KONSEP PjBL/TEFA
Oleh :
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN VOKASI PERTANIAN
CIANJUR
2022
BAB I. Pendahuluan
A. Latar belakang
Implementasi pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
harus mengikuti regulasi yang mendukung proses pembelajaran.
Dalam penjelasan pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatur bahwa pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sebagai
bagian dari sistem pendidikan nasional, SMK bertujuan untuk
menghasilkan tenaga kerja menengah terampil yang memiliki
kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan persyaratan dunia
kerja, serta mampu mengembangkan potensi diri dalam mengadopsi
dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni. Untuk menjawab tantangan tersebut Presiden Republik
Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016
tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka
meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia. Instruksi Presiden tersebut mengamanatkan perlunya
dilakukan revitalisasi SMK secara komprehensif untuk menghasilkan
lulusan SMK yang berdaya saing dan siap menghadapi tantangan dan
dinamika perkembangan nasional maupun global. Pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun
2020-2024 melalui Keputusan Mendikbudristek tentang Program SMK
Pusat Keunggulan yang diharapkan memiliki visi untuk menggerakkan
sekolah lainnya agar mampu meningkatkan kualitas hasil belajar
peserta didik, serta mampu mengembangkan pendidikan kejuruan yang
semakin relevan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang
senantiasa berubah sesuai perkembangan dunia kerja, serta menjadi
pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan
ekonomi tertentu atau mendukung kebijakan pemerintah dengan
kekhususan lainnya sehingga dapat meningkatkan jumlah lulusan SMK
yang memperoleh pekerjaan dan berwirausaha.
B. Tujuan
Tujuan Pembelajaran konsep Project Based Learning (PjBL) atau
Teaching Factory (Tefa) ini adalah peserta mampu:
1. Memahami konsep Project Based Learning (PjBL),
2. Memahami konsep Teaching Factory (Tefa),
3. Membedakan konsep Project Based Learning (PjBL) dan Teaching
Factory (Tefa)
4. Mengimplementasikan konsep Project Based Learning (PjBL)
dalam pembelajaran, dan
5. Mengimplementasikan konsep Teaching Factory (Tefa) dalam
pembelajaran.
A. Isi materi
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ada lima prinsip
pembelajaran yang harus dipahami oleh para pendidik yang akan
mengimplementasikan kurikulum merdeka antara lain adalah:
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai
dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan
perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran
menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun
kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang
tua dan komunitas sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.