Anda di halaman 1dari 6

Machine Translated by Google

Pemanfaatan e-learning untuk meningkatkan


inovasi mahasiswa dalam technopreneurship
Dikutip sebagai: Prosiding Konferensi AIP 2658, 070004 (2022); https://doi.org/10.1063/5.0106994
Diterbitkan Online: 30 November 2022

Vidy, Richki Hardi, Yamani, dkk.

ARTIKEL YANG MUNGKIN ANDA TERTARIK

Meningkatkan pentingnya teknologi digital sebagai media technopreneurship di perguruan tinggi

Prosiding Konferensi AIP 2658, 070003 (2022); https://doi.org/10.1063/5.0106818

Efektivitas teknologi pengajaran di era pandemi COVID 19 melalui kegiatan pembelajaran kelas virtual
menggunakan media telegram Prosiding Konferensi AIP
2658, 070001 (2022); https://doi.org/10.1063/5.0106812

Meningkatkan kreativitas akademik dan komunitas menggunakan Google Apps untuk pendidikan guna
membangun tim virtual
Prosiding Konferensi AIP 2658, 070002 (2022); https://doi.org/10.1063/5.0106813

Prosiding Konferensi AIP 2658, 070004 (2022); https://doi.org/10.1063/5.0106994 2658, 070004

© 2022 Penulis.
Machine Translated by Google

Pemanfaatan E-Learning Untuk Meningkatkan Inovasi Siswa Pada


Technopreneurship

Vidy1, a), Richki Hardi1, b), Yamani1, c) dan Wahyu Nur Alimyaningtias1, d)

Afiliasi Penulis
1
Departemen Informatika, Universitas Mulia, Indonesia

Email Penulis
a) Penulis korespondensi: vidy@universitasmulia.ac.id
b)richki@universitasmulia.ac.id
c)yamani@universitasmulia.ac.id
d)wahyuutias@gmail.com

Abstrak. Perguruan Tinggi merupakan salah satu institusi yang memiliki peran penting dalam menciptakan sumber daya yang berdaya saing
dan inovatif untuk menghasilkan berbagai karya atau produk yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Situasi pandemi saat ini bukan
alasan untuk tidak produktif selama di rumah saja, namun teknologi dapat membantu aktivitas sehari-hari. Salah satu bentuk pemanfaatan
teknologi dilakukan melalui kegiatan inovasi mahasiswa berbasis kewirausahaan yang dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Tinggi berupa
pelatihan dan pendampingan kepada pihak lain untuk menumbuhkan minat technopreneur melalui teknologi. Pendekatan yang dilakukan dalam
program ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sebuah klinik pembinaan melakukan mentoring pada ide atau produk bisnis yang diusulkan.
Hasil dari penelitian ini adalah teknologi e-learning untuk meningkatkan inovasi mahasiswa dalam technopreneurship.

PERKENALAN

Globalisasi telah membawa banyak perubahan, terutama dalam bidang teknologi dan informasi1 . Teknologi dan informasi
saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat; bahkan perkembangan teknologi dan informasi
sangat mempengaruhi pendidikan saat ini. Dalam dunia pendidikan, pemanfaatan teknologi dan informasi merupakan bagian
penting dalam proses pembelajaran di kelas, tidak hanya mengenai kurikulum tetapi juga mengenai media pembelajaran.

Sumber daya manusia memegang peranan paling penting dalam kemajuan suatu bangsa, sehingga kegiatan peningkatan
potensi sumber daya manusia menjadi prioritas penting yang harus diperhatikan dengan seksama. Namun jumlah SDM yang
besar dan tersebar menjadi tantangan bagi pemerataan pendidikan di Indonesia untuk meningkatkan potensi SDM2
.
Teknologi informasi dalam dunia pendidikan menjanjikan banyak hal terutama dalam dunia akademik melalui perkembangan
dan kemudahan komunikasi. Salah satu contoh kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan adalah konsep e learning atau
pembelajaran jarak jauh. Beberapa ahli bahkan memprediksi model pembelajaran permanen di masa depan mungkin tidak
akan ditemukan lagi. Ide yang sangat mendasar dari e-Learning adalah guru dan peserta dipisahkan dalam hal tempat dan
waktu dalam proses pembelajaran. Dikarenakan pengajar dan peserta didik berada pada wilayah dan atau waktu yang berbeda,
.
maka diperlukan adanya media elektronik yang menyampaikan informasi yang menjamin terjadinya interaksi diantara mereka3
Sistem pembelajaran konvensional dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, selain karena adanya
pergeseran pendidikan yang semula terfokus pada dosen menjadi fokus pada mahasiswa dan lingkungan sekitar dimana
perkembangan teknologi dan informasi sangat mempengaruhi. Banyak siswa yang merasa bahwa sistem pembelajaran konvensional itu

The 2nd International Conference of Science and Information Technology in Smart Administration (ICSINTESA 2021)
Konferensi AIP. Proses 2658, 070004-1–070004-5; https://doi.org/10.1063/5.0106994
Diterbitkan oleh AIP Publishing. 978-0-7354-4290-0/$30,00

070004-1
Machine Translated by Google

tidak mampu menarik dan menumbuhkan minat dan prestasi siswa4 . Sehingga kehadiran teknologi dan informasi menjadi solusi penting
untuk menumbuhkan minat belajar siswa. Berkaitan dengan fenomena tersebut, kecanggihan teknologi dan informasi telah menghadirkan
media pembelajaran berbasis e-learning, dimana media pembelajaran berbasis e-learning diharapkan mampu meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa. Media pembelajaran berbasis e-learning merupakan sarana penyampaian materi pembelajaran bagi siswa, sehingga
dapat merangsang minat dan prestasi belajar siswa.
Dengan memahami e-learning diharapkan mahasiswa menjadi sadar akan technopreneur dan creativepreneur.
Saat ini lembaga pendidikan lebih fokus mengembangkan aplikasi teknologi dan informasi di bidang bisnis serta menyediakan sumber
daya manusia yang terampil dalam mengelola bisnis dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi. Sehubungan dengan
uraian tersebut, penelitian ini akan membahas tentang Pemanfaatan E-Learning untuk Meningkatkan Inovasi Mahasiswa dalam
Technopreneurship5 .

TINJAUAN PUSTAKA

Ada empat bagian pembahasan dalam kajian pustaka tersebut diantaranya technopreneur, entrepreneur dan eLearning.

Technopreneur

Konsep bisnis teknologi dan informasi saat ini sedang menjadi tren di dunia bisnis.6 . Kekuatan inovasi produk dan model bisnisnya
dapat menumbuhkan bisnis secara cepat dan berkelanjutan. Kecenderungan mengutamakan bisnis berbasis inovasi teknologi dan
informasi terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Banyak lulusan perguruan tinggi melahirkan entrepreneur yang memiliki kemampuan dan pemahaman teknologi dan informasi. Upaya ini
semakin kuat setelah pemerintah mencanangkan periode ini sebagai tahun Indonesia Kreatif.
Seorang pengusaha dapat menambah nilai produk yang dijualnya dengan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Technopreneur
dapat memberikan nilai lebih pada produk yang dijual berdasarkan pengetahuan dan teknologinya7 .

Creativepreneur

Creativepreneurship adalah kegiatan usaha atau bisnis yang memanfaatkan ide-ide kreatif dan melibatkan nilai tambah seni dan desain
sebagai tulang punggung kegiatan utamanya8 . Seorang creativepreneurship akan selalu menciptakan inovasi untuk
mengubah sesuatu yang sudah ada atau menciptakan sesuatu yang baru yang lebih bernilai. Creativepreneurship juga dapat dipahami
sebagai sikap dan cara berpikir untuk menciptakan karya kreatif dan laris manis di pasaran. Ekonomi kreatif adalah kegiatan usaha
memproduksi barang dan jasa berdasarkan kekayaan intelektual dengan mengandalkan keahlian, bakat, dan kreativitas. Industri kreatif
terbukti memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional hingga saat ini. Selain memberikan kontribusi terhadap jumlah Produk
Domestik Bruto, industri kreatif juga mampu menyerap banyak tenaga kerja dan mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Bentuk usaha
inovatif yang semakin berkibar dan berkiprah di industri saat ini adalah usaha yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi
atau secara umum disebut juga dengan bisnis digital, yaitu suatu bentuk usaha kreatif yang semakin meningkat karena berkaitan dengan
hiburan masyarakat dalam bentuk bisnis hiburan9
.

E-Pembelajaran

e-Learning diperkenalkan ke dunia pendidikan mulai tahun 1996. Istilah e-Learning dapat diartikan sebagai bentuk teknologi informasi
yang diterapkan dalam pendidikan dalam bentuk sekolah virtual. Istilah e-Learning lebih tepat dimaksudkan sebagai upaya melakukan
transformasi proses belajar mengajar di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet. Fokus e-learning lebih
pada efisiensi proses belajar mengajar sedangkan metode pengajaran dan bahan ajar tetap mengacu pada kurikulum nasional. Siswa
lebih pasif dan diposisikan sebagai konsumen pengetahuan. Dengan teknologi e-Learning, semua proses belajar mengajar yang biasanya
terdapat di dalam sebuah kelas dilakukan secara live namun virtual, artinya pada saat yang sama seorang guru mengajar di depan
komputer di satu tempat, sementara siswa mengikuti pelajaran dari tempat lain. komputer. di tempat yang berbeda. Dalam hal ini, secara
langsung guru dan siswa tidak saling berkomunikasi tetapi secara tidak langsung mereka saling berinteraksi dalam waktu yang bersamaan.

Pengertian pembelajaran elektronik atau e-learning sering berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi 10. Secara
umum e-learning adalah belajar mengajar yang menggunakan rangkaian elektronik, jaringan dan internet

070004-2
Machine Translated by Google

untuk menyampaikan materi pembelajaran. Komputer, internet adalah beberapa media elektronik yang termasuk dalam kategori ini. E learning
merupakan teknologi informasi yang relatif baru untuk mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar melalui e-learning
dilaksanakan dengan menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi, seperti komputer baik hardware maupun software, teknologi jaringan
seperti local area network dan wide area network, serta teknologi telekomunikasi seperti radio, telepon dan satelit. . siswa, meningkatkan
kemampuan belajar mandiri siswa dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran.

Minat belajar siswa perlu mendapat perhatian yang memadai. Dinyatakan bahwa minat berarti kecenderungan yang terus-menerus.
Seseorang yang tertarik pada ketidakaktifan akan memperhatikan gerakan secara konsisten dengan kesenangan. Minat adalah pemusatan
kesadaran yang tidak disengaja yang lahir dengan penuh kemauan dan bergantung pada bakat dan lingkungan. Pernyataan tersebut menjelaskan
bahwa minat merupakan pemusatan perhatian. Minat adalah rasa lebih suka dan tujuan keterikatan pada sesuatu atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh. Pernyataan tersebut mengidentifikasi bahwa orang yang tertarik akan tertarik. Tertarik pada hal tersebut merupakan salah satu bentuk
perasaan senang terhadap sesuatu. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa adalah kecenderungan
siswa untuk terlibat secara konsisten dan terus menerus dalam pendidikan. Minat ini dibangun di atas perhatian dan perasaan senang. Minat belajar
pada penelitian ini akan diukur dengan menggunakan indikator sebagai berikut: Merasa senang.

Perasaan senang merupakan gejala psikologis subjektif yang berhubungan dengan gejala mengetahui dan menjadi
dialami dalam kualitas kesenangan atau ketidaksenangan pada berbagai tingkatan selama proses pembelajaran.
Perhatian.
Perhatian adalah pemusatan atau pemusatan seluruh kegiatan siswa yang diarahkan pada materi pembelajaran dan proses pembelajaran.

Aktivitas.
Kegiatan berkaitan dengan banyaknya siswa yang mengekspresikan diri, mewujudkan perasaan dan pikirannya dalam tindakan spontan dalam
proses pembelajaran.
Prestasi belajar Prestasi
belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran tertentu. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, biasanya ditunjukkan dengan nilai tes atau skor dosen. Berdasarkan pengertian
tersebut, dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil kemampuan siswa dalam materi pembelajaran tertentu12. Penilaian dapat berupa
angka atau huruf. Keberhasilan mahasiswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat kecerdasan yang baik,
pelajaran yang sesuai dengan bakatnya, minat dan perhatian yang tinggi dalam belajar, motivasi yang baik dalam pendidikan, metode pembelajaran
yang sesuai, dan strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh dosen. Suasana kekeluargaan yang mendorong anak untuk maju, selain
lingkungan sekolah yang tertib, teratur, dan disiplin, juga menjadi pendorong dalam mencapai prestasi belajar.

METODOLOGI

Metode ini secara umum didefinisikan sebagai suatu proses, metode, atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Metode Pengumpulan Data, Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang diarahkan untuk
mencari data dan informasi melalui dokumen, baik dokumen tertulis, foto, gambar maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung proses penulisan.
Metode ini mengacu pada buku, jurnal ilmiah dan internet. Sehingga dapat dikatakan bahwa studi pustaka dapat mempengaruhi kredibilitas hasil
penelitian. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan untuk mencari data dan informasi melalui dokumen, baik dokumen
tertulis, foto, gambar maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung proses penulisan. Metode ini mengacu pada buku, jurnal ilmiah dan
internet. Sehingga dapat dikatakan bahwa studi pustaka dapat mempengaruhi kredibilitas hasil penelitian. Berikut studi literatur terkait e-learning
untuk menambah inovasi creativepreneurship kepada mahasiswa.

Penelitian yang menggambarkan sistem e-learning adaptif berisi gaya belajar yang mengacu pada cara siswa lebih suka belajar dan memainkan
peran penting13. Dalam penerapannya, sistem dapat memberikan saran dan petunjuk yang berharga kepada siswa dan guru untuk mengoptimalkan
proses pembelajaran siswa, meningkatkan inovasi siswa dalam technopreneurship, meningkatkan inovasi siswa dalam technopreneurship. Sistem
e-learning pembelajaran terpadu yang disebut dengan sistem blended learning yang diterapkan merupakan salah satu bentuk peningkatan mutu
pendidikan ke arah yang modern dan berkualitas.
Penelitian ini membahas tentang manfaat perkembangan teknologi yang digunakan dalam metode e-learning yang dapat mendukung proses
belajar mengajar dan meningkatkan efisiensi pembelajaran. Hal tersebut menggambarkan bahwa e-learning berisi instruksi yang dikirimkan pada
perangkat digital14. Dalam pembelajaran dapat digunakan pada komputer, laptop dan smartphone untuk mendukung e-learning digital

070004-3
Machine Translated by Google

Kegiatan Pembelajaran. E-learning dirancang untuk pembelajaran asinkron atau belajar mandiri. E-Learning juga mengatasi
masalah pendidikan konvensional yang terkomputerisasi15.

DISKUSI

Pembelajaran tahap pertama diawali dengan pemberian motivasi usaha. Tantangan dalam manajemen adalah perguruan
tinggi saat ini harus terbuka tentang pendidikan, dosen, dan pengajarannya. Hal ini menyebabkan semua perguruan tinggi
bersaing, baik secara nasional maupun internasional. Setiap universitas harus bertahan hidup dengan meningkatkan semua
aspeknya. Terutama konten pembelajaran dan pengajaran yang disesuaikan dengan perkembangan industri. Karena lulusan
perguruan tinggi akan terjun langsung ke masyarakat. Pemerintah Indonesia mendorong peningkatan kualitas lulusan melalui
banyak program, salah satunya adalah program terbaru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perguruan tinggi
dituntut untuk mengarahkan kualitas lulusannya agar sesuai dengan kebutuhan industri di Indonesia saat ini. Dengan mencetak
lulusan menjadi creativepreneurs, mahasiswa dapat memainkan peran fundamental dalam menghasilkan nilai dalam inovasi
produk. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan link and match dengan dunia usaha dan industri serta mempersiapkan
mahasiswa memasuki dunia kerja sejak dini. Dalam penerapannya, beberapa hal dapat dilakukan, antara lain magang,
mengajar di sekolah, proyek kemanusiaan, studi mandiri, kewirausahaan atau entrepreneur, penelitian/penelitian, pertukaran pelajar dan proyek di
Dalam kegiatan kewirausahaan, mahasiswa dapat mengembangkan diri secara langsung di masyarakat.16. Tantangan proses
pembelajaran Kurikulum pada perguruan tinggi disusun dan dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi dasar dalam
kegiatan belajar mengajar yang diakhiri dengan keberhasilan peserta didik menguasai pengetahuan, kemampuan, keterampilan,
dan mencapai kualifikasi yang telah ditetapkan. Saat ini perguruan tinggi memiliki mata kuliah kewirausahaan sebagai tahap
awal pemahaman kewirausahaan17. Pengamatan terhadap implementasi e-learning menghasilkan beberapa kasus yang dapat
dijadikan contoh pembelajaran. Jika e-learning diterapkan secara murni, berarti akan menghasilkan ekses positif dan negatif
dibandingkan pengajaran konvensional. Sisi positifnya, siswa akan mencari ilmu pelengkap dengan mencari berbagai referensi
lain dan lebih kritis terhadap apa yang dihadapinya.

program e-learning

Inovatif
Kewiraswastaan
Konsep

Kegiatan Kualitas Kompetensi


belajar mengajar

Konsep
technopreneurship Daya saing

E-pembelajaran
Program

GAMBAR 1. E-Learning dan Kualitas Lulusan

KESIMPULAN

Temuan penting dalam penelitian ini adalah teknologi dalam pembelajaran kewirausahaan. Teknologi yang digunakan
dalam e learning.18. Indikator keberhasilan pembelajaran dilihat berdasarkan delapan karakteristik yang mempengaruhi
kemampuan teknopreneur, yang meliputi optimalisasi teknologi dan informasi, implementasi keilmuan, percaya diri, berorientasi
pada hasil, berani mengambil risiko, kepemimpinan, orisinalitas produk, dan berorientasi pada masa depan. Keterampilan
teknis harus ditingkatkan untuk mengikuti perkembangan teknologi. Memiliki pengalaman berwirausaha dapat meningkatkan
kepercayaan diri mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis menyimpulkan
bahwa konsep penelitian e-learning mendukung inovasi mahasiswa bident technopreneur. Dalam penerapannya, e-learning
harus menggunakan basis kewirausahaan. Dengan demikian, kreasi yang dihasilkan dapat langsung diterapkan oleh para technopreneurship

070004-4
Machine Translated by Google

komunitas berbasis e-learning19. Yayasan creativepreneurship akan mendorong mahasiswa, dosen, dan sivitas akademika untuk kreatif
dan inovatif dalam meningkatkan kualitas pelayanan, pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran, selanjutnya meningkatkan kualitas,
kompetensi, dan soft skill lulusan sehingga daya saingnya otomatis meningkat. E learning harus disesuaikan dan diimbangi dengan
pengajaran konvensional untuk menjaga dari efek buruk pembelajaran jarak jauh. Perguruan tinggi masih menjadi media pembelajaran
dan pendidikan bagi mahasiswa20.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada civitas akademika Universitas Mulia yang telah mendukung penelitian ini dan rekan-rekan yang telah mendukung
mendorong penelitian ini untuk diselesaikan. LP3 M Universitas Mulia mendukung penuh penelitian ini.

REFERENSI

1. Gunawan, Sumardi, R. Hardi, Suprijadi, dan Y. Servanda, dalam J. Phys. Konf. Ser. (2021). 2.
JF Rusdi, S. Salam, NA Abu, TG Baktina, R. Gumilar Hadiningrat, B. Sunaryo, A. Rusmartiana, W. Nashihuddin, P.
Fannya, F. Laurenty, NM Shanono, R. Hardi, S. Kuswayati, SE Damayanti, dan S. Rahmawati, dalam J. Phys. Konf. Ser. (2021).

3. Y. Hendriana dan R. Hardi, tahun 2016 Int. Konf. Inf. Technol. Sistem. Inovasi. ICITSI 2016 - Proc. (2017).
4. M. Ula, Mursyidah, Y. Hendriana, dan R. Hardi, tahun 2016 Int. Konf. Inf. Technol. Sistem. Inovasi. ICITSI 2016 - Proc. (2017). 5.
F. Fathiah, Nelli Raharti, dan Muhammad Rizal Fachri, MULTICA Sci. Technol. 1, (2021).

6. T. Wibawa, H. Widjanarko, HS Utomo, dan… 1, (2020). ..., … LPPM-UPN
7. Joang Ipmawati dan Y. Hendriana, MULTICA Sci. Technol. 1, (2021).
8. M. Mahamood, Int. Konf. Komunitas Satu Asia 1, (2019).
9. M. Pujiyanto, R. Hidayat, dan M. Sumarwahyudi, pada (2018).
10. L. Mardiana, FE Nilawati, R. Zulfiningrum, dan Z. Umami, pada (2020).
11. A. Selvarani dan K. Venusamy, Int. J.manag. 6, (2015).
12. NN Okorie, DY Kwa, SOO Olusunle, AO Akinyanmi, dan IM Momoh, Eur. Sains. Jurnal, ESJ 10, (2014).
13. RA Fowosire, O. Elijah, dan R. Fowosire, Tipe Double Blind Peer Rev. Int. Res. J. Publ. Gumpal. Jurnal Inc 17, (2017).
14. H. Hidayat, OLEH Tamin, S. Herawati, A. Hidayati, dan AP Muji, Int. J.Innov. Technol. Jelajahi. Eng. 8, (2019).
15. S. Suradi, RM Yasin, dan MS Rasul, J.Tech. Pendidikan Kereta. 9, (2017).
16. S. Mashingaidze, Lingkungan Hidup. Ekon. 7, (2016).
17. BA Soomro dan N. Shah, Dunia J. Entrep. Kelola. Mempertahankan. Dev. 17, (2020).
18. AD Alharthi, M. Spichkova, dan M. Hamilton, Requir. Eng. 24, (2019).
19. M. Selladurai, SELP J. Soc. Sains. VII, (2016).
20. M. Ivanova, Pendidikan Informatika. 19, (2020).

070004-5

Anda mungkin juga menyukai