Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menghadapi persaingan global, ada beberapa strategi sebagai

upaya memenangkan persaingan tersebut, dibutuhkan banyak strategi inovasi atau

perbaikan yang harus dilakukan perusahaan. Seperti yang ditawarkan salah

satunya adalah masalah kualitas merupakan salah satu bagian yang penting dan

perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi manajer dalam menjalankan

strategi operasinya. Operasi pabrik dalam era globalisasi dituntut untuk menjadi

unggul dalam daya saing maupun unggul dalam kualitas.

Kualitas merupakan suatu istilah relatif, yang sangat bergantung pada

situasi. Dari pandangan konsumen, secara subyektif, orang mengatakan kualitas

adalah suatu yang sesuai dengan selera. Kualitas adalah barang atau jasa yang

dapat menaikkan status pemakai. Manajemen kualitas adalah aspek-aspek dari

fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan

mutu suatu perusahaan / organisasi. Secara obyektif, kualitas adalah suatu standar

khusus dimana kemampuannya, kinerjanya, keandalannya, kemudahan

pemeliharaan dan karakteristiknya dapat diukur. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kualitas dan diklasifikasikan sebagai berikut: fasilitas operasi

seperti kondisi bangunan, peralatan dan perlengkapan, bahan baku dan material,

1
pekerja ataupun staf organisasi. Strategi dalam menghadapi persaingan yakni

dengan menstandarisasikan kualitas.

Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai ciri dan

karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan

produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu. Standar sistem manajemen

kualitas ISO saat ini yang paling terkenal terdiri dari lima seri, yaitu sistem

manajemen kualitas ISO 9000, ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003, dan ISO 9004.

Sistem manajemen kualitas ISO 9000 dan ISO 9004 bersifat tidak

mengikat. Sistem manajemen kualitas ISO 9000 berisikan petunjuk umum untuk

dijadikan pedoman pemilihan sistem manajemen kualitas yang sesuai dengan

perusahaan. Sedangkan sistem manajemen kualitas ISO 9004 berisikan petunjuk

penggunaan atau penerapan masing masing sistem manajemen kualitas jika

perusahaan telah menentukan pilihan yang sesuai untuk diterapkan perusahaan.

Standar kualitas berikutnya adalah sistem manajemen kualitas ISO 9001, ISO

9002, dan ISO 9003 yang bersifat mengikat.

ISO 9001 : 2000 bukan merupakan standar produk, melainkan hanya

merupakan standar sistem manajemen kualitas. Sistem manajemen kualitas ISO

9001 adalah sistem manajemen kualitas untuk jaminan dalam hal; desain,

pengembangan, produksi, instalasi, dan pelayanan. Sistem manajemen kualitas ini

digunakan bila kesesuaian terhadap persyaratan yang telah ditentukan dijamin

2
oleh pemasok, dalam hal ; desain, pengembangan, produksi, instalasi, dan

pelayanan. Tujuan ISO 9001 : 2000 adalah untuk mengimplementasikan sistem

manajemen kualitas, bukan untuk mendapatkan sertifikasi ISO, dan tidak untuk

secara otomatis meningkatkan kualitas produk / jasa dibanding kompetitor.

Manfaat ISO 9001 : 2000 antara lain adalah : Menyadarkan pentingnya standar

kualitas, proses dan prosedur keseluruh karyawan perusahaan, meningkatkan

koordinasi antar setiap fungsi dalam kaitannya dengan sistem manajemen

kualitas, meningkatkan kepercayaan dan kepuasan customer (berdasarkan standar

yang kita miliki), dan meningkatkan daya saing perusahaan.

Prinsip manajemen mutu yang menjadi landasan penyususnan ISO 9001 :

2000 ada 8, yaitu : fokus pada pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan personel,

pendekatan proses, pendekatan sistem terhadap manajemen, peningkatan terus

menerus, pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan, hubungan dengan

pemasok yang saling menguntungkan.

Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero), telah menerapkan sistem

manajemen kualitas ISO 9001 : 2000. Dalam sejarahnya, perusahaan pertama kali

mendapat sertifikasi ISO 9001 : 1994, kemudian ditingkatkan lagi dengan

perolehan sertifikasi ISO 9001 : 2000 yang berakhir bulan maret 2011, dan

sekarang dalam tahap proses sertifikasi 9001 : 2008. Perusahaan ini bergerak

dalam bidang pelayanan pelabuhan, hal ini sesuai dengan kualifikasi pada sistem

3
manajemen kualitas ISO 9001. Kualitas pelayanan dan instalasi merupakan

jaminan perusahaan dalam menerapkan ISO 9001.

Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero), terdapat beberapa masalah

yang dihadapi perusahaan dalam menerapkan ISO 9001 : 2000, diantaranya para

karyawan belum memegang teguh komitmen dan tanggung jawab pada

pelaksanaan ISO, hal ini dikarenakan karyawan sulit untuk merubah pola

kebiasaan kerja mereka. Terjadi keterlambatan atau ketidak tepatan waktu di

lapangan dalam pengerjaan suatu kegiatan. Semua hal tersebut bukan disebabkan

oleh persyaratan ISO, namun dikarenakan penerapannya tidak optimal hanya

terfokus pada pemenuhan persyaratan legal. Dalam hal ini, manajemen

bertanggung jawab atas terjadinya keterlambatan serta memberikan wawasan

pada karyawan dalam menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000.

Kemudian penunjukkan posisi sumber daya atau karyawan yang sesuai

keahliannya dengan program yang sedang dijalankan oleh perusahaan, seperti

program pengadaan barang dan atau jasa di lingkungan internal PT. Pelabuhan

Indonesia I (Persero). Perusahaan juga harus memanfaatkan dan menetapkan

sumber sumber daya yang diperlukan secara tepat untuk menerapkan dan

mempertahankan sistem manajemen kualitas ISO 9001 : 2000. Dalam hal ini

manajemen memegang peranan yang fital, manajemen harus bisa mengkoordinir

4
sumber sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan dalam hal kualitas

manajemen.

Dari penjabaran di atas, sangat sesuai dengan 8 prinsip manajemen mutu

dalam penerapan ISO 9000 pada perusahaan. Prinsip tersebut merupakan unsur

penting dalam penerapan ISO 9001 : 2000 pada PT. Pelabuhan Indonesia I

(Persero), dimana perusahaan milik pemerintah ini bergerak dibidang jasa

pelayanan. Hal inilah yang melatar belakangi dari judul “EVALUASI

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2000 PADA PT.

PELABUHAN INDONESIA I ( PERSERO )”.

B. Perumusan Masalah

Pada penelitian ini, perumusan masalahnya adalah, “Apakah penerapan

sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 pada PT. Pelabuhan Indonesia I

(Persero) telah sesuai dengan 8 prinsip manajemen mutu ISO 9001 : 2000 ?”.

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang akan dibahas tidak mengalami bias serta

kompleksitas, maka ditentukan terlebih dahulu batasan masalahnya. Batasan

masalah dalam penelitian ini menyangkut tentang : Penerapan 8 prinsip

manajemen mutu pada sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 pada PT.

Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai.

5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui penerapan ISO 9001 : 2000 pada PT. Pelabuhan Indonesia I

(Persero)

b. Mengetahui kesesuaian antara prinsip manajemen mutu ISO 9001 : 2000

dengan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 pada PT.

Pelabuhan Indonesia I (Persero)

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi

penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 dengan harapan

mampu memberikan gambaran tentang penerapan ISO 9001 : 2000 yang

dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan melakukan perbaikan.

b. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini juga berguna bagi pengembangan dunia ilmu

pengetahuan untuk lebih memperdalam tentang penerapan ISO 9001 :

2000 serta sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai