Anda di halaman 1dari 18

MODUL PERKULIAHAN

KULIAH AGAMA ISLAM


(Membangun Masyarakat Modern)

Pendidikan dan Kompetensi

Program
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi
FEB MANAJEMEN 90001 ASRORI,MA

Abstract Kompetensi

Negara Indonesia, pada saat ini Dalam perkuliahan ini anda akan
lebih menjadi target pasar bagi industri mempelajari alasan umat Islam dalam
lain. Industri mobil dan elektronik meningkatkan Iptek terkait dengan
dikuasai Jepang dan Korea, pangan dan kondisi tuntutan tenaga kerja dan
pertanian oleh Thailand, dan industri globalisasi. Perintah umat Islam untuk
jasa oleh Singapura. Kenapa Indonesia mempelajari Iptek, dan cara menguasai
yang sebesar ini, perkembangan Iptek. Islam memperintahkan umat
teknologinya relatif lambat? Salah satu untuk tidak hanya mempelajari ilmu
jawabannya adalah lambatnya agama tetapi juga ilmu lain seperti
penguasaan ilmu pengetahuan dan fisika, astronomi, pertanian,
teknologi di Indonesia. komunikasi, desain grafis dan interior,
Perkembangan industri di ekonomi dan lain-lain. Meningkatkan
Indonesia saat ini masih sebatas industri kompetensi dan motivasi belajar serta
yang padat karya seperti tekstil dan utamanya seseorang yang berilmu. Pada
elektronika, sepatu dan alas kaki. bagian akhir Anda diminta
Industri demikian sedikit teknologi, mengembangkan pengetahuan dan
namun padat karya. Proses manusia keterampilan baru setiap harinya.
yang berkualitas. Artinya, SDM yang
mempunyai kemampuan intelektualitas
yang baik dan berdaya kerja positif.
Untuk meningkatkan daya
saing, dan SDM yang berkualitas,
diperlukan penguasaan ilmu dan
teknologi. Terkait dengan
perkembangan Iptek, sejarah telah
membuktikan bahwa perkembangan
ilmu dan teknologi tidak lahir begitu
saja. IPTEK lahir dengan usaha kerja
keras, pemikiran yang imajinatif, dan
sistematika daya nalar yang terarah.

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Pembahasan

PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI


(H. Jazuli Suryadhi)

PERLUNYA PENGUASAAN IPTEK

Penguasaan teknologi berkait erat dengan penguasaan ilmu pengetahuan, karena teknologi
pada dasarnya merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan. Keduanya sering kali diucapkan dalam satu
nafas, yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi.

Memasuki abad ke-21 yang ditandai oleh berbagai perubahan yang fundamental dalam
berbagai kehidupan manusia dan ketatnya persaingan, penguasaan Iptek merupakan suatu
keniscayaan. Kemampuan bersaing suatu negara sudah tidak semata-mata ditentukan oleh keunggulan
komparatif yang didasarkan pada pemilikan sumberdaya alam dan ketersediaan tenaga kerja murah,
tetap akan ditentukan oleh penguasaan teknologi, informasi, dan tenaga kerja yang unggul.

Temuan-temuan Iptek sebenarnya suatu yang diciptakan untuk membawa kemudahan bagi
manusia. Teknologi Pertanian, umpamanya telah membuat penghasilan pertanian dapat
dimaksimalkan dan dilipatgandakan melalui teknologi intensifikasi. Begitu juga di bidang-bidang
lain, di mana hampir semuanya mendapat sentuhan teknologi, sehingga manusia mengalami banyak
kemudahan, dapat menghemat tenaga, dapat mempersingkat jarak, dapat mempersingkat waktu, dapat
memastikan hasil yang diinginkan. Dengan teknologi yang semakin baik itu manusia juga semakin
berbuat banyak, karena tingkat efektivitas dan efisiensi tinggi yang terkandung dalam teknologi itu
sendiri. Manusia semakin bisa memperbaiki perAdabannya ke arah yang semakin indah, dan
menyenangkan.

Sejak ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang, perjalanan sejarah umat manusia
mengalami perubahan dan perkembangan pesat. Demikian juga kemajuan peradaban nampak dalam
pola hidup dan interaksi antar manusia, di mana hubungan pergaulan antar sesama manusia semakin
baik, halus, akrab, bersahabat, dan sebagainya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
ikut berperan dalam mendorong kemajuan bangsa.

Semakin tingginya tingkat Iptek dan semakin majunya peradaban, maka tuntutan dunia kerja
juga semakin tinggi dan kompetitif, menuntut kemampuan profesional yang semakin baik dari para
pekerja. Hanya orang yang selalu mau dan berusaha meningkatkan kemampuan profesionalnya yang
mampu bertahan dan maju terus karena mampu memenuhi harapan yang senantiasa berubah. Di sini

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
profesionalitas bukan hanya dibatasi sebagai sebutan yang khas dalam dunia profesi tertentu,
melainkan mencakup dunia kerja pada umumnya.

Pada saat ini, apapun pekerjaannya menuntut kemampuan profesional yang semakin baik.
Kemampuan profesional tersebut mencakup kemampuan teknis atas pekerjaan dan juga kematangan
pribadi yang memadai. Jadi profesionalisme yang dimaksud tidak terbatas pada ahli di bidangnya, tapi
juga terbit dengan aspek kepribadian seseorang secara luas.

Terkait dengan tuntutan profesionalitas, maka ada beberapa fakta yang perlu dicermati
terutama oleh umat Islam dan mahasiswa pada khususnya:
1. Fakta yang terjadi saat ini adalah bahwa harapan atau keinginan masyarakat terhadap sesuatu
produk dan jasa mengalami perubahan dan berkembang terus menerus. Contohnya, dalam hal
sebuah produk tertentu: “asal ada”, tetapi lama kelamaan berkembang menjadi mudah dijangkau
karena dekat tempat tinggalnya, selain itu murah, berkualitas, aman digunakan, kemasannya
ramah lingkungan, dan seterusnya. Disadari atau tidak harapan orang akan sesuatu terus
berkembang, menuju arah yang baik. Demikian pula produk jasa, orang tidak hanya
membutuhkan pelayanan, tetapi pelayanan yang semakin berkualitas.
2. Konfigurasi tenaga kerja. Secara tradisional, dunia kerja lebih dekat dengan kaum pria, sekarang
hal ini sudah banyak mengalami perubahan. Dominasi kaum pria sudah semakin menghilang,
bahkan beberapa jenis pekerjaan dapat dikerjakan oleh kaum wanita dengan lebih baik. Ini berarti
membuka peluang bagi wanita untuk bekerja diberbagai sektor. Perubahan ini terkait dengan
akses ke dunia pendidikan yang terbuka luas tanpa melihat perbedaan gender.
3. Terobosan di bidang teknologi. Kemajuan teknologi sudah diambil alih oleh teknologi. Kita tahu
pasti bahwa hasil kerja dengan menggunakan teknologi akan jauh lebih baik, lebih cepat, lebih
akurat dan sebagainya. Penggunaan seumberdaya manusia sudah semakin berkurang. Yang
dibutuhkan adalah; selain perangkat teknologi itu sendiri, adalah orang-orang yang lebih mampu
mengoperasikan penggunaan dan pemanfaatan teknologi itu untuk meningkatkan produktivitas.
4. Globalisasi Ekonomi. Dalam era globalisasi sekarang ini persaingan merupakan pemicu
perubahan yang cukup serius. Persaingan yang terjadi adalah persaingan antara perusahaan-
perusahaan nasional dan perusahaan-perusahaan multinasional. Perusahaan-perusahaan
multinasional mempunyai ciri-ciri: penguasaan teknologi yang canggih, modal kerja yang besar,
manajemen yang sangat profesional, penghasilan besar, produk yang sangat seragam, karyawan
yang berasal dari berbagai negara, penguasaan pasar yang luas, dan berbagai keunggulan lain. Hal
ini merupakan tantangan yang sangat berat bagi perusahaan-perusahaan dan tenaga kerja nasional.
Penggabungan dan pengambilalihan perusahaan kerap kita dengar, semua itu dilakukan sebagai
suatu usaha meningkatkan kemampuan bersaing.

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Situasi tersebut di atas tentu menimbulkan berbagai tuntutan terhadap profesionalitas yang
semakin meningkat. Hanya mereka yang mampu mengikuti perkembangan kebutuhan, harapan dan
keinginan yang terus menerus berubah, serta mampu memenuhinya yang akan mampu mendapatkan
kesempatan, bertahan, dan mampu berkembang. Hanya mereka yang mampu memperlihatkan kinerja
yang baik, yang memiliki peluang bertahan dan semakin dibutuhkan. Hanya mereka yang mempunyai
keterampilan khusus dan yang mampu meningkatkan kemampuan diri, yang memiliki peluang untuk
memenuhi tuntutan yang berkembang saat ini. Dan Jawaban yang tepat untuk menghadapi situasi
semacam ini adalah meningkatkan ilmu, profesionalisme, dan mempunyai akhlak yang baik.

PERINTAH UNTUK MEGUASAI IPTEK

Pada saat ini tuntutan kualitaas sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya saing tinggi
terkait erat dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang cepat dan semakin tingginya persaingan di
berbagai sektor. Sebagai contoh, Anda saat ini dapat melihat persaingan acara mencari bakat di TV
seperti Indonesia Idol, AFI. KDI, dap lain-lain. Di industri mobil ada persaingan antara Honda dan
Toyota. Di industri jasa penerbangan persaingan juga sangat tinggi antara Garuda, Lion, Adam Air,
Air Asia dan lain-lain. Apabila setiap perkembangan dan persaingan dapat diantisipasi, maka
perkembangan dan persaingan itu merupakan peluang usaha dan semakin terbukanya pasar bagi
industri di Indonesia. Namun sebaliknya, alangkah ironisnya apabila perkembangan yang terjadi
tersebut hanya orang lain yang mengantisipasi dan menciptakan teknologi sehingga kita hanya
menjadi pasar saja.

Negara Indonesia, pada saat ini lebih menjadi target pasar bagi industri lain. Industri mobil
dan elektronik dikuasai Jepang dan Korea, pangan dan pertanian oleh Thailand, dan industri jasa oleh
Singapura. Kenapa Indonesia yang sebesar ini, perkembangan teknologinya relatif lambat? Salah satu
jawabannya adalah lambatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Perkembangan industri di Indonesia saat ini masih sebatas industri yang padat karya seperti
tekstil dan elektronika, sepatu dan alas kaki. Industri demikian sedikit teknologi, namun padat karya.
Proses manusia yang berkualitas. Artinya, SDM yang mempunyai kemampuan intelektualitas yang
baik dan berdaya kerja positif.

Untuk meningkatkan daya saing, dan SDM yang berkualitas, diperlukan penguasaan ilmu dan
teknologi. Terkait dengan perkembangan Iptek, sejarah telah membuktikan bahwa perkembangan
ilmu dan teknologi tidak lahir begitu saja. IPTEK lahir dengan usaha kerja keras, pemikiran yang
imajinatif, dan sistematika daya nalar yang terarah.

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Perintah kepada umat Islam untuk menguasai IPTEK sudah ada sejak wahyu pertama yang
diterima oleh Nabi Muhammad SAW;

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan
perantaraan kalam, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS Alaq : 1-5)

Firman Allah dalam Al-alaq tersebut, sebenarnya perintah kepada umat Islam untuk
menguasai IPTEK. Perintah adalah Iqra’ yang berarti bacalah, kata ini terambil dari akar kata yang
berarti menghimpun. Dari arti menghimpun ini lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah,
mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca teks tertulis maupun tidak. (M.Quraish
Shihab,1996). Jadi ayat itu saja, memerintahkan kita untuk mempelajari ilmu baik yang diketahui
maupun tidak.

Allah memerintahkan umat Islam untuk membaca, meneliti dan mengetahui. Lalu apa yang harus
dibaca, diteliti dan diketahui? Yang harus kita baca adalah ayat-ayat Allah, di antaranya:
1. Ayat yang tertulis, yaitu ayat yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Kita diminta untuk membaca,
mengerti, memahami dan melaksanakan apa saja yang terdapat di Al-Qur’an sebagai ketentuan
Allah.
2. Ayat yang tercipta, yaitu segala sesuatu yang diciptakan Allah yang meliputi seluruh alam
semesta seperti bumi, langit, bintang, matahari, bulan, tumbuh-tumbuhan, gunung, binatang, dan
sebagainya. Semua itu adalah ayat Allah yang wajib dibaca, dipahami, diteliti oleh manusia.

Manusia menurut Al-Qur’an, memiliki potensi untuk meraih ilmu dan mengembangkannya
dengan seizin Allah. Karena itu dalam Al-Qur’an banyak selalu bertebaran ayat yang memerintahkan
manusia menguasai ilmu. Berkali-kali pula Al-Qur’am menunjukan betapa tinggi kedudukan orang-
orang yang berpengetahuan, dan rendahnya kedudukan orang yang bodoh lagi pemalas.

Sesungguhnya ilmu pengetahuan mesti dipahami dengan cara yang benar, sehingga tidak
bertentangan dengan maksud ayat yang diturunkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, Imam Hasan Al-
Basri memperingatkan orang yang tekun beribadah dan beramal, tetapi tidak membentenginya dengan
ilmu pengetahuan dan pemahaman tidak banyak berarti. Begitu pula orang yang berilmu yang tidak
melakukan apapun dan tidak mengajarkan apapun, termasuk orang yang tidak berarti.

”Orang yang beramal tetapi disertai dengan ilmu pengetahuan tentang itu, bagaimana orang yang
melangkahkan kaki tetapi tidak meniti jalan yang benar. Orang yang melakukan sesuatu tetapi tidak
memiliki pengetahuan tentang sesuatu itu, maka dia akan membuat kerusakan yang lebih banyak

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
daripada perbaikan yang dilakukan. Carilah ilmu selama ia tidak mengganggu ibadah yang engkau
lakukan. Dan beribadahlah selama ibadah itu tidak mengganggu pencaraian ilmu pengetahuan.
Karena ada sebagian kaum muslimin yang melakukan ibadah, tetapi mereka meninggalkan ilmu
pengetahuan, sehingga mereka keluar dengan pedang mereka untuk membunuh umat Muhammad
SAW. Kalau mereka mau mencari ilmu pengetahuan, niscaya mereka tidak akan melakukan seperti
apa yang mereka lakukan itu”.

Dari riwayat tersebut, jelaslah bagi kita untuk menyeimbangkan antara beribadah dan mencari ilmu.
Tidak dibenarkan hanya mencari ilmu dan melupakan ibadah, dan sebaliknya menjalankan ibadah tapi
melupakan ilmu.

Al-Qur’an juga terus memerintahkan manusia untuk berupaya meningkatkan kemampuan


ilmu pengetahuannya. Perintah mencari ilmu tersebut tidak hanya berlaku terhadap manusia biasa,
namun juga berlaku bagi Rasulullah SAW pun diperintahkan agar berusaha dan berdoa agar selalu
ditambahkan pengetahuannya.

“Wahai Tuhanku, Tambahlah untukku ilmu” (QS Thaha :114)

Firman Allah tersebut menggambarkan bahwa penguasaan ilmu terus berkembang dan tidak
berhenti, di atas ilmu ada ilmu. Hal ini juga sangat relevan pada kondisi saat ini, bahwa manusia harus
terus belajar, karena ilmu tidak pernah ada akhirnya. Sebagai contoh perkembangan telekomunikasi
saat ini, Dan setiap 6 bulan ada produk baru, hal ini juga menunjukan bahwa setiap orang harus
belajar terus menerus, tidak pernah berhenti sampai mati dan masuk liang lahat.

Bagi umat Islam, sesungguhnya tidak arus tertinggal dalam penguasaan IPTEK, Karena Al-
Qur’an telah memberitahukan. Banyak ayat-ayat di Al-Qur’an yang meminta umat Islam untuk
berpikir, untuk melihat dan menguasai IPTEK, dari apa yang Allah telah menciptakan, begitu
pentingnya menuntut ilmu bagi manusia, Allah berfirman dalam Al-Qur’an sebagai berikut:

“Dan Allah menurunkan dari langit (hujan) dan dengar air itu dihidupkannya bumi sesudah matinya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)” (QS 16 : 65),

Ayat ini sesungguhnya memerintahkan kita untuk mempelajari bagaimana dari langit turun
hujan, dan dari air hujan dapat menghidupkan bumi. Pada saat ini, ilmu yang mempelajari tentang
langit adalah astronomi, dan mengenai hujan serta cuaca adalah meteorologi, dan yang mempelajari

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
pertumbuhan tanaman adalah agronomi. Ilmu-ilmu telah berkembang, namun seberapa jauh umat
Islam mengetahui, mengerti dan dapat mengambil manfaat.

“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami
memberimu minum dari apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan
darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya”. (QS 16 : 66).
Ayat ini sesungguhnya, memerintahkan umat Islam untuk mempelajari tentang hewan dan
peternakan. Pada saat ini telah berkembang ilmu produksi ternak, dan ilmu pakan ternak. Tikus,
misalkan dapat memerikan manfaat untuk percobaan obat, yang akhirnya bermanfaat bagi manusia.
Dari ilmu produksi ternak dapat diketahui pertumbuhan hewan, dan produksi hewan seperti susu,
sedangkan dari kotoran hewan dapat dipergunakan sebagai kompos. Demikianlah ilmu peternakan
telah berkembang, tetapi sejauh mana umat Islam mengerti, memahami dan dapat manfaatnya.

“Dan dari buah korma dan anggur, kami buat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Allah bagi orang yang
memikirkan”. (QS 16 : 67).

Ayat ini sesungguhnya memerintahkan umat Islam untuk mempelajari bagaimana sesuatu
diolah menjadi barang yang bermanfaat. Pada saat ini, ilmu yang mempelajari adalah Teknologi
Pangan dan Gizi, Teknologi Industri dan Menggunakan seperangkat mesin dari Teknik mesin, elektro
dan lain-lain. Industri pengolahan pangan pada saat ini menjadi industri yang sangat besar.
Demikianlah pengolahan pangan dan industri mesin telah berkembang, tetapi sejauh mana umat Islam
mengerti, memahami dan dapat manfaatnya.

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon


kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia” (QS 16 : 68)

Ayat ini sesungguhnya, mengajarkan kepada umat Islam bagaimana hubungan antar hewan,
alam, tanaman dan manusia. Ilmu yang berkembang saat ini adalah ekologi lingkungan dan ekologi
manusia, manajemen hutan dan konservasi hutan. Apabila kita menguasai ilmu ekologi, maka akan
tercipta hubungan yang saling menguntungkan. Kebutaan ilmu tentang ekologi, keserakahan manusia
telah menyebabkan hutan gundul, hewan kehilangan tempat tinggal, dan bencana banjir bagi manusia.
Demikianlah ilmu ekologi telah berkembang, tetapi sejauh mana umat Islam mengerti, memahami dan
dapat manfaatnya.

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
“Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak
ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman” (QS 16 : 79)

Ayat ini sebenarnya mengajarkan kepada manusia, bagaimana burung dapat terbang.
Bagaimana manusia yang berpikir, tentu akan timbul imajinatif, bagaimana seandainya manusia dapat
terbang seperti burung. Perkembangan modern telah mengantarkan pada ilmu auronotika, yaitu ilmu
tentang penerbangan dan saat ini kita telah melihat keberhasilan penerbangan bahkan sampai ke luar
angkasa. Demikianlah ilmu penerbangan telah berkembang, tetapi sejuah mana umat Islam mengerti,
memahami dan dapat manfaatnya.

“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi
kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan
(membawa)Nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukin dan
(dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan
perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu)” (QS 16 : 80)

Ayat ini mengajarkan kepada manusia, bagaimana manusia membangun rumah, membangun
rumah dengan bahan yang ada di alam dan ringan sifatnya. Selain itu ayat ini mengajarkan kepada
manusia tentang bagaimana membuat alat rumah tangga dan perhiasannya. Pada saat ini, telah
berkembang menjadi teknik arsitektur, teknik sipil, desain interior dan seni rupa. Indonesia yang
sering dilanda gempa, seharusnya dapat belajar dari ayat ini, dengan mengembangkan rumah yang
ringan dan tahan gempa. Demikianlah ilmu tentang sipil, arsitektur dan desain interior telah
berkembang, tetapi sejauh mana umat Islam mengerti, memahami dan dapat manfaatnya.

Dari Ayat-ayat tersebut di atas menunjukkan kepada kita bahwa Al-Qur’an adalah sumber
dari ilmu pengetahuan dan teknologi, bagi orang yang mau berpikir. Dengan rahasia yang telah
ditunjukan Allah SWT melalui kitab suci-Nya, umat Islam seharusnya mampu dan wajib
mengembangkan berbagai disiplin ilmu, dan mengambil manfaat untuk kemakmuran umat manusia.
Beberapa bidang ilmu tersebut di antaranya:
1. Ilmu tentang makhluk hidup (Biologi)
2. Ilmu tentang benda mati (Fisika)
3. Ilmu tentang kepurbakalaan (Antropologi)
4. Ilmu tentang bintang (Astronomi)
5. Ilmu tentang penjualan (Ekonomi)
6. Ilmu teknik (Sipil, Arsitektur) dan banyak lagi ilmu yang lainnya.

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
CARA MENGUASAI IPTEK

Penguasaan IPTEK membutuhkan cara atau metode untuk mempelajarainya. Pada saat ini
telah berkembang banyak metode pembelajran dalam rangka menguasai IPTEK. Beberapa metode
tersebut seperti tutorial di kelas, Dimana siswa belajar di kelas dan guru/dosen menyampaikan materi.
Metode lain adalah belajar jarak jauh, dimana siswa belajar tidak di kelas. Pada metode ini guru/dosen
memberikan materi, dan siswa belajar sendiri. Metode lain adalah praktikum yaitu siswa belajar
dengan mempraktekkan teori, sehingga dapat lebih paham. Metode lain adalah melakukan penelitian
Melalui pengamatan atau membuat rancangan percobaan yang didesain berdasarkan teori yang ada.

