ANTARA
Penyusunan
RENCANA DETAIL TATA RUANG
WP ARJASARI
P E M E R I N T A H KABUPATEN BANDUNG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TA - 2021
Sistematika Pendahuluan
01
Pembahasan
Kebijakan 02
Gambaran Umum
03
Analisis
04
Konsep
05
01
Pemahaman Pekerjaan
1. Latar Belakang
2. Maksud, Tujuan & Sasaran
3. Output
01 PENDAHULUAN
MAKSUD
memberikan arahan bagi pembangunan BWP Arjasari yang
lebih tegas dalam upaya pengendalian, pengawasan
LATAR BELAKANG :
pelaksanaan, pembangunan fisik secara terukur, baik dari
• Dinamika dan pola Perkembangan wilayah yang pesat sehingga diperlukan nya segi kualitas maupun segi kuantitas, sehingga terjadi
Kegiatan Penantaan Ruang. sinkronisasi pelaksanaan pembangunan di wilayah
• Amanah di UUCK Pada Pasal 14 ayat 2 Pemerintah Daerah wajib menyusun dan Kabupaten Bandung.
menyediakan RDTR dalam bentuk digital dan sesuai standar
• RDTR Sebagai jembatan yang menghubungkan kebijakan RTRW
Kabupaten/Kota dengan rekayasa dan rancang bangun lingkungan binaan. TUJUAN
RDTR sebagai RDTR sebagai landasan spasial
• Dibutuhkannya pedoman rencana detail tata ruang (RDTR) sebagai Konfirmasi pembangunan serta dasar pemberian izin (KKPR) dan
KKPR dan Persetujuan KKPR instrumen Pemanfaatan, pengendalian dan Pengawasan
• RDTR dibutuhkan sebagai Alat Pemanfaatan, Pengendalian dan Pengawasan. tata ruang
pengembangan moda
angkutan umum massal pada
koridor Soreang – Ketapang-
margahayu-kopo-M. Thoha –
dayeuhkolot-Banjaran-
Soreang
Rencana Waduk
Wakap
Rencana Jalan
Pembangunan Jalan bebas
hambatan Padalarang-
Nanjung-Cipatik-Soreang-
Banjaran- Arjasari-
Majalaya-Cicalengka-
Nagreg
01 Arah Pengembangan
103.000
102.500
103.098 Jumlah Penduduk
Berdasarkan Mata Pencaharian
102.000
2016 2017 2018 2019 2020
Pertanian
Buruh Tani
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
sesuai dengan dominasi
Bangunan/ Konstruksi
guna lahannya, sebagian Perdagangan
besar penduduk di Hotel dan Restoran
Kecamatan Arjasari memiliki Angkutan
100
10 20 6
12 50 106
0
0
4. Puskesmas Mangunjaya 0
Poliklinik Puskesmas Puskesmas Posyandu Polindes Apotek
Pembantu
Sumber : Dokumen Kecamatan Arjasari dalam Angka, 2020 dan Dokumen RTRW Kabupaten Bandung
01 Jaringan Jalan Kecamatan Arjasari dan Sekitarnya (Sumber : SK Bup Tahun 2018 Tentang Jalan)
1 Jaringan jalan Kolektor Primer -2 (JKP-2) – Jalan Provinsi
❑ Ruas jalan Dayeuhkolot – Banjaran – Cimaung, merupakan ruas jalan poros utama utara-
selatan di bagian tengah yang melewati Kecamatan Arjasari bagian timur terhubung
dengan pusat WP Banjaran dan WP Baleendah
❑ Ruas jalan pada bagian utara yaitu ruas jalan Bojongsoang – Dayeuhkolot – Baleendah –
Ciparay – Majalaya menghubungkan dengan puat pertumbuhan di utara (Baleendah dan
Bojongsoang)
Ciparay –
Banjaran – Batukarut Banjaran –
NAMA TRAYEK Rancakole
- Arjasari Baros
Arjasari
Tingkat Operasi operasi 45 29 20
izin 150 100 75
Tingkat Operasi 30 % 29 % 27 %
Faktor Muat 38 % 38 % 18 %
Frekuensi rata-rata (Kendaraan) 4 5 4
headway rata-rata 11 menit 11 menit 15 menit
Jenis Kendaraan carry carry carry
Kapasitas 12 12 12
Panjang rute 10 Km 5 Km 9 Km
Umur Kendaraan 9 thn 10 thn 19 thn
Sumber : Dinas Perhubungan
1 Pelayanan Listrik
Pelayanan kebutuhan listrik penduduk di Kabupaten Bandung saat ini dilayani
oleh PT. PLN (Persero) dengan sebaran 10 unit , Kec Arjasari dilayani oleh Kantor
Pelayanan Banjaran
2 Sumber Energi
❑ PLTP Kamojang Unit 1,2 dan 3
❑ PLTP Kamojang Unit 4 dan 5 (Pertamina)
❑ PLTP Drajat unit 1
❑ PLTP Wayang Windu 1 dan 2
❑ PLTA Plengan
❑ PLTA Lamajan
❑ PLTA Cikalong
❑ PLTA Patuha
3 Jaringan Transmisi
❑ Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV yang melewati
Kecamatan Arjasari bagian tengah
❑ Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV yang melewati Kecamatan
Arjasari
4 Jaringan Distribusi
❑ Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
❑ Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV yang melewati Kecamatan
Arjasari
❑ Sambungan rumah dan fasilitas
01 Jaringan Telekomunikasi
Struktur Pusat Pelayanan Ekonomi WP Arjasari Potensi dan Peluang Ekonomi WP Arjasari
Struktur Pelayanan Ekonomi
No Sektor Basis Intensitas Cakupan Struktur Pelayanan
Keterangan Ekonomi
Pelayanan Potensi dan Peluang Pengembangan
No Sektor Basis
1 Permukiman Kecil Merupakan penyangga ▪ Satu kesatuan pengembangan Kegiatan
dan sampai pengembangan permukiman perkotaan dgn Intensitas
perumahan sedang permukiman dari PKLp Banjaran di bagian barat Pelayanan
Pusat pelayanan (Desa Batukarut dan 1 Permukiman Kecil sampai sedang Perdagangan dan jasa lebih melayani WP
PKPLp Banjaran dan Lebakwangi) dan tidak pada skala kota dan regional sehingga
pusat pertumbuhan ▪ Pengembangan harus dibatasi perumahan dibatasi hanya pelayanan lokal (WP dan SWP)
sekitar sesuai daya dukung
▪ Sarana penunjang permukiman
hanya bersifat lokal atau 2 Industri Kecil untuk Skala Merupakan bagian dari kelompok
Pengolahan besar pengembangan kawasan industri Banjaran
internal (kedalam)
(Desa Batukarut dan Lebakwangi) dan tidak
2 Industri Kecil untuk Merupakan bagian dari ▪ Pengembangan harus dibatasi
menambah kawasan industri skala besar
Pengolahan Skala besar kelompok
pengembangan Sedang untuk IKM Penyebaran sentra IKM makanan dan
kawasan industri pengolahan bahan baku industri makanan
Banjaran
Sedang Sentra pengolahan ▪ Pengembangan sentra 3 Sektor Tinggi Pengembangan pusat Pendidikan, penelitian,
untuk IKM komoditi pertanian Penyebaran sentra IKM pertanian, incubator bisnis dan kelembagaan untuk
dan peternakan yang pengolahan komoditi pertanian perkebunan memilih dan meningkatkan :
dan
mengarah kepada dan peternakan ▪ Budidaya komoditas unggulan
peternakan
penyediaan bahan ▪ Meningkatkan nilai tambah komoditi
baku industri makanan unggulan
3 Sektor Tinggi Sentra kegiatan ▪ Penunjang utama IKM Pangan ▪ Pengolahan hasil
pertanian, pertanian, perkebunan (Makanan) ▪ Pengembangan binis, kelembagaan dan
perkebunan dan peternakan ▪ Pemilihan komoditi yang pemasaran
dan memiliki akses pasar yang baik
peternakan (komoditi ubi, singkong, kopi,
ternak susu perah, dll)
▪ Peningkatan nilai tambah)
01 KEDUDUKAN DAN PERAN WP ARJASARI DALAM WILAYAH YANG LEBIH LUAS
2 Analisis Kedudukan dan Keterkaitan Sistem Prasarana WP Arjasari Dalam Wilayah yang Lebih Luas
Kedudukan dan Keterkaitan Sistem Prasarana WP Arjasari Peta Kedudukan dan Keterkaitan Sistem Prasarana WP Arjasari
Struktur Pelayanan Prasarana Dalam Wilayah yang Lebih Luas
Prasarana
No Ketergantungan Cakupan Desa Pengaruh
WIlayah Keterangan
Pelayanan
1 Transportasi Kecil sampai ▪ Pemantapan Ruas jalan ▪ Desa Batukarut dan
sedang Dayeuhkolot – Banjaran – Lebakwangi
Cimaung (Jaln Provinsi) pengembangan kesatuan
merupakan ruas jalan poros permukiman perkotaan
utama utara-selatan di bagian dgn PKLp Banjaran di
tengah bagian barat
▪ Pemantapan ruas jalan ▪ Desa Arjasari, Patrolsari
Banjaran – Pinggir Sari – dan Rancakole dengan
Garduh pengaruh dari Baleendah,
▪ Pemantapan ruas jalan Ciparay dan Majalaya
Pinggir Sari – Gentong –
Baleendah
▪ Pemantapan Terminal Tipe C
Jalur Reaktivasi KA Sejajar
dengan jalan provinsi arah Desa Batukarut dan
Dayeuhkolot ke Banjaran i Lebakwangi pengembangan
sebagian kecil wilayah barat kesatuan permukiman
SAUM (BRT) loop line 1 Sejajar perkotaan dgn PKLp Banjaran
dengan jalan provinsdari di bagian barat
Bandung kearah Banjaran -
Soreang
2 Air Minum Rendah Bagian Dari Wilyah Pelayanan Desa Batukarut, Lebakwangi,
(PDAM) Banjaran dan Soreang dan perlu Wargaluyu dan Baros
meningkatkan sumber air baku
dan sistem pelayanan secara
mandiri
3 Persampaha Tinggi Sistem TPA berada di Ciparay Semua desa
n
4 Air Limbah Tinggi ▪ Sistem IPAL Industri berada Desa Batukarut, Lebakwangi,
di Banjaran
▪ Sistem IPLT Domestik berada Semua desa
di Soreang
01 KEDUDUKAN DAN PERAN WP ARJASARI DALAM WILAYAH YANG LEBIH LUAS
3 Analisis Kedudukan dan Keterkaitan Aspek Lingkungan WP Arjasari Dalam Wilayah yang Lebih Luas
Peta Posisi WP Arjasari Dalam Wilayah DAS dan Cekungan Bandung
Peta Posisi WP Arjasari Dalam Wilayah DAS dan Cekungan Bandung
Transisi
dimitigasi
– 25 %
Peta Posisi WP Arjasari Dalam Wilayah DAS dan Cekungan Bandung Kem ir in g an 15
kiman ir tana
h
h (t r ansisi), ngan permu n Menjaga a
Te n g a gemba ih besar da
Bagian gontrol pen leb
en arnsi
1. M n g k a p infilt
ena
2. M p terjaga
teta
Hulu
2. Menjaga sumber air
3. Mencegah terjadinya bencana banjir bandang dan gerakan tanah ke
wilayah bawah
4. Pariwisata alam terbatas sebagai agrowisata Rekatif Malabar
01 KEDUDUKAN DAN PERAN WP ARJASARI DALAM WILAYAH YANG LEBIH LUAS
4 Analisis Kedudukan dan Keterkaitan Ke Khasan Kawasan WP Arjasari Dalam Wilayah yang Lebih Luas
Permukiman dan
perkotaan dan bawah
Keterkaitan
Transportasi
sistem transportasi 4. Pariwisata alam terbatas
Peran dan Fungsi
Regional perkotaan massal
1 Ekonomi bagian dari PKLp
a. Industri ▪ Pengembangan industri menengah – besar dibatasi sesuai kondisi eksisting dan Banjaran
1. Pengembangan Permukiman
hanya merupakan bagian dari kelompok pengembangan kawasan industri
2. Sarana penunjang permukiman hanya
Banjaran bersifat lokal atau internal (kedalam)
▪ Pengembangan sentra Penyebaran sentra IKM pengolahan komoditi pertanian 3. Pengembangan Pusat Pendidikan Pusat kegiatan
dan peternakan yang mengarah kepada penyediaan bahan baku industri makanan Peranian perkotaan dan
b. Pertanian Pengembangan pertanian lahan basah (sawah) dan komoditi unggulan ubi, singkong, sistem transportasi
kopi, ternak susu perah. perkotaan
Pertanian dan
c. Permukiman ▪ Pengembangan permukiman terbatas sesuai daya dukung
Transisi
▪ Sarana penunjang permukiman hanya bersifat lokal atau internal (kedalam)
Wisata
1. Mengontrol pengembangan
▪ Pengembangan pusat Pendidikan, penelitian, incubator bisnis dan kelembagaan permukiman
