Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Pelabuhan Benoa

Pelabuhan Benoa adalah pelabuhan campuran yang dibangun sekitar tahun 1920
seiring dengan keberadaan bangsa Belanda di Kota Denpasar. Pada awalnya batas daerah
kerja dan kepentingan pelabuhan Benoa didasarkan pada gambar peta pelabuhan zaman
Belanda yang ditetapkan dalam Staadblad nomor 16 tanggal 8 Januari 1926 dengan posisi
geografi pada 084500 LS dan 115 13 00 BT, dengan jarak kurang lebih 10 KM
dari ibukota Denpasar
Pelabuhan ini dibuka dan diusahakan sejak tahun 1924 (stb. 1924 No. 378) dan daerah
lingkungan kerjanya ditetapkan atas dasar stb.1926 No.16. Berdasarkan surat keputusan
bersama (SKB) Mendagri dan Menteri perhubungan No. 15 tahun 1990 / KM. 18 tahun 1990
tanggal 14 Januari 1990 tentang batas-batas daerah lingkungan kerja pelabuhan dan daerah
lingkungan kepentingan pelabuhan.
Pelabuhan Cabang Benoa sebagai suatu badan usaha sejak tahun 1945 telah mengalami
beberapa kali perubahan status yaitu:
- Tahun 1945 1964 berbentuk perusahaan Jawatan (Perjan) Pelabuhan
- Tahun 1983 1991 berbentuk Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan
- Tahun 1991 berbentuk PT(PERSERO) Pelabuhan Indonesia III yang didirikan
berdasarkan PP RI No. 58 Tahun 1991 dengan akte Notaris No. 5 tanggal 1
Desember 1992.
Pelabuhan Benoa merupakan salah satu cabang pelabuhan dibawah
pengelolaan dan pengusahaan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III. Berdasarkan Surat
Keputusan Direksi PT. (Persero) Pelindo III Nomor 724/KPTS.BL.382/PIII-92 tanggal 23
Desember 1992, Pelabuhan Benoa termasuk peringkat pelabuhan kelas 2 (dua) dan
diklasifikasikan sebagai pelabuhan andalan.
Berbagai potensi yang dimiliki daerah Bali yang berkembang sangat pesat seperti
ekspor hasil kerajinan dan garment, ikan tuna, objek-objek wisata baik wisata budaya
maupun wisata bahari serta lokasi Pelabuhan Benoa yang strategis maka PT. (Persero)
Pelabuhan Indonesia III mengarahakan pengembangan Pelabuhan Benoa untuk
mampu berfungsi sebagai Pelabuhan Pariwisata, Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan
Petikemas, Pelabuhan BBM dan faslitas penujang keselamatan pelayaran.
Berdasarkan kebijakan tersebut, karenanya pelabuhan Benoa sebagai
pelabuhan pariwisata harus terintegrasi dengan berbagai fungsi eksisting pelabuhan yaitu
pelabuhan petikemas, pelabuhan perikanan, terminal penumpang domestik.

Anda mungkin juga menyukai