Anda di halaman 1dari 9

INFONTIKA: Jurnal Pendidikan Informatika Volume 01 Nomor 01 April 2022

https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Info p-ISSN: 2829-1026 e-ISSN: 2829-1018

PENGARUH PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN VOKASI BIDANG


KEAHLIAN INFORMATIKA UNTUK MENGHADAPI DUNIA KERJA

Suharti1* & Faidin2


1,*
STKIP Harapan Bima, Indonesia
*
Email: suharin@habi.ac.id

Abstrak
Kebutuhan Dunia Kerja berkembang pesat seiring dengan dinamika globalisasi khususnya di bidang
teknologi. Oleh karena itu pendidikan dan kurikulum yang berkelanjutan harus ada untuk menghadapi dan
menghadapi Dunia Kerja di era globalisasi. Kurikulum kejuruan berpusat pada Pekerjaan Dunia siswa
karena itulah satu hal yang membantu siswa mendapatkan dunia kerja di mana saja. Penulis menggunakan
studi pustaka untuk melihat data dari jurnal, website, buku, dan informasi pemerintah. Kemudian penulis
berharap penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan kurikulum pendidikan
vokasi.
Kata Kunci: Kurikulum Pendidikan Vokasi, Keterampilan Informatika, & Dunia
Abstract
Necessary of World Work is growing rapidly as long as globalization dynamic especially in technology. That
is why sustainable education and curriculum should exist to get and face World Work in the globalization
era. The vocational curriculum has centered position toward student’s World Work because that is the one
thing to help student getting world of work anywhere. The writer used a literature review to look at the data
from the journal, website, book, and government information. Then the writer hoped that the research can be
contemplated to develop a curriculum for vocational education.
Keywords: Vocational Education Curriculum, Informatics Skills, & the World of Work

PENDAHULUAN Untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja,


Teknologi merupakan media yang tak perlu adanya pengembangan kurikulum
terpisahkan dari kehidupan manusia. pendidikan vokasi dengan melihat dan
Disebabkan oleh permintaan dan kebutuhan mempertimbangkannya dari kacamata masa
dunia akan teknologi semakin bertumbuh lalu, sekarang, dan kedepan. Kualitas
pesat. Meski demikian, pemanfaatan teknologi pengembangan kurikulum merupakan satu
mesti dilakukan oleh sejumlah individu dan faktor yang menumbuh kembangkan
kelompok yang memiliki kualifikasi keahlian kualifikasi lulusan yang relevan dengan dunia
dalam bidang informatika sebab lulusan kerja. Hal ini memperlihatkan adanya peluang
pendidikan vokasi keahlian informatika besar bagi lulusan untuk siap kerja dan
berkenaan dengan peningkatan kualitas SDM memperoleh penghasilan. The role of
dan ekonomi dalam dunia kerja. Munculnya vocational education is regarded as a key to
inovasi teknologi mengharuskan adanya economic development (Mouzakitis, 2010)
sejumlah kapasitas keilmuan dan keahlian Kurikulum pendidikan vokasi di
lulusan untuk siap menghadapi dunia kerja. Indonesia, pada dasarnya bertujuan untuk
Hal ini menentukan kesejahteraan dan menghasilkan lulusan dengan keahliannya
kemiskinan lulusan dalam aspek kehidupan untuk masuk di dunia kerja, dan tentunya siap
dan karirnya. dipakai. Standar pencapaian lulusan sudah
barang tentu harus sudah memenuhi standar

