tinggal menjalankannya saja, pengurangan biaya
terjadi karena organisasi dapat mengurangi biaya untuk hal-hal yang tidak perlu dan
tidak dibutuhkan sebab sudah ada prosedur yang mengatur,
 Meningkatkan quality of way life, preferensi pelanggan, image terhadap kualitas
perusahaan, ISO 9000 dapat meningkatkan mutu produk yang berdampak pada
preferensi pelanggan dan membantu meningkatkan citra atau image perusahaan di
mata masyarakat, dengan adanya prosedur standar maka dapat mengurangi prosedur
yang tidak dibutuhkan dan dokumentasi yang tidak perlu serta dapat meningkatkan
sikap preventif.
 Memperbaiki persaingan dan hubungan dengan pelanggan, Dengan ISO 9000 maka
hubungan dengan pelanggan akan baik karena produk yang dihasilkan memiliki mutu
yang baik sehingga pelanggan akan puas, sementara persaingan dengan perusahaan
lain juga berjaan dengan semestinya.
 Kekurangan ISO 9000
 Biaya untuk mendapatkan sertifikasi ISO mahal, dikarenakan proses yang
cenderung rumit dan panjang.
 Harus selalu mengadakan perbaikan secara maksimal setiap kali ada asesmen.

 ISO 9001
 Keunggulan ISO 9001
 Mengambil tanggung jawab penuh terhadap efektifitas implementasi sistem
management mutu.
 Mempromosikan kesadaran atas pentingnya pendekatan proses dan continual
improvement.
 Terpenuhinya persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.
 Tidak ada satupun bentuk dokumentasi yang diwajibkan, artinya proses-proses yang
di identifikasikan berdasarkan risk dan opportunity dapat di buat dalam bentuk
apapun semisal mendokumentasikan proses dalam bentuk multimedia, voice,
sistem otomasi, database, sistem informasi dan lain-lain.
 Kekurangan ISO 9001
 Tidak ada komitmen dari manajemen puncak untuk sistem ISO 9001
Jika manajemen puncak acuh dalam hal mutu/kualitas, tidak menyediakan sumber
daya dan mekanisme untuk merencanakan, mengendalikan dan meningkatkan
proses produk dan jasa, maka ISO 9001 tidak akan dapat dipertahankan. Penting
bagi manajemen puncak untuk mengambil keputusan yang menunjukkan bahwa
kualitas, perbaikan dan kepuasan pelanggan adalah hal penting.
 Kordinasi antar departemen yang minim, Penerapan ISO 9001 tidak akan sukses
apabila satu bagian tidak berkordinasi dengan bagian yang lain. Karena sistem
manajemen mutu melibatkan semua bagian yang ada di proses utama maupun
proses pendukung. Bila ada satu bagian yang tidak menerapkan ISO 9001, maka
otomatis sistem tidak akan berjalan dengan sempurna. Misalkan target produksi
yang sudah dicanangkan oleh manajer produksi tidak akan tercapai bila bagian HRD
dan GA tidak menyediakan SDM dan mesin serta peralatan yang prima. Harus ada
kordinasi efektif antar bagian agar keseluruhan proses berjalan secara lancar.
 ISO 9002
 Keunggulan ISO 9002
 Adanya penetapan yang jelas terhadap tugas, wewenang dan tanggung jawab
 Adanya konsistensi pelaksanaan dan mampu telusur sehingga memudahkanpula
sebagai sarana pelatihan.
 Memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan perusahaan sehingga
dapatmeningkatkan citra perusahaan.
 Memperkuat hubungan produsen dan konsumen.
 Kekurangan ISO 9002
 Sulit mendapatkan sertifikat ISO 9002 dikarenakan spesifikasi yang lumayan banyak
serta standar yang cukup tinggi.
 ISO 9003
 Keunggulan ISO 9003
 Mengambil tanggung jawab penuh terhadap efektifitas implementasi sistem
management mutu.
 Mempromosikan kesadaran atas pentingnya pendekatan proses dan continual
improvement.
 Kekurangan ISO 9003
 Sertifikasi seperti ini merupkan standar yang kurang rinci.
 ISO 9004
 Keunggulan ISO 9004
 Memiliki fokus yang lebih luas yang mencakup semua pemangku kepentingan untuk
mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.
 Dapat meningkatkan proses dan untuk mendapatkan manfaat jangka panjang yang
lebih luas dari Sistem Manajemen Mutu.

 Kelemehan ISO 9004


 ISO 9004 adalah dokumen panduan tentang bagaimana untuk mencapai
perbaikan terus-menerus untuk mendapatkan keunggulan bagi organisasi. ISO
9004 tidak dimaksudkan untuk sertifikasi.
 ISO 14001
 Keunggulan ISO 14001
 Menjembatani pemenuhan peraturan lingkungan dengan lebih terencana dan
terstruktur.
 Menjaga citra bisnis industri yang selama ini sering dikaitkan secara negatif
dengan pencemaran lingkungan.
 Meminimasi potensi konflik antara pekerja dengan pengusaha dalam
penyediaan lingkungan kerja yang layak dan sehat dan meningkatkan
produktivitas pekerja melalui efisiensi waktu dan biaya.
 Kekurangan ISO 14001
 Biaya sertfiikasi masih relatif mahal bagi dunia industri kecil dan menengah di
Indonesia.
 Kurang tenaga terlatih untuk mengaudit Sistem Manajemen Lingkungan di lokasi
industry.
 ISO 28000
 Keunggulan ISO 28000
 Ketahanan perusahaan yang terintegrasi, karena ISO 28000 memiliki focus pada
keamanan rantai pasokan atau keamanan segala aktivitas.
 Meningkatkan kredibilitas dan pengakuan/pengenalan perusahaan atau merk.
 Kekurangan ISO 28000
 Pembentukan struktur dan perbaikan secara terus-menerus, menyebabkan
biaya yang dikeluarkan akan besar.
 ISO 22000
 Keunggulan ISO 22000
 Peningkatan Kesehatan dan keselamatan – Meminimalkan risiko makanan
membawa bakteridan menjamin kesehatan dan keselamatan yang lebih baik
bagi pelanggan, pengguna lain,karyawan, dan orang lain yang mungkin
bersentuhan dengan makanan.
 Meningkatkan Kepuasan Pelanggan, menerapkan FSMS juga akan membuat
citra perusahaan jauh lebih baik. Karena pastinya, dapat memenuhi harapan
pelanggan untuk bisa menciptakan produk pangan yang aman dan sehat.
 Pengakuan global, SO 22000 adalah standar yang terkenal dan diakui secara
internasional. Sertifikasi terhadap standar ini meningkatkan reputasi organisasi
dengan pelanggan, pemasok, investor, kelompok pengawas, dan pihak lain di
seluruh dunia.
 Kekurangan ISO 22000
 Ruang Lingkup yang di kaji cukup luas yaitu meliputi mulai dari petani atau
produsen hingga ke pengolah dan pengepak, dan juga meliputi bagian
transportasi, penyimpanan, ritel, kemasan, dan penjualan.

Anda mungkin juga menyukai