PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Rasional
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan
yang meliputi; standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat
dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia
produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-
14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini
akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.
Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar
sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasi-kan
menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban.
SMK ANNAHLA, sedikit banyaknya tentu mempunyai peran dan tanggung jawab
untuk ikut ambil bagian dalam rangka meningkatkan kualitas SDM peserta didiknya.
Salah satu faktor yang perlu menjadi perhatian sekolah adalah Raw input material
peserta didik sebagai bahan baku utama lulusan. Sebagai sebuah sekolah yang berada
di pelosok pedesaan, maka permasalahan klasiknya adalah bahwa raw input material
peserta didik berasal dari kalangan yang secara lingkungan akademisnya tentu
berbeda dari peserta didik yang berada di daerah perkotaan. Masih ditemukannya
anak yang belum bisa membaca adalah sebuah indikasi bahwa raw input material
peserta didik SMK ANNAHLA secara umum bukanlah dari kalangan high grade
academic quality. Ini tentu adalah sebuah tantangan bagaimana sekolah harus
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang
terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi. Efek
yang paling dirasakan dari kemajuan teknologi dan informasi adalah semakin
mudahnya untuk mengakses berbagai informasi melalui internet yang terintegrasi
dengan smart phone. Di satu sisi tentu ini adalah sebuah peluang untuk bisa menggali
dan memanfaatkan informasi, pengetahuan, dan berbagai hal positif lainnya melalui
smart phone yang dimiliki oleh hampir semua peserta didik. Di lain sisi, bahwa
dengan itu pula berbagai ekses negatif dari kemajuan teknologi informasi tersebut
akan dengan mudah diakses oleh peserta didik tanpa diketahui oleh siapapun.
Sehingga, sekolah harus berupaya meningkatkan “imun” peserta didiknya dengan
spirit nilai-nilai keagamaan dan keimanan.
Sementara itu, arus globalisasi dalam dunia industri terus berkembang. Hal tersebut
terus menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern, seperti dapat terlihat di World
Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), ASEAN Free Trade Area
(AFTA), dan dibukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015.
MEA adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan
untuk menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam
melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang,
jasa, dan investasi juga ketenagakerjaan. Dalam hal ini, konsekuensi dengan
dibukanya MEA ini salah satunya adalah semakin terbukanya peluang bagi negara-
negara ASEAN untuk melakukan perdagangan dan penggunaan tenaga kerja lintas
negara. Seandainya kualitas SDM tenaga kerja kita rendah, maka bukan saja
perusahaan-perusahaan asing yang berdiri di lingkungan sekitar kita saja yang
bermunculan, bahkan tenaga kerjanya pun akan banyak menggunakan tenaga kerja
B. Dasar Hukum
Dasar hukum kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Standar Pelayanan Minimal
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
C. Tujuan
Tujuan Pembuatan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) SMK Annahla adalah
sebagai berikut :
E. Manfaat
1. Sebagai acuan bagi madrasah untuk untuk mencapai target-target peningkatan
kualitas pendidikan dalam kurun waktu tertentu.
2. Dapat digunakan sebagai panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi
pendidikan baik yang berasal dari pemerintah maupun dari non pemerintah.
3. Sebagai sumber inspirasi bagi seluruh warga madrasah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan dan pembelajaran.
4. Sebagai tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program peningkatan
mutu pendidikan di sekolah.