044
3B / DIV TRANSPORTASI DARAT
Jalan raya adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/air, serta di atas permukaan air, kecuali kereta api, jalan lori,
dan jalan kabel.
Kelebihan moda jalan raya yaitu:
1. Fleksibel dalam hal pelayanan karena sangat mungkin untuk mengubah
tujuan/mengubah haluan
2. Pencapaian secara langsung ke tempat tujuan
3. Kecepatan tinggi
4. Rentangannya luas dalam hal pengangkutan barang, dapat menangani ukuran
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Moda transportasi di jalan raya adalah yang paling sering kita jumpai sehari hari,
seperti:
1. Sepeda Motor, adalah kendaraan bermotor beroda 2 (dua), atau 3 (tiga) tanpa atap
baik dengan atau tanpa kereta di samping.
2. Mobil Penumpang, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyakbanyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik
dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
3. Mobil Bus, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 (delapan)
tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa
perlengkapan pengangkutan bagasi.
4. Mobil Barang, adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk dalam
sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus.
Angkutan menurut UU No. 14 tahun 1992 tentang angkutan jalan adalah pemindahan
orang
atau
barang
dari
satu
tempat
ke
tempat
lain
dengan menggunakan
kendaraan. Dalam kaitannya untuk angkutan penumpang umum moda jalan raya
digunakan mobil bus.
B. KERETA API
Kereta api adalah bentuk transportasi rel yang terdiri dari serangkaian kendaraan yang
ditarik sepanjang jalur kereta api untuk mengangkut kargo atau penumpang.
Kereta api merupakan moda yang memiliki keunggulan antara lain : tarif murah, miskin
polusi, hemat energi dan lahan.
Angkutan kereta api mempunyai tiga sifat yaitu:
11. Terikat pada jalurnya
Sehingga kereta api kurang luwes bila dibandingkan dengan moda angkutan
lain. Usaha kearah door to door service sulit dilaksanakan, namun masih
mungkin dengan bantuan lain. Pada operasi kereta di jalur tunggal maka
ditentukan antar dua stasiun hanya boleh ada satu kereta api, sedangkan untuk
jalur ganda dapat dua kereta api. Oleh karena itu kapasitas jalan (track)
dipengaruhi oleh jalannya alat pengamanan kereta api dan keterampilan jalan
masinis.
12. Pemanfaatan lahan yang lebih hemat
Karena sifat moda kereta api yang terikat pada jalurnya sehingga tidak akan
memakai lahan lain selain yang sudah ada jalan kereta apinya.
13. Angkutan masal
Kereta api dapat mengangkut penumpang dalam jumlah banyak untuk sekali
perjalanan.
Kelebihan Kereta api dibandingkan dengan moda angkutan lain, diantaranya:
D. TREM
Trem adalah perangkat yang dirancang dan digunakan terutama untuk mengangkut
orang-orang dalam suatu kota, berjalan pada rel, biasanya tunduk pada sinyal kontrol lalu
lintas normal, dan dioperasikan terutama pada hak-cara-yang merupakan bagian
dari trem. Trem merupakan alat transportasi kota yang berbentuk lokomotif seperti kereta
api. Dengan kata lain, trem merupakan perpaduan antara kereta api dengan jalan raya.
Alat transportasi ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan. Biasanya
trem terdiri dari 2 - 3 gerbong disesuaikan dengan kondisi kota.
Trem yang saat ini lebih sering disebut dengan LRT (Light Rapid Transit) banyak
digunakan di berbagai negara di Eropa dan telah mengalami modernisasi, antara lain
dengan otomatisasi, sehingga dapat dioperasikan tanpa masinis, bisa beroperasi pada
lintasan khusus, penggunaan lantai yang rendah (sekitar 30 cm) yang disebut sebagai
Low floor LRT untuk mempermudah naik turun penumpang. Konstruksi trem lebih kecil
dan ringan dibandingkan dengan kereta besar, dimana bogie juga dirancang berukuran
kecil, sehingga tidak heran jika sangat memungkinkan trem memiliki lantai yang rendah.
Tipe tipe trem :
- Tipe 1: Berbaur dengan lalu-lintas kota dan panjang satu set (2 kereta);
- Tipe 2: Dengan berbagai lintasan (surface, elevated, dan sub-way) dan panjang dua
-
set (4 kereta);
Tipe 3: Seperti HRT dengan lintasan khusus terpisah berikut sinyalnya, dan panjang 2
set hingga 4 set (bisa 4 hingga 8 kereta).
meter)
Biaya operasi yang lebih murah. Biaya pengoperasian Trem/LRT biasanya lebih
rendah dari bus apalagi kendaraan pribadi, memang investasi awalnya tinggi, namun
biaya operasi dan perawatan sangat rendah. Hal ini mengurangi biaya operasi
angkutan tahunan, dan subsidi angkutan seperti ditunjukkan dalam contoh dalam
tabel berikut
Aman. Penumpang yang bepergian dengan kereta api jauh lebih aman demikian juga
dengan lingkungannya. Trem yang dirancang dengan lantai rendah, mirip jarak mobil
sedan dengan lantai, dapat meningkatkan keamanan penumpang yang akan naik
Perkembangan Trem
1. Sejarah Trem Dunia
Awalnya, trem merupakan sebuah kendaraan yang dipakai pada pertambangan untuk
mengangkut barang-barang tambang. Fungsi utamanya adalah agar memudahkan
barang-barang tambang tersebut untuk dibawa/ditarik oleh kereta kuda. Bentuk trem
saat itu masih sederhana, prinsipnya hampir mirip dengan kereta api.
Setelah itu, mulai berkembang trem sebagai alat transportasi kota. Memang masih
menggunakan kereta kuda sebagai alat transportasi. Perkembangan ini terjadi pertama
kali di jalur New York dan Harlem, Amerika pada tahun 1832. Sampai sekarang, jalur
tersebut masih dipakai sebagai jalur trem di jalanan kota. Perkembangan jalur trem
selanjutnya adalah di New Orleans pada tahun 1835. Setelah lebih dari 150 tahun
digunakan, jalur tersebut tetap digunakan untuk gerbong-gerbong yang digerakkan
menggunakan energi listrik.
Selanjutnya, pengusaha-pengusaha dari Amerika memperkenalkan trem ke Benua
Eropa. Dimulai dari Paris (1853), Inggris (1860), dan Denmark (1863). Tahun 1870an merupakan masa dimana inovasi baru trem ditemukan, akibat adanya hambatan
sumber daya alam berupa hewan yang tidak selamanya dapat digunakan sebagai
penggerak kereta api. Oleh karena itu, para teknisi memikirikan untuk membuat trem
dengan menggunakan tenaga uap, tetapi kurang cocok untuk di daerah pinggiran kota.
Sehingga pada akhirnya trem dengan penggerak energi listrik menjadi pilihan utama
sebagai inovasi baru.
Trem pertama yang digerakkan dengan listrik diperkenalkan di Berlin pada tahun
1879. Trem tersebut sebelumnya digerakkan dengan baterai/aki yang harus dibawa
bersama trem. Namun, Werner von Siemens menemukan cara baru agar sumber listrik
penggerak trem dapat diletakkan di suatu tempat tertentu (tidak harus dibawa).
Dengan cara tersebut juga menjadi lebih hemat biaya. Sehingga sejak saat itu, energi
listrik untuk trem dialirkan melalui rel/jalur trem atau kabel yang terdapat di atas,
sepanjang jalur trem.
2. Trem di Indonesia
a. Jakarta
Alat transportasi bernama trem mulai diperkenalkan di Batavia (nama Jakarta
sebelumnya) pada tahun 1869. Trem pada masa itu ditarik oleh kuda. Meski
"mesin penggeraknya" kuda, tapi jarak tempuhnya lumayan panjang, dari
Kwitang ke Pasar Ikan. Trem kuda berupa kereta panjang yang memuat 40
penumpang. Kereta tersebut ditarik 3-4 ekor kuda. Trem kuda tersebut lewat 5
menit sekali dan beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00-20.00. Tarif untuk
menaikinya adalah seharga 10 sen.
Lambat laun posisi trem kuda digantikan dengan trem bermesin uap pada 1881.
Trem uap ini digerakkan dengan ketel uap.
Trem Uap
Zaman itu, jalur trem dibagi menjadi 3 kelas. Kelas pertama berisi orang-orang
Eropa sebanyak 15% dari total penumpang di kereta tersebut. Sedangkan kelas
kedua disediakan untuk penumpang dari golongan Timur Asing. Serta kelas
terakhir atau kelas ketiga disediakan untuk penduduk pribumi. Lokomotif untuk
kelas terakhir bentuknya sedikit berbeda, begitu juga fungsinya. Lokomotif kelas
terakhir bentuknya seperti bak terbuka (pada zaman itu disebut pikolan), dan
difungsikan untuk mengangkut ikan, sayuran, buah-buahan, dll.
Terdapat 4 rute trem di Jakarta, yaitu:
Rute 1
ada beberapa halte dan stasiun yang berada di antara Stasiun Purwosari hingga
Stasiun Boyolali, diantaranya adalah: Halte Gembongan, Stasiun Kartosuro, Halte
Bangak, Halte Banyudono, Halte Mojosongo, dan Stasiun Boyolali.