10
INFONTIKA: Jurnal Pendidikan Informatika Volume 01 Nomor 01 April 2022
https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Info p-ISSN: 2829-1026 e-ISSN: 2829-1018
masuknya lulusan di dunia kerja sesuai bidang Hal demikian terjadi disebabkan oleh
keahlian. Pendidikan vokasi di Indonesia kualifikasi guru sebagai tenaga pengajar tidak
menyiapkan lulusan siap kerja dengan relevan dengan bidang keahlian yang secara
kompetensi soft skill dan hard skill dalam fakta pendidikan vokasi wajib menghasilkan
bidang tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia lulusan dengan arsiran keahliannya yang
usaha dan industri, hal ini tentunya dibarengi tinggi. Sebagai tambahan kurangnya guru yang
dengan fasilitas yang mumpuni untuk berkompeten dalam bidang keahlian yang
keleluasaan peserta didik dalam mengakses diajarkan, sehingga bidang keahlian tersebut
pelaksanaan pembelajaran secara praktek tampak terpaksa untuk dipelajari dengan
khususnya (Indriaturrahmi dan sudiyanto, alasan peluang dan kebutuhan peminat,
2016). Fasilitas dan infrasturktur yang kurang
Pertanyaannya, mengapa pengembangan memadai sehingga pencapaian standar
kurikulum pendidikan vokasi keahlian kompetensi pembelajaran tidak sepenuhnya
informatika harus dilaksanakan setiap masa, didapatkan oleh peserta didik. Inilah yang
karena pengembangan kurikulum ada pada terjadi dilapangan, pendidikan vokasi ada
masanya harus disempurnakan bahkan diubah seharusnya dapat mengembangkan dan
sesuai dengan tantangan dan kebutuhan mengimplementasikan kurikulum dengan baik.
zaman, sehingga demikian “the student should Kurikulum yang dirancang dengan baikpun tak
make a sure that their skill to life and career akan bagus manakala implementasinya tak
really help themselves and comunity to adapt, ideal sesuai perencanaan.
design, develop and judge the world better. Berdasarkan persoalan demikian maka
Through some skills able to introduce work perlu dilakukan tindaklanjut mengenai unsur-
living around to fulfill the job in the next unsur yang mempengaruhi pengembangan
century” (Suharti, dan Susilana, 2018). Jikalau kurikulum yakni perguruan tinggi, masyarakat,
tidak demikian. Maka lulusan pendidikan sistem nilai, perkembangan dunia global, dan
vokasi tidak mampu memenuhi kebutuhan dan pandangan yang berbeda di antara para pakar
standar untuk masuk di dunia kerja. kurikulum dan pendidikan. Dalam hal ini
Data siswa SMK/MAK Vokasi bidang untuk menurunkan kesenjangan dalam
keahlian informatika, menunjukan bahwa pelaksanaan pendidikan vokasi yakni unsur
terdapat kesenjangan yang terjadi antara Peguruan Tinggi, Masyarakat, dan Pemerintah.
pendidikan vokasi keahlian informatika dan Dengan berarti pemerintah harus membangun
industri, SMK dinilai masih kurang hubungan yang kuat antara perguruan tinggi
menyiapkan lulusan dengan keahlian tersebut dan industri diwilayah khususnya. Pemerintah
untuk siap masuk dunia kerja dengan standar- harus memastikan kelinearan dan kompetensi
standar yang diminta. Link and Match tak guru dibidang keahlian pendidikan vokasi,
sejalan, dan bertolak belakang dari tujuan memastikan kecukupan fasilitas dan
pendidikan vokasi yang sesungguhnya. infrastruktur pendidikan vokasi sehingga
Sebenarnya kompetensi keahlian pendidikan mendukung proses pembelajaran dan layak
SMK bidang keahlian TIK sudah ada dalam untuk memenuhi standar pembelajaran.
spektrum pendidikan SMK, namun memang Pengembangan kurikulum dirancang sesuai
terdapat hambatan-hambatan yang kebutuhan masyarakat dan Industri, sehingga
mempengaruhi kualitas lulusan SMK untuk pada pembelajaran keahlian informatika yang
siap masuk dalam dunia kerja. berbasis teknologi dapat dilaksanakan sesuai
dengan sarana dan prasarana yang tersedia,

11
INFONTIKA: Jurnal Pendidikan Informatika Volume 01 Nomor 01 April 2022
https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Info p-ISSN: 2829-1026 e-ISSN: 2829-1018
tentunya berdasarkan kondisi dari kebutuhan HASIL DAN PEMBAHASAN
industri. Pengembangan kurikulum pendidikan
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan vokasi bidang keahlian Teknologi Informasi
untuk menguraikan pencapaian kurikulum dan Komunikasi (TIK) tetap harus di lakukan
pendidikan vokasi untuk menghadapi dunia disebabkan oleh adanya suatu perubahan
kerja, dan untuk menemukan permasalahan- secara IPTEKS. Para pengembang kurikulum
permasalahan dan tantangan serta perbaikan harus tanggap terhadap persoalan zaman
kurikulum pendidikan vokasi, dan untuk sehingga kurikulum secara nyata ada sesuai
menguraikan harapan pendidikan vokasi dengan kondisi yang ada dan yang akan terjadi
dimasa yang akan datang. untuk proyeksi kedepan. Menganalisis
perubahan era yang terjadi serta tangkap
METODE terhadap perubahan menghasilkan kurikulum
Penelitian menggunakan riview literatur untuk dipakai serta dimanfaatkan secara baik,
untuk menemukan dan mengumpulkan kurikulum dengan kompetensi-kompetensi
berbagai sumber informasi berkenaan dengan keahlian informatika yang dikembangkan tidak
topik penelitian. Dalam penelitian ini usang sebab dari kurikulum pendidikan vokasi
melibatkan berbagai sumber seperti jurnal, keahlian TIK betul-betul dirancang sedemikian
website, buku dan informasi pemerintah. rupa untuk mengisi dunia industri/dunia kerja .
Bahkan dalam penelitian ini dilakukan dengan Implementasi pendidikan vokasi keahlian TIK
bantuan informasi beberapa Alumni SMK di Indonesia masih belum merata, di wilayah
yang telah terserap dalam dunia kerja maupun perkotaan yang lebih maju dengan dibuktikan
yang lagi studi lanjut, menjadikan data fasilitas teknologi yang mumpuni sementara
penelitian ini lebih lengkap dengan bantuan pendidikan vokasi di pedesaan atau wilayah
penelitian kualitatif melakukan wawancara timur Indonesia masih belum memenuhi
langsung maupun tidak langsung. Sehingga standar fasilitas dan prasarana.
data penelitian yang dihasilkan lebih Salah satu SMK yang terkenal dengan
objektifPenelitian menggunakan riview prestasi bidang keahliannya TIK adalah SMK
literatur untuk menemukan dan Raden Umar Said (RUS) Kudus, sekolah
mengumpulkan berbagai sumber informasi Animasi Pertama di Indonesia dan telah
berkenaan dengan topik penelitian. Dalam berstandar internasional dengan fasilitas
penelitian ini melibatkan berbagai sumber sekolah nya yang mumpuni. Sekolah yang
seperti jurnal, website, buku dan informasi berhasil menerapkan berbagai program
pemerintah. Bahkan dalam penelitian ini berbasis TIK. Di tahun 2019, SMK ini
dilakukan dengan bantuan informasi beberapa bekerjasama dengan beberapa Dunia Usaha
Alumni SMK yang telah terserap dalam dunia dan Dunia Industri dalam hal perekrutan
kerja maupun yang lagi studi lanjut, tenaga kerja yang bergerak dibidang
menjadikan data penelitian ini lebih lengkap percetakan dan animasi serta pemrograman
dengan bantuan penelitian kualitatif game seperti PT Kompas Gramedia Printing
melakukan wawancara langsung maupun tidak Jakarta, PT Indah Kiat Serang Banten, PT.
langsung. Sehingga data penelitian yang Plasindo Lestari Karawang, dan lainnya
dihasilkan lebih objektif (Kemdikbud Ditjen Pendiidkan dasar dan
menengah tahun 2019). Sekolah ini
menunjukan eksistensi SMK nya yang betul-
betul brand Teknologi. Sekolah dengan

12
INFONTIKA: Jurnal Pendidikan Informatika Volume 01 Nomor 01 April 2022
https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Info p-ISSN: 2829-1026 e-ISSN: 2829-1018
harapannya bahwa semua peserta didik dan memiliki unempolyement paling tinggi
lulusan siap menghadapi era revolusi industri dibanding pendidikan tinggi vokasi disebabkan
yang serba terkoneksi dengan internet dan oleh ketidakrelevanan dan inquality dari pada
implementasi hidup berbasis aplikasi dan kompetensi pendidikan vokasi SMK/MAK
internet. dengan dunia kerja.
IoT menjadi salah satu konsep yang Pada kenyataannya, hasil survey Badan
sangat banyak diperbincangkan, dibahas dan Pusat Statistik Indonesia menunjukan tingkat
diteliti serta diaplikasikan dalam pelaksanaan pengangguran terbuka dari tahun 2019-2020
pendidikan, dengan konsep ini semua wilayah untuk perguruan tinggi berjumlah 5,01%
baik kota maupun desa dapat menggunakan menjadi 4,99% . Di Sekolah Menengah
internet sebab IoT mensyaratkan adanya Kejuruan dari 8,63% turun ke 8,49%.
penggunaan alat teknologi khususnya di Sementara untuk Diploma I / II / III sebesar
sekolah, semua hal yang terkoneksi dengan 6,76%. Kemudian secara khusus di wilayah
internet itu adalah konsep IoT. Ini sangat NTB Kabupaten dan Kota Bima, adapun data
membantu dan mengembangkan program badan pusat statistik Provinsi NTB, kabupaten
pendidikan vokasi bidang keahlian TIK di Bima dan Kota Bima yang termasuk tahun
Indonesia, dan menghasilkan SDM yang 2017-2019 mengalami peningkatan yang
mempunyai daya saing dan siap kerja. cukup signifikan dari segi jumlah sekolah,
Bertollak belakang dengan kondisi siswa dan guru di SMK, dalam kategori
pendidikan vokasi di wilayah timur Indonesia, sekolah di kabupaten Bima tahun 2019 sekitar
seperti contoh pendidikan vokasi di SMKN 1 32,00, sementara murid mencapai 5,499,00,
KOBI, SMKN 2 KOBI, SMKN 3 KOBI, dan guru mencapai 810,00 dibanding tahun
SMKN 1 Wera dan beberapa SMK lainnya sebelumnya. Berdasarkan jumlah tenaga kerja,
yang memiliki bidang keahlian TIK, dengan untuk kabupaten dan kota bima mengalami
beberapa program keahlian seperti teknik kenaikan angka pengangguran, pengangguran
komputer dan Informatika-multimedia, teknik di kota bima tahun 2020 berjumlah 4, 391,
komputer dan Informatika - teknik komputer untuk wilayah kabupaten bima mencapai 7,395
dan jaringan. Namun sayangannya industri lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
TIK di wilayah Kabupaten dan Kota Bima Apabila diamati antar keduanya maka
Nusa Tenggara Barat kurang mendominasi, pengangguran di kabupaten bima lebih tinggi
lebih dominan pada sektor pertanian, artinya dibandingkan dengan kota bima.
kesadaran akan pentingnya industri TIK Hal ini mengindikasikan bahwa penduduk
mengubah pola pikir masyarakat bahwa dikabupaten bima yang bekerja dari tahun
kedepannya semua yang menyangkut aktifitas 2018-2020 mengalami naik turun, di tahun
hidup berbasiskan teknologi digital, apalagi 2020 mencapai 248,447 lebih rendah
sekarang Indonesia dikatakan sebagai negara dibanding tahun 2019. Sementara kota bima
yang cukup tinggi pengguna Teknologi. mengalami kenaikan di tahun 2020 dengan
Terlepas dari tantangan dan ancaman itu, jumlah 94,970 lebih tinggi dibanding tahun
ternyata pendidikan vokasi (SMK/MAK) dan sebelumnya. Jumlah pencari kerja di tahun
pendidikan tinggi vokasi juga memiliki 2014 untuk pendidikan SMA 1,303 lebih
persaingan ketat. Yang mana keduanya tinggi dibanding perguruan tinggi yang
memliki perbedaan tingkat penyerapan di jumlahnya 803. Update terakhir tahun 2015,
dunia kerja, berdasarkan ungkapan Nuraeni, Lapangan pekerjaan utama di bidang industri
dan Suwadji (2020) bahwa SMK adalah yang yang berkenaan dengan bidang keahlian TIK