untuk memilih dan meningkatkan komoditas unggulan, peningkatan nilai tambah, 2. Pengembangan Komoditi
pengolahan hasil, kelembagaan dan pemasaran unggulan
2 Prasarana Wilayah
a. Transportasi ▪ Pengembangan sistem transportasi perkotaan massal (BRT dan Kereta api
commuter line) di bagian barat (Desa Batukarut dan Lebakwangi) sebagai
kesatuan permukiman perkotaan dgn PKLp Banjaran
b.Prasarana ▪ Satu kesatuan sistem pelayanan regional dengan wiayah lainnya
Ekologi dan
Lingkungan
Wisata
3 Lingkungan
Sistem DAS ▪ Bagian dari kawasan resapan air cekungan Bandung untuk mejaga run-off ke 1. Resapan Utama
wilayah bawahnya dapat tekendali, menjaga sumber-sumber air terutama mata
Hulu
2. Menjaga sumber air
air dan kualitas sungai sebagai sumber air baku wilayah dan menjaga perluasan
3. Mencegah terjadinya bencana banjir bandang dan gerakan tanah
land subsidence kearah tengah
Pariwisata ▪ Kegiatan pariwisata alam dengan lebih memanfaatkan kondisi alam dan terbatas ke wilayah bawah
pada sarana penunjang pariwisata 4. Pariwisata alam terbatas sebagai agrowisata Rekreatif Malabar
4 Sosial Budaya
Kelestarian budaya ▪ Mempertahankan kelestarian budaya sunda yang merupakan wilayah yang
termasuk ke dalam Kawasan Strategis Jelekong
01 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK
1 Analisis Kemampuan Lahan
N Kemampuan
Kelas Definisi Luas/Ha
o Pengembangan
Kemampuan
• Rawan bencana sangat tinggi (terlarang)
1 Kelas A Pengembangan
• Diprioritaskan untuk fungsi kawasan lindung 1,055.98
Sangat Rendah
• Daya dukung tanah dan batuan rendah
• Sangati sulit untuk dikerjakan, erosi tinggi Kemampuan
2 Kelas B • Potensi terjadi bencana Pengembangan
206.35
• Diprioritaskan untuk fungsi kawasan budiaya non terbangun dan Rendah
perkebunan
• Kendala sedang dan memerlukan rekayasa teknis diantaranya
bentang alam bergelombang
Kemampuan
• Daya dukung batuan sedang, ketersediaan air sedang - tinggi
3 Kelas C Pengembangan
• Bebas bencana alam 2,669.95
Sedang
• fungsi kawasan budiaya terbangun terbatas dan potensi
pengembangan lahan pertanian
• Mudah dalam pengorganisasian ruang. Kendala kecil dan tidak
memerlukan rekayasa teknis. Kemampuan
4 Kelas D • Daya dukung batuan tinggi danKetersediaan air sedang Pengembangan
2,345.27
• Diprioritaskan untuk fungsi kawasan budiaya terbangun dan Agak Tinggi
pertanian
Total 6,277.55
Luas
ZONA DAN ARAHAN SPASIAL BENCANA (KETENTUAN (Ha)
DEFINISI/KRITERIA
TIPOLOGI PEMANFAATAN RUANG)
16,82
3,29 37,36
42,53
10,02
89,98
Lahan sesuai untuk bangunan tinggi Lahan tidak sesuai untuk bangunan tinggi
02 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK
4 Analisis Zona Prioritas Pengembangan Kawasan
Untuk zona prioritas pengembangan kawasan sebagai aset jasa lingkungan
yang berada di WP Arjasari adalah sebagai berikut :
Sawah Irigasi
Kebijakan mempertahankan lahan sawah irigasi sebagai asset jasa
lingkungan WP Arjasari dan kebijakan ketahanan pangan adalah
berdasarkan Lahan Baku Sawah (LBS) mengingat kebijakan LP2B belum
ditetapkan lokasi dan luasan sawah.
Sempadan Sungai
Penetapan Sempadan Sungai dimaksudkan untuk pengamanan
prasarana sungai / saluran air serta penataan dan penertiban terutama
akibat keberadaan perkembangan bangunan-bangunan yang dapat
berakibat terganggunya daerah aliran air dalam sungai / saluran.
02 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK
5 Analisis Daya Dukung Lahan Peta Daya Dukung Lahan WP Arjasari
Rumusan Tipologi Penggunaan, Penguasaan dan PENILAIAN PERWUJUDAN POLA PENILAIAN KETIDAKSESUAIAN
Kesesuaian RUANG
Penggunan Lahan Hak Atas Tanah Kesesuaian RTR
q TERWUJUD : Tipologi 6 USULAN PENCABUTAN/PENCIUTAN HAK ATAS TANAH
Tipologi 1 Belum dimanfaatan Skala Besar Tidak sesuai Budidaya q BELUM TERWUJUD : Tipologi 5 DAN PENYESUAIAN KEGIATAN
q TIDAK SESUAI : Tiplogi 1, 2A, 2B, q Ketidaksesuaian pemanfaatan pada kawasan lindung (tipologi 3
Tipologi 2a Sudah dimanfaatkan Skala Besar Tidak Sesuai Budidaya
3, 4 dan Tipologi 4)
Tipologi 2b Sudah dimanfaatkan Di luar Skala Besar Tidak Sesuai Budidaya
q Ketidaksesuaia Pelanggaran Hak Atas Tanah Skala Besar yang
Tipologi 3 Belum dimanfaatkan Semua hak atas tanah Tidak Sesuai Lindung PENILAIAN KETERSEDIAAN
belum dimanfaatkan dan tidak sesuai dengan RTR (sesuai PP
Sudah dimanfaatkan Semua hak atas tanah Tidak Sesuai Lindung
TANAH 43/2021 psl. 12 ayat 1 huruf a) à Tipologi 1
Tipologi 4
Belum dimanfaatkan Semua hak atas tanah Sesuai RTR q TERSEDIA PENYESUAIAN : Tipologi
Tipologi 5 USULAN PENINJAUAN KEMBALI
1, 2b,3, 4,
Tipologi 6 Sudah dimanfaatkan Semua hak atas tanah Sesuai RTR q TERSEDIA AKTUAL: Tipologi 5
q TIDAK TERSEDIA : Tiplogi 6, 2a Ketidaksesuaian keterlanjuran pemberian hak skala besar yang
sudah dimanfaatkan (sesuai PP 43/2021 psl. 12 ayat 1 huruf b) à
Tipologi 2
1. Simpangan Antara Pola Ruang Dan Kondisi Eksisting (Perwujudan) Kawasan Hutan Lindung
2. Simpangan Antara Pola Ruang Dan Kondisi Eksisting (Perwujudan) Kawasan Hutan Produksi
3.
