MODUL PERKULIAHAN
Pengendalian dan
Penjaminan
Kualitas
ISO 9000
Abstract Kompetensi
Mempelajari pengertian konsep Mampu memahami dan
ISO 9000, dan perbedaan seri ISO menganalisis konsep ISO 9000,
9000 dan perbedaan seri ISO 9000
14
Sertifikasi ISO 9000
ISO merupakan suatu sistem standar mutu yang diterbitkan oleh federasi yang
Bernama ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1987 dan direvisi
tahun 1994, 2000, dan 2008. Sampai dengan saat ini anggota ISO mencapai lebih dari 130
negara.
ISO 9000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu yang
berpusat di Swiss guna menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk
desain dan penilaian SMM suatu organisasi. SMM bertujuan untuk menjamin organisasi
yang bersangkutan mampu menyediakan produk yang memenuhi persyaratan-persyaratan
yang ditetapkan. Spesifikasi teknis dan kriteria untuk digunakan sebagai aturan, pedoman,
atau definisi dari karakteristik mutu, untuk menjamin bahwa material, produk, proses,
maupun pelayanan akan sesuai dengan yang dimaksudkan.
ISO 9000 bukan merupakan standar produk, melainkan merupakan standar dari sistem
manajemen suatu organisasi yang apabila diterapkan dalam organisasi tersebut akan
mempengaruhi bagaimana produk itu dihasilkan, mulai dari perencanaan, perancangan,
produksi, kontrol kualitas dan pendistribusian hingga penyerahan ke pelanggan. Standar
internasional dibuat oleh tim yang disebut sebagai Komite Teknis ISO (ISO Technical
Committee) yang bertanggung jawab untuk menetapkan standar- standar SMM ISO. Sejak
pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987, ISO/TC menetapkan siklus peninjauan ulang
setiap 5 (lima) tahun, guna menjamin relevansinya dengan perkembangan bisnis dan
teknologi terkini. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994, 2000
dan yang terbaru adalah pada tahun 2008.
• ISO dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai, menjaga secara terus- menerus
(berkesinambungan), memperbaiki mutu suatu produk baik barang maupun jasa
2022 Pengendalian dan Penjaminan Kualitas
2 Didi Junaedi, S.T., M.T.
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
• ISO dapat digunakan untuk memperbaiki mutu operasi agar secara terus- menerus
memenuhi keperluan pelanggan dan stakeholder
• ISO dapat memberi dasar keyakinan pada fihak manajemen maupun semua karyawan
dalam perusahaan bahwa persyaratan mutu akan terpenuhi
• Memberikan keyakinan pada pelanggan dan stakeholder lain bahwa persyaratan mutu
akan terpenuhi
• Memberikan keyakinan bahwa persyaratan sistem mutu akan terpenuhi
• Prinsip 2: Kepemimpinan
Pimpinan puncak organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi.
Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang
dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari suatu
organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan
mereka digunakan untuk manfaat organisasi.
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan
sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses
mengubah masukan (input) terukur kedalam keluaran (output) terukur melalui
sejumlah langkah berurutan yang terorganisasi
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan informasi
untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu
dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan manajemen organisasi
sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas
implementasi sistem manajemen mutu.
Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan
yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam
menciptakan nilai tambah.
Keluarga ISO
ISO mempunyai beberapa varian atau keluarga dalam penjabaran sistem
manajemenmutu. Keluarga ISO 9000 versi 2000 terdiri dari:
a. ISO 9000
ISO 9000 memuat tentang dasar-dasar dan istilah untuk sistem manajemen mutu.
b. ISO 9001
ISO 9011 memuat tentang panduan dalam kegiatan audit sistem manajemen
mutu dan lingkungan.
a. Ruang Lingkup
- General Requirement
- Documentation Requirements
• Pedoman mutu
• General
• Quality Policy
- Management Representative
- Internal Communication
• Management Review
- General
• General
• Human Resources
• Work Environment
g. Realisasi Produk
• Customer Related
• Purchasing
• General
• Measurement
• Analysis Data
• Improvement
1. Implementasi Standar
2. Mengajukan Sertifikasi
5. Sertifikat
Secara sederhana tahap-tahap yang harus dilalui oleh organisasi atau perusahaan untuk
memperoleh sertifikat ISO dapat dijelaskan pada gambar berikut ini:
Prosedur
Dokumen ini menguraikan langkah-langkah secara terinci dari satu aktifitas yang
termuat di dalam prosedur. Menjelaskan tugas yang harus dikerjakan, metode/ tehnik yang
digunakan guna mencapai mutu (memberikan petunjuk pada tingkat operasional).
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ISO 9000 merupakan kumpulan sistem terkait
manajemen mutu yang di dalamnya memuat dasar-dasar sistem manajemen kualitas serta
spesifikasi terminologi SMM (ISO 9000 Quality Management Systems – Fundamentals and
Vocabulary).
ISO 9001 menitikberatkan pada persyaratan yang perlu dilakukan organisasi atau
perusahaan terkait dalam mencapai kepuasan pelanggan melalui konsistensi kualitas
produk yang ditawarkan. Penilaian (sertifikasi) standar ini pun menjadi satu-satunya yang
dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
Standarisasi ini dimaksudkan bagi organisasi atau perusahaan yang ingin mengembangkan
sistem yang sudah diimplementasikan sejak lama. ISO 9004 membahas mengenai
perbaikan sistem yang terus-menerus, dengan sifatnya yang hanya bersifat tujuan alih-alih
panduan untuk implementasi.
Dalam perjalanannya, masih banyak standar lainnya yang termasuk dalam kelompok ISO
900—banyak pula di antaranya yang tidak menyebutkan ISO 900x sebagaimana ISO 9001
dan ISO 9004. Adapun ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003 akhirnya telah diintegrasikan
menjadi ISO 9001.
Di samping itu, beberapa standar yang masuk dalam area ISO 10000 juga masih dianggap
sebagai ISO 9000. Sebagai contoh adalah ISO 10007 : 1995, yakni standar ISO mengenai
manajemen konfigurasi. Oleh karena manajemen konfigurasi juga banyak diterapkan
sebagai bagian dari sistem manajemen, ISO 10007 : 1995 pun tergolong dalam kelompok
ISO 9000.
ISO 9001 bersifat sukarela sehingga tidak ada kewajiban bagi sebuah perusahaan
untuk mengikuti standar dan melakukan sertifikasi ini. Meski begitu, jutaan perusahaan di
seluruh dunia kini telah menerapkan ISO 9001 dan menjadikan standar ini sebagai standar
manajemen mutu yang paling banyak diimplementasikan di seluruh dunia.
Tindakan sukarela tersebut memiliki dasar yang cukup beralasan. Pasalnya, benefit
yang diterima atas inisiatif melakukan sertifikasi ISO 9001 berdampak pada keuntungan
perusahaan itu sendiri, baik dalam jangka pendek maupun panjang seperti berikut.
Prinsip pertama dalam ISO 9001 : 2015 adalah fokus pelanggan, artinya perusahaan
harus mampu menghadirkan produk yang memenuhi kebutuhan maupun harapan
pelanggan. Mutu yang baik dan dipenuhi secara konsisten akan menghasilkan
kepuasan pelanggan yang dapat berdampak pada loyalitas pelanggan.
ISO 9001 : 2015 mendorong perusahaan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat
dalam mengambil kebijakan, baik urusan teknis maupun teknis. Hal ini akan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan sehingga membantu perusahaan
mencapai sasaran dengan lebih terarah dan cepat.