Cara-cara pembelajaran ini sebenarnya bukan merupakan hal baru. Beberapa metode
pengajaran telah dilakukan diuraikan dalam Al-Qur’an seperti:
A. QS Al-Baqarah ayat 31-33 dimana Allah mengajarkan beberapa nama kepada Nabi Adam, hal ini
kemudian dikembangkan dengan metode hafalan. Kita dapat menguasai IPTEK dengan
menghafalkan ilmu itu sendiri.
B. QS Al-Alaq, ayat 4-5, dimana Allah mengajarkan lewat kalam, hal ini kemudian berkembang
menjadi metode menulis dan mambaca. Untuk menguasai ilmu kita dapat menggunakan buku
sebagai media, dimana pengarang menulis dan yang belajar membaca.
C. QS Al-Mu’minuun ayat 78, dimana Allah menyuruh manusia menggunakan pendengaran,
penglihatan dan hati untuk memperlihatkan bukti kebesaran Allah. Hal ini kemudian berkembang
dengan teknologi pembelajaran audio visual, telekonferensi dan lain-lain.
D. QS Al-Nahl ayat 79, dimana Allah menyuruh manusia untuk memperlihatkan ciptaan Allah. Hal
ini kemudian berkembang menjadi metode observasi atau penelitian. Untuk menguasai ilmu,
maka kita harus mengamati, meneliti dan akhirnya dapat mengambil kesimpulan.

Contoh bagaimana cara belajar menguasai IPTEK tentang Manusia, Allah menciptakan manusia
dengan berbagai kelebihan, sebagaimana firman-Nya:

“Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan di
lautan, kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan
yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan” (QS 17 : 70).
Selanjutnya firman Allah:

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya” (QS 95 : 4).

Allah telah menciptakan manusia menjadi makhluk yang sempurna, sebagai bukti
kesempurnaannya, Allah menciptakan otak manusia dengan sempurna. Otak manusia adalah massa

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta ini, inilah satu-satunya organ
yang sangat berkembang sehingga ia dapat mempelajari dirinya sendiri. Jika dirawat oleh tubuh yang
sehat dan lingkungan yang menimbulkan rangsangan, otak yang berfungsi dapat tetap aktif dan reaktif
selama lebih dari seratus tahun.

Otak manusia terdiri dari tiga bagian dasar: batang atau “otak reptil”, sistem limbik atau “otak
mamalia”, dan neokorteks. masing-masing bagian mempunyai struktur syaraf tertentu dan mengatur
tugas-tugas yang harus dilakukan. Tiga bagian otak ini juga dibagi menjadi “otak kanan” dan “otak
kiri”. Eksperimen terhadap dua belahan tesebut telah menunjukan bahwa masing-masing belahan
bertanggung jawab terhadap cara berpikir, dan masing-masing mempunyai spesialisasi dalam
kemampuan-kemampuan tertentu, walaupun ada beberapa persilangan dan interaksi antara dua sisi.

Kedua belahan otak sangat penting artinya bagi manusia. Orang yang memanfaatkan kedua
belahan otak ini juga cenderung “seimbang” pada setiap aspek kehidupan mereka. Pilihan untuk
menggunakan otak yang diperlukan dalam setiap pekerjaan yang sedang dihadapi. Karena sebagian
besar komunikasi diungkapkan dalam bentuk verbal atau tertulis, yang keduanya merupakan
spesialisasi otak kiri, bidang-bidang pendidikan, bisnis, dan sains cenderung berat ke otak kiri. Jika
seseorang termasuk kategori otak kiri dan tidak melakukan upaya tertentu memasukkan beberapa
aktivitas otak kanan dalam hidupnya, ketidakseimbangan yang dihasilkannya dapat mengakibatkan
orang tersebut menjadi stress dan juga kesehatan mental dan fisik yang buruk.

Kita semua dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tak pernah terpuaskan. Dan kita semua
mempunyai alat-alat yang kita perlukan untuk memuaskannya. Kalau Anda ragu bahwa Anda
memiliki kemampuan, ingatlah bahwa otak yang Anda miliki sejak lahir secara fisiologis sama
dengan otak orang-orang seperti Albert Einstein, Al-Khwarizmi (matematikawan ulung), Al-Farabi
(filosof muslim yang paling terkemuka); Ibn Al-Haytam (ahli matematika dan fisika yang terbaik dan
paling disegani sejak abad 11M); Ibn rusyd ahli fisika, kedokteran, biologi, dan astronomi); Prof. Dr.
Abdus Salam (ilmuwan muslim peraih Nobel Fisika). Ini berati bahwa otak Anda mampu mencapai
kebesaran yang sama dengan otak-otak yang mempunyai kemampuan mental yang tinggi. Anda hanya
peluru belajar dan bagaimana membimbingnya menuju kebesaran Anda sendiri. Seluruh potensi
sudah Anda punyai, tinggal bagaimana Anda menggunakannya.

MENINGKATKAN KOMPETENSI DAN MOTIVASI BELAJAR

Berbagai perubahan yang ada, termasuk dalam perubahan kebutuhan, harapan dan keinginan
telah membawa perubahan yang berarti dalam dunia kerja. Tuntutan dunia kerja semakin tinggi,
perubahan di luar semakin cepat. Kondisi ini menuntut kemampuan perubahan di luar semakin cepat.

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Kondisi ini menuntut kemampuan perusahaan, dan individu untuk mengantisipasinya dengan cepat.
Oleh sebab itu, umat Islam dan mahasiswa pada khususnya harus meningkatkan kompetensi.
Bagaimana upaya-upaya untuk meningkatkan kompetensi? Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan
untuk meningkatkan kompetensi.
A. Perluas wawasan. Memperluas wawasan dapat dilakukan melalui membaca atau mencari
informasi dari berbagai sumber. Buku, majalah, artikel, searching internet, atau diskusi dengan
teman-teman untuk mengetahui banyak hal. Topik apapun bisa dibaca, tentang sejarah dinosaurus,
terjadinya bumi, dan sebagainya, juga membuka berbagai situs yang memuat beragam informasi
dan pengetahuan. QS An-Nahl ayat 43, memerintahkan kita untuk memperluas wawasan dengan
bertanya kepada ahlinya dan berbagai sumber ilmu yang mungkin.
B. Perluas pergaulan. Memperluas pergaulan dapat dilakukan melalui kegiatan peningkatan
keterampilan sosial yang dimiliki, seperti kepekaan sosial, solidaritas pertemanan. Hal ini dapat
menjadikan bertambahnya networking sehingga dapat memudahkan untuk mendapatkan beragam
informasi ketika kita memerlukannya. Terkait memperluas pergaulan, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menginginkan rezekinya banyak, umurnya panjang, pereratlah hubungan
persaudaraan” (HR Bukhari & Muslim)
C. Mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam bidang intelegensi (kecerdasan)
Apakah yang dimaksud cerdas? Ternyata cerdas tidak hanya mendapat ranking di kelas, pandai
menghafal, ataupun mendapat nilai selalu A. Orang memang sering kali menghubungkan
kecerdasan dengan IQ. Padahal menurut Howard Gardner, kecerdasan adalah kumpulan
kemampuan, dan keterampilan mental. Melalui penelitiannya, ia menemukan bahwa ternyata
seorang itu belajar dan menunjukan kecerdasan mereka dengan berbagai cara sehingga semua
orang dapat dikatakan cerdas dalam hal yang berbeda-beda, tidak hanya cerdas dalam satu hal
saja.

Ada 9 jenis intelegensi (9 indikator kecerdasan), masing-masing tergambar melalui ciri-ciri, kegiatan,
ataupun minat-minat tertentu. Kesembilan indikator tersebut adalah; 1). Linguistic Intelligence, 2)
Musical Intelligence, 3) Bodily Kinesthethic Intelligence, 4) Natural Intelligence, 5) Visual Spatial
Intelligence, 6) logical mathematical Intelligence, 7) interpersonal Intelligence, 8) intrapersonal
Intelligence, 9) natural Intelligence.

Linguistic Intelligence, ciri-cirinya senang bermian kata-kata, memiliki minat terhadap bahasa
asing, senang bercerita, atau kreatif dalam menulis ataupun membaca. Kalau seseorang memiliki
Linguistic Intelligence yang menonjol, profesi yang cocok antara lain adalah penulis novel, editor
web, wartawan, pengacara, politikus, pembawa acara, penerjemah, negosiator, public relation, dan
lain-lain.

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Logical mathematical Intelligence, ciri-cirinya mudah memahami angka-angka dan konsep-
konsep matematika seperti menemukan pola, melakukan pengelompokan berdasarkan ciri atau
karakteristik tertentu, menyukai teka-teki, komputer, menciptakan kode-kode. Kalau seseorang
memiliki Logical mathematical Intelligence yang menonjol profesi yang cocok antara lain ahli
matematika, ahli statistik, komputer Programme, astronot, akuntan, ahli mekanik, sipil, dan
sebagainya.

Visual spatial Intelligence, ciri-cirinya kreatif, memiliki imajinasi untuk melihat dan menunjukan
gagasan kepada orang lain lewat rancangan, fotografi, arsitektur dan sebagainya. Kalau seseorang
memiliki visual spatial Intelligence yang menonjol profesi yang cocok antara lain arsitek, interior
desainer, pembuatan film, perencanaan kota, perancangan mode dan sebagainya.

Bodily kinestetik Intelligence ciri-cirinya luwes dalam menggerakkan tubuh, senang berolah raga,
senang bekerja dengan tangan dan melakukan kegiatan pertukangan dan sebagainya. Kalau
seseorang memiliki bodily kinestetik Intelligence yang menonjol profesi yang cocok antara lain
olahragawan, penata rambut, ahli pahat, penari dan sebagainya.

Musical Intelligence ciri-cirinya bisa mengikuti irama, melodi, dan pola suara dengan mudah,
suka memainkan alat musik, menyukai banyak jenis musik. Kalau seseorang memiliki Musical
Intelligence yang menonjol profesi yang cocok antara lain musisi, penggubah lagu, penulis jingle,
editor musik dan sebagainya.
Intrepersonal Intelligence ciri-cirinya senang bergabung dalam organisasi, senang bersosialisasi,
punya banyak teman dan sebagainya. Kalau seseorang memiliki interpersonal Intelligence yang
menonjol profesi yang cocok antara lain sebagai Psikolog, guru, penulis, psikiater dan
sebagainya.

Natural Intelligence ciri-cirinya senang kegiatan di luar ruang, tertarik untuk berkebun, dan
sebagainya. Kalau seseorang memiliki Natural Intelligence yang menonjol profesi yang cocok
antara lain ahli botani, dokter hewan, zoologist, ahli geologi dan sebagainya.

Setelah kita lebih mengenal kekuatan dan kelemahan diri dari sisi intelegensi serta tahu apa yang
ingin dicapai, maka motivasi sangat berperan, karena mendasari tindakan seseorang atau
membuat usaha lebih terarah.

Motivasi adalah dorongan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu tindakan
terntentu. Dorongan tersebut bisa dari dalam maupun dari luar diri. Motivasi yang baik adalah
yang berasal dari dalam diri sendiri. Hal ini bisa didapat kalau kita mengetahui kekuatan dan

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
kelemahan diri sehingga dapat mengukur dan memperkirakan apa yang ingin dicapai dan
bagaimana cara mencapainya.

Kemampuan untuk menggunakan keterampilan belajar Anda perlu diperkuat oleh sikap
positif, karena emosi positif dapat meningkatkan kekuatan otak. Belajar adalah masalah
kebiasaan; sebagai contoh, jika Anda mungkin ingat betapa canggung rasanya ketika Anda belajar
bagaimana melakukannya. Semua bagian tubuh Anda serasa mengambang ke semua arah, dan
mengkoordinasikan semua gerakan-gerakan tersebut memerlukan begitu banyak konsentrasi
hingga Anda hampir-hampir tidak dapat melakukan hal-hal lain pada saat yang sama, seperti
bicara dengan orang melakukannya, bahkan tanpa berpikir. Kuncinya adalah belajar dan
berlatih:

Semua mimpimu dapat menjadi kenyataan jadi engkau memiliki keberanian untuk
mengejarnya (Walt Disney)

Berbeda dengan hewan dan tumbuhan, manusia pada hakekatnya selalu ingin
mengembangkan kualitas dirinya. Salah satu cara terbaik untuk itu adalah dengan belajar terus
menerus belajar dari siapapun, tentang apapun dan dimanapun. Untuk mewujudkan hidup yang
senang belajar terus menerus, untuk meningkatkan kualitas diri sendiri, tidak ada pihak lain yang
lebih kompeten, kecuali diri sendiri.

Malas ...... Apalagi untuk belajar. Rasanya itulah musuh terbesar yang menghalangi kita dari
kesuksesan. Sebenarnya perasaan malas itu wajar. Selama ini, belajar dianggap sebagai kewajiban
yang tidak menyenangkan, akibatnya kita cenderung memilih melakukan hal lain daripada
belajar. Sayangnya, bila penyakit malas itu terus dibiarkan, bisa-bisa hidup kita hanya diisi nonton
TV, main, jalan-jalan dan sejenisnya. Kalau sudah begitu, kapan kita bisa meraih sukses?
Bukankah saat ujian Matematika tidak akan ditanya gosip terbaru para artis?

Cara Menumbuhkan Motivasi belajar

Langkah pertama adalah dengan memiliki sasaran yang jelas. Sasaran merupakan rencana
yang terdefinisi dengan baik, ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. Seseorang yang telah
menetapkan sasaran akan lebih demotivasi untuk mencapainya. Penelitian dalam bidang Psikologi
menunjukkan orang-orang yang secara teratur menetapkan sasaran yang ingin dicapai, umumnya
lebih percaya diri, dapat berkonsentrasi lebih biak dan berprestasi lebih baik.

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Sasaran yang kita tentukan juga penting untuk menjaga motivasi. Menetapkan sasaran yang
tidak mungkin dicapai akan melunturkan motivasi. Sasaran yang terlalu mudah dicapai juga tidak
akan membuahkan kepuasan. Jadi sasaran yang dibuat harus pada tingkat yang tepat, mungkin sedikit
di atas batas yang dapat kita capai, tapi jangan terlalu jauh di atasnya karena tidak mungkin dicapai.

Memotivasi Diri dalam Belajar

Bahan kuliah yang disampaikan dosen terasa cepat sekali bertambah banyak bila kita tidak
menjaga agar terus mengikutinya. Ketinggalan dari bahan yang dibahas akan dapat menurunkan
motivasi kita dalam belajar. Ada beberapa cara agar kita dapat memotivasi diri dalam belajar:
1. Bagi tugas yang besar menjadi beberapa bagian yang kecil. Mengerjakan soal 20 nomor dari
satu bab, kelihatanya cukup berat. Kita dapat membaginya menjadi beberapa bagian
berdasarkan sub bab. Pada setiap sub bab kita dapat bagi lag menjadi soal yang mudah dan
soal yang sukar, mulailah dengan soal yang mudah.
2. Gunakan aturan lima menit
Biasanya, bagian yang paling berat dari belajar adalah menumbuhkan motivasi saat
memulainya. Untuk membantu kita mengatasi hal ini, gunakan aturan lima menit. Hanya 5
menit. Kita dapat mengerjakan barbagai hal dalam 5 menit bukan? Bila setelah 5 menit kita
belum termotivasi, berhentilah dan cari tahu penyebab mengapa itu terjadi, selanjutnya coba
lagi untuk 5 menit berikutnya. Pada umumnya begitu kita memulai dengan 5 menit, kita tidak
akan berhenti setelah waktu tersebut terlampaui.
3. Tetapkan Sasaran pada Setiap Waktu Belajar.
Sasaran kita untuk suatu waktu belajar tentunya lebih kecil dari pada sasaran jangka pendek.
Sesungguhnya sasaran belajar ini akan membantu kita untuk mencapai sasaran jangka
pendek. Kita dapat menetapkan untuk mengulang satu bab Agama dan mengerjakan 5 soal
dalam satu waktu belajar. Sasaran ini tentunya lebih spesifik daripada menetapkan: kita akan
belajar Agama setiap malam. Jadi pada setiap waktu belajar, kita harus menetapkan dengan
tepat apa yang ingin dicapai.
4. Berilah penghargaan Kepada diri kita
Pada dasarnya setiap orang butuh penghargaan atas apa yang telah dicapai. Adanya
penghargaan akan meningkatkan motivasi kita. Setiap kita meyelesaikan suatu sasaran,
berilah penghargaan sederhana. Lakukanlah sesuatu yang kita senangi setelah waktu belajar
yang panjang. Bisa membaca novel, jalan-jalan atau menonton film di TV.
5. Carilah Bantuan Bila Diperlukan
Bila kita telah mencoba strategi-strategi di atas dan masih belum termotivasi, mungkin kita
memerlukan bantuan untuk memahami bahan yang kita pelajari. Sering kali seorang
mahasiswa merasa tidak termotivasi. Padahal masalah sebenarnya adalah dia tidak dapat

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
memahami bahan yang dipelajari. Bila ini masalah kita, datanglah kepada dosen mata kuliah
terkait, asisten, atau temukan teman belajar untuk diajak belajar bersama.

KEUTAMAAN ORANG YANG BERILMU

Kedudukan orang yang berilmu, dengan orang yang tidak berilmu dalam Islam sangatlah berbeda.
Allah dan Rasul sangat menyukai orang yang berilmu, dan ilmunya bermanfaat bagi kemakmuran
dan kebaikan masyarakat. Beberapa keutamaan orang berilmu adalah:
1. Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang yang berilmu (QS, An-Nisaa:162)
2. Allah akan meninggikan beberapa derajat terhadap orang-orang yang beriman lagi berilmu
pengetahuan (Al-Mujaadilah:11)

Demikianlah beberapa manfaat yang diperoleh oleh orang yang berilmu, yaitu diberikan
pahala yang besar dan diangkat derajatnya beberapa tingkat.

KAJIAN KASUS
Pepeng, Menyelami Makna Hidup dari balik tempat tidur

Ferrasta Soebardi (57) atau lebih dikenal dengan nama Pepeng, hampir enam tahun terbaring di
ranjang kamar tidurnya. Sejak penyakit Multiple Sclerosis menyerangnya Juli 2005 silam, hari-
harinya lebih banyak dihabiskan dikamar tidur.  Namun dari ranjang kamar tidur inilah, Pepeng
belajar menyelami kehidupan dan juga makna hidup dibalik sakit yang dideritanya.

Sebelum menderita penyakit Multiple Sclerosis, Pepeng dikenal masyarakat sebagai seorang
pembawa acara yang kehadirannya selalu ditunggu-tunggu penggemarnya. Beberapa acara yang
pernah dibawakannya adalah kuis jari-jari dan juga acara bincang-bincang warna-warni. Selain itu
Pepeng yang pernah menjuarai lomba lawak mahasiswa tahun 78 ini bersama beberapa temannya
seperti Sys NS, Krisna dan Nana Krip juga pernah membuat grup komedi yang bernama Sersan
Prambors.

Selain dikenal sebagai public figur, Pepeng juga memiliki perusahaan yang bergerak di bidang
multimedia bernama Jari-jari Communication. Dia juga pernah bekerja untuk perusahaan Bakrie
Brothers di tahun 1989. kini Dalam keadaan sakit pun, Pepeng masih terus berjuang dan berhasil
menyelesaikan studi S2 nya di Universitas Indonesia bidang psikologi dengan nilai sangat
memuaskan (A). "Mungkin kalau saya masih sehat, saya belum tentu menyelesaikan S2 saya,"
ungkap Pepeng.

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Dari balik kamar tidurnya yang biasa dia sebut 'Goa’,  Pepeng menjalankan beberapa bisnis online
dibidang penjualan domain. Dia juga menjadi penggagas gerakan sosial pendidikan Indonesia,
sebuah gerakan yang peduli terhadap pembangunan sekolah-sekolah yang roboh. Selain aktif
menulis artikel, Pepeng saat ini juga sedang mempersiapkan sebuah buku yang diberi judul ‘Di
Balik Jari-Jari’. Buku ini menurut Pepeng lebih diposisikan sebagai buku motivasi bagi para
pembacanya.
 
Untuk mengobati rasa rindu para penggemarnya, Pepeng kini kembali aktif di layar kaca lewat
acara ‘Ketemu Pepeng’ yang ditayangkan salah satu televisi swasta. Dalam acara talkshow 
inspiratif ini, setiap tamu yang hadir menceritakan perjuangan, semangat hidup serta suka duka
yang dialaminya dan Pepeng menjadi teman bicara yang menarik sambil melontarkan lelucon
yang ringan namun tetap berisi. "Saya dulu dikenal sebagai pembuat keramaian. Doa saya ketika
pertama sakit adalah jangan sampai saya kesepian karena perilaku saya", begitu kata Pepeng.

Memang semenjak sakit, Rumah Pepeng setiap hari selalu dikunjungi oleh banyak orang. Namun
kunjungan mereka bukan untuk menaruh rasa iba, tapi justru menimba ilmu hidup dari Pepeng. Di
kamar tidur yang baru saja selesai direnovasi ini, Pepeng selalu menerima tamu-tamunya. Dia tak
pernah menolak siapa saja yang ingin bertandang ke rumah nya. "Bahkan ada seorang kenalan
dari akun jejaring sosial Facebook, misalnya, datang ke rumah Pepeng dengan mengajak 100
rekan sekantornya" ujarnya.

Tiap kali berbicara, Pepeng sejatinya dihujani rasa sakit. Tapi, karena guyonan segar dan sapaan
hangatnya, lawan bicara sering kali lupa bahwa Pepeng sedang sakit. Pepeng justru mampu
menebar semangat hidup. "Bukan penasihat spiritual. Adanya gue aja",ujarnya. Laptop kini
menjadi andalannya untuk tetap menjalin hubungan dengan dunia luar karena Pepeng tidak bisa
menggunakan kursi roda dan hanya terbaring ditempat tidur.

Semangat, perjuangan dan keikhlasan Pepeng dalam melawan sakit yang dideritanya memang
layak menjadi teladan bagi semua pihak bahkan Kick Andy juga menobatkan Pepeng sebagai
salah satu penerima anugrah Kick Andy Heroes.

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


17 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Al-Ghazali, I. 2005. Ilmu yang Bermanfaat Dunia Akhirat. Qudsi Media. Semarang.
2. Al-jauzy. 2005. Cara Manusia Cerdas menang dalam Hidup. Maghfirah Pustaka. Jakarta.
3. Departemen Agama. 1971. Al-Quran dan terjemahannya. Departemen Agama. Jakarta.
4. Ibrahim Hamid Al-Qu’ayyid. 2005. 10 Kebiasaan Manusia Sukses Tanpa Batas. Maghfirah
Pustaka. Jakarta.
5. Syarif, Reza M. 2006. Life Excellent, Menuju Hidup Lebih Baik. Prestasi. Jakarta.
6. Turner H.R. 2004. Sains Islam yang Mengagumkan. Nuansa. Bandung.
7. Zaqzuq MH. 2003. Islam dan Tantangan dalam Menghadapi Pemikiran Barat. Pustaka Setia.
Bandung.

2015 KULIAH AGAMA ISLAM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


18 H. JAZULI SURYADHI. M.Si http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai