Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


Afit Emy Solichah
Email : afit.emi.s@gmail.com
Magister Pendidikan Pedagogi Universitas Muhammaadiyah Malang

Abstrak
Dalam menyambut era revolusi industri 4.0 dimana kemajuan teknologi
berkembang begitu pesat, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dituntut untuk
memiliki perencanaan, strategi dan proses pembelajaran yang berpusat kepada
peserta didik yang siap dalam memasuki dunia kerja. Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) merupakan salah satu program pembelajaran yang dapat
digunakan oleh lembaga pendidikan SMK untuk membekali peserta didik ilmu
pengetahuan dan keterampilan agar mampu bertahan dalam kondisi lingkungan
sosial masyarakat yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif dalam hidupnya serta
siap dalam memasuki dunia kerja

A. Pendahuluan
Standar kompetensi lulusan / SKL pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
lebih difokuskan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan agar siap dalam
memasuki dunia kerja / dunia industri (Jenderal et al., 2021) . Agar dapat
mewujudkan standar kompetensi lulusan yang dapat terserap di dunia usaha dan
dunia industri sesuai dengan kompetensi keahliannya, peserta didik harus dibekali
dengan pendidikan yang memberikan kecakapan hidup (life skill) berupa
pengetahuan dan keterampilan agar mampu bertahan dalam kondisi lingkungan
sosial masyarakat yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif dalam hidupnya.
(Setiawan, 2020).

Di era revolusi industri 4.0 saat ini, dimana kemajuan teknologi


memungkinkan terjadinya otomatisasi hampir di semua bidang, lulusan SMK juga
dituntut untuk menjadi tenaga kerja yang siap dalam menghadapi kemajuan ilmu
pengetahuan teknologi yang akan terus mengalami perubahan dan perkembangan
yang cukup pesat. Menghadapi tantangan (Nurdiana, 2019). Untuk bisa
menghasilkan lulusan SMK yang siap dalam menghadapi tantangan pada era
revolusi industri 4.0, lembaga pendidikan SMK harus memiliki strategi dalam hal
perencanaan pengelolaan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Salah
satu strategi yang memuat tentang perencanaan dan pengelolaan pendidikan yang
diterapkan oleh satuan pendidikan telah dirancang dalam dokumen yang disebut
dengan kurikulum.

Sebuah kurikulum yang merupakan seperangkat rencana dan aturan mengenai


tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman pada
penyelenggaraan dalam kegiatan pembelajaran. (DPR-RI, 2021) . Terdapat beberapa
model kurikulum yang dapat diterapkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dan perkembangan peserta didik. Salah satu
kurikulum yang sesuai untuk diterapkan di SMK adalah Kurikulum Berbasis
Kompetensi.

B. Pembahasan
1. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
Kurikulum dalam arti sempit didefinisikan sebagai rencana
pembelajaran yang disusun oleh guru untuk diajarkan kepada peserta
didik. Bila ditelaah lebih jauh makna kurikulum bukan hanya sekedar
susunan rencana pembelajaran, tetapi kurikulum dapat diartikan
sebagai seperangkat kegiatan dan pengalaman belajar yang
direncanakan, dibimbing dan diarahkan oleh guru dan satuan
pendidikan kepada peserta didik (Purnomo, 2005). Kurikulum juga
dapat didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagi pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu (DPR-RI, 2021).

Kompetensi, merupakan suatu konsep himpunan kecakapan atau


kemampuan yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan profesinya
(Somantrie, 2010). Depdiknas (2002) memberikan batasan bahwa
kompetensi adalah perpaduan pengetahuan, keterampilan dan nilai –
nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus
memungkinkan seseorang menjadi lebih kompeten dalam
pengetahuan, keterampilan dan nilai nilai dasar untuk melakukan
sesuatu (depdiknas, 2002).

Dari uraian kurikulum dam kompetensi diatas, dapat diambil


kesimpulan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi
dan hasil belajar yang harus dicapai peserta didik, penilaian, kegiatan
belajar mengajar dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam
pengembangan kurikulum satuan pendidikan (depdiknas, 2002).

