Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BESAR 2

SISTEM MANAJEMEN MUTU KONSTRUKSI

KONSEP MANAJEMEN MUTU ISO 9001

DOSEN :

ERNANDA DHARMAPRIBADI, Ir, MM

DISUSUN OLEH :

NAMA : ARI LUTFI RAMADANTI

NIM : 41119120033

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCUBUANA

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan penulis
kekuatan, kesabaran dan anugerah yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Besar 2 Sistem Manajemen Mutu tentang “Konsep Manajemen Mutu ISO 9001”.
Dalam penyusunan Tugas Besar 2 ini, tentu tidak lepas dari pengarahan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Maka penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Ernanda Dharmapribadi, Ir, MM selaku dosen mata kuliah Sistem Manajemen Mutu
Konstruksi.
Penulis mengetahuai bahwa setiap yang dilakukan akan terjadinya kesalahan, oleh karena itu
penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan Bahasa, nama, penulisan dan menuliskan
tittle. Agar dapat dimaklumi.
Demikian Tugas Besar 2 Sistem Manajemen Mutu tentang “Konsep Manajemen
Mutu ISO 9001”., tidak lupa mengharapkan agar Tugas Besar 2 ini dapat bermanfaat untuk
masa yang akan datang
Wassalamualaikum Wr Wb

Jakarta, 21 Juni 2022

Ari Lutfi Ramadanti


1. Pengertian ISO 9001:2015
ISO 9001:2015 merupakan standar manajemen mutu yang dikeluarkan oleh
International Organization for Standardization dikenal juga dengan ISO yang
berisikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sebuah perusahaan / organisasi
dalam membentuk suatu Quality Management System. Dengan berpedoman pada ISO
9001:2015 sebuah organisasi / perusahaan dapat melakukan evaluasi apakah produk
(barang/jasa) dan proses yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dapat memenuhi
keinginan/persyaratan dari customer secara konsisten. Selain itu, penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015 juga dapat memastikan konsistensi mutu produk dan
jasa yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan perusahaan ataupun pelanggan serta
mencegah terjadi kegagalan mutu produk atau jasa sepanjang proses produksi. Di
Indonesia standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 diadopsi identic menjadi
sebuah standar sistem oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) menjadi SNI ISO
9001:2015
Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2015 tidak hanya bisa diterapkan pada
dunia industri yang menghasilkan produk, namun demikian bisa juga diterapkan pada
bidang yang menghasilkan jasa seperti sekolah, universitas, rumah sakit dan bidang
usaha jasa lainnya. Pada dasarnya konsep dasar ISO 9001 bisa disederhanakan
menjadi tiga hal. Pertama, perusahaan harus memiliki standar operasional prosedur
dan sistem operasi yang jelas sehingga dapat dijadikan sebagai acuan bekerja,
meskipun dalam ISO 9001:2015 berbeda seperti ISO 9001:2008 yang mewajibkan
level dokumen wajib (Pedoman mutu, Prosedur, Instruksi Kerja, Form rekaman), pada
ISO 9001:2015 tidak diwajibkan semua proses dijabarkan dalam bentuk level
dokumen berupa prosedur, namun bisa langsung dalam bentuk instruksi kerja ataupun
alur proses tertentu. Berikutnya, karyawan yang bekerja harus kompeten untuk
menghindari adanya ketidaksesuaian antara hasil output atau proses yang terjadi
dengan yang disyaratkan. Terakhir, adanya infrastruktur yang baik yang dapat
digunakan oleh perusahaan (gedung, peralatan, software). Hal yang lebih penting dari
semua itu adalah adanya komitmen dan peran tanggung jawab manajemen puncak
untuk memastikan penerapan sistem manajemen mutu telah sesuai persyaratan.
Standar ISO 9001 menggunakan pendekatan manajemen mutu berorientasi
pada proses. Untuk memastikan tingkat keberhasilan manajemen kualitas berorientasi
proses, maka ISO 9001:2015 membutuhkan penerapan Siklus Deming – PDCA
(Plan-Do-Check-Act) seperti diilustrasikan pada Gambar 1.

Sertifikasi ISO 9001 2015 merupakan suatu standar bertaraf internasional


untuk Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, atau bisa disebut juga sebagai Sertifikasi
Sistem Manajemen Kualitas. Sertifikasi ini menetapkan berbagai persyaratan,
pedoman, dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu Serifikasi
Manajemen Kualitas. Tujuan sertifikasi ini adalah untuk menjamin produk atau jasa
yang dihasilkkan suatu perusahaan memenuhi persyaratan yang ditetapkan badan
standar dunia yaitu, ISO. Ketika perusahaan telah berhasil lulus audit dan
mendapatkan ISO 9001 2015, artinya perusahaan tersebut telah memenuhi berbagao
persyaratan yang telah ditetapkan secara internasional. Hal tersebut dapat membuat
terpenuhinya kebutuhan konsumen secara spesifik, yaitu dimana perusahaan
bertanggung jawab atas jaminan kualitas produk-produk yang dihasilkan.
Sertifikasi ISO 9001 2015 pada dasarnya bukan merupakan standar produk
perusahaan, hal ini disebabkan tidak dinyatakannya syarat-syarat yang harus dipenuhi
oleh produk tersebut. Tidak terdapat kriteria penerimaan produk dalam penjelasan
Sertifikasi ISO 9001 2015, yang berarti kita tidak dapat menginspeksi suatu produk
terhadap standar-standar produk. Setifikat ISO 9001 2015 posisinya adalah sebagai
standar sertifikasi Sistem Manajemen Mutu atau serifikasi Sistem Manajemen
Kualitas. Jika ada perusahaan yang menyatakan dalam iklan bahwa produknya telah
memenuhi standar internasional, hal tersebut adalah keliru. Karena manajemen
perusahaan hanya boleh memberikan pernyataan bahwa sertifikasi Sistem
Manajemennya sudah bertaraf internasional, bukan produknya yang memiliki taraf
atau standar internasional. Penyebabnya adalah dalam ISO 9001 2015 tidak terdapat
kriteria pengujian produk.
ISO 9001 merupakan kesepakatan internasional yang digunaka untuk
menentukan standar universal yang berlaku untuk semua organisasi mengenai produk
dan layanan yang memenuhi harapan pelanggan dan syarat peraturan. Kesesuaian
dengan persyaratan peraturan dan harapan pelanggan, bagaimanapun, tidak dirancang
untuk memungkinkan terjadinya perbaikan terus menerus.
Audit internal, audit oleh klien dan audit oleh Lembaga sertifikasi pihak ketiga
independent harus didorong untuk membantu organisasi melakukan perbaikan terus
menerus. Standar ISO 9001 dimaksudkan untuk berlaku bagi semua organisasi
dengan berbagai skala dan bidang industry.
ISO 9001 tidak mensyaratkan cara tertentu tentang bagaimana organisasi
harus memenuhi persyaratan, melainkan hanya menunjukkan mengenai pedoman
yang harus dipenuhi. Klausul khusus mungkin saja diterapkan, tanpa harus
menurunkan standar keseluruhan. Diantara keluarga standar ISO 9000, ISO 9001,
sebagaimana diubah pada tahun 2008 dan ditambah pada tahun 2015, adalah satu
satunya standar dimana sebuah organisasi bisa mendapatkan sertifiaksi.
Sertifikasi bukanlah persyaratan kepatuhan, tetapi berfungsi untuk
meyakinkan pelanggan bahwa suatu organisasi beroperasi sesuai standar yang
ditetapkan. Ketika diterapkan pada lingkungan bisnis ke bisnis, sertifikasi ISO 9001
membantu menanamkan kepercayaan, terutama dalam situasi yang melibatkan
hubungan bisnis baru atau joint venture.
2. Tujuan Penerapan ISO 9001:2015
- Untuk mengatur sistem administrasi dan dokumen dalam perusahaan atau
organisasi
- Untuk mengelola resiko yang dapat muncul dalam sebuah perusahaan maupun
organisasi ini yang menjadi tujuan penerapan ISO 9001:2015 yang baru
- Untuk membangun sistem dasar dalam perusahaan atau organisasi terpenuhi dari
mulai aturan yang berhubungan dengan manusia (HR) sampai dengan hal yang
mengatur tentang proses (produksi)
- Untuk memastikan setiap proses dan tahapan telah dilakukan sesuai aturan
prosedur maupun standar baku yang telah ditetapkan
- Untuk melakukan control terhadap top manajemen agar lebih fokus dan konsisten
dalam mencapai sasaran mutu perusahaan yang telah ditetapkan

3. Prinsip-prinsip Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Berdasarkan Sertifikasi


ISO 9001:2015
Sertifikasi Sistem Manajemen Kualitas Internasional berdasarkan Sertifikasi
ISO 9001 2015 terwujud berlandaskan prinsip-prinsip sertifikasi Sistem Manajemen
Mutu atau Sistem Manajemen Kualitas. Prinsip-prinsip tersebut dapat digunakan oleh
manajeman senior untuk meningkatkan kinerja di perusahaan. Prinsip-prinsip ini
diterapkan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan dari para ahli internasional yang
ikut berpartisipasi dalam komite teknik ISO/TC 176. Komite tersebut memiliki
tanggung jawab untuk mengembangkan standar Sertifikasi ISO 9001 2015.
Prinsip-prinsip manajemen mutu yang menjadi dasar atau landasan
penyusunan Sertifikasi ISO 9001 2015, antara lain sebagai berikut :
1.) Fokus pelanggan
Yaitu dengan memberikan kebutuhan-kebutuhan melebihi harapan
konsumen. Hal tersebut bertujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
2.) Kepemimpinan
Setiap pimpinan yang ada di perusahaan memiliki tanggung jawab
terhadap target yang diitentukan perusahaan. Untuk mencapai target, harus
melakukan pemberdayaan dengan baik.
3.) Keterlibatan orang lain
Memberikan kepuasan pada customer akan lebih mudah tercapai jika
didukung oleh seorang yang ahli. Semua tingkatan di perusahaan
diberdayakan dan dilibatkan dengan baik.
4.) Pendekatan proses bisnis
Sistem manajemen mutu pada dasarnya didasarkan proses murni yang ada
di perusahaan dengan melibatkan semua pihak yang terikat
5.) Peningkatan terus menerus
Perusahaan yang bertahan dalam persaingan dunia industry ialah
perusahaan yang fokus melakukan improvement
6.) Pendekatan factual dalam pembuatan keputusan
Yaitu dengan membuat keputusan berdasarkan data dan fakta yang ada
7.) Hubungan pemasok yang saling menguntungkan
Mengelola hubungan yang baik antar pihak-pihak di perusahaan misalnya
pemasok, karyawan, mitra bisnis, dan lainnya akan mempertahankan
perusahaan dengan kesuksesannya dan mampu bersaing.

4. Manfaat ISO 9001:2015


Dengan memahami bahwa ISO 9001 memberikan acuan berupa sistem
manajemen kualitas. Adanya sistem memungkinkan perusahaan memperoleh manfaat
yang bisa dijadikan alasan mengapa perusahaan perlu memiliki sertifikasi ISO 9001
diantaranya:

- Perusahaan memiliki sistem jaminan kualitas dan mutu yang terstandarisasi


internasional.

- Memiliki sistem jaminan kualitas bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan


maupun partner.

- Kualitas produk yang terjamin memiliki implikasi secara langsung ataupun tidak
pada kepuasan pelanggan.

- Penetapan risiko dan peluang yang dikaitkan dengan konteks dan sasaran
organisasi.

- Mencegah terjadinya kegagalan proses dan kerugian akibat terjadinya


ketidaksesuaian mutu produk dan jasa.
- Memiliki sertifikasi ISO 9001 mengharuskan adanya sistem yang terdokumentasi
dengan baik di perusahaan. Dengan adanya dokumentasi terhadap sistem dapat
mempermudah perusahaan untuk melakukan audit secara internal

5. 7 prinsip utama ISO 9001:2015

Sistem manajemen mutu merupakan sebuah kesatuan antara struktur


organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya yang digunakan
serta saling berkaitan dalam menerapkan manajemen kualitas. Pada gambar
diatas terdapat tujuh prinsip utama manajemen mutu Berdasarkan perspektif ISO
9001:2015 yaitu :
1. Customer Focus / Fokus pada pelanggan
2. Leadership / Kepemimpin
3. Engagement of People / Keterlibatan sumber daya manusia
4. Process Approach / Pendekatan proses
5. Improvement / Peningkatan secara terus menerus
6. Evidence-Based Decision Making / Pengambilan keputusan berdasarkan
data dan fakta
7. Relationship Management / Manajemen hubungan dengan stakeholder
6. 10 klausul sistem manajemen mutu ISO 9001:2015
Standar ISO 9001:2015 sudah secara resmi diluncurkan oleh ISO pada 23
September 2015. ISO 9001:2015 memiliki 2 klausul lebih banyak disbanding
ISO 9001:2008 yang hanya memiliki 8 klausul

1. Scope / Ruang Lingkup


 Tidak banyak perubahan signifikan antara klausul 1 versi 2008
dengan 2015 selain menambahkan “Service” setelah “Product”
karena pada versi ISO 9001:2015, Istilat produk dan jasa dibedakan
dengan jelas untuk menghindari kerancuan.
 Satu perubahan yang sangat mencolok di klausul 1 ini adalah
hilangnya klausul 1.2 tentang aplikasi di ISO 9001:2015. Artinya,
ISO 9001:2015 pada asalnya tidak mengizinkan adanya klausul yang
dikecualikan atau tidak diterapkan.
2. Normative Reference / Acuan Normatif .
Persyaratan normative yang dimaksud : Semua Informasi terdokumentasi
yang dijadikan acuan Dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015,
3. Terms and References / Istilah dan Definisi
Istilah dan definisi yand dimaksud : Penjelasan definisi secara detail atas
Beberapa istilah yang digunakan Dalam klausal ISO 9001:2015 Sistem
Manajemen mutu itu sendiri
4. Context of Organization / Konteks Organisasi
Organisasi & konteks maksudnya memahami produk dan jasa yang di
berikan, memahami masalah internal dan eksternal yang menjadi perhatian
organisasi dan para pihak.
Organisasi harus mengindentifikasi kebutuhan dan harapan para pihak
berkepentingan, penerima layanan ( stakeholder ), atau mungkin yang
terkena dampak terhadap proses bisnis dan operasional organisasi.
Menentukan ruang lingkup sistem manajemen mut ISO 9001:2015, harus
tertulis jelas apa jenis usaha, ( Produk atau Jasa ).
ISO 9001:2015 menyatakan bahwa seluruh klausul ISO 9001:2015 dapat
diterapkan untuk seluruh jenis organisasi, Klausul 4.3 ISO 9001:2015 tetap
mengizinkan adanya pengecualian sepanjang ada justifikasi yang diterima
5. Leadership / Kepemimpinan
Kepemimpinan Top Manajemen Level wajib memberikan bukti
kepemimpinan dan komitmen untuk pengembangan / pelaksanaan sistem
manajemen mutu secara terus menerus dan efektif dengan cara :
1. Memastikan kebijakan mutu dan sasaran mutu di tetapkan
2. Memastikan kebijakan mutu di sosialisakan/didokumentasikan , di
pahami dan di implementasikan dalam setiap proses bisnis Organisasi
3. Memastikan integrasi persyaratan sistem manajemen didalam bisnis
organisasi yang dianggap sesuai dengan arah dan ruang lingkup
Organisasi
4. Memastikan bahwa sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk
implementasi sistem manajemen tersedia
5. Mengkomunikasikan penting nya sistem manajemen yang efektif
mengacau pada persyaratan sistem manajemen mutu itu sendiri
6. Memastikan sistem manajemen mutu mencapai hasil yang di di tetapkan
7. Terlibat langsung, mengarahkan dan mendudkung semua orang untuk
berkontribusi terhadap pengembangan sistem manajemen mutu yang
efektif dan efesien di setiap proses bisnis organisasi
8. Membangun pentingnya perbaikan yang berkelanjutan dalam Setiapa
proses bisnis oraganisasi
9. Memberikan support akan penting nya peran manajemen dan dan semua
elemen lainnya dalam menunjukan kepemimpinan yang berlaku untuk
area yang menjadi tanggung jawabnya
6. Planning / Perencanaan
Perencanaan adalah tindakan untuk untuk menangani resiko( risk ) dan
peluang ( opportunity ) organisasi. Organisasi wajib memanfaatkan peluang
yang ada serta mengidentifikasi resiko yang akan di hadapi organisasi saat
ini dan masa mendatang.
Organisasi wajib menetapkan sasaran mutu pada semua tingkat dan
proses yang di butuhkan organisasi
Kriteria sasaran mutu
1. Konsistensi dengan manajemen mutu
2. Terukur
3. Memperhitungkan persyaratan yang berlaku
4. Relevan terhadap kesesuaian produk dan jasa untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan
5. Dipantau
6. Dikomunikasikan
7. Dimutahirkan seperlunya
Perubahan Perencanaan : Organisasi memastikan perubahan sistem
manajemen atau proses, Perubahan tersebut di rencanakan, dilaksanakan ,
diverifikasi efektivitasnya. Perubahan perencanaan harus
mempertimbangkan : Tujuan/konsekuensi perubahan, ketentuan SMM,
ketersedian seumber Daya dan alokasi/relokasi tanggung jawab dan
wewenang
7. Support / Dukungan
Dukungan dalam hal ini adalah Informasi terdokumentasi ( Pengendalian
dokumen dan pengendalian record ), pengelolaan SDM ( rekrutmen ),
pelatihan, pengelolaan infrastruktur dan pengelolaan lingkungan kerja
8. Operation / Operasional
Operation membahas mengenai operasional, diawali dengan perencanaan
realisasi produk sampai dengan delivery dan after sales service, eksternal
provider ( termasuk didalamnya suplier ), identifikasi dan mampu telusur,
desing dan pengembangan serta pengendalian output yang tidak sesuai
9. Performance Evaluation / Evaluasi Kinerja
Kepuasan Pelanggan Organisasi memonitor informasi ( informasi
terdokumentasi, dll ) yang berkaitan dengan persepsi pelanggan apakah
organisasi telah memenuhi persyaratan pelanggan ( prosedir survey
kepuasan pelanggan biasa nya dalam bentuk form )
Analisa dan evaluasi terkait dengan :
1. Kesesuaian produk dan jasa
2. Tingkat Kepuasan pelanggan
3. Kinerja dan efektivitas sistem manajemen
4. Efektifitas perencanaan
5. Efektifitas tindakan yang diambil untuk mengatasi resiko dan Peluang
6. Kinerja penyedia Eksternal ( suplayer )
7. Perbaikan lain
Audit Internal Organisasi wajib melakukan audit internal dalam schedule
yang terencana untuk menentukan apakah sistem manajemen sesuai dengan
persyaratan kontrak dan peraturan dengan persyaratan ISO 9001:2015 dan
memastikan sistem manajemen telah di terapkan secara efektif, efesien dan
terpelihara
Tinjauan Manajemen Dilakukan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan
dan efektivitas yang mencakup penilian peluang, perbaikan dan kebetuhan
untuk perubahan pada sistem manajemen
10. Improvement / Peningkatan Performa
Ketidaksesuaian dan tindakan korektif Organisasi harus mengambil
tindakan korektif untuk menghilangkan ketidaksesuaian untuk mencegah
kembali terulangnya hal yang sama serta mengambil tindakan preventif
untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian potensial.
Perbaikan terus meneris Organisasi menggunakan sistem manajemen
untuk meningkatkan proses, produk dan jasa bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan serta pihak lain yang berkepentingan

7. Langkah Implementasi & Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015


A. Tahap I Persiapan
1. Pembentukan Tim ISO 9001:2015 di organisasi atau perusahaan
2. Melakukan Analisa kondisi awal (gap analisis)
3. Menentukan ruang lingkup SMM ISO 9001:2015 yang akan di terapkan
(Manual Mutua tau Company profile)
4. Pelatihan pemahaman SMM ISO 9001:2015 ke seluruh karyawan
5. Pelatihan pembuatan dokumen
B. Tahap II Pengembangan
Melakukan pembuatan dokumen yang menunjang sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 diorganisasi
C. Tahap III Audit Internal
Proses sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti
audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauhmana
kriteria audit dipenuhi. Audit mutu didefinisikan sebagai proses sistematik,
independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan
mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauhmana kriteria
audit dipenuhi
Tujuan audit mutu adalah untuk mendapatkan data dan informasi faktual dan
signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen,
perbaikan dan/atau perubahan.

Anda mungkin juga menyukai