Anda di halaman 1dari 4

Ida Ayu Nisawati

32230075
FISHUM/Ilmu Komunikasi

LITERASI DIGITAL

Globalisasi bukan hanya merupakan suatu proses, melainkan suatu fenomena baru
karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya. Globalisasi saat
ini memiliki berbagai dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat luas baik dampak
negatif maupun dampak positif dalam kehidupan masyarakat. Dampak-dampak tersebut telah
dirasakan secara langsung oleh masyarakat dalam mobilitas kehidupan baik dampak negatif
maupun positifnya. Aspek sosial, ekonomi, agama dan budaya setiap lapisan masyarakat
diperkotaan dan perdesaan secara tidak langsung terkena dampak dari globalisasi. Perubahan-
perubahan tersebut memberikan dampak yang besar terhadap transformasi nilai-nilai
kehidupan yang ada dalam masyarakat.
Saat ini, di Indonesia dapat dirasakan betapa besarnya pengaruh kemajuan teknologi
terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Teknologi informasi merupakan salah satu hal
yang tidak akan terlepas dari kehidupan manusia. Teknologi informasi telah ada sejak
berabad-abad yang lalu dan hingga kini masih terus berkembang. Apabila kehidupan manusia
tidak diiringi dengan teknologi informasi, manusia akan kesuitan dalam berkomunikasi dan
menyampaikan informasi dikegiatan sehari-harinya. Teknologi inormasi saat ini digunakan
untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini. Internet adalah suatu teknologi
yang dibutuhkan sebagai perangkat komunikasi utama pada masa sekarang. Penyebaran
kebudayaan antar komunitas, bahkan antar bangsa terjadi dikarenakan adanya keterbukaan
informasi dengan adanya fasilitas komunikasi digital.
Teknologi informasi dan komunikasi memegang banyak peranan dan membawa
dampak bagi berbagai bidang kehidupan. Penggunaan teknologi sebagai media informasi
khususnya handphone (HP) atau Smartphone bagi masyarakat Indonesia sudah tidak asing
lagi, bahkan HP merupakan salah satu kebutuhan, terutama untuk berkomunikasi. Menurut
Mochtar Riady, menyatakan bahwa semua masyarakat Indonesia sudah menggunakan HP.
Menurut beliau juga, bahwa peredaran HP di Indonesia sampai dengan tahun 2016 adalah
260 juta unit, padahal jumlah penduduk Indonesia ± 240 juta, sehingga per orag memiliki HP
2 ‐3 unit. Dengan peredaran HP dan penggunaan internet yang begitu besar, seharusnya
masyarakat Indonesia sudah dapat dikatakan berdaya dalam penggunaan teknologi, karena
masyarakat Indonesia boleh dibilang multi literasi.
Kemajuan teknologi tidak dapat dipungkiri di masa sekarang ini, kemudahan untuk
mengakses segala informasi menyebabkan generasi milenial dalam memahami nilai-nilai
konservasi budaya, cara berpikir dan bertindak harus memiliki kemampuan literasi digital
dengan baik. Melalui kemampuan untuk mengakses data, kemudian dapat mengelola
informasi yang telah diterima dengan memahaminya dengan baik. Tidak hanya itu, mereka
juga harus dapat mengintegrasikan dan mengkomunikasikan informasi tersebut dengan baik.
Bahkan dibutuhkan kemampuan untuk mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara
aman dan tepat. Jika dilaksanakan dengan baik, maka dengan kemampuan literasi digital
yang baik maka akan meningkatkan kemampuan lainnya melalui kemampuan menciptakan
informasi dan menuliskannya melalui rangkaian kalimat yang mudah dipahami.
Literasi digital memiliki banyak tantangan dalam implementasinya. Untuk
meminimalisir hal tersebut dapat diatasi melalui penggunaan teknologi dengan tepat saat
melakukan literasi digital sehingga informasi dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh
generasi milenial. Istilah milenial atau millennials generasi milenial adalah kaum gadget.
Sebenarnya kaum gadget lebih tepat diartikan dengan sebagai kelompok individu yang setiap
harinya dan setiap problem diselesaikan dengan peralatan gadget. Sehingga generasi gadget
dimaksudkan dengan generasi yang dalam kehidupannya selalu bersinggungan dengan yang
namanya peralatan yang mengandung unsur informasi. Tidak tahu informasi valid atau
sumber yang baik, asal terselesaikan itulah bagian dari solusi yang ditempuh. Jadi, peralatan
tersebut telah menjadi bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan sedikitpun.
Selain itu, untuk menghadapi tantangan dunia industri generasi muda memerlukan
skill digital yang lebih advance lagi kedepannya. Dunia pendidikan saat ini mulai disibukkan
untuk menyiapkan generasi yang mampu bertahan dalam kompetisi di era industri 4.
Menristekdikti bahwa dalam menghadapi era revolusi industri 4 beberapa hal yang harus
dipersiapkan diantaranya:
1. Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif untuk menghasilkan lulusan yang
kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and
human literacy.
2. Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif
terhadap revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan transdisiplin ilmu dan program
studi yang dibutuhkan.
3. Persiapan sumber daya manusia yang responsive, adaptif dan handal untuk menghadapi
revolusi industri 4.
4. Peremajaan sarana prasarana dan pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan
inovasi juga perlu dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.
Berdasarkan pendapat tersebut, dalam pembahasan ini solusi dari tantangan
peningkatan skill digital melalui pendidikan di era revolusi industri 4 sebagai berikut:
1. Kesesuaian kurikulum dan kebijakan pendidikan di Indonesia.
Kesesuian kurikulum dan kebijakan pendidikan dapat dilihat salah satunya melalui
kompetensi yang dimiliki oleh lulusan pendidikan. Menengok pendidikan di Indonesia
saat ini masih diselimuti dengan berbagai macam problematika yang kurang mendukung
siswa untuk dapat bertahan di era indutrsi 4 tentu menjadi kajian yang harus ditemukan
solusinya. Padli, Diana, & Afifudinndalam berdasarkan hasil penelitiannya
mengungkapkan bahwa relevansi pendidikan dalam hal substansi dengan kebutuhan
masyarakat masih tergolong rendah, selain itu pendidikan justru dijadikan sebagai
kawasan politisasi dari pejabat. Hal itulah yang memperparah ketidakmampuan
pendidikan di Indonesia dalam menjawab tantangan di era industri 4. Oleh karena itu,
dibutuhkan solusi yang dapat dilakukan agar kurikulum dan kebijakan pendidikan di
Indonesia sesuai dengan kebutuhan saat ini.
2. Kesiapan SDM dalam Pemanfaatan ICT
Saat ini, menyiapkan semua sistem pendidikan yang ditujukan untuk memaksimalkan
kemampuan yang dimiliki generasi milinieal tentunya tidak bisa lepas dengan peralatan
teknologi terkini. Oleh karena itu solusi dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan
tantangan di era revolusi industri 4 akan selalu berkaitan dengan kesiapan sumber daya
manusia dan sarana prasarana sebagai pengguna ICT.
3. Kesiapan SDM dalam mengoptimalkan kemampuan dan karakter siswa
Solusi lain untuk menjawab tantangan pendidikan di era industri 4 yaitu dari segi
kemampuan dan pembentukkan karakter siswa. Hal ini tentu tak lepas dari tujuan
pendidikan era indutri 4 untuk memperoleh lulusan pendidikan yang kompten di era saat
ini, bukan hanya anak mampu memanfaatkan ICT tetapi juga mampu kompeten dalam
kemampuan literasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, komunikasi, kolaborasi, dan
memiliki kualitas karakter yang baik.
Mengoptimalkan seluruh kemampuan siswa dapat dilakukan dengan berbagai macam
metode pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan tahapan perkembangan
anak. Pada era industri 4, pembelajaran diharapkan lebih banyak memberikan kesempatan
pada siswa untuk kreatif, memecahkan masalah, mengoptimalkan kemampuan literasi dan
numeracy, kolaborasi, dan berpikir kritis. Selain kemampuan kognitif siswa, karakter atau
pengembangan nilai pada diri siswa juga sangat dibutuhkan. Hal itulah yang membedakan
antara manusia dengan robot atau mesin.

Anda mungkin juga menyukai