Kurikulum berbasis kompetensi berorientasi pada : (1) hasil dan


dampak yang diharapkan muncul pada peserta didik melalui
serangkaian pengalaman belajar yang bermakna dan (2) keberagaman
yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya. Kurikulum
Berbasis Kompetensi memiliki ciri – ciri sebagai berikut : (1)
menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara
individual maupun klasikal, (2) berorientasi pada hasil belajar dan
keberagaman, (3) penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang berfariasi, (4) Sumber belajar bukan
hanya dari guru, tetapi sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur
edukatif, (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar
dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

2. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Menurut UU No. 34 tahun 2018 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat
SMK adalah pendidikan formal pada jenjang pendidikan menengah yang
menyelenggarakan program kejuruan. Tujuan dari pendidikan kejuruan
yaitu menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan
sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia usaha/dunia industri, serta
mampu mengembangkan potensi dirinya dalam beradaptasi dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi terkini (DPR-RI, Standar Nasional
Pendidikan, 2018).

Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik sebagai berikut (Finch


C.R & Crunkilton, 1984) : (1) Pendidikan kejuruan diarahkan untuk
mempersiapkan peserta didik memasuki lapangan kerja, (2) Pendidikan
Kejuruan didasarkan atas kebutuhan dunia kerja, (3) Fokus kurikulum
pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai – nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja,
(4) tolok ukur keberhasilan tidak hanya terbatas pada sekolah, (5)
hubungan yang erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses
pendidikan kejuruan, (6) pendidikan kejuruan yang baik adalah responsif
dan antisipatif terhadap kemajuan teknologi, (7) adanya dukungan dari
masyarakat. Pendidikan kejuruan dituntut untuk menyiapkan peserta
didik agar siap bekerja secara mandiri (wirausaha), mengisi lowongan
pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya maupun bekerja di instansi
pemerintah (Kumarat, 2010)

3. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi di SMK


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Proses pembelajaran di SMK diselenggarakan berbasis aktivitas
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
peserta didik. Selain itu proses pembelajaran di SMK juga memberikan
ruang untuk berkembangnya keterampilan abad XXI yaitu kreatif,
inovatif, berfikir kritis, pemecahan masalah, kolaboratif, dan komunikatif
untuk menyongsong era revolusi industri 4.0 dan yang akan datang
(DPR-RI, RUU no 57 , 2021).
Untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
profesional yang tinggi diperlukan sebuah perencanaan dan sistem
pembelajaran yang tepat, efektif dan efisien. Perbaikan peningkatan
kualitan pembelajaran pendidikan kejuruan khususnya SMK terus
dilakukan, beberapa program yang dapat diimplementasikan untuk
perencanaan, pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dengan menerapkan
KBK ini diharapkan SMK mampu menghasilkan lulusan yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mamadai sehingga mampu
melaksanakan tugasnya di dunia kerja (Purnomo, 2005).

C. Penutup
Berdasarkan uraian pada pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan seperangkat rencana,
pengaturan, mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di
SMK untuk mencapai tujuan pendidikan kejuruan yaitu menghasilkan
tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dunia usaha/dunia industri, serta mampu mengembangkan
potensi dirinya dalam beradaptasi dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi terkini

D. Referensi

depdiknas. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Balitbang


depdiknas.
DPR-RI. (2018). Standar Nasional Pendidikan.
DPR-RI. (2021). RUU no 57 . Jakarta.
Finch C.R & Crunkilton, J. (1984). Curriculum Development in Vocational and
Technical Education Planing, Content and Implementation. Aptekindo.
kemdikbudristek. (2022). Standar Kompetensi Lulusan. jakarta .
Kumarat, H. (2010). Persepsi masyarakat terhadap sekolah menengah kejuruan
sebagai upaya memasuki duia kerja.
Nurdiana, H. (2019). Tantangan dan Peluang Sekolah Menengah Kejuruan
Melalui Pendidikan Kewirausahaan dalam Menghadapi Era Digital.
Surya Edunomics.
Purnomo, E. (2005). Evaluasi hasil belajar dalam implementasi KBK di SMK.
cakrawala pendidikan.
Setiawan, g. (2020). Efektifitas kurikulum berbasis kompetensi pada proses
pembelajaran di SMK Islamiyah Ciputat.
Somantrie, H. (2010). Kompetensi Sebagai Landasan Konseptual Kebijakan.
Jurnaldikbud.go.id.

Anda mungkin juga menyukai