4.
Simpangan Antara Pola Ruang Dan Kondisi Eksisting (Perwujudan) Kawasan Hutan Rakyat
Simpangan Antara Pola Ruang Dan Kondisi Eksisting (Perwujudan) Kawasan Permukiman
Analisis
5.
6.
Simpangan Antara Pola Ruang Dan Kondisi Eksisting (Perwujudan) Kawasan Pertanian Lahan Basah
Simpangan Antara Pola Ruang Dan Kondisi Eksisting (Perwujudan) Kawasan Pertanian Lahan Kering Simpangan Pola
7.
8.
Simpangan Antara Pola Ruang Dan Kondisi Eksisting (Perwujudan) Kawasan Industri
Simpangan Antara Pola Ruang Dan Kondisi Eksisting (Perwujudan) Kawasan Tanaman Tahunan Ruang
9. Simpangan Antara Pola Ruang Dan Kondisi Eksisting (Perwujudan) Kawasan Perdagangan dan Jasa
03 ANALISIS SISTEM PENGGUNAAN LAHAN
1 Analisis Simpangan antara Pola Ruang dan Kondisi Eksisting dan Analisis Neraca Penatagunaan Tanah (NPGT)
Simpangan Antara Pola Ruang Simpangan Antara Pola
Dan Kondisi Eksisting Ruang Dan Kondisi Eksisting
(Perwujudan) WP Arjasari (Perwujudan) Baru WP
Arjasari
-0,40%
-0,42% “Diperkirakan hingga akhir tahun perencanaan tahun 2040 jumlah
-0,60%
penduduk WP Arjasari mencapai 128.712 jiwa”
04 ANALISIS KEPENDUDUKAN
2 Proyeksi Penduduk Berdasarkan Pengembangan Kegiatan
Skenario Pertambahan Penduduk dari Aktivitas Industri 10 Tahun Pertama Skenario Pertambahan Penduduk dari Aktivitas Industri 20 Tahun Mendatang
5 sampah, limbah, dan daur 0,37 nB -1,58 5 sampah, limbah dan daur Transportasi dan pergudangan
ualng ulang + + I
Penyediaan akomodasi dan makan minum
6 Konstruksi 0,86 nB -7,27 6 Konstruksi - + II
Informasi dan komunikasi
Perdagangan besar dan Perdagangan besar dan
7 eceran; resparasi mobil dan 0,90 nB -10,03 7 eceran; reparasi mobil dan Jasa keuangan dan asuransi
1500000
sepeda motor sepeda motor - + II Real estate
-500000
07 ANALISIS PARIWISATA
Kondisi Pariwisata WP Arjasari
5
08 ANALISIS TRANSPORTASI –Sistem Jaringan-
Pengembangan Utilitas Jalan Berdasarkan Rencana Di Wp Arjasari
KLASIFIKASI RENTANG
RENDAH <0,24
SEDANG 0,24-0,34 18%
TINGGI >0,34
64% Wilayah
Perencanaan Arjasari 18% Secara umum arah pergerakan penduduk WP Anjarsari berorientasi ke pusat kegiatan di wilayah
memiliki Indeks Mobilitas 64% sekitarnya (Kec. Banjaran, dan Kec. Ciparay)
Rendah • Bagian Barat WP Arjasari (Desa Lebakwangi, Batukarut Baros, Mangunjaya, Mekarjaya)
pergerakan berorientasi ke Kecamatan Banjaran.
• Bagian Timur (Rancakole, Ancolmekar,Pinggirsari) pergerakan mengarah Ke Kec. Ciparay
Sumber : Hasil Analisis 2021 • Bagian utara Wargaluyu pergerakan menuju Kec. Banjaran
08 ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN –Tingkat Pelayanan-
SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN SARANA PERIBADATAN
88 156
90 160 106
120
80 140 100
69
70
120 80
60 55
100 88 60 44
50
80 40
40
30 23 20
60 1 1
20 18 44
20 11 0
40
MUSHOLA MASJID KECAMATAN
10 5
20 11 11 Sarana Eksisting Tahun 2020 KEBUTUHAN SARANA
0 4 4 3 4 2 5 3
TK SD/MI MTs/SLTP MA/SLTA/SMK 0
Sarana Eksisting Tahun 2020 KEBUTUHAN SARANA KEBUTU
Sarana HAN
No Sarana Eksisting SARANA TP% KET
Tahun 2020
Jumlah Yang Jumlah 2040
No Sarana TP (%) Ket. Sarana Eksisting Tahun 2020 KEBUTUHAN SARANA
Ada Standar
1 MUSHOLA 106 44 >100% Mencukupi
1 TK 5 88 6 kurang
2 SD/MI 55 69 80 kurang 4 MASJID KECAMATAN 1 1 100% Mencukupi
Jumlah Yang Jumlah
3 MTs/SLTP 20 23 87 kurang No Sarana
Ada Standar
TP (%) Ket.
4 MA/SLTA/SMK 18 11 >100 Mencukupi 1 PUSKESMAS 4 4 >100 cukup
2 PUSTU 3 4 82 kurang
3 POLIKLINIK 2 11 18 kurang
4 POLINDES 5 44 11 kurang
5 POSYANDU 156 88 >100 cukup
6 APOTEK 3 11 27 kurang
4.429,27 Ha 2.160,02 Ha
MENCUKUPI
214.619 Jiwa
150.000
153.470 Jiwa 100.000
50.000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324
MENCUKUPI PROYEKSI PENDUDUK DAYA TAMPUNG PENDUDUK
10 STRUKTUR INTERNAL WP - Penentuan Hierarki Pusat Pelayanan-
Hirarki Pusat Pelayanan Eksisting Hasil Analisis METODE PENENTUAN HIERARKI
Untuk menentukan sistem pusat pelayanan di WP Arjasari perlu diketahui terlebih dahulu
hirarki pusat-pusat kegiatan mengunakan pendekatan /metode :
1. Indeks pelayanan
2. Skalogram
3. Ranksize
4. sturges
INDEK
SKALOGRAM RANK SIZE ZIPF STURGES
NO DESA PELAYANAN TOTAL RANK TITLE
RANK SKOR RANK SKOR ORDE SKOR ORDE SKOR ORDE SKOR
1 Batukarut II 3 II 3 II 3 I 4 I 4 17 TINGGI PPK
2 Mangunjaya IV 1 IV 1 II 3 III 2 III 2 9 RENDAH PPL
3 Mekarjaya IV 1 IV 1 II 3 IV 1 IV 1 7 RENDAH PPL
4 Baros IV 1 IV 1 II 3 II 3 II 3 11 SEDANG SPPK
5 Lebakwangi III 2 III 2 I 4 I 4 I 4 16 TINGGI PPK
6 Wargaluyu IV 1 IV 1 II 3 III 2 III 2 9 RENDAH PPL
7 Arjasari I 4 I 4 II 3 I 4 I 4 19 TINGGI PPK
8 Pinggirsari IV 1 IV 1 II 3 I 4 I 4 13 SEDANG SPPK
9 Patrolsari IV 1 IV 1 II 3 II 3 II 3 11 SEDANG SPPK
10 Rancakole IV 1 IV 1 II 3 II 3 II 3 11 SEDANG SPPK
11 Ancolmekar IV 1 IV 1 III 2 IV 1 IV 1 6 RENDAH PPL
TOKOH
MASYARAKAT
PERANGKAT
DAERAH
• Penyusunan RTR
• Peninjauan Kembali
• Pertimbangan dan Persetujuan KKPR ASOSIASI AKADEMISI
ASOSIASI PROFESI
BIN
Peninjauan Kembali/Revisi
RTR
PERENCANAAN
PENGENDALIAN
Rencana Tata Ruang PEMANFAATAN RUANG
Darat dan Laut
Pengenaan Sanksi
Pengendalian
Perwujudan RTR
Sinkronisasi Program
Pemberian Insentif &
Disinsentif
NODES
Merupakan sebuah titik strategis yang dapat pula dikatakan sebagai simpul
atau lingkaran daerah strategis. Nodes menjadi suatu tempat yang cukup
strategis, karena bersifat sebagai tempat bertemunya beberapa NODES
kegiatan/aktifitas yang membentuk suatu ruang dalam kota. Pada kawasan
Kecamatan Arjasari elemen yang dapat dikategorikan dalam nodes adalah :
1. Terminal Arjasari
2. Pasar
3. Titik-titik yang merupakan pintu keluar antara
kawasan Industri dengan wilayah lainnya
13 ANALISIS ZONASI
1 ZONA HUTAN LINDUNG
Pencemaran
Zona Kegiatan/pemanfaatan Karakteristik Kegiatan Dampak/Gangguan Keterangan Penilaian
No Data Fisik Polusi
Rencana
Umum Aksesoris
1. Terganggunya
1. Berada di Kaki Gunung 1. Permukiman tidak compatible pada zona hutan lindung
KDB : 20 % Hutan Lainnya kelestarian fungsi hutan Udara : -
Malabar dimana permukiman dilarang pada zona ini
lindung
2. Merupakan sumber air bersih
2. Terjadinya kerusakan 2. Sawah dilarang pada zona ini karena dapat merubah fungsi
KLB : 0,2 Kolam (sumber air Citiis) untuk Air : √
hutan dari hutan lindung itu sendiri sebagai fungsi pelestarian
beberapa Desa
LB : 1
Hutan Hutan Permukiman Tanah : √
1 Lantai
Lindung Lindung
GSB : - Sawah Suara :-
Luas : Semak belukar
Tanah kosong
Tanaman
campuran
Tegalan/Ladang
13 ANALISIS ZONASI
1 ZONA PERLINDUNGAN SETEMPAT
Karakteristik Pencemar
Zona Data Kegiatan/pemanfaatan Dampak/Gangguan Keterangan Penilaian
No Kegiatan an Polusi
Rencana Fisik
Umum Aksesoris
1. Terganggunya
fungsi RTH sebagai
pengendalian air
KDB : Tegalan/Lad
larian yang Udara : -
10 % ang
berakibat
terjadinya Bangunanan
Sebagain genangan permukiman yang
besar Berupa 2. Terganggunya berada di zona RTH
KLB : 0 RTH taman,Lapan pelestarian dan tidak compatible dan
4 RTH kelurahan Sawah gan sepak perlindungan Air : √ berdampak terhadap
,1
(RTH-4) Bola, keanekaragaman keberlangsungan
lapangan hayati sungai serta dapat
volly 3. Berkurangnya menyebabkan terjadi
LB : 1 Lapangan ruang alternatif nya banjir
Tanah : -
Lantai Oleahraga mitigasi/evakuasi
bencana
GSB : - Permukiman Suara :-
Semak
Luas :
Belukar
13 ANALISIS ZONASI
1 ZONA RUANG TERBUKA HIJAU SKALA RW (RTH -5)
Kegiatan/pemanfaatan
No Zona Rencana Karakteristik Kegiatan
Umum Aksesoris
Hutan Lainnya
Irigasi
Kesehatan 1. Sebagaian besar di setiap desa
Kolam mempunyai Tanaman Pangan (Sawah)
Pendidikan 2. Merupakan sektor yang dominan di
Perdagangan dan Jasa Kecamatan Arjasari
Peribadatan
3. Berada di lereng-lereng bukit yang
3 Pertanian Tanaman Pangan (P-1) Perkantoran
Perkebunan menyesuaikan kontur kecamatan
Permukiman arjasari
Sawah 4. Banyak berubah menjadi kawasan
Semak belukar permukiman seiring dengan
Tanah kosong perkembangan pembangunan
Tanaman campuran
Tegalan/Ladang
13 ANALISIS ZONASI
1 ZONA HOLTIKULTURA (P-2)
N Zona Kegiatan/pemanfaatan
Karakteristik Kegiatan
o Rencana Umum Aksesoris
Rumah 1. Tersebardi seluruh desa
tinggal dengan produk unggulan
Semak yaitu ubi ungu yang
Holtikultur Tegalan merupakan komoditas
4 Pertanian sawah
a (P-2) eksport
2. Banyak beralih fungsi
kolam menjadi permukiman
13 ANALISIS ZONASI
1 ZONA PETERNAKAN (P-4)
Pencemaran
Kegiatan/pemanfaatan Karakteristik Kegiatan Dampak/Gangguan Keterangan Penilaian
No Zona Rencana Data Fisik Polusi
Umum Aksesoris
KDB : 70 % Pekarangan Udara : √ Terdapat rumah deret di
Sering terjadi
KLB : 0,7 – 1,4 Lahan Parkir 1.Barada Akses jalan utama banjaran Air : √ kawasan industri dimana
kemacetan diakibatkan
LB : 1 – 2 Lantai Jalur Hijau dan Pulau dengan arus lalulintas yang cukup Tanah :- terdapat dampak yang
arus kendaraan besar
GSB : 25 Meter Jalan padat Suara : √ harus
Kawasan yang dari dan menuju
Kawasan KDH : 10 Rumah Deret diatasi/diinternalisasikan
Peruntukan 2.Bangunan untuk berjualan ke pabrik serta akibat
6 Peruntukan Industri Kimia dalam ketentuan terbatas
Industri menengah berhimpitan dan tidak memiliki pekerja pabrik yang
Industri Industri Pengrajin dan/atau bersayarat.
- besar GSB Samping datang dan pulang di
KDB : 80 % Pedagang Kaki Lima
3.Berdekatan dengan jalan kereta api waktu yang hampir
KLB : 0,8 – 1,6
sama
LB : 1 – 2 Lantai yang tidak aktif lagi
GSB : 351 Meter
13 ANALISIS ZONASI
1 ZONA PARIWISATA (W)
Pencemaran
Zona Kegiatan/pemanfaatan Karakteristik Kegiatan Dampak/Gangguan Keterangan Penilaian
No Data Fisik Polusi
Rencana
Umum Aksesoris
1. Tidak terdapatnya
penampungan sampah berpotensi
1. Berada di Jalan Utama terjadinya pencemaran lingkungan
KDB : 70 % Banjaran-pInggirsari yang diakibatkan oleh masyarakat
KLB : 0,7 – 2,1 2. Bangunan didominasi yang membuang sampah tidak
LB : 1 – 2 Lantai Bengkel Sepeda Motor oleh bangunan modern pada tempat nya dan berpotensi
mencemarkan lingkungan sekitar Bengkel tidak compatible
GSB : 0 – 1 Meter Rumah Kost 3. Tidak terdapat ruang
Udara : √ pada zona ini, tidak
LP : 71 – 263 m2 Perumahan Warung – Kios hijau/perkarangan seperti sungai dan mata air
8 Perumahan Kepadatan Salon/Barber Shop 4. Fasade tidak beraturan 2. Drainase yang tersedia belum Air :- diperkenankan berbatasan
cukup untuk menampung air Tanah :- dengan zona perumahan
KDB : 80 % Tinggi Rumah Makan dan tidak memiliki estetika
KLB : 0,8 – 2,4 Konter 5. Belum terlayani/terdapat dengan debit yang besar dimana Suara : √ dapat menimbulkan
lokasi sebagian besar berkontur kebisingan
LB : 1 – 2 Lantai Toko TPS dan Drainase
GSB : 0 – 1 Meter 6. Bangunan untuk dan berpotensi terjadi banjir
LP : 71 – 263 m2 berjualan berhimpitan dan Bandang
tidak memiliki GSB Samping 3. Tidak adanya GSB dapat
memperluas potensi kerusakan
bila terjadi kebakaran
13 ANALISIS ZONASI
1 ZONA PERUMAHAN KEPADATAN SEDANG (R-3)
Pencemaran
Kegiatan/pemanfaatan rakteristik Kegiatan Dampak/Gangguan Keterangan Penilaian
Zona Rencana Data Fisik Polusi
Umum Aksesoris
Panti Asuhan
Warung - Kios
Konter
1. Tidak terdapatnya
Pusat Perbelanjaan (Eceran/Grosir) 1. Aksesoris Warung,
penampungan
Sewa Guna Usaha (Leasing) Industri rumah tangga
sampah berpotensi
Paud/TK compatible dengan zona
KDB : 60 % terjadinya
Restoran – Rumah Makan tetapi luaswarung tidak >
KLB : 0,7 – 2.1 pencemaran
Foto Copy 10% dari total luas
LB : 1 – 2 Lantai 1. Barada jauh dari jalan utama lingkungan yang
Masjid bangunan. Pertumbuhan
GSB : 0 – 3 dan berada di pinggiran wilayah diakibatkan oleh
Toko warung industri rumah
Meter kecamatan masyarakat yang
Kolam dan Keramba tangga dan mini market
LP : 71 – 3.939 2. Bangunan didominasi oleh membuang sampah
Bengkel Sepeda Motor perlu dikendalikan dan
m2 bangunan tradional tidak pada tempat nya
Musholla / Surau adanya pembatasan jenis
3. Masih meiliki lahan dan berpotensi Udara :
Toko Bangunan kegiatan aksesoris agar
Perumahan perkarangan yang cukup luas mencemarkan Air : √
Posyandu tidak menimbulkan
Perumahan Kepadatan 4. Fasade tidak beraturan dan lingkungan sekitar Tanah :-
Trapo Listrik ekternalitas negatif.
Sedang tidak memiliki estetika seperti sungai dan Suara : √
KDB : 70 % Gardu Distribusi 2. Bengkel dan
5. Belum terlayani/terdapat TPS mata air
KLB : 0,7 – 2.1 Industri Kerajinan Pergudangan tidak
dan Drainase 2. Drainase yang
LB : 1 – 3 Lantai Peternakan compatible pada zona ini,
6. Bangunan untuk berjualan tersedia belum cukup
GSB : 0 – 3 Praktek Dokter tidak diperkenankan
berhimpitan dan tidak memiliki GSB untuk menampung air
Meter Pergudangan berbatasan dengan zona
Samping dengan debit yang
LP : 71 – 3.939 Bengkel Meubel/Furniture perumahan dapat
besar dimana lokasi
m2 Cafe menimbulkan kebisingan
sebagian besar
Penggilingan Padi dan kemacetan akibat
berkontur dan
Rumah Kost kegiatan bongkar muat
berpotensi terjadi
TPS pergudangan.
banjir Bandang
Air Minum Isi Ulang
Gedung Olahraga
Industri Makanan dan Minuman
Laundry
13 ANALISIS ZONASI
1 ZONA PERUMAHAN KEPADATAN RENDAH (R-4)
Dampak/G Pencemaran
Zona Kegiatan/pemanfaatan Karakteristik Kegiatan
No Data Fisik angguan Polusi
Rencana
Umum Aksesoris
1. Berada di Jalan
KDB : 40 % Utama Arjasari
KLB : 0,8 – Lapangan 2. Sebagian Besar
2.4 Masjid merupakan kawasan Udara : -
LB : 1 – 2 Pos Keamanan non terbangun Air :-
Lantai SPU Skala Lahan Pertanian 3. Terdapat gedung Tanah :-
11 SPU - Suara :-
GSB : 0 – 1 Kota Kering pengelola dan gedung
Meter Lahan Parkir kantor sebagai
LP : 0.05 – Perguruan Tinggi pelayanan kegiatan
200 Ha atau Akademi universitas
4. Belum terlayani
oleh TPS
13 ANALISIS ZONASI
1 ZONA SPU SKALA KECAMATAN (SPU-2)
Dampak
Zona Kegiatan/pemanfaatan Karakteristik Kegiatan Pencemaran Polusi
No Data Fisik /Gangguan
Rencana
Umum Aksesoris
KDB : 70 % 1. Berada di Jalan Utama
KLB : 0,7 – Masjid Arjasari Drainase yang
1,4 Lapangan 2. Sebagian besar sudah tersedia belum Udara : √
LB : 1 – 2 Lahan Parkir memiliki lahan parkir cukupuntuk Air :-
Lantai Pekarangan 3. Sebagian besar berupa menampung air Tanah :-
12 SPU GSB : 8 - SPU Skala SMU/Kristen/M pelayanan umum berupa dengan debit yang Suara :-
10 Meter Kecamatan A/SMK kesehehatan,peribadatan besar sehigga
LP : 3.19– SLTP/Krsten/MT dan pendidikan berpotensi
9.687 m2 S 4. Belum terlayani oleh T meluap dan
Puskesmas terjadi genangan
13 ANALISIS ZONASI
1 ZONA SPU SKALA KELURAHAN (SPU-3)
Eksisting
KDB : 80%
KLB : 0,8
Pasar TPS Pool Angkutan Kota GSB : 25 METER
Dampak/ Pencemaran
Kegiatan/pemanfaatan Karakteristik Kegiatan Keterangan Penilaian
No Zona Rencana Data Fisik Gangguan Polusi
Umum Aksesoris
KDB : 60 %
KLB : 0,6 – 1,2 1. Berada di semua Desa
LB : 1 – 2 Lantai Berupa Kantor Desa Pelayanan kesehatan berupa
GSB : 2 – 8 Meter Kantor BPD Berada di jalan yang Udara : √
2. Tidak memiliki lahan Puskesmas Pembantu atau
LP : 153 –2.796 m2 Puskemas Pembantu parkir sempit dan keterbatasan Air :-
polindes pada Kantor desa
16 Perkantoran Posyandu 3. Terdapat pelayanan lahan parkir perpotensi Tanah :-
KDB : 70 % Suara :- compatible akan tetapi harus di
Kantor Kecamatan kesehatan pada zona terjadi nya gangguan
KLB : 0,6 – 1,4 sediakan pengelolaan limbah
Kantor Kelurahan/Desa perkantoran ini Lalu Lintas
LB : 1 – 2 Lantai tersendiri
GSB : 2 – 8 Meter
LP : 153 –2.796 m2
13 ANALISIS ZONASI
1 ZONA TRANSPORTASI (TR)
merupakan bidang
4 Kawasan Dibawah dibatasi oleh radiu
permukaan Horizontal Dalam kepentingan pesaw
waktu akan menda
KETENTUAN PEMANFAATAN
Ketentuan khusus kegiatan sawah yang termasuk ke
dalam Lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B)
terhadap sub zona adalah :
a. Dilarang melakukan alih fungsi atau konversi lahan
sawah dengan pengecualian dalam rangka pengadaan
tanah untuk kepentingan umum dan penanggulangan
bencana dengan mengganti luasan lahan sawah yang
akan dialihfungsikan yang disediakan oleh pihak yang
mengalihfungsikan dan memberlakukan kompensasi
terhadap nilai investasi infrastruktur yang telah
dibangun.
KETENTUAN PEMANFAATAN
KETENTUAN PEMANFAATAN
a. mengembangkan struktur alami dan atau buatan
untuk mitigasi bencana banjir;
b. menyediakan ruang jalur evakuasi;
c. menyediakan bangunan tinggi 2 (dua) lantai atau
lebih dengan elevasi lantai dasar bangunan
setinggi muka luapan air;
d. bangunan yang telah ada dapat berfungsi sebagai
tempat evakuasi sementra dengan akses tangga
darurat dan atau akses kendaraan darurat
menuju tempat evakuasi;
e. pelarangan pembangunan hunian baru dan untuk
hunian yang telah ada tidak dapat diperluas atau
dikembangkan penggunaannya dan/atau
ditingkatkan pemanfaatannya
05
KONSEP STRUKTUR RUANG
KONSEP RDTR WP PERKOTAAN ARJASARI
Pelestarian Kawasan lindung terutama dibagian selatan
WP Perkotaan Arjasari, Pengendalian Perubahan • Kecamatan Arjasari merupakan bagian dari WP
gunalahan pertanian menjadi permukiman.Pada bagian Banjaran,
utara barat diarahkan sebagai Kawasan industry dan • Kecamatan Arjasari ditetapkan sebagai Pusat
perdagangan dan jasa. Bagian terngah sebagai pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yang berfungsi:
Pemerintahan, Kawasan Pendidikan,pusat komersial, dan PENGNGUNAAN ✓ Permukiman penyangga Banjaran dan
pendukung kegiatan industri. Bagian timur sebagai LAHAN majalaya,
✓ Pertanian tanaman pangan dan Holtikultura
kawasan permukiman dan perdagangan dan jasa. (sebutkan desanya)
✓ Perkebunan (sebutkan Komoditi dan Lokasi
nya)
✓ wisata alam (sesuaikan dengna Ripda)
WP STRUKTUR sebutkan jenis wisatanya dan lokasinya
PERKOTAAN RUANG
JARINGAN ✓ kehutanan dan konservasi
ARJASARI WILAYAH
KONEKTIFITAS ✓ Pusat pendidikan pengembangan pertanian
hasil pengolahan pertanian
Termasuk Kepada WP KK Cekungan Bandung, Kabupaten Bandung, diarahkan sebagai bagian dari PKN
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA Kawasan Perkotaan Bandung Raya dengan peran menjadi pusat koleksi dan distribusi skala internasional,
BARAT NO.22 TAHUN 2010 TENTANG
nasional atau beberapa provinsi, dengan kegiatan utama industri non-polutif, agro industri, wisata alam,
RTRW PROV.JAWA BARAT
pertanian dan perkebunan.
“WP Arjasari Termasuk kepada Kawasan cekungan bandung dan ditetapkam sebagai Pusat
Pelayanan Lingkungan (PPL) yang berfungsi sebagai perumahan, permukiman, pertanian,
perkebunan, wisata alam, agroindustri, kehutanan dan konservasi ”
PERUMUSAN TUJUAN PENATAAN RUANG
KAWASAN INDUSTRI
Kawasan Industri Pottensial
Perwujudannya direncanakan sebagai kota yang memiliki potensi Kawasan Industri dengan luas ± 128,95 Ha
“Terwujudnya WP
Arjasari Sebagai PRODUKTIF
Kawasan Industri Memberikan Nilai Tambah Ekonomi
Potensial yang PRODUKTIF adalah proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk
kesejahteraan masyarakat, sekaligus meningkatkan daya saing.
Produktif,
Berdaya saing BERDAYA SAING TINGGI
Tinggi, dan Pengoptimalan Potensi Wilayah, Peningkatan Produktifitas
berkelanjutan BERDAYA SAING TINGGI yaitu mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya melalui peningkatan produktifitas, nilai tambah dan
persaingan demi kesejahteraan masyarakat yang dapat diartikan sebagai refleksi tingkat produktivitas, kemajuan, persaingan dan
serta berwawasan kemandirian suatu daerah..
lingkungan .”
SUISTANABLE
(Berkelanjutan)
BERKELANJUTAN adalah kondisi kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, termasuk pula antisipasi
untuk mengembangkan orientasi ekonomi yang dapat mengefisienkan pemanfaatan sumberdaya alam. Hal ini dilakukan sesuai prinsip
sustainable development bahwa pemanfaatan sumberdaya selain memenuhi kebutuhan sekarang juga dapat menjamin terpenuhinya
kebutuhan generasi mendatang.
BERWAWASAN LINGKUNGAN
(Pembangunan Berwawasan Lingkungan)
BERKELANJUTAN Perencanaana dengan menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang
terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup masyarakat
STRUKTUR INTERNAL WP - Penentuan Hierarki Pusat Pelayanan-
Hirarki Pusat Pelayanan Eksisting Hasil Analisis Rencana Pengembangan Rencana Pusat Pelayanan WP Arjasari
Wilayah :
Landasan 3
Kaidah-kaidah perencanaan KAIDAH-KAIDAH PERENCANAAN TATA RUANG
tata ruang . • Prinsip Optimasi Ruang
• Keseimbangan internal-eksternal
• Berwawasan lingkungan
• Keterpaduan
• Estetika
• Mengakomodasi aspirasi masyarakat
STRUKTUR INTERNAL WP -Pembagian Sub Wilayah Pengembangan( SWP) -
SUB WP A
SUB WP C
DASAR PERTIMBANGAN Diarahkan sebagai PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) Batukarut, dengan fungsi
pelayanan sebagai pusat industri, simpul transportasi,pusat komersial, dan Diarahkan sebagai PPK (Pusat Pelayanan
perumahan pendukung kegiatan industri Kawasan) Arjasari, dengan fungsi pelayanan
sebagai pusat Pemerintahan, Kawasan
Berdasarkan Permen ATR/BPN No. 11 Tahun Pendidikan,pusat komersial, dan pendukung
kegiatan industri
2021, bahwa pembagian Sub WP dilakukan
berdasarkan beberapa kondisi sebagai berikut:
1. Morfologi wilayah perencanaan
(homogenitas kondisi fisik, ekonomi, dan
sosial budaya)
2. Keserasian dan keterpaduan fungsi Sub
WP; dan
3. Jangkauan dan batasan pelayanan untuk
keseluruhan WP dengan memperhatikan
rencana struktur ruang.
4. Kondisi eksisting penggunaan lahan
5. arahan pengembangannya di masa datang
SUB WP B
Diarahkan sebagai SPPK Baros dengan
fungsi sebagai kawasan pariwisata budaya,
Hutan lindung dan kawasan pengembangan
pertanian tanaman pangan
SWP DESA LUAS DESA LUAS SWP
Batukarut 196,20
SWP A Lebakwangi 247,76 1.105,44
Wargaluyu 661,47
Baros 536,89
SWP B Mangunjaya 813,78 1.739,61
Mekarjaya 388,94
Arjasari 831,15
SWP C 2.057,21 SUB WP D
Pinggisari 1.226,06 Diarahkan sebagai SPPK Rancakole dengan
Ancolmekar 523,20 fungsi sebagai Kawasan permukiman,
perdagangan dan Jasa, dan Kawasan hutan
SWP D Patrolsari 563,93 1.375,29 lindung
Rancakole 288,16
KONSEP STRUKTUR JARINGAN JALAN
Rencana Pembangunan Terminal
tipe C (Desa Arjasari)
Ilustrasi Konsep
Rencana
Pembngunan TPS
3R (Reuse, Reduce
dan Recycle)
Sampah pada WP
Kawasan Perkotaan
Arjasari
KONSEP STRUKTUR JARINGAN AIR MINUM
Sistem ini dilakukan dengan mengalirkan air limbah domestic dari sumber
secara kolektif ke Sub-Sistem pengolahan Terpusat untuk diolah sebelum
dibuang ke badan air permukaan
87%