Anda di halaman 1dari 10

Urgensi Mempelajari Mata Kuliah "Digitalisasi Pendidikan" dalam

Mendukung Kemajuan Pendidikan Islam

Disusun Oleh : Saeful Ngulum,

NIM: 22410331

Pendahuluan

Pendidikan Islam adalah salah satu aspek penting dalam pembentukan karakter
dan pengetahuan umat Muslim. Dengan perkembangan teknologi digital yang pesat,
penting bagi para pelajar dan pendidik untuk memahami urgensi mempelajari mata
kuliah "Digitalisasi Pendidikan" guna mendukung kemajuan pendidikan Islam. Mata
kuliah ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang pemanfaatan teknologi dalam
proses pembelajaran, tetapi juga membuka peluang untuk mengembangkan metode
pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif.

Perkembangan media teknologi informasi dan komunikasi memasuki era


baru pada bidang pendidikan. Siap ataupun tidak, pendidikan di SD akan
memasuki permasalahan pendidikan yang sangat kompleks, dari sumber daya
pedagogis, kurikulum pendidikan digital, proses pembelajaran inovatif dan
sumber daya menusia (pendidik dan peserta didik). Maka dua dimensi fokus
tujuan pemecahan masalah menjadi urgen harus segera diselesaikan oleh SD
yang ingin mengembangkan pendidikannya, yaitu tentang kebijakan pendidikan
teknologi dan literasi digital.

Pertama, tentang pendidikan teknologi. Dalam pengembangan pendidikan


teknologi beberapa indikator utama yang perlu dijadikan bahan pengembangan,
seperti; 1) perlu adanya inovasi pengembangan desain, implementasi, dan
evaluasi coding di setiap satuan sekolah sebagai dasar utama perkembangan
pendidikan digital; 2) perlu adanya pelatihan akan keterampilan dan berbagai

1
Mahasiswa Program Magister Manajemen Pendidikan Islam, Pasca Sarjana Institut Agama Islam
Nahdlatul Ulama Kebumen Semester 4
inovasi pendidikan digital dari pemrosesan data dan analisis data komputasi; 3)
perlu adanya pengembangan pasar digital yang terkait dengan pendidikan harus
berpihak pada masyarakat menengah kebawah; 4) perlu

Kedua, tentang literasi digital. Literasi digital ini perlu dipahami oleh
semua kalangan pendidikan yang bukan hanya konsepnya saja namun pada
pengaplikasiannya dilingkungan peserta didik. Realia dilapangan banyak sekali
para pendidik yang masih menggunakan pembelajaran tradisional walaupun
medianya menggunakan digital, penggunaan ini tentu keluar dari literasi
digital menggunakan pendekatan keaktifan siswa.2

Dalam konteks pendidikan Islam, digitalisasi dapat menjadi kunci untuk


memperluas akses pendidikan, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan memperkuat
identitas keislaman dalam proses pendidikan. Dengan memahami teknologi digital,
para pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif, inklusif,
dan menyenangkan bagi para pelajar.

Digitalisasi Pendidikan dalam rangka Integrasi Pendidikan Berbasis Digital

Digitalisasi telah menjadi pendorong utama dalam transformasi dunia


pendidikan, termasuk dalam konteks pendidikan Islam. Integrasi teknologi digital
dalam pembelajaran menjadi sebuah keharusan dalam menghadapi tuntutan era
digital saat ini. Artikel ini akan membahas urgensi dan manfaat digitalisasi
pendidikan dalam mendukung kemajuan pendidikan Islam.

Pembaharuan dalam sebuah proses pembelajaran sangatlah dibutuhkan.


Pengembangan dan transformasi dalam pendidikan khusunya dalam proses
pembelajaran sebuah keniscayaan, dari sebuah sistem dan proses pembelajaran yang
konvensional yang dianggap sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman yang

2
Putu Eka Suarmika, Bagus Cahyanto, dan Nuris Hidayat, “Kebijakan Teknologi Pendidikan dalam
Islam : Sebuah Meta-Analisis Sederhana Literasi Digital di Sekolah Dasar” Vol. 6, no. Vol. 6 No. 2
(2022): 21 Desember 2022 (21 Desember 2022): 11–12, https://doi.org/10.36835/edukais.2022.6.2.1-
16.
secara masif dan intensif terus berkembang yang di pengaruhi oleh kemajuan
teknologi. Pembelajaran yang dilakukan sebagaimana biasanya melalui tatap muka
ataupun melalui jejaring media lainya namun di bubuhi sebuah media teknologi
sebagai mediator untuk transfer ilmu pengetahuan. Teknologi informasi dan
komunikasi yang dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran dengan maksud untuk
meningkatkan efektifitas dalam proses kegiatan pembelajaran yang diharapkan
berpengaruh juga pada hasil siswa serta kompetensi dan mutu peserta didik secara
individu dalam pemanfaatan teknologi secara tepat dan bermanfaat.

Integrasi teknologi informasi yang berkembang di Indonesia masih berada


dalam tataran implementatif dan adaptif seperti pemanfaatan teknologi ke dalam
pembelajaran. Pemanfaatan teknologi dalam integrasi pembelajaran belum sampai
kepada modifikasi, dan kreasi inovasi teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi
belum dapat dilakukan dengan maksimal. Pemanfaatan teknologi dalam kegiatan
pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas dan efektifitas dalam pelaksanaan
proses pembelajaran yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta
kualitas individu para siswa dalam hal pemanfaatan teknologi lebih bijak dan baik.
Pembelajaran menggunakan teknologi digital memberikan peluang peserta didik
untuk mencari sumber informasi yang lebih luas dengan mengakses internet dan
aplikasi yang tersedia. Siswa juga dapat mengasah soft skill terkait terknologi yang
sudah di miliki. Pengintegrasian teknologi digital dalam pembelajaran membuat
proses pembelajaran lebih menarik, kreatif dan sumber informasi dapat didapat lebih
banyak. Media yang di anggap mampu untuk membantu meningkatkan hasil belajar
peserta didik adalah media yang dapat menggabungkan unsur gambar, teks, dan
animasi. Dalam bidang social masyarakat, TIK menghasilkan kebutuhan akan
keterampilan digital baru dan kompetensi untuk pekerjaan, pendidikan dan pelatihan,
pengembangan diri dan partisipasi dalam masyarakat. Pada dasarnya teknologi bisa
membantu meringankan beban pekerjaan masyarakat, baik di bidang pendidikan,
komunikasi, pertanian, perkebunan dan berbagai aspek dalam kehidupan
bermasyarakat lainya.3

Urgensi Digitalisasi Pendidikan Sekolah

Digitalisasi pendidikan memegang peran penting dalam peningkatan kualitas


pembelajaran. Melalui pemanfaatan teknologi, pendidik dapat menciptakan
pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan bagi para pelajar.
Dengan berbagai aplikasi dan platform pembelajaran online, akses terhadap informasi
dan sumber belajar mengalami perluasan yang signifikan.

Hasil survei di Estonia dan Norwegia menunjukkan bahwa teknologi seperti


sistem informasi sekolah dan pertemuan online atau virtual digunakan di tingkat
sekolah. Teknologi ini memfasilitasi manajemen dan layanan sekolah, artinya
teknologi tersebut relevan bagi semua siswa dan tersedia bagi semua guru dan
(beberapa) kategori staf lainnya. Namun sistem informasi sekolah dan pertemuan
online tidak hanya terbatas pada urusan sekolah saja, bisa juga diterapkan di ruang
kelas dan lokakarya. Di kedua negara, teknologi yang lebih maju seperti robotika dan
simulator serta pembelajaran mendalam dengan AI kurang tersebar luas dibandingkan
alat digital lainnya. Menariknya, ketika teknologi ini diterapkan, teknologi tersebut
sering kali digunakan untuk pelatihan siswa yang disampaikan dalam lokakarya. Oleh
karena itu, teknologi ini mungkin memiliki relevansi khusus dengan VET. Hasil
penelitian di Norwegia menunjukkan bahwa guru mekanik, IT, teknologi industri dan
elektronik adalah yang paling mungkin melaporkan penggunaan robotika dan
simulator (yaitu kategori robot dalam survei).4

3
Khomarudin Kamsina, “INTEGRASI TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ILMU TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT,” Edueksos :
Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi 9, no. 2 (15 Desember 2020): 77–78,
https://doi.org/10.24235/edueksos.v9i2.7103.

4
“Innovation in Vocational Education and Training,” 5 April 2024, https://www.oecd-
ilibrary.org/sites/eb90e4d8-en/index.html?itemId=/content/component/eb90e4d8-en.
Dalam dekade terakhir ini, teknologi digital menjadi bagian dari budaya
masyarakat. Media digital menjadi aspek sentral dari kehidupan banyak orang,
terlepas dari berapapun usianya. Oleh karena itu, keterampilan, pengetahuan dan
pemahaman literasi digital menjadi sangat penting seiring dengan meningkatnya
budaya digital dikalangan masyarakat, baik kalangan dewasa, anak muda,
bahkan anak-anak (Nafi’ah Setiani & Barokah, 2021). Untuk itu, jika masyarakat
tidak mau mengikuti arus perkembangan zaman melalui perubahan teknologi kita
akan kesulitan menjalani kehidupan, karena segala sesuatu sudah berbasis digital
(Wardiana et al., 2002).

Dalam rangka menyiapkan peserta didik menguasai kecakapan literasi


teknologi, maka diperlukan persiapan sejak dini. Dimana persiapan tersebut bisa
dimulai dari sekolah. Dalam hal ini sekolah dijadikan wadah untuk melatih peserta
didik sehingga terbiasa dengan penggunaan teknologi informasi bukan lagi hal yang
asing baginya. Digitalisasi pendidikan dapat berbentuk digitalisasi konten dan
digitalisasi sarana. Dimana kehadiran digitalisasi pendidikan menjadi cikal bakal
dalam mewujudkan smart school berwawasan masa depan (Murhadi & Ponidi, 2019)
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan membantu meningkatkan mutu
pendidikan (Amarulloh et al., 2019). Hal yang senada juga diungkapkan
(Direktorat Sekolah Dasar, 2021) bahwa kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi mempunyai dampak positif dan peluang yang besar untuk
mengoptimalkan peningkatan mutu pendidikan, dimana perubahan berkembang
secarapesatdan siswa diharuskan agar mampu mengimbangi serta memanfaatkan
perubahan tersebut sebaik mungkin (Gusty et al., 2020).

Merujuk pada pernyataan tersebut, diperlukan adanya inovasi terhadap


system pendidikan untuk mencapai efektivitas dan keberhasilan dalam proses
pendidikan. System pendidikan yang dimaksud meliputi pendidik, peserta didik,
pembuat kebijakan, dan kurikulum yang kemudian disatukan menjadi sebuah system
yang disebut teknologi pendidikan (Akbar & Noviani, 2019). Dengan bantuan
teknologi pendidikan, pembelajaran dapat dilaksanakan secara modern (Lazar, 2015),
sehingga peserta didik bisa dengan mudah mencari ilmu pengetahuan tanpa batas
(Palangka & 2021, n.d.). Dalam perkembangannya, teknologi mengubah pendidikan
konvensional menjadi pendidikan modern. Perkembangan ini tentu saja membawa
perubahan yang positif, namun dalam waktu persamaan, perubahan ini juga
tidak luput dari sisi negative. Untuk itu, diperlukan sumber daya manusia yang
mumpuni untuk mengelola teknologi dengan tepat sebagai media atau alat untuk
meningkatkan mutu pendidikan, sehingga fungsi dari teknologi pendidikan tersebut
dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, terutamauntuk membantumelancarkan
prosesbelajar(Nyoman Tantri & Tampung Penyang Palangka Raya, n.d.). Proses
belajar berbasis digital akan menghadirkan pemahaman bahwa jarak merupakan
bukanlah sebuah penghalang dan tantangan untuk proses interaksi antara guru dan
siswa dalam konteks belajar mengajar (Nyoman Tantri & Tampung Penyang
Palangka Raya, n.d.). Dengan demikian, Diera keterbukaan informasi dewasa ini,
literasi digitalisasi menjadi suatu hal yang sangat penting. Kemampuan
mengoperasikan perangkat teknologi atau digital sudah menjadi suatu keharusan.
Untuk itu, artikel ini hadir untuk mengkaji apa saja urgensi digitalisasi pendidikan
sekolah dewasa ini.5

Digitalisasi didefinikan sebagai suatu proses peralihan media informasi analog


kepada media berbasis digital (Tri Yulianti & Tri Prastowo, 2021). Dengan kata
lain, digitalisasi mengandung makna sebagai proses konversi dari setiap bentuk
dokumen cetak dan sejenisnya disajikan dalam bentuk digital (Murhadi & Ponidi,
2019). Perubahan tersebut juga bertujuan untuk mengembangkan pola pikir
peserta didik serta menumbuhkan rasa ketertarikan siswa untuk belajar melalui
berbagai media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dari teknologi,
sebagaimana yang dijelaskanoleh (Khairunnisa et al., n.d.)bahwa perkembangn
teknologi bisa kita jadikan sebagai media pembelajaran guna mendorong serta

5
Cut Nelga Isma, Rina Rahmi, dan Hanifuddin Jamin, “URGENSI DIGITALISASI PENDIDIKAN
SEKOLAH,” AT-TA’DIB: JURNAL ILMIAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, 31 Desember
2022, 130–31, https://doi.org/10.47498/tadib.v14i2.1317.
menumbuhkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan minat belajar peserta didik
(Khairunnisa et al., n.d.).

Pendidikan Islam, dengan nilai-nilai keagamaan dan moral yang dimilikinya,


juga dapat diintegrasikan secara efektif dalam lingkungan digital. Materi-materi
pendidikan Islam dapat disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan mudah
dipahami melalui multimedia dan konten interaktif. Selain itu, teknologi digital
memungkinkan adanya ruang diskusi dan kolaborasi antar pelajar secara virtual,
memperkaya pemahaman akan ajaran Islam.

Bentuk Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Digital

Pembelajaran Elektronik (E-Learning). Di masa pandemi, e-learning telah


menjadi alternatif pembelajaran yang baik, dimana para guru menganggap e-learning
adalah metode yang inovatif dan efektif dalam mentransfer materi kepada siswa
(Sathishkumar et al, 2020). Pembelajaran berbasis elektronik adalah pembelajaran
yang dilakukan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya
teknologi elektronik. Itu tidak hanya mencakup internet, tetapi juga semua perangkat
elektronik seperti film, video, kaset, OHP, Slide, LCD, proyektor, dan teknologi
sejenis lainnya (Al et al, 2022). Beberapa ciri pembelajaran elektronik antara lain
memanfaatkan layanan teknologi elektronik, memanfaatkan media komputer, dan
menggunakan bahan ajar untuk dipelajari secara mandiri yang dapat diakses kapan
saja dan di mana saja (Sathiskumar et al, 2020). Terdapat 9 Artikel yang
melaporkan bahwa pembelajaran berbantuan TIK (seperti penggunaan telepon
seluler, perangkat digital, komputer, dan video) dapat meningkatkan efektivitas
pembelajaran dan aktivitas siswa. Penelitian lain melaporkan bahwa sistem e-learning
sangat berguna dan adaptif dalam mendukung pembelajaran yang dipersonalisasi,
dengan mempertimbangkan keadaan emosional pengguna dan menawarkan
fleksibilitas waktu (Solechman et al, 2022; Indrawati, 2018).

Pembelajaran Seluler (M-learning). M-learning adalah jenis


pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dan perangkat seluler (Puebla et al,
2021). Gadget dalam contoh ini dapat berupa PDA, ponsel, laptop, tablet PC,
atau perangkat sejenis lainnya. Pengguna dapat mengakses informasi
pembelajaran digital di mana saja dan kapan saja dengan pembelajaran seluler,
sehingga tidak perlu menghadiri lokasi tertentu pada waktu tertentu (5 Artikel).
Aplikasi pembelajaran, buku digital, mobile game edukasi, media sosial, dan
manajemen proses pembelajaran merupakan contoh penerapan mobile learning
(Elveria et al, 2021; Rofi’I et al, 2021; Triyannto, 2020). COVID-19
mengakselerasi tren pendidikan menuju lingkungan pembelajaran digital,
dimana mobile learning menjadi alternatif yang sangat tepat untuk memperkaya
kualitas pembelajaran di masa pandemi (Puebla et al, 2021).

Pembelajaran Berbasis Gamem erupakan salah satu bentuk pembelajaran


digital yang memanfaatkan permainan untuk tujuan pendidikan guna mendukung
proses pembelajaran secara signifikan (Winatha et al, 2020). Banyak peneliti
dalam beberapa tahun terakhir yang membuktikan bahwa pembelajaran berbasis
permainan cukup berhasil jika digunakan dalam pembelajaran. Beberapa
penelitian sebelumnya tentang pembelajaran berbasis game menunjukkan
bahwa game yang digunakan dapat berupa game PC, game Android, game web, atau
game iPhone. Terdapat 4 Artikelyang membuktikan bahwa pendidikan berbasis
permainan mempunyai dampak yang signifikan terhadap motivasi siswa, dan dapat
membuat siswa merasa senang, lebih bersemangat, tertantang, dan menumbuhkan
kolaborasi antar teman (Sanina et al, 2020; Tantowi et al, 2023). 6

Kesimpulan

Dengan mempelajari mata kuliah "Digitalisasi Pendidikan", para individu yang


terlibat dalam pendidikan Islam dapat memanfaatkan teknologi digital sebagai alat
untuk memperkuat esensi nilai-nilai keislaman dalam proses pendidikan, serta
menjadikan pendidikan Islam lebih relevan dan adaptif dalam era digital ini.

6
Vertirico Thong dkk., “Peluang dan Tantangan Pendidikan Berbasis Digital Tinjauan Literatur” 3, no.
3 (2023): 214.
Mempelajari mata kuliah digitalisasi pendidikan Islam memiliki urgensi yang
sangat penting dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang begitu pesat di era modern saat ini. Dengan adanya digitalisasi,
pendidikan Islam dapat mengalami transformasi yang signifikan dalam hal akses,
kualitas, dan relevansi pembelajaran. Berikut adalah beberapa urgensi mempelajari
mata kuliah digitalisasi pendidikan Islam:

1. Peningkatan Aksesibilitas: Digitalisasi pendidikan Islam memungkinkan


aksesibilitas pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat, terutama mereka yang
terbatas oleh batasan geografis atau sosial.

2. Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Integrasi teknologi dalam proses


pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menyediakan
beragam metode dan sumber belajar yang interaktif dan menarik.

3. Relevansi dengan Kebutuhan Zaman: Memahami digitalisasi pendidikan Islam


akan membantu dalam memastikan bahwa pendidikan Islam tetap relevan dengan
tuntutan dan kebutuhan zaman yang terus berubah.

4. Persiapan untuk Masa Depan: Mempelajari digitalisasi pendidikan Islam akan


membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk
menghadapi tantangan masa depan dalam bidang pendidikan.

5. Inovasi dan Pengembangan: Digitalisasi pendidikan Islam merupakan ajang


untuk berinovasi dan mengembangkan metode pembelajaran yang lebih efektif
dan efisien.

Dengan memahami urgensi mempelajari mata kuliah digitalisasi pendidikan


Islam, diharapkan para mahasiswa dapat lebih siap dan mampu menghadapi dinamika
pendidikan modern yang semakin terdorong oleh perkembangan teknologi. Selain itu,
penerapan digitalisasi dalam pendidikan Islam juga akan membawa manfaat besar
dalam meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan Islam di masa depan.
Daftar Pustaka

“Innovation in Vocational Education and Training.” 5 April 2024. https://www.oecd-


ilibrary.org/sites/eb90e4d8-
en/index.html?itemId=/content/component/eb90e4d8-en.
Isma, Cut Nelga, Rina Rahmi, dan Hanifuddin Jamin. “URGENSI DIGITALISASI
PENDIDIKAN SEKOLAH.” AT-TA’DIB: JURNAL ILMIAH PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, 31 Desember 2022, 129–41.
https://doi.org/10.47498/tadib.v14i2.1317.
Kamsina, Khomarudin. “INTEGRASI TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ILMU TEKNOLOGI DAN
MASYARAKAT.” Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi 9, no. 2
(15 Desember 2020). https://doi.org/10.24235/edueksos.v9i2.7103.
Putu Eka Suarmika, Bagus Cahyanto, dan Nuris Hidayat. “Kebijakan Teknologi
Pendidikan dalam Islam : Sebuah Meta-Analisis Sederhana Literasi Digital di
Sekolah Dasar” Vol. 6, no. Vol. 6 No. 2 (2022): 21 Desember 2022 (21
Desember 2022). https://doi.org/10.36835/edukais.2022.6.2.1-16.
Thong, Vertirico, Aditha Wulandari, Rabiatul Adawiyah, Khaliza Natasya, dan Tri
Anita Maharani. “Peluang dan Tantangan Pendidikan Berbasis Digital
Tinjauan Literatur” 3, no. 3 (2023).

Anda mungkin juga menyukai