Anda di halaman 1dari 32

Sistem Transportasi Massal dan

Infrastruktur Pendukungnya
Apa itu transportasi massal ?
Transportasi massal adalah sebuah sarana berkendara bagi banyak
orang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dan
dianggap mampu untuk memberikan efisiensi waktu, tempat dan
biaya di berbagai wilayah semakin diperbaiki dari waktu ke waktu
seiring perkembangan zaman dan terciptanya berbagai konsep alat
transportasi modern yang lebih ramah terhadap lingkungan dan
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat pada saat ini.
Fungsi Transportasi (Nasution, 1996:12)
Transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang
pembangunan (the promoting sector ) dan
pemberi jasa (the servicing sector ) bagi
perkembangan ekonomi. Selain itu transportasi
juga memiliki perananpenting yaitu Mengarahkan
pembangunan Prasarana bagi pergerakan
manusia Teknologi transportasi dapat mengubah
arus pembawaan
Apa Kegunaan Transportasi?
Lebih efisien waktu
Masyarakat yang biasanya kerja dengan lokasi yang berada
jauh dari rumah tentunya sangat menyita waktu,tidak jarang
dari mereka menyewa tempat tinggal untuk rumah sementaa
mereka. Dengan adanya kendaraaan,masyarakat tidak perlu
direpotkan lagi oleh hal seperti penyewaan rumah
Lebih menghemat uang
Mereka yang seharusnya mengeluarkan uang untuk
penyewaan rumah atau semacamnya akan lebih dimudahkan.
Harganya lebih terjangkau
Mengapa tidak, kendaraan itu merupakan suatu barang yang
terjangkau karena hampir semua orang mempunyainya.
Dampak Transportasi yang Berlebih
bagi kehidupan
Kemacetan
Kemacetan adalah suatu yang sangat dikhawatirkan oleh masyarakat bahkan
pemerintah karena dengan adanya kemacetan, dapat menurunkan kinerja. Bahkan
dapat merugikan perusahaan sampai milyaran rupiah yang akan berdampak pada
devisa negara yang akan menurun.
Polusi
Polusi berupa gas CO yang dihasilkan oleh bahan bakar transportasi sangat
mengganggu kehidupan karena menipisnya lapisan ozon yang akan memudahkan
menda angkasa mjatuh ke bumu tanpa ada penghalangnya. Selain itu, polusi akan
menyebabakan udara panas karena sinar ultraviolet langsung ke bumi tanpa ada
penghalangnya yang lama-kelamaan akan berdampak pada iklim.
Polusi pada perairan
Jika kendaraan ,banyak secara otomatis penggunaan BBM juga meningkat. Bisa
dibayangkan pengangkutan BBM yang tidak layak dilakukan berulang-ulang akan
menyebabkan tercemarnya perairan laut dan akan merusak terumbu karang yang
akan berakibat juga pada biota laut lainnya.
Polusi tanah
Dengan banyaknya penambangan,maka akan merusak struktur tanah yang berada
di perut bumi.
Perlu Transportasi Massal
Transportasi massal adalah salah satu solusi yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat mengingat
banyaknya dampak yang ditimbulkan oleh
penggunaan transportasi yang berlebihan. Alasan
ini disebabkan dengan beberapa alasan:
Bebas energi karena masyarakat hanya
menggunakan sedikit energi.
Keselamatan lebih terjamin
Kesehatan manusia akan lebih terjaga karena
sedikitnya polusi
Sistem transportasi massal pada umunya
merupakan ankutan umum.

Angkutan umum merupakan sistem


transportasi umum yang dapat digunakan oleh
umum dengan syarat tertentu
Apa saja sistem transportasi massal ?
Darat
Laut
udara
Darat

Angkutan umum
Bus
Taxi
Kereta api
Air
Kapal
Udara
Pesawat terbang
darat
Keunggulan :
Fleksibel dalam hal pelayanan karena sangat mungkin untuk mengubah tujuan/mengubah haluan.
Pencapaian secara langsung ke tempat tujuan.
Kecepatan tinggi.
Rentangannya luas dalam hal pengangkutan barang, dapat menangani ukuran barang yang besar.
Memungkinkan untuk mengubah tujuan di tengah perjalanan. Bisa dinikmati oleh semua
kalangan/lapisan masyarakat.
Harga yang biasanya terjangkau.

Kekurangan :
Sering menyebabkan kemacetan karena padatnya populasi kendaraan jalan raya yang bersifat
pribadi.
Perlu pemeliharaan yang terus menerus.
Dapat menjadi sangat lambat.
Sering terjadi penundaan.
Menyebabkan polusi.
Kereta api
Kelebihan :
Memberikan pelayanan yang cepat dan dapat dipercaya. Barang-barang
yang banyak dapat diangkut. Cocok untuk pengangkutan penumpang,
murah, nyaman, aman, khususnya untuk jarak < 500 km. Menawarkan
akses yang baik sepanjang jalur itu. Rel KA dapat berfungsi sebagai magnet
industri. Merupakan tipe transportasi yang bersih.

Kekurangan :
Biaya operasional dan pemeliharaan tinggi. Untuk jarak yang dekat,
biayanya tinggi. Pelayanan tidak fleksibel karena jalurnya tidak mudah
dialihkan. Kalau akan mengubah jalur harus melalui stasiun. Rutenya tidak
mudah dipindah misal harus memutar. Tidak dapat mengakomodasi
muatan yang tak pantas. Jalur yang sudah lama memberikan beban
keruangan yang sangat besar. Mengganggu jenis transportasi yang lain
misal jalan raya.
Kereta api
Kereta api didefinisikan sebagai sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik
berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang
bergerak di rel. Dengan demikian kereta api hanya dapat bergerak/berjalan pada lintasan/jaringan
rel yang sesuai dengan peruntukannya, hal ini menjadi keunggulannya karena tidak terganggu
dengan lalu lintas lainnya, tetapi dilain pihak menjadikan kereta api menjadi angkutan yang tidak
fleksibel karena jaringannya terbatas.
Kereta api di Stasiun Gambir.
Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan
dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan
dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta api atau gerbong tersebut berukuran relatif luas
sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Untuk angkutan barang
dalam jumlah yang besar dapat digunakan rangkaian lebih dari 50 kereta yang ditarik dan/atau
didorong dengan beberapa buah lokomotif, seperti kereta api babaranjang (kereta api batutu bara
rangkaian panjang)di Sumatera Selatan.
Kereta api merupakan angkutan yang efisien untuk jumlah penumpang yang tinggi sehingga sangat
cocok untuk angkutan massal kereta api perkotaan pada koridor yang padat, tetapi juga digunakan
untuk angkutan penumpang jarak menengah sampai dengan 3 atau 4 jam perjalanan ataupun
untuk angkutan barang dalam jumlah yang besar dalam bentuk curah, seperti untuk angkutan batu
bara. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha
memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam
kota, antarkota, maupun antarnegara.
bus
Layanan bus menggunakan bus di jalan konvensional untuk
membawa penumpang banyak di perjalanan lebih pendek.
Bus beroperasi dengan kapasitas rendah (yaitu
dibandingkan dengan trem atau kereta), dan dapat
beroperasi di jalan-jalan konvensional, dengan bus yang
relatif murah berhenti untuk melayani penumpang. Oleh
karena itu bus yang umum digunakan di kota-kota kecil dan
kota-kota, di daerah pedesaan juga dilengkapi layanan
shuttle untuk menuju kota-kota besar.
Bus rapid transit adalah istilah yang ambigu yang digunakan
untuk bus yang beroperasi pada jalur rel. Bus listrik adalah
bus listrik yang mempekerjakan kawat diatasnya untuk
mendapatkan daya untuk traksi
taxi

Taksi adalah jenis kendaraan untuk disewa


dengan sopir, yang digunakan oleh seorang
penumpang tunggal atau sekelompok kecil
penumpang. Sebuah taksi mengantarkan
penumpang ke lokasi pilihan mereka. Dalam
mode angkutan umum, lokasi pick-up dan drop-
off ditentukan oleh penyedia layanan, bukan oleh
penumpang, meskipun permintaan transportasi
responsif dan saham taksi memberikan modus
bus/taksi hibrida
udara
Kelebihan :
Sistem cepat dan efisien.
Cocok untuk barang-barang yang sangat penting, mudah membusuk, dan
mahal.
Dapat mencapai area yang sulit dijangkau.
Memungkinkan gerakan yang bebas ke mana saja.
Dapat menempuh jarak yang jauh dengan waktu yang singkat.

Kekurangan :
Mahal.
Sangat tergantung pada cuaca dan mudah terganggu oleh partikel-partikel
yang tersuspensi di udara misalnya abu volkanik seperti yang terjadi pada
erupsi gunung api.
Pemeliharaan bandara mahal.
Suara keras dan polusi tinggi.
Pesawat Terbang
Sebuah maskapai penerbangan menyediakan
jadwal layanan dengan pesawat antara bandara.
Perjalanan udara memiliki tinggi hingga
kecepatan yang sangat tinggi, tetapi kali
menimbulkan menunggu besar sebelum dan
sesudah perjalanan, dan karena itu sering hanya
layak jarak yang lebih jauh atau di daerah di mana
kurangnya infrastruktur dasar membuat jenis
transportasi ini tidak mungkin diakses. Maskapai
Bush bekerja lebih mirip halte bus, pesawat
menunggu penumpang dan lepas landas ketika
pesawat sudah penuh.
air
Kelebihan :
Murah.
Jaringan alamiah.
Dapat menggunakan jalur mana saja.
Servis yang fleksibel.
Kanal memacu tumbuhnya industri.
Polusi rendah.

Kekurangan :
Tidak cocok untuk barang-barang yang mudah rusak/membusuk.
Tidak cocok untuk jarak dekat.
Kanal perlu biaya mahal untuk pembangunanya.
Route tidak fleksibel.
Kapal Laut
Kapal laut, adalah kendaraan pengangkut
penumpang dan barang di laut seperti halnya
sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal
biasanya cukup besar untuk membawa perahu
kecil seperti sekoci. Secara kebiasaannya kapal
dapat membawa perahu tetapi perahu tidak
dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya
dimana sebuah perahu disebut kapal selalu
ditetapkan oleh undang-undang dan
peraturan atau kebiasaan setempat.
infrasruktur
Salah satu prioritas kebijakan Presiden Jokowi di masa
pemerintahannya saat ini adalah meningkatkan pembangunan dan
percepatan ekonomi. Salah satunya adalah dengan menggalakkan
pembangunan infrastruktur di banyak sektor, termasuk transportasi.
Tak heran jika kita lihat sekarang ini banyak dibangun pelabuhan dan
lapangan udara di Indonesia, atau jalan-jalan baru dan jalur kereta api
untuk angkutan darat, hingga transportasi massal di 6 kota
metropolitan dan 17 kota besar di Indonesia.
Jakarta, sebagai Ibu Kota negara, tentu mendapat perhatian khusus.
Ada sembilan sistem transportasi massal yang dikembangkan di
wilayah Jabodetabek. Dari light rail transit (LRT) yang dikembangkan
Pemprov DKI Jakarta, LRT Kementerian Perhubungan, LRT Jababeka,
mass rapid transit (MRT), kereta api bandara, kereta cepat, automatic
people mover system (APMS), commuter line, hingga bus rapid transit
(BRT).
terminal
Terminal bus adalah sebuah prasarana
transportasi jalan untuk keperluan menurunkan
dan menaikkan penumpang, perpindahan intra
dan/atau antar moda transportasi serta mengatur
kedatangan dan pemberangkatan kendaraan
umum.
Terminal bus antar moda transportasi yang cukup
besar terdapat di Pelabuhan Penyeberangan
Merak, di mana terjadi pemaduan antara
angkutan penyeberangan dengan angkutan
kereta api dan angkutan Bus.
Terminal penumpang tipe A
Terminal tipe A atau terminal induk berfungsi melayani kendaraan
umum baik secara nasional maupun internasional seperti angkutan
antarkota antarprovinsi dan/atau angkutan lintas batas negara,
angkutan antarkota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan
pedesaan.
Terminal penumpang tipe B
Terminal tipe B atau terminal regional berfungsi melayani
kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam provinsi,
angkutan kota dan angkutan pedesaan.
Terminal penumpang tipe C
Terminal tipe C atau subterminal berfungsi melayani kendaraan
umum kelas kecil seperti angkutan kota dan angkutan pedesaan.
Jalur pemberangkatan dan kedatangan kendaraan umum
Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu
keberangkatan, termasuk di dalamnya tempat tunggu
penumpang (peron) dan tempat istirahat kendaraan umum
Bangunan kantor terminal
Menara pengawas
Loket penjualan karcis bus
Rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang-
kurangnya memuat petunjuk jurusan dan jadwal perjalanan
beserta tarifnya
Pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi.
stasiun
Stasiun kereta api adalah tempat untuk
menaikkan dan menurunkan penumpang yang
menggunakan jasa transportasi kereta api.
Selain stasiun, pada masa lalu dikenal juga
dengan halte kereta api yang memiliki fungsi
nyaris sama dengan stasiun kereta api. Untuk
daerah/kota yang baru dibangun mungkin
stasiun portabel dapat dipergunakan sebagai
halte kereta.
Pada umumnya, stasiun kecil memiliki tiga jalur rel kereta api yang menyatu pada ujung-ujungnya.
Penyatuan jalur-jalur tersebut diatur dengan alat pemindah jalur yang dikendalikan dari ruang
PPKA. Selain sebagai tempat pemberhentian kereta api, stasiun juga berfungsi bila terjadi
persilangan antar kereta api sementara jalur lainnya digunakan untuk keperluan cadangan dan
langsir. Pada stasiun besar, umumnya memiliki lebih dari 4 jalur yang juga berguna untuk keperluan
langsir. Pada halte umumnya tidak diberi jalur tambahan serta percabangan. Pada masa lalu, setiap
stasiun memiliki pompa dan tangki air serta jembatan putar yang dibutuhkan pada masa kereta api
masih ditarik oleh lokomotif uap.
Karena keberadaan stasiun kereta api umumnya bersamaan dengan keberadaan sarana kereta api
di Indonesia yang dibangun pada masa zaman Belanda, maka kebanyakan stasiun kereta api
merupakan bangunan lama yang dibangun pada masa itu. Sebagian direstorasi dan diperluas,
sedangkan sebagian yang lain ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Kebanyakan kota besar,
kota kabupaten, dan bahkan kecamatan di Jawa dihubungkan dengan jalur kereta api sehingga di
kota-kota tersebut selalu dilengkapi dengan stasiun kereta api.
Pada zaman Belanda, jalur rel selalu bermuara di Pelabuhan (Tj. Priok dan Tj, Perak, Belawan)
karena dimaksudkan lebih utama mengangkut hasil bumi. Sedangkan stasiun kecil di pedalaman
merupakan pusat pengumpul hasil bumi. Sekarang kereta api lebih diutamakan untuk angkutan
penumpang
pelabuhan
Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk
menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke
dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk
memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang
berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang
berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti
pengalengan dan pemrosesan barang. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001
mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta penyelengaraannya.
Pelabuhan juga dapat di definisikan sebagai daerah perairan yang terlindung dari
gelombang laut dan di lengkapi dengan fasilitas terminal meliputi :
dermaga, tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang.
crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.
gudang laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang
akan di pindah ke kapal.
Pelabuhan juga merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah
tertentu dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau, bahkan
antar negara. (Triatmodjo, 2009)
bandara
Bandar udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara
merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas
landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal
memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar
biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator
layanan penerbangan maupun bagi penggunanya.
Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation
Organization): Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau
perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang
diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk
kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.[butuh rujukan]
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa
Pura adalah "lapangan udara, termasuk segala bangunan dan
peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin
tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat".[butuh
rujukan]
Pada masa awal penerbangan, bandar udara hanyalah sebuah tanah lapang
berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah
angin.[butuh rujukan]
Pada masa Perang Dunia I, bandar udara mulai dibangun permanen seiring
meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat seperti
sekarang. Setelah perang berakhir, bandar udara mulai ditambahkan fasilitas-
fasilitas komersial untuk melayani penumpang.
Sekarang, bandar udara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat. Dalam
perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoran,
pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru.
Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia / penumpang
juga sebagai terminal lalu lintas barang. Untuk itu, di sejumlah bandar udara yang
berstatus bandar udara internasional ditempatkan petugas-petugas bea cukai. Di
Indonesia, bandar udara yang berstatus bandar udara internasional antara lain
adalah Kuala Namu (Deliserdang), Soekarno-Hatta (Cengkareng), Djuanda
(Surabaya), Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Kota Balikpapan), Hasanuddin
(Makassar), dan masih banyak lagi.
Permasalahan Transportasi Massal di
Indonesia
Transportasi massal yang ada di Indonesia belum dapat dikatakan baik. Sarana transportasi massal yang ada belum dapat sepenuhnya mengatasi persoalan lain yang berkaitan
dengan permasalahan transportasi di suatu wilayah. Transportasi massal yang ada saat ini masih belum dapat menjadi sarana angkut yang tepat, nyaman, dan cepat untuk keperluan
mobiltas masyarakat. Hal inilah yang mungkin menjadikan transportasi massal belum banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Mereka lebih memilih untuk menggunakan
kendaraan pribadi dibandingkan transportasi massal.
Umumnya upaya penataan sistem transportasi yang diterapkan lebih banyak bertujuan memecahkan masalah yang timbul sekarang dan berjangka pendek, tanpa integrasi
yang sesuai dengan perencanaan kotanya. Padahal tanpa perbaikan mendasar pada aspek perencanaan sistem transportasi secara menyeluruh, masalah-masalah yang timbul
beserta implikasi dampaknya tak akan dapat terpecahkan dengan tuntas. Akibatnya bisa menimbulkan berbagai permasalahan, diantaranya kemacetan dan tingginya kadar polusi
udara akibat berbagai pencemaran dari asap kendaraan bermotor. Sehinnga dengan adanya permasalahan tersebut, pemerintah harus lebih sikap dalam mengatasinya serta harus
mempunyai kebijakan atau aturan-aturan mengenai transportasi yang tidak menumbulkan polusi. Masalah yang terjadi tidak hanya masalah polusi udara saja tetapi juga banyak
sekali masalah kecelakaan serta kemacetan yang terjadi di Indonesia. Banyak sekali kecelakaan yang terjadi di Indonesia, hal ini disebabkan karena kelalaian para kendaraan
bermotor serta kondisi jalan yang rusak. Terutama, kecelakaan yang sering terjadi adalah kecelakaan angkutan umum di darat. Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan
berkaitan dengan transportasi di Indonesia.
Ketidakterpaduan antara tata guna lahan dan transportasi
Mobilitas orang dan barang muncul karena adanya kegiatan. Kegiatan ini membutuhkan ruang yang harus dihubungkan dengan suatu jaringan transportasi dalam suatu wilayah.
Ketidakterpaduan antara tataguna lahan dan transportasi terjadi akibat tidak mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan wilayah yang ada juga tidak mematuhi dokumen tata
ruang yang ada.
Pendanaan infrastruktur angkutan massal
Pembiayaan infrastruktur angkutan massal adalah sebuah masalah klasik. Contoh terbaru adalah tersendatnya pembangunan monorel di Jakarta karena calon investor mengalami
kesulitan dalam hal pendanaan. Dengan banyak rencana pengembangan angkutan umum massal di kota Jakarta semacam busway, monorail, MRT, kereta bandara dsb, hal ini
pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tidak dapat dipungkiri bahwa dari aspek finansial pengembangan transportasi massal tidak menguntungkan, namun dari aspek
ekonomi memberikan manfaat yang sangat besar kepada masyarakat secara keseluruhan.
Terkait masalah pendanaan infrastruktur angkutan umum massal, ada baiknya selain mengoptimalkan skema pendanaan yang sudah ada, pemerintah pusat juga berani mengambil
kebijakan seperti yang telah diterapkan di Kementerian Pendidikan Nasional. Dimana misalkan 20% anggaran pemerintah difokuskan untuk pengembangan angkutan umum massal
di Jakarta dan kota aglomerasi Indonesia lainnya. Tanpa adanya revolusi skema pendanaan transportasi massal, akan sangat sulit melihat Jakarta, Surabaya, Medan dan kota
aglomerasi lainnya mempunyai jaringan transportasi massal seperti di Paris, Singapura ataupun Tokyo.
Otonomi daerah
Otonomi daerah telah memberikan kewenangan yang lebih kepada daerah dibandingkan era sebelumnya. Tidak terkecuali disektor perhubungan. Kewenangan Departemen
Perhubungan telah banyak dilimpahkan ke daerah tingkat satu maupun tingkat dua. Tugas pokok dan fungsi Departemen Perhubungan khususnya bidang Perhubungan Darat lebih
banyak menyiapkan peraturan-peraturan bidang transportasi yang menjadi acuan peraturan-peraturan daerah tingkat satu maupun tingkat dua. Namun seringkali dalam proses
pelaksanaannya, peraturan pemerintah daerah tingkat satu maupun tingkat dua tidak selaras dengan peraturan pemerintah pusat. Hal ini menandakan perlunya reformulasi ulang
tugas dan kewenangan pemerintah pusat dan daerah sehingga pelayanan jasa transportasi menjadi lebih baik.
Sumber Daya Manusia (SDM) sektor transportasi yang minim
Sejak otonomi daerah bergulir, tidak ada lagi kantor-kantor perwakilan Departemen Perhubungan di daerah. Hilangnya kantor perwakilan ini menyebabkan lemahnya koordinasi
antara pusat dan daerah dalam penyelenggaraan transportasi di suatu wilayah. Begitupun dengan kewenangan pembinaan SDM bidang transportasi. Setiap daerah diberi hak penuh
dalam melakukan pembinaan SDM bidang perhubungan.
Realita dilapangan berkata lain. Walaupun diberi keleluasaan dalam melakukan pembinaan, kualitas SDM bidang perhubungan jauh dari harapan. Berdasarkan hasil penelitian dari
Solusi permasalahan transportasi
massal di Indonesia
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan transportasi di Indonesia antara lain :
Meningkatkan dan melakukan pembenahan terhadap infrastruktur transportasi massal baik itu jalan maupun
angkutannya, seperti penambahan armada bus trans dan koridor bus tersebut. Selain itu juga melakukan pembenahan
terhadap sistem transportasi massal tersebut, seperti adanya informasi kapan bus akan masuk ke areal bus stop.
Menggencarkan himbauan kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat agar
menggunakan transportasi massal, hal ini dapat dilakukan dengan sosialisasi ataupun iklan kepada masyarakat.
Menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan transportasi massal asing apakah dari RRC, Korsel dan lainnya
untuk sungguh-sungguh membangun sistem transportasi sangat penting dan vital tersebut. Indonesia memiliki pulau-
pulau utama sangat panjang dan luas seperti Sumatra, Kalimantan, Jawa dll yang samasekali tidak memiliki jaringan
transportasi massal. Mobil dan sepeda motor sangat naif akhirnya menjadi angkutan pilihan satu-satunya.
Upaya penataan sistem transportasi yang diterapkan haruslah bertujuan memecahkan masalah yang timbul
sekarang dan jangka panjang, oleh karenanya harus ada integrasi yang sesuai dengan perencanaan kotanya.
Membutuhkan ruang yang harus dihubungkan dengan suatu jaringan transportasi. Suatu daerah yang homogen atau
heterogen secara tata ruang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun dengan mematuhi secara
konsisten dokumen tata ruang yang telah disiapkan, permasalahan transportasi yang akut akan selalu dapat dihindari.
Solusi permasalahan transportasi di Indonesia, terutama untuk kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya, dan lainnya telah banyak ditawarkan. Begitupun dengan studi tentang transportasi dan tata guna
lahan telah sering dilakukan. Namun masih terdapat missing link antara hasil studi dengan realita dilapangan. Sebuah
keberanian dan kemauan keras dari seorang pemimpinlah yang akan mengganti missing link tersebut.
Masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam mengatasi permasalahan traansportasi massal, tidak hanya
pemerintah saja yang harus mengatasinya tetapi juga masyarakatnya. Biarpun pemerintah sudah mengatasinya dengan
memberikan kebijakan-kebijakan yang ada, tanpa adanya partisipasi dari masyarakat maka dalam mengatasi masalah
tersebut tidak berjalan dengan baik. Untuk itu masalah transportasi umum yang terjadi di Indonesia, menjadi tanggumg
jawab kita semua selaku masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai