Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dzikri Auzan

Nim : 15504241012
Kelas : A

PROSPEK PENDIDIKAN KEJURUAN MASA DEPAN

A. Pendahuluan
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal
batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh
dunia (Edison A. Jamli, 2005). Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu
dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang
ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan.
Memasuki abad ke-21, paradigma pembangunan yang merujuk knowledge-based economy
tampak kian dominan. Paradigma ini menegaskan tiga hal. Pertama, kemajuan ekonomi dalarn
banyak hal bertumpu pada basis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, hubungan
kausalitas antara pendidikan dan kemajuan ekonomi menjadi kian kuat dan solid. Ketiga,
pendidikan menjadi penggerak utama dinamika perkembangan ekonomi, yang mendorong
proses transformasi struktural berjangka panjang (Alhumami, 2004). Telah banyak sumber dan
pakar ekonomi pendidikan mengatakan bahwa pendidikan memberi kontribusi terhadap
pembangunan ekonomi. Berbagai kajian akadernis dan kajian empiris telah membuktikan hal
ini. Pendidikan bukan saja akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas
(merniliki pengetahuan dan keterampilan serta· menguasai teknologi) tetapi juga dapat
menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi.
Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama di bidang ekonomi, sehingga
dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia tentu saja sangat membutuhkan kombinasi
antara kemampuan otak yang mumpuni disertai dengan keterampilan daya cipta yang tinggi.
Salah satu kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya
bangsa Indonesia.
Menjawab kebutuhan pada persaingan global tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) hadir sebagai kebutuhan pendidikan yang lebih mengacu pada sumber daya manusia
yang siap pakai, mempunyai kompetensi yang handal, yang mampu menjawab tantangan
global.

B. Permasalahan Yang Dibahas


Era globalisasi beberapa terakhir ini menghadapkan manusia pada keadaan dimana
perubahan terjadi secara cepat disegala aspek kehidupan manusia. Kemampuan beradaptasi
dan berinovasi untuk mencapai kemandirian merupakan suatu keniscayaan. Sayangnya bangsa
Indonesia yang telah lebih dari 72 tahun merdeka masih menjadi penonton di negerinya sendiri.
Padahal di era tanpa batas saat ini, kualitas kemandirian manusia akan diuji sebagai perubahan
tersebut. Era globalisasi juga berdampak pada persaingan yang semakin kompetitif. Untuk bisa
memenangkan persaingan, setiap negara tak terkecuali Indonesia harus memiliki sumber daya
yang berkualitas.
Saat ini bangsa Indonesia masih terlilit persoalan kemiskinan dan pengangguran. Hal
tersebut sangat mempengaruhi daya saing bangsa. Hal tersebut bisa dilihat dari Human
Development Index yang semakin menurun. Pada tahun 2011 Indonesia berada di urutan 124
dari 187 negara. Indonesia bahkan jauh tertinggal dari negara tetangga terdekat seperti
Malaysia dan Singapore. Lebih memprihatinkan lagi, jumlah pengangguran terdidik yang
cukup tinggi. Berdasarkan data BPS pada Februari 2012, Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) untuk tingkat pendidikan Diploma dan Sarjana masing-masing 7,5% dan 6,95%. TPT
pendidikan menengah masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu TPT Sekolah Menengah
Atas sebesar 10,34% dan TPT Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 9,51%.
Banyaknya lulusan terdidik yang menganggur bisa jadi disebabkan kualifikasi yang tidak
sesuai akibat rendahnya relevansi kurikulum dengan keahlian yang dibutuhkan terutama untuk
pengangguran lulusan SMA. Lulusan SMA di persiapkan untuk melanjutkan ke jenjang
berikutnya, namun kenyataannya banyak lulusan SMA yang tidak mampu melanjutkan
sehingga akhirnya mereka harus menganggur karena tidak dipersiapkan untuk memasuki dunia
kerja. Selain lulusan SMA, angka pengangguran yang cukup tinggi juga terjadi di level sarjana.
Hal tersebut menjadi PR besar untuk kita semua. Nampaknya kita segera berbenah dengan cara
menambah dan mensosialisasikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai pencetak
tenaga ahli dan wirausahawan tangguh dan dan juga mengubah mindset para sarjana untuk
menjadi seorang wirausahawan yang mampu melahirkan inovasi-inovasi melalui risetnya
sehingga kita menjadi salah satu pemain utama dalam percaturan global.

C. Pembahasan

1. Prospek SMK
Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah yang
bertujuan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Mengacu pada pada isi Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan
pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja di bidang tertentu. Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang
mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau
satu bidang pekerjaan dari pada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Dengan pengertian
bahwa setiap bidang studi adalah pendidikan kejuruan sepanjang bidang studi tersebut
dipelajari lebih mendalam dan kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai bekal memasuki
dunia kerja.
SMK hadir sebagai solusi pemerintah mengentaskan pengangguran yang jumlahnya
terus bertambah. Saat ini pemerintah tengah giat-giatnya mempromosikan SMK, bahkan
sedang mengubah proporsi jumlah SMA SMK dari semula 70:30 menjadi 30:70. Mengapa
SMK? SMK dianggap mampu menyiapkan peserta didik yang kreatif, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia
kerja. Joko Sutrisno (2008). Bahkan, hasil sebuah survei menunjukkan bahwa di kota-kota
di mana populasi SMK lebih tinggi dari SMA, maka daerah tersebut memiliki pertumbuhan
ekonomi dan produk domestik regional bruto yang lebih tinggi. Namun melihat masih
banyaknya lulusan SMK yang menganggur kita harus segera membenahi sistem
pembelajaran SMK berbasis kompetensi sehingga bisa menghasilkan inovasi dan juga
mencetak jiwa kewirausahaan mereka. Sesuai logo “SMK BISA” dengan ciri khas Siap
Kerja, Santun dan Kompetitif di harapkan lulusan SMK mampu bersaing di era globalisasi
ini.
Dengan kurikulum yang di rancang khusus, menyebabkan siswa SMK tidak hanya
mendapatkan pendidikan secara teori saja, namun dibekali keterampilan yang bisa di
manfaatkan setelah lulus nanti. Saat ini anak-anak SMK sudah mulai menunjukkan
prestasinya dalam berinovasi. Beberapa hasil inovasi anak SMK adalah:
a. Pesawat Jabiru J430 SMKN 29 Jakarta.
b. Mobil Kiat Esemka SMK 2 Surakarta.
Kualitas SMK di seluruh Indonesia sangat menentukan mutu Sumber Daya
Manusia(SDM) bangsa indonesia. Peningkatan tersebut sangat berpengaruh terhadap
perkembangan ekonomi dan kesejahteraan bangsa. Peran SMK dalam mendukung
ekonomi daerah, sangat di pengaruhi oleh bagaimana SMK menghasilkan lulusan yang
cerdas, termpil, dan siap kerja. Dengan memperoleh pendidikan SMK yang baik, maka
setiap lulusanya akan memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang memadai bahkan tanpa
menggantungkan diri pada orang lain. Karena setiap usaha untuk maju sangat tergantung
pada sumber daya manusia itu sendiri dan sekaligus kualitas dari SMK tersebut. Dengan
SDM yang cakap pada bidangnnya di harapkan Indonesia mampu menempatkan dirinya
menjadi salah satu negara yang di perhitungkan dunia.

2. Strategi Smk Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi


Siap kerja atau tidak tentunya tidak lepas dari strategi ataupun manajemen pendidikan
yang di terapkan di suatu SMK terkait. Beberapa analisis mengenai manajemen pendidikan
terkait dengan program yang akhirnya menghasilkan input mutu lulusan yang kompeten
yang mampu bersaing di tengah arus globalisasi. Semua itu tidak lepas dari profesionalisme
dari berbagai elemen di dalam lingkungan pendidikan, termasuk guru, staff, dan system
yang berjalan dalam kancah arena pendidikan tersebut. Beberapa program dikembangkan
itu dapat dipaparkan pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Melakukan kerjasama dengan industri – industri yang sesuai dengan kompetensi
sekolah.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah.
c. Mengadakan pengelolaan pendidikan yang baik
d. Menekankan pembelajaran berbasis IPTEK pada SMK yang dikelola.
e. Menerapkan asas belajar tuntas pada SMK yang dikelola.
f. Pembelajaran akhlak, keimanan,nasionalisme dan kedisiplinan.
g. Pengenalan Dunia Kewirausahaan.

D. Kesimpulan
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal
batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh
dunia. Dunia globalisasi telah melahirkan persaingan tanpa batas antar negara di dunia. Hal ini
membuat kesenjangan akan semakin tercipta tatkala suatu negara tidak bisa menyikapi
globalisasi secara bijaksana.
SMK hadir di tengah globalisasi sebagai wujud persaingan negara Indonesia di bidang
SDM. Dengan SDM yang cakap pada bidangnnya di harapkan Indonesia mampu
menempatkan dirinya menjadi salah satu negara yang di perhitungkan dunia. Meskipun banyak
menuai dampak baik itu positif ataupun negativ akibat globalisasi, pendidikan SMK harus terus
di kembangkan agar mampu dan sesuai dengan tantangan global. Dengan berbagai macam
strategi di harapkan SMK mampu berbicara banyak pada kancah internasional.

E. Daftar Pustaka
http://sholehindonesia.wordpress.com/2009/01/11/prospek-pendidikan-di-era-globalisasi/
di akses pada Jumat, 9 Januari 2018 pukul 13.40 Wib.
http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/berita/smk-pendidikan-masa-depan.html di akses pada
Senin 9 Januari 2018 pukul 13.18 Wib.
http://suzieitaco.wordpress.com/2012/11/08/smk-bisa-ber-inovasi-untuk-indonesiamandiri/ diakses
pada Sabtu 9 Januari 2018 pukul 15.00 Wib.
http://totabuanews.com/2013/03/21/pendidikan-smk-lebih-ke-pendidikan-karakter/ di akses pada
Jumat 9 Januari 2018 pukul 16.15 Wib.

Anda mungkin juga menyukai