13
INFONTIKA: Jurnal Pendidikan Informatika Volume 01 Nomor 01 April 2022
https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Info p-ISSN: 2829-1026 e-ISSN: 2829-1018
di wilayah NTB adalah bagian industri dan ketidakkompetenan dari para lulusan, serta
percetakan dan reproduksi media, dengan penyediaan industri TIK pun sedikit menarik
jumlah tenaga kerja laki-laki mencapai 66 lulusan dalam industrinya. Artinya daya serap
orang dan perempuan berjumlah 11 orang lulusan terhadap industri dan sektor pekerjaan
dengan total 77 orang tenaga kerja. Sementara lainnya yang relevan masih minim.
di bidang komunikasi, berdasarkan sarkernas Kurikulum pendidikan vokasi harus
2017, tenaga pekerja diperkotaan berjumlah sanggup mengantisipasi kompetensi yang
48.012, dan pedesaan 40. 841. diminta kedepan dan kebutuhan peserta didik
Penduduk tersebut banyak yang terserap untuk mengorganisasi masa depan serta
di bidang keahlian lainnya. (Kemdikbud Dari menginovasi nilai nilai dalam masyarakat.
Ditjen Pendiidkan dasar dan menengah ( Pengajaran dan pembelajaran kurikulum
2019), pada spektrum keahlian SMK bidang teknologi pendidikan vokasi harus
keahlian teknologi informasi dan komunikasi, memeprhatikan tren dunia kerja masa depan,
sektor yang membuka lapangan kerja untuk globalisasi, lokalisasi, individu yang
lulusan SMK bidang TIK adalah Starup, starup independent, employeable, dan menjadikan
bebrasis digital, perusahaan teknologi, sarana transisi untuk individu terhadap dunia
perusahaan dan institusi lainnya: hotel kerja (Utari, dan Mukhaiyar, 2020). Serta
pariwisata, bank, produsen barang-barang ketersediaan industri TIK harus selaras dengan
kebutuhan konsumen yang menggunakan jumlah pendidikan vokasi sesuai bidang
sistem komputer dan layanan digital, serta keahlian serta menjaring lulusan yang siap
perusahaan komunikasi. Artinya bahwa siswa kerja dari semua SMK dengan program
dan lulusan juga dapat masuk berbagai sektor keahliannya masing-masing.
yang membutuhkan basis keahliannya. Berangkat dari beberapa permasalahan
Meskipun demikian lulusan bidang keahlian dan tantangan yang dihadapi pendidikan
TIK sedikit yang terserap dalam dunia kerja vokasi direspon oleh pemerintah. Dalam berita
industri formal. DIKBUD Provinsi NTB, Perwujudan Visi
Inilah kenapa banyak sekali pengangguran Joko Widodo terkait pembenahan pendidikan
yang terlahir dari SMK dan pendidikan tinggi vokasi untuk pengembangan Sumber Daya
vokasi disebabkan oleh tidak adanya Manusia melalui KEMDIKBUD RI
standarisasi kompetensi yang dimiliki lulusan meluncurkan Merdeka Belajar, dengan
untuk disesuaikan dengan industri dan sektor program SMK Pusat Keunggulan, menjadi
lainnya yang berhubungan dengan keahlian sebuah terobosan untuk menjawab tantangan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). dalam rangka pembenahan pendidikan vokasi,
Dari beberapa lapangan kerja utama di wilayah sehingga sejalan dengan dunia kerja. Pada
NTB jumlah lulusan TIK yang bekerja lebih Compas.com, presiden Jokowi melalui Dirjen
rendah dibanding jumlah lulusan di pendidikan Pendidikan Vokasi Kemdikbud, terdapat 11
vokasi, skill lulusan SMK maupun Perguruan program yang dijalankan di tahun 2021, yakni
Tinggi Vokasi belum terserap secara maksimal fokus pada output, dan outcomes, fokus pada
oleh dunia kerja karena pengetahuan dan kebijakan utama yaitu merdeka belajar, link
keterampilannya masih bersifat umum (Wolf, dan super match, fokus pada program kerja
dkk, dalam Verawadina, dkk, 2019), dengan utama yaitu SMK Pusat unggulan, P3TV,
berarti SMK dan perguruan tinggi vokasi PKK, PKW, Training SDM Vokasi, SMK-D2
masih sama-sama membawa background of Jalur Cepat, dan upgrading D3 menjadi sarjana
general skill sehingga tampak ketidaksesuaian terapan, fokus pada pandemi covid-19, fokus

14
INFONTIKA: Jurnal Pendidikan Informatika Volume 01 Nomor 01 April 2022
https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Info p-ISSN: 2829-1026 e-ISSN: 2829-1018
pada persiapan dan pelaksanaan kegiatan lebih TIK, program keahlian Multimedia Provinsi
awal yang ada di lingkungan Ditjen Nusa Tenggara Barat. Peserta didik dalam
Pendidikan Vokasi, Sinergisitas internal antar program vokasi berhubungan langsung dengan
Direktor Teknis Pendidikan Vokasi, industri saat pengalaman Kerja Lapangan
Kolaborasi dengan semua kalangan, (PKL) saat mereka berada di kelas II, misalnya
Rebranding yang kuat, cerdas dan pada program keahlian Multimedia, peserta
impactfullprogram dan kegiatan yang terukur, didik berperan dalam membuat Baliho,
efektif dan efisien dalam pembiayaan, sumber Spanduk, Stempel dll. Untuk tradisi
daya, manajemen, memaksimalkan teknologi pembelajaran internal SMKN 1 KOBI sendiri
digital, dan Teknologi Informasi dan tidak hanya diajarkan mengoperasikan
Komunikasi. komputer melainkan bagaimana cara
Dalam salah satu artikel, McGrath, dkk, menginstal ulang PC, Aplikasi, menjalankan
(2020) menyarankan perlu membangun tradisi aplikasi corel Draw, Photoshope, membuat
dalam Vocational education and training, animasi, edit foto dan video, dan lainnya.
pengembangan kurikulum yang transformatif Meski demikian, lulusan SMKN 1 bidang
dan membentuk kembali skill (menggali skill) keahlian ini mengalami kesulitan untuk
seperti di Afrika. Kedua, yang ditawarkan oleh terserap industri formal, banyak di antara
McGrath dalam menghasilkan pendidikan lulusan mendapatkan pekerjaan di luar dari
yang baik adalah fokus pada praktek dengan pada industri formal seperti sales, kerja di
educatioan research, salah satu gambaran toko, dan lainnya. Artinya bahwa kuantitas
yang menjadi tradisinya adalah seperti dalam lulusan SMK tak sebanding dengan jumlah
African Journal “Journal of Vacational Adult tenaga kerja yang terserap. Tampaknya sektor
and Continuing Education and training and industri Teknologi Informasi dan Komunikasi
the Africa journal of technical and vocational belum terlalu tinggi dan mendominasi, serta
education and training”. Yang mana dalam tersedianya industri yang membutuhkan
jurnalnya fokus pada kurikulum. lulusan keahlian TIK belum memenuhi
Dalam artikel Antaranews upaya permintaan industri.
pemerintah padukan pendidikan vokasi dengan Untuk mendukung inovasi kurikulum
dunia usaha adalah kerjasama antar pihak pendidikan vokasi bidang keahlian TIK, maka
pemerintah daerah dan juga industri. Sinergi Santyadiputra, dan Agustini (2016)
anta keduanya yakni membuat kurikulum dan memberikan beberapa saran dan masukan
pengajaran yang tepat sasaran sesuai seperti memberikan ilmu tambahan yang
kebutuhan industri. Pemerintah jokowi melalui dibutuhkan di dunia kerja; Penyesuaian
kementerian ketenagakerjaan telah kurikulum PTI dengan kurikulum nasional
bekerjasama dengan berbagai pihak seperti yang diterapkan di SMK bidang keahlian IT;
Plan International Indonesia untuk Penyesuaian laboratorium dengan kondisi
mengembangkan sistem pelatihan digital globalisasi saat ini; Penyesuaian kompetensi
inklusif berbasis kompetensi untuk tenaga dosen agar sesuai dengan bidangnya; dan
kerja muda. peningkatan layanan administrasi. Jika melihat
Pendidikan Vokasi SMKN 1 Kota Bima uraian diatas, saran dan masukan mendapati
masih memperoleh kesempatan berhubungan sorotan bahwa kurikulum dan dunia kerja
langsung dengan industri saat peserta didik masih belum berjalan dengan relevan
melakukan PKL di salah satu PT, Seperti sehingga menghasilkan saran dari pengguna
contoh SMKN 1 Kota Bima bidang keahlian lulusan untuk dapat dipertimbangkan dalam

