Anda di halaman 1dari 12

1/22/2021 SISTEM EFI | "SAENAL_ABIDIN"

"SAENAL_ABIDIN"

Pendidikan Teknik Otomotif

SISTEM EFI

A. PRINSIP KERJA EFI


Sistem pengontrolan penginjeksian bahan bakar dewasa ini berkembang dengan pesat , terutama pada mesin
bensin. Namun harus kita ingat bahwa tidak hanya kendaraan dengan bahan bakar bensin yang menggunakan
sistem control injeksi. Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap dan untuk mengontrol
penginjeksian bahan bakar yang sesuai.

(h p://1.bp.blogspot.com/-VIhb8cUTaoQ/UmOlqIK0VfI/AAAAAAAAAQ4/_-zWuQLLU8s/s1600/1.jpg)
B. MACAM-MACAM SISTEM EFI
Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap dan mengontrol penginjeksian bahan bakar
yang sesuai. Besar udara yang diisap diukur langsung berdasarkan tekanan di intake manipold atau jumlah
udara di airflow meter.
1. Tipe D-EFI
Mengukur udara yang masuk berdasarkan tekanan dalam intake maniFold.

(h p://4.bp.blogspot.com/-_IXrOQ3vs6I/UmOlwr2gV9I/AAAAAAAAARk/0AitPAe5sKU/s1600/2.jpg)

https://saenalabidin.wordpress.com/mata-kuliah/sistem-efi/ 1/12
1/22/2021 SISTEM EFI | "SAENAL_ABIDIN"
2. Tipe L-EFI
Dalam sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake
manipoldsehingga data yang dihasilkan lebih akurat. Dewasa ini, pada kendaraan EFI tipe L-EFI lebih banyak
digunakan.

(h p://1.bp.blogspot.com/-M549abZIsK0/UmOlpZkF3KI/AAAAAAAAAQ0/lVSx19SsRfY/s1600/3.jpg)
C. SUSUNAN DASAR SISTEM EFI

Sistem EFI secara umum dapat dibagi menjadi tiga sistem fungsi, yaitu :

1. sistem control udara masuk ( Air Induction System )


2. sistem distribusi bensin ( Fuel Delivery System )
3. sistem control elektronik ( Electronic Control System )

Skema gambar susunan dasar EFI adalah :

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/c5969-4.jpg)

D. SISTEM INDUKSI UDARA ( AIR INDUCTION SYSTEM )


Udara bersih dari saringan udara masuk ke airflow meter dengan membuka measuring plate, besar pembukaan ini
bergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk ke intake chamber yang dipengaruhi oleh lebar
thro le terbuka.

1. Skema gambar diagram udara masuk tipe D-EFI.

https://saenalabidin.wordpress.com/mata-kuliah/sistem-efi/ 2/12
1/22/2021 SISTEM EFI | "SAENAL_ABIDIN"

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/39fc4-5.jpg)
ADVERTISEMENT

REPORT THIS AD

2. Skema gambar diagram udara masuk tipe L-EFI

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/20720-6.jpg)
E. NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI SISTEM EFI
1. Thro le body

Thero le body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai saluran utama yang dilalui oleh udara,
sebelum masuk ke intake manipold.
Di dalam thro le body ini terdapat :
Thro le valve
TPS (Thro le Position Sensor)
IAC ( Idle Air Control )
FIAC ( Fast Idle Air Control )
ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )

https://saenalabidin.wordpress.com/mata-kuliah/sistem-efi/ 3/12
1/22/2021 SISTEM EFI | "SAENAL_ABIDIN"

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/710eb-xada.jpg)
Gambar : Thro le Body
2. Thro le Position Sensor

Thro le Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan thro le valve. TPS dihubungkan langsung
dengan sumbu thro le valve, jika thro le valve bergerak, TPS akan mendeteksi perubahan pembukaan thro le
valve. Selanjutnya dengan menggunakan tahanan geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input
untuk koreksi rasio udara dan bensin.

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/ae5de-8.jpg)
Gambar : Thro le Position Sensor
3. Intake Air Temperatur
Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau hose antara air cleaner denganthro le
body. Sensor temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan bahan semikonduktor yang mempunyai
sifat semakin panas temperatur maka nilai tahanannya semakin kecil.

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/2fe4d-7.jpg)
Gambar : Intake Air Temperatur
4. Air Flow Meter

MAF (Massa Air Flow Meter) salah satu jenis sensor dengan tipe measuring plate, yang terdiri atas plat
pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer.

https://saenalabidin.wordpress.com/mata-kuliah/sistem-efi/ 4/12
1/22/2021 SISTEM EFI | "SAENAL_ABIDIN"
Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka dan menutup plat pengukur.
Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer bergerak pada
poros yang sama sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan diubah nilai tahanan potensiometer. Variasi
nilai tahanan ini akan dirbah menjadi output voltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan jumlah
udara yang masuk ke intake air chamber.

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/8b2d1-9menutup.jpg)

Gambar : Air Flow Meter posisi menutup

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/4ab85-9.jpg)
Gambar : Air Flow Meter posisi membuka
5. Fast Idle Air Control
Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan temperatur mesin. Bila temperatur
masih dingin, thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara yang masuk melalui
saluranbypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas, thermo wax akan mengembang sehingga
saluranbypass akan menyempit. Jumlah udara yang masuk menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/ee16b-untitled.jpg)
Gambar : Fast idle air control (Dingin)

https://saenalabidin.wordpress.com/mata-kuliah/sistem-efi/ 5/12
1/22/2021 SISTEM EFI | "SAENAL_ABIDIN"

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/06781-10panas.jpg)
Gambar : Fast idle air control Posisi (Panas)

F. SISTEM BAHAN BAKAR (Fuel System)

Perbedaan paling mendasar antara sistem karburator dengan sistem injeksi pada suplai system bahan bakar
adalah pada sistem injeksi, suplai bahan bakar dari tangki bensin ke ruang bakar dikontrol secara elektronik
oleh ECM, sedangkan pada sistem carburator, suplai bensin dari tangki ke ruang bakar masih dikontrol oleh
kunci kontak.
Komponen utama dari fuel delivery system adalah :

1. Fuel pump
2. Fuel filter
3. Fuel pressure regulator
4. Pulsation dumper
5. Injector

Diagram system bahan bakar EFI

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/d4c42-11.jpg)

KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR

1. Fuel Pump

https://saenalabidin.wordpress.com/mata-kuliah/sistem-efi/ 6/12
1/22/2021 SISTEM EFI | "SAENAL_ABIDIN"
Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di dalam tangki bensin. Tipe
yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik. Pompa terdiri atas motor, pompa itu sendiri, check
valve, relief valve dan filter yang diletakkan di saluran masuk pompa.

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/68abc-12.jpg)

2. Fuel Filter

Fuel Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel asing lainnya dari bensin supaya tidak masuk
ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada saluran tekanan tinggi dari fuel pump. Fuel filter ada yang diletakkan di
luar tangki bensin, ada juga yang diletakkan di dalam tangki bensin.

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/1f6dd-
13.jpg)

3. Fuel Pressure Regulator

https://saenalabidin.wordpress.com/mata-kuliah/sistem-efi/ 7/12
1/22/2021 SISTEM EFI | "SAENAL_ABIDIN"

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/e5732-13fff.jpg)
Fuel Pressure Regulator berfungsi mengatur tekanan bensin yang ke injector – injector. Jumlah injeksi bensin
dikontrol sesuai lama signal yang diberikan ECU ke injector. Oleh karena itu tekanan tetap pada injektor
harus dipertahankan.
Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (injeksi bensin oleh injector) dan variasi perubahan vacuum
intake manifold, jumlah bensin yang diinjeksikan sedkit berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin
tetap. Oleh karena itu, agar jumlah injeksinya tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6
kg/cm2

4. Pulsation Damper

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/d6dbb-13fffd.jpg)
Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap variasi tekanan bensin yang diakibatkan
perubahan kevakuman intake manifold dan penginjeksian bensin oleh injector untuk membantu
mempertahankan tekanan bensin pada 2,1–2,6 kg/cm2 di dalam pipa pembagi (delivery pipe)

5. Injector

https://saenalabidin.wordpress.com/mata-kuliah/sistem-efi/ 8/12
1/22/2021 SISTEM EFI | "SAENAL_ABIDIN"

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/797ad-c.jpg)

Injektor adalah nosel electromagnet yang bekerjanya dikontrol oleh ECU untuk menginjeksikan bensin ke intake
manifold. Injektor dipasangkan di ujung intake manifold dekat intake port(lubang pemasukan) dan dijamin
oleh delivery pipe.

G. SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK (ELECTRONIC CONTROL SYSTEM)


Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol besar penginjeksian bensin dan seluruh aktivitas elektronik,
pada mesin terdapat pula sensor – sensor selain yang sudah dijelaskan di atas yang berfungsi sebagai sistem
koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control system. Sensor – sensor yang dimaksud akan dijelaskan
bersama dengan electronic control system yang juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECU.
Sensor-sensor itu adalah :
1. ECT ( Electronic Control Temperature )
2. TPS ( Thro le Position Sensor )
3. VSS ( Vehicle Speed Sensor )
4. CMP (Camshaft Position Sensor )
5. CKP ( Crankshaft Position Sensor )
6. Oxygen Sensor
7.

NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK

1. ECT (Electronic Control Temperature)

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/01124-d.jpg)

https://saenalabidin.wordpress.com/mata-kuliah/sistem-efi/ 9/12
1/22/2021 SISTEM EFI | "SAENAL_ABIDIN"
ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT
sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT berfungsi mendeteksi temperatur air
pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besar penginjeksian bensin pada injector. ECT juga
berfungsi sebagai kontrol temperatur air pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature
gauge pada instrument panel.

2. TPS (Thro le Position Sensor)

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/b89d3-8.jpg)
Thro le Position Sensor (TPS) dihubungkan dengan thro le valve shaft pada thro le bodyuntuk mendeteksi
pembukaan thro le valve.

3. VSS (Vehicle Speed Sensor)

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/856d7-ccc.jpg)

Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang digunakan
adalah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ). Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang bolak –
balik, oleh komparator (yang terdapat di speed sensor pada panel instrument) gelombang bolak – balik tersebut
dirubah menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke ECU.

4. CMP (Camshaft Position Sensor)

https://saenalabidin.wordpress.com/mata-kuliah/sistem-efi/ 10/12
1/22/2021 SISTEM EFI | "SAENAL_ABIDIN"

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/432e8-cz.jpg)

CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat di dalam sensor case dan tidak dapat distel
maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi melalui putaran signal
rotor yang diputar langsung oleh camshaft untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan
intake dan exhaust valve.
Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem EFI bersama-sama
dengan signal dari sensor CKP.

5. CKP ( Crankshaft Position Sensor )

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/b96ee-fsef.jpg)
CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bagian bawah timing belt pulley atau dibelakang V-belt
pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan pulsa tegangan listrik.
Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output signal dari CKP
sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection volume.
Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan sebagai sensor utama sistem
pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk menentukan ignition timing.

6. Oxygen Sensor

(h ps://saenalabidin.files.wordpress.com/2014/04/aed35-cdsc.jpg)
Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen pada gas
buang kendaraan, menghitung perbandingan udara dan bensin, dan menginformasikan hasilnya pada ECU.

https://saenalabidin.wordpress.com/mata-kuliah/sistem-efi/ 11/12
1/22/2021 SISTEM EFI | "SAENAL_ABIDIN"
Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu kurus (lebih
banyak udaranya)
Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu gemuk (lebih
banyak bensinnya ).

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

https://saenalabidin.wordpress.com/mata-kuliah/sistem-efi/ 12/12

Anda mungkin juga menyukai