2. Tahap Pengembangan
Melakukan pembuatan dokumentasi yang dapat menunjang sistem manajemen mutu.
3. Tahap Implementasi
Melakukan sosialisasi dan penerapan ISO ISO 9001:20
Langkah-Langkah Dalam Memperoleh ISO 9000 :
4. Tahap Audit
Audit mutu didefinisikan sebagai proses sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti
audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauhmana kriteria audit dipenuhi. Audit
mutu didefinisikan sebagai proses sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan
mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauhmana kriteria audit dipenuhi. Tujuan audit mutu adalah
untuk mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian
manajemen, perbaikan dan/atau perubahan. Temuan hasil audit selanjutnya dianalisis, dinilai kecukupan dan kesesuaiannya
terhadap standar ISO 9001:2015. Hasil temuan auditor tersebut akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan,
pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau perubahan. Manfaat Audit Mutu, Hasil audit dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan, salah satunya adalah manfaat audit yang paling
sentral yakni sebagai dasar untuk mengambil keputusan, melakukan perbaikan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas
fungsi organisasi. Dengan informasi hasil penilaian auditor dan rekomendasi yang disampaikan, akan memungkinkan pimpinan unit
operasi melakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas maupun produktivitas usaha secara lebih terarah.
Langkah-Langkah Dalam Memperoleh ISO 9000 :
5. Tahap Sertifikasi
Setelah melakukan rapat tinjauan manajemen dilakukan sertifikasi. Terkait dengan waktu
pelaksanaan tahapan konsultasi dan tahapan sertifikasi, sepanjang komitmen para pegawai KPPN
dan upaya dukungan Ditjen Perbendaharaan dapat mendukung secara penuh, waktu tahapan
konsultasi dapat diselesaikan lebih cepat dari jadwal dengan kualitas yang sama. Dengan waktu
yang cepat diharapkan diselesaikan dalam waktu tahun yang sama yaitu tidak melebihi tahun
pengajuan sehingga biaya pun lebih efisien.
Tujuan ISO :
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2002) menyatakan bahwa tujuan utama dari ISO 9000 adalah:
1. Organisasi harus mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga
secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pengguna (costumer).
2. Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa kualitas yang
dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.
3. Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak costumer bahwa kualitas yang dimaksudkan
itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual.
Berikut adalah 10 (sepuluh) kekeliruan yang paling sering terjadi saat menerapkan SMM ISO 9001 :
1. Dasar alasan mengambil sertifikasi adalah sekedar prestise, bukan untuk peningkatan keuntungan bisnis jangka panjang,
2. Tidak ada komitmen dari pimpinan puncak,
3. Penyediaan sumber daya pendukung tidak memadai,
4. Gagal dalam memperlakukan konsep perubahan sebagai proses berjalan, bukan sebagai proyek sekali jadi,
5. Penetapan batasan waktu yang tidak realistis,
6. Gagal dalam menerapkan sistem ini ke organisasi secara keseluruhan karena menganggap sistem ini hanya cocok untuk fungsi-fungsi
operasional seperti manufaktur,
7. Gagal dalam memberikan pelatihan yang memadai kepada personil mengenai cara bagaimana menerapkan perubahan,
8. Mendokumentasikan SMM ISO 9001 sebelum sistem ini didefinisikan dan didesain secara tepat dalam organisasi,
9. Meyakini bahwa penerapan hanya sebatas dokumentasi prosedur-prosedur, bukan untuk peningkatan hasil-hasil
10. Penerapan sistem ini dilakukan sebelum dilakukan pemeriksaan dan peninjauan yang seksama terhadap sistem yang ada
Sumber : isoindonesiacenter.com
Kesulitan Penerapan ISO :