Manajemen operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi
seperti tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam
proses transformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga,
waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.
Tanggung jawab manajer operasi:
Menghasilkan barang dan jasa.
Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan
keputusan:
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
ISO 9000 bukan merupakan standar produk, tetapi merupakan standar dari sistem manajemen
suatu organisasi yang apabila diterapkan dalam organisasi tersebut akan mempengaruhi
bagaimana produk itu dihasilkan, mulai dari tingkat perencanaan, perancangan, pembuatan dan
perakitan hingga penyerahan ke pelanggan.
ISO 9000 disusun berdasarkan pada 8 (delapan) prinsip manajemen mutu. Prinsip-prinsip ini
dapat digunakan oleh manajemen senior sebagai suatu kerangka kerja (framework) yang
membimbing organisasi menuju peningkatan kinerja. Prinsip-prinsip ini diturunkan dari
pengalaman kolektif dan pengetahuan dari ahli-ahli internasional yang berpartisipasi dalam
Kedelapan prinsip manajemen mutu itu didefinisikan dalam ISO 9000:2000 (Quality
Management Systems – Fundamentals and Vocabulary) dan ISO 9004:2000 (Quality
Management Systems – Guidelines for Performance Improvements). Delapan prinsip manajemen
mutu yang menjadi landasan penyusunan ISO 9000 itu adalah:
Siapa yang dapat dan perlu menerapkan standar ISO 14000 tersebut?
Semua organisasi dari beragam jenis kegiatan, beragam ukuran, berbeda lokasi, pada prinsipnya
dapat menerapkan standar ISO 14000, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Beberapa pihak
organisasi perlu dan berkepentingan untuk menunjukkan kepada pihak lain (mitra usaha,
konsumen, masyarakat, investor, dll) bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan organisasi yang
bersangkutan. mengikuti standar yang diakui secara internasional, seperti ISO 14000. Faktor
pendorong utama dalam penerapan standar ISO 14000 di seluruh dunia adalah semakin
meningkatnya kepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya upaya pelestarian fungsi
lingkungan hidup. Di satu sisi, pihak organisasi ybs dapat secara proaktif menerapkan standar
ISO 14000 untuk meningkatkan citra organisasi dan meningkatkan daya saingnya, sementara di
sisi lain banyak organisasi lain merasa perlu menerapkan standar ISO 14000 untuk
mengantisipasi permintaan konsumen dan mitra usaha.
Sejauhmana penerapan standar ISO 14000 dapat memberikan kontribusi terhadap isu-isu
lingkungan populer yang sedang kita hadapi saat ini atau terhadap upaya pelestarian LH
pada umumnya?
Kita perlu memahami bahwa penerapan standar ISO 14000 tidak akan secara langsung dan
segera memberikan hasil nyata perbaikan kinerja lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup.
Potensi perbaikan bersifat bertahap, namun sistematis dan berkelanjutan, serta efisien. Proses
bertahap inilah yang diharapkan dapat mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development).
Terkait dengan isu lingkungan populer saat ini, pihak-pihak terkait dapat menerapkan standar
ISO 14000 yang relevan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungannya.
Standar ISO 14000 merupakan investasi bersama, yang merupakan hasil rumusan para pakar dan
praktisi berpengalaman di seluruh dunia. Seyogyanya kita di Indonesia dapat memanfaatkan
standar tersebut dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan bersama.
Isu-isu penting apa saja yang dihadapi dalam penerapan Sistem Manajemen Lingkungan
(SML)?
Standar ISO 14001 adalah satu-satunya standar dalam ISO seri 14000 yang dapat dijadikan
persyaratan sertifikasi, namun penerapan standar ISO 14001 tidak secara otomatis harus
mendapatkan sertifikasi. Standar ISO 14001 memuat komponen dan proses berjalannya sistem
manajemen terhadap aspek lingkungan dari kegiatan, produk atau jasa suatu organisasi. Suatu
organisasi yang menerapkan SML mengikuti standar ISO 14001 dapat mengajukan permohonan
sertifikasi ISO 14001 kepada Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi. Lembaga Sertifikasi
selanjutnya akan mengevaluasi kesesuaian SML organisasi yang bersangkutan dengan standar
ISO 14001 dan juga efektivitas SML tersebut.
1. Banyak pihak mempunyai persepsi yang kurang tepat terhadap SML dan sertifikasinya, a.l.
sbb: Standar SML menggunakan pendekatan proses perbaikan secara sistematis dan
berkelanjutan. Standar tersebut tidak memuat tingkat kinerja lingkungan tertentu. Oleh
karena itu, sertifikasi ISO 14001 tidak senantiasa bermakna bahwa kinerja lingkungan
organisasi yang bersangkutan. lebih baik daripada organisasi lain yang tidak mempunyai
sertifikat ISO 14001.
2. Sertifikasi ISO 14001 tidak diberikan oleh pihak Pemerintah, tetapi oleh Lembaga Sertifikasi
yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi yang berwenang, mengikuti aturan main yang
disepakati secara internasional. Oleh karena itu, Lembaga Sertifikasi-lah yang
bertanggungjawab langsung menjamin ketepatan pemberian sertifikat ISO 14001.
3. Apabila ada situasi ketidaktaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan
pengelolaan lingkungan, sertifikat ISO 14001 tidak secara otomatis dicabut oleh Lembaga
Sertifikasi yang memberikan. Namun, berdasarkan SML organisasi yang bersangkutan. harus
segera melakukan tindakan perbaikan dan mencegah terulangnya ketidaktaatan tersebut.
Lembaga Sertifikasi akan mengevaluasi efektivitas proses perbaikan tersebut.
4. Perolehan sertifikat ISO 14001 bukan merupakan tujuan akhir penerapan SML, namun
merupakan salah satu tahap awal dalam mewujudkan proses perbaikan secara sistematis dan
berkelanjutan. Organisasi yang menerapkan SML tanpa sertifikasi pun dapat juga
mewujudkan proses yang sama.
Sumber:
http://emberpecah.blogspot.com/2008/09/tentang-iso-14000.html
http://id.shvoong.com/business-management/1966958-manajemen-operasional/
http://mnovessro.weebly.com/2/post/2010/01/prinsip-dasar-iso-9000.html