Disusun Oleh :
Siti Mukaromah (155030101111125)
Indonesia kini menduduki peringkat 59 daya saing digital menurut IMS World
Digital Competitiveness Ranking 2017. Tantangan yang dihadapi saat ini adalah
menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan ekonomi digital. Dengan adanya revolusi
industri ke-4 kini wajah perekonomian dunia kini menyajikan dukungan internet
dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi dalam usaha pemenuhan
berbagai macam kebutuhan manusia. Hal ini dibuktikan dengan adanya, sharing
economy, e-education, e-government, cloud collaborative, marketplace, online
health services, smart manufacturing, smart city, dan smart appliances.
Dalam rangka menghadapi era revolusi industri maka diperlukan sumber daya
manusia yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan misi dari kemenristekdikti yaitu
meningkatkan akses, relevansi, dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan
SDM yang berkualitas. Untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi maka
diperlukan pula standar nasional pendidikan tinggi.
Sumberdaya manusia yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, masih belum mampu
memenuhi prioritas pembangunan dan industri. Kualitas kompetensi dan skill
lulusan perguruan tinggi belum mampu memenuhi kebutuhan SDM yang
dibutuhkan. Pada tahun 2017 BPS mencatat terdapat 618 ribu sarjana yang
menanggur. Perhatian ini akhirnya menjadikan fokus dalam Rencana Strategis
(Renstra) Dikti 2015-2019 yaitu perlu adanya reformasi pendidikan tinggi sehingga
disamping menghasilkan lulusan, risetm transfer teknologi ke masyarakat,
perguruan tinggi juga menghasilkan inovasi yang bisa meningkatkan daya saing
dan kesejahteraan masyarakat dan bangsa.
Pemateri 2 : Dr. M.Hidayat, MM., MPd
1. Digitalisasi;
2. Optimalisasi dan kustomisasi produksi;
3. Otomasi dan adapsi;
4. Interaksi antara mesin-manusia;
5. Nilai tambah jasa dan bisnis;
6. Automatic data exchange dan communication; dan
7. Penggunaan teknologi internet.
Indonesia memiliki populasi kurang lebih 250juta jiwa dengan kurang lebih 17 ribu
pulau dan menjadi negara demokratis terbesar ke 3. Memiliki jumlah mahasiswa
sebesar 7,5 juta. Urgensi kegiatan mahasiswa adalah sebagai berikut:
1) Teaching quality;
2) Student and staf mobility;
3) Soft and profesional skills, entrepreneurial mindset;
4) English profiency;
5) High quality, general/liberal education;
6) Co-and extra cumcular activities leadership;
7) Enrichment of curriculum with asean perspective.