15
INFONTIKA: Jurnal Pendidikan Informatika Volume 01 Nomor 01 April 2022
https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Info p-ISSN: 2829-1026 e-ISSN: 2829-1018
memperbaiki dan mengembangkan kurikulum tahun di GCE 'O' Level, selanjutnya akan
di prodi. Dari beberapa saran menunjukan melanjutkan studi di GCE 'A' Level selama 2
keilmuan tambahan yang relevan dengan tahun atau ke Polytechnic untuk Diploma 3
industri, penyesuaian kurikulum , kelinerasan tahun. Di N (A) siswa mengambil ujian N (A),
bidang keahlian dan kompetensi, dan layanan yang memungkinkan mereka untuk mendaftar
administrasi. ke politeknik lokal dan Institut Pendidikan
Sementara Inovasi kurikulum pendidikan Teknis (ITE). Setelah tingkat N (A), siswa
vokasi yang ditawarkan oleh UNESCO juga dapat memilih untuk tetap di pendidikan
meliputi Organizational Practices dengan menengah selama satu tahun tambahan sebagai
presentasi 19%, ecosystem 26%, teaching and siswa sekolah menengah kelima untuk belajar
learning process 26% and product/services di tingkat-O, yang memungkinkan siswa untuk
29%. Artinya bahwa pendidikan vokasi yang memasuki perguruan tinggi junior dan Institut
paling tinggi presentasinya adalah pada Millennia. Di N (T) siswa mengambil ujian N
produk/layanan, pengembangan produk (T), yang memungkinkan siswa untuk
layanan TVET non tradisional dan layanan mendaftar ke ITE. Setelah tingkat N (T), siswa
terkait keterampilan untuk pelaku eksternal. dapat memilih untuk pindah ke jalur N (A)
Yang kedua adalah ekosistem dan proses untuk belajar satu tahun tambahan untuk ujian
belajar mengajar menjadi dua bagian yang N (A). Dalam hal ini, pendidikan di singapura
sama-sama memiliki presentasi yang cukup menghasilkan lulusan yang bersertifikat sesuai
tinggi untuk masuk di dunia industri dengan skill yang dimiliki berdasarkan ujian
dibandingkan dengan praktek organisasi yang yang di lewati.
meliputi perencanaan, pembiayaan, Dari artikel di atas, pengembangan
pengelolaan SDM, struktur administrasi, kurikulum pendidikan vokasi keahlian TIK
pemantauan dan komunikasi internal. dengan dunia industri harus dilakukan melalui
Untuk bidang keahlian TIK pendidikan beberapa praktik terbaik di beberapa jenjang
vokasi dalam hal ini diambil contoh negara pendidikan. Dengan melakukan hal demikian
Singapura yang identik dengan highly ranking maka terdapat peningkatan angka lulusan dari
of technology, dalam artikelnya Arianty dan dunia pendidikan yang siap kerja sesuai
Purwanto (2018) menjelaskan bagaimana perkembangan zaman dan industri. Terjadi
Singapura mengimplementasikan pendidikan perkembangan dan produktifitas yang
dengan menyaring lulusan sesuai skill yang dihasilkan oleh lulusan terhadap industri.
dihasilkan dari program sertifikasi bagi para Dalam hal ini dapat diambil kesimpulan
peserta didik, hal ini dapat mempermudah bahwa penawaran para ahli mengindikasikan
penyerapan lulusan di semua sektor. Di serta menyoroti pada inovasi terhadap
Singapura, terdapat tiga sekolah pilihan bagi kurikulum pendidikan vokasi keahlian
peserta diidk saat memasuki Sekolah Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
Menengah. Di pendidikan dasar peserta didik dunia kerja. Baik itu dilakukan dengan update
akan mendapatkan ujian dan hasil yang kurikulum pendidikan vokasi berbasis industri
diperoleh peserta didik yang menentukan ke dan revolusi industri basis teknologi, tingkat
sekolah menengah mana peserta didik akan layanan akses fasilitas dan prasarana belajar
masuk. Di Singapura memiliki tiga pilihan mengajar baik secara internal maupun
sekolah yakni Express, Normal (Academic) eksternal, serta sinergisitas antar pemangku
(N(A)), and Normal (Technical) (N(T). Di kepentingan seperti pendidikan vokasi
Menengah Express, siswa duduk selama 4 SMK/MAK, Perguruan tinggi vokasi dan

16
INFONTIKA: Jurnal Pendidikan Informatika Volume 01 Nomor 01 April 2022
https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Info p-ISSN: 2829-1026 e-ISSN: 2829-1018
normal, pemerintah, tenaga pendidik dan Industrial Needs: Case Study. The 2nd
industri. International Conference on Vocational
Harapan lulusan dan pihak yang terlibat Higher Education (ICVHE) 2017, “The
dalam pengembangan inovasi pendidikan Importance on Advancing Vocational
vokasi adalah terdapat sebuah terobosan baru Education to Meet Contemporary Labor
yang dapat memecahkan persoalan untuk Demands”, p 15-36. Doi:
menghadapi Era Revolusi Industri, artinya 10.18502/kss.v3i11.2747.
lulusan yang sudah siap dengan era tersebut Khurniawan, dkk. (2019). Sekolah Menengah
juga siap dengan situasi dan kondisi di Kejuruan (SMK) Dukung Sumber Daya
lapangan, dengan ketersediaan soft skill dan Manusia (SDM) „TOL LANGIT‟.
hard skill, mereka siap menghadapi tantangan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan ancaman di setia masanya. Lulusan dapat dan Menengah Kementerian Pendidikan
merasa bahwa kualitas dengan kualifikasinya dan Kebudayaan.
meliputi standar industri Teknologi Informasi McGrath, Simon, dkk. (2020). Vocational
dan Komunikasi (TIK) sebab adanya relevansi Education and Training for African
kurikulum SMK, Industri dan Revolusi Development : a Literature Review,
Industri. Mereka mempelajari dan menguasai Journal of Vocational Education and
secara teori dan praktek mengenai keahliannya Training, 72:4, 465-487. DOI:
tersebut, dan memanfaatkan bidang 10.1080/13636820.2019.1679969
keahliannya saat dilapangan. Tidak ada yang Mouzakitis, G,S. (2010). The Role of
lulusan bisa dapatkan selain kompetensi Vacational Education and Training
keahliannya yang diperoleh dari kurikulum Curricula in Economic Development.
yang dirancang dan diimplementasikan dengan Procedia Social and Behavioral
baik. Pada akhirnya, skill para lulusan dan Sciences, 2 (2010) 3914-3920. DOI:
respon pengguna lulusan menunjukan energi 10.1016/j.sbspro.2010.03.616
positif terhadap instansi dan lulusan yang Nuraeni, Y., dan Suwadji Y, T. (2020).
dihasilkan. Strategy for Enhancing Quality of Labor
through Technical Vacational Education
KESIMPULAN and Training Faces Industry 4.0
Era globalisasi merupakan era yang Challanges. The 2nd Internataional
dinamis dengan berbagai perkembangan Conference on Elementary Education.
IPTEKS, Ilmu pengetahuan, teknologi, dan Vol. 2, No. 1, ISBN: 978-623-7776-07-
seni. Era yang berjalan dengan munculnya 9.
berbagai inovasi teknologi sehingga kebutuhan Santyadiputra, G.S., dan Agustini, K.(2016).
akan pendidikan vokasi yang berkelanjutan Survey Kualitas Lulusan Jurusan
menjadi prioritas utama, berbarengan dengan Pendidikan Teknik Informatika. JPTK,
pengembangan kurikulum vokasi keahlian UNDIKSA, Vol.13, No. 1, Januari
informatika secara berkelanjutan untuk 2016:13-22. ISSN: 0216-3241
menghadapi dunia kerja demi kesejahteraan Suharti dan Rudi Susilana. (2018). Curriculum
karir. Evaluation of Sustainable English Local
Content Curriculum to Build Prosperous
DAFTAR PUSTAKA
of Life and Career in Tourism. The third
Arianty, F and Purwanto, T.A. (2017). A
International Conference on Education
Review of Vocational Education
Curriculum in Accordance with
17
INFONTIKA: Jurnal Pendidikan Informatika Volume 01 Nomor 01 April 2022
https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Info p-ISSN: 2829-1026 e-ISSN: 2829-1018
and Regional Development (ICERD 3rd) Vacational Education. Vol.3, No.1,
. 1 (2), 148. PT RajaGrafindo. February 2020.
Utari, N., dan Mukhaiyar, R. (2020). Verawadina, U., dkk (2019). Kurikulum
Alternative Concept to Identify the Pendidikan Vokasi pada Era Revolusi
Characteristics of Vacational Industri 4.0. JurnaL Pendidikan, Vol.
Technology Education Curriculum. 20, No.1, Maret 2019, 82-90
Jurnal PTK: Research and Learning in

18

Anda mungkin juga menyukai